Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN OBSERVASI

SMA NEGERI 3 MERAUKE

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktik

Pengalaman Lapangan I

Oleh

Vira Nurul Jannatin Na’im


202286904005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

2023
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segala nikmat-Nya terkhusus nikmat ilmu pengetahuan dan kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan observasi di SMA N 3 Merauke.

Laporan observasi ini disusun sebagai tugas mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan I pada Program Pendidikan Profesi Guru Bidang Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Musamus. Dalam menyelesaikan
laporan observasi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Elly Avida Saragih, S,Si., M.Pd sebagai kepala sekolah SMA Negeri 3
Merauke
2. Bapak Anderias Henukh, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing lapangan
3. Bapak Drs. Agus, M.Pd sebagai guru pamong
4. Seluruh guru dan staf SMA Negeri 3 Merauke
5. Peserta didik di SMA Negeri 3 Merauke yang telah berpartisipasi dalam
berjalannya observasi ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa PPG Prajabatan 2022 gelombang 2
7. Seluruh keluarga dan berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan
dukungan dalam menjalankan praktik pengalaman lapangan I.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dari segi materi atau
penulisan dalam laporan observasi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas
kekurangan tersebut dan mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang
diharapkan demi kesempurnaan laporan observasi ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca.

Merauke, Januari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Tujuan Observasi ................................................................................. 2

C. Manfaat Observasi ............................................................................... 2

D. Sasaran Observasi ................................................................................ 2

BAB II HASIL OBSERVASI ........................................................................... 3

A. Hasil Observasi .................................................................................... 3

B. Analisis Hasil Observasi...................................................................... 4

C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ........... 12

BAB III PENUTUP........................................................................................ 14

A. Simpulan Hasil Observasi ................................................................. 14

B. Refleksi .............................................................................................. 14

C. Rencana Tindak Lanjut...................................................................... 15

LAMPIRAN .................................................................................................... 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) adalah salah satu kegiatan yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengambil Pendidikan Profesi Pendidikan
Guru (PPG) Prajabatan. Pada mata kuliah PPL I ini membuat calon guru mempunyai
pengalaman disekolah, dimana pengalaman ini diharapkan dapat memfasilitasi calon
guru mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam memahami peserta
didik, proses dan lingkungan belajar peserta didik, merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran secara kontekstual, serta mampu mengambil keputusan
profesional.

Kegiatan PPL I ini kurang lebih dilakukan selama 36 hari dimana dengan 7-8 jam
pelajaran disekolah dengan rincian kegiatan (1) melakukan observasi rencana
pembelajaran dan praktek pembelajaran di kelas guna memperoleh pemahaman tentang
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, implementasi prinsip pengajaran dan
asesmen pembelajaran; (2) membantu guru pamong dalam melaksanakan
pembelajaran; (3) merancang perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
terbimbing, dan melakukan refleksi dan evaluasi atas pembelajaran untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran berikutnya.

Laporan observasi ini diharapkan mahasiswa dapat merangkum seluruh hasil


observasi yang telah diidentifikasi dan dianalisis dari lingkungan sekolah, karakteristik
peserta didik, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran
serta manajemen sekolah. Dimana kegiatan tersebut berguna untuk mahasiswa
mengetahui lebih dalam lingkungan sekolah agar dapat beradaptasi dengan baik.
Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah, memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan dan perkembangan yang ada di sekolah serta
memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan
managerial di sekolah.

B. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari observasi ini
adalah untuk mengetahui manajemen dan lingkungan di sekolah, karakteristik peserta
didik rencana pelaksaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi ini yaitu:

1. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengetahui gambaran kondisi lingkungan dan warga
sekolah, dengan mengetahui lingkungan sekolah mahasiswa dapat lebih cepat
beradaptasi dengan sekolah, sehingga pelaksanaan PPL I dapat dilaksanakan
dengan lancar.
2. Bagi guru pamong
Diharapkan guru pamong mendapat rekan untuk berdiskusi guna bertukar
pikiran dan menambah wawasan lebih luas.
3. Bagi sekolah
Diharapkan sekolah mendapatkan masukan-masukan yang membangun dan
mengembangkan sesuatu yang belum optimal yang diterapkan oleh sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam matakuliah Praktik Pengalaman Lapangan I ini adalah:

1. Karakteristik peserta didik


2. Rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Manajemen sekolah
5. Lingkungan belajar
6. Kegiatan Ekstrakurikuler

2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik

Karakteristik peserta didik di SMAN 3 Merauke sebagian besar disiplin


terhadap waktu dapat dilihat sebagian besar peserta didik datang sebelum jam 7.15
WIT namun sebagian kecil peserta didik ada yang terlambat. Peserta didik juga
memiliki semangat belajar yang tinggi, sehingga hampir seluruh peserta didik aktif
dalam pembelajaran dikelas. Perkembangan emosi, moral dan spiritual peserta
didik juga terlihat berkembang secara baik. Sifat profil pelajar Pancasila juga
ditanamkan kepada peserta didik di lingkungan sekolah. Buadaya 5S (senyum,
sapa, salam, sopan, dan santun) selalu diterapkan dalam keseharian di sekolah.
Dapat dilihat dari kebiasaan peserta didik untuk bertegur sapa baik kepada sesama
teman maupun kepada guru.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara keseluruhan sudah memiliki


kelengkapan minimum dan tersusun secara berurutan serta pembelajaran yang
disusun sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran sesuai materi. Pembelajaran yang
terdapat di RPP juga berkesinambungan dengan asesmen yang dimuat dan
pembelajaran yang kontekstual.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi yaitu mata pelajaran fisika dengan


topik Teori Kinetik Gas. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran
kontekstual dimana guru menggunakan media pembelajaran berupa power point.
Peserta didik pada pembelajaran tersebut terlibat secara aktif dan semangat. Namun
ada beberapa orang yang masih tidak terlibat aktif dan mengantuk.

3
4. Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah diurus oleh bidang kesiswaan. Budaya sekolah yang


diterapkan adalah sekolah yang berkarakter dan akademis. Kurikulum yang
digunakan di SMA N 3 Merauke adalah Kurikulum 2013. Monitoring kurikulum
rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali. Sumber daya guru di SMA N 3 Merauke
melibatkan dinas pendidikan provinsi untuk khusus guru PNS, guru PPPK,
sedangkan guru honorer diseleksi oleh kepala sekolah dan guru senior mata
pelajaran pengampu. Untuk memajukan sumber daya manusia guru diikutkan
berbagai pelatihan khusus untuk mengembangkan keprofesionalan guru di SMAN
3 Merauke. Untuk manajemen sistem informasi, sekolah memiliki website dan
berbagai media sosial sebagai sistem informasi.

5. Lingkungan Belajar

Seluruh peserta didik memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda
namun seluruh peserta didik memiliki hak yang sama dalam mendapat
pembelajaran dan fasilitas disekolah. Kualitas pembelajaran dikelas sudah baik,
guru melakukan refleksi pada setiap pembelajaran dan guru selalu berusaha
menerapkan proses pembelajaran yang lebih baik kedepannya.

Di lingkungan sekolah peserta didik juga memiliki kestaraan gander serta


keamanan yang kuat diamana tidak terdapat perundungan baik secara fisik maupun
batin. Lingkungan sekolah dipimpin oleh kepala satuan pendidikan yang disebut
dengan kepala sekolah yaitu Ibu Elly Avida Saragih, S,Si., M.Pd serta dilingkungan
sekolah orang tua dilibatkan dalam mengembangkan kemampuan murid serta
program satuan pendidikan.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Karakteristik Peserta Didik

Karakter peserta didik di SMAN 3 Merauke terdiri dari anak- anak yang disiplin
terhahap waktu dan peraturan, hormat kepada orang yang lebih tua, ramah, dan

4
memiliki semangat belajar yang tinggi baik dibidang akademis maupun non
akademis.

Peserta didik di SMAN 3 Merauke adalah peserta didik berprestasi yang sudah
diseleksi yang berasal dari berbagai daerah yang memiliki budaya yang berbeda.
Namun mereka tetap bisa menghargai budaya teman lainnya dengan tidak mencela
sesama teman. Serta peserta didik memiliki hak yang sama dalam pembelajaran
dan menggunakan seluruh fasilitas yang disediakan disekolah. Peserta didik juga
memiliki kreatifitas yang tinggi dimana terlihat dari hasil-hasil mading yang
banyak dipanjang di sepanjang koridor kelas hasil karya peserta didik.

Sebagian peserta didik memiliki semangat belajar yang tinggi, sehingga ketika
pembelajaran peserta didik terlibat secara aktif. Bahkan banyak peserta didik yang
bertanya kepada guru agar lebih jelas hal yang tidak dipahami. Di sekolah peserta
didik juga ditanamkan dimens-dimensi profil pelajar Pancasila sehingga pelajar
memiliki profil yang berketuhanan YME, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Contoh dimensi ketuhanan Yang Maha Esa peserta didik dilatih untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran dan menutup pelajaran. Setiap hari melaksanakan
shalat Dhuhur di sekolah secara berjamah bagi yang muslim, dan bagi yang
beragama lain apabila masuk hari Raya akan mengadakan ibadah bersama.

Contoh berkebhinekaan global peserta didik menghargai budaya teman lain,


tidak membeda bedakan teman, serta mengucapkansalam sesuai dengan agama
masing masing. Contoh gotong royong adalah peserta didik melakukan gotong
royong disaat kegiatan bersih bersama area lingkungan sekolah. Contoh mandiri
adalah ketika belajar dikelas peserta didik telah memiliki kesiapan belajar dengan
secara mandiri membaca literasi sebelum pembelajaran dimulai peserta didik
mempunyai motivasi belajar yang tinggi dan terlibat aktif dan bernalar kritis.
Terakhir kami dapat melihat pelajar SMA N 3 Merauke adalah pelajar yang kreatif

5
dari madding-mading dan hasil karya peserta didik yang dipajang di sekitar
sekolah.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang disusun telah berurutan dan sistematis, Bahasa yang digunakan pada
RPP juga mudah dipahami bagi yang membaca. RPP yang disusun pada tahapan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Penilaian sudah memuat aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Kegiatan pada RPP sudah disusun sesuai dengan alokasi waktu yang ada.

Pembelajaran yang disusun pada RPP juga berpusat kepada peserta didik
sehingga peserta didik bisa terlibat secara aktif. Pada RPP guru juga berusaha untuk
memenuhi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Guru menyiapkan video
pembelajaran untuk peserta didik visual, guru juga memberikan direct instruction
untuk peserta didik dengan gaya belajar audiotori. Guru juga menerapkan
pembelajaran problem based learning untuk peserta didik kinestetik dan agar
pembelajaran lebih bermakna.

Pada RPP guru memuat soal-soal pengayaan atau remedial dalam pelaksanaan
pembelajaran guru memberikan pengayaan dan remedial.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan berpusat pada peserta didik. Guru menggunakan


sumber belajar yaitu modul berupa buku cetak fisika kelas XI. Sebelum memasuki
topik baru guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dan motivasi agar
peserta didik dapat tertarik dan berpusat untuk belajar. Guru juga menggunakan
media pembelajaran berupa power point, hal ini digunakan untuk membuat
pembelajaran lebih interaktif serta peserta didik yang memiliki kebutuhan belajar
secara visual dapat terpenuhi. Guru juga mengkombinasikan pembelajaran dengan
direct instruction sesuai dengan RPP yang telah disusun. Namun pada saat
pelaksanaan pembelajaran guru tidak menerapkan model project based learning.

6
Tapi menerapkan model problem based learning. Hal ini dilakukan dikarenakan
guru melihat kesiapan peserta didik dan karakteristik peserta didik.

Guru juga menerapkan model pembelajaran tersebut karna menyesuaikan


dengan alokasi waktu yang ada serta situasi kelas. Pada saat pembelajaran guru
tetap membuat peserta didik berkelompok untuk mendorong peserta didik
berdiskusi dan berinteraksi dengan sesama teman, sehingga peserta didik jadi lebih
telibat aktif dalam pembelajaran.

Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya jika ada sesuatu
yang tidak dipahami. Dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian
dijawab oleh peserta didik. Guru juga memberi kesempatan untuk peserta didik lain
menambahkan jawaban atau mengkoreksi jika jawaban temannya salah dengan
cara-cara yang baik.

Namun, ada beberapa peserta didik yang masih belum aktif, beberapa peserta
didik ini duduk di bagian belakang dan bagian samping pojok dan ada beberapa
juga yang tertidur. Guru memberi perhatian dengan menanyakan latar belakang
peserta didik tersebut mengantuk. Ternyata hal ini disebabkan peserta didik
kelelahan karna jadwal yang dilakukan sangat padat serta jam yang sudah
menjelang siang dan waktu untuk makan siang. Dikarenakan hal tersebut guru
memberikan waktu untuk peserta didik tersebut cuci muka. Guru juga memberikan
motivasi agar peserta didik tersebut semangat belajar kembali.

4. Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah yang diobservasi diantaranya adalah manajemen


kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen
sarana & prasarana, manajmen anggaran, manajemen system informasi, dan
manajemen ketatalaksanaan.

