Tugas Resume :
Modul 7, 8, dan 9
Dikerjakan Oleh :
NOVRI SISKA
NIM : 856438591
novrisiska1@gmail.com
Pokjar :
KUANSING
MODUL 7
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sd/Mi
KEGIATAN BELAJAR I
Fokus Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas 3 komponen, yaitu :
1. Kebahasaan
Kompetensi kebahasaan terdiri dari 2 aspek,yaitu :
a) Struktur kebahasaan yang meliputi fonologi,morfologi,sintaksis,semantic dan
kewacanaan.
b) Kosakata
2. Kemampuan berbahasa
Sedangkan kemampuan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yaitu :
a) Kemampuan mendengarkan / menyimak
b) Kemampuan membaca
c) Kemampuan berbicara
d) Dan kemampuan menulis
3. Kesastraan
Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan tersebut tidak berdiri sendiri
melainkan merupakan perpaduan dari keempatnya. Tidak mungkin di dalam kelas guru hanya
melatih pengembangan kompetensi berbicara saja tanpa diikuti oleh keterampilan berbahasa
yang lain, namun karena materi pembelajaran bahasa Indonesia itu meliputi beberapa aspek,
maka pembelajaran bahasa ada pemfokusan dari aspek-aspek tersebut. Dengan demikian ada
pembelajaran bahasa dengan focus keterampilan berbahasa, dan adapula pembelajaran bahasa
dengan fokus sastra.
Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan
berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah
satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dengan demikian,
dalam langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar mengajar tertumpu atau
berfokus pada satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan dan manffat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus
tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang
ditekankan,misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar rmendengarkan maka porsi
untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus ini
bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas.
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 1
Dari pendapat I Gusti Ngurah Oka diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca di
SD kelas rendah adalah melatih siswa menggerakkan mata dari kiri ke kanan,mengasosiasikan
huruf dengan bunyi bahasa, dan membaca kata-kata dan kalimat sederhana. Jadi masih bersifat
mekanis.
Menurut Henry Guntur Tarigan, ada dua aspek yang penting dalam membaca yaitu :
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah (lower order)
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skill) yang dapat berada pada
urutan yang lebih tinggi (higher order)
KEGIATAN BELAJAR 2
Persiapan tertulis sebelum mengajar yang disusun guru berdasarkan kurikulum yang
berlaku (RPP) setelah disesuaikan dengan kemampuan, dan kebutuhan peserta didiik usia
kelas rendah.
Pada hakikatnya sama dengan model pembelajaran bahasa indonesia di kelas rendah yang
berbeda hanya tingkat kompetensi yang harus dikuasai anak didik memang khusus
dipersiapkan untuk kelas tinggi.
MODUL 9
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Kegiatan menulis ini dapat dilakukan dengan teknik yang merupakan alternatif model
pembelajaran menulis sebagai berikut :
1. Menjiplak, yang dapat membagi menjadi (a) menjiplak huruf, (b) menjiplak kalimat, (c)
menjiplak wacana sederhana
2. Menyalin, biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana. Menyalin
ini bisa dari (a) kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf lepas,
dan (b) kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf latin atau
sebaliknya.
3. Menatap, biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek. Agar siswa dapat
membahaskan objek yang diamati, objek itu dapat berupa (a) gambar, yaitu gambar kata
dan gambar kalimat, serta (b) objek asli.
4. Menyusun, kegiatan menyusn yang paling sederhanan adalah menyusun huruf menjadi
kata, dilanjutkan dengan menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi wacana.
5. Melengkapi, kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kalimat sebagian katanya
dihilangkan dan bisa juga melengkapi bagian kalimat yang dihilangkan dalam wacana.
6. Menulis halus, kegiatan ini untuk membiasakan menulis secara baik.
7. Dikte, dengan memperdengarkan kata, kalimat, atau wacana sederhana kepada siswa agar
mereka menuliskan apa yang mereka dengar
8. Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan dapat pula tanpa bantuan
gambar.
Pemilihan kesembilan belas teknik di atas dengan sendirinya harus disesuaikan dengan
tingkat kemampuan siswa. Misalnya, teknik menyusun wacana tidak mungkin diberikan pada
siswa kelas 2 SD, tetapi untuk siswa kelas 6 yang sudah banyak berlatih menulis. Setelah
dapat menetukan dan metode/teknik dalam pembelajaran menulis, diharapkan dapat
menyusun perencanaan pembelajaran menulis baik di kelas rendah SD maupun di kelas
Tinggi.
Sebelum mengajar di depan kelas tentunya guru harus membuat persiapan tertulis.
Sebelum di berlakukannya kurikulum 2004, persiapan tertulis itu disebut Model Satuan
Pelajaran atau MSP. Persiapan mengajar untuk satu kali pertemuan yang diambil dari MSP ini
disebut Rencana Pengajaran yang disingkat RP. MSP disusun berdasarkan GBPP 9 Garis-
Garis Besar Progam Pengajaran ) yang dalam kurikulum 2004 disebut silabus.
Pada hakikatnya model pembelajaran Bahasa Indonesia dengan focus menulis di kelas
tinggi sama dengan model pembelajaran di kelas rendah, yang berbeda hanya kompetensi
yang ingin dikembangkan yang menyanngkut pula materi pembelajarannya.