Anda di halaman 1dari 7

S1/ PDGK4204 PEND.

BAHASA INDONESIA DI SD
PROGRAM STUDI S1
TUGAS TUTORIAL MANDIRI (TT) II

NAMA : ANA WINDHA SARY NIM : 857752015

Tutorial : Ke-1I
Kode / Mata Kuliah : PDGK4204 PEND. BAHASA INDONESIA DI SD
SKS : 4 SKS
Hari/ Tanggal : Minggu / 5 Nopember 2023
Waktu : 120 menit
Pokjar : Rembang
Pengembang : Nursetyasih, S.Pd., M.Pd.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !

1. Kurikulum apa yang Anda pakai saat ini ? Kurikulum 2013 atau kurikulum Merdeka Belajar
? Coba berilah contoh model pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas tempat mengajar Anda,
sesuai dengan kurikulum yang Anda pakai saat ini ! ( nilai 30)
2. Berilah contoh tes kemampuan membaca permulaan untuk kelas 1 SD dalam bentuk:
a) Membaca nyaring
b) Mengisi teks/wacana rumpang dengan huruf , suku kata, dan kata.
c) Menjawab pertanyaan teks
sederhana. ( nilai 30 )
3. Sebutkan beberapa kemungkinan perpaduan ketrampilan berbahasa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas tinggi, serta berilah contoh materi pokok dan kompetensi yang
harus dikuasai anak ! ( nilai 20 )
4. Ceritakan bagaimana Anda menelaah buku teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah
Dasar klas rendah ? ( nilai 20 )

------Selamat Mengerjakan -------


JAWABAN

1. Kurikulum yang saya pakai saat ini adalah Kurikulum Merdeka. Dalam pelajaran Bahasa
Indonesia, ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan siswa dalam berbahasa. Berikut beberapa model pembelajaran yang
relevan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia:
 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Model ini melibatkan siswa
dalam proyek-proyek nyata yang mendorong mereka untuk berkomunikasi, berpikir kritis,
dan mengembangkan keterampilan berbahasa. Siswa bisa membuat proyek seperti
penulisan cerita, penyelidikan berita, atau penulisan puisi, yang memungkinkan mereka
menerapkan berbagai aspek Bahasa Indonesia dalam konteks yang berarti.
 Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Model ini melibatkan siswa
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia. Misalnya, siswa
dapat diminta untuk mengidentifikasi masalah dalam suatu teks, seperti ketidakjelasan ide,
kesalahan tata bahasa, atau argumen yang lemah, dan kemudian mencari solusi dan
memperbaikinya.
 Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning): Dalam pembelajaran kolaboratif,
siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menciptakan teks bersama, mengadakan
diskusi, atau mempresentasikan topik. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan
berbicara dan mendengarkan, serta berpikir kritis dalam situasi interaktif.
 Pembelajaran Berbasis Literasi (Literacy-Based Learning): Model ini menggunakan teks
sastra atau non-fiksi yang relevan dan menarik untuk mengajar berbagai aspek bahasa
seperti pemahaman membaca, analisis, penulisan kreatif, dan pemahaman bahasa.
Contohnya, membaca cerita pendek atau novel, kemudian menganalisis karakter, plot, dan
tema dalam bahasa Indonesia.
 Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Enhanced Learning): Menggunakan
teknologi seperti komputer, perangkat lunak pendidikan, dan sumber daya online untuk
memfasilitasi pembelajaran Bahasa Indonesia. Ini bisa mencakup penggunaan situs web
pendidikan, aplikasi pembelajaran, atau platform online untuk latihan dan penilaian.
 Pembelajaran Berbasis Permainan (Game-Based Learning): Mengintegrasikan permainan
edukasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Permainan ini dirancang untuk
meningkatkan pemahaman tata bahasa, kosakata, dan keterampilan komunikasi melalui
cara yang menyenangkan.
 Pembelajaran Berbasis Kasus (Case-Based Learning): Siswa diberikan kasus-kasus nyata
atau fiksi yang melibatkan situasi komunikasi dalam Bahasa Indonesia. Mereka diminta
untuk menganalisis kasus, mengidentifikasi masalah, dan mengembangkan solusi atau
respon dalam bahasa yang tepat.
 Pembelajaran Berbasis Penyelidikan (Inquiry-Based Learning): Siswa didorong untuk
menjalani proses penyelidikan tentang topik Bahasa Indonesia tertentu. Mereka
mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menyusun laporan atau presentasi
berdasarkan temuan mereka.
Pemilihan model pembelajaran yang sesuai tergantung pada tujuan pembelajaran, tingkat kelas,
dan kebutuhan siswa. Kombinasi berbagai model pembelajaran juga bisa digunakan untuk
mencapai hasil yang lebih baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Contoh penerapan salah satu model pembelajaran berbasis proyek/ Project-Based Learning:
Proyek: Membuat Majalah Sekolah
Tingkat: Kelas 6 SD

Tujuan Pembelajaran:
1. Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa.
2. Mengembangkan kemampuan penelitian dan penyusunan artikel.
3. Meningkatkan kreativitas dan keberanian berbicara di depan umum.