Manajemen kepeserta didikan yang diobservasi adalah budaya sekolah, dimana


budaya sekolah yaitu berkarakter dan akademis. Point berkarakter dapat dilihat dari
peserta didik menghormati guru atau orang lebih tua di sekolah dengan cara selalu

7
hormat dan memberi salam ketika berjumpa. Dan Akademis, banyaknya prestasi
akademis ataupun non-akademis yang diperoleh peserta didik. menurut hasil
wawancara dan juga yang terlihat pada setiap senin selalu ada pengumuman
tambahan apresiasi peserta didik terhadap prestasi yang didapatkan peserta didik
tersebut.

Kurikulum yang digunakan oleh SMAN 3 Merauke adalah kurikulum 2013.


SMA Negeri 3 Merauke belu menerapkan Kurikulum Merdeka dalam
pembelajaran dikarenakan di sekolah tersebut belum adanya guru penggerak yang
merupakan syarat untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Namun, dalam proses
pembelajaran senantiasa menerapkan Student centerd learning atau pembelajaran
yang berpusat kepada peserta didik, menggunakan media terkini dalam proses
pembelajaran, dan menerapkan Profil Pelajar Pancasila.

Sumber saya guru di SMAN 3 Merauke diperoleh dari guru ASN yang
ditetapkan oleh dinas pendidikan Provinsi Merauke. Jika terjadi kekurangan guru
di SMA N 3 Merauke maka, sekolah akan merekrut guru honorer yang diseleksi
oleh kepala sekolah dan guru senior mata pelajaran tersebut, seleksi ini
dilaksanakan dengan seleksi microteaching yang dilakukan di sekolah dengan
dilihat oleh kepala sekolah dan guru senior tersebut. Ketika sudah diterima guru
tersebut tidak langsung dilepas namun di damping dahulu oleh guru senior mata
pelajaran tersebut. Untuk meningkatkan sumber daya manusia juga guru didorong
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat mengembangkan kemampuan
professional guru.

Untuk menunjang sistem informasi di sekolah menggunakan website dan media


sosial sebagai media untuk menyebarkan informasi ter update, guru juga diberikan
email khusus yang digunakan untuk kegiatan administratif dan kegiatan
pembelajaran.untuk peserta didik sekolah belum menyediakan email khusus namun
peserta didik menggunakan akun belajar yang diberikan oleh kemendikbud. Staf
tata usaha bagian kepegawaian juga aktif melakukan pendataan guru yang masih
mengajar, yang sudah pindah maupun yang sudah pensiun, staf TU juga melakukan

8
pendataan jumlah peserta didik setiap tahunnya. Guru juga diberikan absen
elektronik dalam bentuk finger print untuk menginformasikan jam kedatangan dan
kepulangan guru.

5. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar anak dipengaruhi latar belakang masing-masing anak itu


sendiri. Latar belakang peserta didik di SMA N 3 Merauke terdiri dari berbagai
latar belakang yang berbeda baik budaya, sosial maupun ekonomi. Walaupun
peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda namun peserta didik memiliki
hak dan kewajiban yang sama disekolah baik dalam pembelajaran maupun dalam
mendapatkan dan menggunakan fasilitas disekolah. Peserta didik memiliki
seragam yang sama sampai dengan atribut sekolah yang sama tidak dibedakan sama
sekali. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan social dan ekonomi di
sekolah.

Kualitas pembelajaran yang ada dikelas sudah baik. Namun hendaknya media
pembelajaran yang digunakan lebih bervariatif dan lebih menarik sehingga
pembelajaran yang dilakukan menimbulkan kemauan peserta didik lebih besar
untuk belajar. Guru sudah membuat kelompok ketika pembelajaran untuk
mendukung proses belajar peserta didik berdiskusi dan berinteraksi, namun
hendaknya kelompok di buat dari awal pembelajaran atau setelah memberikan
apersepsi. Guru juga melakukan refleksi dan perbaikan pada dirinya untuk terus
melaksanakan pembelajaran yang lebih baik.

SMA N 3 Merauke juga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga
satuan pendidikan baik secara fisik maupun bathin, SMA N 3 Merauke juga
melarang keras terjadinya perundungan atau pembullyan, narkotika dan kekeras
seksual. Sekolah juga menerapkan kesentaraan gander dimana laki- laki dan
perempuan memiliki hak yang sama baik dalam saat pembelajaran maupun di
organisasi. Orang tua juga berkontribusi terhadap satuan pendidikan dengan masuk
kedalam kelompok wali murid yang dinamakan komite sekolah serta orangtua

9
berperan aktif terhadap perkembangan peserta didik yang terjadi disekolah baik
akademik maupun non akademik. Seperti orang tua terlibat untuk mendukung anak
dan membiayai anak jika mengikuti pertandingan atau lomba-lomba diluar sekolah
yang biayanya tidak ditanggung oleh sekolah. Terdapat pula murid disabilitas
disekolah dengan tipe disabilitas tuna daksa. Hal ini dikarenakan penerimaan
peserta didik baru melihat kemampuan peserta didik apabila peserta didik memiliki
kemampuan kognitif yang baik maka akan tetap diterima tentunya dengan berbagai
pertimbangan yang dilakukan pihak sekolah.

6. Kegiatan Ekstrakurikuler

Pada tanggal 30 Juli 2023, saya melakukan observasi terhadap pelaksanaan


berbagai kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 3 Merauke. Observasi ini bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai bentuk kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, peserta didik yang terlibat, serta faktor pendukung dan
kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
tersebut.

Saya mengamati secara visual dan mendokumentasikan kegiatan


ekstrakurikuler yang berlangsung di sekolah. Observasi dilakukan dengan
memperhatikan aspek-aspek berikut:

1. Bentuk Kegiatan: Saya mengamati berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang


ada di SMAN 3 Merauke, seperti klub bahasa Inggris, klub musik, klub tari,
klub olahraga, dan lain sebagainya. Saya mencatat variasi kegiatan yang
ada dan memperhatikan karakteristik masing-masing kegiatan.
2. Pelaksanaan Kegiatan: Saya melihat bagaimana kegiatan ekstrakurikuler
dijalankan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan.
Saya mengamati interaksi antara pengurus ekstrakurikuler, pembina
ekstrakurikuler, dan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
3. Peserta Didik yang Terlibat: Saya mencatat jumlah peserta didik yang aktif
terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan melihat tingkat partisipasi

10
mereka. Saya juga memperhatikan peran serta peserta didik dalam
mengorganisir dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.
4. Faktor Pendukung: Saya mengidentifikasi faktor-faktor pendukung yang
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, seperti
dukungan dari pihak sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana, serta
komunikasi antara pengurus dan peserta didik.
5. Kendala: Saya mencatat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler, baik dari segi waktu, dana, maupun faktor lain
yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan tersebut

Berdasarkan observasi yang dilakukan, berikut adalah temuan mengenai


kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 3 Merauke:

1. Bentuk Kegiatan:
 Klub Bahasa Inggris: Kegiatan ini melibatkan siswa dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui diskusi,
permainan, dan presentasi.
 Klub Seni: Kegiatan ini berfokus pada pengembangan keterampilan
musik siswa, seperti bermain alat musik, menyanyi, dan membentuk
band.
 Klub Tari: Kegiatan ini mengajarkan siswa berbagai jenis tarian, baik
tradisional maupun modern.
 Klub Olahraga: Ada berbagai klub olahraga yang melibatkan siswa
dalam kegiatan seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, dan voli.
2. Pelaksanaan Kegiatan:
 Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran dan di akhir
pekan.
 Setiap klub memiliki jadwal rutin untuk latihan dan pertemuan, dengan
pengawasan dari pembina ekstrakurikuler.
 Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi
kemajuan dan perbaikan kegiatan ekstrakurikuler.

11
3. Peserta Didik yang Terlibat:
 Jumlah peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler
bervariasi, tergantung pada minat dan minat mereka.
 Siswa yang aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki
peran sebagai pengurus klub, seperti ketua klub, sekretaris, atau
bendahara.
4. Faktor Pendukung:
 Pihak sekolah memberikan dukungan yang aktif terhadap kegiatan
ekstrakurikuler, baik melalui penganggaran, alokasi waktu, maupun
pengawasan.
 Sarana dan prasarana yang memadai disediakan oleh sekolah, seperti
ruang latihan, peralatan, dan tempat pertunjukan.
5. Kendala:
 Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan vekstrakurikuler
adalah keterbatasan waktu dan jadwal yang padat, terutama bagi siswa
yang terlibat dalam beberapa klub.
 Faktor keuangan juga menjadi kendala, terutama dalam hal pengadaan
alat musik atau kostum untuk pertunjukan

C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Observasi


Faktor penghambat pelaksanaan observasi diantaranya yaitu:

1. Ada beberapa narasumber yang susah ditemui karna memiliki kesibukan lain
contohnya ketika ingin mengobservasi manajemen sarana & prasarana,
narasumber sedang tidak berada ditempat sehingga tidak menemukan waktu
yang cocok.
2. Sulit menemukan waktu yang tepat antar sesama anggota untuk melakukan
observasi bersama. Contohnya ketika ingin mengobservasi ada beberapa teman
yang jadwalnya sedang masuk kelas sehingga tidak menemukan waktu yang
pas untuk mengobservasi.

12
Faktor pendukung pelaksanaan observasi adalah

1. Waktu yang diberikan untuk observasi lumayan lama sehingga kami bisa
mengatu waktu ulang dan menunggu narasumber yang susah untuk ditemui
2. Guru pamong responsif ketika kami melakukan observasi baik kepada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru pamong maupun
ketika melakukan observasi dikelas.
3. Secara keseluruhan guru di SMAN 3 Merauke sudah mengetahui alur
perjalanan PPG. Sehingga kami tidak kesulitan ketika observasi sekolah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Sekolah mendukung terjadinya pembelajaran yang efektif dan membangun agar
berkembangnya kompetensi siwa baik secara akademik maupun dan non akademik
peserta didik juga dituntun agar mempunyai karakter sesuai dengan profil pelajar
pancasila. Hal ini terlihat dari fasilitas yang memadai, manajemen yang teratur, sumber
daya manusia (guru dan staff) yang berusaha untuk selalu ditingkatkan.

Guru juga mengembangkan pembelajaran di kelas agar efektif, kontekstual dan


bermakna dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum
pembelajaran serta pembelajaran yang dilakukan berpusat kepada peserta didik agar
peserta didik terlibat secara aktif dan dapat lebih mengembangkan pembelajaran lebih
optimal, walupun masih terdapat beberapa peserta didik yang masih tidak terlibat aktif
dan harus dikembangkan motivasi belajarnya.

B. Refleksi
Pada manajemen kurikulum hendaknya mulai menggunakan kurikulum merdeka
karna SMA N 3 Merauke sekolah favorit di Kabupaten Merauke serta menggerakkan
guru-guru untuk mengikuti program Guru Penggerak. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru sudah tersusun dan sistematis dan
menempatkan alokasi waktu pada setiap kegiatannya. Guru juga telah memberikan
apersepsi dan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik dapat berkembang
kemauannya untuk belajar lebih banyak. Namun, pada RPP ada beberapa hal yang
perlu ditambahkan seperti penilaian hendaknya dimuat dalam RPP, kurangnya detail-
detail pertanyaan refeksi, pada RPP sudah terdapat pembelajaran yang kontekstual
terhadap kehidupan namun tidak ada kaitan pembelajaran terhadap lingkungan serta
budaya kearifan lockal hendaknya hal tersebut perlu ditambahkan. Pembelajaran yang
dilakukan juga sudah kontekstual terhadap hah-hal yang ada di kehidupan karna guru
menggunakan pembelajaran berbasis masalah.

14
C. Rencana Tindak Lanjut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat menggunakan model model
yang berorientasi kepada kemampuan abad 21 yaitu communication, collaboration,
critical thinking, dan creative thinking. Pada perencanaan juga dimuat media
pembelajaran yang mendukung kebutuhan belajar peserta didik. RPP juga dibuat
memuat soal-soal yang digunakan sebagai asesmen, pengayaan dan remedial beserta
kriteria penilaiannya. Perencanaan pembelajaran juga diusahakan memuat budaya dan
kearifan lokal setempat dan kontekstual.

Pelaksanaan pembelajaran diusahakan mengikuti RPP yang telah disusun agar


pembelajaran lebih terarah, namun tidak menutup kemungkinaan pelaksanaan
pembelajaran dimodifikasi untuk mengesuaikan dengan alokasi waktu, karakteristik
peserta didik serta siatusi dikelas. Serta pada pelaksanaan pembelajaran yang secara
berkelompok hendaknya peserta didik dilengkapi dengan LKPD agar anak dapat lebih
terarah dan seluruh anak lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

15
LAMPIRAN
Dokumentasi

Wawancara bersama Wakasek


Wawancara bersama Kepala Sekolah
Kesiswaan

Wawancara bersama Kepala TU Wawancara bersama Wakasek


Kurikulum

Kegiatan Ekstrakurikuler
Wawancara bersama Kepala
Perpustakaan

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Anda mungkin juga menyukai