MODUL 11 & 12
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS BERBICARA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA
Kelompok 6
Butet Yanti
Devi Sartika
Iis Umaroh
Nurlina Trisnawati
KELAS 3A
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu
keterampilan yang harus diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
keterampilan berbicara. Walaupun kita sudah dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia
sehari-hari, namun kemampuan berbicara tidak hanya berhubungan dengan kegiatan
bercakap-cakap keseharian saja. Kemampuan berbicara juga berkaitan dengan profesi
yang membutuhkan dasar-dasar kemampuan berbicara efektif, seperti dokter, penyiar
radio, pembawa acara, pengajar, salesman, dan lain-lain. Sehingga profesi-profesi
tersebut harus memiliki kemampuan berbicara sesuai dengan tuntutan profesi, Jadi
diharapkan pengajaran berbicara di SD diharapkan mampu memberikan bekal dasar-
dasar keahlian berbicara efektif yang memadai.
Selain fokus dengan empat keterampilan berbahasa, Bahasa Indonesia juga
tidak lepas dari pembelajaran sastra didalamnya. Dalam kurikulum 2004 pembelajaran
sastra tidak berdiri sendiri, tetapi dipadukan atau diintegrasikan dengan kompetensi
dasar yang lain yaitu keterampilan berbahasa dan kebahasaan.
Pada saat ini pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena
itu presentase teori sastra diajarkan dengan presentase yang kecil dan lebih difokuskan
untuk mengapresiasi sastra lewat pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat, atau
mengubah puisi ke dalam prosa dan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini, penyaji akan membahas mengenai modul 11 dan
modul 12 buku modul pegangan PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.
Modul 11 akan membahas mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI
dengan penekanan di aspek berbicara. Modul 11 terdiri dari dua buah Kegiatan Belajar.
KB 1 membahas mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. KB 2 membahas
Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Berbicara. Modul 12 akan
membahas mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra. Modul 12
terdiri dari dua buah Kegiatan Belajar. KB 1 akan membahas Hakikat Pembelajaran
Bahasa Indonesa dengan Fokus Sastra di SD. Sedangkan KB 2 akan membahas Model
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
Modul 11
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Berbicara
Kegiatan Belajar 1
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara
Dalam proses pembelajaran, Coles (1995) menyatakan bahwa berbahasa lisan
merupakan inti dari setiap kurikulum pengajaran. Pada kenyataannya sebagian besar kegiatan
belajar dan mengajar dilakukan melalui media komunikasi lisan (Pollard dan Tann, 1993).
Model pembelajaran BI dengan focus berbicara di sekolah yang satu dengan yang lainnya
tentulah amat berguna. Ada hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam pembelajaran berbicara
antara lain :
(1) suasana belajar di sekolah (dikelas)
(2) kegiatan berbicara.
Beberapa metode pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan (Tarigan dalam Idra 2002: 56)
adalah:
1. Metode Ulang Ucap
2. Metode Lihat Ucap
3. Metode Memerikan
4. Metode Menjawab Pertanyaan
5. Metode Bertanya
6. Metode Bertanya Menggali
7. Metode Melanjutkan Cerita
8. Metode Menceritakan Kembali
9. Metode Bercakap-cakap
10. Metode Cerita Gambar
11. Metode Bercerita
12. Memberi Petunjuk
13. Metode Melaporkan
14. Metode Wawancara
15. Metode Diskusi
16. Metode Bertelepon
17. Metode Dramatisasi
MODUL 12
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA
Pertama, unsur pantangan, yaitu unsur yang secara khusus berhubungan dengan tema dan
amanat.
Kedua, penyajian dengan gaya secara langsung artinya tokoh yang diperankan sifatnya
hitam putih.
Ketiga, fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang
bermanfaat.
3. Jenis Sastra Anak
Jenis sastra anak, seperti halnya ada pada karya sastra umum, yaitu:
Puisi
Prosa
Dan drama
Tujuan pembeajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai kelas 2 SD adalah
berikut ini.
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah menjelaskan isi
dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertannyaan.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
a. Mendeklamasikan pantun dengan penghayatan yang sesuai dan ekspresi yang sesuai.
b. Memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat
c. Mnceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
d. Memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari dengan menggunkan
dialog sederhana.
e. Memeran kan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru, dll).
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membaca puisi
dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai.
E. TUJAN PEMBELAJARAN SASTRA DIKELAS TINGGI
Tujuan pembeajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai kelas 3 SD adalah
berikut ini.
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah:
1) Menanggapi tokoh-tokoh dalam cerita dari mendengarkan pembacaan cerita
2) Menjelaskan isi teks drama yang dibacakan duru atau teman, kemudian memrankan
tokohnya.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
1) Memerankan tokoh dalam teks cerita sesuai dengan sifatnya dengan menggunakan kalimat
sederhana.
2) Memerankan tokoh sesuai dengan pekerjaan atau profesinya sesuai dengan sifatnya
dengan menggunakan kalimat sederhan.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) Membacakan dongeng dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai
2) Membacakan puisi dengan penghayatan dan menjelaskan isinya.
Tujuan pembeajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai kelas 4 SD adalah berikut
ini.
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah menyimpulkan
isi pantun.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah
1) Menceritakan kembali isi dongeng dari hasil kegiatan membaca atau mendengarkan
dengan bahasa yang runtut
2) Memerankan berbagai karakter tokoh dengan penghayatan.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) Menjelaskan latar dongeng, tokoh, dan penokohan
2) Membacakan pantun secara berpasangan dengan lafal dan intonasi yang sesuai.
d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runtut dengan
menggunakan EYD yang tepat
2) Melanjutkan pantun yang sesuai denan isinya.
Tujuan pembeajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai kelas 5 SD adalah berikut
ini.
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah:
1) Menanggapi isi cerita rakyat dari berbagai segi:
2) Menanggapi cerita pendek dalam berbagai segi:
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah memerankan drama
pendek dengan ekspresi yang sesuai.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membacakan puisi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana
2) Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi
Tujuan pembeajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai kelas 6 SD adalah berikut
ini.
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah memahami isi
cerita dari berbagai segi dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah berain peran drama
anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah
1) Membaca novel anak, menjelaskan isi dengan lafal, dan menyimpulkan amanatnya
2) Memahami cerita rakyat, menentukan tokoh dan penokohan
3) Membaca cerita lama yang masih populer dengan gaya membaca yang menarik.
d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Membuat parafrase puisi dengan tetap mempertahankan makna puisi
2) Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.
A. Simpulan
B. Saran
REFERENSI
Solchan, dkk. (2022). PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.