Pengalaman Lapangan I
Oleh
UNIVERSITAS MUSAMUS
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segala nikmat-Nya terkhusus nikmat ilmu pengetahuan dan kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan observasi di SMA N 3 Merauke.
Laporan observasi ini disusun sebagai tugas mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan I pada Program Pendidikan Profesi Guru Bidang Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Musamus. Dalam menyelesaikan
laporan observasi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Elly Avida Saragih, S,Si., M.Pd sebagai kepala sekolah SMA Negeri 3
Merauke
2. Bapak Anderias Henukh, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing lapangan
3. Bapak Drs. Agus, M.Pd sebagai guru pamong
4. Seluruh guru dan staf SMA Negeri 3 Merauke
5. Peserta didik di SMA Negeri 3 Merauke yang telah berpartisipasi dalam
berjalannya observasi ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa PPG Prajabatan 2022 gelombang 2
7. Seluruh keluarga dan berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan
dukungan dalam menjalankan praktik pengalaman lapangan I.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dari segi materi atau
penulisan dalam laporan observasi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas
kekurangan tersebut dan mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang
diharapkan demi kesempurnaan laporan observasi ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Refleksi .............................................................................................. 14
LAMPIRAN .................................................................................................... 16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) adalah salah satu kegiatan yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengambil Pendidikan Profesi Pendidikan
Guru (PPG) Prajabatan. Pada mata kuliah PPL I ini membuat calon guru mempunyai
pengalaman disekolah, dimana pengalaman ini diharapkan dapat memfasilitasi calon
guru mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam memahami peserta
didik, proses dan lingkungan belajar peserta didik, merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran secara kontekstual, serta mampu mengambil keputusan
profesional.
Kegiatan PPL I ini kurang lebih dilakukan selama 36 hari dimana dengan 7-8 jam
pelajaran disekolah dengan rincian kegiatan (1) melakukan observasi rencana
pembelajaran dan praktek pembelajaran di kelas guna memperoleh pemahaman tentang
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, implementasi prinsip pengajaran dan
asesmen pembelajaran; (2) membantu guru pamong dalam melaksanakan
pembelajaran; (3) merancang perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
terbimbing, dan melakukan refleksi dan evaluasi atas pembelajaran untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran berikutnya.
B. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari observasi ini
adalah untuk mengetahui manajemen dan lingkungan di sekolah, karakteristik peserta
didik rencana pelaksaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi ini yaitu:
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengetahui gambaran kondisi lingkungan dan warga
sekolah, dengan mengetahui lingkungan sekolah mahasiswa dapat lebih cepat
beradaptasi dengan sekolah, sehingga pelaksanaan PPL I dapat dilaksanakan
dengan lancar.
2. Bagi guru pamong
Diharapkan guru pamong mendapat rekan untuk berdiskusi guna bertukar
pikiran dan menambah wawasan lebih luas.
3. Bagi sekolah
Diharapkan sekolah mendapatkan masukan-masukan yang membangun dan
mengembangkan sesuatu yang belum optimal yang diterapkan oleh sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam matakuliah Praktik Pengalaman Lapangan I ini adalah:
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
3. Pelaksanaan Pembelajaran
3
4. Manajemen Sekolah
5. Lingkungan Belajar
Seluruh peserta didik memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda
namun seluruh peserta didik memiliki hak yang sama dalam mendapat
pembelajaran dan fasilitas disekolah. Kualitas pembelajaran dikelas sudah baik,
guru melakukan refleksi pada setiap pembelajaran dan guru selalu berusaha
menerapkan proses pembelajaran yang lebih baik kedepannya.
Karakter peserta didik di SMAN 3 Merauke terdiri dari anak- anak yang disiplin
terhahap waktu dan peraturan, hormat kepada orang yang lebih tua, ramah, dan
4
memiliki semangat belajar yang tinggi baik dibidang akademis maupun non
akademis.
Peserta didik di SMAN 3 Merauke adalah peserta didik berprestasi yang sudah
diseleksi yang berasal dari berbagai daerah yang memiliki budaya yang berbeda.
Namun mereka tetap bisa menghargai budaya teman lainnya dengan tidak mencela
sesama teman. Serta peserta didik memiliki hak yang sama dalam pembelajaran
dan menggunakan seluruh fasilitas yang disediakan disekolah. Peserta didik juga
memiliki kreatifitas yang tinggi dimana terlihat dari hasil-hasil mading yang
banyak dipanjang di sepanjang koridor kelas hasil karya peserta didik.
Sebagian peserta didik memiliki semangat belajar yang tinggi, sehingga ketika
pembelajaran peserta didik terlibat secara aktif. Bahkan banyak peserta didik yang
bertanya kepada guru agar lebih jelas hal yang tidak dipahami. Di sekolah peserta
didik juga ditanamkan dimens-dimensi profil pelajar Pancasila sehingga pelajar
memiliki profil yang berketuhanan YME, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Contoh dimensi ketuhanan Yang Maha Esa peserta didik dilatih untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran dan menutup pelajaran. Setiap hari melaksanakan
shalat Dhuhur di sekolah secara berjamah bagi yang muslim, dan bagi yang
beragama lain apabila masuk hari Raya akan mengadakan ibadah bersama.
5
dari madding-mading dan hasil karya peserta didik yang dipajang di sekitar
sekolah.
RPP yang disusun telah berurutan dan sistematis, Bahasa yang digunakan pada
RPP juga mudah dipahami bagi yang membaca. RPP yang disusun pada tahapan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Penilaian sudah memuat aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Kegiatan pada RPP sudah disusun sesuai dengan alokasi waktu yang ada.
Pembelajaran yang disusun pada RPP juga berpusat kepada peserta didik
sehingga peserta didik bisa terlibat secara aktif. Pada RPP guru juga berusaha untuk
memenuhi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Guru menyiapkan video
pembelajaran untuk peserta didik visual, guru juga memberikan direct instruction
untuk peserta didik dengan gaya belajar audiotori. Guru juga menerapkan
pembelajaran problem based learning untuk peserta didik kinestetik dan agar
pembelajaran lebih bermakna.
Pada RPP guru memuat soal-soal pengayaan atau remedial dalam pelaksanaan
pembelajaran guru memberikan pengayaan dan remedial.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
6
Tapi menerapkan model problem based learning. Hal ini dilakukan dikarenakan
guru melihat kesiapan peserta didik dan karakteristik peserta didik.
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya jika ada sesuatu
yang tidak dipahami. Dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian
dijawab oleh peserta didik. Guru juga memberi kesempatan untuk peserta didik lain
menambahkan jawaban atau mengkoreksi jika jawaban temannya salah dengan
cara-cara yang baik.
Namun, ada beberapa peserta didik yang masih belum aktif, beberapa peserta
didik ini duduk di bagian belakang dan bagian samping pojok dan ada beberapa
juga yang tertidur. Guru memberi perhatian dengan menanyakan latar belakang
peserta didik tersebut mengantuk. Ternyata hal ini disebabkan peserta didik
kelelahan karna jadwal yang dilakukan sangat padat serta jam yang sudah
menjelang siang dan waktu untuk makan siang. Dikarenakan hal tersebut guru
memberikan waktu untuk peserta didik tersebut cuci muka. Guru juga memberikan
motivasi agar peserta didik tersebut semangat belajar kembali.
4. Manajemen Sekolah
7
hormat dan memberi salam ketika berjumpa. Dan Akademis, banyaknya prestasi
akademis ataupun non-akademis yang diperoleh peserta didik. menurut hasil
wawancara dan juga yang terlihat pada setiap senin selalu ada pengumuman
tambahan apresiasi peserta didik terhadap prestasi yang didapatkan peserta didik
tersebut.