Langkah-langkah Proyek:
1. Pemilihan Topik: Guru meminta siswa untuk memilih topik yang relevan dengan
kehidupan sekolah atau komunitas mereka. Misalnya, kegiatan sekolah, siswa teladan,
acara sekolah, atau profil guru.
2. Penelitian dan Wawancara: Siswa melakukan penelitian dan wawancara untuk
mengumpulkan informasi tentang topik yang mereka pilih. Mereka dapat mengambil data
dari sumber-sumber seperti buku, internet, atau melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh
terkait.
3. Penulisan Artikel: Setiap siswa menulis beberapa artikel berdasarkan hasil penelitian
mereka. Artikel-artikel ini mencakup berbagai jenis tulisan, seperti berita, laporan,
wawancara, atau esai pendapat.
4. Pembuatan Ilustrasi: Siswa juga diminta untuk membuat ilustrasi yang sesuai dengan
artikel-artikel mereka. Ini dapat termasuk gambar, foto, atau ilustrasi grafis.
5. Penyuntingan dan Revisi: Guru memberikan panduan kepada siswa tentang tata bahasa,
struktur artikel, dan teknik penyuntingan. Siswa bekerja sama dalam kelompok atau
berpasangan untuk saling menyunting dan memperbaiki tulisan mereka.
6. Pembuatan Majalah: Siswa menggabungkan artikel dan ilustrasi mereka untuk membuat
majalah sekolah. Mereka menggunakan perangkat lunak desktop publishing atau membuat
majalah fisik dengan kertas dan alat tulis.
7. Presentasi: Setelah selesai, setiap kelompok siswa mempresentasikan majalah mereka di
depan kelas atau seluruh sekolah. Ini melibatkan berbicara di depan umum dan menjelaskan
isi majalah.
8. Penyebaran Majalah: Majalah yang telah dibuat bisa diberikan kepada siswa, guru, dan staf
sekolah, atau bahkan dibagikan kepada orang tua siswa.
9. Proyek ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi siswa,
memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan bahasa Indonesia mereka
dalam konteks yang relevan. Selain itu, proyek ini juga mempromosikan kreativitas,
kolaborasi, dan kemampuan berbicara di depan umum.
2. a. Tes Membaca Nyaring
Instruksi: Bacakan kata-kata berikut dengan nyaring dan jelas.
Buku = Bu-ku
Rumah = Ru-mah
Lucu = Lu-cu
Sekolah = Se-ko-lah
Senang = Se-nang
Kucing = Ku-cing

b. Tes Mengisi Teks/Wacana Rumpang


Instruksi: Lengkapkan teks/wacana berikut dengan huruf, suku kata, atau kata yang sesuai.
Teks 1:
Di sekolah, anak-anak belajar membaca dan menulis. Mereka sangat _ _ _ a n _ .
Teks 2:
Saya punya satu ekor _ u _ i _ _. Warna bulunya putih dan _ u _ _.

c. Tes Menjawab Pertanyaan Teks Sederhana


Instruksi: Baca teks pendek di bawah ini dan jawab pertanyaan yang mengikuti teks.
Teks:
Siti suka bermain dengan boneka-bonekanya. Dia memiliki tiga boneka yang berwarna
merah, biru, dan kuning.
Pertanyaan 1: Berapa banyak boneka yang dimiliki Siti?
Pertanyaan 2: Apakah boneka ada yang warnanya kuning?

3. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi, ketrampilan berbahasa yang utama yang
perlu dikuasai oleh anak-anak adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Berikut beberapa kemungkinan perpaduan ketrampilan berbahasa beserta contoh materi pokok
dan kompetensi yang harus dikuasai oleh anak:
 Mendengarkan dan Berbicara (Listening and Speaking):
Materi Pokok: Dialog, wawancara, pidato, atau presentasi.
Kompetensi: Memahami informasi yang disampaikan dalam berbagai konteks lisan,
menyampaikan ide atau informasi secara jelas dan terstruktur, berpartisipasi dalam diskusi,
mengajukan pertanyaan, atau merespons dengan baik dalam situasi komunikasi.
 Membaca (Reading):
Materi Pokok: Cerita, artikel, editorial, atau teks informatif.
Kompetensi: Mampu memahami isi teks, mengidentifikasi gagasan utama, menentukan
tujuan bacaan, mengenali struktur teks (seperti pengantar, isi, kesimpulan), dan
menganalisis informasi yang disajikan dalam bacaan.
 Menulis (Writing):
Materi Pokok: Esai, laporan, surat, atau cerita pendek.
Kompetensi: Mampu menulis dengan bahasa yang jelas, kohesif, dan koheren,
merencanakan tulisan, mengorganisasi ide secara logis, menggunakan beragam jenis
kalimat, menggambarkan ide secara rinci, dan mengungkapkan pemikiran dengan tepat.
 Keterampilan Literasi Digital:
Materi Pokok: Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
bahasa, analisis sumber-sumber berita online, dan pembuatan konten digital.
Kompetensi: Mampu menggunakan perangkat digital untuk pembelajaran bahasa,
mengevaluasi sumber-sumber online, dan menghasilkan konten digital seperti blog, video,
atau podcast.
 Ketrampilan Kritis:
Materi Pokok: Analisis teks, pembahasan etika, dan penggunaan bahasa dalam konteks
sosial dan budaya.
Kompetensi: Mampu menganalisis teks dengan kritis, memahami implikasi penggunaan
bahasa dalam berbagai konteks budaya dan sosial, serta memahami nilai etika dalam
berkomunikasi.
 Keterampilan Pemecahan Masalah:
Materi Pokok: Menyelesaikan masalah komunikasi, seperti mengatasi perbedaan pendapat,
konflik, atau ketidakpahaman dalam komunikasi.
Kompetensi: Mampu mengidentifikasi masalah komunikasi dan mencari solusi yang
efektif, seperti menggunakan strategi negosiasi atau berkomunikasi dengan empati.
Penting untuk mengintegrasikan semua ketrampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas tinggi agar anak-anak dapat mengembangkan kemampuan komunikasi mereka
secara holistik. Materi pokok dan kompetensi yang harus dikuasai oleh anak dapat disesuaikan
dengan kurikulum sekolah dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

4. Untuk menelaah buku teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar kelas rendah,
langkah-langkah berikut dapat membantu dalam proses evaluasi buku teks:
 Menganalisis Tujuan Pembelajaran:
Pertama-tama, perlu memahami tujuan dan target pembelajaran yang ditetapkan untuk
siswa kelas rendah. Ini bisa melibatkan mengidentifikasi keterampilan dasar yang harus
dikuasai oleh siswa, seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
 Mengidentifikasi Struktur Buku Teks:
Periksa struktur umum buku teks, termasuk bagaimana buku itu dibagi menjadi bab,
subbab, dan bagian. Pastikan ada kerangka yang logis dan berurutan yang memudahkan
pemahaman dan pemantauan perkembangan siswa.
 Mengevaluasi Isi Materi:
Periksa apakah isi buku teks sesuai dengan kurikulum nasional atau lokal yang berlaku.
Tinjau apakah buku teks mencakup semua aspek bahasa Indonesia yang diperlukan, seperti
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pastikan bahwa materi yang disajikan
sesuai dengan tingkat usia dan pemahaman siswa kelas rendah.
 Menilai Kualitas Konten:
Periksa apakah materi dalam buku teks relevan, akurat, dan terkini. Tinjau apakah buku
tersebut menawarkan berbagai macam teks dan topik yang menarik bagi siswa. Pastikan
bahwa buku tersebut menggabungkan unsur budaya dan konteks lokal untuk
mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya.
 Evaluasi Aktivitas dan Latihan:
Tinjau latihan-latihan dan aktivitas yang disediakan dalam buku teks. Pastikan bahwa
mereka sesuai dengan materi pembelajaran. Periksa apakah latihan-latihan tersebut
dirancang untuk mengembangkan keterampilan bahasa dengan baik. Pastikan ada variasi
dalam jenis latihan, seperti latihan pemahaman membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara.
 Perhatikan Keberagaman dan Inklusivitas:
Pastikan buku teks mengakomodasi keberagaman siswa, baik dari segi kecerdasan, minat,
atau tingkat kemampuan. Tinjau apakah buku tersebut memperhatikan kebutuhan siswa
dengan disabilitas atau kebutuhan khusus. Pastikan bahasa dan gambar yang digunakan
dalam buku teks tidak menunjukkan diskriminasi atau stereotip.
 Evaluasi Tata Letak dan Desain:
Tinjau tata letak, penggunaan warna, dan desain visual buku teks. Pastikan bahwa buku
tersebut mudah dibaca dan menarik bagi siswa. Periksa apakah buku tersebut memiliki
ilustrasi yang mendukung pemahaman teks dan menggambarkan berbagai situasi dan
budaya.
 Mengidentifikasi Perangkat Tambahan:
Tinjau apakah buku teks dilengkapi dengan materi tambahan, seperti kamus, petunjuk
penggunaan, atau referensi untuk guru.
Setelah melakukan evaluasi buku teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, hasil evaluasi dapat
digunakan untuk menentukan apakah buku teks tersebut memenuhi kebutuhan siswa dan apakah
perlu ada perbaikan atau penggantian buku teks. Perlu juga menggabungkan umpan balik guru dan
siswa dalam proses evaluasi ini untuk memastikan buku teks yang dipilih mendukung
pembelajaran yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai