Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MIKE AZIZAH PANGESTIKA

NIM : 858557696
TUGAS : TT 3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

1. Tujuan pembelajaran menulis di kelas 6 adalah:


a) Mengisi daftar riwayat hidup dengan benar.
b) Menyusun naskah pidato/sambutan dengan bahasa yang komunikatif dan santun.
c) Menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang komunikatif.
d) Menulis wesel pos dengan benar.
e) Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar.
f) Menyusun rangkuman dari berbagai teks bacaan yang memiliki kesamaan tema.
g) Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.
h) Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap mempertahankan makna puisi.
i) Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.

Sumber: Solchan T.W., dkk. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka. Modul 9 Hal 9.8

2. Delapan alternatif pembelajaran menulis yaitu:


a) Menjiplak, yang dapat dibagi menjadi menjiplak huruf, menjiplak kalimat, menjiplak
wacana sederhana.
b) Menyalin, biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana. Menyalin
ini bisa dari kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf lepas, dan
kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf latin atau sebaliknya.
c) Menatap, biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek. Agar siswa dapat
membahasakan objek yang diamati, objek itu dapat berupa gambar, yaitu gambar kata
dan gambar kalimat, serta objek asli.
d) Menyusun, kegiatan menyusun yang paling sederhana adalah menyusun huruf menjadi
kata, dilanjutkan dengan menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi wacana.
e) Melengkapi, kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kalimat sebagian katanya
dihilangkan dan bisa juga melengkapi bagian kalimat yang dihilangkan dalam wacana.
f) Menulis halus, kegiatan ini untuk membiasakan menulis secara baik.
g) Dikte, dengan memperdengarkan kata, kalimat, atau wacana sederhana kepada siswa agar
mereka menuliskan apa yang mereka dengar.
h) Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan dapat pula tanpa bantuan
gambar.

Sumber: Solchan T.W., dkk. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang
Selatan. Universitas Terbuka. Modul 9 Hal 9.24
3. Tujuan Utama Pembelajaran Menyimak antara lain adalah:
✓ Tujuan Pembelajaran Menyimak Menurut Beberapa Ahli
A. Menurut Logan (dalam Tarigan 1994:56) tujuan menyimak beraneka ragam antara
lain sebagai berikut :
1) Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
2) Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan
penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau
yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).
3) Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si
penyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-jelek,
tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain).
4) Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar
si penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu
(pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan
perdebatan).
5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu menyimak
dengan maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-
gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan
tepat.
6) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak dengan maksud
dan tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat mana
bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi yang tidak
membedakan arti. Biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar
bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
7) Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari
sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
8) Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya
terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si
penyimak ragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.

B. Menurut Sutari (1997:22), tujuan menyimak adalah :


1) mendapatkan fakta
2) menganalisis fakta
3) mengevaluasi fakta
4) mendapatkan inspirasi
5) mendapatkan hiburan
6) memperbaiki kemampuan berbicara

Tujuan utama pembelajaran menyimak diperinci menjadi dua yaitu:


a. Tujuan umum pembelajaran menyimak antara lain menyimak untuk mendapatkan
fakta, menyimak untuk menganalisis fakta, menyimak untuk mengevaluasi fakta,
menyimak untuk mendapatkan inspirasi, menyimak untuk mendapatkan hiburan,
menyimak untuk memperbaiki kemampuan berbicara
b. Tujuan khusus pembelajaran menyimak antara lain melatih siswa menghargai orang
lain, melatih siswa disiplin, melatih siswa berpikir kritis, melatih siswa meningkatkan
daya nalar, dan melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan Tujuan utama dari menyimak yaitu Menangkap,
memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.

Sumber
Sumber : Solchan T.W., dkk. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang
Selatan. Universitas Terbuka. Modul 10 Hal 10.25-10.26

4. Tujuan Pembelajaran Berbicara di Kelas Rendah, antara lain:


a. Melatih Keberanian Siswa, mengetahui kemampuan dan keberanian siswa itu bukanlah
hal yang mudah, perlu tahapan-tahapan dalam pembelajaran. Pada kelas rendah guru
hendaknya berusaha merancang pembelajaran yang membuat siswa-siswanya untuk
berani karena keterampilan berbicara memerlukan keberanian. Keberanian itu untuk
menghilangkan kecemasan bagi anak yang biasanya berwujud demam panggung (stage
fright) dan juga kecemasan berbicara (speech anxiety).
b. Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalamannya, guru berusaha
merangsang siswa untuk selalu menggungkapkan pengetahuan dan pengalamannya
ketika pembelajaran berlangsung. Tentu saja yang diceritakan sesuai dengan materi
yang ada dalam kurikulum. Misalnya, mengungkapkan pengetahuan dan
pengalamannya tentang musim hujan. Mengapa harus pengalamannya? Karena untuk
menggali pengetahuan siswa yang bersifat produksi, yakni kegiatan berbicara dan
menulis, pengalaman adalah hal yang paling mudah untuk diungkapkan. Setelah para
siswa dapat menceritakan pengalamannya, pembelajaran dapat diteruskan dengan
menceritakan pengetahuan baik yang dibaca maupun yang pernah didengar, dan pada
tahap-tahap berikutnya siswa dapat dilatih menganalisis dan mensintesiskan kembali.
c. Melatih Menyampaikan Pendapat, menyampaikan pendapat perlu berlatih sejak dini.
Pelatihan itu meliputi pilihan kata, gaya, suara, gerak-gerik, dan sebagainya. Pelatihan
tersebut dimaksudkan untuk membentuk kebiasaan pada diri siswa agar terampil dalam
menyampaikan pendapat sehingga yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti
orang lain (pendengarnya).
d. Membiasakan Siswa untuk Bertanya, guru tentunya sering mengetahui dan menghadapi
siswa-siswa yang belum terbiasa bertanya ketika pembelajaran berlangsung. Usaha yang
perlu dilakukan guru adalah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Guru juga
selalu mengusahakan menyuruh dan merangsang siswa untuk selalu ingin tahu sehingga
mereka mau bertanya.

Sumber:
Solchan T.W., dkk. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka. Modul 11 Hal 11.17 – 11.18

5. Jelaskan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara!


Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara yaitu telepon, pengeras suara,
bahan bacaan, gambar, radio, tape recorder, program televisi, dsb. Pengaplikasian media
dalam berbagai metode pembelajaran berbicara antara lain:
a. Kartu transkripsi fonetis dapat digunakan untuk metode ulang ucap.
b. Gambar media dapat digunakan untuk metode lihat ucap.
c. Benda atau peristiwa dengan waktu yang telah ditentukan dapat digunakan untuk metode
memerikan.
d. Kaset dan tape recorder atau buku bacaan dapat digunakan untuk metode melanjutkan
cerita.
e. Rangkaian gambar dapat digunakan untuk metode mereka cerita gambar.
f. Telepon mainan dapat digunakan untuk metode bertelepon.
g. Teks skenario dapat digunakan untuk metode dramatisasi.

Sumber: Solchan T.W., dkk. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka. Modul 11 Hal 11.28

Anda mungkin juga menyukai