Sumber saya guru di SMAN 3 Merauke diperoleh dari guru ASN yang
ditetapkan oleh dinas pendidikan Provinsi Merauke. Jika terjadi kekurangan guru
di SMA N 3 Merauke maka, sekolah akan merekrut guru honorer yang diseleksi
oleh kepala sekolah dan guru senior mata pelajaran tersebut, seleksi ini
dilaksanakan dengan seleksi microteaching yang dilakukan di sekolah dengan
dilihat oleh kepala sekolah dan guru senior tersebut. Ketika sudah diterima guru
tersebut tidak langsung dilepas namun di damping dahulu oleh guru senior mata
pelajaran tersebut. Untuk meningkatkan sumber daya manusia juga guru didorong
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat mengembangkan kemampuan
professional guru.
8
pendataan jumlah peserta didik setiap tahunnya. Guru juga diberikan absen
elektronik dalam bentuk finger print untuk menginformasikan jam kedatangan dan
kepulangan guru.
5. Lingkungan Belajar
Kualitas pembelajaran yang ada dikelas sudah baik. Namun hendaknya media
pembelajaran yang digunakan lebih bervariatif dan lebih menarik sehingga
pembelajaran yang dilakukan menimbulkan kemauan peserta didik lebih besar
untuk belajar. Guru sudah membuat kelompok ketika pembelajaran untuk
mendukung proses belajar peserta didik berdiskusi dan berinteraksi, namun
hendaknya kelompok di buat dari awal pembelajaran atau setelah memberikan
apersepsi. Guru juga melakukan refleksi dan perbaikan pada dirinya untuk terus
melaksanakan pembelajaran yang lebih baik.
SMA N 3 Merauke juga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga
satuan pendidikan baik secara fisik maupun bathin, SMA N 3 Merauke juga
melarang keras terjadinya perundungan atau pembullyan, narkotika dan kekeras
seksual. Sekolah juga menerapkan kesentaraan gander dimana laki- laki dan
perempuan memiliki hak yang sama baik dalam saat pembelajaran maupun di
organisasi. Orang tua juga berkontribusi terhadap satuan pendidikan dengan masuk
kedalam kelompok wali murid yang dinamakan komite sekolah serta orangtua
9
berperan aktif terhadap perkembangan peserta didik yang terjadi disekolah baik
akademik maupun non akademik. Seperti orang tua terlibat untuk mendukung anak
dan membiayai anak jika mengikuti pertandingan atau lomba-lomba diluar sekolah
yang biayanya tidak ditanggung oleh sekolah. Terdapat pula murid disabilitas
disekolah dengan tipe disabilitas tuna daksa. Hal ini dikarenakan penerimaan
peserta didik baru melihat kemampuan peserta didik apabila peserta didik memiliki
kemampuan kognitif yang baik maka akan tetap diterima tentunya dengan berbagai
pertimbangan yang dilakukan pihak sekolah.
6. Kegiatan Ekstrakurikuler
10
mereka. Saya juga memperhatikan peran serta peserta didik dalam
mengorganisir dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.
4. Faktor Pendukung: Saya mengidentifikasi faktor-faktor pendukung yang
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, seperti
dukungan dari pihak sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana, serta
komunikasi antara pengurus dan peserta didik.
5. Kendala: Saya mencatat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler, baik dari segi waktu, dana, maupun faktor lain
yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan tersebut
1. Bentuk Kegiatan:
Klub Bahasa Inggris: Kegiatan ini melibatkan siswa dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui diskusi,
permainan, dan presentasi.
Klub Seni: Kegiatan ini berfokus pada pengembangan keterampilan
musik siswa, seperti bermain alat musik, menyanyi, dan membentuk
band.
Klub Tari: Kegiatan ini mengajarkan siswa berbagai jenis tarian, baik
tradisional maupun modern.
Klub Olahraga: Ada berbagai klub olahraga yang melibatkan siswa
dalam kegiatan seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, dan voli.
2. Pelaksanaan Kegiatan:
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran dan di akhir
pekan.
Setiap klub memiliki jadwal rutin untuk latihan dan pertemuan, dengan
pengawasan dari pembina ekstrakurikuler.
Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi
kemajuan dan perbaikan kegiatan ekstrakurikuler.
11
3. Peserta Didik yang Terlibat:
Jumlah peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler
bervariasi, tergantung pada minat dan minat mereka.
Siswa yang aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki
peran sebagai pengurus klub, seperti ketua klub, sekretaris, atau
bendahara.
4. Faktor Pendukung:
Pihak sekolah memberikan dukungan yang aktif terhadap kegiatan
ekstrakurikuler, baik melalui penganggaran, alokasi waktu, maupun
pengawasan.
Sarana dan prasarana yang memadai disediakan oleh sekolah, seperti
ruang latihan, peralatan, dan tempat pertunjukan.
5. Kendala:
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan vekstrakurikuler
adalah keterbatasan waktu dan jadwal yang padat, terutama bagi siswa
yang terlibat dalam beberapa klub.
Faktor keuangan juga menjadi kendala, terutama dalam hal pengadaan
alat musik atau kostum untuk pertunjukan
1. Ada beberapa narasumber yang susah ditemui karna memiliki kesibukan lain
contohnya ketika ingin mengobservasi manajemen sarana & prasarana,
narasumber sedang tidak berada ditempat sehingga tidak menemukan waktu
yang cocok.
2. Sulit menemukan waktu yang tepat antar sesama anggota untuk melakukan
observasi bersama. Contohnya ketika ingin mengobservasi ada beberapa teman
yang jadwalnya sedang masuk kelas sehingga tidak menemukan waktu yang
pas untuk mengobservasi.
12
Faktor pendukung pelaksanaan observasi adalah
1. Waktu yang diberikan untuk observasi lumayan lama sehingga kami bisa
mengatu waktu ulang dan menunggu narasumber yang susah untuk ditemui
2. Guru pamong responsif ketika kami melakukan observasi baik kepada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru pamong maupun
ketika melakukan observasi dikelas.
3. Secara keseluruhan guru di SMAN 3 Merauke sudah mengetahui alur
perjalanan PPG. Sehingga kami tidak kesulitan ketika observasi sekolah.
13
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Pada manajemen kurikulum hendaknya mulai menggunakan kurikulum merdeka
karna SMA N 3 Merauke sekolah favorit di Kabupaten Merauke serta menggerakkan
guru-guru untuk mengikuti program Guru Penggerak. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru sudah tersusun dan sistematis dan
menempatkan alokasi waktu pada setiap kegiatannya. Guru juga telah memberikan
apersepsi dan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik dapat berkembang
kemauannya untuk belajar lebih banyak. Namun, pada RPP ada beberapa hal yang
perlu ditambahkan seperti penilaian hendaknya dimuat dalam RPP, kurangnya detail-
detail pertanyaan refeksi, pada RPP sudah terdapat pembelajaran yang kontekstual
terhadap kehidupan namun tidak ada kaitan pembelajaran terhadap lingkungan serta
budaya kearifan lockal hendaknya hal tersebut perlu ditambahkan. Pembelajaran yang
dilakukan juga sudah kontekstual terhadap hah-hal yang ada di kehidupan karna guru
menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
14
C. Rencana Tindak Lanjut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat menggunakan model model
yang berorientasi kepada kemampuan abad 21 yaitu communication, collaboration,
critical thinking, dan creative thinking. Pada perencanaan juga dimuat media
pembelajaran yang mendukung kebutuhan belajar peserta didik. RPP juga dibuat
memuat soal-soal yang digunakan sebagai asesmen, pengayaan dan remedial beserta
kriteria penilaiannya. Perencanaan pembelajaran juga diusahakan memuat budaya dan
kearifan lokal setempat dan kontekstual.
15
LAMPIRAN
Dokumentasi
Kegiatan Ekstrakurikuler
Wawancara bersama Kepala
Perpustakaan
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30