Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP DAN RESUME

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


MODUL 10
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS MENYIMAK

Disusun oleh :
DARMINTO ( 858766768)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) MALANG
POKJAR NGANJUK MUSI
TAHUN 2020
PETA KONSEP MODUL 10

MODUL 10: PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS MENYIMAK

KB.1 : PEMBELAJARAN BAHA


KB.2 : MODEL PEMBELAJARAN
INDONESIA DI SD
BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS MENYIMAK

D. PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS
MENYIMAK
B. A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK B. METODE ATAU TEKNIK
A. HAKIKAT C. PEMBELAJARAN
PEMBELAJA KEGIATAN MENYIMAK PEMBELAJARAN MENYIMAK
PEMBELAJA BAHASA INDONESIA
RAN
RAN DI SD
BAHASA

1. TEORI 2. PEMBELAJARAN BAHASA


MENYIM INDONESIA DENGAN FOKUS 1. 2.
3. PERBEDAAN 4. PERKEMBANGAN ILMU
AK MENYIMAK KELUASAAN KETERBAT
KARAKTER PENGETAHUAN, TEKNOLOGI
BAHAN ASAN
PEMBELAJARA DAN SENI
AJAR WAKTU
RESUME MODUL 10

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK

Kegiatan Belajar 1

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

A. Hakikat Pembelajaran

Kimble (dalam Hergenhahn, 1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah laku siswa
setelah melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku yang relative permanen, tingkah laku
yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement) praktis.

Beberapa detail hakikat pembelajaran tersebut dikemukakan sebagai berikut :

1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku


2. Perubahan tingkah laku relative permanen
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat berubah menjadi pengalaman
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis
5. Pengalaman /latihan harus selalu ditajamkan, terutama pada tanggapan yang memerlukan
adanya reward.

Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki pengalaman dan tingkah laku sesuai
dengan pengalaman yang diterimanya. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (BI) sebagai B2 bagi siswa SD perlu diberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih menggunakan bahasa agar apa yang dilakukan itu dapat mengubah tingkah laku
dalam berbahasa Indonesia.

B. Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran adalah sebuah aktivitas yang sistemik, sistematis dan terencana.


Dikatakan sistemik karena di dalamnya terdapat seperangkat subsistem yang saling
berkaitan dan berinteraksi secara fungsional untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Dikatakan sistematik karena dalam pelaksanaannya terdapat tatanan dan
tahapan yang bersifat prosedural dan berhubungan secara kronologis-kausatif.
Selanjutnya, dikatakan terencana karena dalam pembelajaran terlihat jelas dan tegas
adanya dasar, arah/tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan
pembelajaran perlu perencanaan yang dipersiapkan dan evaluasi sebagai tindak lanjut
untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran tersebut

Untuk mewujudkan ketiga karakteristik pembelajaran bahasa, terdapat beberapa


permasalahan yang harus diantisipasi dan didudukkan secara proporsional. Permasalahan
tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut.
1. Tujuan pembelajaran.
2. Materi pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran.
4. Evaluasi.
5. Pengajar (guru).
6. Siswa
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh dengan dua
cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut kurikulum 2004, yakni
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan maupun tulis sebagai alat
untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek
kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia (Mulyasa, 2003:89).
Untuk kelas I dan II (kelas rendah), pembelajaran bahasa Indonesia menekankan
pada aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedangkan untuk
kelas III - VI (kelas tinggi) menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi
lisan dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditentukan dalam kurikulum.
Standar kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembelajaran
bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra belajar menghargai
manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, pembelajaran BI mengupayakan
peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia, Ruang lingkup standar kompetensi mata
pelajaran BI SD terdiri atas aspek mendengarkan (menyimak lisan), berbicara, membaca,
dan menulis.

D. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak


1. Teori Menyimak
Menyimak merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia. Kegiatan
menyimak yang dalam Kurikulum 2004 disebut dengan istilah mendengarkan
tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berbicara sebagai suatu jalinan komunikasi.
Antara menyimak, berbicara, membaca, dan menulis memiliki hubungan dalam
jalinan keterampilan berbahasa.
a. Hakikat menyimak
mendengar, mendengarkan, dan menyimak merupakan kegiatan
aktif reseptif, sedang berbicara merupakan kegiatan aktif produktif yang
melibatkan unsur kejiwaan dan metakognitif seseorang. Jika dilihat dari
segi tingkat pemaknaan, mendengarkan lebih tinggi daripada mendengar,
dan menyimak lebih tinggi daripada mendengarkan.
b. Jenis – jenis menyimak
1.Menyimak ekstensif
adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mendengarkan siaran radio, televisi, dan sebagainya, meliputi
menyimak social, menyimak sekunder, menyimak estetika, menyimak
pasif.
2.Menyimak intensif
Yaitu menyimak yang dilakukan dengan sengaja,terencana, dan sungguh –
sungguh yang diarahkan untuk memahami hal – hal yang di inginkan,
jenis menyimak ini lebih banyak digunakan para pelajar dan mahasiswa.
c. Unsur – unsur menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena
sangat bergantung kepada berbagai unsurdasar dan unsur tambahan yang
mendukung. Yang dimaksud dengan unsur dasar adalah unsur pokok yang
menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Setiap unsur
merupakansatu kesatuan yang tak terpisahkan dengan unsur yang lain.
Unsur – unsur dasar menyimak adalah pembicara, penyimak, bahan
simakan, bahasa lisan yang digunakan.
d. Teknik menyimak efektif
Syarat – syarat menyimak efektif, antara lain : menyimak dengan
konsentrasi, menelaah materi, simakan, menyimak dengan kritis dan
membuat catatan.
e. Teknik peningkatan daya simak
Untuk meningkatkan daya simak, berikut ini ada beberapa teknik yang
dapat dilakukan, di antaranya adalah teknik loci, teknik penggabungan,
dan teknik fonetik ( Sutari dkk.,1997:67-76).

