Anda di halaman 1dari 13

Tugas : Makalah MK Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD

OLEH ;
Nama: Nur’ain Seftyani Salsabilla Ente
NIM : 151419095
Kelas : 3 D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesempatan pada saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak
Usia SD” tepat waktu.

Makalah mengenai “Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia SD” ini


disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD, dengan
dosen pengampu Bapak Dr. Yusuf Jafar, M.Pd. Selain itu, saya juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca sekalian.

Saya menyadari penuh bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini maupun tugas makalah berikutnya.

Gorontalo, Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Cover………………………………………………………………………………...1
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...2
Daftar Isi……………………………………………………………………………….………3

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...............................................................................................................4
B. Rumusan masalah ..........................................................................................................4
C. Tujuan penulisan ...........................................................................................................4
D. Manfaat penulisan..........................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN


A. Proses dan tujuan menyimak..........................................................................................5
B. Kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar......................................................6
C. Jenis-jenis menyimak.....................................................................................................7
D. Strategi mengembangkan kemampuan menyimak.........................................................8
E. Evaluasi kemampuan menyimak....................................................................................9

BAB III. PENUTUP


Kesimpulan .............................................................................................................................12
Daftar pustaka .........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan oleh manusia adalah menyimak.
Kegiatan menyimak menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena untuk dapat
berkomunikasi dengan baik dan memberikan respon yang tepat dalam berkomunikasi
haruslah dapat menyimak dengan baik dan benar. Di dalam pembelajaran di sekolah dasar
menyimak merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang perlu diajarkan, salah satu
bentuk ketrampilan menyimak adalah menyimak dongeng. Keterampilan menyimak dongeng
bermanfaat untuk meningkatkan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, memberikan
sentuhan manusiawi, membentuk karakter, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam
berbahasa melalui pesan yang tersirat dan tersurat didalam dongeng yang diperdengarkan.
Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu:
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata
pelajaran yang lain.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses dan tujuan menyimak?
2. Bagaimana kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar?
3. Sebutkan jenis-jenis menyimak?
4. Bagaimana strategi mengembangkan kemampuan menyimak?
5. Bagaimana evaluasi kemampuan menyimak?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui proses dan tujuan menyimak
2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar
3. Untuk mengetahui jenis-jenis menyimak
4. Untuk mengetahui strategi mengembangkan kemampuan menyimak
5. Untuk mengetahui evaluasi kemampuan menyimak

D. Manfaat penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang proses dan tujuan menyimak
2. Untuk menambah wawasan tentang kemampuan menyimak siswa usia di sekolah
dasar
3. Untuk menambah wawasan tentang jenis-jenis menyimak
4. Untuk menambah wawasan tentang strategi mengembangkan kemampuan menyimak
5. Untuk menambah wawasan tentang evaluasi kemampuan menyimak

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses dan Tujuan Menyimak


1. Pengertian menyimak
Menurut Poerwadarminta, “Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik-
baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”.
Menurut H. G. Tarigan, Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan karena
itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami
atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
2. Proses Menyimak
Tarigan (Haryadi dan Zamzani) mengemukakan ada lima tahap dalam proses
menyimak, sebagai berikut:
a. Mendengarkan
Dalam tahap ini siswa mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh guru dalam
pembicaraannya.
b. Mengidentifikasi
Dalam tahap ini, siswa mengidentifikasi dari cerita yang telah disimaknya.
c. Menginterpretasi atau menafsirkan
Dalam tahap ini, siswa menafsirkan isi dengan cermat dan teliti dari cerita yang telah
disimaknya.
d. Memahami
Dalam tahap ini siswa mengerti dengan baik, dari isi pembicaraan yang disampaikan
oleh guru.
e. Menilai
Dalam tahap ini siswa menilai atau memberikan pendapat dan gagasan, keunggulan
dan kelemahan, serta kebaikan dan kekurangan dari guru.
3. Tujuan Menyimak
Menurut Logan (dalam Tarigan) tujuan menyimak beraneka ragam antara lain
sebagai berikut :
1) Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
2) Menyimak untuk menikmati, yaitu menyimak dengan penekanan pada penikmatan
terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau
dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).
3) Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak
dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur,
logis-tak logis, dan lain-lain).

