Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU RESUME

MODUL 10
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD
PDGK 4204

OLEH :

Disusun oleh :
DINI YULIANI
NIM 857492574

PROGAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UPBJJ UT BANDUNG
TAHUN 2023
MODUL 10
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
MENYIMAK

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
A. HAKIKAT PEBELAJARAN
Kimble (dalam Hergenhahn, 1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah
laku siswa setelah melaksanakan pembelakjaran adalah tingkah laku yang relatif
permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement)
praktis. Beberapa detail hakikat pembelajaran tersebut dikemukakan sebagai berikut :
1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses belajar dapat
diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran seseorang dapat melakukan sesuatu
yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2. Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman
walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.

5. Pengalaman /latihan harus selalu ditajamkan, terutam pada tanggapan yang


memerlukan adanya penghargaan (reword).

Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki pengalaman dan tingkah laku


sesuai dengan pengalaman atau pelatihan yang diterimanya. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) sebagaia B2 bagi siswa sekolah dasar (SD) perlu
diberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menggunakan bahasa agar apa yang
dilakukan itu dapat mengubah tingkah laku dalam berbahasa Indonesia.

B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran dalam
situasi formal. Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang sistemik,
sistematik, dan terencana.
Untuk mewujudkan ketiga karakteristik pembelajaran bahasa, terdapat
beberapa pemasalahan yang harus diantisipasi dan didudukkan secara proporsional.
Permasalahan tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut.
1. Tujuan pembelajaran
2. Meteri pembelajaran
3. Strategi pembelajaran
4. Evaluasi
5. Pengajar (guru)
6. Siswa

C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh dengan
dua cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut kurikulum berbasis
kompetensi (KBK), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan mauun tulis sebagai alat untuk mempelajari
rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta
mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
apresiatif terhadap karya sastra Indonesia (Mulyasa,2003;89)
Untuk kelas rendah, pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada aspek
peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedanagkan untuk kelas
tinggi menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standart kompetensi yang tlah ditentukan dlam
kurikulum. Standart kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembelajaran
bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra belajar menghargai
manusia dan nlai-nilai kemanusiaan.

D. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK


1. Teori Menyimak
Kegiatan menyimak yang dalam kurikulum 2004 disebut dengan istilah
mendengarkan tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berbicara sebagai suatu jalinan
komunikasi. Antara menyimak, berbicara, dan menulis memiliki hubungan dalam
jalinan keterampilan berbahasa. Teori menyimak terdiri atas :
a. Hakikat Menyimak
Mendengar, mendengarkan, dan menyimak merupakan kegiatan aktif reseptif,
sedang berbicara merupakan kegiatan aktif produktif yang melibatkn unsur
kejiwaan dan metakognitif seseorang.
b. Jenis-jenis Menyimak
1) Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan radio, televisi. Ada bebrapa
jenis kegiatanekstensif, antara lain : Menyimak osial, Menyimak Sekunder,
Menyimak Estetika.
2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk
memahami makna yang dikehendaki.
c. Unsur-unsur Menyimak
Unsur-unsur dasar menyimak adalah pembicara, penyimak bahan simakan dan
bahasa lisan yang digunakan.
d. Teknik Menyimak Efektif
Agar dapat menyimak dengan baik, penyimak perlu mengetahui syarat menyimah
efektif. Adapaun syarat tersebut adalah:
1. Menyimak dengan berkonsentrasi
2. Menelaah materi simakan
3. Menyimak dengan kritis
4. Membuat catatan

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak


Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara terpadu antara 4 aspek
keterampilan berbahasa, kebahasaan. Dari keempat aspek ketersmpilan tersebut
pembelajarannya dapat difokuskan pada salah satu saja.
Aspek keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang menjadi fokusharus
mendapatkan penekanan dalam pembelajaran.
KEGIATAN NELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDINESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK

A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN MENYIMAK


Di dalam kurikulum 2004, yakni kurikulum bebasis kompetensi (KBK), bahwa
standar kompetensi “mendengarkan” terdiri atas mendengarkan berita, penguuman
perintah, bunyi ayau penjelasan, laporan, dialog atau percakapan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menyimak adalah pembelajarann
bahas Indonesia yang menekankan aspek menyimak sevagai pusat kegiatan aktivitas
belajar siswa.
Materi atau bahan pelajaran menyimak dapat diambil dari berbagai sumber.
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah siswa, pendekatan, tema
(khusus kelas rendah), media, lingkungan, kompetensi dasar kebahasaan, sarana
Teknik pembelajaran menyimak yang dapat digunakan untuk pembelajaran
bahasa Indonesia di SD adalah teknik simak-ulang ucap, simak-tulis, simak-terka,
simak-cerita, simak-jawab, simak- baca, simak-rangkum, simak-lengkapi, simak-
kerjakan, imak-lakukan,simak-bisik berantai, simak-sanggah, dan simak- temukan
benda/objek.

Anda mungkin juga menyukai