Anda di halaman 1dari 4

MODUL 10

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK


KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses belajar dapat
diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran, seseorang dapat melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2. Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman
walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.
5. Pengalaman/latihan harus selalu ditajamkan, terutama pada tanggapan yang
memerlukan adanya penghargaan (reward)
B. PEMBELAJARAN BAHASA
Dalam pembelajaran Bahasa, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) sebagai
bahasa kedua (B2), salah satu segi yang sering dinilai adalah strategi atau teknik,
metode, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Hal ini dikarenakan
pembelajaran BI selama ini belum mencapai hasil yang diinginkan, yaitu mampu
berkomunikasi dengan baik dan benar baik lisan maupun tulis sehingga semua pihak
perlu memikirkan bagaimana pembelajaran yang baik agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum dapat tercapai.
C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
Pembelajaran BI di SD diajarkan secara penuh sebagai mata pelajaran pokok
dengan menggunakan BI sebagai alat berinteraksi dalam PBM diberikan pada kelas-
kelas tinggi, yaitu kelas III-VI, sedangkan di kelas rendah untuk daerah-daerah
tertentu masih digunakan bahasa daerah (BD) sebagai alat berinteraksi dalam proses
PBM di kelas.
Untuk kelas I dan II (kelas rendah), pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan
pada aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedangkan
untuk kelas III – VI (kelas tinggi) menekankan pada peningkatan kemampuan
berkomunikasi lisan dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum.
Standar kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembelajaran
bahasa, yaitu belajar Bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra belajar
menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oelh karena itu, pembelajaran BI
mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan
tulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia, Ruang lingkup standar
kompetensi mata pelajaran BI SD terdiri atas aspek mendengarkan (menyimak lisan),
berbicara, membaca, dan menulis.
D. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK
1. Teori Menyimak
a. Hakikat menyimak
Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengarkan dan mendengar.
Mendengar artinya menangkap bunyi-bunyi bahasa tanpa unsur kesengajaan
dan tidak memahami betul apa yang didengar. Mendengarkan adalah
mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh karena ada yang menarik
perhatian dan dengan unsur kesengajaan. Menyimak merupakan kegiatan
untuk menerima pesan, gagasan, informasi, pikiran, perasaan, yang
disampaikan dengan bahasa lisan. Menyimak melibatkan unsur-unsur
kejiwaan.
b. Jenis-jenis menyimak
Tarigan (1983:22) membagi jenis menyimak menjadi dua macam, yakni:
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio, televisi,
percakapan orang di pasar, dan sebagainya. Ada beberapa jenis kegiatan
menyimak ekstensif, antara lain:
a. Menyimak Sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial,
seperti di pasar, di terminal, stasiun, kantor, dan sebagainya. Kegiatan
menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, sopan
santun, dan tingkatan dalam masyarakat.
b. Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan.
c. Menyimak Estetika
Menyimak estetika adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan
menghayati sesuatu.
d. Menyimak Pasif
Menyimak pasif adalah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa
sadar.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk
memahami makna yang dikehendaki. Jenis menyimak ini lebih banyak
digunakan para pelajar dan mahasiswa. Jenis-jenis menyimak intensif,
antara lain:
a. Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif,
menentukan keaslian, kebenaran dan kelebihan, serta kekurangan-
kekurangannya.
b. Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk
memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak.
c. Menyimak Eksploratif
Menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
d. Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak.
e. Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
f. Menyimak selektif
Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara
selektif dan terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan
suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase, klausa, kalimat, dan
bentuk-bentuk Bahasa yang sedang dipelajarinya.
c. Unsur-unsur menyimak
1. Pembicara
Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan yang berupa informasi
yang dibutuhkan oleh penyimak.
2. Penyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas.
3. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak.
4. Bahasa lisan
Bahasa lisan merupakan media yang dipakai untuk menyimak.
d. Teknik menyimak efektif
1. Menyimak dengan berkonsentrasi
Menyimak dengan berkonsentarsi adalah kegiatan memusatkan pikiran,
perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan
pembicara.
2. Menelaah materi simakan
Untuk menelaah materi simakan, penyimak dapat melakukan hal-hal
berikut ini:
a. Mencari arah dan tujuan pembicaraan
b. Mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal
hingga akhir
c. Menemukan tema sentral (pokok) pembicaraan
d. Mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi
simakan
e. Memperhatikan rangkuman yang disampaikan pembicara
3. Menyimak dengan kritis
Menyimak kritis adalah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak
dapat secara langsung menerima gagasan pembicara atau tidak searah
dalam memahami suatu konsep dengan pembicara sehingga mereka
meminta argument pembicara.
e. Teknik peningkatan daya simak
1. Teknik Loci (Loci System)
teknik ini pada dasarnya merupakan teknik pengingat dengan cara
memvisualisasikan materi yang harus diingat ke dalam ingatan anda.
2. Teknik Penggabungan
Teknik penggabungan merupakan teknik mengingat dengan cara
menghubungkan (menggabungkan) pesan pertama yang akan anda ingat
dengan pesan kedua, ketiga, dan seterusnya.
3. Teknik Fonetik
Teknik fonetik melibatkan penggabungan angka-angka, bunyi-bunyi
fonetik, dan kata-kata yang mewakili bilangan-bilangan itu dengan pesan
yang akan diingat.
4. Teknik Akronim
Cara lain untuk peningkatan daya simak adalah dengan memory device
atau trik memori. Memori device ini berupa singkatan atau akronim dari
butir yang akan diingat. Contoh yang dimaksud, misalnya ABG (Anak
Baru Gede), KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Contoh akronim,
misalnya Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), WARTEL
(Warung Telekomunikasi), dan sebagainya.
5. Teknik Pengelompokan Kategorial
Teknik pengelompokan kategorial dapat digunakan untuk memodifikasi
informasi baru dengan cara memberikan struktur baru pada informasi-
informasi tadi.
6. Teknik Pemenggalan
Teknik pemenggalan merupakan teknik mengingat pesan dengan cara
memenggal pesan-pesan yang panjang.
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
a. Tujuan pembelajaran menyimak di Sekolah Dasar
 Tujuan menyimak secara umum, antara lain:
1. Menyimak untuk mendapatkan fakta
2. Menyimak untuk menganalisis fakta
3. Menyimak untuk mengevaluasi fakta
4. Menyimak untuk mendapatkan inspirasi
5. Menyimak untuk mendapatkan hiburan
6. Menyimak untuk memperbaiki kemampuan berbicara
b. Tujuan pembelajaran menyimak di SD
 Tujuan pembelajaran menyimak/mendengarkan di SD secara khusus, antara
lain:
1. Melatih siswa menghargai orang lain
2. Melatih siswa disiplin
3. Melatih siswa berpikir kritis
4. Melatih siswa meningkatkan daya nalar
5. Melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara
c. Tujuan pembelajaran menyimak di SD kelas rendah
Tujuan pembelajaran menyimak (mendengarkan) untuk kelas I dan II, lebih
diutamakan pada membiasakan siswa menyimak apa yang didengar untuk
mengembangkan kemampuannya dalam membaca dan menulis.
d. Tujuan pembelajaran menyimak di SD kelas tinggi
Tujuan pembelajaran menyimak pada kelas tinggi (tahap operasional nyata 7-
11 tahun) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman
terhadap apa yang mereka dengarkan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis.

Anda mungkin juga menyukai