Anda di halaman 1dari 2

K EG I A T A N B E L A J A R 2

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DENGAN FOKUS MENYIMAK

A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN MENYIMAK


Standar kompetensi "mendengarkan" (menyimak lisan) terdiri atas mendengarkan
berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan,
penjelasan, laporan, ceramah, kotbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog atau
percakapan, perintah dan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
rakyat, cerita binatang, puisi, syair lagu, pantun, dan drama anak.
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu Anda perhatikan adalah (1) siswa, (2)
pendekatan, (3) tema (khusus untuk kelas rendah), (4) media, (5) lingkungan, kompetensi
dasar kebahasaan, dan (6) sarana. Perlu diingat bahwa menurut KBK, pembelajaran tematik
hanya diajarkan pada siswa kelas rendah SD (Depdiknas, 2003:23).
Dua hal yang merupakan syarat utama untuk memilih teks yang diperdengarkan
adalah menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa. Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam hal ini adalah sebagai berikut.
1. Keluasan bahan ajar.
Bahan ajar menyimak dapat diambil dari berbagai sumber, seperti ceramah, kotbah,
percakapan sehari-hari, pidato, rekaman, siaran radio, televisi, artikel majalah, koran,
buku-buku ilmiah, prosa, puisi, drama, dan sebagainya.
2. Keterbatasan waktu.
Pembelajaran menyimak telah diatur dalam kurikulum sehingga waktu yang tersedia
sangat terbatas. Untuk itu, dalam pembelajaran guru dituntut agar dapat menyesuaikan
waktu yang tersedia dengan bahan yang akan diajarkan.
3. Perbedaan karakteristik siswa.
Perbedaan karakter pembelajar ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain minat, bakat,
intelegensi, dan sikapnya. Hal itu merupakan pertimbangan khusus bagi guru untuk
memilih bahan simakan yang selaras.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pada dasarnya bahan pembelajaran menyimak harus menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sedang berkembang dan yang
dimiliki oleh masyarakat.

B. METODE ATAU TEKNIK PEMBELAJARAN MENYIMAK


Beberapa metode atau Teknik pembelajaran menyimak antara lain :
1. Simak - Tulis
Teknik simak salin, dapat digunakan untuk melatih siswa menulis yang
disimak/didengamya atau sering disebut dikte atau imla.
2. Simak – Terka
Untuk melaksanakan pembelajaran dengan teknik simak terka, guru mempersiapkan
deskripsi suatu benda tanpa menyebut namanya. Deskripsi itu dibacakan guru, kemudian
siswa diminta menerka nama benda yang dimaksud.
3. Simak – Cerita
Teknik pembelajarannya untuk kelas rendah sebaiknya guru yang bercerita. Hal ini
dimaksudkan agar ucapan/lafal jelas, suara dapat didengar. sedangkan untuk kelas tinggi
yang bercerita dapat saja siswa yang dianggap mampu atau siswa disuruh menyimak
salah satu cerita yang ada di radio atau televisi. Hasil simakan disuruh menceritakan
kepada siswa yang lain pada hari yang telah ditentukan. Siswa yang lain mengomentari
dan menyimpulkan.

Ada beberapa teknik pembelajaran menyimak yang sesuai dan dapat dilakukan di SD
(Sutari dkk., 1997:122), diantaranya, sebagai berikut.
1. Simak - Ulang Ucap
2. Simak - Tulis
3. Simak - Terka
4. Simak - Cerita
5. Simak - Jawab
6. Simak - Baca
7. Simak - Rangkum
8. Simak - Lengkapi
9. Simak - Kerjakan
10. Simak - Lakukan
11. Simak - Bisik Berantai
12. Simak - Sanggah
13. Simak - Temukan Benda/Objek, dan sebagainya.

Materi atau bahan pelajaran menyimak dapat diambil dari berbagai sumber. Dalam menyusun
bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah (1) siswa, (2) pendekatan, (3) tema (khusus untuk
kelas rendah), (4) media, (5) lingkungan, (6) kompetensi dasar kebahasaan, (7) sarana. Dua hal
yang merupakan syarat utama untuk memilih teks yang diperdengarkan adalah menarik minat
dan dekat dengan kebutuhan siswa.

Anda mungkin juga menyukai