TUGAS TUTORIAL 3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD PDGK 4204
1. Jelaskan tujuan pembelajaran MMP dikelas rendah !
Tujuan membaca di kelas rendah masih bersifat mekanis, yaitu melatih siswa menggerakan mata dari kiri ke kanan, mengasosiasikan huruf dengan bunyi bahasa, dan membaca kata-kata dan kalimat sederhana. Menurut Herusantosa, 2001: 14 tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan yaitu agar peserta didik mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis dengan intonasi yang wajar, peserta didik dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancer dan tepat dalam waktu yang relatif singkat. 2. Jelaskan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa ! Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dengan demikian, langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar tertumpu atau berfokus pada satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan. 3. Jelaskan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus sastra ! Disamping difokuskan pada pada keterampilan berbahasa, pembelajaran bahasa Indonesia dapat pula difokuskan pada sastra, tetapi tetap diintegrasikan dengan kompetensi dasar yang lain misalkan pada pembelajaran mendengarkan dongeng, mendeklamasikan puisi, mengubah puisi kedalam bentuk prosa. Pada saat ini pembelajaran bahasa ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena itu, teori-teori sastra diajarkan dengan presentase sangat kecil dan tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa, teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan untuk mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra berarti dalam langkah-langkah pembelajarannya semua kegiatan belajar mengajar difokuskan untuk mengapresiasi sastra apa lewat pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat atau yang lainnya yang disesuaikan dengan tingkat kelas siswa. 4. Jelaskan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus membaca !
Sejak diberlakukannya Kurikulum 1994, pembelajaran bahasa Indonesia dari
jenjang SD sampai SMA dilaksanakan secara terpadu di antara empat keterampilan yang ada, yaitu keterampilan mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tidak hanya empat keterampilan itu saja yang dipadukan, tetapi semua aspek kebahasaan dipadukan. Misalnya pembelajaran struktur dipadukan dengan wacana, artinya dalam memahami struktur kalimat bahasa Indonesia siswa diajak untuk menemukan sendiri dalam wacana yang sudah ditentukan oleh guru. Dengan demikin pembelajaran struktur tersebut tidak diajarkan melalui kalimat-kalimat yang lepas dari konteksnya. Begitu pula pembelajaran kosakata tidak diajarkan kata-kata yang lepas dari konteksnya melainkan diajarkan melalui sebuah wacana. Secara teoritis ada beberapa pendapat tentang pengajaran menbaca ini. Macam-macam penajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka (1983) seperti berikut :
a. Pengajaran Membaca Permulaan
b. Pengajaran Membaca Nyaring c. Pengajaran Membaca dalam Hati d. Pengajaran Membaca Pemahaman e. Pengajaran Membaca Bahasa f. Pengajaran Membaca Teknik
Jadi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca adalah pembelajaran
bahasa Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan membaca.
5. Jelaskan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menulis !
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis. Kemampuan itu bukan dibawah sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tidak pembelajaran. Seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan menulis. Siswa SD yang masuk sekolah diperkenalkan dengan bentuk huruf-huruf. Oleh karena itu, pada hakikatnya huruf-huruf itu dibentuk oleh garis-garis maka siswa diperkenalkan dan dilatih untuk membuat garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, dan garis bulat yang merupakan dasar untuk menulis sebuah huruf. Oleh karena itu, kalau kita perhatikan materi pokok pada semester 1 SD kelas 1, yaitu minggu-minggu pertama masuk sekolah, mereka dilatih untuk membuat garis-garis tersebut. Hal ini sesuai dengan materi pembelajaran menulis pada semester 1 yaitu: a. Garis lurus b. Garis putus-putus c. Garis lengkung d. Lingkaran e. Garis pembentuk lingkaran
Jadi, dikelas 1 SD ini siswa diperkenalkan dengan membuat/menulis huruf-huruf atau
alfabet dan merangkaikannya menjadi kata-kata. Disamping itu siswa dibiasakan untuk menulis dengan sikap yang benar, misalnya memegang dan menggunakan alat tulis (merupakan kompetensi dasar menulis yang harus dikembangkan guru). Di SD kelas tinggi setelah siswa menguasai teknik menuluis kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkaikan kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat-kalimat ini dirangkaikan menjadi paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana.
Jadi pembelajaran bahsa Indonesia dengan fokus menulis adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis.