KURIKULUM 2013
KELOMPOK 2A
Agus Prasetyo (K1314004)
Fridatama (K1316023)
Muhammad Rosyid Ridho (K1316039)
Nur Baiti Salma (K1316045)
Suwartiani Larasati (K1316061)
Kurikulum adalah Undang Undang Dasarnya pendidikan di
Indonesia. Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu
Kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan seiring
perkembangan jaman. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan
langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan secara terpadu.
Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup :
1. STANDAR
KOMPETENSI 2. STANDAR ISI
LULUSAN
c. Tematik terpadu,
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum
2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft
skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang
diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih
banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian
diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding
terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge
lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude.
Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom, revisi Anderson
meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.
3. STANDAR PROSES
Perubahan pada standar proses Kurikulum 2013 terletak pada
proses pembelajaran yang setiap temanya di jenjang SD dan semua mata
pelajarannya di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan dengan
pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengolah
d. Menyajikan
e. Menyimpulkan
f. Mencipta
Perubahan pada proses pembelajaran mencakup:
a. Berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup:
1. Sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan,
2. Keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan
mencipta, dan
3. Pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta;
b. Menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang.
1. Untuk SD: tematik terpadu
2. Untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel
3. Untuk SMA: tematik dan Mapel
c. Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses
pembelajaran mencakup:
a) Lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk
keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap,
b) Pendekatan saintific
c) Inquiry dan discovery
d) Project Based Learning
e) Cooperative Learning.
4. STANDAR PENILAIAN
Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar Penilaian terletak pada
bentuk penilaiannya yang menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian
mencakup:
1. Tes
2. Portofolio
3. Pedoman Observasi
4. Tes Performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills.
Beberapa Contoh Perbedaan
Kurikulum Baru dgn Kurikulum Lama pada Mapel Matematika
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke Mulai dari pengamatan permasalahan
materi abstrak konkret, kemudian ke semi konkret dan
akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yg hrs Rumus diturunkan oleh siswa dan
dihafal untuk permasalahan yg diajukan harus dapat
menyelesaikan dikerjakan siswa hanya dengan rumus-
permasalahan (hanya rumus & pengertian dasar (tidak hanya
bisa menggunakan) bisa menggunakan tetapi juga memahami
asal-usulnya)
3 Permasalahan Perimbangan antara matematika dengan
matematika selalu angka dan tanpa angka (gambar, grafik,
diasosiasikan dengan pola, dsb)
(direduksi menjadi)
angka