Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
A. Kompetensi Dasar yang Mengintegrasikan Pembelajaran Menyimak
Di dalam KTSP SMA/MA 2006 disebutkan bahwa ada 12 standar kompetensi (SK) yang
harus dikuasai siswa dalam kemampuan berbahasa dan bersastra sub aspek kemampuan
menyimak dengan rincian 6 SK kemampuan menyimak aspek kemampuan berbahasa dan 6 SK
kemampuan menyimak aspek kemampuan bersastra. Enam SK kemampuan menyimak aspek
kemampuan berbahasa dikembangkan menjadi 24 kompetensi dasar (KD), sedangkan 6 SK
kemampuan menyimak aspek kemampuan bersastra dikembangkan ke dalam 24 KD.
Adapun penjabaran SK dan KD pada tiap kelas dan tiap semester adalah sebagai berikut.
KELAS X Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
2. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
Kompetensi dasar:
1. Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita).
2. Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan
secara langsung/melalui rekaman.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikans ecara langsung
ataupun melalui rekaman.
4. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui
rekaman.
KELAS X Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi melalui tuturan.
2. Memahami cerita rakyat yang dituturkan.
Kompetensi dasar:
1. Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung.
2. Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau
teks yang dibacakan).
3. Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara
langsung dan atau melalui rekaman.
4. Menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang disampaikan secara
langsung dan atau melalui rekaman.
KELAS XI Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Mendengarkan berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara.
2. Memahami pementasan drama.
Kompetensi dasar:
1. Menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar.
2. Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
3. Mengidentifikasi persitiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada
pementasan drama.
4. Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan.
KELAS XI Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar.
2. Memahami pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar:
1. Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar.
2. Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi/seminar.
3. Mengidentifkasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.
4. Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan.
KELAS XII Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi dari berbagai laporan.
2. Memahami pembacaan novel.
Kompetensi Dasar:
1. Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan.
2. Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran.
3. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan.
4. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel.
KELAS XII Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan.
2. Memahami pembacaan teks drama.
Kompetensi Dasar:
1. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung.
2. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/televisi.
3. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan.
4. Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama.
B. Pemilihan Materi
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan, terutama dalam
menyimak. Yang dimaksud dengan bahan simakan adalah pesan yang disampaikan pembicara
kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika
pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik, maka pesan itu tidak dapat
diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi.
Subyantoro dan Hartono (2003: 5-7) menyatakan bahwa bahan pembelajaran menyimak harus
menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
a) Keluasan Materi Ajar
Materi ajar menyimak dapat diambil dari berbagai sumber.
b) Materi ajar hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
Materi yang sesuai, cocok dengan kemampuan siswa akan menghasilkan proses belajar mengajar
yang memuaskan dan menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru. Materi menyimak memiliki
beberapa tujuan yaitu:

1. Materi yang bertujuan untuk mendapatkan respons penyimak berupa bunyi-bunyian, baik
berupa suara, suku kata, kata, frasa, klausa, maupun kalimat
2. Materi yang memerlukan pemusatan perhatian, yakni menentukan gagasan pokok
pembicaraan dan gagasan penunjang,
3. Materi yang bertujuan membandingkan atau mempertentangkan dengan pengalaman atau
pengetahuan menyimak,
4. Materi yang bertujuan untuk menuntut penyimak berpikir kritis, yakni melalaui proses
analisis,
5. Materi yang bertujuan untuk menghibur bersifat santai,
6. Materi yang bertujuan untuk informatif, dan
7. Materi yang bertujuan untuk deskriminatif yakni penyimak setelah mendapat pesan dapat
memberikan reaksi yang sesuai dengan keinginan pembicara (Sutari dkk. 1997: 120)
Selain itu, materi dalam pembelajaran menyimak juga harus sesuai dengan kelayakan dan
kebutuhan siswa. Adapun materi pembelajaran menyimak yang sesuai dan layak sebagai berikut.