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak


Aspek keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang menjadi focus
mendapatkan penekanan dalam pembelajaran. Misalnya, kita memilih menyimak
sebagai focus pembelajaran materi yang disampaikan dengan teknik – teknik
menyimak, yaitu kegiatan dimulai dengan kegiatan siswa menyimak dan hasil
menyimak menjadi tujuan mencapai hasil belajar. Tujuan pembelajaran
menyimak di SD adalah untuk mendapatkan fakta, mengevaluasi fakta,
mendapatkan inspirasi, mendapatakan hiburan, dan memperbaikia kemampuan
bicara.
Tujuan utama menyimak adalah (a) mendapatkan fakta (b) menganalisis
fakta (c) mengevaluasi fakta (d) mendapatkan inspirasi (e) mendapatkan hiburan
(f) memperbaiki kemampuan berbicara.
Secara garis besar ragam menyimak ada dua macam, yaitu mwnyimak
ekstesif dan intensif. Menyimak ekstesif adalah menyimak bahan-bahan ilimiah
dan otentik, seperti mendengarkan radio, televisi, mendengarkan percakapan
orang, dan sebagainya. Yang termasuk menyimak ekstesif adalah menyimak
sosial, sekunder, estetika, dan pasif. Menyimak intensif merupakan menyimak
yang dilakukan dengan sengaja, terencana dan sunguh-sungguh yang diarahkan
untuk memahami hal-hal yang diinginkan. Jenis menyimak ini sering digunakan
para pelajara dan mahasiswa.
Unsur menyimak meliputi pembicara, penyimak, bahan simakan dan
bahan lisan. Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki kondisi dan
mental yang baik.
Bahan simakan yaitu pesan yang disampaikan pembicara kepada
penyimak melalui komunikasi lisan. Pengkajian terhadap bahan simakan dapat
dilakukan dengan menyimak tujuan pembicara, urutan pembicaraan, topik utama,
topik bawaan, dan akhir pembicaraan.
Teknik mwnyimak efektif dilakukan dengan empat cara, yaitu menyimak
dengan konsentrasi tinggi, menalaah materi simakan, menyimak dengan kritis,
dan membuat catatan.

Kegiatan Belajar 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK

A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN MENYIMAK


Didalam kurikulum 2004, yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK), bahwa
standar kompetensi “mendengarkan” (menyimak lisan) terdiri atas mendengarkan berita,
pengumuman, perintah, bunyi atau suara, penjelasan, laporan, dialog atau percakapan.
.
Pada hakikatnya bahan pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dapat disusun sendiri oleh guru atau memilih dan menentukan bahan yang
terdapat Dalam buku, baik buku paket maupun buku tambahan (suplemen). Dalam
menyusun bahan ajar yang perlu Anda perhatikan adalah (1) siswa, (2) pendekatan, (3)
tema (khusus untuk kelas rendah), (4) media, (5) lingkungan, kompetensi dasar
kebahasaan, dan (6) sarana. Perlu diingat bahwa menurut KBK, pembelajaran tematik
hanya diajarkan pada siswa kelas rendah SD (Depdiknas, 2003:23).

Dua hal yang merupakan syarat utama untuk memilih teks yang diperdengarkan
adalah menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam hal ini adalah sebagai berikut. 1. Keluasan bahan ajar. 2.
Keterbatasan waktu. 3. Perbedaan karakteristik siswa. 4. Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

B. METODE ATAU TEKNIK PEMBELAJARAN MENYIMAK


Guru yang profesional, di samping dapat menyusun bahan ajar dan juga
menguasainya, dituntut terampil dalam menyampaikan materi itu kepada siswa. Oleh
karena itu, Anda tentu harus mengetahui dan dapat menerapkan beberapa metode dalam
pembelajaran.
Ada beberapa teknik pembelajaran menyimak yang sesuai dan dapat dilakukan di
SD (Sutari dkk., 1997:122), di antaranya, sebagai berikut. Simak - Ulang Ucap,Simak –
Tulis,Simak – Terka, Simak – Cerita, Simak – Jawab, Simak – Baca, Simak –
Rangkum, Simak - Lengkapi ,Simak - Kerjakan , Simak - Lakukan ,Simak - Bisik
Berantai, Simak – Sanggah, dan Simak - Temukan Benda/Objek, dan sebagainya.

C. MENYUSUN MODEL PERENCANAAN PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS


MENYIMAK.
Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus menyimak terdiri
atas Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus menyimak dikelas
rendah dan Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus menyimak
dikelas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai