Anda di halaman 1dari 16

SUPLEMEN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

MADRASAH ALIYAH SALAFIYAH BANTARASARI CILACAP

Nama Penyusun : Muhammad Mansur, S.Pd.


Nama lembaga : MA Salafiyah Bantarsari
Tahun/Pelajaran : 2023/2024
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Gasal/I

Elemen dan Capaian Pembelajaran

No Elemen Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks
1 Menyimak (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan,


arahan atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan
Membaca dan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
2 mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat
Memirsa
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan
sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.

Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
Berbicara dan mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi.
3 Mempresentasika Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi
n diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu
mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif
dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
4 Menulis fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di
media cetak maupun digital.

KONTEN 1
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)

A. Elemen
Menulis

B. Tujuan Pembelajaran (TP)


Setelah mempelajari materi pada Bab ini:
1. Peserta didik mampu mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias dalam laporan hasil obsevasi dengan
kritis dan reflektif;
2. Peserta didik mampu memahami dan menganalisis gagasan dalam laporan hasil observasi dengan kritis dan
refletif;
3. Peserta didik mampu memahami informasi pada teks laporan dan menilai akurasi serta kualitas data dalam
laporan hasil observasi menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai pembanding;
4. Peserta didik mampu menulis informasi dalam bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis;
5. Peserta didik mampu mengubah laporan hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat dipublikasikan di
media cetak maupun elektronik;
6. Peserta didik mampu mempresentasikan laporan hasil observasi dengan runtut dan menggunakan intonasi yang
tepat.

C. Keriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


1. Persta didik dapat memahmi informasi secra tersurat dan tersirat pada teks LHO.
2. Persta didik dapat menentukan kalimat defines pada teks LHO.
3. Persta didik dapat menentukan kalimat deskripsi pada teks LHO.
4. Persta didik dapat menentukan frase nomina dan verba.
5. Persta didik dapat menganalisis struktur pernyataan umun, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
6. Persta didik dapat mengevaluasi teks LHO yang disajikan.

D. Pemahaman Bermakna dan Pemantik


 Pemahaman bermakna
 Mampu mendokumentasikan observasi yang dilakukan agar lebih bermakna dalam bentuk laporan hasil
observasi yang objektif.
 Memahami struktur laporan hasil observasi dan kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyusun
laporan hasil observasi.
 Prtanyaan Pemantik
1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?
2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung hasil observasi kalian?
3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?

E. Ringkasan Materi
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)
1. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi
1) Pengertian LHO
Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan
pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau
informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi
pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan,
kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.
2) Ciri-ciri teks LHO
Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
 Bersifat objektif, global, dan universal.
 Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
 Ditulis secara lengkap dan sempurna.
 Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
 Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
 Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
 Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di
dalamnya.
3) Informasi yang terdapat dalam LHO
Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi merupakan fakta yang ditemui pada
objek yang diamati. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta menunjukkan
kebenaran informasi. Fakta merupakan pernyataan yang tidak terbantahkan kebenarannya.
Pernyataan tersebut berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan
yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan
mengandung kepastian.
2. Langkah-Langkah Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi
a. Memahami isi teks.
b. Menemukan pokok-pokok informasi dalam teks laporan hasil observasi.
c. Mengembangkan pokok-pokok informasi ke dalam paragraf.
3. Simpulan teks hasil laporan observasi
Interpretasi terhadap teks laporan hasi observasi dapat dilakukan dengan menyimpulkan teks laporan
hasil observarsi. Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks. Simpulan
disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut.
4. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
 Pernyataan umum
Pernyataan umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang
dibahas di dalam teks.
 Deskripsi bagian
Deskripsi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
 Deskripsi manfaat
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan,
biasanya untuk benda mati. Sementara itu, untuk mendeskrisikan benda hidup, deskripsi yang
digunakan adalah deskripsi perilaku.
2. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Kaidah kebahasaan teks LHO terdiri dari
 Kata, frasa, verba, dan nomina
 Kalimat definisi dan deskripsi

F. LKPD (Soal Latihan)


1. Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema di halaman kampus Universitas
Padjadjaran Jalan. Dipati Ukur Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih dari sepuluh ribu pasang tangan
memainkan alat musik tradisional angklung dan memanjakan ribuan pasang telinga yang
mendengarnya. Ribuan mahasiswa baru dan "civitas academica” Unpad memainkan alat musik
tradisional angklung. Mereka begitu kompak. Permainan mereka begitu memukau para penonton.
Acara yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-50 Unpad itu membuat Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata Jero Wacik itu ikut terpukau.
Paragraf tersebut merupakan contoh laporan hasil observasi karena ...
A. tidak berdasarkan imajinasi atau khayalan penulisnya.
B. menggambarkan suatu kejadian yang sangat berkesan.
C. mengungkapkan pendapat penulisnya untuk suatu benda.
D. menceritakan suatu kegiatan yang terjadi di lingkungannya.
E. mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan
2. Fakta-fakta yang diungkapkan dalam paragraf tersebut diperoleh melalui ….
A. survei
B. pencatatan
C. wawancara
D. observasi lapangan
E. penyebaran angket
3. Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4!
Upacara adat tradisional Grebek yang diadakan setahun sekali, yakni pada Lebaran atau Lebaran hari
kedua, berlangsung sekitar 40 menit, sejak pukul 09.50 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Berbagai
uborampe (barang) dan udik-udik (sesaji), berupa jenis sayuran, buah-buahan dan makanan
tradisional yang ditata dan disusun seperti bentuk gunung, dikirab oleh para prajurit abdi dalem Kraton
Yogyakarta dengan rute dari dalam kraton (Pagelaran).
Paragraf tersebut menjelaskan hal-hal berikut, kecuali ..
A. macam-macam kegiatan
B. nama kegiatan
C. manfaat kegiatan
D. pelaku kegiatan
E. proses pelaksanaan kegiatan
4. Fakta dalam paragraf tersebut diperoleh melalui ….
A. perekaman
B. proses pencatatan
C. wawancara dengan narasumber
D. pengamatan lapangan
E. penyebaran angket
5. Cermati paragraf berikut!
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Paling depan, deretan siswi-siswi imut. Mereka
asyik memainkan mayoret, melakukan koreografi menggunakan benderanya masing masing.
Kelompok mayoret ini diikuti dengan marching band, disusul dengan sejumlah pelajar yang menempeli
tubuh mereka dengan papan yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan diakhiri
dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam "selimut" berbentuk spanduk yang diisi petisi
berupa tanda tangan pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung
Dalam struktur teks laporan observasi paragraf tersebut tergolong ke bagian ….
A. tesis
B. abstrak
C. definisi umum
D. deskripsi manfaat
E. deskripsi per bagian
6. “Harimau itu merupakan hewan pemangsa dan pemakan daging.”
Kalimat di atas merupakan kalimat...
A. simpleks
B. kompleks
C. simpleks dan definisi
D. kompleks dan definisi
E. kompleks dan simpleks
7. Berikut yang merupakan struktur laporan observasi adalah...
A. abstraksi, orentasi, krisis, reaksi, dan koda
B. pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat
C. pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan
D. pernyataan definisi dan pernyataan umum
E. tujuan, langkah-langkah, dan penutup
8. Kalimat yang menggunakan satu verba disebut...
A. kalimat kompleks
B. kalimat simpleks
C. kalimat deskripsi
D. kalimat definisi
E. kalimat penjelas
9. Di bawah ini struktur dari teks laporan hasil observasi adalah…
A. Penyataan umum dan aspek yang dilaporkan
B. Tesis, argumentasi, penegasan ulang
C. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan simpulan
D. Pernyataan umum dan aspek yang dijelaskan
E. Pendapat umum dan aspek yang dilaporkan
10. Di bawah ini yang merupakan jenis kalimat definisi adalah…
A. Di bawah ini yang merupakan jenis kalimat definisi adalah….
B. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan
C. Tari serimping Jawa mempunyai kemiripan dengan tari pakarena dari Makasar
D. Kebudayaan tari sudah banyak dipentaskan
E. Aturan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.
KONTEN 2
MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DAN TEKS ANEKDOT

A. Elemen
Menyimak, membaca, dan memirsa

B. Tujuan Pembelajaran (TP)


Setelah mempelajari Bab ini:
1. Pesrta didik mampu menyimak teks anekdot aural agar dapat mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan
dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif;
2. Pesrta didik mampu memirsa teks anekdot agar dapat menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan
dan persaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual yang dipirsa. Menggunakan
kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyampaikan kritik social;
3. Pesrta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian sederhana sebagai sumber penyampaian kritik sosial
yang akurat dan menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber-sumber informasi
yang valid dalam bentuk media kreatif;
4. Pesrta didik mampu menampilkan lawakan tunggal (stand up comedy) sebagai sarana menyampaikan kritik
terhadap fenomena yang terjadi dengan memperhatikan kesantunan dalam berbicara maupun bersikap.

C. Keriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


1. Persta didik dapat membedakan teks anekdot dan bukan
2. Persta didik dapat memahami ciri teks anekdot
3. Persta didik dapat meanalisis strutur teks anekdot
4. Persta didik dapat menentukan struktur teks eksposisi
5. Persta didik dapat mampu membuat teks anekdot
6. Persta didik dapat menentukan kata bermakna lampau

D. Pemahaman Bermakna dan Pemantik


 Pemahaman bermakna
 Memahami teks anekdot sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kritik.
 Dapat membuat teks anekdot untuk menyampaikan gagasan secara ktiris dan santun berdasarkan fenomena
sosial yang terjadi di sekitar.
 Pertanyaan pemantik
1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab?

E. Ringkasan Materi
MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DAN TEKS ANEKDOT
A) Teks Eksposisi
1. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi
1) Definisi Teks Eksposisi
Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu atau menerangkan sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang bertujuan
menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan.
2) Ciri teks eksposisi
 Penjelasan pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur subjektif dan emosional.
 Gaya penulisan informatif.
 Teks memuat fakta.
3) Jenis Teks eksposisi
 Teks Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak
ditemukan pada surat kabar
 Teks Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau
bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung
“seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”
 Teks Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan,
penggunaan, atau cara-cara tertentu.
 Teks Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam
kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
 Teks Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang
lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu,
sebaliknya.”
 Teks Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada
karakteristik sesuatu itu.
 Teks Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan
utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara
berurutan.
 Teks Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-
kategori
2. Identifikasi Teks Eksposisi
a. Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan Rekomendasi dalam Teks
Eksposisi. Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
Salah satu cara menyampaikan paparan kepada pendengar adalah dengan berpidato. Dalam
naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi dan rekomendasi. Argumentasi
berisi pendapat yang dikemukakan dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan
kesimpulan yang disampaikan dalam pidato tersebut.
b. Fakta dan opini
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa yang
berisi kenyataan dan benar-benar terjadi, sedangkan opini adalah pendapat yang dikemukakan.
3. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
a. Struktur Teks Eksposisi
 Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang
diangkat.
 Argumentasi adalah bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat
pernyataan dalam tesis walaupun dalam pengertian yang umum, argumentasi juga dapat
digunakan untuk menolak suatu pendapat.
 Penegasan ulang adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini
mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah
dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin
kedua.
Perhatikan teks Eksposisi berikut!

Realita Hukum di Indonesia


Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana para pelaku tindak kriminal
dihukum berdasarkan undang-undang. Tetapi, kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum
yang sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di
hadapan para koruptor.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang lebih
rendah dibandingkan para pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor yang
menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.
Kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa sampai tewas. Namun, rasanya
kita belum pernah dengar ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi mereka
malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan senyumnya.
Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan rakyat kecil saja. Sebagai contoh,
kita bisa mengingat kasus nenek Asyani.
Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam hukuman penjara sampai lima tahun.
Jelas-jelas tidak adil apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para koruptor.
Tegamabar bahwasanya hukum tumpul ke atas runcing ke bawah.

Contoh analisis struktur teks eksposisi di atas


Tesis
Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana para pelaku tindak kriminal
dihukum berdasarkan undang-undang. Tetapi, kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum
yang sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di
hadapan para koruptor.

Argumentasi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang lebih
rendah dibandingkan para pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor yang
menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.
Kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa sampai tewas. Namun, rasanya
kita belum pernah dengar ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi mereka
malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan senyumnya.
Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan rakyat kecil saja. Sebagai contoh,
kita bisa mengingat kasus nenek Asyani. Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau
terancam hukuman penjara sampai lima tahun.
Penegasan Ulang
Jelas-jelas tidak adil apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para koruptor.
Tegamabar bahwasanya hukum tumpul ke atas runcing ke bawah.

4. Kebahasaan teks eksposisi


a. Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina, antara lain;
 Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya, ia.
 Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang. Misalnya; di
sana, di situ, di sini.
b. Kata penghubung/konjungsi adalah menghubungkan kata dengan kata, atau kalimat dengan
kalimat
c. Nomina (kata benda) Nomina adalah kata yang mengacu pada benda nyata maupun abstrak.
Dalam hal ini nomina berdiri sebagai objek.
d. Kata kerja merupakan sebuah kata yang memiliki makna perbuatan atau keadaan yang bukan
sifat. Biasanya, kata kerja digunakan sebagai predikat dalam kalimat.
e. Afiksasi/kata beribuhan (infiks, sufiks, konfiks, perfiks)

B) Teks Anekdot
1. Definisi dan Ciri
1) Definisi anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu
dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya.
2) Ciri-ciri anekdot
 menceritakan orang penting
 menyindir
 menggelitik
 mengandung humor
 memiliki tujuan tertentu
 cerita terhubung umum dan realistis
2. Struktur Teks Anekdot
1) Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gamabaran
awal tentang isi dari teks anekdot.
2) Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam teks.
3) Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot.
4) Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
5) Koda adalah bagian akhir cerita yang menunjukkan situasi terakhir pada setting cerita. Koda
adalah bagian penting yang harus ada di dalam sebuah anekdot.
Contoh Teks Anekdot

Anak Presiden

Pada suatu hari ada rombongan pejabat negara lewat jalan tol dan akan menuju Semarang. Dipintu
jalan tol terjadi percakapan.
Megawati : “Mas saya bayar Tol berapaanaknya?
Penjaga tol : “Rp. 3.000 Bu
Megawati : (Bu Mega mengeluarkan pecahan Rp 50.000.) ”Ini mas uangnya”
Penjaga tol : (petugas tol menerimanya dan meberi kembalian) “Ini bu, kembaliannya.”
Megawati : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda. Kamu kan tau saya anaknya
presiden”
Penjaga tol : ”Ia bu saya tau, trima kasih ya bu (merasa senang karena menerima Rp 47.000
rupiah)
Setelah 30 menit rombongan Tomy Suharto sampai pintu tol
Tomy : “Ini mas uang tolnya (memberikan uang 20 ribuan kepada penjaga tol)
Suharto
Penjaga tol : “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu. Bapak Pak Tomy anaknya presiden Suharto
kan?”
Tomy : “ia Betul. Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.”
Suharto
Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih ke Tommy.
Setelah beberapa jam, datang Rombongan presiden Jokowi dengan mobilnya lewat jalan tol.
Jokowi : “Ini mas bayar tolnya” (mengeluarkan uang Rp 5.000 dan disodorkan ke penjaga
tol)
Penjaga tol : “Ya Pak Presiden, terima kasih” Soeharto menunggu. Lima menit berlalu. Lalu
bertanya kepada penjaga tol.
Jokowi : ”Loh, mana uang kembalian saya?”
Penjaga tol : ”Ah bapak, masa uang 2.000 rupiah aja dibalikin. Tadi Bu Tutut dan Pak Tommy
lewat kembaliannya 47.000 dan 17.000 aja diberikan ke saya, masa Bapak yang
2000 aja minta kembalian?”
Jokowi : “Anda tahu Tutut dan Tommy anak siapa?”
Penjaga tol : ”Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak presiden,”
Jokowi : “Nah mereka kan anak presiden. Sedangkan saya anak petani!! Sekarang, mana
kembalian saya?”
Penjaga tol : “Oh…ya, he…., ma’af ya pak

3. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot


Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot.
 Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
 Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot.
 Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot.
 Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat dari anekdot tersebut.

4. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


1) Menggunakan kata keterangan waktu lampau
2) Menggunakan kata penghubung
3) Terdapat penggunaan kata kerja
4) Urutan peristiwa berdasarkan waktu
Menggunakan jenis pertanyaan retorik
F. LKPD (Soal Latihan)
1. Perhatikan teks eksposisi berikut!
(1) Struktur bahasa akan memengaruhi pembentukan budaya serta tingkah laku. (2) Demikianlah teori
yang pernah disampaikan oleh Sapir-Whorf. (3) Satu contoh yang pernah penulis temukan adalah
mengenai perbedaan struktur bahasa Jerman dengan bahasa Indonesia. (4) Dalam banyak hal,
struktur kalimat kompleks bahasa Jerman menekankan posisi predikat ada pada bagian akhir kalimat.
(5) Jika kita ingin membentuk kalimat saya mau meminum kopi di kafe dalam bahasa Jerman, bentuk
yang muncul adalah Ich moechte im kaffee einen kaffee trinken. (6) Bentuk kata trinken ‘meminum’
muncul pada bagian akhir kalimat. (7) Proses seperti ini ternyata berpengaruh pada cara orang Jerman
yang selalu berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat berkomunikasi antarsesama. (8) Inilah
satu alasan yang menunjukkan bahwa benarlah bahasa bisa memengaruhi budaya masyarakatnya.
Kalimat yang menunjukkan letak bagian argumen muncul pada nomor….
A. 1, 3, dan 4
B. 2, 3, dan 5
C. 3, 4, dan 5
D. 2, 5, dan 6
E. 2, 7, dan 8
2. Perhatikan teks berikut!
Bersikap kritis dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kalimat yang tepat sebagai argumen yang mendukung tesis di atas adalah….
A. Perlunya standardisasi pemakaian bahasa karena bahasa yang baik adalah bahasa yang
konsisten dengan aturan yang telah dibuat.
B. Benar salahnya bahasa bukanlah hal yang maha penting menurut
Kridalaksana.
C. Sulit menerapkan aturan dan kaidah berbahasa dalam keseharian.
D. Balai Bahasa tidak gencar dalam menyosialisasikan kaidah kebahasaan kepada masyarakat.
E. Pembelajaran bahasa di sekolah selama ini tidak terfokus pada masalah tata bahasa.
3. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan. Setiap
jenis narkoba, memiliki efek yang berbeda-beda diantaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung
yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai
mengalami kematian karena overdosis.
Hal pokok pada teks di atas adalah…
A. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan karena memiliki efek ketagihan dan
menyebabkan detak jantung lebih cepat.
B. Penyalahgunaan narkoba berbahaya bagi kesehatan.
C. Narkoba memiliki efek ketagihan
D. Setiap jenis narkoba memiliki efek yang berbeda-beda.
E. Narkoba dapat menyebabkan overdosis.
4. Wabah virus corona ini telah ditetapkan sebagai status darurat dunia.
Kalimat di atas adalah bagian dari ... dalam eksposisi.
A. argumentasi
B. analisis
C. rekomendasi
D. pengetahuan
E. perbandingan
5. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan ....
A. permasalahan
B. rekomendasi
C. alasan yang logis
D. analisis
E. perbandingan
Cermati teks anekdot berikut!
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si
Lia bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri,
tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan
saudara Lia!” pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!”
tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya
menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?”
Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan
‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa.
Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.
Sumber :https://www.materibindo.com/2019/10/contoh-soal-teks-anekdot-danjawabannya.html
6. Makna tersirat pada teks anekdot tersebut adalah...
A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah Kitab Undang Hukum Pidana
B. Mengkritik bapak dosen yang sedang memberikan kuliah hukum pidana
C. Menyindir kepada oknum penegak hukum yang mau disuap
D. Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik
E. Menyindir Lia yang bertanya kepanjangan KUHP
Bacalah kutipan teks anekdot berikut ini dengan seksama untuk menjawab no. 7 dan 8 !
Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon penerima donor otak
manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia dikabarkan paling tinggi. Setiap ada
persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal cerdascerdas itu yang
diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam
bidang teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas
lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalam
menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka: “Habis, otak
orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”

Sumber: https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/11/kumpulan-soal-teksanekdot.html
7. Menurut teks anekdot tersebut mengapa otak orang Indonesia diburu oleh calon penerima donor otak?
A. Karena otak orang Indonesia cerdas-cerdas
B. Karena otak orang Indonesia seperti otak orang Cina
C. Karena otak orang Indonesia mulus, jarang dipakai
D. Karena orang Indonesia rajin memelihara otaknya
E. Karena orang Indonesia rajin belajar
8. Maksud dari sindiran dalam teks anekdot tersebut adalah...
A. Orang Indonesia rajin berpikir
B. Orang Indonesia rajin merawat otaknya
C. Orang Indonesia rajin belajar
D. Orang Indonesia malas bekerja
E. Orang Indonesia malas berpikir
Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama!
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang. (2) Artikel itu
disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar
dan terbitkan seluruh ceritanya.”
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya.
Lalu kita terkenal karena menulis artikel kita sendiri.”
(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima
sebuah artikel yang agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.
Sumber : https://www.materibindo.com/2019/10/contoh-soal-teks-anekdot-danjawabannya.html
9. Susunan potongan-potongan teks yang tepat agar menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah...
A. (4)-(1)-(2)-(3)
B. (4)-(3)-(1)-(2)
C. (4)-(2)-(3)-(1)
D. (4)-(2)-(1)-(3)
E. (4)-(3)-(2)-(1)

Amati teks berikut ini!


Teks 1
Seekor kutu tinggal pada tanduk banteng. Setelah ada di sana sekian lama dan merasa ingin
pindah, dia kemudian bertanya pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah. “Aku tak
tahu kapan kau datang, jawab si banteng, “kurasa aku pun tak perlu memberi peringatan saat kau
pergi.”
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari aku mendapatkan wejangan-
wajangan darinya. Salah satunya adalah wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak
dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu
saat.
Teks 3
Saudara-saudara yang saya hormati, beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan
pesta demokrasi—memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapapun
yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala
kebijakannya.
Sumber : http://masroniguru13.blogspot.com/2017/11/penilaian-harian-teks-anekdotdan.html
10. Berdasarkan isi teks yang termasuk teks anekdot adalah...
A. Teks 1
B. Teks 2
C. Teks 3
D. Teks 1 dan teks 2
E. Teks 2 dan teks 3
KONTEN 3
MEMAHAMI TEKS NARASI PADA HIKAYAT DAN CERPEN

A. Elemen
Menyimak, membaca, dan memirsa

B. Tujuan Pembelajaran (TP)


Setelah memahami Bab ini:
1. Peserta didik mampu menyimak hikayat yang dibacakan oleh orang lain untuk memahami dan menganalisis
pesan dalam teks narasi berbentuk hikayat;
2. Peserta didik mampu membaca untuk menilai dan mengkritisi karakterisasi dan plot pada hikayat dan cerpen
serta mengaitkannya dengan nilai-nilai kehidupan yang berlaku pada masa lalu dan sekarang;
3. Peserta didik mampu memahami kaidahkaidah bahasa yang digunakan dalam menulis teks hikayat dan cerpen;
4. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis, dan reflektif dalam bentuk teks fiksi dan mempublikasikannya di media cetak maupun digital;
5. Peserta didik mampu menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog secara runut dan kreatif.

C. Keriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


1. Persta didik mampu menentukan nilai-nilai dalam hikayat
2. Persta didik dapat membedakan hikyat dan cerpen
3. Persta didik mampu menganalisis unsur intrinsik hikayat dan cerpen
4. Persta didik dapat menentukan struktur teks narsi
5. Persta didik dapat memahami kata kata kerja pada teks narasi
6. Persta didik dapat menentukan struktur teks hikayat

D. Pemahaman Bermakna dan Pemantik


 Pemahaman bermakna
 Mampu mengidentifikasi karakteristik hikayat dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat.
 Dapat menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat untuk membuat cerita pendek.
 Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang hikayat?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai dalam hikayat?
3. Apa yang membedakan hikayat dengan cerpen?

E. Ringkasan Materi
A) Teks Narasi
1. Pengertian
eks narasi adalah jenis teks yang mengisahkan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu (kronologis), yang
bisa bersifat fiksi (bersifat imajinasi), maupun nonfiksi.
2. Struktur
a) Orientasi (orientation), merupakan bagian pengenalan cerita, di mana penulis memberikan informasi
soal latar belakang tempat, waktu, dan mengenalkan tokoh.
b) Komplikasi (complication), berisikan masalah atau konflik yang mulai terjadi, hingga pada akhirnya
mencapai puncak konflik. Biasanya ini bagian yang seru dari sebuah cerita teks naratif.
c) Resolusi (resolution), menunjukkan adanya penurunan konflik, di mana solusi atau penyelesaian
masalah mulai terlihat, hingga menemukan sebuah akhir.
d) Koda (reorientation), bagian koda dalam struktur teks narasi berisi pesan moral atau amanat dari kisah
yang disampaikan. Biasanya koda dituliskan sebagai penutup cerita, dan bersifat opsional, alias nggak
wajib ada.
3. Kaidah kebahasaan teks narasi
a) Kata kerja (verb), tentunya ada berbagai kata kerja digunakan untuk mendeskripsikan apa yang
dilakukan oleh para tokoh di dalam cerita.
b) Percakapan langsung (direct speech), seperti dialog antar tokoh atau karakter dalam cerita.
c) Penanda waktu (time signal) dan konjungsi (kata hubung) waktu, ini sangat penting karena teks naratif
bersifat kronologis, sehingga membutuhkan penghubung dan informasi urutan waktu.

B) Hikayat dan Cerpen


1. Pengertian cerita rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang
dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap bangsa yang
mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya
dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Apabila kalian pernah mendengar tentang karya sastra melayu Klasik adalah sastra
lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat
yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat. Karya sastra tersebut
berkembang sebelum periode tahun 20-an. Pada awalnya bentuk sastra
merupakan cerita rakyat yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut dan
turun temurun. Menurut A. Ikram, dalam bukunya Filologi Nusantara (Jakarta:
Pustaka Jaya 1991, hal. 220) Sekarang cerita rakyat ditulis dan diterbitkan menjadi
buku, seperti halnya cerpen atau novel.
2. Nilai-nilai cerita rakyat
Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Adapun nilai-nilai cerita rakyat sebagai berikut:
a. Nilai estetika adalah nilai yang mengandung usur keindahan
b. Nilai agama adalah nilai yang berkaitan dengan ajaran agama tertentu/ada
kaitanya dengan keagamaan
c. Nilai social adalah nilai yang berhubungan antara sesame, berkaitan dengan
perilaku terhadap orang lain
d. Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan kebudayaan/adat istiadat atau
kebiasaan pada suatu daerah tertentu
e. Nilai Didaktif adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan
3. Karakteristik cerita rakyat
Cerita rakyat/ hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi
lain. Di antara karakteristik adalah
a Anonim artinya pengarang dari hikayat umunya tidak dikenal/tidak mencantumkan nama
pengarang.
b Istana sentris artinya Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan
atau pusat ceritanya berada didalam lingkungan istana.
c Bersifat komunal artinya menjadi milik masyarakat.
d Klise artinya Menggunakan bahasa yang diulang-ulang dan sulit dipahami
e Hikayat bersifat tradisional atau Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik.
f Bersifat didaktis atau mendidik baik Didaktis secara moral maupun didaktis secara religi.
g Hikayat menceritakan kisah secara universal seperti peperangan antara yang baik dengan
yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik.
h Magis/kemustahilan Cerita hikayat umumnya bersifat magis. Pengarang akan membawa
pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah.
4. Pengertian, Penggunaan Bahasa dan Nilai-nilai dalam Cerita Pendek
a. Pengertian cerita pendek
Cerita pendek adalah cerita berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu
dimana ada puncak masalah (klimaks) dan penyelesaiannya. Selain itu, di
dalam cerita pendek atau cerpen terdapat kurang dari 10.000 kata saja,
sehingga cenderung singkat dan padat.
b. Penggunaan bahasa dalam cerpen adalah:
 menggunakan bahasa sugestif
 menggunakan bahasa yang naratif
 menggunakan kata kiasan, majas atau bersaya
 menggunakan kata sifat
 menggunakan kata ganti atau partisipan personal
 menggunakan keterangan
 bahasanya singkat, padat, intensif
 menggunakan konjungsi sebab akibat
 menggunakan kata istilah yang sesuai
 menggunakan kata kerja aksi
c. Kandungan nila-nilai dalan cerpen
Kandungan nila-nilai dalan cerpen sama seperti kandungan nilai-nilai dalam
karya-karya lain. Seperti nilai yang ada pada teks cerita rakyat yaitu nilai sosial,
budaya, moral, pendidikan, religius dan sebagainya.

5. Membandingkan Penggunaan Bahasa dan nilai dalam Cerpen dan Hikayat


Unsur Pembangun Hikayat Cerpen

Tema-tema hampir Tema lebih bervariasi dan


Tema
sama. banyak pilihan.
Latar tempat sangat Latar lebih bervariasi, baik
Latar menonjol yaitu istana dan tempat, waktu, maupun
lingkungannya. suasana.
Tokoh terbatas raja-raja,
ratu, permaisuri, atau
rakyat jelata yang
Tokoh dan Tokoh yang diciptakan tidak
digambarkan hidup di
penokoha terbatas. Penokohan dalam
lingkungan istana atau
n teks cerpen lebih realistis.
kerajaan. Penokohan
dalam hikayat bersifat
mutlak.
Unsur Intrinsik Alur maju, mundur, dan
Alur yang digunakan
Alur campuran sangat mungkin
biasanya alur maju.
digunakan.
Sudut pandang yang biasa
Sudut pandang yang
digunakan yaitu sudut
Sudut digunakan adalah sudut
pandang orang ketiga, sudut
pandang pandang orang ketiga
pandang orang pertama, dan
serbatahu.
campuran.
Gaya bahasa lebih dinamis
Gaya Gaya bahasa yang
dan mengikuti perkembangan
bahasa digunakan bersifat statis.
zaman.
Amanat tidak selalu ditulis
Amanat ditulis secara
Amanat secara eksplisit, bahkan
eksplisit.
cenderung implisit.
Nama pengarang
Biografi Nama pengarang ditampilkan
biasanya tidak
pengarang atau disebutkan.
Unsur disebutkan (anonim).
Ekstrinsik Nilai agama dan Nilai lebih beragam, misalnya
Niai-nilai pendidikan paling sosial, budaya, agama, dan
menonjol. pendidikan.

F. LKPD (Soal Latihan)


1. Cermati kutipan tersebut berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu sehingga anak sang raja
diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di
danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Ada dua nilai yang terkandung dalam kutipan tersebut, yaitu nilai .…
A. sosial dan moral.
B. agama dan moral.
C. budaya dan sosial.
D. edukasi dan sosial.
E. edukasi dan moral.
2. Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 4!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena
diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar
kabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari
padanya itu. Itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani
hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja sembilan itu tiadalah dapat membunuh
buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....
A. tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan.
B. hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan.
C. lihatlah terlebih dahulu musuh yang akan dihadapi.
D. bersyukurlah jika mendapat pertolongan dari seseorang.
E. jangan terlalu emosi sehingga dapat mencelakai orang lain.
3. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….
A. kekejaman raja terhadap rakyatnya
B. kekacauan penduduk akibat hasutan
C. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
D. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
E. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
4. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan kata-kata arkais adalah ….
A. diam dan tuan
B. rimba dan akal
C. raja dan tamasya
D. hamba dan buraksa
E. daripadanya dan merebut
5. Cermati kalimat-kalimat berikut!
Sebermula Raja Hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga. Maka pada satu hari Raja
Hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular. Adapun ular yang betina itu terlalu baik
rupanya, maka yang jantan sangat jahat rupanya. Maka hati pada hati Baginda, “Bukan juga
jodohnya ular itu, karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok rupanya.” Maka
lalu dihununsnya pedangnya, lalu diparangnya kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu pun
matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.
Nilai budaya dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah…
A. Lebih mempercayai ular
B. Menghukum yang berperilaku jahat
C. Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai
D. Melakukan perburuan di hutan tanpa mengenal batas
E. Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya
6. Cermati kutipan berikut!
Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun benda itu tak pernah
ditemukannya. "Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan
bajuku yang berwarna kuning," kata Puteri Kuning dengan lemah lembut. "Yang penting, ayah sudah
kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah," ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang
membuat teh, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling
memamerkannya.
Bukti yang mendukung bahwa kutipan tersebut terkandung nilai moral adalah ….
A. Raja mencari hadiah untuk anak-anaknya.
B. Membelikan tanda mata untuk anak-anaknya.
C. seorang anak membuatkan teh untuk ayahnya.
D. sebagai saudara harus saling terbuka dan empati.
E. sesama keluarga tidak boleh saling iri dan bersaing.
7. Cermati kutipan hikayat berikut!
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar, Maka anak raja itu
turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor ular menangkap seekor
katak di dalam kolam itu. Adapun katak itu teramat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu
tiada dapat hingga habislah berluka-luka segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka
katak itu pun lari juga ke sana kemari dihambat ular itu. Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah
dilhatnya anak raja itu, maka kata katak, “Hai orang muda!
Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba!
Karena hamba mencari rezeki akan anak bini hamba”.
Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu.” Maka kata
ular itu, “Hai, anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan memberi makan anak istri
hamba. Jikalau tuan hamba hendak melepas katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba. Maka
kata anak raja itu,”Apakah ada kepada kami, hanya ada dagingku, itulah yang ada padaku.”
Maka kata ular itu,”Baiklah!”
Maka oleh anak raja itu, pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga, maka diberikannya
pada ular itu. Maka ular itu pun mengambil daging itu lalu dibawanya ke lubangnya. Maka daging
anak raja itu pun diberikannya pada anak bininya. Setelah dimakan oleh anak istrinya, maka lalu
katanya “darimana tuan hamba peroleh daging ini, terlalu amat lezat cita rasanya.”
(dikutip dari Hikayat Bayan Budiman)
Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan karya sastra Melayu klasik tersebut adalah…
A. Katak dan ular yang sering berebut rezeki, bermusuhan, dan berkelahi demi mempertahankan hal
milik sendiri.
B. Perkelahian demi mempertahankan hal milik sendiri, katak dan ular yang sering berebut rezeki
dan bermusuhan.
C. Katak dan ular mencari rezeki untuk keluarga/ anak bininya dan seorang raja yang memiliki rasa
peduli dan rela membantu.
D. Seorang raja yang memiliki rasa peduli rela membantu, dan perkelahian demi mempertahankan
hak milik sendiri.
E. Ular yang tidak memiliki rasa kasihan kepada anak-anaknya dan perkelahian demi
mempertahankan hal milik sendiri.
8. Cermati kutipan berikut!!
Maka pada suatu hari Hang Tuah duduk bersama-sama dengan sahabatnya keempat. Maka Hang
Tuah “Hai saudaraku keempat, kita ini berlima bersaudara, dapatlah kita melayarkan sebuah perahu
landing, boleh kita pergi merantau barang ke mana pun mencari makan?”
Maka kata Hang Jebat dan Hang Kesturi, “Mengapatah maka tiada boleh kita kelima melayarkan
sebuah perahu?” Maka sahut Hang Tuah, “Baiklah jika demikian, maka bapak beta ada sebuah
landing lengkap dengan layarnya. Kita turun dengan beras bekal, sepuluh gantang seorang”
(Hikayat Hang Tuah)
Isi kutipan hikayat tersebut adalah ..
A. Hang Tuah dan empat sahabatnya sepakat pergi merantau dengan perahu layar.
B. Hang Tuah mengajak empat sahabatnya berlayar menggunakan perahu apa adanya.
C. Hang Jebat dan Hang Kesturi melarang Hang Tuah pergi merantau karena tidak ada bekal.
D. Hang Jebat dan Hang Kesturi menolak diajak pergi merantau dengan menggunakan perahu.
E. Hang Tuah menyetujui keinginan Hang Jebat dan Hang Kesturi menggunakan perahu tanpa
layar.
9. Cermati kutipan berikut!
(1) Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. (2) Dengan
kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti
dahulu kala. (3) Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh
Raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (4) Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri
mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera. (5) Marakarmah menggantikan
mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya. Berdasarkan
isinya, karakterisitik yang menunjukkan kemenangan tokoh utama terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
10. Cermati kutipan berikut!
Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang Ratu
Darmawangsa Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya Tuanku, Syah Alam,
bahwa adalah hamba ini mempersembahkan pada Tuanku sebuah cincin. Maka kata Sang Ratu, “
Hai Gurubug, di manakah kamu peroleh ini cincin karena barang ini mahal harganya. Maka pada
masa itu sembahnya Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik dapat ini cincin.
Pada tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung Gandalisada lima belas
tahun lamanya, pada sampai tapanya lalu turunlah dari atas gunung itu, maka dipegat dengan dua
orang raksasa. Maka tuan patik hampir-hampir tiada dapat melawan. Maka turun seorang pendeta
memberi tahu; katanya jika hendak membunuh dua raksasa itu dengan mudahnya, hendak pergi
bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas Gunung Parasu adalah kira-
kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan
patik kembali lagi melawan dua raksasa itu hingga kedua raksasa itu jadi binasa. Maka patik pun
hendak kembali pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna. Maka
sampailah pada pertengahan jalan patik melihat mencorong seperti matahari rupanya. Maka patik
memburu dan ini cincin rupanya.
(Hikayat Maharaja
Garebag Jagat)
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
A. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung.
B. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.
C. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.
D. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.
E. Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.

Anda mungkin juga menyukai