Pertama, materi pembelajaran menyimak yang disajikan dalam bentuk media cetak. Materi
pembelajaran menyimak jenis ini akan membuatpembelajaran tidak kondusif. Hal ini disebabkan
proses menyimak yang siswa lakukan berasal dari materi yang dibacakan oleh guru atau siswa
lainnya.
Kedua, materi yang berupa CD interaktif. Materi pembelajaran jenis ini akan mengajak siswa
untuk bersama-sama melihat secara langsung audio visual dalam pembelajaran menyimak.
Materi pembelajaran menyimak jenis ini akan membuat siswa senantiasa fokus pada
pembelajaran. Namun, siswa akan mengalami kejenuhan apabila dihadapkan pada layar monitor
selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga kurang dapat berperan dalam
pembelajaran.
Ketiga, materi pembelajaran menyimak yang disajikan dalam bentuk cetak dan CD. Materi
pembelajaran jenis ini akan membuat siswa belajar dua arah, yaitu belajar pada media cetak dan
media audio visual yang telah disediakan. Hal ini diharapkan dapat membuat siswa semakin aktif
untuk mengeksplorasi dirinya. Selain itu, guru memiliki peran penting untuk tetap menjadi
fasilitator siswa selama pembelajaran.

C. Skenario Pembelajaran
a. Fase pengenalan: membedakan bunyi-bunyi dalam kata-kata yang berupa pasangan
minimal.
b. Fase pemahaman permulaan: Melakukan perintah secara fisik, Melakukan perintah
dengan menulis / menggambar di kertas.
c. Fase Pemahaman pertengahan: Guru membacakan bacaan pendek (atau rekaman),
kemudian memberi pertanyaan mengenai isi bacaan itu dan guru memutar rekaman
percakapan dua orang penutur asli. Kemudian guru menanyakan mengenai isi
percakapan.
d. Fase Pemahaman Lanjut: Penyajian berita radio/tv: memilih teks-teks radio yang sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan berbahasa para pelajarnya dan penyajian
ulasan berita, potongan perkuliahan, dan berita lain yang otentik.
e. Tipe kegiatan kelas menyimak: Reaktif, intensif, responsif, selektif, ekstensif, interaktif.
Purwo (dalam Depdiknas 2003:3) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran menyimak yang
sedang difokuskan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
Pertama, pembelajaran menyimak perlu diwujudkan ke dalam kegiatan tertentu, misalnya
mendengarkan kaset berupa pidato atau ceramah, musik atau dialog, radio atau menyimak
seseorang yang membaca teks, bercerita atau menjelaskan sesuatu secara lisan. Jika teks yang
dibacakan ada di dalam buku yang dimiliki siswa, maka buku harus ditutup dulu. Macam yang
didengar dapat dilakukan secara bervariasi. Kedua, kegiatan tersebut perlu dibatasi waktunya,
misalnya 10-15 menit. Hal ini mengingat menyimak membutuhkan konsentrasi yang penuh,
sehingga tidak mungkin berlama-lama tanpa batas waktu. Ketiga, kegiatan menyimak harus
mempunyai tujuan yang jelas dan terarah, misalnya untuk menguji pemahaman siswa. Selesai
kegiatan menyimak, siswa diuji dengan menjawab pertanyaan (lisan maupun tulis),
mengungkapkan kembali (lisan atau tulis), atau mendaftar butir-butir pokok dari teks yang
disimak.
D. Evaluasi Pembelajaran
Djiwandono (2008:13) dalam bukunya menyatakan denganlebih rinci bahwa evaluasi
merupakan bagian penyelenggaraan pembelajaran yangdimaksudkan untuk mengevaluasi tingkat
ketercapaian tujuan pembelajaran yangtelah diupayakan melalui kegiatan penyelenggaraan
pembelajaran. Melalui kegiatanevaluasi ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang sahih dan
dapat dipercayatentang hasil pembelajaran, terutama tentang tingkat penguasaan dan
keberhasilan pembelajar dalam bidang yang dipelajari.