5
4) Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar si
penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu
(pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan
perdebatan).
5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu menyimak dengan
maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan,
maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
6) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak dengan maksud dan
tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat mana bunyi
yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi yang tidak membedakan arti.
Biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang
asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
7) Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari sang
pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
8) Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap
suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si penyimak ragukan;
dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.

B. Kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar


Bahasa Indonesia diajarkan dalam sekolah dan dipergunakan sehari-hari untuk
berkomunikasi dalam proses belajar-mengajar disekolah. Baahasa Indonesia diajarkan
disekolah agar siswa dapat berbahasa dengan baik dan benar, menyimak adalah salah satu
bentuk pengajaran Bahasa Indonesia disekolah. Untuk dapat menyimak dengan baik, maka
seorang siswa harus terampil berbahasa.
Selama ini pembelajaran keterampilan menyimak yang dilakukan para guru cenderung
menganjurkan siswa untuk bekerja sendiri tanpa ada unsur bekerja sama dengan siswa lain.
Padahal, pembelajaran dengan cara siswa bekerja sendiri tanpa ada unsur bekerja sama
dengan siswa lain ini dapat menimbulkan sifat individualistis. Siswa yang satu menganggap
siswa yang lain adalah saingan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan teknik
pembelajaran yang dapat meningkatkan kerja sama antarsiswa dalam kegiatan mereka di
kelas. Teknik yang dapat digunakan adalah teknik cerita berpasangan. Teknik ini lebih
menekankan daya simak siswa karena hasil simakannya akan dipertanggungjawabkan kepada
pasangannya. Semakin baik daya simak siswa, materi yang disampaikan guru akan semakin
mudah dimengerti.
Pada tahun 1949 Tulare Country Schools selesai menyusun sebuh buku petunjuk
mengenai keterampilan berbahasa yang berjudul “Tulare Country Cooperative Languange
Arts Guide”. Khusus mengenai kemampuan menyimak, dalam buku petunjuk itu terdapat
uraian sebagai berikut:

1) Kelas Satu :
a. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau untuk mendapatkan
jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan
b. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah di dengarnya
c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan

6
2) Kelas Dua:
a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat
b. Membuat saran-saran,usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan-pertanyan untuk
mengecek pengertiannya
c. Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula sebaiknya tidak usah
menyimak
3) Kelas Tiga dan empat:
a. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan
sumber kesenangan
b. Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka sendiri,dan siaran-
siaran dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
yang bersangkutan dengan hal itu
c. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak
mereka pahami maknanya.
4) Kelas Lima dan Enam:
a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan,kesalahan kesalahan,
propaganda-propaganda dan petunjuk-petunjuk yang kekeliru
b. Menyimak dengan aneka ragam cerita-cerita, puisi, rima kata-kata, dan memperoleh
kesenangan dalam memenuhi tipe-tipe baru

C. Jenis-jenis menyimak
Ragam menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu, menyimak
ekstensif dan menyimak intensif.
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan
hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak
perlu langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk
memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum,
garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja.
Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi empat, yaitu sebagai berikut:
a) Menyimak Sosial
Menyimak ini berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol,
bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling
menyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang pantas, mengikuti
bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa
yang dikemukakan atau dikatakan orang.
b) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah sejenis mendengar secara kebetulan, maksudnya
menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.
c) Menyimak Estetik
Dalam menyimak estetik penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan
misalnya, lakon drama, cerita, puisi, baik secara langsung maupun melalui radio.
Secara imajinatif penyimak ikut mengalami, merasakan karakter dari setiap pelaku.

