Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus dikuasai guru. Sebagai
guru yang professional, kita dituntut untuk mengetahui masing-masing ciri (karakter) setiap
pembelajaran keterampilan berbahasa,kompetensi berbahasa, dan juga sastra. Hal yang tak
kalah penting bagi guru bahasa adalah : 1 ) memahami betul karakteristik pembelajaran untuk
masing-masing kompetensi :2) memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat; 3) menafsirkan
secara kritis dan kreatif isi kurikulum; 4) memahami masing-masing kompetensi dalam
pembelajaran BI.
Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama yang
dapat dilakukan guru pada pertemuan pertama baik kelas rendah maupun kelas tinggi.
Pembelajaran mendengarkan pada kelas rendah dimaksudkan untuk mengetahui daya simak
siswa, daya apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai dasar mengungkapkan
pengetahuan, kemampuan dan keberanian siswa dalam berbicara. Kedua keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan dan berbicara merupakan kegiatan yang resiprokal, artinya,
kegiatan tersebut saling mengisi. Adanya kegiatan berbicara jika ada yang mendengarkan dan
sebaliknya.
Pembelajaran membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan huruf, kata,
kalimat sederhana pada anak, sistem pembelajarannya dikenal dengan istilah membaca awal
(membaca permulaaan), sedangkan pada kelas tinggi bertujuan agar anak memahami apa yang
dibaca (membaca pemahaman).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai
metode dan teknik. Untuk membaca di kelas rendah, misalnya pembelajaran membaca dapat
dilakukan dengan metode langsung,metode eklektik, ataupun metode linguistic sedangkan
untuk pembelajaran membaca pemahaman dapat digunakan teknik membaca sekilas
(skimming), 2) teknik membaca memindai (scanning) 3) Teknik SQ3R.
Untuk pembelajaran menulis merupakan yang sering dinilai banyak orang belum
berhasil. Untuk membuat seorang terampil menulis harus dimulai sejak disini. Agar memiliki
keterampilan menulis,seseorang dituntut : 1) memiliki kemampuan mendengarkan (daya simak)
yang tinggi ;2) gemar membaca ; 3) kemampuan mengungkapkan apa yang disimak dan dibaca;
dan 4) menguasai kaidah penulisan. Pembelajaran menulis pada kelas rendah (menulis
permulaan) yang perlu ditanamkan pada siswa adalah 1) penguasaan tulisan (huruf); 2)
penulisan kata; 3) penulisan kalimat sederhana; 4) kaidah penulisan, sedangkan pada kelas
tinggi pembelajaran menulis menuntut anak untuk 1) menguasai teknik menulis, 2)
menuangkan ide ke dalam tulisan; 3) mengembangkan ide yang dimilikinya; 4) mampu memilih
kata, kalimat dan gaya dalam menulis.
Menulis itu sendiri merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses, menulis itu dilakukan
secara bertahap, yaitu perencanaan menulis (prapenulis), penulisan, dan revisi
( Mc.Crimmon,1984:10 Akhadiah dkk., 1999:3-5). Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
menulis untuk kelas tinggi dapat dilakukan dengan teknik 1) Diagram pohon, 2) Diagram
lingkaran, 3) Diagram piramida terbalik dan Tabel.