Anda di halaman 1dari 23

PEMBELAJARAN

BAHASA
IN D O N E S
IA D I SD
/MI
Disusun oleh Kelompok 9 :
ANA WINDHA SARY : 857752015
KHARIMATUL KHULUQOH : 85

1
KEGIATAN BELAJAR 1
FOKUS
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONE
SIA
Fokus
Pembelajaran
Bahasa

keteram
S
pilan
berbahasa astra

m e n d e n g a r kan berbicara membaca menulis


A.Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Keterampilan
Berbahasa

KEGIATAN BELAJAR 1
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan
adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang
berbahasa
ditekankan pada

FOKUS
pengembangan salah satu kompetensi dasar dari keempat keterampilan

PEMBELAJARAN
berbahasa yang ada.

BAHASA INDONE
SIA
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran terdiri atas:
1. Kebahasaan
2. Kemampuan berbahasa
3. Kesastraan.

Kompetensi kebahasaan terdiri atas:


1.Struktur kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantic,
dan kewacanaan.
2.Kosakata .

Kemampuan berbahasa terdiri atas:


1. Kemampuan mendengarkan / menyimak
2. Kemampuan membaca
3. Kemampuan berbicara
4. Kemampuan menulis
Kegiatan siswa dalam kelas pun keempat keterampilan berbahasa
tidak dapat dipisahkan.
• Pada waktu siswa mendengarkan penjelasan guru (ada
kegiatan mendengarkan)
• Kemudian mencatat hal penting (kegiatan menulis)
• Jika siswa bertanya kepada guru (kegiatan berbicara)
• Ketika siswa diminta mambaca buku untuk memahami
(kegiatan membaca)

Herti Nurbaeti
B.Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan fokus
Sastra
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
fokus sastra berarti dalam langkah-
langkah pembelajarannya semua
kegiatan belajar mengajar difokuskan
untuk mengapresiasi sastra, misalnya
melalui pembacaan puisi,
mendengarkan cerita rakyat atau yang
lainnya yang disesuiakan dengan
tingkat kelas
C.Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan
Berbagai Fokus

1.Siswa dapat mengembangkan kompeten dimana yang ditekankan,misalnya


yang ditekankan adalah kompetensidasar mendengarkan maka porsiuntuk
pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.Jika
pembelajaranya ditekankan pada sastra,maka tujuanya adalah meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra.

2.Memudahkan guru dalam membuat perencanan pembelajaran


dikelas.
K E G I ATA N BELAJAR
2
MODEL

P E M B ELAJA R A
N BAHASA
INDONESIA
B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus
Keterampilan Berbahasa

Guru profesional dituntut


untuk :
• mengetahui masing-masing ciri (karakter) setiap
pembelajaran keterampilan berbahasa (kompetensi dasar
berbahasa), kompetensi dasar kebahasaan dan juga
• sastra.
Memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing-
• masing kompetensi;
• Memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat;
• Menafsirkan secara kritis dan kreatif isi kurikulum;
Memahami
BI di masing-masing kompetensi dalam
pembelajaran
SD.
1. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Mendengarkan
(Menyimak)

• Dalam menyusun perencanaan yang perlu diperhatikan


adalah kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan,
materi, kompetensi dasar kebahasaan, tema, dan
keterpaduan dalam pembelajaran. Sebelum menyusun
contoh model pembelajaran, guru menentukan materi
mana yang dipilih, dengan metode apa materi tersebut
diajarkan, teknik pembelajaran yang bagaimana yang guru
kuasai dan dapat dilaksanakan, dan media yang tersedia.
2. Model Pembelajaran BI dengan Fokus
Berbicara
• Aktivitas pembelajaran BI dengan fokus berbicara didominasi oleh
keterampilan berbicara. Aktivitas keterampilan yang lain, unit kompetensi
dasar kebahasaan, dan sastra yang ditampilkan sekedar sebagai
pendukung berjalannya secara wajar (alami) kegiatan pembelajaran agar
tidak terkesan kaku dan aneh.
• Dalam proses pembelajaran, berbahasa lisan merupakan inti dan setiap
kurikulum pengajaran. Setiap pembelajaran hendaknya tidak
menyebabkan siswa menjadi pendiam karena berbahasa lisan
(berbicara) merupakan katalisator untuk perubahan kognitif dan afektif,
serta merupakan bagian yang penting dalam perkembangan berpikir
kritis. Jika masing-masing siswa diberi kesempatan untuk saling
memberi dan mendengarkan sumbangan suara/pendapat, akan
terbentuklah satu komunitas yang kuat. Dengan meningkatnya
kuantitas interaksi di kelas, baik antara guru dan siswa maupun antara
siswa dan siswa, kegiatan berpikir kritis
3. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Membaca

• Keterampilan membaca perlu


dimiliki
oleh setiap orang, bukan saja
merai untuk keberhasilan
h
melainkanselama
juga untuk bersekolah
kebutuhan
sepanjang hayat. Membaca merupakan
suatu proses untuk memahami makna
suatu tulisan.
Untuk memahami isi bacaan diperlukan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, proses
pembelajarannya juga harus diberikan batasan waktu membaca untuk mengetahui
seberapa jauh siswa dapat memahami apa yang telah dibaca. Hal itu dapat dilakukan,
misalnya dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Siswa diberi pertanyaan tentang isi bacaan.


2. Siswa membaca dalam batas waktu yang telah ditentukan.
3. Tanya jawab tentang isi bacaan dan pertanyaan diusahakan berurutan sesuai isi
bacaan.
4. Jika siswa belum dapat menjawab pertanyaan, siswa disuruh mengulang
membaca.
5. Tanya jawab lagi, dan jika sudah dapat menjawab pertanyaan, siswa disuruh
menyimpulkan isi bacaan secara tertulis.
6. Menceritakan kembali isi bacaan.
7. Siswa disuruh mengidentifikasi kompetensi dasar kebahasaan yang ada
dalam
bacaan.
8. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.
4. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Menulis

• Menulis merupakan suatu cara mengkomunikasikan pesan secara tertulis


kepada pembaca untuk tujuan tertentu. Pembelajaran menulis pada
kelas rendah (menulis permulaan) yang perlu ditanamkan pada siswa
adalah penguasaan tulisan (huruf), penulisan kata, penulisan kalimat
sederhana., kaidah penulisan. Sedangkan pada kelas tinggi pembelajaran
menulis menuntut anak untuk menguasai teknik menulis., menuangkan
ide ke dalam tulisan, mengembangkan ide yang dimilikinya, mampu
memilih kata, kalimat dan gaya dalam menulis.

• Tahap-tahap menulis yaitu tahap pramenulis, menulis, revisi, dan
penyuntingan. Untuk melatih siswa agar terampil menulis dengan baik,
guru perlu membimbing melalui proses menulis agar dapat
memunculkan gagasan, mengembangkan gagasan yang telah dimiliki,
membuat konsep (draf), merevisi, menyunting, kemudian menulis
karangan yang sesungguhnya.
• Untuk melaksanakan pembelajaran menulis
guru dapat menggunakan beberapa metode,
teknik, dan media yang sesuai dengan
kondisi siswa, sekolah, dan juga keterampilan
serta kemampuan guru. Perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran menulis untuk
kelas tinggi dapat dilakukan dengan teknik
diagram pohon, diagram lingkaran, diagram
piramida terbalik, dan tabel.
Gambar 7.1 Diagram Pohon
• Teknik diagram lingkaran, cara kerja pembatasan topik dikondisikan
melingkar. Setiap cabang dan ranting berisi topik atau subtopik.
Perhatikan contoh berikut ini.

Gambar 7.2 Diagram lingkaran


i
• Jika yang diperinci dari topik masih luas dapat diperinci lagi dari
subtopik. Misalnya, siswa Anda memilih topik "jenis busana".
Maka, dapat digunakan gambar sebagai berikut.
Untuk pembelajaran menulis dengan menggunakan sistem tabel langkah
pertama guru menentukan tema pembelajaran, kemudian dipilih salah satu
• subtema dan diuraikan ke dalam kolom-kolom.
Siswa menjelaskan atau memaparkan sesuai dengan masing-masing kolom.
Setelah semua terisi, kemudian ditransfer atau dipindahkan ke dalam bentuk
uraian (paragraf).

B. Model Pembelajaran
• Bahasa dengan Fokus
Sastra
KELOMPOK 9

Thank You

Anda mungkin juga menyukai