7
d) Menyimak Pasif
Menyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang
biasanya menandai upaya penyimak pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-
gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Misalnya,
seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam kurun waktu dua atau tiga
tahun berikutnya orang itu sudah dapat berbahasa daerah tersebut.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap makna yang dikehendaki.
Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan, yakni: menyimak
intensif adalah menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan konsentrasi
tinggi, menyimak intensif ialah memahami bahasa formal, menyimak intensif diakhiri
dengan reproduksi bahan simakan.
Adapun yang tergolong menyimak intensif ada lima, yaitu sebagai berikut:
a) Menyimak Kritis
Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan.
Penyimak menilai gagasan, ide, dan informasi dari pembicara.
b) Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang
disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari
pembicara dapat diterima dengan baik.
c) Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak
dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia
berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.
d) Menyimak eksploratori
Menyimak eksploratori atau menyimak penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan
tujuan menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi tambahan mengenai suatu
topik, isu, dan pergunjingan atau buah bibir yang menarik.
e) Menyimak interogatif
Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan
selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan
setelah selesai menyimak

D. Strategi mengembangkan kemampuan menyimak


Strategi yang dapat dilakukan setiap individu dalam mengembangkan
kemampuan menyimak dapat dilakukan melalui cara-cara seperti terlihat dibawah ini,antara
lain :
1) Mengetahui kelebihan pembicara dalam subjek yang merupakan sesuatu
yangbelum pernah diketahui oleh audiens.
2) Bersikap netral agar dapat mengurangi dampak emosional terdapat sesuatu yang
disampaikan, dan dapat menahan sikap menolak sampai seluruh pesan di dengar.
3) Mengatasi gangguan dengan menutup pintu atau jendela dan lebih
mendekati pembicara

8
4) Mendengar konsep dan pokok pikiran, serta mengetahui perbedaan antara ide,
dancontoh, bukti dan argumen.
5) Meninjau ulang pokok pembicaraan.
6) Tetap berpikir terbuka dengan mengajukan pertanyaan yang
mengklarifikasikan pemahaman.
7) Tidak menyela pembicaraan.
8) Memberikan umpan balik (feed back )
9) Mengevaluasi dan mengkritisi isi pembicaraan, bukan pembicaranya.
10) Membuat catatan tentang pokok pembicaraan.Selain yang sudah disebutkan diatas,
untuk meningkatkan kemampuan menyimak (mendengarkan) secara efektif, tingkat
penerimaan informasi diidentifikasikan dalam empattahapan yang dapat membantu
pengukuran efektivitas menyimak

E. Evaluasi kemampuan menyimak


Evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu tes dan non tes.
 Teknik non tes meliputi :
1. Rating Scale atau Skala Bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.
Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling
tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perbandingan terhadap angka yang lain.
2. Kuesioner adalah draf pertanyaan yang dibagi dalam beberapa kategori. Dari segi
yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan
kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab
langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung
dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si
penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang
yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya.
Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang
memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X)
atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah
daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan
pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
3. Daftar Cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom
pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√)
pada jawaban yang ia anggap sesuai.
4. Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi
dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)
diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih
dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informasi-informasi yang
diperlukan saja.

9
5. Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati
dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan
atau observasi terdiri dari 2 macam yaitu :
1) Observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang
diamati.
2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati.
Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai
memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam objek pengamatan.
6. Riwayat Hidup adalah, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
Teknik Tes Meliputi:
1) Tes diagnostik yang berfungsi untuk menemukan kesulitan belajar yang dihadapi
oleh siswa.
2) Tes formatif dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar.
3) Tes sumatif dilaksanakan pada akhir unit program mengajar.