Menurut Djiwandono (2008:114-115) sasaran utama evaluasi keterampilan menyimak adalah
keterampilan peserta evaluasi untuk memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan
langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio dan video. Pemahaman itu dapat mengacu
kepada pemahaman secara umum seperti topik yang dibahas dan bagian-bagian yang lebih rinci
termasuk pelaku, lokasi,waktu, dan beberapa aspek yang menonjol. Pemahaman lewat menyimak
dapat pulaberkaitan dengan hal-hal yang lebih mendalam sifatnya yang tidak terbatas padahal-
hal yang secara tegas dan langsung terungkapkan. Pemahaman semacam ituhanya dapat
diperoleh dengan mengambil kesimpulan dan implikasi berdasarkanpemahaman terhadap
bagian-bagian wacanannya.
Selanjutnya, Levelt (dalam Tim 10, 1994: 31) menguraikan bahwa evaluasi menyimak bukan
hanya mengukur kemampuan perseptual dan keterampilan linguistik semata, tetapi juga
mengukur kemampuan pemecahan masalah,pembuatan inferensi, dan keterampilan lain yang
tidak terdapat dalam linguistik. Bahkan untuk pengetesan keterampilan menyimak juga
melibatkan faktor: sejauhmana penyimak dapat memahami ide pokok dan mengungkapkan
kembali detailnya,bagaimana ia dapat membuar inferensi, mendeteksi apakah kalimat berasal
daribagian permulaan, tengah, atau akhir ujaran, dsb.
Penjelasan secara lebih mendalam mengenai penilaian keterampilan menyimak dipaparkan
pula oleh Nurgiyantoro(1987: 219-223) yang berpendapat bahwa penilaian proses pada
kemampuan menyimak dilakukan oleh guru ketikapembelajaran menyimak sedang berlangsung
dan guru harus merancang model instrumen penilaian, sedangkan dalam penilaian hasil diperoleh
dari hasil simakan peserta didik berupa jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan
olehguru. Penilaian hasil dapat diperoleh melalui tes. Tes pada kemampuan menyimak
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengukur kemampuan peserta
didik dalam menangkap dan memahami informasi yang terkandung dalam wacana yang diterima
melalui saluran pendengaran. Terdapat tempat tingkatan dalam tes kemampuan menyimak yaitu
tingkat ingatan, tingkatpemahaman, tingkat penerapan, dan tingkat analisis.
Memahami dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes keterampilanmenyimak adalah
tes bahasa yang sasaran pokoknya adalah tingkat penguasaan keterampilan memahami
wacanayang didengar. Evaluasi keterampilan menyimakdapat dipusatkan pada keterampilan
memahami fakta-fakta yang secara eksplisit dinyatakan termasuk urutan-urutan peristiwa atau
yang hanya dinyatakan secaraimplisit seperti mengenali implikasi dari wacana danmengambil
kesimpulan, danlain-lain.Jika yang disimak berita, berarti penilaiannya ditekankan kepada
segibahasa dan segi isinya. Segi bahasa mencakup aspek pelafalan, tekanan/intonasi,pilihan kata,
struktur kalimat atau kata, ragam bahasa, dan kekomunikatifnya. Segi isi berita mencakup
kejelasan isi, kelengkapan isi, kebenaran isi, pentingnya atauurgensinya isi, dan yang paling
penting pemahaman isi berita tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hijriyah, Umi. 2016. Menyimak Strategi dan Implikasinya Dalam Kemahiran Berbahasa. URL:
http://repository.radenintan.ac.id/219/11/Strategi_Menyimak_Umi_Hijriyah.pdf
Puspitasari, Jumianti. 2014. Keterlaksanaan Evaluasi Keterampilan Menyimak Berita pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP N Kota Bengkulu. FKIP. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Bengkulu.
Noermanzah. 2012. Keterampilan Menyimak. http://noermanzah
menyimak.blogspot.com/2012/11/menyimak.html. Diakses pada 21 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai