Anda di halaman 1dari 54

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SEKOLAH

DASAR
Membuat Metode Praktis Pembelajaran Jarak Jauh Yang Tepat Bagi Siswa
Sekolah Dasar

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh
Dinar Aulia Ramdani 2003867

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya, makalah dapat diselesaikan dengan mudah
dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin tugas ini tidak akan sanggup diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah bekerjasama dan membantu dalam penyelesaian makalah yang
berjudul “Pembelajaran Jarak Jauh Di Sekolah Dasar” yang dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia, semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, aamiin.
Dalam penyusunan makalah yang menjelaskan tentang kesulitan
pencarian metode belajar yang tepat bagi siswa Sekolah Dasar pada sistem
Pembelajaran Jarak Jauh ini, penulis masih mengalami hambatan seperti
kurangnya pengetahuan dalam penyusunan makalah dan materi yang
disajikan dalam bentuk makalah ini masih sangat terbatas. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik maupun saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya makalah yang lebih
sistematis kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya kepada para mahasiswa. Sekian dari penulis dan terima kasih.

Bandung, 24 Maret 2021

Dinar Aulia Ramdani

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Urgensi Pancasila sebagai Filsafat............................3
B. Pancasila sebagai Filsafat...................................................................4
C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Filsafat Pancasila...............6
D. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat..............9
E. Pembahasan Singkat Kasus/Masalah..................................................10
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Faktor Penyebab Kasus Tewasnya Munir..........................................14
B. Dampak dari Terjadinya Kasus Tewanya Munir................................14
C. Hubungan Pancasila sebagai Sistem Filsafat dengan Masalah Kasus
Tewasnya Munir.................................................................................16
D. Analisis Kasus Tewasnya Munir Dalam Penyelewengan HAM dan
Demokrasi Terkait Teori …………………………………………... 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................19
B. Saran...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pandemi Covid-19 nyatanya belum usai setelah setahun
menyerang dan menjadi kasus wabah terbesar yang pernah terjadi di
Indonesia. Penyebaran virus yang terhitung cepat dengan gejala yang
kerapkali tak terlihat, serta masyarakat yang masih melanggar aturan
protokol kesehatan dalam kesehariannya menjadi salahsatu faktor
mengapa wabah ini belum juga berakhir. Banyak sekali dampak
yang dirasakan akibat mewabahnya virus Covid-19 seperti halnya
dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan. Masyarakat
cenderung mengalami banyak kesulitan akibat diperketatnya akses
interaksi antar sesame yang dimana itu berpengaruh besar dalam
kehidupan, ekonomi yang tidak stabil meningkatkan jumlah
kemiskinan dan angka pengangguran akibat bayak perusahaan yang
memberlakukan PHK (Putus Hubungan Kerja) bagi karyawannya,
hingga pedagang yang sepi pembeli hingga terpaksa gulung tikar.
Selain dalam bidang ekonomi, dampak negatif dari wabah
Covid-19 yaitu dalam bidang pendidikan. Dimana pendidikan
idealnya dilaksanakan secara konkrit, aktif, dan komunikatif,
terpaksa harus diberhentikan sementara hingga pandemi ini usai.
Pemerintah khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
segera membuat kebijakan alternatif yaitu Pembelajaran Jarak Jauh
(Daring) yang dilaksanakan secara online yang diharapkan mampu
menjaga stabilitas pendidikan nasional. Pemerintah juga
memberikan subsidi berupa kuota belajar agar pembelajaran jarak
jauh ini dapat terealisasi secara optimal.
Dengan kasus seperti ini, peran guru khusunya guru sekolah
dasar dituntut untuk mampu mengajar secara professional meski
dengan keadaan yang berbeda. Maka timbul urgensi guru untuk
memiliki kompetensi di bidang pembelajaran digital untuk
memberikan materi pembelajaran yang relevan dengan kurikulum
dengan tanpa melanggar protokol kesehatan secara online pula. Guru
harus mampu menciptakan situasi belajar yang baik agar esensi dari
proses pembelajaran mampu didapatkan secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran
jarak jauh bagi siswa Sekolah Dasar ?
2. Apa saja yang menjadi kendala pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh siswa Sekolah Dasar?
3. Bagaimana metode yang tepat untuk pembelajaran jarak jauh
bagi siswa Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penulisan

1
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi efektivitas
pembelajaran jarak jauh bagi siswa Sekolah Dasar
2. Mengidentifikasi yang menjadi kendala pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh siswa Sekolah Dasar
3. Menganalisis dan menemukan metode yang tepat untuk
pembelajaran jarak jauh bagi siswa Sekolah Dasar

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui mengenai faktor yang mempengaruhi
efektivitas pembelajaran jarak jauh di Sekolah Dasar.
2. Dapat mengetahui kendala pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
siswa Sekolah Dasar.
3. Dapat mengetahui dan menemukan metode yang tepat untuk
pembelajaran jarak jauh bagi siswa Sekolah Dasar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh


Pembelajaran Jarak Jauh adalah sekumpulan metode pengajaran
dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas
belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun
nonfisik. Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi.
Selain itu pula, dalam pembelajaran jarak jauh dikenal pula istilah E-
Learning. E-learning merupakan metode penyampaian yang digunakan
dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai metode
penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta
pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi
dengan bahanbahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi).

Menurut Dohmen (1967) mengemukakan bahwa pembelajaran jarak


jauh adalah suatu bentuk pembembelajaran mandiri yang
terorganisasi secara sistematis yang dilakukan oleh sekelompok
tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang berbeda.
Tanggung jawab pengajar-pengajar tersebut meliputi kegiatan
konseling, penyajian materi, pembelajaran, supervise dan
pemantauab terhadap keberhasillan siswa. Sedangkan Peters (1973)
mengatakan bahwa pendidikan jarak jauh adalah metode
penyampaian pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui
penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialilasi dalam
pembelajaran. Dapat dikatakan Pembelajaran Jarak Jauh bukanlah

2
suatu hal yang asing dalam dunia pendidikan, diketahui bahwa cara
belajar seperti ini sejak tahun 1970-an. Komunikasi yang
berlangsung dalam sistem pembelajaran ini adalah bersifat tidak
langsung yang dilakukan dengan perantara dalam bentuk media
cetak maupun multimedia khusus yang biasa disampaikan melalui
metode tutorial untuk meyakinkan akan tercapainya tujuan
pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.

Berikut manfaat yang diperoleh dari pembelajaran jarak jauh antara


lain :

1. Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan


pasaran kerja.

2. Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.

3. Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena


pola jadwal pembelajaran yang luwes.

4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan


pengguna lulusan atau keluaran.

B. Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang dimaksud dengan
Pendidikan Jarak Jauh (PPJ) adalah pendidikan yang pesertanya
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lainnya. Soekartawi (2003)
memberikan ciri-ciri yang lebih spesifik dari PJJ yaitu sebagai
berikut:

1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Selama


proses belajar siswa selaku peserta didik dan guru selaku
pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis dan waktu
atau kombinasi dari ketiganya.
2. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi
diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik
media cetak (bahan ajar berupa modul) maupun media

3
elektronik (CD-ROM, VCD, telepon, radio, video, televisi,
komputer).
3. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru,
misalnya resource learning center atau pusat sumber belajar,
bahan ajar, infrastruktur pembelajaran). Dengan demikian, baik
siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan
dalam proses pembelajaran.
4. Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan baik melalui
satu arah maupun dua arah (two ways communication). Contoh
komunikasi dua arah ini, misalnya tele-conferencing, video-
conferencing, emoderating).
5. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan
melakukan pertemuan tatap muka (tutorial) dan ini bukan
merupakan suatu keharusan.
6. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok
belajar, walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan
berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar.
7. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai partisipan.

C. Tingkatan Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


1. Pendidikan Dasar.
Pada tingkat sekolah dasar, guru cenderung menggunakan kaset
video rekaman daripada program televisi siaran langsung.
Beberapa seri siaran yang sering digunakan di tingkat sekolah
dasar awal, Sesame Street dan Clifford; pada tingkat menengah,
Reading Rainbow, Between the Lions, Arthur, dan ZOOM.
Program ini digunakan sebagai pengayaan bukan sebagai inti
dari instruksi. Guru yang menggunakan program televisi
pendidikan cenderung menggunakan lebih dari satu program
(biasanya dua atau tiga), tetapi tidak seluruh rangkaian
(Children’s Television Workshop, 1990).
2. Pendidikan Menengah.

4
Pendidikan sekunder adalah tahap pendidikan setelah sekolah
dasar. Pendidikan sekunder umumnya tahap akhir dari
pendidikan wajib. Tahap selanjutnya pendidikan yaitu perguruan
tinggi atau universitas. Pendidikan menengah ditandai dengan
adanya transisi dari wajib belajar pendidikan dasar untuk anak-
anak ke pendidikan ke yang lebih tinggi untuk orang dewasa
(misalnya, universitas atau sekolah kejuruan). Di tingkat
menengah menggunakan televisi dapat terhubung dengan
beberapa sekolah, sehingga menciptakan cukup besar “kelas”
yang terjangkau, sebagai contoh, jaringan StarNet. Jaringan
satelit yang berbasis di Texas, menjangkau siswa sekolah
menengah di seluruh Amerika Serikat melalui satelit. StarNet
menawarkan kursus eperti bahasa asing (Spanyol, Perancis,
Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika, psikologi, dan
sejarah seni.
3. Pendidikan Tinggi.
Pada tingkat tinggi, sistem telekomunikasi yang digunakan di
kampus dan di luar kampus lebih ekstensif. Ratusan perguruan
tinggi menggunakan telekomunikasi sebagai bagian dari
program rutin. Tujuan umumnya adalah untuk menambah
jumlah siswa yang dapat dicapai oleh satu pengajar. Misalnya,
untuk seorang profesor memberikan materi dengan berbicara
dari sebuah studio atau ruang kelas yang dilengkapi kamera.
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan yang mengikuti
penyelesaian sekolah pendidikan menengah seperti sekolah
tinggi, sekolah menengah, atau olahraga. Pendidikan tinggi
biasanya diambil untuk mendapatkan gelar sarjana dan atau
pascasarjana, serta pendidikan kejuruan dan pelatihan.
Penyempurnaan pendidikan tinggi umumnya hasil dalam
pemberiansertifikat , ijazah , atau gelar akademik.
4. Pendidikan Informal.
Pendidikan informal merupakan pembelajaran yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Misal, seorang teman dapat mendorong orang

5
lain untuk berbicara tentang hal-hal yang telah terjadi dalam hidup
mereka sehingga mereka dapat menangani perasaan mereka dan
berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pendidikan
informal terjadi melalui dan didorong oleh percakapan, juga melibatkan
pengalamanpengalaman yang telah dimilki dan dapat terjadi dalam
keadaan apapun.

A.1 Pengertian Filsafat Pancasila

Pengertian filsafat pancasila adalah penggunaan nilai nilai


pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bernegara. Dalam
prinsipnya, pancasila sebagai filsafat merupakan perluasan manfaat dari
yang bermula sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga produk
filsafat. Pancasila sebagai produk filsafat artinya pancasila mempunyai
fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah
laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari baik dalam
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia .Pada
hakikatnya pancasila memiliki sistem nilai yang didapat dari penggalian
dan pengejawantahan nilai nilai luhur mendasar dari kebudayaan bangsa
indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur unsur kebudayaan luar
yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi
kebudayaan bangsa Indonesia.

Filsafat pancasila mengandung arti bahwa , hakekat dari sila sila


pancasila merupakan suatu kristalisasi nilai nilai yang bersumber dari
nilai nilai dasar yang hidup , tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Nilai nilai yang tumbuh tersebut secara filsafat
meruoakan validitas kebenaran yang secara faktual ada dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat , seperti nilai ketuhanan , kemanusiaan,
persatuan ,kerakyatan , dan keadilan adalah nilai nilai yang sudah
melekat dalam kehidupan masyarakat indonesia.

A.2 Urgensi pancasila sebagai Sistem Filsafat.

Hal hal penting yang sangat urgen bagi pancasila sebagai sistem
pengembangan pancasila sebagai sistem filsafat meliputi :

1. Meletakkan pancasila sebagai sistem filsafat dapat memulihakn


harga diri bangsa Indonesia yang merdeka dalam politik , yuridis
dan juga merdeka dalam mengemukakan ide ide pemikirannya
untuk kemahuan bangsa , baik secara materiil maupun spiritual.

6
2. Pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam pemikiran
yang berakar dari nilai nilai budaya bangsa indonesia sendiri ,
sehingga mampu dalam menghadapi berbagai ideologi dunia.
3. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar pijakan
untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat melunturkan
semangat kebangsaab dan melemahkan sendi sendi
perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
banyak.
4. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of life
sekaligus way of thinking bangsa indonesia untuk menjaga
keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran .
Bahaya yang ditimbuljan kehidupan modern dewasa ini adalah
ketidakseimbangan antara cara bertindak dan cara berpikir
sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan mental suatu
bangsa.

B. Pancasila sebagai Filsafat


Filsafat pancasila merupakan salah satu fungsi pancasila, yaitu
sebagai filsafat negara untuk diterapkan pada masyarakatnya.

Filsafat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Filsafat pancasila artinya menggunakan nilai-nilai pancasila sebagai


dasar negara dan pandangan hidup bernegara.

Pancasila sebagai filsafat ini adalah perluasan dari fungsi pancasila


sebagai dasar dan ideologi Indonesia.

Sebagai filsafat negara, tentunya pancasila harus berperan sebagai


pandangan hidup oleh semua masyarakatnya.

B.1 Fungsi Filsafat Pancasila

Berikut ini adalah fungsi filsafat pancasila bagi negara Indonesia:

1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing. Pancasila


sebagai jiwa bangsa Indonesia berfungsi agar Indonesia tetap hidup
dalam jiwa pancasila.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

7
Fungsi pancasila sebagai kepribadian bangsa yaitu sebagai hal
yang memberi ciri khas bagi bangsa dan menjadi pembeda dari
bangsa lain.

3. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Fungsi pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yaitu


mengatur semua hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

Semua hukum harus patuh dan menjadikan Pancasila sebagai


sumbernya. Artinya setiap hukum yang berlaku tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.

4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup adalah masyarakat


Indonesia harus menjadikan pancasila sebagai petunjuk atau
pedoman kehidupan sehari-hari.

5. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Pancasila dimuat di pembukaan UUD 1945, hal ini menjadikan


pancasila sebagai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

B.2 Tujuan Filsafat Pancasila

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan taat kepada Tuhan


Yang Maha Esa.

2. Menjadi bangsa yang menjunjung keadilan, baik secara sosial


maupun ekonomi.

3. Menjadi bangsa yang menghargai hak asasi manusia (HAM),


seperti yang dirangkum dalam hubungan HAM dengan Pancasila
sebagai dasar negara kita.

4. Untuk menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.

5. Menjadi bangsa yang nasionalis dan mencintai tanah airnya, yaitu


tanah air Indonesia.

Dengan dimasukkannya rumusan Pancasila di dalam Pembukaan,


maka Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia,
dan membawa konsekuensi: (1) sebagai sumber dari segala sumber
hukum, 

8
(2) sebagai sumber tata-urutan peraturan perundangan Republik
Indonesia, 

(3) sebagai sumber kekuasaan dalam negara Republik Indonesia, dan

(4) sebagai sumber hukum formal yang lain.

C. Sumber Historis Sosiologi Politis Pancasila sebagai Sistem


Filsafat
C.1 Sumber Historis

Pada 12 Agustus 1928, Soekarno pernah menulis di Suluh


Indonesia yang menyebutkan bahwa nasionalisme adalah
nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya Tuhan
dan membuat manusia hidup dalam roh (Yudi Latif, 2011: 68).
Pembahasan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
ditelusuri dalam sejarah masyarakat Indonesia sebagai berikut.
(Lihat Negara Paripurna, Yudi Latif).

a. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


PermusyawaratanPerwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dijiwai dan diliputi oleh
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjiwai dan meliputi sila
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam PermusyawaratanPerwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

c. Sila Persatuan Indonesia dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan


Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menjiwai
dan meliputi sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam PermusyawaratanPerwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan dijiwai dan diliputi oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, menjiwai dan meliputi, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dijiwai dan


diliputi oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang

9
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Kaelan, 2003: 60- 61.

Kesatuan dan hubungan sila-sila Pancasila yang saling


mengkualifikasi atau mengisi dapat digambar sebagai berikut:

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah KETUHANAN yang ber-


Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ber-Persatuan Indonesia, ber-
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
PermusyawaratanPerwakilan, dan ber-Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah


KEMANUSIAAN yang ber- Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Persatuan Indonesia, ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan ber-
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

c. Sila Persatuan Indonesia adalah PERSATUAN yang ber-


Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan ber-Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. 161

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam PermusyawaratanPerwakilan adalah KERAKYATAN yang
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah


KEADILAN yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ber-Persatuan Indonesia, dan
ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
PermusyawaratanPerwakilan Kaelan, 2003: 61

C.2 Sumber Sosiologis

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat


diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama,
masyarakat awam yang memahami Pancasila sebagai sistem filsafat
yang sudah dikenal masyarakat Indonesia dalam bentuk pandangan
hidup, Way of life yang terdapat dalam agama, adat istiadat, dan
budaya berbagai suku bangsa di Indonesia. Kelompok kedua,

10
masyarakat ilmiah-akademis yang memahami Pancasila sebagai
sistem filsafat dengan teori-teori yang bersifat akademis.

Kelompok pertama memahami sumber sosiologis Pancasila


sebagai sistem filsafat dalam pandangan hidup atau kearifan lokal
yang memperlihatkan unsur-unsur filosofis Pancasila itu masih
berbentuk pedoman hidup yang bersifat praktis dalam berbagai
aspek kehidupan. Dalam konteks agama, masyarakat Indonesia
dikenal sebagai masyarakat yang religius karena perkembangan
kepercayaan yang ada di masyarakat sejak animisme, dinamisme,
politeistis, hingga monoteis.

Pancasila sebagai sistem filsafat, menurut Notonagoro


merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Artinya, sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan utuh yang
yang saling terkait dan saling berhubungan secara koheren.
Notonagoro menggambarkan kesatuan dan hubungan sila-sila
Pancasila itu dalam bentuk kesatuan dan hubungan hierarkis
piramidal dan kesatuan hubungan yang saling mengisi atau saling
mengkualifikasi.

C.3 Sumber Politis

Pada awalnya, Pancasila merupakan konsensus politik yang


kemudian berkembang menjadi sistem filsafat. Sumber politis
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok. Kelompok pertama, meliputi wacana politis tentang
Pancasila sebagai sistem filsafat pada sidang BPUPKI, sidang PPKI,
dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan 1959, tentang
pembahasan sila-sila Pancasila secara filosofis. Kelompok kedua,
mencakup berbagai argumen politis tentang Pancasila sebagai sistem
filsafat yang disuarakan kembali di era reformasi dalam pidato
politik Habibie 1 Juni 2011.

Wacana politis tentang Pancasila sebagai sistem filsafat


mengemuka ketika Soekarno melontarkan konsep Philosofische
Grondslag, dasar filsafat negara. Artinya, kedudukan Pancasila
diletakkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaran kehidupan
bernegara di Indonesia.

Kelompok kedua, diwakili Habibie dalam pidato 1 Juni 2011


yang menyuarakan kembali pentingnya Pancasila bagi kehidupan
bangsa Indonesia setelah dilupakan dalam rentang waktu yang cukup
panjang sekitar satu dasawarsa pada eforia politik di awal reformasi.

11
Pidato Habibie dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama, pernyataan
Habibie tentang kedudukan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa
Indonesia dalam dinamika sejarah sistem politik sejak Orde Lama
hingga era reformasi. Kedua, pernyataan Habibie tentang faktor-
faktor perubahan yang menimbulkan pergeseran nilai dalam
kehidupan bangsa Indonesia sehingga diperlukan reaktualisasi
Pancasila. Ketiga, penegasan Habibie tentang makna penting
reaktualisasi Pancasila. Keempat, perlunya implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia

Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat berlaku juga


atas kesepakatan penggunaan simbol dalam kehidupan bernegara.
Garuda Pancasila merupakan salah satu simbol dalam kehidupan
bernegara. Dalam pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi
sebagai berikut. ”Bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih”.
Pasal 36, ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Pasal 36A,
”Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika”. Pasal 36B, ”Lagu kebangsaan Indonesia ialah
Indonesia Raya”. Bendera merah putih, Bahasa Indonesia, Garuda
Pancasila, dan lagu Indonesia Raya, semuanya merupakan simbol
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

D. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat


D.1 Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika


sebagai berikut. Pada era pemerintahan Sockarno, Pancasila sebagai
sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslag".
Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas
rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut
dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang
positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI
pertama, persisnya pada I Juni 1945. Pada masa itu, Soekarno lebih
menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang
diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.

Pada era Socharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem


filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar
inilah, Soeharto mengembangkan sistem filsafat Pancasila menjadi
penataran P-4. Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafa

12
kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem
filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan
renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Habibie menyatakan bahwa:

"Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu


yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi.
Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia.
Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip. dan dibahas baik
dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun
kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi
justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin
hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik" (Habibie,
2011: 1--)

D.2 Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem


filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan


individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam
rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk
menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan
kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah
meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya
hidup konsumerisme, dan lain-lain.

Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai


reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat
liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa
kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terbadap
Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang
berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam
kehidupan bernegara.

E. Pembahasan Singkat Kasus atau Masalah


Munir dibunuh dalam penerbangan ke Amsterdam pada 7
September 2004. Ia tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di
Bandara Schipol, Amsterdam pukul 08.10 waktu setempat.

13
Hasil otopsi kepolisian Belanda dan Indonesia menemukan
Munir tewas karena racun arsenik. Setelah penyelidikan polisi
menetapkan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto
menjadi tersangka pembunuhan pada 18 Maret 2005

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutus ia


bersalah dan menghukumnya 14 tahun penjara pada 12 Desember
2005. Pollycarpus sudah bebas dari penjara. Namun kasus Munir
masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum selesai diungkap.
Tempo merangkum lima hal di hari peringatan 16 tahun kasus
pembunuhan Munir.

1.Tabir Motif Pembunuhan

Motif sesungguhnya pembunuhan Munir masih misterius.


Ada dugaan Munir dibunuh karena memegang data penting seputar
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti kasus Talangsari,
penculikan aktivis 1998, hingga kampanye hitam pemilihan presiden
2004.

Suciwati, istri Munir, tak percaya dugaan itu meski beberapa


saat setelah kematian Munir, Deputi VII Bidang Teknologi dan
Informasi BIN Bijah Subiyanto, memberitahu secara samar soal
motif pembunuhan. “Coba periksa kasus-kasus besar yang ditangani
almarhum sebelum pergi,” kata Suciwati, meniru Bijah seperti
dikutip dari Majalah Tempo, edisi 8 Desember 2020.

Bijah meninggal pada 1 Juli 2009 di Tiongkok, tanpa


keterangan meyakinkan penyebab kematiannya. Menurut Suciwati,
Bijah secara rutin menghubunginya setelah kematian Munir. “Tiap
Lebaran dia mengirim SMS meminta maaf,” katanya

2.Target Ikan Besar

Setelah selesai menuntaskan misinya membunuh Munir,


Pollycarpus dikabarkan melaporkan operasinya ke Kolonel Budi
Santoso, Deputi Perencanaan dan Pengendalian Operasi Badan
Intelijen Negara. “Dia bilang mendapat ikan besar di Singapura,”
kata Budi, dalam rekaman kasaksiannya kepada penyidik di
Kualalumpur, 7 Mei 2008 seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 8
Desember 2014.

Budi harus bersaksi di luar negeri karena mendapat informasi


akan dihabisi jika pulang. Budi Santoso mengatakan pernah ada
rapat internal lembaganya membahas Munir. Direktur Imparsial itu

14
disebut akan menjual negara dengan data-data yang dibawa ke
Belanda untuk studi hukum di Utrecht Universiteit. “Hendropriyono
meminta upaya Munir itu dicegah,” kata Budi.

A.M Hendropriyono, Kepala BIN 2001-2004, sudah


menyangkal lembaga yang dipimpinnya mengincar Munir. “Munir
bukan orang yang membahayakan,” katanya. Hendro mengatakan
tahun 2004 bahkan Munir sudah merapat ke kubu PDI Perjuangan
yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, presiden yang dekat
dengannya.

Suciwati, istri Munir, menyangkal dugaan ini. Sebelum


berangkat Suciwati memeriksa laptop yang dibawa suaminya.
“Ketika dikembalikan setelah meninggal, saya periksa isinya sama:
tak ada data penting,” katanya. “Dokumen penting itu, ya, Munir
sendiri. Dia dokumen hidup

3.Bebasnya Pelaku Lapangan

Terpidana kasus pembunuhan Munir, Pollycarpus bebas


murni pada Agustus 2018. Mendekam di penjara sejak 2008,
Pollycarpus sebelumnya mendapat pembebasan bersyarat pada 2014
dan hanya dikenai wajib lapor.

Majelis hakim peninjauan kembali Mahkamah Agung


menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Vonis ini lebih ringan dari
putusan MA pada 25 Januari 2008 yang menghukum Pollycarpus 20
tahun penjara.

Selama dipenjara, Pollycarpus menerima remisi sedikitnya


dua kali dalam setahun. Total, dia sudah sebelas kali menerima
remisi dengan total korting masa pidana 42 bulan atau 3 tahun 6
bulan. Dia mendapatkan remisi dengan berbagai alasan, mulai dari
Hari Kemerdekaan RI hingga karena aktif ikut Pramuka.

4.Dokumen yang Raib

Dokumen Laporan Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan


Munir hilang. Hilangnya laporan itu baru diketahui pada
pertengahan Februari 2016. Ketika itu, KontraS mendatangi kantor
Sekretariat Negara meminta penjelasan dan mendesak segera
dilakukan pengumuman hasil laporan TPF. KontraS kemudian
menggugat Kemensetneg.

15
Pada Oktober 2016, KontraS memenangkan gugatan
terhadap Kemensetneg. Majelis hakim memerintahkan lembaga
negara itu segera mengumumkan dokumen TPF. Namun,
Kemensetneg mengaku tak memiliki dokumen tersebut.

5.Dalang yang Belum Terungkap

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan menilai


16 tahun setelah pembunuhan penyelidikan independen tak
mengalami kemajuan untuk menemukan pelaku utama kasus ini.
Kontras meyakini dalang di balik pembunuhan berasal dari kalangan
berpengaruh dan sampai sekarang belum dibawa ke pengadilan. “Hal
ini membuat publik mempertanyakan komitmen pemerintah untuk
melindungi pembela HAM,” kata peneliti Kontras Rivanlee, Senin, 7
September 2020.

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir dan perwakilan 11


organisasi mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia guna
menyerahkan Legal Opinion kasus Munir. Mereka mendesak agar
status kasus ini diubah menjadi pelanggaran HAM berat.

16
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
A.1 .Faktor penyebab kasus tewasnya Munir dalam
Penyelewengan HAM dan Demokrasi

Motif sesungguhnya pembunuhan Munir masih misterius.


Ada dugaan Munir dibunuh karena memegang data penting seputar
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti kasus Talangsari,
penculikan aktivis 1998, hingga kampanye hitam pemilihan presiden
2004.Kematiannya masih menjadi misteri dan dilingkupi teori
konspirasi tiada usai. Setelah kematiannya, jenazah Munir pun
diotopsi oleh otoritas Belanda. Hasilnya, penyebab kematian Munir
ternyata jejak racun mematikan arsenik bersarang dalam tubuhnya.

Berdasarkan fakta-fakta yang telah ditemukan dan


dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa Munir meninggal karena
sengaja dibunuh dengan cara diracuni. Karena Munir adalah salah
seorang aktivis HAM yang cukup berpengaruh di Indonesia. Para
aktivis HAM sering kali terancam keselamatannya karena pemikiran
mereka yang sering kali berseberangan dengan pemerintahan. Oleh

17
karenanya tidak heran jika kasus kematian Munir terlihat cukup
janggal. Besar kemungkinan kaum penguasa juga ikut campur dalam
kasus ini. Pemikiran kritis Munir tentang kebangsaan dan agama
menimbulkan reaksi perlawanan.

B. Dampak dari kasus tewasnya Munir dalam


Penyelewengan HAM dan Demokrasi

A. Terjadinya Internasinalisasi Masalah Domestik

Penyelidikan kasus Munir yang belum dituntaskan oleh pemerintah


salah satunya melakukan rekomendasi dari DPR yaitu belum
menjalankan rekomendasi tim kasus Munir DPR antara lain
mengumumkan hasil temuan TPF Munir, pembentukan tim
kepresidenan karena banyak Sekali terjadinya hambatan
penyelidikan sehingga hal tersebut menimbulkan terjadinya
dukungan penuntasan kasus pembunuhan aktivis Munir hingga dunia
internasional, seperti dukungan dari pihak-pihak di
Australia.Membawa masalah dalam negeri ke dunia internasional
menyebabkan fokus penyidikan kabur serta menajadikan bangsa kita
selalu berada dibawah pengaruh asing. campur tangan asing  akan
membuat permasalahan merembet kemana-mana dan hal tersebut
justru akan menggerogoti martabat bangsa dengan munculnya
intervensi asing dalam bidang politik, ekonomi dan intelijen.
Jika pelaku utama tidak diadili secara tuntas maka pemerintah akan
rugi dalam pergaulan internasional seperti kasus Timur Leste,
Indonesia selalu dijegal dalam diplomasi Internasional.

B. Dipertanyakannya komitmen pemerintah untuk


melindungi pembela HAM

Belum ditindak lanjutinya kasus Munir selama 15 tahun membuat


publik dalam pertanyaan besar akan komitmen pemerintah dalam
melindungi pembela HAM, masyarakat sipil mempertanyakan
tentang keselamatan dan keamananannya dalam menjalankan
HAM.Adanya hal tersebut memicu publik menuntut agar kasus
Munir ditetapkan sebagai Kasus pelanggaran HAM berat karena
belum ditetapkannya kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat
senyatanya telah menghambat penyelesaian kasus Munir melalui
pengungkapan fakta di pengadilan secara terang benderang.Namun,
hingga saat ini Komnas HAM masih belum merespon atau
menetapkan kasus tersebut sebagai pelanggaran HAM Berat. Belum
ditetapkannya kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat dapat
menghalangi upaya pencarian keadilan dan pengungkapan fakta
yang sebenar-benarnya mengingat mekanisme biasa yakni pidana
umum hanya mampu menghukum pelaku lapangan tanpa mampu
mengungkap dan menghukum aktor intelektual dan dalang dibalik
peristiwa pembunuhan tersebut. Dengan ditetapkan sebagai

18
pelanggaran HAM berat, maka kasus Munir akan memasuki babak
baru melalui mekanisme pengadilan HAM dimana Komnas HAM
akan bertindak sebagai penyelidik dan Kejakasaan sebagai
penyidik.Penetapan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat
dan dimulainya penyelidikan oleh Komnas HAM serta
penyelesaiannya di Pengadilan HAM merupakan bukti komitmen
penyelesaian kasus pelanggaran HAM oleh Negara sebagaimana
telah dijanjikan Presiden Jokowi pada September 2016 lalu.

C. Terjadinya Belenggu Kekuasaan yang Melanggengkan


Impunitas

Upaya hukum melalui jalur advokasi tidak selalu berjalan sesuai


koridor yang ada. Hal ini dikarenakan proses hukum yang syarat
dengan intervensi, misalnya oleh kepentingan-kepentingan politik
untuk melindungi orang-orang yang tersangkut pelanggaran HAM
masa lalu. Situasi ini diasumsikan sebagai kelasalahpahaman Negara
dalam melindungi dan menjamin keberlangsungan penyelenggaraan
HAM. Kesalahpaham negara dalam mengaplikasikan HAM
kemudian menyebabkan hukum yang berjalan pada situasi tertentu
tidak dapat menjangkau sesuatu yang seharusnya menjadi ranah
pencarian dan penegakkan keadilan. Selain itu, masih kuatnya
pengaruh kelompok-kelompok kepentingan politik juga membuat
penegakan HAM dengan jalur advokasi terhambat. Keadilan seolah
tunduk pada kekuasaan, di mana para pelaku dengan leluasa dapat
menghindar atau bahkan menolak untuk diperiksa atas dugaan
keterlibatannya. Apalagi saat ini salah satu nama yang santer disebut
sebagai aktor intelektual kasus Munir yakni Hendropriyono memiliki
pengaruh kuat di pemerintahan Jokowi-JK, semakin membuat lesu
kasus Munir akan tuntas. Hal tersebut menunjukan belenggu
kekuasaan merupakan indikasi berlangsungnya kekebalan hukum
para pelaku, dan kasus Munir adalah representasi bagaimana
penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang sering
kali terhalang tembok besar bernama impunitas.

D. Dampak terhadap Demokrasi

Demokrasi semakin lemah karena tidak dipimpin oleh seorang yang


bijaksana, sehingga menyebabkan negara menjadi kacau.
Seharusnya yang terjadi disini adalah negara Demokrasi harusnya
mementingkan HAM yang seharusnya bisa memberikan hukum
keadilan yang baik untuk kasus kematian Munir, karena hal ini
termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia. dalam kasus itu
disebutkan bahwa pelaku memang dengan sengaja membunuh
aktivis Munir. Tetapi tidak adanya orientasi hukum yang jelas
menyebabkan rakyat menjadi anarkis, banyak yang menuntut
kejelasan dari kematian aktivis Munir yang sebenarnya. Demokrasi
merupakan suatu bentuk pemerintahan oleh mayoritas yang

19
menyebabkan kaum minoritas akan kalah. Dalam hal ini juga dapat
ditarik kesimpulan karena Munir adalah salah satu aktivis HAM
yang berpengaruh dalam penentangan orde baru yang dipimpin oleh
presiden Soeharto yang menyebabkan kasusnya menjadi lemah.
Soeharto dikenal sebagai presiden kedua RI yang tegas dan dapat
memimpin negara Indonesia paling lama yaitu ± 32 tahun lamanya.
Tidak ada yang berani menentangnya karena sekali seseorang berani
menyatakan menentang maka yang terjadi akan mendapat ancaman
mati. Soeharto cenderung dalam golongan kelompok mayoritas
menyebabkan kasus kematian Munir yang cenderung kedalam
golongan kelompok minoritas menjadi kalah dan tidak jelas.
Kelompok golongan berkuasa yang terlalu menjunjung tinggi
kekuasaannya membuat mereka melupakan amanat rakyat. Mereka
melupakan fakta bahwa rakyatlah yang memiliki andil penuh dalam
negara Demokrasi. 

C. Hubungan Pancasila sebagai sistem filsafat dari Kasus


tewasnya Munir dalam Penyelewengan HAM dan
Demokrasi

Perilaku penyelewengan HAM dan Demokrasi yang terjadi


pada kasus Munir telah merusak nilai luhur Pancasila dalam
pengimplementasiannya.Seperti kita lihat kasus Munir pada sila
kedua Dan sila keempat  yaitu penyelewengan HAM dan demokrasi
tentu saja menandakan gagalnya fungsi dan peran Pancasila sebagai
pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan kehidupan
sehari-hari dalam menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan
beradab serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam hal demokrasi.
Kasus pembunuhan Munir tidak mencerminkan sebagai
seorang yang memilik kemanusiaan serta keadilan dan kebebasan
berpendapat, sehingga hal tersebut sangat merugikan orang lain,
merampas hak hidup yang dimiliki orang lain serta merampas
kebebasan sebagai makhluk sosial.
Demokrasi seakan hanya menjadi label dalam papan besar,
yang hanya memeriahkan politik Indonesia dan penguasa elit saja
akan tetapi kenyataannya menjadi tombak yang menusuk-nusuk
kesejahteraan dan keadilan rakyatnya.Munculnya sikap anarkis dari
publik atas kasus Munir menjadikan hakikat demokrasi yang baik
dan benar menjadi hilang, dengan adanya demokrasi anarkis hal
tersebut akan merugikan banyak pihak seperti jatuhnya korban jiwa,
rusaknya fasilitas umum dan 
Kerugian negara.Padahal Demokrasi yang berasaskan pada
sila keempat dijiwai oleh sila 2, yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab oleh karena itu kita harus menjaga hak asasi rakyat sebagai
warga negara yang memiliki hak untuk hidup dan diperlakukan
dengan baik.Pembunuhan kasus Munir yang bertentangan dengan

20
sila kedua  dijiwai pula oleh sila kesatu, hal ini selaras dengan ajaran
agama untuk tidak membunuh seorang tanpa sebab.

D. Analisis Kasus Tewasnya Munir Dalam Penyelewengan


HAM dan Demokrasi Terkait Teori

Dari hasil studi kasus melalui penelitian ilmiah yang kami


dapatkan disebutkan bahwa pembunuhan kasus Munir merupakan
kasus pembunuhan konspirasi akan tetapi  Jaksa Penuntut Umum 
memberikan dakwaan  bahwa kasus tersebut merupakan
pembunuhan individual.Berdasakarkan hasil investigasi TPF yang
memeriksa Badan Intelejent Negara dan PT. Garuda Indonesia
didapati kesimpulan terdapat cukup bukti kuat peristiwa
meninggalnya Munir merupakan suatu kejahatan konspiratif yang
tidak mungkin dilakukan perseorangan dengan motif pribadi. 
Indikasinya ada persekongkolan antara pimpinan PT Garuda
dalam menutup-nutupi perkara, berdasarkan sejumlah kejanggalan
yang berhubungan pada tanggal 6 September 2004 dengan pihak-
pihak di balik PT .Garuda dan diketahui adanya kontak intensif pada
saluran telepon antara pollycarpus sebagai terdakwa dan Muchdi PR
selaku Deputi V BIN. Pada tanggal 24 Juni 2005 TPF menyerahkan
laporannya kepada Presiden SBY. Dalam laporan tersebut beberapa
rekomendasi diajukan seperti memberikan kesimpulan kurangnya
kemauan Polri mengusut kematian Munir, keengganan BIN untuk
membantu TPF, hingga beberapa kebijakan yang penting untuk
mengaudit kinerja Polri pembentukan komisi khusus baru serta
mengajukan beberapa nama yang perlu diselidiki lebih lanjut.105
Laporan ini kemudian direspon oleh Presiden SBY, yang kemudian
berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
Laporan TPF juga didistribusikan ke pejabat terkait oleh
Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi. Mereka adalah Jaksa Agung,
Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Menteri Hukum dan
HAM.106 Meski begitu, hingga saat ini laporan tersebut tidak
pernah sampai kepada publik dikarenakan Presiden SBY selaku
pihak yang memiliki wewenang tidak pernah
mempublikasikannya.Proses hukum  Persidangan Pollycarpus pada 9
Agustus 2005, dan berakhir pada 20 Desember 2005 dengan putusan
14 tahun penjara bagi Pollycarpus sebagai terdakwa tunggal.Dan
lebih mengecewakannya lagi pada tahun 2014 Pollycarpus diberikan
bebas bersyarat padahal kasus belum selesai untuk diusut.
Dari kasus pembunuhan Munir tersebut merupakan perilaku
buruk yaitu pembunuhan yang tidak di terima dalam agama apapun
dan merupakan penyimpangan dalam hak asasi manusia dan hukum
karena tidak menerapkan menjaga hak hidup orang lain bahkan
tanpa sebab yang jelas serta penegakkan keadilan dalam hukum yang
menunjukkan terjadinya penyalahgunaan representasi dari HAM dan

21
penegakkan hukum untuk melindungi tersangkut pelanggaran HAM
masa lalu dan demi kepentingan politik.
Kasus pembunuhan Munir dapat mengancam keamanan dan
keselamatan serta keadilan bagi masyarakat, Karena bagaimana
tidak? Jika seorang yang senantiasa menegakkan HAM saja tidak
mendapatkan keadilan bagi dirinya dan keluarganya lalu bagaiamana
dengan masyarakat sipil lainnya yang tidak memiliki kepentingan
politik.
Kasus pembunuhan Munir melanggar nilai-nilai pancasila
karena tidak sesuai dengan sila ke 1, 2, 3, 4 dan 5 antara lain :
1.Tidak sesuai dengan sila pertama, karena kasus tersebut melanggar
ajaran agama yaitu membunuh orang lain tanpa sebab
2.Tidak sesuai dengan sila kedua, karena kasus tersebut berkaitan
dengan mengambil hak hidup orang lain dan hak keluarga korban
untuk mendapatkan keadilan
3.Tidak sesuai dengan sila ketiga, karena kasus tersebut masih
menunjukkan adanya timpang tindih antara para penguasa negara
dengan masyarakat dalam menjalankan roda pemerintah yang bersih
dan transparan
4.Tidak sesuai dengan sila keempat, karena aspirasi yang
disampaikan oleh masyakarat didapati ricuh dan tidak mendapatkan
respon apapun dari pemerintah 
5.Tidak sesuai dengan sila kelima, karena terjadinya ketidakadilan
dalam pengungkapan kebenaran kasus korban dalam hukum
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat
diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-
sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik; agar dapat
dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam
penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan
berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan
yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat. Kasus tewasnya munir terlihat masih cukup janggal
karena masih menyimpan banyak pertanyaan didalamnya.
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan, munir meninggal dengan
sengaja dibunuh karena ia salah seorang aktivis HAM yang cukup
berpengaruh. Jika dihubungkan dengan Pancasila sebagai sistem

22
filsafat dalam penyelewengan HAM dan Demokrasi yang terjadi
pada kasus munir telah merusak nilai luhur Pancasila dalam
pengimplementasiannya. Seperti kita lihat kasus Munir pada sila
kedua Dan sila keempat yaitu penyelewengan HAM dan demokrasi
tentu saja menandakan gagalnya fungsi dan peran Pancasila sebagai
pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan kehidupan
sehari-hari dalam menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan
beradab serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam hal demokrasi.
4.2 Saran
Kejelasan hukum dalam sebuah kasus sangat diperlukan,
sebuah kejelasan bukan hanya pencarian atau penentuan seorang
tersangka namun dibalik itu pencarian sebuah maksud dan tujuan
adalah hal utama. Pemaknaan dan pemikiran dari Pancasila bukan
hanya untuk dijadikan sebagai lambang, namun filsafat dari
Pancasila itu sendiri. Dari kasus pembunuhan Munir tersebut
merupakan perilaku buruk yaitu pembunuhan yang tidak di terima
dalam agama apapun dan merupakan penyimpangan dalam hak asasi
manusia dan hukum karena tidak menerapkan menjaga hak hidup
orang lain bahkan tanpa sebab yang jelas serta penegakkan keadilan
dalam hukum yang menunjukkan terjadinya penyalahgunaan
representasi dari HAM dan penegakkan hukum untuk melindungi
tersangkut pelanggaran HAM masa lalu dan demi kepentingan
politik. Oleh karena itu, kami selaku penulis berharap dengan
disusunnya makalah ini dapat memberitahukan pada pembaca
tentang hal-hal yang berkaitan dengan HAM dan Demokrasi serta
bagaimana mengimplementasikannya. Dengan mengetahui kasus
pembunuan Munir ini serta hubungannya dengan Pancasila sebagai
sistem filsafat dapat mengimplementasikan sila-sila dalam Pancasila
terutama HAM dan Demokrasi di kehidupan berbangsa dan
bernegara.

23
DAFTAR PUSTAKA
Maftuh, banyumin, dkk. 2019. Pendidikan Pancasila. Bandung :
Maulana Media Grafika.
Pratama,Kristianus Jimi. 2019. Dinamika, Tantangan, Esensi dan
Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Diakses pada 8
Maret 2021, dari
https://www.researchgate.net/publication/336981894_DINAMI
KA_TANTANGAN_ESENSI_DAN_URGENSI_PANCASILA
_SEBAGAI_SISTEM_FILSAFAT
Nafisah, Sarah. 2020. Filsafat Pancasila : Pengertian, Fungsi, dan
Tujuan. Diakses pada 8 Maret 2021, dari
https://bobo.grid.id/read/082425465/filsafat-pancasila-
pengertian-fungsi-dan-tujuan?page=all
Khoiriyah, Farida (2007) KONSTRUKSI MEDIA DALAM
PEMBERITAAN KASUS KEMATIAN AKTIVIS HAM MUNIR
Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan RepublikaEdisi

24
28 Maret 6 April 2005. Diakses pada 8 Maret 2021, dari
http://eprints.umm.ac.id/8220/
Ramadhan, Fauzan. 2015. STRATEGI KAMPANYE HAM CIVIL
SOCIETY ORGANIZATIONS (Studi Kasus Kampanye
Kontras dalam Kasus Munir). Diakses pada 8 Maret 2021, dari
http://repository.unj.ac.id/726/
Bantuanhukum.com. 2021, 31 Januari. Tetapkan Kasus Munir Sebagai
Pelanggaran HAM Berat. Diakses pada 9 Maret 2021, dari
https://bantuanhukum.or.id/tetapkan-kasus-munir-sebagai-
pelanggaran-ham-berat/
News.detik.com. 2007, 21 Februari. Perhatian Kasus Munir Makin
Luas di Dunia Internasional. Diakses pada 9 Maret 2021, dari
https://news.detik.com/berita/d-745237/perhatian-kasus-munir-
makin-luas-di-dunia-internasional
Antarnews.com. 2007, 27 September. Hasyim Ingatkan Dampak
Buruk Internasionalisasi Masalah Domestik. Diakses pada 9
Maret 2021, dari
https://m.antaranews.com/berita/78801/hasyim-ingatkan-
dampak-buruk-internasionalisasi-masalah-domestik

Belajar jarak jauh bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia
pendidikan mengingat cara belajar ini sudah dikembangkan
sejak tahun 1970-an. Bila dianalisis secara gamblang saja maka
dapat dikatakan belajar jarak jauh merupakan suatu bentuk
system pembelajaran yang proses pembelajarannya jauh dari
pusat penyelenggaraan pendidikan dan bersifat mandiri.
Pendidikan jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang
membebaskan pembelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh
ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang
lain.

25
Komunikasi yang berlangsung pada system pembelajaran ini
bersifat komunikasi tidak langsung, artinya proses pembelajaran
dilakukan dengan perantaraan dalam bentuk media cetak
maupun multimedia yang dirancang khusus. Kalaupun ada
kontak langsung, bukanlah suatu proses proses pembelajaran,
namun suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan bahwa materi
pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar melalui media
benar-benar mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang
telah dirumuskan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan jarak
jauh antara lain:
1. Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat
dan pasaran kerja.
2. Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.
3. Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola
jadwal pembelajaran yang luwes.
4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna
lulusan atau keluaran.[3]
B. Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang dimaksud dengan
Pendidikan Jarak Jauh (PPJ) adalah pendidikan yang pesertanya
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lainnya. Soekartawi (2003)
memberikan ciri-ciri yang lebih spesifik dari PJJ yaitu sebagai
berikut:

1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Selama


proses belajar siswa selaku peserta didik dan guru selaku
pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis dan waktu
atau kombinasi dari ketiganya.

26
2. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi
diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik
media cetak (bahan ajar berupa modul) maupun media
elektronik (CD-ROM, VCD, telepon, radio, video, televisi,
komputer).
3. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru,
misalnya resource learning center atau pusat sumber belajar,
bahan ajar, infrastruktur pembelajaran). Dengan demikian, baik
siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan
dalam proses pembelajaran.
4. Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan baik melalui
satu arah maupun dua arah (two ways communication). Contoh
komunikasi dua arah ini, misalnya tele-conferencing, video-
conferencing, emoderating).
5. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan
melakukan pertemuan tatap muka (tutorial) dan ini bukan
merupakan suatu keharusan.
6. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok
belajar, walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan
berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar.
7. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai participant.[4]

C. Tingkatan Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


1. Pendidikan Dasar.
Pada tingkat sekolah dasar, guru cenderung menggunakan kaset
video rekaman daripada program televisi siaran langsung.
Beberapa seri siaran yang sering digunakan di tingkat sekolah
dasar awal, Sesame Street dan Clifford; pada tingkat menengah,
Reading Rainbow, Between the Lions, Arthur, dan ZOOM.
Program ini digunakan sebagai pengayaan bukan sebagai inti
dari instruksi. Guru yang menggunakan program televisi

27
pendidikan cenderung menggunakan lebih dari satu program
(biasanya dua atau tiga), tetapi tidak seluruh rangkaian
(Children’s Television Workshop, 1990).
2. Pendidikan Menengah.
Pendidikan sekunder adalah tahap pendidikan setelah sekolah
dasar. Pendidikan sekunder umumnya tahap akhir dari
pendidikan wajib. Tahap selanjutnya pendidikan yaitu perguruan
tinggi atau universitas. Pendidikan menengah ditandai dengan
adanya transisi dari wajib belajar pendidikan dasar untuk anak-
anak ke pendidikan ke yang lebih tinggi untuk orang dewasa
(misalnya, universitas atau sekolah kejuruan). Di tingkat
menengah menggunakan televisi dapat terhubung dengan
beberapa sekolah, sehingga menciptakan cukup besar “kelas”
yang terjangkau, sebagai contoh, jaringan StarNet. Jaringan
satelit yang berbasis di Texas, menjangkau siswa sekolah
menengah di seluruh Amerika Serikat melalui satelit. StarNet
menawarkan kursus eperti bahasa asing (Spanyol, Perancis,
Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika, psikologi, dan
sejarah seni.
3. Pendidikan Tinggi.
Pada tingkat tinggi, sistem telekomunikasi yang digunakan di
kampus dan di luar kampus lebih ekstensif. Ratusan perguruan
tinggi menggunakan telekomunikasi sebagai bagian dari
program rutin. Tujuan umumnya adalah untuk menambah
jumlah siswa yang dapat dicapai oleh satu pengajar. Misalnya,
untuk seorang profesor memberikan materi dengan berbicara
dari sebuah studio atau ruang kelas yang dilengkapi kamera.
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan yang mengikuti
penyelesaian sekolah pendidikan menengah seperti sekolah
tinggi, sekolah menengah, atau olahraga. Pendidikan tinggi
biasanya diambil untuk mendapatkan gelar sarjana dan atau
pascasarjana, serta pendidikan kejuruan dan pelatihan.

28
Penyempurnaan pendidikan tinggi umumnya hasil dalam
pemberiansertifikat , ijazah , atau gelar akademik.
4. Pendidikan Informal.
Pendidikan informal merupakan pembelajaran yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Misal, seorang teman dapat mendorong
orang lain untuk berbicara tentang hal-hal yang telah terjadi
dalam hidup mereka sehingga mereka dapat menangani perasaan
mereka dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Pendidikan informal terjadi melalui dan didorong
oleh percakapan, juga melibatkan pengalamanpengalaman yang
telah dimilki dan dapat terjadi dalam keadaan apapun.[5]

D. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh


Untuk pembuatan program ini dititik beratkan pada prinsip-
prinsip pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Prinsip Kemandirian.
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang
memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning,
pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya
sendiri, dari mulai pembentukan kelompok belajar, program
pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai,
mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan
kebutuhan. Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh
pebelajar.Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa paket-
paket yang dapat dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh
pembimbing atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan
pendekatan belajar tuntas.Pebelajar belajar dengan mandiri
dengan sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan tutor
yang bersangkutan.
2. Prinsip Keluwesan.

29
Prinsip indiwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik
untuk memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan
kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya
di luar ketentuan waktu dan tahun ajaran.Dikatakan luwes,
pebelajar dimungkinkan untuk berpindah dari pendidikan formal
ke pendidikan nonformal atau sebaliknya dari pendidikan non-
formal ke pendidikan formal.
3. Prinsip Keterkinian.
Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran
yang pada saat ini diperlukan (just-in-time).Hal ini berbeda
dengan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang
program atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia,
dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang
(just-incase). Kecepatan untuk memperoleh informasi yang baru
merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan berkembang
dalam persaingan bebas.
4. Prinsip Kesesuaian.
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang
terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan
lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar
tersebut bobotnya harus setara dengan kompetensi yang
diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana yang
dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain.
Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang
pebelajar.
5. Prinsip Mobilitas.
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar
untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang
setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6. Prinsip Efisiensi.
Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam
sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin.

30
Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajarakan
membantu pebelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut
sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa kerepotan
mengenai sumber belajarnya. Pada pelaksanaannya ada
beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, agar sistem
pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat berjalan dengan
baik, yakni perhatian, percaya diri pendidik, pengalaman, mudah
menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin
interaksi dengan peserta didik.

E. Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh


Komponen-komponen penting dalam system pembelajaran jarak
jauh guru yaitu: Program, Kurikulum, Bahan ajar, Layanan,
Evaluasi Hasil Belajar.
1. Program.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penawaran program
dalam system pembelajaran jarak jauh adalah Studi kelayakan
perlu dialkukan untuk melihat kemungkinan diselenggarakan
suatu program dengan melihat beberapa hal yaitu kebutuhan
masyarakat akan program (kualifikasi yang dibutuhkan,
keberlanjutan ); ketersediaan sumber daya ( tenaga pengembang
bahan ajar, tenaga adminstrasi, dan penunjang sarana dan
prasarana); pendanaan (dana investasi, dana oprasional dan
pemeliharaan, penerimaan internal).
2. Kurikulum.
Kurikulum harus dapat menggambarkan bentuk program yang
akan ditawarkan yang antara lain meliputi aspek tujuan program,
profil lulusan, keunggulan program . Kurikulum tersebut
merupakan dasar pengembangan garis proram pengajaran
(GBPP).
3. Bahan Ajar
a) Pengembangan bahan ajar.

31
Dalam system pembelajaran jarak jauh , paket bahan ajar
merupakan komponen yang sangat penting ,karena merupakan
sumber belajar utama bagi peserta didik . Rowntree (1994)
mengelompokkan media cetak yang dapat dimanfaatkan dalam
system pembelajaran jarak jauh menjadi empat katagori yaitu
media cetak, media audio –visual, media praktikum dan meida
interakif. Beberapa alternative pengembanagn bahan ajar dalam
system pembelajaran jarak jauh Rowntree (1994 ) yaitu :
Menggunakan paket bahan ajar yang telah dikembangkan oleh
institusi jarak jauh lain. Menggunakan bahan yang oleh intitusi,
pendidikan konvensional seperti buku teks,video,ataupun materi
belajar yang dapat digunakan.
b) Pengembangan bahan ajar baru.
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan minimal melalui dua
pola pendekatan seperti yang dikemukakan oleh Moore &
Kearsley (1996) yaitu pola penulis-editor dan couse team.
Pendekatan Penulis-editor yaitu Pengembangan bahan ajar
melibatkan dua orang yaitu penulis dan editor. Penulis
diasumsikan berfungsi sebagai ahli materi keilmuan ,ahli desain
instruksional,ahli media dan ahli evaluasi.sedangkan editor
berfungsi rangkap sebagai couse manager, penelaah materi,
penyuting format dan ketikan, serta penyutingan bahasa.
Pendekatan Course. Tim pengembangan bahan ajar dengan
pendekatan course tim ini melibatkan beberapa tenaga ahli yang
terdiri dari: materi/penulis, ahli desain instruksional,ahli media,
dan manager/penanggung jawab pengembangan bahan ajar
/mata pelajaran.
4. Layanan Bantuan Belajar.
Walaupun bahan ajar pada system pembelajaran jarak jauh telah
dirancnag untuk dipelajari sendiri, pada kenyataannya setiap
peserta didik dalam proses belajarnya memerlukan bantuan
ataupun dukungan dari orang atau pihak lain, baik pada saat

32
memulai kegiatan belajarnya, pada saat proses belajar, ataupun
sesudah proses belajar berakhir. Secara institusi layanan bantuan
belajar pada system pembelajaran jarak jauh yang dapat
diberikan melalui berbagia cara antara lain: Tutorial, Bimbingan
dan konseling dan Fasilitas /pusat sumber belajar
a) Tutorial. Layanan akademik dalam bentuk tutorial dapat
dilakukan baik secara tatap muka maupun jarak jauh dengan
menggunakan media. Tutorial tatap muka pada dasarnya fungsi
tutorial tatap muka adalah membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mempelajari bahan ajar
(Rowntree,1994). Tutorial jarak jauh. Tutorial jarak jauh dapat
dilkukan secara tertulis melalui surat lewat pos
/elektronik( mailing mail/list ),melalui telepon /telekonferensi
audio, telekoferensi video,tutorial radio atau televisi.
b) Bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan
bantuan belajar yang mendukung dan memfasilitasi proses
belajar peserta didik ,mulai dari registrasi awal sampai lulus.
c) Fasilitas /pusat sumber belajar. Bantuan belajar juag harus
meliputi perencanaan penyediaan sara akademik dalam
pemanfaatan sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa seperti: Ruang tutorial, Mini lap, Perpustakaan mini,
Ruang computer, internet. Bantuan belajar dalam bentuk
fasilitas tersebut akan membantu proses belajar peserta didik
,sehingga mereka tahu kemana harus datang bila memerlukan
bantuan dalam proses belajarnya.

F. Lingkup Pembelajaran jarak jauh


Sistem pembelajaran jarak jauh secara mendasar dapat ditinjau
dari berbagai hal yaitu: Penyelenggaraan, Sasaran,
Bentuk/model, komponen.
1. Penyelenggaraan.

33
Sistem pembelajaran jarak jauh dapat diselenggarakan baik oleh
swasta maupun pemerintah. Pembelajaran jarak jauh yang
bersifat pelatihan singkat untuk keterampilan atau pengetahuan
tertentu dengan kebutuhan masyarakat ,juga banyak
diselenggarakan
2. Sasaran.
Sasaran peserta system pembelajaran jarak jauh dapat dilihat dari
beberapa faktor yaitu,jalur ,jenjang, dan usia.Jalur pembelajaran
dapat berupa jalur sekolah atau jalur luar sekolah . Jalur sekolah
artinya pendidikan yang ditempuh mengikuti struktur kurikulum
yang baku dan berlaku. Sedangkan jalur luar sekolah adalah
pendidikan yang bersifat pelatihan pendek yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna. Sistem pembelajaran jarak jauh
dapat menjangkau jenjang pendidikan SD, SMA, sekolah tinggi
atau perguruan tinggi.Demikian pula usia dalam system jarak
jauh tidak di batasi.
3. Model Sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Pada dasarnya terdapat 3 model penyelenggaraan system
pembelajaran jarak jauh yang sering dikenal dengan yaitu single
mode, dual mode, dan konsorium.
a. Model Tunggal (single mode).
Model single mode adalah institusi yang secara khusus
memberikan pelayanan kepada siswa secara jarak jauh .Pada
umumnya ,institusi yang menerapkan single mode ini memiliki
struktur organisasi yang lengkap , mulai dari pengembangan
bahan ajar, proses belajar, distribusi bahan ajar dan evaluasi
hasil belajar, serta dilengkapi dengan unit pendukung lainnya
yang dirancang untuk memberikan layanan pendidikan jarak
jauh. Contohnya CNED.
b. Dual Mode.
Institusi yang menerapkan mode dual mode adalah institusi yang
menyelenggarakan pendidikan dalam dua cara dan tatap muka.

34
Penerapan mode dual mode ini apabila ditinjau dari faktor
ketersediaan tenaga pengajar cukup menguntungkan. Tenaga
pengajar yang telah dimiliki oleh institusi untuk mengajar secara
tatap muka, dapat direkrut dan berperan sebagai penyiapan
bahan ajar, proses pembelajaran (proses bantuan tutor ,konseling
) serta pelaksanaan evaluasi.
c. Model Konsorsium.
Model konsorsium dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak
jauh adalah penyelenggraan pembelajaran jarak jauh yang
didasari atas kolaborasi beberapa institusi. Kolaborasi
melibatkan institusi dengan berbagai bidang keahlian seperti
perancangan program, pengembangan bahan ajar, proses
pembelajaran ,distribusi bahan ajar, dan evaluasi hasil belajar.
Dengan adanya kolaborasi ini maka tidak diperlukan pengadaan
fasilitas atau keahlian sumber daya manusia dalam berbagai
bidang oleh institusi.

G. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


1. Siaran Radio.
Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat
yang mampu menyampaikan berbagai informasi, melantunkan
musik dan lagu bahkan berita, tetapi tidak semua orang
mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui gelombang
elektromagnetik. Ketika kita mendengarkan radio, kita
mendengar sinyal elektronik yang menyiarkan, atau dikirim
melalui udara, terdapat frekuensi AM dan FM. Sementara untuk
dapat menebus daerah lain yang berada di luar daerah
pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem Relay mampu
menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya
sehingga mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.

a) Keunggulan:

35
1) Biaya. Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain
misalnya televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih
murah dengan kemampuan jangkauan daera yang sama luasnya.
Hal ini masih digunakan di negara-negara berkembang dan di
daerah lain dimana ada kendala geografis atau ekonomi pada
teknologi yang bisa diterapkan.
2) Fleksible, Media audio sangat fleksibel dan dapat memiliki efek
yang kuat, dramatis, terutama untuk menyampaikan musik,
diskusi, dan bercerita. Imajinasi stimulator. Kemampuannya
untuk menstimulasi imajinasi pendengar karena radio adalah
media audio saja, pendengar bebas menggunakan imajinasi
mereka untuk menciptakan gambar.
b) Keterbatasan:
1) Karakteristik. Keterbatasan utama media radio terletak pada
karakteristik media ini yang dikenal sebagai media sekali
dengar, artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak
mengerti informasi yang disajikan, maka informasi tersebut
tidak dapat didengar lagi kecuali melalui siaran ulangan.
2) Masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para
pengajar. Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat
yang diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
3) Tingkat interaksi. Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran jarak jauh juga merupakan keterbatasan
dari media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat
rendah karena pada dasarnya media radio merupakan media
komunikasi satu arah. Perkembangan teknologi telah
memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan
menggunakan telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam
penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif dapat
dilakukan. Bentuk Penyajian Program Radio yaitu Ceramah atau
kuliah, Dialog, Wawancara, Drama
2. Telekonfrensi Audio.

36
Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya
merupakan perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan
telepon biasa. Kemajuan komunikasi dua arah yang terjadi
dalam sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara
langsung dengan menggunakan saluran telepon maupun satelit.
a) Keunggulan:
1) Biaya efektif. Sekolah dapat mengundang guru ke dalam kelas
untuk terlibat dalam dialog dengan siswa. Telekonferensi audio
sering dilihat sebagai cara yang efektif untuk mengadakan
pertemuan atau sesi pelatihan tanpa mengorbankan waktu dan
uang.
2) Mudah digunakan. Bentuk yang paling mudah diakses
telekomunikasi karena menggunakan layanan telepon.
Perusahaan telepon telah memudahkan untuk mengatur
telekonferensi audio dari telepon manapun.
3) Interaktif. Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan
telekonferensi audio ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta
dan narasumber atau instruktur dapat saling berbicara satu
dengan yang lain
b) Keterbatasan
1) Kurangnya informasi visual. Tidak mampu menyajikan materi
yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan
mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi
sebelum kegiatan dimulai.
2) Miskin audio. Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi
audio jarak jauh kendala kurang baiknya kualitas radio sering
ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu
memperhatikan peralatan microphone-amplifier khusus disetiap
lokasi.
3) Mengintimidasi. Kurangnya pengalaman dengan jenis teknologi
komunikasi dapat membuat beberapa peserta enggan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan konferensi audio.

37
3. Siaran Televisi.
Televisi dikenal sebagai media yang mampu menyajikan beragam
informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan.
Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem
pemancaran dan penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan
dengan berbagai macam sistem, antara lain: broadcast
transmission, closed-circuit television (CCTV), Tv-Cable,
satellite transmission. Walaupun sistem pemancaran dan
penerimaan siaran televisi tidak berpengaruh kepada informasi
atau program yang disiarkan, masing-masing sistem memiliki
cara kerja yang berlainan.
a) Karakteristik Media Televisi
Pemanfaatan media televisi sebagai alat penyampai materi
pendidikan telah cukup dikenal, namun sejauh mana media
televisi ini dapat berperan dalam pendidikan jarak jauh
merupakan fokus yang menarik untuk ditelaah. Secara umum,
media televisi ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan
informasi audio dan visual yang secara simultan disajikan. Dari
sisi pembelajaran, media televisi pendidikan dikenal sebagai
media yang memiliki kekuatan audio visual yang mampu
memberikan pemahaman mengenal konsep-konsep abstrak.
b) Keunggulan
1) Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus
secara bersamaan.
2) Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan
gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui
media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan
program yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan
menstimulasikan dan memotivasi peserta didik dalam segala
usia dan tingkat pendidikan.

38
3) Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan
kejadian nyata.
4) Menjembatani peserta didik dengan institusi pembelajaran jarak
jauh. Kehadiran program televisi yang menampilkan
pengajarpengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa
kesendirian yang umumnya dirasakan oleh peserta didik.
c) Keterbatasan
1) Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi
relatif mahal.
2) Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
3) Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan
atau diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi
yang ditayangkan.
4) Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak
mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka
kehilangan kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu,
diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan
sehingga peserta didik siap mengikuti siaran.
5) Tingkat interaktivitas media televisi sangat rendah karena media
ini merupakan media komunikasi satu arah. Dalam tingkat
tertentu, interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan telpon,
namun penyelenggaraan siaran langsung dalam SPJJ mengalami
banyak kendala.
4. Komputer dan Internet
Komputer hingga saat ini merupakan satusatunya media yang
memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif. Kebutuhan
akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini
sangat terasa. Hal ini disebabkan oleh karakteristik media
komputer, antara lain:
a) Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan
materi pembelajaran,

39
b) Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan belajar peserta didik.
c) Mampu menampilkan unsur audio visual,
d) Dapat memberikan umpan balik.
e) Menciptakan proses belajar berkesinambungan.
Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses
pembelajaraan tidak hanya terbatas pada penggunaan stand
alone, tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang
dikenal dengan internet. Jaringan komputer telah
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebuh luas,
interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu
menghubungkan beratus ribu jaringan komputer. Dengan
kemampuan ini, internet dapat menjadi media komunikasi dalam
proses pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan
sebagai sumber pembelajaran.[6]
a) Keunggulan Konferensi melalui internet memiliki keunggulan
antara lain sebagai berikut:
1) Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada
saat bersamaan.
2) Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video
dengan kecepatan yang relatif tinggi.
3) Mampu melakukan link ke berbagai lokasi (site) lain di dunia.
4) Interaktifitas sangat tinggi
b) Keterbatasan Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan
antara lain sebagai berikut:
1) Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer
literacy)
2) Pulsa internet relatif masih mahal

H. Kunci Utama Dan Peranannya Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

40
Interaksi antara pengajar dan pebelajar memegang peranan yang
sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam proses
pembelajaran interaktif, komunikasi dua arah (two ways
communication) berlangsung antara pengajar dan pebelajar.
Interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang
aktivitas pembelajaran. Dibawah ini adalah deskripsi singkat
mengenai peran-peran kunci utama dalam pembelajaran jarak
jauh :
1. Siswa (student), peran utama dari siswa disini adalah belajar.
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tetap diperlukan
keadaan yang baik, motivasi, perencanaan, dan kemampuan
untuk menganalisa materi perkuliahan, tugas, dan tes yang
diberikan seorang pengajar kepada siswa. Kemampuan
berinteraksi antara dosen dengan siswa sangat bergantung pada
hubungan teknis (technical linkage) yang menjembatani batasan
antara kelas yang terpisah dengan partisipasi siswa. Siswa perlu
mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk
berkomunikasi dengan guru dan satu sama lain. Ketika siswa
ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin menambah diskusi,
mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk
berinteraksi.
2. Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem pembelajarasn jarak
jauh ini sangat ditentukan oleh kampus. Pada sistem kelas
tradisional, tanggung jawab seorang pengajar adalah
memberikan materi dan memberikan keperluan yang dibutuhkan
siswa. Hal yang menarik adalah penyesuaian kemampuan
mengajar secara jarak jauh. Seorang pengajar harus mampu
membuat sistem pemahaman yang mudah, mengadaptasikan
cara mengajar antara sistem kelas tradisional dengan teknologi
dari sistem pembelajaran jarak jauh.

41
3. Fasilitator, sebagai jembatan antara siswa dengan pengajar. Agar
efektif maka fasilitator harus mampu menganalisa kebutuhan-
kebutuhan antara siswa dengan pengajar.
4. Staff pendukung (support staff), secara individual bagian ini
tidak begitu menonjol, tetapi pada sistem pembelajaran jarak
jauh secara luas, fungsi dari layanan pendukung sangat
menentukan dari kesuksesan pembelajaran jarak jauh, yang
antara lain adalah dalam sistem pendaftaran mahasiswa
(registration), penggandaan dan penyebaran materi, pengaturan
jadwal (schedulling), pemrosesan laporan penilaian
(grades),pengaturan hal teknis, dan lain sebagainya.
5. Administrator, meskipun fungsi administrator sangat
berpengaruh pada perencanaan awal sistem pembelajaran jarak
jauh, administrator juga berperan sebagai pengambil keputusan
(decision maker). Administrator bekerja secara personal dan
memastikan sumber dan teknologi yang ada dapat bekerja secara
baik dan efektif, dan selalu bertanggung jawab dalam
memaintenance sistem.[7]

I. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-


Learning)
Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan
pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka,
bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi
instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki
keterbatasan sekaligus kelebihan.
1. Kelebihan pembelajaran jarak jauh
a) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta
didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas
internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b) Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran
setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan.

42
c) Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang
berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan
akses di internet secara mudah.
d) Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi
melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang
banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas.
e) Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan
belajar-mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada
pembelajaran mandiri untuk pengembangan diri pribadi (Oemar
Hamalik, 1994:52)
f) Adanya pemerataan pendidikan ke berbagai tempat, bahkan ke
tempat terpencil atau pedalaman sekalipun.
g) Kapasitas daya tampung pembelajaran jarak jauh online tidak
terbatas, karena tidak memerlukan ruang kelas, sehingga antara
pengajar dengan pembelajar tidak perlu bertatap muka secara
langsung dalam ruang kelas. Pengajar dan pembelajar dalam
proses pembelajaran memanfaatkan fasilitas komputer yang
dihubungkan dengan internet atau intranet.
h) Tidak diperlukannya ruang kelas untuk tatap muka dalam proses
pembelajaran akan mengurangi biaya operasional pendidikan,
seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan kelas atau gedung
sekolah, transportasi, atau alat tulis menulis, dan sebagainya.
i) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu, sehingga
pembelajar dapat menentukan sendiri waktunya untuk belajar,
sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan waktu yang
dimilikinya.
j) Karena tidak terbatas oleh waktu, maka proses pembelajaran ini
sangat tepat diterapkan bagi orang yang memiliki waktu terbatas
atau tidak tentu, misalnya karyawan, pegawai, pengajar, dan
sebagainya. Mereka dapat mengikuti proses pendidikan dan

43
tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Mereka masih
tetap bekerja sambil belajar.
k) Pembelajar dapat menentukan materi pembelajaran yang
dipelajarinya sesuai dengan minat, keinginan dan kebutuhannya,
sehingga pembelajaran akan efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
l) Pembelajaran berlangsung bergantung pada kemampuan
masing-masing pembelajar. Jika pembelajar telah mencapai
tujuan pembelajaran, maka dia dapat menghentikan proses
pembelajaran yang berkaitan dengan suatu materi pembelajaran
dan berpindah ke materi pembelajaran berikutnya. Namun, jika
pembelajar masih belum memahami materi pembelajaran yang
dipelajarinya tersebut, maka diberi kesempatan untuk
mengulangi kembali mempelajari materi pembelajaran tersebut.
Pembelajar mengulangi pembelajaran tanpa tergantung pada
pengajar atau pembelajar lainnya, sehingga dapat belajar sampai
tuntas (mastery learning).
m) Materi pembelajaran selalu akurat dan mutakhir (up to date),
karena pembelajar dapat berinteraksi langsung dengan berbagai
sumber informasi, terutama jika ada materi pembelajaran yang
belum atau kurang dipahami, sehingga keakuratan materi
pembelajaran yang disampaikan dapat terjamin. pembelajaran
dapat diakses setiap waktu lalu disimpan dalam komputer,
sehingga materi pembelajaran itu mudah diperbarui sesuai
dengan perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang terus berkembang setiap saat.
n) Dapat menarik perhatian dan minat pembelajar karena
pembelajaran jarak jauh dilaksanakan secara interaktif.

2. Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran jarak jauh:


a) Instruktur harus semangat dan konsisten (committed).
b) Tim harus melibatkan dukungan

44
c) administratif yang baik, tergantung pada jenis bahan dan
metode-metode penyampaian yang dipergunakan, serta staf
perancangan dan pembuatan yang baik
d) Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik
sehingga mereka dapat diuji dan selalu tersedia. Sebagian besar
pekerjaan dilakukan sebelum bahanbahan tersebut diterima oleh
para peserta
e) Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap
f) interaksi peserta baik dengan instruktur maupun dengan para
peserta sendiri.
g) Pelatih harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua
peserta didik
h) Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang
digunakan merupakan keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan
kepada para peserta sepenuhnya sehingga mereka mereka
mengenali dengan baik dan merasa nyaman dengannya.
i) Masalah-masalah komunikasi dan teknis harus diselesaikan
begitu muncul.
j) Instruktur perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan
feedback (misalnya komunikasi satu per satu conference calls,
snail-mails, e-mail, video dan komunikasi tatap muka dengan
menggunakan komputer (computer conferencing)
k) Para peserta dapat menyimpan buku hariannya mengenai
pandangan-pandangan mereka terhadap kemajuan dan isi dari
kursus tersebut dan selanjutnya mengirimkan atau
menyampaikan secara berkala.
l) Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung tatap
muka paling tidak satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan
diawal dalam rangka membantu para peserta terbiasa dengan
rutinitas pembelajaran jarak jauh dan untuk memberikan
beberapa arahan mengenai teknik-teknik belajar.

45
3. Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas
dari berbagai kekurangan, antara lain:
a) Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau
bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam
proses pembelajaran.
b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c) Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast
pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di
daerah sering tidak tepat Dukungan administratif untuk proses
pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah
peserta didik yang mungkin sangat banyak.
d) waktu, dan karenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran.
(Oemar Hamalik, 1994:53)
e) Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal.
f) Tingginya kemungkinan gangguan belajar yang akan
menggagalkan proses pembelajaran karena pembelajaran jarak
jauh menuntut pembelajar untuk belajar mandiri atau belajar
individual. Jika pembelajar tidak disiplin belajar secara mandiri,
maka ada kemungkinan akan terjadi gangguan selama belajar,
bahkan mungkin pula kegagalan dengan terhentinya program
pembelajaran.
g) Pembelajar ketika membuka internetnya tidak mendapatkan
materi pembelajaran yang diperlukannya, sehingga perlu
menghubungi pengajar atau tutornya. Namun jika harus
menunggu pengajar atau tutornya untuk online melalui internet,

46
maka pembelajar akan mengalami kesulitan mendapat
penjelasan pengajar atau tutor secepat mungkin.
h) Terjadi kesalahan pemahaman pembelajar terhadap materi
pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Persepsi pengajar dan
pembelajar terhadap materi pembelajaran dan tujuan yang harus
dicapai mungkin berbeda. Pembelajar mungkin merasa sudah
menguasai seluruh materi pembelajaran dan mencapai tujuan
pembelajaran tersebut, namun sebaliknya menurut pengajaran
pembelajar tersebut masih belum menguasai materi
pembelajaran secara tuntas sehingga tujuan pembelajaran pun
belum tercapai sepenuhnya. Untuk mengatasi kesalahan persepsi
ini, perlu diadakannya evaluasi pada setiap akhir materi
pembelajaran.

J. Masalah dan Kendala Pembelajaran Jarak Jauh


Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh, antara lain:
1. Kurang tersedianya infrastruktur dan sumber daya
pendukungnya, seperti kurang siapnya sumber daya manusia
yang terlibat (pengajar, pembelajar, atau teknisi).
2. Adanya kekhawatiran, pendapat, atau persepsi keliru yang
berkembang di masyarakat tentang pembelajaran jarak jauh,
seperti tentang rendah atau kurangnya mutu lulusan dari
pembelajaran jarak jauh dibandingkan pembelajaran
konvensional secara tatap muka. Padahal pembelajaran jarak
jauh sudah diakui oleh pemerintah dan hasil yang sudah
dicapainya tidak kalah dengan pendidikan formal. Masalah
lainnya adalah anggapan biayanya mahal, atau tidak diakreditasi
oleh pemerintah.
3. Kurang atau tidak adanya dukungan dari masyarakat, kebijakan
dari pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders).

47
4. Pembelajarannya dianggap tidak menarik karena tidak ada atau
kurangnya interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau
5. pembelajar dengan pembelajar lainnya.
6. Cara penyampaiannya yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah
pembelajaran jarak jauh.
7. Sulitnya memilih media pembelajaran yang efektif dan interaktif
sesuai dengan keinginan dan minat pembelajar.
8. Pendidikan jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk belajar
secara terpisah dari kegiatan mengajarnya, sehingga komunikasi
antara pembelajar dan pengajar harus dilakukan dengan bantuan
media, seperti media elektronik atau media cetak. Akibat
terpisahnya ini, muncul masalah, yaitu pembelajar dalam
melakukan kegiatan belajarnya tidak mendapatkan pengawasan
langsung secara terus menerus dari pengajar atau tutor yang
hadir di ruang belajar atau di lingkungan sekolah. Namun
demikian, pembelajar mendapatkan perencanaan, bimbingan,
dan pengawasan dalam proses pembelajarannya dari lembaga
pendidikan yang mengelola atau mengatur pendidikan jarak jauh
itu.
9. Dalam beberapa kenyataan di lapangan pendidikan, jarang sekali
ditemui pembelajaran jarak jauh yang seluruh proses
pembelajarannya dilaksanakan dengan e-learning atau online
learning.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:

48
Sistem Belajar Jarak Jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di
mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari
aktivitas belajar
Ciri-ciri pembelajaran Jarak Jauh yaitu Kegiatan belajar terpisah
dengan kegiatan pembelajaran, Siswa dan guru terpisah selama
pembelajaran, komunikasi diantara keduanya dibantu dengan
media pembelajaran, Jasa pelayanan disediakan baik untuk
siswa maupun untuk guru, Komunikasi antara siswa dan guru
bisa dilakukan baik melalui satu arah maupun dua arah (two
ways communication), Proses pembelajaran di PJJ masih
dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka
(tutorial) dan ini bukan merupakan suatu keharusan, Selama
kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok belajar,
Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai participant.
Tingkatan Pendidikan Tinggi, Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah. Pendidikan Informal.
Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh yaitu Prinsip
Kemandirian. Prinsip Keluwesan, Prinsip Keterkinian, Prinsip
Kesesuaian, Prinsip Mobilitas, dan Prinsip Efisiensi.
Pengelolaan pembelajaran jarak jauh terdiri dari Program, Kurikulum,
Bahan Ajar, Layanan Bantuan Belajar.
Lingkup PJJ yaitu Penyelenggaraan, Sasaran, Bentuk/model,
komponen
Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh yaitu radio,
telekonfrensi audio, siaran televisi, komputer dn internet
Kunci Utama Dan Peranannya Dalam Pembelajaran Jarak Jauh yaitu
siswa, kampus, staf pendukung, administrator.
Kelemahan PJJ yaitu sulit digunakan jika tak tersedia fasilitasnya
terlebih jaringan internet dan kelebihan PJJ secara umum yaitu
membantu dalam komunikasi dan pembelajaran secara mudah.

49
Masalah dan kendalah dalam PJJ yaitu Kurang tersedianya
infrastruktur dan sumber daya pendukungnya, Adanya
kekhawatiran, pendapat, atau persepsi keliru yang berkembang
di masyarakat, Kurang atau tidak adanya dukungan dari
masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan
pembinaan Ketenagaan. Bandung: Trigenda Karya.
Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Harina Yuhetty dan Hardjito. 2004. Edukasi Net Pembelajaran
Berbasis Internet: Tantangan Dan Peluangnya dalam Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana media Grup.
Sadiman, Arief S. 1999. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia,
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran.
Yogyakarta: Mirea.
Soekartawi. 2003. E-Learning Di Indonesia Dan Prosppknya Dimasa
Mendatang. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Sungkono. 2005. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi
Informasi. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor 1.

[1] Sungkono. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi.


(Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor 1. 2005).
[2] Hamzah B.Uno. Model Pembelajaran. ( Jakarta: Bumi Aksara.
2007).

50
[3] Harina Yuhetty dan Hardjito. Edukasi Net Pembelajaran Berbasis
Internet: Tantangan Dan Peluangnya dalam Mozaik Teknologi
Pendidikan. (Jakarta: Kencana media Grup. 2004).
[4] Soekartawi. E-Learning Di Indonesia Dan Prosppknya Dimasa
Mendatang. (Surabaya: Universitas Kristen Petra. 2003).
[5] Smith, Mark K.. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. (Yogyakarta:
Mirea. 2009).

[6] Sadiman, Arief S. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia,


Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. (Jakart:
Depdiknas. 1999).

[7] Hamalik Oemar. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan


Ketenagaan. (Bandung: Trigenda Karya. 1994).

51

Anda mungkin juga menyukai