Proses evaluasi sangat penting untuk dilaksanakan pada kegiatan atau proses belajar
mengajar guna mengetahui seberapa efektifkah proses atau kegitan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran merupakan suatu kondisi yang diperoleh dari suatu upaya guru
dalam berusaha membelajarkan peserta didik, sedangkan peserta didik berupaya menguasai
kompetensi yang telah dibelajarkan. Upaya pendidik dan peserta didik ini akan diketahui dari
kondisi keberhasilan pembelajaran, sehingga akan diperoleh informasi seberapa efektif dan
efisien kegiatan pembelajaran telah dilakukan bersama antara pendidik dengan peserta didik.
Kemampuan dan daya serap peserta didik merupakan suatu kondisi yang dimiliki
peserta didik dalam menguasai seperangkat materi atau seperangkat kompetensi yang dengan
sengaja dibelajarkan. Kondisi ini dapat diketahui dari evaluasi terhadap upaya pembelajaran
yang sedang atau telah dilakukan guru. Dari suatu evaluasi pembelajaran akan diperoleh
informasi yang sangat berharga, sebagai balikan (feedback) atau backwash dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru. Dari data hasil penilaian akan diperoleh informasi bagian
materi atau kompetensi yang pada umumnya belum dikuasai oleh peserta didik. Dari data
yang ada juga dapat diketahui informasi tentang kehandalan metode, teknik atau media yang
digunakan dalam pembelajaran. Apabila data-data tersebut diberi makna oleh guru maka akan
dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya. Selain itu, informasi ini
berarti pula bagi peserta didik dalam merespon kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Aspek-aspek yang diukur dalam tes menyimak adalah hal-hal yang menjadi indikator
keberhasilan menyimak adalah faktor keberhasilan berupa: bunyi-bunyi bahasa, makna kata,
pemahaman kalimat. Faktor nonkebahasaan berupa pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan oleh pembicara. Di dalam isi pesan terdapat unsur sosial budaya yang harus
dipahami oleh para penyimak.
Kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk memahami isi wacana
yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio
atau video.

10
1) Tingkat kesulitan wacana
Tingkat kesulitan wacana terutama ditinjau dari faktor kosa kata dan struktur yang
dipergunakan. Jika kosa kata yang dipergunakan sulit, bermakna ganda dan abstrak,
jarang dipergunakan, ditambah lagi struktur kalimatnya yang kompleks, wacana tersebut
termasuk wacana yang tinggi tingkat kesulitannya. Wacana yang baik untuk
dipergunakan dalam tes kemampuan menyimak adalah wacana yang tidak terlalu sulit,
atau sebaliknya terlalu mudah.
2) Isi dan cakupan wacana
Isi dan cakupan wacana biasanya juga mempengaruhi tingkat kesulitan wacana, jika
isi wacana itu tidak sesuai dengan minat dan kebutuhan, atau tidak sesuai pula dengan
bidang yang dipelajari siswa, ia akan menambah tingkat kesulitan wacana yang
bersangkutan.
3) Tingkat tes kemampuan menyimak
Penyusunan tes kemapuan menyimak dicontohkan dalam tingkatan– tingkatan tes
seperti:
a. Tes kemampuan menyimak tingkat ingatan
b. Tes kemampuan menyimak tingkat pemahaman
c. Tes kemampuan menyimak tingkat penerapan, dan
d. Tes kemampuan menyimak tingkat analisis

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Menurut Poerwadarminta, “Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik-baik
apa yang diucapkan atau dibaca orang”.
Menurut H. G. Tarigan, Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu:
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata
pelajaran yang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa

Febriansyah, ahmad. 2012. Proses menyimak dan kemampuan menyimak sekolah.


Online: http://ahmad-febriansyah.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diakses pada tanggal 17 september 2016

Sartika. 2011. Bahasaku bahasa indonesia.


Online: http://ithasartika91.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-fungsi-tujuan-peran-dan.html.
Diakses pada tanggal 17 september 2016

Yurisha. 2013. Kemampuan menyimak SD.


Online: http://yurishandcraft.blogspot.co.id/2013/12/kemampuan-menyimak-di-sd_15.html.
Diakses pada tanggal 17 september 2016

13

Anda mungkin juga menyukai