NIM : 856199729
MODUL 7
Kompetensi kebahasaan terdiri dari dua aspek yaitu (a) struktur kebahasaan yang meliputi (fonologi,
morfologi, sintaksis, semantik, kewacanaan) dan (b) kosa kata, Fokus Pembelajaran bahasa dengan
keterampilan berbahasa yaitu pembelajaran bahasa Indonesia yang sangat ditekankan kepada
pengembangan salah satu kompetensi dasar dari 4 kompetensi bahasa yang ada yaitu kemampuan
mendengarkan atau menyimak, kemampuan membaca, kemampuan berbicara, dan kemampuan dalam
menulis
Model pembelajaran bahasa dengan fokus sastra maksudnya yaitu dalam pembelajaran semua
kegiatan belajar mengajar difokuskan untuk mengapresiasi sastra baik lewat membaca puisi,
mendengarkan cerita rakyat (dongeng), syair lagu, membaca teks drama, dan mengubah puisi kedalam
bentuk yang lainnya .
Tujuan dan manfaat pembelajaran dengan berbagai fokus adalah agar siswa dapat mengembangkan
kompetensi mana yang ditekankan, kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia berbagai
fokus ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas.
KB 2. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Salah satu tahap yang harus ditempuh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adalah menyusun rencana pembelajaran, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada 4 keterampilan
berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dalam
a. Pengajaran Membaca Permulaan Pengajaran membaca permulaan ini ditujukan atau disajikan
kepada siswa kelas rendah atau tingkat permulaan (kelas 1)
b. Pengajaran Membaca Nyaring Pengajaran membaca nyaring dianggap lanjutan dari pengajaran
membaca permulaan, dan juga dipandanng sebagai pembaca tersendiri yang sudah tergolong
tingkat lanjut seperti membaca sebuah kutipan dengan suara nyaring
c. Pengajaran Membaca dalam Hati Pengajaran ini membina siswa agar mampu membaca tanpa
suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi pokoknya maupun isi
bagiannya termasuk pula isi yang tersurat dan tersirat.
d. Pengajaran Membaca Pemahamandalam hati. Pengajaran membaca pemahaman hampir tidak
berbeda dengan pengajaran membaca dalam hati.
e. Pengajaran Membaca Bahasa Pengajaran memnaca ini pada dasarnya merupakan alat dari
pengajaran bahasa, guru memanfaatkan untuk membina kemampuan berbahasa siswa.
f. Pengajaran Membaca Teknik Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatian kepada
pembinaan-pembinaan kemampuan siswa menguasai teknik-teknik membaca yang dipandanng
perlu dan patut.
C. Tujuan Pembelajaran Membaca di Kelas Tinggi
Tujuan membaca dikelas tinggi yaitu membaca dikelas tinggi merupakan membaca lanjutan dari
kelas rendah, dikelas tinggi membaca lebih di tekankan dalam hal pemahaman bacaan atau makna dari
yang dibaca oleh siswa baik dari maksud atau pengertian bacaan yang disampaikan pengarang maupun
dari tujuan, kebudayaan dan keadaanya.
Menurut Tarigan membaca dikelastinggi melatih siswa dalam keterampilan yang bersifat
pemahaman yang mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
Sebelum mengajar didepan kelas guru harus membuat persiapan tertulis terlebih dahulu yang
disebut dengan MSP yang disebut dengan Rencana Pengajarann atau RP . MSP disusun berdasarka GBPP
yang dalam kurikulum 2004 disebut dengan silabus. Silabus berarti ”ikhtisar suatu pelajaran” sedangkan
dalam buku Acuan Pengembangan Kurikulum 2004 dijelaskan bahwa silabus merupakan seperangkat
rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilainnya.
Pada hakikatnya model pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca dikelas tinggi
sama dengan model pembelajaran dikelas rendah, yang berbeda hanya kompetensi yang ingin
dikembangkan yang menyangkut pula materi pe