OLEH ;
Nama: Nur’ain Seftyani Salsabilla Ente
NIM : 151419095
Kelas : 3 D
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesempatan pada saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak
Usia SD” tepat waktu.
Saya menyadari penuh bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini maupun tugas makalah berikutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Cover………………………………………………………………………………...1
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...2
Daftar Isi……………………………………………………………………………….………3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...............................................................................................................4
B. Rumusan masalah ..........................................................................................................4
C. Tujuan penulisan ...........................................................................................................4
D. Manfaat penulisan..........................................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan oleh manusia adalah menyimak.
Kegiatan menyimak menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena untuk dapat
berkomunikasi dengan baik dan memberikan respon yang tepat dalam berkomunikasi
haruslah dapat menyimak dengan baik dan benar. Di dalam pembelajaran di sekolah dasar
menyimak merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang perlu diajarkan, salah satu
bentuk ketrampilan menyimak adalah menyimak dongeng. Keterampilan menyimak dongeng
bermanfaat untuk meningkatkan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, memberikan
sentuhan manusiawi, membentuk karakter, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam
berbahasa melalui pesan yang tersirat dan tersurat didalam dongeng yang diperdengarkan.
Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu:
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata
pelajaran yang lain.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses dan tujuan menyimak?
2. Bagaimana kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar?
3. Sebutkan jenis-jenis menyimak?
4. Bagaimana strategi mengembangkan kemampuan menyimak?
5. Bagaimana evaluasi kemampuan menyimak?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui proses dan tujuan menyimak
2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa usia di sekolah dasar
3. Untuk mengetahui jenis-jenis menyimak
4. Untuk mengetahui strategi mengembangkan kemampuan menyimak
5. Untuk mengetahui evaluasi kemampuan menyimak
D. Manfaat penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang proses dan tujuan menyimak
2. Untuk menambah wawasan tentang kemampuan menyimak siswa usia di sekolah
dasar
3. Untuk menambah wawasan tentang jenis-jenis menyimak
4. Untuk menambah wawasan tentang strategi mengembangkan kemampuan menyimak
5. Untuk menambah wawasan tentang evaluasi kemampuan menyimak
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4) Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar si
penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu
(pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan
perdebatan).
5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu menyimak dengan
maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan,
maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
6) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak dengan maksud dan
tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat mana bunyi
yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi yang tidak membedakan arti.
Biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang
asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
7) Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari sang
pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
8) Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap
suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si penyimak ragukan;
dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.
1) Kelas Satu :
a. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau untuk mendapatkan
jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan
b. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah di dengarnya
c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan
6
2) Kelas Dua:
a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat
b. Membuat saran-saran,usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan-pertanyan untuk
mengecek pengertiannya
c. Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula sebaiknya tidak usah
menyimak
3) Kelas Tiga dan empat:
a. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan
sumber kesenangan
b. Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka sendiri,dan siaran-
siaran dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
yang bersangkutan dengan hal itu
c. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak
mereka pahami maknanya.
4) Kelas Lima dan Enam:
a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan,kesalahan kesalahan,
propaganda-propaganda dan petunjuk-petunjuk yang kekeliru
b. Menyimak dengan aneka ragam cerita-cerita, puisi, rima kata-kata, dan memperoleh
kesenangan dalam memenuhi tipe-tipe baru
C. Jenis-jenis menyimak
Ragam menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu, menyimak
ekstensif dan menyimak intensif.
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan
hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak
perlu langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk
memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum,
garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja.
Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi empat, yaitu sebagai berikut:
a) Menyimak Sosial
Menyimak ini berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol,
bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling
menyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang pantas, mengikuti
bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa
yang dikemukakan atau dikatakan orang.
b) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah sejenis mendengar secara kebetulan, maksudnya
menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.
c) Menyimak Estetik
Dalam menyimak estetik penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan
misalnya, lakon drama, cerita, puisi, baik secara langsung maupun melalui radio.
Secara imajinatif penyimak ikut mengalami, merasakan karakter dari setiap pelaku.
7
d) Menyimak Pasif
Menyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang
biasanya menandai upaya penyimak pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-
gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Misalnya,
seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam kurun waktu dua atau tiga
tahun berikutnya orang itu sudah dapat berbahasa daerah tersebut.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap makna yang dikehendaki.
Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan, yakni: menyimak
intensif adalah menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan konsentrasi
tinggi, menyimak intensif ialah memahami bahasa formal, menyimak intensif diakhiri
dengan reproduksi bahan simakan.
Adapun yang tergolong menyimak intensif ada lima, yaitu sebagai berikut:
a) Menyimak Kritis
Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan.
Penyimak menilai gagasan, ide, dan informasi dari pembicara.
b) Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang
disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari
pembicara dapat diterima dengan baik.
c) Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak
dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia
berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.
d) Menyimak eksploratori
Menyimak eksploratori atau menyimak penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan
tujuan menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi tambahan mengenai suatu
topik, isu, dan pergunjingan atau buah bibir yang menarik.
e) Menyimak interogatif
Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan
selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan
setelah selesai menyimak
8
4) Mendengar konsep dan pokok pikiran, serta mengetahui perbedaan antara ide,
dancontoh, bukti dan argumen.
5) Meninjau ulang pokok pembicaraan.
6) Tetap berpikir terbuka dengan mengajukan pertanyaan yang
mengklarifikasikan pemahaman.
7) Tidak menyela pembicaraan.
8) Memberikan umpan balik (feed back )
9) Mengevaluasi dan mengkritisi isi pembicaraan, bukan pembicaranya.
10) Membuat catatan tentang pokok pembicaraan.Selain yang sudah disebutkan diatas,
untuk meningkatkan kemampuan menyimak (mendengarkan) secara efektif, tingkat
penerimaan informasi diidentifikasikan dalam empattahapan yang dapat membantu
pengukuran efektivitas menyimak
9
5. Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati
dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan
atau observasi terdiri dari 2 macam yaitu :
1) Observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang
diamati.
2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati.
Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai
memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam objek pengamatan.
6. Riwayat Hidup adalah, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
Teknik Tes Meliputi:
1) Tes diagnostik yang berfungsi untuk menemukan kesulitan belajar yang dihadapi
oleh siswa.
2) Tes formatif dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar.
3) Tes sumatif dilaksanakan pada akhir unit program mengajar.
Proses evaluasi sangat penting untuk dilaksanakan pada kegiatan atau proses belajar
mengajar guna mengetahui seberapa efektifkah proses atau kegitan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran merupakan suatu kondisi yang diperoleh dari suatu upaya guru
dalam berusaha membelajarkan peserta didik, sedangkan peserta didik berupaya menguasai
kompetensi yang telah dibelajarkan. Upaya pendidik dan peserta didik ini akan diketahui dari
kondisi keberhasilan pembelajaran, sehingga akan diperoleh informasi seberapa efektif dan
efisien kegiatan pembelajaran telah dilakukan bersama antara pendidik dengan peserta didik.
Kemampuan dan daya serap peserta didik merupakan suatu kondisi yang dimiliki
peserta didik dalam menguasai seperangkat materi atau seperangkat kompetensi yang dengan
sengaja dibelajarkan. Kondisi ini dapat diketahui dari evaluasi terhadap upaya pembelajaran
yang sedang atau telah dilakukan guru. Dari suatu evaluasi pembelajaran akan diperoleh
informasi yang sangat berharga, sebagai balikan (feedback) atau backwash dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru. Dari data hasil penilaian akan diperoleh informasi bagian
materi atau kompetensi yang pada umumnya belum dikuasai oleh peserta didik. Dari data
yang ada juga dapat diketahui informasi tentang kehandalan metode, teknik atau media yang
digunakan dalam pembelajaran. Apabila data-data tersebut diberi makna oleh guru maka akan
dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya. Selain itu, informasi ini
berarti pula bagi peserta didik dalam merespon kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Aspek-aspek yang diukur dalam tes menyimak adalah hal-hal yang menjadi indikator
keberhasilan menyimak adalah faktor keberhasilan berupa: bunyi-bunyi bahasa, makna kata,
pemahaman kalimat. Faktor nonkebahasaan berupa pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan oleh pembicara. Di dalam isi pesan terdapat unsur sosial budaya yang harus
dipahami oleh para penyimak.
Kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk memahami isi wacana
yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio
atau video.
10
1) Tingkat kesulitan wacana
Tingkat kesulitan wacana terutama ditinjau dari faktor kosa kata dan struktur yang
dipergunakan. Jika kosa kata yang dipergunakan sulit, bermakna ganda dan abstrak,
jarang dipergunakan, ditambah lagi struktur kalimatnya yang kompleks, wacana tersebut
termasuk wacana yang tinggi tingkat kesulitannya. Wacana yang baik untuk
dipergunakan dalam tes kemampuan menyimak adalah wacana yang tidak terlalu sulit,
atau sebaliknya terlalu mudah.
2) Isi dan cakupan wacana
Isi dan cakupan wacana biasanya juga mempengaruhi tingkat kesulitan wacana, jika
isi wacana itu tidak sesuai dengan minat dan kebutuhan, atau tidak sesuai pula dengan
bidang yang dipelajari siswa, ia akan menambah tingkat kesulitan wacana yang
bersangkutan.
3) Tingkat tes kemampuan menyimak
Penyusunan tes kemapuan menyimak dicontohkan dalam tingkatan– tingkatan tes
seperti:
a. Tes kemampuan menyimak tingkat ingatan
b. Tes kemampuan menyimak tingkat pemahaman
c. Tes kemampuan menyimak tingkat penerapan, dan
d. Tes kemampuan menyimak tingkat analisis
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut Poerwadarminta, “Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik-baik
apa yang diucapkan atau dibaca orang”.
Menurut H. G. Tarigan, Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu:
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata
pelajaran yang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa
13