Penulis:
Penulis
Iin Maya Aliyyuida, S.Pd, M. Pd., dkk.
ISBN : 978-623-6829-04-2
Editor
Abdul Rosid
Desain Sampul
Lukas Liani
Layout
Asep Nugraha
Penerbit
Yayasan Pendidikan dan Sosial
Indonesia Maju (YPSIM) Banten
BCP 2 Blok E. 18 No.14 Desa Ranjeng Kec. Ciruas Kab.
Serang Banten 42182
E-mail: Ypsimbanten@gmail.com
Website : www.ypsimbanten.com
WhatsApp: 0815 9516 818
ANGGOTA IKAPI
(IKATAN PENERBIT INDONESIA)
Hormat kami
TIM Penerbit buku YPSIM Banten
Pimpinan
Dr. Abdul Rahman H., M.T
i
Persembahan:
ii
DAFTAR ISI
Best Pratice
iii
Menjadi Dosen Adalah Sebuah Anugerah
(Nurwahyuni, M.Pd.) ......................................................87
Menjadi Dosen Muda Yang Tak Henti Belajar Dan
Berkarya
(Selasih Putri Ih, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb) ...........................103
iv
Bagian 2 Kategori Guru
v
Bersyukur Menjadi Guru Dan Dosen
(Zaedun Na’im, M.Pd.I.) ................................................324
vi
BAGIAN 1 KATEGORI DOSEN :
BEST PRATICE
1
Demi terlaksananya program pemerintah tersebut
segala upaya telah dilakukan oleh semua Perguruan tinggi
di kota tangerang. dari pengecekan suhu tubuh di depan
gerbang ketika ada orang yang ingin memasuki ke
perguruan tinggi tersebut, lalu menyediakan hand sanitizer
di setiap pintu masuk ruangan dan selalu dilakukan
penyemprotan zat adiktif yang dapat membunuh virus
corona. Kebetulan saya adalah salah satu dosen dari
perguruan tinggi swasta yang berletak di kota tangerang,
banten. Efek dari pandemi covid 19 ini membuat tahun ini
menjadi sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya ketika akan menstransfer ilmu kepada mahasiswa
pastinya akan selalu dilakukan di dalam kelas secara
langsung, sehingga kita dapat dengan mudah
mengilustrasikan gambaran akan praktek dari pembahasan
yang kita bawakan. Lalu, biasanya ketika mahasiswa ingin
melakukan bimbingan skripsi dan akademik kepada kita
pastinya kita bertemu secara langsung dengan mereka agar
dapat memberikan arahan langsung terkait skripsi yang telah
dibuatnya dan konseling mahasiswa perihal kegiatan
akademik dan non-akademik diruangan dosen. Namun demi
saling menjaga kesehatan dan mengikuti aturan dari
pemerintah, maka dari itu kegiatan tersebut digantikan
melalui aplikasi daring contohnya seperti Z*OM. Awal
mulanya saya bersyukur dengan adanya aplikasi tersebut
sehingga sangat bermanfaat baik bagi saya maupun
mahasiswa saya ketika melakukan pembelajaran daring.
Namun, rasa-rasanya lama kelamaan interaksi dengan
menggunakan aplikasi tersebut didalam pembelajaran bagi
saya menjadi kurang efektif. Karena yang biasanya kita bisa
berinteraksi dikelas dan dengan mudah memberikan contoh
– contoh dari materi yang kita bawakan. Namun terkadang
saya merasa kesulitan dengan memberikan contoh yang
2
maksimal seperti ketika memberikan contoh dikelas secara
langsung. Tidak hanya itu, dikarenakan aplikasi ini
menggunakan kuota internet maka terkadang mahasiswa
dirasa terbebani oleh kegiatan pembelajaran daring ini.
belum lagi mahasiswa yang bertempat tinggal didaerah yang
memang sinyal dari kartu tertentu memang selalu terkendala
sehingga sinyal internet yang didapatkannya menjadi kurang
bagus dan menyebabkan koneksi dalam aplikasi tersebut
menjadi terputus-putus. penggunaan aplikasi ini memiliki
kekurangan bahwa terkadang penyampaian materi yang kita
berikan menjadi tidak terserap secara penuh oleh
mahasiswa dan dalam penggunaan aplikasi ini harus
menyediakan kuota yang cukup banyak serta sinyal internet
yang stabil, agar tidak terkendala. Harapan saya sebagai
pendidik, semoga Covid 19 ini segera cepat berlalu dari
negeri indonesia ini. dan segala aktivitas dapat segera
bangkit kembali seperti sedia kala. Aamiin..
*****
3
10 Alasan Bangga Menjadi Dosen
Oleh : Angga Putra, M.Pd
Dosen STKIP Yapis Dompu
Email: stkipangga@gmail.com
4
potensi untuk maju serta mengembangkan ilmu sesuai
dengan perkembangan zaman.
Dosen juga harus menyadari bahwa terdapat
pengaruh yang besar bagi kehidupan mahasiwa jika dosen
tersebut menjadi teladan bagi mahasiswanya, teladan yang
dimaksud yaitu, mampu menarik perhatian mahasiswa
ketika mengajar, penyampaian materi mudah dipahami,
selalu memberikan nasehat yang sifatnya membangkitkan
semangat mahasiswa dan sebagainya. Sebaliknya juga
akan gagal jika dosen tidak mampu menjadi teladan bagi
mahasiswanya. Karena dosen yang berkualitas selalu
menggunakan hati nurani dalam mendidik atau mengajar
mahasiswanya, tidak hanya semata-mata memenuhi
kewajiban semata, hal demikian perlu untuk kemudian
disadari bahwa terdapat konsekuensi moral yang harus
dipertanggungjawabkan oleh dosen kepada yang pencipta
jika menjadi teladan maupun tidak menjadi teladan bagi
mahasiswanya.Maknanya dari pertnyataan tersebut adalah
mendidiklah sembari mencari ridhonya tuhan bukan
mendidik untuk memenuhi tanggungjawab sebagai sebuah
profesi.
Dosen merupakan sebuah profesi yang tidak mudah
bagi sebagian kalangan termasuk penulis, yang salah
satunya yaitu harus memiliki gelar paling rendah yaitu
Megister dan untuk memperoleh gelar ini harus mengikuti
perkuliahan minimal selama empat semester (2 Tahun).
Memang kelihatan mudah karena waktu yang dibutuhkan
terbilang sebentar yaitu 2 tahun, tidak seperti cara meraih
gelar sarjana, harus mengikuti dan taman perkuliahan
minimal 4 tahun (8 semester) untuk seseorang yang memiliki
kemapuan yang biasa saja (tidak jenius dan tidak pula
bodoh). Akan tetapi proses pembelajaran yang digeluti
selama 2 tahun itu melebihi proses perkuliahan yang 4 tahun
5
waktu meraih gelar sarjana, dikarenakan harus mempelajari
dan menguasai banyak buku, tugas yang tergolong rumit dan
banyak, belum lagi kegiatan ini itu dan sebagainya. Tidak
terlepas dari itu saja, untuk meraih gelar Magister pada
sebuah perguruan tinggi terlepas itu perguruan tinggi negeri
maupun swasta,diperlukan biaya yang besar pula. Perihal
tersebut sering kita dengar bahwa ”semakin tinggi tingkat
pendidikan yang diperjuangkan seseorang, maka semakin
besar pula biaya yang dikeluarkannya”.
Perjuangan selama menempuh jalur pendidikan
pascasarjana memang luar biasa menantang dan menguras
tenaga, akan tetapi setelah perjuangan dan usaha itu kita
lewati dengan sabar, maka semakin dekat kita dengan tujuan
yang ingin dicapai yaitu, memperoleh gelar Magister.
Berbekal gelar dan pengalaman itulah yang menjadi
persyaratan utama jika ingin menjadi seorang dosen pada
sebuah perguruan tinggi.
Menjadi dosen merupakan keinginan sebagian besar
orang termasuk penulis, akan tetapi menjadi dosen juga
tidak terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi, mulai
dari hambatan, tantangan maupun hal lain yang harus
dihadapi.
Dosen merupakan seorang pengajar dan dunia
mengajar merupakan suatu hal yang penulis gemari, karena
dengan mengajar kita bisa mengamalkan pengetahuan yang
kita peroleh kepada para mahasiswa calon penerus bangsa.
Selain dari itu memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada para mahasiswa agar bisa menumbuhkembangkan
potensi dan kreativitasnya merupakan sebuah keharusan
sebagai bentuk pengabdian kepada Negara dalam hal
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dosen harus mengambil bagian dalam mengembangkan
kemampuan mahasiswanya, sehingga gelar yang disandang
6
bukan semata-mata sebagai penghias nama saja, akan
tetapi ada pertanggungjawaban moral maupun materi dibalik
kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh dosen.
Generasi bangsa merupakan aset yang harus
diperjuangkan dan difasilitasi dalam hal ilmu pengetahuan
maupun kreatifitasnya, oleh karena demikian dosen harus
mampu mengarahkan mahasiswanya untuk menjelajah
dunia lewat pendidikan seperti membaca buku dan
memanfaatkan teknologi yang ada sekarang. Disamping itu
juga pengalaman yang dilalui oleh dosen juga harus
dibagikan sebagai pembangkit motivasi mahasiswa dalam
belajarnya dan setiap hal yang diajarkan dan dipelajari oleh
mahasiswa haruslah memiliki nilai keilmuan sebagai bekal
mereka untuk berkarya, dikarenakan generasi sekarang
lebih suka berkarya sebagai ajang pembuktian
kemampuannya apalagi kreativitasnya mendapatkan
pengakuan atau di apresiasi itu bisa menjadi suatu
kebanggaan bagi para mahasiswa dalam terus
mengembangkan kemampuannya.
Mahasiswa merupakan generasi milenial yang masih
haus akan ilmu pengetahuan, saking hausnya para
mahasiswa rela mencari tahu segala sesuatu dengan
berbagai cara seperti mengikuti kajian-kajian tertentu,
berorganisasi dan sebagainya. Hal itu dilakukan semata-
mata ingin mempelajari dan melatih serta mengukur
kemampuan diri sehingga proses yang dilaluinya akan
menjadi bekal dalam kehidupannya kedepan. Terlepas dari
hal tersebut juga, mahasiswa dituntut untuk mampu berjuang
dan bersaing dalam memajukan suatu daerah lebih-lebih
bangsa, karena baik buruknya suatu bangsa tergantung dari
kualitas regenerasinya.Oleh sebab itu dosen harus mampu
menjadi fasilitator yang senantiasa memfasilitasi
mahasiswanya dalam hal pengetahuan.
7
Berikut penulis uraikan 10 hal yang membuat penulis
meyukai profesi sebagai dosen :
Pertama, sebagai ibadah. Berbagi pengalaman
maupun pengetahuan kepada para mahasiswa merupakan
tiket untuk meraih ridho Tuhan, karena ilmu yang
ditransformasikan kepada mahasiswa akan sangat
bermanfaat bahkan lebih jauh akan menjadi sedekah yang
tidak pernah putus. Bukankan kita sebagai umat manusia
sudah dianjurkan untuk menyampaikan ilmu itu walaupun
sedikit, jikalau ilmu itu bermanfaat maka bernilai ibadah
untuknya. Artinya dosen dengan profesinya tidak semata-
mata mengejar dunia (karir, jabatan dll) akan tetapi juga
mencari amalan yang bernilai pahala untuk akhiratnya kelak.
Kedua, pengembangan karir. Sama halnya dengan
Aparatur Sipil Negara lainnya, dosen juga memiliki jenjang
karir, dan jenjang karir ini merupakan hasil dari kinerja yang
dilakukan selama menjadi dosen baik diperguruan tinggi
negeri maupun swasta.Untuk meningkatkan karirnya, dosen
harus mampu melakukan beberapa hal yang menjadi syarat
utama dalam peningkatan karirnya, seperti publikasi ilmiah
dan sebagainya.
Ketiga, terus memacu diri untuk belajar. Dalam hal ini
penulis menggaris bawahi jangan sampai ada pandangan
bahwa berprofesi sebagai dosen adalah orang yang sangat
pintar, padahal sebenarnya tidak demikian. Seorang dosen
bukan berarti mutlak bahwa orang tersebut memiliki
kepintaran yang luar biasa. Seandainya sebagian dosen
menganggap dirinya pintar maka tidak perlu baginya untuk
belajar dan mengembangkan dirinya. Akan tetapi faktanya
adalah kemampuan yang dimiliki dosen harus diasah dan
dikembangkan dengan cara belajar lebih giat lagi untuk
menambah dan meningkatkan wawasannya sehingga bisa
menjadi dosen yang betul-betul produktif dan profesional.
8
Semakin bertambahnya wawasan seorang dosen maka
akan semakin terlihat kemampuan dan kepintaran serta
pengetahuan yang luas. Jika ingin melihat kemampuan
dosen, salah satunya lihatlah kemampuannya dalam
mengajar, dari cara mengajarnya saja akan keliahatan mana
dosen yang memiliki wawasan yang luas maupun tidak,
belum lagi dari aspek-aspek yang lainnya, seperti cara
berkomunikasi, berinteraksi dan solusi yang dihadirkan
dalam setiap problem yang dibahas. Berdasarkan hal
tersebut tidak heran kalau muncul pernyatann bahwa dosen
itu belajar sambil mengajar.
Keempat, dapat melakukan tri darma perguruan
tinggi. Kelebihan menjadi dosen yang tidak kalah pentingnya
juga adalah memiliki peluang besar untuk melakukan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, bisa dalam
bentuk hibah yang dikeluarkan oleh kemenristekdikti
maupun sebagainya. Sejalan dengan hal itu, sudah menjadi
suatu keharusan bagi dosen untuk melaksanakan tri darma
perguruan tinggi, yaitu : pengajaran, penelitian dan
pengabdian, tri darma ini merupakan tugas pokok seorang
dosen yang telah diatur dalam undang-undang guru dan
dosen, dan Negara telah memfasilitasi dalam meningkatkan
kualitas dan karir dosen dengan banyak hibah yang berskala
nasional maupun internasional dengan anggaran yang
banyak, itu semata-mata untuk membantu dosen dalam
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam
mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang semakin
bersaing dengan kemajuan teknologi.
Kelima, mengajar calon guru. Penulis mengajar di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP Yapis
Dompu), mengajar calon guru memiliki kesan tersendiri bagi
seorang dosen. Hal tersebut dikarenakan para mahasiswa
atau calon guru memiliki pemahaman maupun cara berpikir
9
yang bisa dikatakan setara dengan dosen, sehingga dalam
proses pembelajaran interaksi yang terjadi berjalan dengan
aktif dikarenakan tingkatan kedewasaan dan hubungan
emosional yang baik. Namun tidak semua mahasiswa atau
calon guru memiliki tingkatan pemahaman yang sama. Dan
itu menjadi poin tersendiri bagi seorang dosen untuk menjadi
lebih kreatif dalam mengajar mahasiswa atau calon guru.
Keenam, bertukar pikiran dengan mahasiswa secara
langsung. Pada jenjang perguruan tinggi, dosen akan
berinteraksi dengan banyak mahasiswa dari berbagai latar
belakang yang berbeda, ada yang dari golongan menengah
ke bawah hingga mahasiswa yang masuk dalam kategori
mampu dan berkecukupan. Hal ini mengharuskan dosen
untuk bisa beradaptasi dan membawa diri untuk
memaksimalkan interaksinya baik dalam proses
pembelajaran di kelas maupun bertukar pikiran di luar kelas,
dosen harus mampu meyakinkan mahasiswanya bahwa
dalam berproses latar belakang kehidupan bukan menjadi
persoalan yang harus dikhawatirkan.
Mahasiswa juga memiliki pengetahuan, kemampuan
dan kretivitas yang beragam, ada yang cerdas, bahkan ada
yang lambat dalam berinteraksi dengan pembelajaran, ada
yang berorganisasi bahkan ada juga yang tidak, hal demikian
banyak terlihat di keseharian para mahasiswa.Mahasiswa
adalah orang yang sudah berpengetahuan lebih dibanding
dengan siswa sekolah menengah atas (SMA), sehingga
dalam berintetaksi mahasiswa sudah bisa mengimbangi
berbagai topik yang berskala tinggi, seperti persoalan
kebijakan bahka sampai dengan isu-isu strategi tentang
pemerintahan. Dosen dengan mahasiswa akan cepat
terkoneksi hampir dengan semua topik yang dibahas,
walaupun terkadang sebagian mahasiswa memiliki
10
pemahaman yang minim, hal itu dikarenakan kurangnya
membaca dan minimnya pengalaman.
Ketujuh, pengetahuan mahasiswa menunjukkan
kualitas dosennya. Mahasiswa dalam prosesnya memang
harus diberikan arahan agar kemampuannya berkembang,
hausnya mereka dalam memaksimalkan kemampuannya
merupakan perihal yang biasa. Oleh karena itu mereka harus
didampingi atau dibimbing agar prosesnya maksimal. Dosen
dalam kesehariannya berinteraksi dengan mahasiswa harus
menunjukkan kemampuannya juga, sebab jika seorang
dosen tidak memiliki kemampuan yang mumpuni maka
mahasiswanya akan menganggapnya biasa-biasa saja.
Berbeda dengan dosen yang memiliki kemampuan lebih,
biasanya akan disukai oleh mahasiswanya. Faktanya
pengetahuan dosen akan sangat berpengaruh terhadap
daya tarik belajar maupun kemampuan berfikir mahasiswa,
walaupun strategi mengajar dosen itu berbeda-beda,
sehingga secara tidak langsung pengetahuan yang
diperoleh mahasiswa tergantung dari kualitas pengetahuan
yang dimiliki oleh dosen pengajarnya.
Kedelapan, di kampus sebagai mahasiswa, diluar
kampus menjadi teman cerita. Dengan kemapuan dan
kematangan diri yang dimiliki dosen maupun mahasiswa,
akan terjalin interaksi yang aktif dalam berbagai hal, seperti
dalam berbagi pengalaman, pengetahuan maupun obrolan
ringan, bahkan jika bertemu dengan mahasiswa yang kritis
akan memberikan nuansa lebih dalam setiap obrolan,
diskusi dan sebagainya. Di area kampus mahasiswa ini
merupakan orang yang diajar dan terikat pada peraturan
yang ada di kampus, akan tetapi diluar kampus mereka bisa
menjadi teman dalam beberapa hal. Itu merupakan bukti
nyata terciptanya hubungan emosional antara dosen dan
mahasiswa.
11
Kesembilan, status sosial. Pandangan masyarakat
pada status yang disandang oleh seorang dosen, memilki
status yang lebih tinggi dan lebih dihormati dibandingkan
dengan yang lainnya.Hal ini dikarenakan pendidikan yang
ditempuh oleh seorang dosen dianggap lebih sulit dan lebih
menantang, dan seorang dosen dapat membimbing dan
mengajar mahasiswa atau seorang calon guru.Seorang
dosen lebih dihormati karna memiliki pengetahuan yang
lebih luas dan dianggap orang yang cukup pintar oleh
masyarakat.Orang yang dianggap memiliki pengetahuan
akan slalu diundang dalam setiap acara maupun kegiatan
yang diselenggarakan dilingkungan masyarakat, baik acara
atau kegiatan formal maupun nonformal, bisa menjadi
seorang panitia maupun hanya sekedar tamu yang
diundang. Hal tersebut merupakan bukti bahwa status yang
disandang oleh seorang dosen begitu diperhitungkan atau
diakui dan dihormati dalam masyarakat.
Kesepuluh, sumber penghasilan. Dari segi
penghasilan, dosen bisa memperoleh penghasilan dari
berbagai hal, seperti di undang sebagai pemateri dalam
kegiatan seminar baik nasional maupun internasional, bisa
mengikuti hibah penelitian maupun pengabdian yang
anggarannya ditanggung oleh kemenristekdikti, memperoleh
intensif dari buku yang dibuat dan sebagainya, sumber
penghasilan itu diluar dari gaji pokok yang diperoleh di setiap
bulannya.
12
Aku Bangga Menjadi Dosen
13
motivasi yang kuat serta niat sekolah yang lebih tinggi,
walaupun ketidakmampuan financial aku berusaha untuk
bisa kuliah. Ternyata Pada saat lulus S1 akupun dinyatakan
menjadi mahasiswa terbaik pertama untuk jurusan
manajemen SDM (balipost 11/6/2009). Awal mulai saya
merintis dan berkarir di dunia pendidikan pada tahun 2009,
itupun karena saya mempunyai banyak anak. Setelah
memiliki anak tentunya berpengaruh besar terhadap
perkembangan pertumbuhan dan pendidikan mereka,
karena bagiku anak-anak adalah pionir awal dalam
pembentukan sebuah karakter. Mereka perlu pendamping
untuk belajar dirumah. Dalam hal memberikan pengasuhan,
pendampingan dalam proses belajar mendidik anak, akupun
harus banyak belajar tentang bagaimana cara menghadapi
anak didik sehingga pada tahun 2009 aku mengambil
sekolah program akta mengajar IV. Untuk mengikuti
perkuliahan program akta mengajar IV aku sungguh -
sungguh belajar dan mengikuti semua proses pembelajaran.
Selama perkuliahan berlangsung untungnya aku bisa
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabku selaku
mahasiswa, sehingga bersyukurlah aku bisa memperdalam
ilmuku, dan aku lulus dengan nilai yang sangat baik serta
dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik ke 2, (balipost,
5/01/2010). Itulah sebabnya Kenapa aku tertarik dan
memutuskan berkarir didunia pendidikan. Dimana aku
belajar banyak hal bagaimana cara untuk mengajar dan
menghadapi anak didik dan akhirnya akupun mampu untuk
ikut menjadi tenaga pengajar, serta mampu untuk
melanjutkan kuliah sampai kejenjang strata II.
14
itu aku suka dengan dunia pendidikan, bisa memberikan
pemahaman bahwa anak –anak dapat belajar dengan tekun
dan giat maka mereka dapat mengubah dunia dan
memberikan kesempatan kepada orang yang belum
beruntung untuk berubah. Orang tua merupakan suri
tauladan bagi anak-anak mereka dan bisa menjadi contoh
yang utama yang akan mereka lihat. Bagiku pendidikan yang
paling baik adalah mulai dari rumah karena akan membentuk
karakter yang kuat dan merupakan pondasi dasar untuk
anak-anak, memiliki pengetahuan yang lebih bagiku
sangatlah penting, dan aku bisa membimbing mereka
sehingga membuatku bangga menjadi seorang ibu.
15
memperoleh Serdos banyak hal yang harus dilakukan
seorang dosen dengan mengembangkan berbagai macam
kompetensi yang dimiliki oleh dosen tersebut, Begitu pula
halnya untuk melakukan pengurusan jabatan fungsional.
Seorang dosen selalu dituntut untuk bisa mengembangkan
karya tulisan dan hasil riset mereka sehingga memberikan
manfaat atau dampak yang lebih baik untuk masyarakat.
16
(laporan akhir studi), memberikan pendampingan dalam hal
program kreatifitas mahasiswa dan yang lainnya.
17
Pendidikan tidak akan pernah berhenti untuk
dilakukan baik dari awal sampai di akhir hayat. Pendidikan
tidak mengenal batasan usia, siapapun yang ingin belajar
tidak ada batasannya. Itulah ilmu pengetahuan. Aku sangat
bersyukur walaupun dalam kondisi pandemic covid 19
terjadi, dimana dialami oleh masyarakat seluruh dunia serta
memberikan dampak yang sangat luar biasa, hancurnya
perekonomian, kematian akibat virus covid 19, masyarakat
yang panic membuat kesehatan menurun, tapi dunia
pendidikan masih tetap bertahan dan mampu berjalan
sesuai program kurikulum yang sudah ditentukan.
Pemerintahpun sudah mengeluarkan aturan dan kebijakan
yang diberikan kepada seluruh masyarakat khususnya
Indonesia, dengan adanya kebijakan melakukan segala
aktifitas kegiatan tidak pergi ketempat keramaian,
melakukan social distancing, melakukan aktifitas dirumah
saja atau yang dikenal dengan WFH (work from home).
18
Sumber : Foto koleksi penulis
19
pendidikan dan proses pembelajaran masih tetap
berlangsung, inilah mengapa pendidikan dipandang sangat
penting dalam kehidupan. Untuk dunia pendidikan yang
harus dilakukan adalah suka tidak suka, mau tidak mau
ataupun terpaksa dilakukan ini semua sudah terjadi dan
kamipun dituntut harus bisa melakukan adaptasi terhadap
perubahan tersebut..
20
mahasiswa serta masyarakat sekitarku semoga berita-berita
hoak yang cepat beredar yang tidak memiliki kebenaran
berita tidak begitu saja dishare kepada masyarakat luas.
Apabila sebuah opini ataupun informasi yang beritanya
diulang-ulang akan dapat menjadi sebuah keyakinan bagi
yang menerima informasi tersebut. Kadangkala bahasa dan
kalimat yang disampaikan walaupun tidak benar akan
memicu sebuah keyakian apabila seseorang dengan tingkat
pendidikan yang rendah percaya dengan hal tersebut. Aku
selalu bersyukur dalam kondisi bagaimanapun serta iklhas
dalam menghadapi situasi apapun yang terjadi. Dengan
banyaknya waktu kebersaanku bersama keluarga tentunya
proses pembelajaran pendidikan merekapun aku bisa
pantau. Aku bisa mengatur schedule dan agenda kerja lebih
maksimal dan bisa memprioritaskan pekerjaanku
21
Daftar Pustaka
22
Data Pribadi
Hp. 081338957788
email satyautami9@gmail.com
Akun yuotube Ni Made Satya Utami
23
AKU BANGGA MENJADI DOSEN
Oleh : Amin Slamet
A. Pendahuluan
Kita ketahui didalam menentukan suatu jenjang karir
ataupun pekerjaan adalah bagian yang sangat penting dan
menurut saya tidak mudah dalam perjalanan hidup
seseorang. Karena pekerjaan yang baik akan sangat
mempengaruhi berbagai aspek didalam hidup kita, seperti
kondisi ekonomi, pergaulan, kesehatan, pengembangan
baik kepribadian, pengembangan kemampuan, dan
berbagai hal lainnya.
Ada beberapa orang-orang yang memang sejak kecil
dengan jelas sudah mereka mengetahui pekerjaan apa
yang nantinya akan diambil, dan mereka cita-citakan tetapi
ada juga yang sampai lulus dari kuliahpun mereka masih
bingung mengenai arah dan pilihan kerja.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya pun tidak
pernah terlintas sedikitpun di benak saya untuk menjadi
Dosen, karena pada prinsipnya saya hanya ingin kuliah
untuk membanggakan keluarga, karna mengingat latar
belakang saya adalah seorang yang banyak beraktifitas
dilapangan dalam artian senang bekerja di belakang meja
dan pada saat itu pekerjaan saya adalah sebagai helper
mekanik.
Namun seiring waktu berjalan setelah saya
menyelesaiakan kuliah sarjana saya yaitu program studi ilmu
hukum di universitas 17 Agustus 1945 Samarinda saya
kemudian mendapat tawaran untuk mengajar di Ghanesa
College dan LP3I tanpa pikir panjang saya terima tawaran
tersebut, dan pada akhirnya saya menyukai profesi baru
sebagai tenaga pengajar.
24
Seiring waktu kemudian saya memberanikan diri untuk
melanjutkan kuliah ke jenjang perkuliahan untuk menunjang
karir, saya melanjutkan kuliah Pascasarjana di Universitas
Merdeka Malang mengambil jurusan Hukum Bisnis menjadi
pilihan saya.
Setelah menyelesaikan kuliah pascasarjana, saya
memberanikan diri untuk mendaftar menjadi dosen di
almamataer saya yaitu di fakultas hukum universitas 17
agustus 1945 samarinda menurut saya berprofesi sebagai
Dosen muda sangat menarik dimana kita akan lebih banyak
berinteraksi dan bertukar pikiran bersama mahasiswa yang
mana sering kita sebut sebagai agen of change.
Menurut saya sabagai dosen adalah suatu kebanggan
yang kita dapat walaupun Dosen sering diartikan sebagai
seseorang yang paling horror, menakutkan, tidak murah
senyum, pelit dalam memberikan nilai, galak, tidak
perhatian dengan kondisi mahasiswa sering kali menjadi
stigma yang umum diberikan oleh para mahasiswa kepada
dosen-dosen mereka saat di kampus, namun menurut saya
tidak juga seperti itu, karena para mahasiswa banyak juga
yang menganggap dosen mereka adalah sebagai sahabat
dan orang tua sendiri
B. Sebagai Akademisi
Akademisi merupakan istilah yang dipakai oleh
seseorang yang berpendidikan tinggi dan intelektual yang
biasa digunakan sebagai tenaga pengajar maupun sebagai
guru besar di perguruan tinggi yang memiliki tugas untuk
melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu: Pendidikan,
Pengajaran, Penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
nah dari tridarma tersebut kita ketahui bahwa tugas seorang
Dosen bukanlah semata hanya mengajar namun beberapa
komponen tersebut wajib dilakukan oleh seorang Dosen.
25
Menurut saya sebagai akademisi di dunia pendidikan
sangatlah manarik dan menantang, karena Pendidikan
merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban sebuah
bangsa yang memiliki harkat dan bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi yang ada pada mahasiswa khusnya
yang kita didik agar menjadi pribadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab.
Didalam mewujudkan sebuah tujuan pendidikan yang
baik menurut saya dibutuhkan sosok yang mampu menjadi
tumpuan proses pendidikan itu berlangsung. Dosen adalah
merupakan sosok yang dibutuhkan dalam mewujudkan
tujuan tersebut. Sebagai tenaga profesional yang bertugas
dalam mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi mahasiswa agar siap
terjun di masyarakat luas tidaklah mudah sehingga sosok
Dosen menjadi salah satu pilar dalam dunia pendidikan agar
terbentuk karakter mahasiswa.
Kita ketahui Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.
26
C. Kompetensi Dosen
Seorang dosen pastinya memiliki kompetensi yang
mumpuni dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dapat
terlihat pada saat dosen melakukan kegiatan pembelajaran
di kelas dengan mahasiswanya. Dosen juga memiliki peran
penting di dalam menentukan kualitas akademik mahasiswa.
Oleh sebab itu makna dari “kompetensi” tersebut perlu kita
pahami terlebih dahulu guna meningkatkan kualitas dalam
pembelajaran, Kompetensi juga dapat diartikan sebagai
kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang
harus dimiliki Dosen untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan pendidikan.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan,
dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.
karena Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda
satu sama lain dalam mengekspresikan kemampuannya
menurut saya cara adalah merupakan karakter dari
pemiliknya, yang dalam hal ini adalah cara yang
digunanakan oleh seorang pengajar (dosen).
Seorang dosen dapat mengasah kemampuan tersebut
dengan membuat komunitas pembelajaran. Komunitas
pembelajaran saat ini telah banyak bermunculan sebagai
sarana yang paling banyak diyakini dan paling baik dan
efektif untuk secara berkesinambungan di dalam
memperbaiki instruksi pengajaran dan kinerja dari Dosen
maupun mahasiswa, komunitas pembelajaran tersebut di
zaman sekarang menurut saya sangatlah mudah saat ini,
karena kita berada di era digital yang sangat cepat
perkembangannya dan sebagai dosen kita dapat berdiskusi
melaksanakan pembelajaran menggunakan media social
baik berupa group chat dan sebagainya
Proses pembelajaran tentu tidak bisa hanya melibatkan
mahasiswa pandai dan cerdas, namun dalam proses
27
tersebut pasti ada mahasiswa yang kurang memahami
penjelasan dosen yang telah disampaikan. Oleh sebab itu
dosen harus memiliki strategi untuk mengatasi
permasalahan tersebut, salah satunya dengan memiliki
kompetensi sehingga dapat mengendalikan dan
mengarahkan mahasiswanya.
Dari beberapa pengalaman yang saya dapat sebagai
seorang pengajar, seorang Dosen juga dituntut harus
memiliki beberapa kopetensi seperti :
1. Memiliki Pengetahuan dalam artian seorang Dosen
setidaknya mengetahui kebutuhan dasar yaitu materi
yang disampaikan ketika melakukan proses belajar
mengajar terhadap mahasiswa.
2. Memilki Kemampuan dalam artian seorang dosen ketika
dalam melaksanakan tugas serta fungsinya sebagai
pengajar harus memiliki kemampuan dalam
menyampaikan materi menggunakan bahasa dan
peraga/contoh sederhana yang mudah di pahami,
3. Memiliki Pemahaman masih berkaitan dengan point
sebelumnya seorang dosen juga harus memiliki
pemahaman yang baik pada setiap individu mahasiswa
dan ini menurut saya penting karena ketika kita
melaksanakan proses mengajar dosen memiliki
pemahaman yang baik terhadap mahasiswa bagaimana
karekter masing-masing pribadi mahasiswa, hal ini
berkaitan untuk terciptanya suasana nyaman dalam
penyampaikan materi yang kita sampaikan kepada
mahasiswa, karena kita ketahui tidak semua mahasiswa
cepat dan mudah paham apa yang kita sampaikan.
4. Memiliki Sikap seorang dosen pastinya memiliki sebuah
perasaan yang manusiawi tidak luput dari perasaan
kesal dan kecewa namun menurut saya disinilah seninya
bagaimana kita seorang dosen dapat mengelolan sikap
28
kita baik dengan dengan rekan sesama dosen maupun
dengan mahasiswa, Karena di satu sisi kita terkadang
harus menjadi orang tua bagi mahasiswa dan terkadang
juga harus menjadi sahabat bagi mereka, begitu juga
cara bersikap kepada rekan kita sesama dosen yang
lebih tua usianya daripada kita.
D. Penutup
Demikianlah sedikit dari saya mengenai antalogi “aku
bangga menjadi dosen” dari beberapa point yang sangat
penting menurut saya sabagai dosen yang tugas dan
fungsinya bukan hanya semata-mata tentang mengajar,
namun banyak hal lainya dalam Tridarma yang juga secara
bersamaan harus dijalankan, sekian dan terima kasih dari
saya semoga bermanfaat bagi pembaca.
29
Daftar Pustaka
Buku
Website
https://www.lead.co.id/menjadi-akademisi-tuntutan-atau-
tantangan/
https://www.duniadosen.com/hal-menarik-tentang-dosen-
b5/
30
PENGALAMAN MENGAJAR SEBAGAI DOSEN
aliyyuidamayaiin@gmail.com
A. Mengajar
Sebelum memaparkan pengalaman saya (penulis)
sebagai Dosen, perlu dipaparkan terlebih dahulu, apa yang
dimaksud dengan mengajar serta segala hal yang perlu
diperhatikan berhubungan dengan kegiatan mengajar.
Mengajar berarti menyampaikan atau menularkan
pengetahuan dan pandangan. Dalam hal itu baik mahasiswa
maupun pengajar harus mengerti bahan yang akan
dibicarakan, dengan kata lain dalam kegiatan mengajar itu
harus terjadi suatu proses, yaitu proses belajar, pengajar
harus mengusahakan agar proses belajar itu terjadi. Namun
bilamana pengajar tidak mengerti tentang proses belajar,
sudah barang tentu ia pun tidak akan dapat mengusahakan
terjadinya proses tersebut. Tiap pengajar mempunyai gaya
mengajar yang khas. Gaya pengajar yang satu akan berbeda
dengan gaya pengajar lainnya. Walaupun perbedaan itu
mungkin tidaklah terlalu besar, tetapi hal ini banyak
menentukan proses pengajaran yang dilakukan oleh
seorang pengajar. Selain itu ada beberapa keterampilan
mengajar yang juga dapat mempengaruhi proses
pengajaran. Dan sejumlah keterampilan itu sedikit lepas dari
sifat pribadi si pengajar serta kemampuan yang diajarkan
oleh pengajar tersebut.
31
1) Gaya pribadi si pengajar dan bentuk pengajaran
yang digunakan
2) Mata kuliah yang diajarkan
3) Keterampilan mengajar yang digunakan
Faktor pertama dan kedua merupakan hal yang sudah pasti
serta tak bisa di ubah, Artinya hal tersebut sudah jelas. Pasti
serta tetap pada saat memilih seseorang pengajar tentu
untuk suatu vak tertentu. Sebagai contoh, nada suara
seorang pengajar merupakan faktor yang tetap dan tidak
bisa di ubah begitupula dengan vak yang akan diajarkan
merupakan hal yang sudah ditetapkan. Tetapi faktor ke tiga
yaitu keterampilan mengajar, merupakan hal yang bisa
diubah atau diperbaiki. Keterampilan mengajar merupakan
suatu hal yang dapat dipelajari serta diterapkan atau di
praktekkan oleh setiap orang. Didalam hal tugas saya
(penulis) mengajar sebagai dosen, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan agar bentuk pengajaran atau perkuliahan
memiliki daya guna seperti yang diharapkan, yaitu :
32
1. Persiapan Jam Kuliah
Persiapan yang baik merupakan jaminan hasil dalam
pelaksanaan, oleh sebab itu saya (penulis) sebagai Dosen
hendaknya mempersiapkan bahan perkuliahan secara baik
dan sungguh-sungguh. Apa yang dimaksud dengan
persiapan disini? Ini bukan berarti bahwa sebelum membuka
perkuliahan sebagai seorang Dosen harus mempersiapkan
dengan mempelajari terlebih dahulu bahan yang akan
disampaikan. Karena pada umumnya seorang Dosen sudah
mengerti dan menguasai bahwa materi perkuliahan yang
akan disampaikan. Mempersiapkan diri sebelum
memberikan materi perkuliahan akan membuat seseorang
Dosen siap serta penuh percaya diri sendiri untuk memasuki
ruang kelas. Karena sebagai seorang Dosen telah
mengetahui cara yang akan dipakai (alat, media, metode,
strategi, teknik) serta urutan mana yang akan digunakan
untuk menjelaskan bahan materi perkuliahan. Persiapan
33
seperti demikian itu sungguh perlu untuk dapat mencapai
hasil yang maksimal.
34
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan suatu jam perkuliahan sangat tergantung
pada persiapan yang dilakukan sebelumnya. Dalam tahap
persiapan saya (penulis) sebagai Dosen yaitu
merencanakan dan mencatat tulisan dari bagian-bagian apa
saja bahan perkuliahan yang akan saya sampaikan. Dan
sebagai seorang Dosen sudah barang tentu akan
melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan persiapan. Ini
berarti bahwa saya (penulis) sebagai Dosen dituntut untuk
memberi bentuk pada apa yang telah di rencanakan. Selama
saya (penulis) sebagai seorang Dosen hendaknya
memikirkan bagaimana perkuliahan yang disampaikan itu
harus disusun, sehingga mahasiswa dapat mengerti apa
yang disampaikan. Penyajian dan susunan perkuliahan
harus selalu memperhitungkan sikap dan daya serap
mahasiswa pada saat itu. Saya (penulis) sebagai Dosen
harus mengetahui bahwa hal tersebut pada kenyataannya
tidak dapat diduga sebelumnya. Justru disinilah letak
pentingnya "Sikap dapat menyesuaikan diri". Sebagai
seorang Dosen yang baik akan selalu dapat menyesuaikan
diri secara optimal dengan setiap suasana kelas yang harus
dihadapi. Sebaliknya bilamana seorang Dosen tidak pernah
memperhitungkan suasana kelas saat itu, maka kiranya
tidak dapat berharap bahwa hal yang dijelaskan akan
dimengerti secara baik oleh mahasiswa.
35
penjelasan nya. Pada umumnya mahasiswa juga tidak tahu
sejauh mana bahan yang dijelaskan dapat mereka pahami.
Hal ini kirannya dapat dimaklumi, karena mereka tidak
mempunyai waktu untuk memikirkan pengetahuan baru saja
mereka peroleh. Maka dari itu saya (penulis) sebagai
seorang Dosen harus sedikit memaksa sehingga mahasiswa
dapat mengerti betul-betul bahan yang dijelaskan. Umpan
balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya
dimaksudkan untuk mencari informasi sampai sejauhmana
mahasiswa dapat mengerti bahan materi yang telah dibahas.
Selain itu mahasiswa juga diberi kesempatan untuk
memeriksa diri sampai dimana mereka mengerti bahan
materi tersebut. Sehingga mereka dapat melengkapi
pengertian-pengertian yang belum lengkap. Itulah bentuk-
bentuk umpan balik yang dimaksudkan untuk melihat
sejauhmana suatu penjelasan dapat tersampaikan secara
baik. Jam perkuliahan selanjutnya tidak mungkin diberikan
jika saya (penulis) sebagai Dosen tidak tahu secara pasti
hasil perkuliahan sebelumnya. Saya (penulis) sebagai
seorang Dosen dapat mengetahui hasil perkuliahan
sebelumnya dengan cara :
36
Bagaimana bentuk itu dapat memberi hasil guna
yang sebesar-besarnya. Untuk itu seorang Dosen perlu
menguasai beberapa macam keterampilan. Disamping itu
penting pula persiapan yang baik, pelaksanaan yang cermat
serta umpan balik yang tepat untuk perkuliahan yang
disajikan.
a. Memberi penjelasan
b. Mengajukan pertanyaan
37
c. Memberikan umpan balik atau feedback
Untuk tiga macam kegiatan tersebut dirumuskan
beberapa petunjuk atau saran. Bilamana seorang Dosen
mau bekerja menurut petunjuk-petunjuk tersebut, kegiatan
mengajarnya akan membuahkan hasil guna y ang sebesar-
besarnya. Para mahasiswa dengan sendirinya juga akan
mengerti lebih baik serta lebih banyak.
38
39
BIOGRAFI PENULIS
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Dosen Muda Bukan Hanya Sebatas Mimpi
42
negeri di provinsi tempat tinggalnya. Kali ini ia beruntung dan
diterima sebagai mahasiswa baru di Program studi
pendidikan kimia angkatan 2011/2012.
43
Merasa masih ingin terus menambah ilmu, ia meminta izin
kepada kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan.
Ayahnya yang saat itu sudah pensiun, merasa tidak
keberatan dan justru mendukung penuh anaknya. Hal ini
tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi kedua orang
tuanya. Selama ini mereka berharap bahwa anaknya dapat
bersekolah setinggi mungkin, agar dapat mewujudkan cita-
citanya.
44
Dengan minimnya pengalaman kerja yang dimiliki, ia
memutuskan untuk bekerja membantu dosen senior di
kampus ia berasal. Kurang lebih 8-10 bulan. Sebagai asisten
dosen, ia berkutat dengan segala aktifitas perkuliahan.
Aktifitas mengajar di kelas, mengawas ujian, membantu
mengoreksi hasil ujian, dan lain-lain merupakan pengalaman
yang sangat berharga baginya. Semua itu akan ia jadikan
bekal dikemudian hari.
45
Sumber: Dokumentasi Pribadi
46
laboratorium. Namun juga belajar secara outdoor di mata
kuliah tertentu.
47
Sekilas Tentang Penulis
48
putri kecil bernama Fadia Ayu Azzahra. Semuanya tak lepas
dari do’a kedua orang tua dan keluarga.
49
Jalan Hidup Menjadi Dosen
Oleh : Yudabbirul Arif, M.Pd
50
Tiga tahun berfokus pada pendidikan kejuruan,
prestasi saya di akademik cukup bagus dan seringkali
menjadi juara kelas. Kenapa tujuan saya ber alih dan kuliah
di olahraga, ini merupakan menjadi tanda tanya besar
bukan. Jawaban saya karena selama sekolah di SMK, saya
ikut club taekwondo. Latihan tiap hari, ikut pertandingan,
kalah, menang, cidera, banyak hal yang terjadi akan tetapi
tidak akan menurunkan semangat saya untuk tetap latihan
dan bertanding.
51
menjadi sopir disekolah alam yang tugasnya antar jemput
siswa sekolah. Selang saya menjadi sopir rupanya ada
pembukaan penerimaan guru olahraga di sekolah alam
Minangkabau, sayapun mendaftar lah jadi guru olahraga
disana. Ada satu masalah jika saya menjadi guru maka
otomatis yang jadi sopir tidak ada. Maka dari itu saya bekerja
dengan dua posisi, pagi saya mengajar kalau siang saya
mengantar siswa. Juga dibeberapa waktu saya mencoba
terus peruntungan saya untuk menjadi polisi dengan ijazah
s1 akan tetapi tetap tidak lulus, dan saat itu saya pasrah dan
meng ikhlaskan bukan suratan tangan saya menjadi polisi.
Saya merasakan ikhlas dan syukur itu membuat hati lapang
dan tenang, untuk itulah saya selalu bersyukur di semua
keadaan, tidak ada gunanya saya mengeluh.
52
mengajar adalah siswa yang dari tidak tahu menjad tahu,
sedangkan mendidik adalah bagaimana merubah sikap,
tingkahlaku, dan etika siswa menjadi lebih baik. Tidak semua
orang bisa menjalani profesi sebagai guru, untuk itulah saya
bangga menjadi seorang guru.
53
bagaimana membentuk guru berkerakter dengan pelatihan-
pelatihan yang diberikan kepada saya sehingga saya bisa
menjadi guru yang professional.
54
melakukan dagang online dengan menjual berbagai macam
hal, dari sepatu, kaos, jam dan hal lainnya yang bisa saya
jual, yang penting Halal. Tapi karena bakat saya tidak di
bidang perdagangan akhirnya banyak ruginya ada beberapa
kendala yang saya hadapi. Maka sebab itu saya lebih
memilih menjadi guru karena sesuai dengan keilmuan yang
saya miliki
55
SD IT merupakan sekolah Islam Terpadu, yang mana
selain dunia yang saya dapat disitu juga dapat akhirat. Dapat
diartikan disamping saya dapat hak saya berupa gaji
bulanan, di sana saya juga mendapati latihan untuk ilmu
agama yang lebih mendalam, rasa syukur saya begitu besar
saya dapat mengajar disana. Itu merupakan kebanggan
saya menjadi seorang guru pada waktu itu di SD IT, karena
mendidik dan mengajar adalah jalan hidup saya. Maka saat
itu motivasi saya untuk menjadi dosen pada waktu itu sangat
besar jika nantinya sudah tamat S2.
56
mengundurkan diri sebagai dosen dari sana karena saya
lulus sebagai dosen PNS di Universitas Nusa Cendana,
kupang, Nusa Tenggara Timur.
57
Bagi saya pribadi mengajar, membina, melatih,
mendidik, untuk siswa dan mahasiswa menjadi
seseorang yang berkarakter, beretika, dan berkualitas
itu merupakan kebanggan yang tidak akan habis
sepanjang hayat.
58
KARENA DOSEN ADALAH INFLUENCER
Oleh : Eko Sudarmanto, SE. MM. CRA. CRP.
ekosudarmanto.umt@gmail.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang [UMT] Indonesia
Pendahuluan
59
yang dapat mempengaruhi orang lain menuju suatu
perubahan yang diinginkan.
60
sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani dan memenuhi
kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
61
Universitas di kedua benua tersebut, sejak dahulu menerima
mahasiswa dan dosen dari berbagai belahan dunia, yang
tentunya dengan latar belakang yang berbeda meliputi ras,
agama, bahasa, warna kulit, budaya dan lainnya. Hal ini
tentunya dapat mengganggu proses pembelajaran yang
akhirnya akan menghambat tercapainya tujuan dari proses
pembelajaran itu sendiri.
62
Dosen adalah Influencer
63
teknologi, dan seni kepada mahasiswa dan masyarakat. Hal
ini akan mudah dilakukan oleh seorang dosen, apabila ia
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sebagai seorang
‘influencer’ yang baik. Tanpa kemampuan tersebut, usaha
untuk mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan sangat mungkin tidak
dapat terlaksana dengan baik, karena adanya ‘gap’ dalam
komunikasi antara dosen dengan mahasiswanya.
64
influencer hanya berfokus pada dua atau tiga tindakan vital
yang mampu menghasilkan perubahan terbesar. Yaitu
dengan memberikan pengaruh untuk mengubah perilaku-
perilaku vital ke arah tujuan atau hasil yang diinginkan.
1) Motivasi pribadi
2) Kemampuan pribadi
65
pelatihan, dan umpan balik. Perilaku vital dapat
disederhanakan menjadi tindakan yang lebih kecil dengan
tujuan agar orang lain bisa melakukannya. Tidak hanya
mengembangkan kemampuan teknis atau interpersonal
saja, tatapi kemampuan intrapersonal juga harus ikut
dikembangkan. Yaitu dengan melatih bagaimana mengatur
emosi yang bisa merusak menjadi suatu dorongan yang
mendekatkan kepada suatu keberhasilan.
3) Motivasi sosial
66
Upaya melakukan suatu perubahan terkadang juga
membutuhkan perubahan norma, yang bisa dilakukan
dengan dua cara: (a) menjadikannya umum, yaitu mengubah
norma dengan membicarakannya dan berdialog. Buatlah
pembicaraan tentang topik berisiko dan kontoversial terasa
aman, termasuk kekhawatiran tentang perubahan yang akan
diusulkan; (b) untuk menciptakan norma-norma baru, ajak
semua orang agar membuat orang lain merasa bertanggung
jawab atas perubahan norma-norma tersebut. Temukan
para pemimpin formal dan pemuka opini untuk membantu
menggunakan kekuatan pengaruh sosial bersama-sama
menciptakan norma-norma baru.
4) Kemampuan sosial
5) Motivasi struktural
67
motivator pribadi dan sosial sebagai serangan garis depan
dan menanggung beban berat motivasi.
6) Kemampuan struktural
68
dampak yang tidak terlihat dan terpikirkan oleh orang lain,
namun dapat dijelaskan secara lebih nyata akan dampak
tersebut yang tidak diketahui oleh orang lain.
Simpulan
69
pengetahuan, teknologi, dan berbagai inovasi untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada bahkan
dapat mengembangkan nilai-nilai universal kemanusiaan
dalam mengupayakan kesejahteraan dan kemaslahatan
bersama.
70
Referensi
71
Biodata Penulis
72
KARAKTER PROFESI DOSEN
Oleh: Drs. Rusman Latief M.Ikom
Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI)
A. Anak Kampung
Kota Palopo, berjarak sekitar 350 km dari kota
Makassar Sulawesi Selatan, adalah kota kelahiran penulis.
Karena orang tua bertugas di kota Kendari Sulawesi
Tenggara (1970-an). Maka masa kecil dan pendidikan dasar
penulis seluruhnya dilakukan di kota Kendari. Bersekolah di
Sekolah Dasar Mandonga. Lokasinya tepat di jalan utama,
menghubungkan Bandar Udara Wolter Monginsidi
(sekarang Haluoleo) dan kota Kendari. Setiap orang yang
menggunakan pesawat udara akan lewati di depan penulis.
Termasuk, pejabat negara yang berkunjung ke kota
Kendari, akan melewati SD Mandonga.
Peristiwa yang tidak bisa terlupakan, jika pejabat
negara yang akan berkunjung ke kota Kendari, entah
menteri, atau pejabat setingkat menteri. Kami murid SD
Mandonga, akan mempersiapkan menyambut kedatangan
pejabat negara tersebut. Merapikan dan mengecat pagar
dan dinding sekolah dengan bubur kapur berwarna putih,
menggunakan kuas yang terbuat dari alang-alang.
Sebenarnya pagar itu sudah dicat, hanya saja karena
catnya dari bahan kapur, terkena hujan sedikit saja catnya
rontok.
Biaya pembelian cat bubur kapur, penulis tidak ingat,
siapa yang membiayainya. Tetapi biasa dibebankan kepada
murid. Demikian juga kuas dari alang-alang, alat pemotong
rumpun, arit, cangkul dan parang, Di bawa dari rumah
masing-masing murid. Jarak tempuh perjalanan, beberapa
ratus meter hingga beberapa kilo meter. Membawa cat
kapur, cangkul, skop, arit, atau parang. Meletihkan, tetapi
73
tidak terasa karena dikerjakan atas unsur kebahagiaan.
Kebahagiaan kedatangan tamu negara. Kami juga akan
memasang bendera-bendera merah putih ukuran besar dan
kecil diikat dengan benang agar suasananya semarak. Mirip
merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus. Pokoknya
Pekerjaan yang hebat dan luar biasa.
Tiba waktunya tamu negara berkunjung ke kota
Kendari. Kami hanya tahu hari kedatangan, tidak tahu jam
berapa tibanya. Pada hari kedatangan tamu negara tersebut,
biasanya kami berpakaian pramuka lengkap atau memakai
seragam putih-putih lengan panjang. Berdiri di pinggir jalan
depan sekolah, memegang bendera merah putih dengan
pegangan lidi daun kelapa.
Karena tidak tahu jam berapa kedatangannya, kami
pun berdiri di pinggir jalan sejak pukul 08:00 pagi. Berdiri
menunggu dengan menyiapkan yel-yel untuk sambutan
penghormatan. Tanda bahwa tamu negara akan lewat
mengandalkan suara sirene. Suara sirene sudah akan
terdengar dari jarak jauh. Kami akan tetap berdiri di pinggir
jalan selama sirene tidak terdengar. Jika kelelahan berdiri
dan pusing tersengat matahari, guru yang mendampingi
kami akan menyuruh beristirahat sejenak di ruang kelas.
Kemudian kembali lagi ke pinggir jalan. Hal itu, bisa terjadi
berulang kali, hingga matahari berada di atas kepala kami.
Panas, lelah, pusing, haus dan lapar bercampur aduk,
tinggal mobil rombongan tamu negara lewat di depan kami.
Mengibarkan bendera dan meneriakkan yel-yel sebagai
tanda gembira atau kehadiran tamu negara. Kegiatan
menyambut tamu negara tidak sekali, berkali-kali, dan
berkali-kali dan selalu mempersiapkan penyambutan yang
sama.
Sebagai murid sekolah dasar, menyambut tamu
negara melelahkan. Mempersiapkan secara detail, lengkap,
74
dan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya. Prosesi
penyambutannya, hanya rombongan kendaraan roda empat
yang lewat secepat kilat. Mengibarkan bendera di tangan
sambil meneriakkan yel-yel. Setelah itu selesai. Tidak tamu
rupa siapa yang ada di dalam mobil. Lambaian tangan pun
tak ada apalagi senyuman. Tetapi waktu berikutnya kami
akan menyambut mobil yang melaju secepat itu itu.
Hingga suatu waktu, penulis bertanya kepada Kakak
sepupu yang sudah sekolah menengah atas. “Kak siapa sih,
di dalam mobil yang selalu kami sambut kedatangannya,
berdiri menunggunya di pinggir jalan?” tanyaku. “Adikku,
mereka itu pejabat negara, politisi. Mereka yang mengatur
negara ini, memberikan pekerjaan dan kehidupan kepada
kita, membangun sekolah, membagikan beras dan
membayar gaji orang tua kita,” jawab kakak sepupuku.
75
Jawaban itu, melekat dalam pikiran penulis, selalu
mengiang-ngiang di otak, hingga akhirnya bercita-cita ingin
seperti mereka yang ada dalam mobil melesat secepat kilat.
Meskipun tidak pernah melihat wujud, apalagi wajahnya,
tetapi dalam pikiran penulis, mereka adalah secara fisik
baik, dan yakin mereka adalah orang baik, simpatik dan
menyenangkan.
B. Ilmu Politik
Cita-cita ingin menjadi pejabat negara alias politisi
yang masih melekat dalam pikiran, saat masuk perguruan
tinggi, mencari dan memilih jurusan ada unsur-unsur
politiknya. Berniatnya ingin melayani, membantu banyak
orang, memberikan kehidupan dan kesejahteraan kepada
masyarakat. Sadar dan yakin, lalu diterima sebagai
mahasiswa bidang studi Ilmu politik fakultas ilmu sosial dan
Ilmu politik. Kuliah krisan ilmu politik di kota Makassar,
bersyukur dan bangga, karena sesuai harapan.
Belajar ilmu politik, dan aktif berorganisasi di
kampus dan luar kampus sangat mengasyikkan. Terutama
diskusi-diskusi kelompok yang membahas tentang isu-isu
politik dan kebijakan publik. Di samping kuliah penulis juga
akhir politik praktis di lingkungan kampus, melalui organisasi.
Dalam hal mendukung memilih ketua atau pengurus
organisasi, kadang berlandaskan, suka tidak suka, kelompok
kita atau kelompok mereka. Saling memengaruhi konstituen,
dan seterusnya dan seterusnya. Kandidat yang baik, karena
satu daerah, tidak satu kelompok, tidak satu suku, , tidak
jurusan dan lainnya, kadang tidak terpilih.
Hal ini tidak hanya berlaku di dalam kampus tetapi
juga organisasi di luar kampus. Untuk memilik ketua
organisasi kepemudaan kemasyarakatan, dibutuhkan
kompromi dengan dukungan pejabat setempat. Hasil
pilihan, sarat dengan kompromi dan kepentingan-
76
kepentingan, nepotisme, pertemanan, keluarga, dan
kelompok. Semuanya itu Mengasyikkan dan menambah
pengalaman tentang bagaimana bermasyarakat.
Tamat kuliah, tujuan utama adalah bekerja.
Meskipun tidak memiliki keahlian teknis untuk bekerja dalam
bidang industri. Tetapi keberuntungan selalu datang tepat
pada waktunya. Seorang sahabat mengajak bekerja di salah
satu perusahaan. Sebagai kepada sumber daya manusia
(SDM) di Kota Makassar. Kemudian hijrah ke Jakarta, untuk
mengubah dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
Di Jakarta, menjadi seorang jurnalis media cetak pada
penerbitan internal organisasi perusahaan impor. Tugasnya
mencari dan menulis berita tentang ekonomi atau tentang
ekspor dan impor.
Terbit mingguan, menulis minimal tiga tulisan per
sekali terbit. Meskipun media kecil, tetapi sering mendapat
undangan jumpa pers dari beberapa departemen
kementrian RI. Sebagai jurnalis banyak bertemu orang,
hingga akhirnya bertemu dengan seorang narasumber,
merekomendasi penulis melamar dan diterima sebagai
karyawan di salah satu stasiun televisi swasta nasional
televisi, pada devisi produksi nondrama bagian tim kreatif,
untuk program siaran, music, variety show, kuis, games,
talkshow, dan feature show. Bidang kerja yang sama sekali
baru bagi penulis, beruntung mendapat teman-teman yang
baik. Membimbing, mengajari mengusai bidang teknologi
penyiaran.
Bekerja sebagai tim kreatif, dan sangat
menikmatinya. Seluruh pikiran, tenaga, persenan, setiap
harinya hanya untuk membuat program yang disukai
audiensi (khalayak). Dari segi isi, penyajian dan jam tayang.
Hingga akhirnya penulis berhenti stasiun televisi dan bekerja
77
sebagai seorang profesional producer director (PD) untuk
program televisi atau karya audio visual.
C. Tidak Ada Bayangan
Suatu waktu penulis mengantar istri ke tempat kerja
yang menjabat sebagi dekan fakultas Ilmu Komunikasi di
salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Ia bercerita bahwa
mata kuliah “berpikir Kreatif” hingga pertemuan kedua pada
saat itu, belum ada dosen pengampunya. Selain karena
keterbatasan tenaga dosen, juga karena mata kuliah
tersebut mata kuliah baru. Jadi harus mencari dosen yang
memiliki kapasitas berpikir kreatif.
Ia meminta kepada penulis, jika ada teman penulis
yang memiliki pengalaman kreatif dan mau mengajar
mengajar mata kuliah berpikir kreatif, bisa mengirim
lamaran. Teman-teman penulis umumnya berpendidikan
strata 1 (S1), sementara standarisasi menjadi dosen minimal
strata 2 (S2). Karena pagi itu, ada kelas kuliah “berpikir
kreatif” Tanpa pikir panjang, “Biar saya yang mengajar, hari
ini,” kataku. Tujuan penulis untuk membuat suasana
kondusif dan membuat istri nyaman karena belum ada dosen
pengajar.
Penulis berani mengambil tanggung jawab mengajar
saat itu, karena masa bekerja di stasiun televisi penulis
adalah bagian kreatif (content creator). Penulis berpikir, saat
mengajar, cukup menceritakan bagaimana pekerjaan kreatif
media televisi, sebagai awal perkuliahan, dan untuk
membagi pengalaman dan pengetahuan. Kuliah pun di
mulai, dan selesai. Sebagai bentuk tanggung jawab. Minggu
berikutnya, karena belum menemukan dosen yang mau
mengajar, penulis melanjutkan mengajar, menyempurnakan
dan membuat Satuan Acara Pengajaran (SAP), dan
mempersiapkan materi pelajar berikutnya.
78
Penulis mulai menikmati pekerjaan sebagi seorang
dosen. membeli dan membaca buku yang berhubungan
dengan kreativitas. Begitu semangatnya mengajar, jadwal
mengajar benar-benar sesuai waktunya. Tidak pernah lebih
cepat, keluar kelas dari waktu yang ditentukan. Pokoknya
semuanya berjalan sesuai aturan. Mengajar hari sehari, hari
lainnya tetap menyelesaikan pekerjaan syuting program
televisi sesuai dengan kontrak kerja dengan pihak
production house (PH) atau stasiun televisi.
D. Karakter
Dengan berjalannya waktu, menjadi seorang dosen
dengan mengajar, mulai penulis nikmati. Cita-cita masa di
sekolah dasar, ingin membantu orang lain untuk
meningkatkan kualitas hidupnya, melayani dan berbagi
pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain, membuat
penulis bersemangat dan mulai merasakan bahwa mengajar
adalah karakter yang tepat bagi penulis. Penulis pun
mengambil kuliah strata 2 ilmu komunikasi sebagai syarat
dasar untuk menjadi seorang dosen. Kuliah dan mengajar
berjalan bersama, dan kuliah pun selesai.
Dengan berjalannya waktu, karena ilmu yang penulis
tekuni bidang broadcast televisi, penulis pun mengajar tidak
hanya di satu kampus tetapi di beberapa kampus di
JABODETABEK. Tidak mengenal lelah, bersemangat walau
usia sudah tidak muda lagi. Kebahagiaan mengajar yang
paling rasakan, jika di kelas seluruh sudah mahasiswa hadir
sebelum perkuliahan di mulai. Dengan tenang
mendengarkan, mencatat, dan bertanya tentang hal yang
penulis sampaikan. Perilaku mahasiswa itulah yang
membuat penulis terus bersemangat memacu kendara roda
dua dari kampus satu ke kampus. Menyapa, memberikan
materi kuliah, melayani, berdiskusi, dan dengan sabar
79
mendengarkan masalah-masalah perkuliahan mahasiswa
dan berusaha memberikan saran dan solusi.
80
untuk kesempurnaan sebuah ilmu khususnya bidang ilmu
terapan.
Penulis juga, mempelajari dan
mengimplementasikan etika dan regulasi di lingkungan
kampus dan bidang ilmu yang penulis ajarkan. Pada hal-hal
yang pantas tidak pantas, boleh tidak boleh, cocok tidak
cocok, dan lainnya. Berusaha memiliki ilmu atau
pengetahuan dan mengembangkannya. Berbicara atas
dasar data dan fakta, serta bertindak dan berperilaku
bijaksana, dan memberi tanpa mengharapkan kepada
masyarakat dan masyarakat. Oleh karenanya, penulis sadar
bahwa untuk menjadi dosen atau pengajar profesional ada
beberapa unsur yang harus dimiliki, yaitu:
81
pengetahuan yang digeluti dan selalu bersemangat
membagikannya kepada orang lain, terutama yang
membutuhkannya.
82
juga membuka diri untuk menerima kritik, dievaluasi dan
saran dari orang lain. Tetapi sifatnya didominasi sifat
berbagi. Selalu ingin memberi. Tidak mau menikmati atau
mengetahui untuk dirinya sendiri. Apa yang dimiliki akan
selalu dibagikan pada orang lain, dan selalu mengulurkan
tangan kepada yang membutuhkannya, diminta maupun
tidak diminta.
E. Profesi
Dari uraian pengalaman penulis di atas, dapat
disimpulkan profesi dosen adalah profesi yang mulai.
Memberi tanpa pernah meminta. Profesi yang berlandaskan
ilmu yang dicari atau dialami sendiri, kemudian dibagikan
kepada orang lain. Bertindak bijaksana, dalam melakukan
sesuatu, dilandasi manfaat untuk orang lain, tanpa memikir
kepentingan dirinya sendiri.
Meskipun sudah melakukan secara profesional,
tetapi dosen juga manusia. Kadang dalam tindakan ada
yang kurang atau tidak sempurna. Bisa dimaklumi tetapi
kadang ada segelintir orang yang tidak menerima
ketidaksempurnaan itu. Dosen bukanlah malaikat yang
harus sempurna. Ketidaksempurnaan dalam menjalankan
profesi dosen, bisa jadi dilandasi faktor kondisional sebagai
berikut:
83
dengan situasional. Situasi yang membuatnya menjadi
dosen.
3. Menjadi dosen karena terpaksa: Terpaksa dimaksudnya
tidak ada pilihan lain. Tidak bercita-cita menjadi dosen. Pada
saat membutuhkan pekerjaan, hanya ada lowongan menjadi
dosen. Kebetulan memenuhi persyaratannya, maka jadilah
dosen.
Dengan tiga unsur jalur menjadikan dosen sebagai
profesi, tak heran jika dosen memiliki karakter yang berbeda
satu sama lainnya. Mulai dari gaya berpakaian, berbicara,
berjalan, mengajar, dam lainnya. Dengan karakter yang
berbeda itu, tidak salah meminjam istilah William Arthur
Ward, seorang penulis inspiratif, yang mengatakan, ada
empat karakter dosen.
(1) Dosen biasa-biasa: Biasanya pandai berbicara.
(2) Dosen bagus: Pandai menerangkan. (3) Dosen hebat:
Pandai mendemonstrasikan, dan (4) dosen Mulia: dosen
yang memberikan inspirasi. Mau jadi dosen karakter yang
mana? Semuanya kegiatan profesi dosen bermuara pada
berbagi. Berbagi ilmu dan pengalaman untuk meningkatkan
kualitas kehidupan manusia.
84
TENTANG PENULIS
85
(PD). Program yang pernah dikerjakan di antaranya,
Kenapa Ya MNCTV, Pendidikan Usia Dini MNC Picture,
Masa Kalah Sama Anak-anak, News Boom dan News Bus
tvOne. Membantu Helmy Yahya memproduksi Program
Penghuni Terakhir (PETIR) ANTV, dan juga memproduksi
beberapa program di stasiun televisi lokal.
Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN
Mandonga Kendari, SMPN I Kendari Sulawesi Tenggara.
SMAN 159 Sungguminasa Gowa Sulawesi Selatan, dan
alumni Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, dan
menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Penulis tinggal di
kota Depok Jawa Barat, bersama istri tercinta, Yusiatie Utud
dengan dua anak yaitu Muhammad Wira Akira (25) dan Raja
Daffa Abdullah (19).
Penulis dapat dihubungi melalui email:
rusmanlatief2@gmail.com, produsernondrama@gmail.com,
rusmanlatief64@gmail.com. Instagram: rusman_latief,
Facebook: Rusman Latief, Twitter:@LatiefRusman.
Whatsapp 0811985247.
86
MENJADI DOSEN ADALAH SEBUAH ANUGERAH
87
semua tugas perkuliahan dan aktivitas kampus dilakukan
dari rumah. Work from home. STKIP Yapis Dompu termasuk
di antara kampus yang awal melakukan penutupan kampus
dan pemindahan seluruh aktivitas secara daring.
88
menyenangkan dari seorang dosen bukan lamanya
mengeluti profesi, bukan karena sudah tersertifikasi. Juga
bukan dari banyaknya tepuk tangan panjang dari
mahasiswanya. Juga bukan saat dipuji, disanjung, digemari,
atau saat ditakuti mahasiswannya. Seorang dosen sangat
bangga kalau mahasiswa paham dengan apa yang dia
ajarkan. Dia merasa sangat puas manakala mahasiswanya
berhasil meraih cita-citanya dan bangga jika mampu
menjelaskan hal yang sulit menjadi mudah. Karena tugas
dosen bukan hanya untuk mengajar tetapi lebih dari itu,
tugas dosen yang tidak kalah penting adalah mendidik. Dan
yang paling penting, dosen berkewajiban memotivasi
peserta didiknya dalam berbagai hal yang positif untuk
merangsang para mahasiswa/I menjadi semakin sukses.
89
nominal gaji besar akan jaminan kebahagiaan hakiki bagi
seseorang.
90
Dosen yang baik ialah dosen yang tidak pelit dan
perhitungan dalam berbagi Ilmu. Ia tidak memperlakukan
ilmu selayaknya barang yang dapat dijual belikan, tetapi dia
akan memperlakukan ilmu sebagai ladang ibadah dan
kontribusi nyata sebagai pendidik yang berintegritas
begitulah yang seharusnya dilakukan oleh para dosen.
Seringkali kita melihat seseorang melakukan sesuatu hal
dengan penuh semangat, senang dan antusias. Terkadang,
bahkan sampai tidak mengenal waktu dan lelah karena
enjoy-nya dalam mengerjakan sesuatu hal tersebut. Energi
yang dikeluarkan dapat optimal sesuai dengan
kemampuannya. Namun sebaliknya, kita juga sering melihat
seseorang secara ogah-ogahan, setengah hati, kurang
semangat, ada keterpaksaan karena melakukannya hanya
sebagai kewajiban saja, tanpa menikmati pekerjaannya
tersebut. Hasil pekerjaan yang dicapai pun standar-standar
saja. Fenomena ini sering kita jumpai, di lingkungan
pekerjaan, perusahaan, instansi-instansi maupun dunia
pendidikan.
91
banyak juga dosen yang menganggap profesi ini sebagai
profesi numpang lewat, bahkan untuk “keren-kerenan”
semata hanya untuk dipandang lebih berkelas dari profesi
yang lainnya. Padahal melalui profesi ini bisa hadir
segudang kesempatan dikehidupan kita. Sebut saja menjadi
ada kesempatan untuk menjadi pembicara, juri pemilihan
kontes, ikut workship/pelatihan gratis, bepergian/melancong
keluar negeri, jaringan pertemanan yang semakin luas,
kesempatan untuk mengenal banyak karakter manusia
sebagai ajang pembelajaran, menghasilkan kebahagia batin
dan lahir karena banyaknya energi positif disekelilingnya dan
masih banyak kesempatan baik lainnya.
92
akan dikenal sepanjang hidupnya, pastikan rekam jejak
menjadi seorang dosen dapat menjadi “kenangan indah” ,
bukan malah menjadi “mimpi buruk” bagi mereka yang
pernah menjadi mahasiswa kita.
93
melakukan pengajaran kepada peserta didiknya.
Keberhasilan peserta didik merupakan keberhasilan dosen
sebagai pendidiknya. Seorang dosen dapat dikatakan
sukses menjadi dosen bila memiliki kebahagiaan
sesungguhnya, yaitu berupa kepuasan batin bahwa dia
berhasil mencetak para generasi bangsa agar tumbuh
cerdas dan berakhlak mulia.
94
sebagai dosen. Setelah mulai terbuka makna dari passion,
marilah mulai menikmati hidup dengan menjalani pekerjaan
yang kita cintai. Sungguh tindakan yang sia-sia bila kita
bertahun-tahun menjalankan suatu pekerjaan tapi tidak
memiliki karya untuk pengembangan dan kemajuan profesi ,
tapi yang justru terjadi nihil prestasi karena kita tidak senang
dan tidak menyukainya. Apabila kita bekerja sesuai dengan
passion, berarti kita tahu kekuatan pada diri kita, dan pada
hakikatnya kita tidak sedang bekerja melainkan sedang
menjalankan hobi.
95
sudah dilakukan oleh dosen mereka pada semasa menjadi
seorang mahasiswa/i.
96
sempurna lahir dari proses perubahan yang diselami dengan
pendekatan “Intellectual Humility“. Mahasiswa/I yang ada
dihadapan dosen sudah sepantasnya diperlakukan sebagai
“subjek” perubahan, bukan “objek perubahan”. Dengan
memahami sudut pandang ini maka proses transfer ilmu
perlu dilakukan dengan cara, gaya dan daya yang
memanusiakan mahasiswa/inya. Salah satu contoh yang
paling sederhana adalah dengan penggunaan bahasa
penyampaian bahan ajar yang mudah dimengerti.
Pemberian contoh bahan ajar yang dekat dengan dunia
mereka dan serta situasi masa kini. Banyak dosen yang lupa
bahwa mahasiswa/i hadir kedalam kelas dengan tingkat
kematangan (ilmu, emosi, pengetahuan dan kemampuan)
yang berbeda. Berbagai pendekatan perlu dikedepankan
agar bahan ajar yang diberikan mudah dipahami dan
bermanfaat bagi kedua belah pihak.
97
penghuni kelas itu sendiri. Terpancing emosi dan
mengumbar kemarahan didalam kelas itu akan menjadi
“boomerang” tersendiri bagi seorang dosen. Versi dosen
teladan menurut saya adalah ketika ada dosen yang mampu
berdamai dengan hati dan dirinya sehingga tidak mudah
termakan sifat egoisme diri.
98
batas. Oleh karenanya profesi dosen dianggap sebagai
alternatif pilihan pekerjaan yang menarik, dibandingkan
pekerjaan yang lain. Saat ini sudah banyak dijumpai dosen
usia yang relatif muda. Bisa kita perhatikan bersama saat ini
banyak dosen baru berusia muda di bawah 30 tahun yang
mengisi ruang kuliah atau laboratorium di berbagai
universitas negeri atau swasta di bumi nusantara ini.
Fenomena ini hadir karena berbanding lurus dengan adanya
sistem pendidikan dan pesatnya kemajuan teknologi. Dua
hal ini memungkinkan pemuda/i dari generasi millenial
mampu menyelesaikan strata pendidikan tingginya dalam
rentang waktu yang relatif singkat. Ditambah dengan
hadirnya ribuan kesempatan untuk mendapatkan biaya
kuliah gratis dari berbagai lembaga penyedia beasiswa
dalam ataupun luar negeri. Murid yang dipersenjatai dengan
informasi akan selalu memenangkan pertempuran .
99
Kemampuan Dosen Akademik) dan bahan Inggris (TOEFL
minimal 510, PBT), seseorang tak bisa lagi melakukannya
bila sudah lewat usia 50 tahun (kecuali mempunyai
kualifikasi/kompetensi khusus). Oleh karena itu karir dan
profesi dosen perlu diambil sedari muda karena berjenjang,
jangan tunggu bergelar Doktor atau menjelang pensiun dulu
baru melamar menjadi dosen. Menjadi lebih muda,
berpendidikan, tertata, kariernya lebih jelas, lebih fokus, dan
jenjang akademisnya lebih dihargai. Dan tentu harganya
akan lebih mahal.” Beberapa dari dosen muda pun punya
jargon, “kalau bisa jadi dosen diusia muda kenapa harus
nunggu tua?”, “kalau bisa mengajar sambil belajar, kenapa
nunggu belajar sampai pintar baru mengajar?.
100
sangat menentukan seseorang dapat menjadi dosen atau
tidak.
101
komitmen yang tinggi. Dosen teladan selayaknya harus
punya panggilan untuk lebih melayani tugas Tridharma
perguruan tinggi yang kuat, penuh komitmen dan disiplin.
Sesungguhnya profesi dosen mendapat tempat yang layak
di hormati, salah satu hal yang membuat masyarakat
Indonesia kagum dengan profesi dosen karena pengabdian,
dan karya.
102
Menjadi Dosen Muda yang Tak Henti
Belajar dan Berkarya
Oleh : Selasih Putri IH, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
103
4. Bangga melihat anak didik yang sukses
Rasa bahagia yang luar biasa ketika melihat anak didik
kita bisa memahami dan menguasai materi yang telah kita
berikan. Hal ini menjadi suatu bonus yang sangat
membanggakan ketika sebagai dosen. Apalagi ketika
melihat lulusan yang telah menjadi orang sukses, menjadi
bidan yang bermanfaat, tentu ini menjadi suatu
kebanggaan yang tidak dapat dinilai dengan apapun.
Adapun tugas seorang dosen yang notabennya tidak
mudah. Banyak hal perlu dikerjakan terutama Tridharma
perguruan tinggi, yakni :
1. Melakukan Pengajaran
Mengajar merupakan tugas utama sebagai dosen.
Kualitas dosen dalam melakukan hal ini menjadi kunci
keberhasilan mahasiswa. Disini dosen diminta dapat
menentukan strategi mengajar, memilih metode yang
tepat, menyiapkan bahan ajar dan lain sebagainya. Bagi
saya dosen tidak hanya cukup melakukan pengajaran,
namun lebih dari itu. Dosen dituntut memberikan
semangat, motivasi pada anak didiknya, memberikan
pendidikan karakter dan menjadi sosok teladan bagi anak
didiknya.
Apalagi disituasi yang terkadang membuat dosen
harus memiliki banyak strategi dalam proses belajar
mengajar, seperti dimasa pandemi Covid-19 ini. Dosen
harus mampu menyesuaikan keadaan demi untuk
menfasilitasi anak didik untuk tetap belajar. Pembelajaran
secara online menjadi sebuah alternatif yang harus kita
jalani. Memang disisi lain pembelajaran ini memiliki
kekurangan seperti adanya keterbatasan saat sinyal sulit,
relatif membutuhkan bea yang lebih mahal, dll. Dan
tantangan lain adalah ketika proses pembelajaran saat
praktikum yang dilakukan saat covid-19 ini yakni tetap
104
menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Hal ini
dilakukan semata-mata sebagai upaya agar mahasiswa
tetap merdeka belajar.
2. Melakukan Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk
pengembangan keilmuan. Melalui kegiatan ini, dosen dapat
menyalurkan ide-ide baru selain itu penelitian dapat sebagai
sarana untuk mengembangkan potensi serta selalu
menggali dan menemukan sesuatu hal baru sesuai dengan
bidang kesehatan yang saya geluti. Berbagai kesempatan
untuk mendapatkan hibah penelitian dosen kini semakin
terbuka lebar. Beberapa penelitian ini tentu akan menjadi
sebuah motivasi untuk terus memberikan gagasan inovatif
untuk membangun negeri ini.
3. Melakukan Pengabdian kepada Masyarakat
105
Kegiatan mengabdi kepada masyarakat khususnya
dibidang ibu dan anak menjadi suatu kegiatan rutin yang
harus dilakukan oleh seorang dosen. Mengabdikan diri
dengan memberikan pelayanan seperti melakukan
penyuluhan kesehatan, pelatihan pemberdayaan
masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan dasar, dll.
Contoh kegiatan pengabdian masyarakat yang saya lakukan
saat covid-19 ini adalah melakukan seminar online Bersama
narasumber dari United States dan teman sejawat bidan
yang diselenggarakan bersama dengan Keluarga Alumni
Kebidanan Universitas Gadjah Mada (KABIDGMA) sebagai
berikut :
106
Gambar 3. Melakukan pelayanan kesehatan
masyarakat
107
tentu akan membekas dan terus akan dilakukan oleh
mahasiswa kita di dunia kerja kelak.
Berikut dapat kita lihat beberapa kegiatan penunjang
untuk peningkatan kompetensi dosen yang dapat kita
lakukan :
108
2. Meningkatkan skill atau ketrampilan
Kebidanan merupakan suatu ilmu terapan yang
mana dituntut terampil dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai upaya untuk meningkatkan
ketrampilan sebaiknya memang kita sebagai dosen
senantiasa mengikuti update ketrampilan, misalnya melalui
kunjungan, magang dan pelatihan.
Bagi saya dosen merupakan passion sekaligus
pilihan hidup. Semangat yang selalu berkobar untuk
menghadapi tantangan dan rintangan yang harus kita hadapi.
Kepuasaan bagi seorang dosen bagi saya adalah
keberhasilan dalam memberikan nilai manfaat dan
menebarkan ilmu bagi sesama. Menikmati apa yang menjadi
peran sebagai dosen, menikmati hidup dengan mencintai
profesi yang menjadi pilihan kita, mendorong kita untuk terus
belajar dan berkarya untuk senantiasa membangun negeri ini
menjadi lebih baik.
109
Riwayat Hidup Penulis
Tempat Bekerja
Program Studi Kebidanan STIKES Guna Bangsa
Yogyakarta tahun 2018-saat ini.
110
TAKDIR TAK TERDUGA
Oleh : Nur Rohmatillah
111
menikah terlebih dahulu. Setelah menikah aku ikut dengan
suami di kota Bandung. Karena setelah menikah belum ada
aktivitas lain, sambil menabung dan menunggu untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, aku coba
menyibukkan diri di lingkungan rumah dengan
memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
112
yang tidak hanya mengaji tetapi juga belajar sosialisasi,
akademik, stimulasi fisik motorik, emosi, dan aspek lainnya
yang harus dikembangkan pada anak usia dini.
Alhamdulillah setelah hampir 3 tahun jumlah anak yang
bergabung di PAUD ada sekitar 30 orang. Tak hanya itu,
sore hari aku dan suami pun mengajar mengaji anak anak
usia remaja. Biasanya setelah sholat magrib sampai isya.
Dengan pencapaian dan proses yang aku alami, akhirnya
aku merasa sangat tertarik dan terpanggil untuk menggeluti
bidang pendidikan.
113
rumah cukup memberikan bekal dalam mengajar, meskipun
untuk mengajar atau menghadapi mahasiswa tentu berbeda
karena usia dan karakteristiknya pun berbeda. Setelah dua
tahun mengabdi, Alhamdulillah pada tahun 2011 berhasil
mendapat sertifikasi dosen.
114
Dengan diberlakukannya undang-undang tersebut,
maka peran dan tugas pokok dosen telah berkembang dari
yang semula lebih ditekankan pada tugas mengajar menjadi
pendidik professional dan ilmuwan yang memiliki tugas lebih
luas, bukan hanya sekedar mengajar.
115
dosen memiliki tugas dan peran yang cukup besar dalam
mempersiapkan para pendidik di semua jenjang pendidikan.
Apalagi dengan kondisi perkembangan zaman sekarang
yang cukup pesat yang ditandai dengan penggunaan
teknologi di semua bidang.
116
tugas dengan baik dan ideal, tugas perguruan tinggi sebagai
pencetak agen perubahan (agent of change) di masyarakat
akan sulit untuk terwujud.
117
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad,
ath-Thabrani, ad Daruqutni)
***
118
DAFTAR PUSTAKA
119
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
120
Sekprodi PGPAUD, Sekretaris LPPM, Kaprodi PGPAUD,
Kaprodi PGMI dan Wakil Dekan.
121
PENDIDIKAN DAN IMPLEMENTASINYA BAGI DOSEN
MELALUI TRI DARMA PERGURUAN TINGGI
Oleh : Ahmad, S.Pd.I., M.Pd.I
122
mengikuti perputaran waktu. Perubahan, inovasi tak bisa
dihindari.
Dosen merupakan profesi yang memerlukan
kualifikasi dan kompetensi, keahlian dan keterampilan.
Seperti profesi yang lain, kualifikasi dan kompetensi Dosen
ditentukan dan diatur oleh Undang–Undang. Secara rinci
diatur dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Dalam Undang Undang tersebut dijelaskan bahwa
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan
memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Dalam sejarah pemikiran Islam, ada beberapa
konsep nalar yang mempengaruhi sistem dalam Islam,
diantaranya adalah kata logos dan nous (bahasa Yunani)
yang keduanya berarti “akar universal”. (Thahir, 2012).
Uraian tersebut memberikan argumen terkait dengan nalar
yang mesti digunakan oleh dosen untuk berfikir dan
melahirkan gagasan terbarukan, sehingga mampu
mendobrak pintu pengetahuan. Setidaknya melalui tulisan
dosen memberikan konstribusi pemikiran, gagasan.
123
Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari tujuan
pendidikan nasional yang telah diatur oleh undang-undang.
Sebagaimana yang diamanah kan oleh Undang-Undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
pasal 3 menyebutkan bahwa: “Tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Ki Hadjar Dewantara bahwa “Tujuan pendidikan
adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang
sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan
manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya) dan
masyarakatnya.”
Jika kita renungi masalah pembangunan pendidikan di
Indonesia, sungguh mengundang kita semua untuk
mencermati betapa pendidikan di Indonesia baru sekedar
mampu memberikan dampak langsung pendidikan yang
mewujudkan ijazah. Akan tetapi, belum sampai memberikan
dampak pengiring pengajaran yang indikatornya adanya
kemampuan sumber daya manusia”. (Uno, Hamzah B. Nina
Lamatenggo, 2016). Masalah pendidikan di Indonesia
membutuhkan perhatian serius dari semua elemen
masyarakat. Majunya pendidikan di Indonesia merupakan
kemajuan peradaban bangsa.
Di daerah terpencil dan pelosok banyak lembaga
pendidikan yang dibangun berdasarkan swadaya
masyarakat banyak yang tutup karena berbagai alasan. Hal
ini perlu mendapat perhatian dari praktisi pendidikan
termasuk dosen. Lembaga pendidikan tersebut
membutuhkan perhatian, manajemen, pengelolaan yang
berkelanjutan.
124
Memperhatikan uraian diatas, hal ini merupakan
sebuah tantangan tersendiri bagi dosen terus meningkatkan
pengetahuan maupun keterampilan dalam hal memajukan
pendidikan di Indonesia.
“Seorang yang disebut pendidik professional bukan
sekedar merupakan pekerja teknis dengan pemikiran mikro
semata, melainkan juga memahami konsep dan kaidah-
kaidah yang harus dipahami dan disikapi secara professional
pula”. (Uno, Hamzah B. Nina Lamatenggo, 2016).
Dosen yang melaksanakan tugas pembelajaran
sangat memahami betul bagaimana proses pendidikan itu
berlangsung. Pendidikan memberikan konstribusi penting
dalam meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat.
1. Meningkatkan Pengetahuan
Meski telah berprofesi dosen, tidak membuat untuk
berhenti belajar. Belajar tentang apa saja dari lingkungan
sekitar yang disesuaikan dengan basic keilmuan.
Lingkungan menjadi bahan bacaan sangat dinamis. Di era
4.0 saat ini, semua informasi tersaji dengan sangat cepat.
Profesi dosen, memiliki tantangan luar biasa. Jika tak ingin
beradaptasi dengan perkembangan yang ada, akan jauh
tertinggal.
Dalam konteks lain dosen harus memahami akar
permasalahannya dilihat dari sudut pandang filsafat.
Kehadiran filsafat bagi dosen dalam melakukan
pembelajaran setidaknya menghubungkan disiplin ilmu yang
diampuh. “Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba
menjawab masalah-masalah yang tidak dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa karena masalah tersebut diluar
jangkauan ilmu pengetahuan biasa”. (Mustofa, 2007)
Mengapa harus meninggalkan zona nyaman. Nyaman
dalam artian tidak mau mengembangkan ide, gagasan,
kreatifitas. Tak cukup hanya dengan mengajar dari kelas
125
yang satu ke ruangan yang lain. Aspek lain yang mestinya
dikembangkan ialah mampu melahirkan pikiran yang
sifatnya edukatif. Sebab, ketika hanya fokus pada mengajar
tanpa didukung dengan kreaktifitas lain, maka ilmunya
menjadi tidak tersalurkan.
Hal lain yang perlu dilakukan, misalnya menulis buku
atau artikel. Menulis buku, artikel, memperkaya khasanah
berfikir. Membaca hasil karya orang lain dengan penuh
analisa. Membaca karya ilmiah orang lain dengan
menganalisa membuat ruang pikiran pengetahuan,
informasi baru.
Berhadapan dengan mahasiswa diruang kelas,
memunculkan wawasan ilmu pengetahuan. Teori yang
disajikan oleh dosen, berdasarkan hasil bacaan ilmiah,
memberikan konstribusi besar terhadap pengetahuan.
Semakin sering melihat, mendengar, membaca, menulis,
maka mendapatkan ide, pikiran, pengalaman terbaru.
2. Kualifikasi Akademik
Kualifikasi Akademik Dosen yang dimaksud adalah
minimal melalui pendidikan tinggi program pascasarjana
yang terakreditasi sesuai dengan bidang ilmu keahlian.
Jika dahulu lulusan sarjana bisa menjadi dosen, setelah
keluarnya UU tersebut mewajibkan seorang dosen
bergelar magister untuk mengajar program diploma dan
sarjana. Lulusan program doktor untuk mengajar program
pascasarjana.
Dosen berupaya untuk terus belajar dan belajar.
Perkembangan informmasi yang sangat cepat, menuntut
dosen untuk terus up to date terhadap informasi terbaru.
Terus berlatih mengelolah kemampuan akademik. Tidak
boleh berhenti dan merasa paling pandai.
Tantangan demi tantangan pasti selalu menjadi tak
bisa dielakkan begitu saja. Era sekarang, menuntut dosen
126
untuk berkarya. Menjalin kerjasama dengan teman
seprofesi, masyarakat, dunia luar. Bekerja sama dengan
teman sejawat, lokal, nasional bahkan internasional.
Semakin banyak menjalin komunikasi dengan teman
seprofesi, membuat ide, gagasan, pikiran semakin terbuka.
Pikiran, gagasan, ide mesti terus dikembangkan. Tidak boleh
puas hanya satu dengan karya. Akal menurut para ahli
filsafat mesti terus di olah.
Ketika membuka ruang informasi yang ada di media
lain misalnya sosial media banyak informasi tentang dosen
muda berbakat yang memiliki kreaktifitas luar biasa.
Penguasaan bahasa asing yang sangat baik, menguasai
teknologi, mengelola media pembelajaran dengan sangat
bagus. Potensi yang baik terus dikembangkan.
3. Menulis
Menjadi dosen memiliki tanggung jawab akademik.
Bukan hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan,
namun juga memiliki pengalaman. Menulis buku, artikel,
penelitian, pengabdian pada masyarakat. Disinilah unik dan
luar biasanya menjadi dosen.
Potensi untuk mendapat ilmu baru selalu terbuka,
asalkan selalu mengikuti informasi terbaru. Dosen dapat
menuangkan ide, pikiran, gagasan melalui tulisan, misalnya:
1. Artikel jurnal
a. Jurnal nasional bereputasi
b. Jurnal nasional belum bereputasi
c. Jurnal internasional bereputasi
d. Dst
2. Buku
a. Buku ajar
b. Buku monograf
c. Buku antologi
127
d. Buku referensi
e. Dst
Artikel ilmiah adalah tulisan khusus yang diolah (ditulis
kembali) dari suatu bentuk karya tulis ilmiah, baik laporan
penelitian maupun karya tulis akademik, kemudian
diterbitkan di dalam jurnal akademik bereputasi, yakni jurnal
terbitan perguruan tinggi atau terbitan himpunan profesi
akademik yang terakreditasi. (Wibowo, 2013).
Menulis memang sesuatu yang sulit, jika tidak
dibiasakan. Menulis merupakan kekayaan yang luar biasa
nikmatnya. Bagaimana dikatakan nikmat, sebab ide maupun
gagasan bisa disalurkan melalui tulisan. Membiasakan diri
akhirnya akan terbiasa. Semakin menunjukkan kedewasaan
berfikir, menentramkan perasaan, mengembangkan
kecerdasan intelektual.
Menulis bahan pembelajaran yang akan
dipresentasikan dikelas. Mengamati kegiatan mahasiswa.
Mencermati atau menganalisa silabus dapat melahirkan ide,
gagasan, pikiran untuk dituangkan dalam tulisan, maka
menjadi buku ajar. Bagi seorang Dosen karya ilmiah sangat
penting sebagai bentuk kompetensi atau kepakaran dirinya
dalam bidang yang ditekuni. Menulis adalah keharusan bagi
seorang dosen, bahkan dosen tidak memiliki substansi jika
tidak menulis.
Pada era terkini rekam jejak dosen dapat dilihat di
Sinta, google scholar, scopus, jurnal dll. Oleh karenanya,
sudah saatnya dosen melahirkan karya nyata untuk
mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi masing-
masing. Bahkan untuk menjadi reviwer, editor, rekam jejak
dosen dilihat seberapa banyak karya yang telah dihasilkan.
“Menulis merupakan bentuk tranformasi dan
penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada
masyarakat. Namun, fakta yang terjadi di lapangan,
128
komitmen dosen menulis dan mempublikasikannya masih
tergolong rendah”. (Arifudin, 2020).
Gagasan biasanya hanya disampaikan secara lisan
melalui seminar atau diskusi, yang seringkali tidak disertai
dengan bahan tulisan. Sangat penting bagi dosen untuk
menuangkan ide, gagasan, pikirannya melalui tulisan guna
menambah wawasan keilmuan. Salah satu manfaat penting
untuk menulis karya ilmiah bagi dosen ialah untuk
meningkatkan citra dari perguruan tinggi.
129
B. Penelitian dan Pengembangan
Meneliti! Mengapa meneliti? Apakah tidak cukup
dengan mengajar saja? Penelitian penting bagi dosen.
Mengasah kecerdasan berfikir. Menggali latar belakang
masalah. Merumuskan, mengkaji teori, membuka kerangka
berfikir. Melahirkan hasil penelitian.
Kegiatan meneliti merupakan salah satu kewajiban
dosen dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi.
Melalui penelitian, banyak hasil dan dampak yang dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, termasuk mengembangkan dunia
pendidikan.
Banyaknya persoalan maupun fenomena yang terjadi
dilingkungan sekitar dapat menjadi bahan penelitian. Objek
penelitian yang dilakukan dosen berdasarkan basic keimuan
masing-masing. Dosen tidak hanya mengajar diruang kelas,
namun mampu membaca, melihat fenomena yang
dituangkan dalam penelitian. Kemampaun dosen menggali
persoalan dan latar belakang masalahnya serta mampu
merumuskan ide, gagasan, pikirannya.
Proses perkuliahan yang dilaksanakan pada semester
ganjil maupun genap setidaknya dimanfaatkan oleh dosen
untuk meneliti. Keinginan untuk meneliti bagi dosen masih
sangat minim. Hal ini berbeda dengan dosen di Negara yang
sudah maju, penelitian mendapat perhatian penting.
sehingga hasil penelitian mereka dapat dibaca oleh dosen di
seluruh dunia.
“Dalam suatu penelitian, termasuk penelitian kualitatif,
apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya
paradigma penelitian atau landasan teoritis tertentu
mengarahkan pelaksaan penelitian yang dilakukan”.
(Tohirin, 2012).
130
Era pandemic covid 19 seperti sekarang ini
membutuhkan kreasi dosen untuk melakukan penelitian.
Keterlibatan dosen dalam memecahkan masalah Pandemi
Covid 19 dari sudut pandang keilmuannya. Gagasan,
pikiran, ide dituangkan melalui artikel kemudian diterbitkan
di jurnal nasional bahkan jurnal internasional.
Gagasan lainnya dituangkan pada buku, sehingga
menjadi bahan bacaan yang memberikan konstribusi
pengetahuan kepada masyarakat. Pentingnya penelitian
dalam dunia pendidikan tinggi (dikti) didasari oleh data
bahwa hanya 12 persen dari publikasi penelitian sosial
tentang Indonesia dalam peerreviewed jurnal
internasional yang ditulis oleh penulis Indonesia. (Yunani,
2016)
Sementara total jumlah publikasi ilmiah Indonesia
masih jauh tertinggal dari Malaysia dan Singapura
Padahal, sejumlah pasal dalam UU Pendidikan Tinggi
tentang Inovasi Teknologi & Daya Saing yang berkaitan
dengan pendidikan tinggi dan penelitian untuk menopang
daya saing bangsa, mendukung adanya penelitian bagi
dosen, seperti: Pasal 45 (1) Penelitian di Perguruan Tinggi
diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan
Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa. (2) Penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sivitas Akademika
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
(3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan kompetisi.
(Yunani, 2016)
Pasal 46 (1) Hasil Penelitian bermanfaat untuk:
Pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
pembelajaran; peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan
131
kemajuan peradaban bangsa; peningkatan kemandirian,
kemajuan, dan daya saing bangsa. (Yunani, 2016).
Alam semesta yang terpampang begitu luas menjadi
wadah untuk dijadikan bahan penelitian. Bagi dosen yang
memiliki basic keilmuan pendidikan Islam, tentu saja
melakukan penelitian sesuai basic keilmuannya. Fenomena
yang berkaitan dengan pendidikan Islam. Lembaga
pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran, peserta didik
dan berbagai fenomena yang ada.
Merubah mindset dan paradigma berfikir adalah hal
penting yang harus dilakukan. Menggali potensi terdalam
dan menyalurkan kekayaan berfikir. Membaca, melihat,
mengamati perkembangan global, semestinya
membangkitkan semangat untuk terus berbenah.
Menguasai metodologi penelitian. Mampu menciptakan
temuan atau inovasi baru, sehingga bermanfaat bagi
kebutuhan akademik, bangsa dan Negara.
132
C. Pengabdian Kepada Masyarakat
Dosen tidak hanya melakukan pembelajaran dalam
ruangan kelas. Dosen bagian penting dari masyarakat.
Melakukan inovasi dan karya bersama masyarakat. Tawaran
yang diberikan lembaga, kementerian, NGO, kepada dosen
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Setiap tahun melalui lembaga kementerian
diumumkan tentang dana pengabdian kepada masyarakat
yang diperuntukan kepada dosen seluruh Indonesia.
Perguruan tinggi dituntut mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Setiap perguruan tinggi harus dapat memenuhui
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, yaitu
kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada
masyarakat pada perguruan tinggi sebagaimaana
diamanatkan oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (Pengabdian,
2018).
Tantangan berikutnya ialah sejauh mana keinginan
dosen untuk terus mengembangkan disiplin keilmuannya.
Cukup banyak organisasi profesi dosen yag bisa dijadikan
wadah untuk berhimpun menimbah pengalaman dan
wawasan. Memahami pengabdian kepada masyarakat
begitu spesifik.
Seyogyanya pengabdian kepada masyarakat
menjadi perhatian penting bagi dosen. Tidak hanya berkutat
dengan materi dalam ruangan, namun berani membuka diri
untuk terjun langsung dengan masyarakat secara luas
sesuai dengan basic keilmuan yang dimilikinya.
133
Berdasarkan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dan
mengembangkan Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, di samping pendidikan demi kemajuan bangsa
dan negara. Demikian juga sesuai Pasal 60 UU Nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengenai kewajiban
dosen, dinyatakan bahwa, dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dosen berkewajiban melaksanakan
Tridharma perguruan tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian,
dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 mewajibkan
perguruan tinggi untuk melaksanakan Tridharma Perguruan
Tinggi, yaitu menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Secara luas pengabdian masyarakat bagi dosen
ialah konstribusi nyata kepada negeri. Sebagaimana yang
diketahui pengabdian kepada masyarakat merupakan
elemen penting bagi Tri Darma Perguruan Tinggi. Disisi lain
masyarakat juga mendapat pencerahan atas permasalahan
yang dihadapi. Keterlibatan dosen dalam kegiatan
kemasyarakatan memiliki makna penting.
Dosen yang terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian
masyarakat memberikan manfaat luar biasa.
Pengembangan, pemberdayaan dan inovasi yang dilakukan
dosen dikampus bersama mahasiswa memberikan
konstribusi bagi kemajuan masyarakat sekitarnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
secara berkesinambungan memberikan dampak positif bagi
dosen dan masyarakat. Selama ini fokus dosen masih
seputar melakukan proses pembelajaran dalam kelas. Pada
prinsipnya teori dan praktek harus padu.
134
Kesimpulannya bahwa hal ini akan terwujud jika
pendidikan dan implementasinya bagi dosen melalui Tri
Darma Perguruan Tinggi dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Menumbuhkan kesadaran untuk terus
berkarya melalui profesi dosen agar pendidikan di Indonesia
semakin maju dan berkembang pesat.
135
CURIKULUM VITAE
136
DAFTAR PUSTAKA
137
SAYA BANGGA MENJADI DOSEN FISIOLOGI
OLAHRAGA DAN BISA MEMBERIKAN KONSTRIBUSI
DARI ILMU YANG SAYA PELAJARI
138
Bermula sewaktu menjadi atlet beladiri di persatuan tinju
amatir Lombok tegah. melihat perkembangan dan metode
latihan yang seperti hanya itu-itu saja tidak ada variasi
latihan dan motivasi untuk meningkatkan performa terbaik,
alhasil kerana sudah hobi berolahraga saya masuk di
fakultas pendidikan olahraga dan disana saya belajar
banyak materi tentang metode latihan dan cara untuk
meningkatkan performa.
139
individu. Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ tubuh
akan selalu bereaksi dalam rangka penyesuaian diri demi
terciptanya “Homeostasis” (kecenderungan organisme hidup
untuk mempertahankan lingkungan dalam “Millieau
Interieur” yang stabil bagi selnya. (TriRustiadi, 2013)
FREKUWENSI LATIHAN
140
INTENSITAS LATIHAN
LAMA LATIHAN
141
OVERTRAINING
142
istilah overreaching yang merupakan panurunan performa
jangka waktu yang pendek atau sementara saja.
143
kimia, dirubah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan
sederhana, sehingga siap untuk diserap oleh darah pada
dinding usus halus, yaitu pada yeyenum dan ileum. Molekul-
molekul kecil hasil dari pencernaan antara lain adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang berasal dari molekul
karbohidrat (Lehninger,1992).
KESIMPULAN
TUJUAN
144
berdasarkan apa yang menjadi temuan dilapangan. Karna
setiap individu atau atlet mengalamai hal yang berbeda pada
setiap harinya. Begitupun sebaliknya pada mahasiswa saat
membarikan latihan
HARAPAN
145
dan memberikan pemahaman tentang apa yang masyaakat
butuhkan dari ilmu yang diperoleh.
146
menuju lokasi rumahnya subhanalloh indah sekali yang
saya tidak pernah temukan di kota besar, pemandangan asri
indah dan sejuk masarakat tempat tinggal mereka yang
ramah.
147
kedua mendapatkan orang tuanya lagi sakit dan tidak ada
untuk membeli obat. Dan hal demikian yang perlu kita
perhatikan alhamdulilah ada uang untuk membantu.
148
SAYA BANGGA JADI DOSEN
149
lamaran kembali namun sebagai dosen bahasa Inggris
full-time dan saya pun besoknya langsung mengirim
berkas surat lamaran tersebut. Akhirnya, alhamdulillah,
saya diterima sebagai dosen bahasa Inggris full-time di
Unusa. Tak lama kemudian, setelah beberapa bulan
berlalu saya sebagai dosen bahasa Inggris full-time yang
ditempatkan di homebase S1 Keperawatan, saya dipindah
ke homebase S1 PGSD lalu diangkat sebagai dosen tetap
pada tahun 2014. Setelah itu, saya dipanggil oleh wakil
rektor II (drg. Umi Hanik, M. Kes.) dan wakil rektor III (Dr.
Ima Nadatien, S.K.M., M.Kes), saya diminta untuk
mengelola program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris
(S1 PBI).
Bersama dengan tim, kami menyiapkan borang
pendirian prodi S1 PBI dibawah naungan Fakultas
Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Unusa. Akhirnya prodi
itupun berdiri tetapi karena masih belum ada peminatnya
maka prodi S1 PBI baru berjalan pada tahun 2016. Saat
itu pula homebase saya dipindah di Prodi S1 PBI FKIP
Unusa.
Prodi S1 PBI FKIP Unusa sekarang sudah memiliki
mahasiswa 4 angkatan (angkatan 2016, 2017, 2018 dan
2019) dengan jumlah sekitar 25-40 mahasiswa per
angkatan. Pada akhir tahun 2019, alhamdulillah saya dan
tim mengajukan borang akreditasi BAN-PT untuk prodi S1
PBI FKIP Unusa dan pada awal tahun 2019 prodi S1 PBI
divisitasi asesor BAN-PT dan akhirnya telah melalui
proses akreditasi dan mendapat nilai B meskipun prodi
tersebut belum meluluskan mahasiswa karena angkatan
awal prodi saya yaitu angkatan tahun 2016 dan saat
proses akreditasi mahasiswa masih ada di semester 6.
Sebagai seorang dosen yang memiliki homebase di
S1 PBI, saya harus memenuhui kewajiban tri dharma
150
perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian
dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat) yang
berkaitan dengan bidang pendidikan bahasa Inggris.
Kurikulum di prodi tersebut mengacu pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, di prodi S1 PBI saya
mengajar beberapa mata kuliah diantaranya: Structure I,
Structure II, Structure III, Speaking I, Speaking II, Syntax,
Intensive Course, Psycholinguistics, English for Specific
Purposes (ESP), Microteaching, Seminar on ELT dan
Praktek Pengenalan Lapangan (PPL). Ada beberapa mata
kuliah yang saya ajarkan sendiri, adapula beberapa mata
kuliah yang mengajar bersama tim.
Dalam mempersiapkan pengajaran beberapa mata
kuliah tersebut, baik sudah berpengalaman maupun
belum, langkah pertama yang saya lakukan adalah
mencari referensi buku yang tepat di internet (google.com
atau libgen.is) dan terpublikasi update dengan melihat
tahun publikasinya paling tidak 10 tahun terakhir. Selain
itu, saya juga biasanya meminta rekomendasi tentang
buku referensi yang dapat digunakan untuk mengajar
mata kuliah tersebut dari forum komunikasi via WhatsApp
grup Teflin atau APSPBI. Forum tersebut merupakan
asosiasi dosen bahasa Inggris (TEFLIN) dan prodi S1 PBI
(APSPBI) sehingga di grup tersebut terdapat banyak
dosen PBI dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap kali
ada yang meminta rekomendasi buku referensi untuk
mengajar suatu mata kuliah, dosen-dosen PBI yang
tergabung di grup tersebut selalu memberikan
rekomendasi buku referensi yang tepat dengan materi
yang up to date.
Dari buku referensi yang didapatkan, baik dari
internet maupun hasil rekomendasi dosen yang tergabung
151
di grup WhatsApp, barulah saya membuat Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) lalu dilanjutkan dengan
pembuatan Rencana Pokok Pembelajaran (RPP) untuk
semua mata kuliah yang akan saya ajarkan. Selain itu,
saya juga membuat bahan ajar berupa power point.
Seluruh perangkat pembelajaran tersebut saya unggah di
google classroom dan beberapa di materi.unusa.ac.id
sehingga mahasiswa dapat mengakses dan
mengunduhnya dengan mudah. Termasuk juga rekaman
video pada saat mengajar mahasiswa menggunakan
media online berupa Zoom Clouds Meeting, saya unggah
di google classroom sehingga mahasiswa dapat melihat
kembali rekaman video pembelajaran tersebut dan
mahasiswa yang belum dapat bergabung di pertemuan
tersebut dapat melihat hasil rekamannya.
Untuk selalu up date ilmu pendidikan bahasa
Inggris, saya sering mengikuti seminar baik nasional
maupun internasional, workshop, Training of Trainer (ToT)
dan business meeting sehingga saya mendapatkan
informasi, ilmu pengetahuan, wawasan yang up date
seputar pendidikan bahasa Inggris dan relasi yang
mayoritas berprofesi sebagai dosen pendidikan bahasa
Inggris. Bahkan, dengan aktif mengikuti pertemuan
tersebut, prodi S1 PBI Unusa dapat lebih dikenal oleh
banyak orang di segala penjuru.
Ada berbagai metode yang saya gunakan ketika
mengajar mata kuliah yang saya ampu dan sebagian
besar berbasis IT. Dalam mengajar, saya selalu
menganjurkan mahasiswa saya untuk selalu
menggunakan digital learning menggunakan tablet e-
sorogan yang telah mereka terima saat menjadi
mahasiswa Unusa. Dalam menerapkan digital learning,
beberapa aplikasi pembelajaran diantaranya google
152
classroom, zoom, kahoot dan menti.
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
bahasa Inggris seluruh mahasiswa Unusa, saya berupaya
membuka Unit Kegiatan Mahasiswa yang bernama ECC
(English Chat Club). Kegiatan yang berlangsung di UKM
tersebut yaitu diantaranya: pelatihan public speaking,
pelatihan debat bahasa Inggris, English Cooking
(Memasak dengan resep bahasa Inggris) dan permainan
dalam bahasa Inggris. Selain itu UKM ini juga
mencetuskan ide untuk memberlakukan program English
day tiap hari Selasa atau yang dikenal dengan “English
Day is on Tuesdays” yang disambut dengan baik oleh
semua sivitas akademika Unusa.
Ada beberapa publikasi saya berupa jurnal,
prosiding, tulisan di media massa, HaKi dan buku ber-
ISBN. Sebagai contoh buku yang sudah dipublikasikan
diantaranya berjudul “Basic English for Health for Students
and Health Practitioners” untuk pembelajaran bahasa
Inggris keperawatan dan kebidanan, “Buku petunjuk
penggunaan gambar flanel dalam pembelajaran bahasa
Inggris” untuk pembelajaran bahasa Inggris siswa
berkebutuhan khusus, dll.
Prestasi yang pernah saya dapatkan yaitu ketika
berhasil lolos dalam program Penelitian Dosen Pemula
(2019) dan Inovasi Pembelajaran Pendidikan Khusus
(2019) dari Kemenristekdikti. Sebagai dosen saya juga
bertugas membimbing mahasiswa dalam hal skripsi,
akademik, non akademik, maupun perlombaan untuk
meraih prestasi. Sebagai contoh yaitu membimbing
mahasiswa S1 PBI hingga meraih prestasi dalam program
PHP2D (2020) dari Kemenristekdikti. Diharapkan apa
yang telah saya lakukan dan prestasi yang saya raih dapat
menjadi teladan bagi mahasiswa untuk terus berjuang
153
dalam meraih prestasi dan pantang menyerah dalam
meraih suatu impian. Untuk itu, saya bangga jadi dosen.
154
CURRICULUM VITAE
155
Pengalaman dan Profesiku Menjadi Dosen
156
harus mengajar lebih dari 40 mahasiswa di depan kelas dan
melakukan Tridharma Pendidikan. Secara faktual mengajar
lebih dari 40 mahasiswa tidak efektif dan tidak ideal.
157
dari 18 tahun atau kehidupan proses belajar – mengajar
pada kampus tertentu. Dalam metode atau gaya mengajar
dosen, maka tidak lagi diajarkan kepada para mahasiswa
supaya belajar, bersikap hidup baik, menjaga sikap, dan lain
– lain. Para mahasiswa diasumsikan sudah tahu dan
mengetahui akan hal ini.
158
Bukan rahasia umum lagi, menjadi tokoh pengajar
yang disegani dan dihormati para mahasiswanya
memerlukan durasi waktu yang tidak sedikit. Namun aspek
itu bisa berkembang lebih cepat apabila metode, gaya, dan
sikap mengajar memiliki kharisma dan wibawa yang tinggi
plus selalu memiliki mood yang bagus. Meskipun begitu,
menjadi tokoh yang digugu dan dititu bukan berarti
memperoleh pendapatan yang lebih dari memadai.
159
maka bisa dengan menampung dulu dan jawabannya
kepada mahasiswa pada pekan mendatang.
160
melalui penerbit karena terkendala virus covid–19 ditambah
kasus pandemik mengharuskan sistem perkuliahan harus
dilakukan melalui media online. Berharap pandemi covid-19
segera berakhir dan bisa melakukan normal lama.
161
apabila salah satu dosen yang bersangkutan berhalangan
hadir. Hendaknya bidang yang sama menjalin kerjasama
yang kuat, kebersamaan, dan kekompakkan serta
menghindari kompetisi antar dosen yang tidak perlu.
162
kecil tergantung penilaian orang lain. Pendapatan sebesar
ini tidak membuat saya bangga melainkan kelelahan dan
kecapean plus habis ongkos pada transportasi karena ada 7
lokasi yang harus dilayani plus mahasiswanya. Bahasa
kasarnya : “Kerja Rodi”.
163
Ketepatan dan kepastian waktu plus durasi
perkuliahan merupakan salah satu bentuk disiplin yang
harus dilakukan dosen yang bersangkutan. Datang 15 menit
sebelum jam perkuliahan dimulai dan durasinya selama 100
menit wajib dijalankan secara utuh dan penuh tanpa
menambah dan mengurangi durasi tersebut. Dengan
mengikuti alur tersebut, diharapkan materi kuliah yang
diberikan kepada para mahasiswa mencapai sasaran.
164
citamu menjadi Dokter dan Pendeta. Saya percaya kalian
berdua bisa dan mampu.
165
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Status : Menikah
Hp : 081212619136 / 085780727254
Email : mrobertsihotang@gmail.com
166
April 2002 : Business Appearance
dan Benar
Mei 2002 – Sept 2003: Sales Tali Kipas PT. Roda Sejahtera
Kencana Abadi, Kelapa Gading, Jakarta Utara
167
V. Portofolio Pengajaran Mata Kuliah
168
SENI MENJADI DOSEN
169
Ketika Asumsi Berbeda Dengan Fakta
170
tinggi yakni mengajar, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
171
ada dalam gambaran umum. Ada berbagai tantangan dan
ketentuan yang harus dipenuhi guna menjaga kelangsungan
karir dan juga sebagai mengembangkan diri. Meski
demikian, semua hal di atas merupakan seni dari kehidupan
menjadi dosen.
AKHIRNYA, ….
172
Setelah NIDN, saya mencoba mengusulkan jabatan
fungsional. Pada tahun 2016 saya dan beberapa rekan
mengajukan jabfung yang masih menggunakan metode
manual pada waktu itu. Setelah menunggu sekian lama,
dinyatakan bahwa dokumen saya tidak lengkap dan diminta
untuk mengajukan ulang. Akhirnya tahun 2018 saya
mengusulkan kembali, namun nilai bagian penelitian masih
kurang memenuhi syarat. Ketika tahun 2019 saya hendak
mengusulkan kembali, sedang terjadi proses peralihan
pengajuan dari manual ke sistem online (e-jafung). Untuk itu,
173
Ketiga bimbingan ini merupakan bentuk layanan
kampus kepada mahasiswa. Untuk itu, sebagai pembimbing
saya tidak hanya formalitas tetapi juga berharap dapat
membimbing dengan maksimal dan memperhatikan kendala
yang dihadapi serta terlibat aktif dengan mahasiswa
bimbingan saya. Saya memahami ketiga bimbingan ini
sebagai pastoral care kepada mahasiswa. Oleh karena itu,
di dalam pelaksanaan bimbingan saya membangun suasana
kekeluargaan keakraban dan saya menanamkan nilai-nilai
kepada mahasiswa yang dapat menjadi prinsip hidup
mereka.
174
tahun 2019. Dengan bertambahnya publikasi penelitian,
saya menantang diri untuk mengirim artikel ke jurnal
terakreditasi nasional di tahun 2020. Pada tahun 2020, saya
mengirim 5 artikel yang dua di antaranya dikirim ke jurnal
terakreditasi nasional. Saya mengirim ke jurnal Veritas Lux
Mea, Logia dan Amreta. Sedangkan 2 artikel lainnya di kirim
ke jurnal terakredtiasi Fidei dan Religi.
175
melihat banyak mahasiswa yang pernah saya ajar menjadi
orang yang berhasil dan kehadiran mereka dapat diterima
oleh masyarakat.
176
CURICULUM VITAE
Identitas Diri
Nama Lengkap : Dicky Dominggus, M.Th
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1985
Alamat : Kompleks Batu Aji Centre Blok B,
No. 3A-5, Kelurahan Sungai
Langkai, Kecamatan Sagulung,
29439. Batam, Kepulauan Riau.
NIDN : 2314128501
Institusi : STT Injil Bhakti Caraka Batam
(STT IBC Batam)
Prodi : S1 Teologi
No Handphone : 081316171419
Email : dicky.dominggus@sttibc.ac.id
Riwayat Pendidikan
2005 – 2009 : S1 di STT Satyabhakti Malang
2012 – 2015 : S2 di STT Satyabhakti Malang
Pengalaman Pengajar
2014 – sekarang : STT Injil Bhakti Caraka Batam
Foto Penulis
177
Menjadi Dosen Antara Bunga Mimpi
Dan Buah Kenyataan
Oleh : Muhammad Khairul Rijal, M.Pd.
178
pesan baginda Rasulullah SAW “ Sebaik-baik kalian adalah
yang paling bermanfaat untuk orang banyak”. Selalu bekerja
dengan sungguh-sungguh dan ikhlas merupakan ruh
aktifitas kami di pesantren. Maka kegiatan belajar dan
mengajar sudah menjadi aktivitas rutin harianku. bila tidak
mengajar,maka saya belajar. Pengalaman pertama
mengajar yang saya alami adalah ketika saya menjadi siswa
senior di pondok pesantren. Pada saat itu kami siswa senior
sudah diberi amanat dan tanggungjawab serta dibiasakan
untuk mengajar.
179
Kalimantan. Cita-citaku untuk mengabdi ditempat dimana
aku lahir dan tumbuh besar akhirnya menjadi sebuah
kenyataan. Menurutku kembali ke kampung halaman
dimana kita lahir dan tumbuh besar serta memberikan
kontribusi yang positif untuk kemajuan kampung halaman
merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dianggap kecil,
sebagai wujud pengabdian dan bentuk memaknai serta
mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para
founding father kita.
180
sungguh mencari jalan menuju apa yang diimpikan. Betulah
pepatah Arab mengatakan” wa maa lazzatu illa ba’da ta’abi”
(dan tidak ada kenikmatan selain setelah merasakan
kelelahan). Pelajaran moral pertama yaitu, beranilah
bermimpi besar dan jangan lupakan untuk selalu berusaha
mencapainya dengan ikhtiar sebaik-baiknya dan yang
terpenting berdoa dan setelah itu bertawakallah dengan
menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Bekerja
ikhlas,bekerja cerdas,dan bekerja tuntas menjadi sebuah
pedoman yang relevan dalam menjalani segala aktivitas
agar selalu diberkahi dan dimudahkan dalam segala urusan.
Tidak lupa pelajaran moral kedua yaitu, senantiasa menjalin
silaturahmi melalui komunikasi yang baik kepada sesama,
dengan begitu akan tercipta sebuah ikatan yang kuat,
sehingga dengan jalinan silaturahmi tadi akan berdampak
positif terhadap kehidupan kita salah satunya
memperbanyak rezeki. Dari pengalaman mengajar di
Perguruan Tinggi , akhirnya saya mencoba untuk mengikuti
test penerimaan dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan
Alhamdulillah setelah melalui serangkaian tes yang berat
dan melelahkan,saya dapat lulus dan menjadi dosen di
Perguruan Tinggi Negeri. Pelajaran moral ketiga yang bisa
diambil yaitu, seseorang akan diangkat derajatnya sedikit
demi sedikit setelah ia mampu melewati setiap ujian hidup
yang dia hadapi. Jadi, jangan pernah takut untuk
bermimpi,karena berawal dari bunga mimpi maka ia akan
menjadi buah kenyataan.
181
Biografi Penulis
182
AKU BANGGA JADI DOSEN
183
mengajar sebagai syarat kelulusan yang membuat saya
semakin terus belajar dalam hal pengajaran.
184
penulis secara instruksional. Materi2 perkuliahan berusaha
untuk penulis serap sebaik baiknya dan perkuliahan berhasil
penulis selesaikan dengan tepat waktu, dan lulus menjadi
sarjana Pendidikan.
185
Tinggi pada saat itu. Adanya beasiswa tersebut
dilatarbelakangi masih minimnya tenaga pendidik perguruan
tinggi (dosen) yang memiliki jenjang kualifikasi pendidikan
magister. Hal itu sesuai dengan peraturan Undang-undang
yang menyatakan bahwa dosen adalah seorang pengajar
yang sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi jenjang
pendidikan magister (S2).
186
Beberapa alasan itulah yang membuat profesi dosen
menjadi sebuah profesi yang prestisius, yang penuh dengan
dinamika dan juga kebermanfaatan untuk sesama. Selain itu
juga profesi dosen menjadi sumber ladang pahala yang luar
biasa, pahala yang tidak terputus karena dosen menjadi
salah satu sumber ilmu untuk para mahasiswa. kemudian
ilmu tersebut disebarkan kembali oleh mahasiswa baik
dengan berbagai cara dan makna yang mereka lakukan.
187
AKU BANGGA JADI DOSEN
188
dan hancur, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata
dan strategi perang. Tapi kita tidak tahu bagaimana
mencetak bom yang sedahsyat itu. Kalau kita semua tidak
bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka
kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh
pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita
akan bertumpu untuk belajar, bukan kepada kekuatan
pasukan kita saat ini.”
189
namun gelar itu telah tersemat dengan gagahnya karena apa
yang telah dilaksanakannya.
190
Apakah panen maksimal dan generasi yang luar biasa
tersebut dapat kita raih tanpa bantuan sosok seorang guru?
Tentunya tidak. Apakah kita pernah berpikir jasa seorang
guru yang sangat luar biasa? Tentunya jarang. Apakah
pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa kita menjadi seperti
saat ini karena seorang guru? Tentunya setiap orang akan
memberikan pendapat yang berbeda. Namun, walau tanpa
memikirkan pertanyaan-pertanyaan tadi pun pasti kita telah
menyadari bahwa seharusnya ada sebuah rasa terima kasih
yang harus segera kita haturkan kepada para guru.
191
Guru adalah sang motivator kehidupan yang bermakna,
salah satu profesi yang mulia. Dari guru, kita belajar banyak
ilmu pengetahuan dengan kesabaran dan kegigihannya
menjadi pendidik, guru senantiasa mendidik dan momotivasi
muridnya menjadikan pribadi yang baik dan bermanfaat
untuk orang banyak.
192
Pada jam istirahat, dia lupa dan meninggalkan arloji itu di
atas meja waktu ke kamar mandi. Saya pun mengambilnya.
Segera setelah itu, teman saya sadar kalau arloji nya itu
telah hilang dicuri seseorang. Dia pun mengadukan
pencurian kepada guru kami. Dan guru itu adalah anda. Jadi,
anda berbicara kepada kami di dalam kelas:
193
memarahi saya atau tertarik untuk memberi saya pelajaran
moral. Dan saya berterima kasih kepada anda. Saya
mengerti bahwa inilah yang harus dilakukan oleh seorang
pendidik sejati.
194
Curriculum vitae
195
PENULIS BAGIAN 2 KATEGORI GURU :
195
AKU BANGGA JADI GURU
196
1. Keluarga saya adalah guru
Saya melihat profesi guru adalah profesi yang mulia.
Bagaimana seorang guru mendapat tempat yang baik di
masyarakat. Bukan secara materi saja saat ini namun juga
secara sosial. Saya melihat orang tua dan kakak saya begitu
menikmati menjadi seorang guru. Saat itu mereka belum
mengenal tunjangan sertifikasi. Keluarga saya begitu
menikmati pekerjaan guru ini. Segala kelelahan selama
mengajar di sekolah seperti nampak tak terasa. Mereka
merasa puas dan bangga manakala para murid-muridnya
menjadi pintar dan berakhlak mulia. Terasa benar, menjadi
suri teladan bagi para siswanya sangat dibutuhkan.
Kalau ada yang berpendapat mengapa status dan
profesi guru kini banyak dipertanyakan, cukup dikembalikan
ke individu masing-masing. Mengapa mereka mau menjadi
guru. Karena sertifikasikah? Karena gaji tinggikah? Jadi
tidak aneh ada sarjana non kependidikan yang
“memaksakan” diri menjadi guru karena tak mampu bersaing
di jurusannya.
Secara keilmuan seorang sarjana non kependidikan
ini mampu. Bagaimana secara ilmu keguruan? Mendidik
anak bukan Cuma sekedar transfer ilmu namun menuntut
penguasaan ilmu pedagogik. Untunglah saat ini banyak
pelatihan atau workshop bagaimana menjadi guru yang
berkualitas, sehingga pelan dan pasti mereka bisa
menyesuaikan dan menerapkan ilmu pedagogik ini.
Syukur alhamdulillah keluarga saya semuanya
lulusan dari keguruan sehingga mereka tidak menemui
kesulitan yang berarti dalam menerapkan ilmu kepada para
murid-muridnya. Saya bangga orang tua saya sebagai guru
banyak dikenal dimasyarakat. Bahkan pada acara-acara
tertentu, orang tua saya banyak dilibatkan dalam hubungan
kemasyarakatan.
197
2. Bangsa Ini didirikan oleh para Guru
Guru berperan sangat aktif dalam perjalanan bangsa
ini. Banyak yang tidak sadar kalau bangsa ini didirikan oleh
para Guru. Kita selama ini hanya mengenal Ki Hadjar
Dewantara sebagai bapak Pendidikan Nasional dengan
Taman Siswa-nya. Juga petuahnya yang terkenal “Ing
Madyo Mangun karso dan Ing Ngarso Sung Tulodo juga
istilah Tut Wuri Handayani”. Ternyata, “the Founding
Fathers” kita pun juga para guru. Bung Karno, sang
proklamator dan Presiden pertama, pernah menjadi guru di
Yayasan Muhammadiyah saat diasingkan ke Bengkulu.
Bung Hatta pun pernah menjadi pengajar di Unhas
Makassar. Ini sungguh membanggakan.
Negara yang terdiri dari banyak suku bangsa
ternyata didirikan oleh para pejuang yang berasal dari
kalangan guru. Jadi rasanya saya tepat memilih pekerjaan
sebagai seorang guru dan saya pun bangga menjadi guru
yang sudah saya tekuni selama 17 tahun dan baru-baru ini
saya mendapat tugas baru menjadi pimpinan guru (kepala
sekolah) di daerah kawasan Bojonegara tepatnya di SMAN
1 Puloampel kabupaten Serang setelah kurang lebih 4,5
tahun menjadi Plt. Kepala SMAN 1 Baros Kabupaten Serang
provinsi Banten.
198
bila dicermati ternyata bersumber pada perselingkuhan sang
Guru tersebut. Memang miris. Lalu, mengapa saya memilih
profesi ini? Jujur...saya bukan orang yang sempurna namun
saya ingin profesi ini menjaga diri saya dari segala perbuatan
buruk. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Tak
terbayangkan seandainya seorang guru berbuat nista.
Bagaimana para siswanya bisa mentauladani gurunya?
Karenanya kode etik seorang guru harus dijaga betul.
199
1. Guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya
200
3. Tanamkan rasa tulus dan ikhlas dalam mendidik
201
Murid yang berkarakter didasari dengan lingkungan
yang hebat , ada peranan orang tua, guru serta masyarakat
dan pemerintah. Anak-anak harus ditanamkan pendidikan
moral serta akidah yang bagus sejak dini, agar mereka bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
202
berlaku. Selain itu juga guru harus memiliki beberapa
kompetensi, kompetensi tersebut yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Guru harus sehat jasmani, tidak
berpenyakit terutama penyakit menular. Hal ini penting
karena pekerjaan guru sehari hari berinteraksi dengan
peserta didik. Guru juga harus sehat rohani, tidak terganggu
mentalnya dan sakit jiwanya.
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem
pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen lain,
mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan
sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi
pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak
berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan
“hidup” apabila dilaksanakan oleh guru. Begitu pentingnya
peran guru dalam mentransformasikan input-input
pendidikan, sampai-sampai banyak pakar menyatakan
bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan atau
peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan
peningkatan kualitas guru.
Mengingat peranan strategis guru dalam setiap
upaya peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan,
maka pengembangan profesionalisasi guru merupakan
kebutuhan. Guru harus mampu mengutarakan peserta
didiknya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dengan berpegang pada hirarki tujuan
pendidikan, tercapainya tujuan pembelajaran mengandung
arti tercapainya tujuan kurikuler. Tercapainya tujuan
kurikuler mengandung arti tercapainya tujuan lembaga dan
tercapainya tujuan lembaga memiliki makna tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
Lalu mengapa guru harus selalu update ilmu
pengetahuan? update atau mungkin upgrade yang dilakukan
203
guru dalam pembelajarannya dilakukan dengan tujuan untuk
memberi peningkatan dalam proses belajar mengajarnya,
karena perkembangan zaman yang identik dengan
perubahan-perubahan, harus senantiasa dibarengi dengan
peningkatan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh
guru sebagai penggerak utama.
Seorang guru harus bangga menjadi guru, karena
sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar,
memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya
manusia. Guru harus banga karena memiliki kepribadian
yang mantap akan memberikan sosok teladan yang baik
terhadap anak didik maupun masyarakat. Menjadi guru
harus bangga karena memiliki kepribadian dan bertingkah
laku yang sopan serta senantiasa beretiket sehingga mampu
menjadi panutan bagi peserta didik.
204
DAFTAR PUSTAKA
205
BIODATA PENULIS
206
mulai awal bulan September 2020 menjabat sebagai kepala
SMA Negeri 1 Puloampel di kabupaten Serang, juga
mengajar di Perguruan Tinggi yang ada di Serang-Banten
yaitu UNBAJA dan STKIP Situs Banten. Pernah meraih juara
1 guru berprestasi pada tahun 2013 dan tahun 2016 tingkat
guru SMA se kabupaten Serang provinsi Banten. Sosok
yang konsisten ini juga aktif dalam bidang tulis menulis. Buku
yang sudah diterbitkan dan ber ISBN tahun ini (Maret dan
April 2020) adalah buku “Listening Ability-Dictation
Technique at the Second Year Students” dan “Teacher’s
Exchange Indonesia-Brunei Darussalam”. Buku ini dijual
secara online melalui https://www.morebooks.shop. Untuk
buku yang kedua (“Teacher’s Exchange Indonesia-Brunei
Darussalam”), penulis merevisinya menjadi buku yang
sekarang menggunakan bahasa Indonesia. Sehubungan
ada beberapa permintaan dari teman-teman guru yang
tertarik untuk membacanya. Tentunya ada penambahan
materi dan jumlah halaman juga gaya bahasa penulisan.
Untuk penulisan buku antologi pertama berjudul “Menulis
sebagai Aktualisasi Diri”. Dan ini adalah persembahan
penulis yang kedua dalam penulisan buku Antologi.
207
AKU BANGGA JADI GURU
208
ilmu atau lebih kepada seluruh peserta didik untuk mencapai
tujuan.
209
di sekolah, maka pembelajaran dilakukan secara
daring/online/virtual yang dalam pelaksanaannya sesuai
panduan dari Kemendikbud yang dibagi sesuai zona nya
masing-masing dan sesuai jenjang sekolahnya.
210
sejak awal pandemi ini di awal Maret 2020 banyak orang
yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan ekonomi.
211
covid19. Contoh Berikut adalah grafik jumlah yang terpapar
di Bulan September wilayah Kota Depok :
212
belajar disekolah, karena siswa rindu akan gurunya, guru
pun kangen akan siswanya dan pembelajaran pun dapat
tercapai dengan maksimal. Menurut pengakuan dari orang
tua murid yang mengajarkan, membimbing dan
mendampingi anak-anaknya banyak yang mengeluhkan
akan sikap anaknya di rumah dari yang malas belajar,
banyak bermain, menunda tugas serta menyarankan agar
sekolah segera di buka. Hal ini membuktikan tidak
mudahnya untuk menjadi seorang guru, karena
membutuhkan kesabaran dan strategi untuk menghadapi
anak-anak yang mempunyai beragam karakter yang
berbeda-beda.
213
PROFIL PENULIS
214
DAFTAR PUSTAKA
215
AKU BANGGA JADI GURU
216
aku menginginkannya masuk ke SMEA ,karena setelah lulus
dari SMEA ,aku ingin bekerja di salah satu perusahaan,dan
aku bisa membantu keuangan keluarga dari gajiku, karena
waktu itu apabila menjadi guru gajinya kecil ,aku tidak bisa
membantu orang tuaku nanti. Aku menginginkan
mempunyai gaji yang besar agar aku bisa membantu orang
tua maklum keluargaku termasuk keluarga yang sederhana,
tapi orang tuaku menginginkan lain agar aku menjadi guru
seperti kakak perempuanku.sebagai anak yang baik aku
menurut saja apa yang diinginkan oleh orang tuaku
,kuberpikir lagi ini mungkin yang terbaik buat diriku dan
kehidupan aku ke depannya. Maklum waktu itu ayahku
bekerja hanya berdagang menjual hasil dari kebunnya
sendiri apa saja yang ditanam di kebun, Ayah aku bekerja
sebagai pedagang itulah hasilnya mampu menyekolahkan
anak-anaknya walaupun kami waktu itu makan apa adanya.
sayang kakak laki-laki aku yang pertama ada yang tidak
sampai lulus sekolah menengah pertama (SMP) karena
waktu itu memang keluarga orang tuaku hidupnya hanya
dari hasil berdagang yang dipetik dari kebun sendiri waktu
itu memang kami agak sulit dalam hal keuangan karena
ibuku harus menyekolahkan dua kakakku berbarengan jadi
kakak laki-laki aku mengalah untuk berhenti sekolah dan
memilih untuk ikut bekerja. Orang tuaku menginginkan aku
masuk ke sekolah Pendidikan guru, akhirnya aku mendaftar
juga di salah satu sekolah pendidikan guru (SPG) yang ada
di Jakarta dan pada akhirnya aku diterima di salah satu
sekolah tersebut yang ada di Jakarta Utara yaitu sekolah
Pendidikan guru (SPGN 4) .Kenapa aku sampai dapat
sekolah yang begitu jauh padhal waktu itu aku tidak pernah
pergi keman-mana paling dekat daerah petukangan tempat
aku sekolah yaitu MTS Darunnnajah. Kenapa aku sampai
dapat SPG Negeri 4 ya karena waktu itu aku sendiri tidak
217
tahu lokasi SPG Negeri 4 ada di Jakarta Utara,waktu itu
belum ada yang namanya Handpone jadi mau cari lokasi
tempat sekolah juga agak susah, maklum kelurga aku dari
desa yang tidak pernah pergi kemana-mana bukan seperti
sekarang yang banyak menngunakan handpone mencari
sesuatu sekarang dengan mudah bisa ditemukan beda
dengan dulu.
218
menghormati satu sama lain walupun asalnya tempat tinngal
dan sukunya berbeda-beda.Banyak suka-duka yang aku
alami dengan teman temanku selama kos satu tahun tinggal
ditempat orang dan jauh dari keluarga, ini pelajaran buat aku
dan teman teman sebelum aku menjadi guru dan nanti
setelah menjadi guru terjun langsung menngenal berbagi
sifat atau watak siswa-siswi yang ada di sekolah,bagimana
caranya saling menghargai dan menghormati satu dengan
yang lainnya.
219
nanti ketika sudah menjadi guru yang sesunguhnya. Pola
tingkah laku anak-anak yang lucu dan menggemaskan
dengan berbagai sifat yang berbeda-beda.kami berusaha
mendalami sifat setiap anak-anak antara yang satu dengan
sifat anak yang lainnya sekalian sedikit belajar psikologi
anak-anak, ternyata menjadi guru itu menyenangkan juga
setiap hari bisa berkumpul dengan anak-anak selalu ada
keceriaan yang membawa kebahagiaan. Bila kita sudah
berkumpul dengan anak-anak seakan -akan hilang masalah
yang sedang kita hadapi.Disinilah aku mulai mantap ingin
menjadi guru setelah pengalaman praktek di lapangan
menjadi guru sebelum nanti terjun langsung di sekolah.
220
setiap hari waktu masih sekolah berjumpa dengan
mahasiswa ketika mau berangkat kuliah atau mau pulang
kuliah. Sekolah memang jaraknya jauh dari rumah aku
hamper 2,5 jam perjalanan ketika akan berangkat sekolah
karena pagi-pagi belum macet tapi kalau pulang sekolah
karena macet bisa 3 jam lebih perjalanan , karena itu hampir
setiap hari aku bertemu dengan mahasiswa ketika berada di
dalam bus, ada mahasiswa Unversitas
Indonesia,Universitas Kristen Indonesia, Unversitas Veteran
Indonesia,Unversitas Budi Luhur ,IKIP Muhammadiyah, dan
Universitas yang lainnya sering aku lewati ketika naik
bus,karena memang jarak sekolah aku dari Jakarta Utara ke
daerah Ciledug hingga melewati beberapa Universitas.
Keinginan aku semakin kuat untuk bisa kuliah ,Aku
bicarakan dengan orang tua dan akhirnya mengijinkan aku
masuk salah satu perguruan tinngi ,aku cari jarak yang lebih
dekat dengan rumah yaitu perguruan IKIP Muhammadiyah
Jakarta. Aku menggambil kuliah sore hari karena paginya
ingin aku pergunakan untuk mengajar di salah satu sekolah
yang dekat dengan rumah. Aku melamar menjadi guru di
sekolah taman kanak-kanak lokasinya cukup jauh dari
rumah yaitu tepatnya di Kunciran yang ada di kecamatan
Pinang. Setiap pagi aku mengajar anak-anak kecil (TK) dari
pukul 7:30 sd pukul 12:00 sampai rumah pukul 13:00 ,istirhat
sebentar di rumah sorenya berangkat lagi kuliah sampai
malam, memang terasa lelah karena mengajar sambil kuliah
,apalagi mengajarnya yang dihadapi anak-anak kecil
dengan pola dan tingkah laku yang berbeda-beda, kadang -
kadang ada saja tingkah laku anak-anak yang membuat kita
bahagia dan teesenyum dengan cerita -cerita mereka yang
menarik karena anak seusia mereka masih polos dalam hal
bercerita,apa yang mereka lihat dan mereka dengar dia
221
ceritakan ke gurunya karena mereka menggap gurunya
seperti mamanya di rumah.
222
menyelesaikan hanya dalam jangka waktu 4 tahun, Di tahun
3 seperti biasa anak mahasiwa mengadakan praktek kerja
lapangan disalah satu sekolah daerah Jakarta Selatan
kebetulan kelompok aku kebagian disekolah SMP Negeri 29
yang ada di Kebayoran lama selama 3 bulan untuk praktek
mengajar disana, aku merasa senang karena akan
bertambah lagi pengalamanku menjadi guru SMP suatu saat
nanti terjun langsung menjadi guru yang sebenarnya setelah
lulus dari perguruan tinggi IKIP Muhammadiyah. Selama ini
aku mengajar anak-anak TK jadi kemungkinan beda cara
mengajar anak-anak TK dengan anak- anak SMP, tapi ada
juga perasaan was-was dan khawatir karena baru kali ini
mengajar anak-anak SMP walupun itu hanya dengan
praktek kerja lapangan selama beberapa bulan.Waktu itu
aku hanya berdoa semoga praktek mengajar aku berjalan
dengan lancar tanpa halangan apapun.alhamdulilah setelah
selesai praktek lapangan tidak ada kendala dan selesai
hasilnya juga baik. Aku merasa senang dan bangga juga
walaupun baru pengalaman praktek kerja lapangan. Kuliah
di tahun ke 4 diakhir semester seluruh mahasiswa
diwajibkan membuat skripsi .Aku mengambil judul
perbandingan hasil nilai pelajaran di 2 sekolah antara
sekolah SMP negeri dengan SMP swasta ,Aku datang ke
dua sekolah tersebut untuk mengadakan penilaian hasil
belajar siswa antara sekolah menengah pertama negeri
dengan sekolah menengah pertama swasta.Alhamdulillah
kedua kepala sekolah tersebut mengijinkan, Aku mengajar
di sekolah tersebut selama 2 minggu untuk mengambil
penilaian hasil belajar siswa, aku bersyukur bisa berjalan
dengan lancar di dua sekolah tersebut anak-anak
menyambut dengan baik ketika aku berada di kelas mereka
dan menanggapinya dengan sikap positif walupun aku
berada di kelas mereka hanya 2 minggu.Ini juga menambah
223
pengalamanku untuk menjadi guru yang baik dan bisa
dibanggakan dengan anak-anak suatu saat nanti ketika aku
sudah mengajar di SMP baik itu di swasta maupun di SMP
negeri karena mengajar di sekolah negeri atau swasta
mudah-mudahan tidak ada kendala atau masalah.
224
sikap bijaksana dan menjawab setiap permasalahan anak-
anak didik aku karena memang dari awal tugas guru tidak
hanya mengajar saja tapi juga mendidik dan membentuk
karakter mereka agar lebih baik lagi ke depannya. Mengajar
dua jenjang yang tidak sama memang ada saja
perbedaannya karena yang satu anak-anak TK dan yang
satu lagi anak-anak SMP yang mempunyai karakter dan
permasalahan yang berbeda. Kalau anak taman kanak -
kanak kita ajarkan dari nol maksudnya dari mereka belum
mampu menulis, membaca sampai bisa menulis dan mampu
membaca walaupun itu tidak diharuskan untuk membaca
tapi paling tidak mereka mempunyai bekal untuk masuk
sekolah dasar. Sedangkan anak anak SMP sudah pada
pintar dalam berpikir untuk belajar ,tapi kebanyakan mereka
malas untuk membaca buku karena buku itu apabila dibaca
menjadi gudang ilmu pengetahuan sendiri buat mereka ,ilmu
itu tidak hanya di dapat dari guru-guru saja yang ada di
sekolah tapi mereka bis dapatkan dimana saja yang penting
mereka ada kemauan untuk mendapatkan ilmu tersebut dan
ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang ilmu yang ada.
225
dikasih anak perempuan, Aku tetap mengajar dan masih
bisa mengajar di dua temapt sekolah karena ada yang
membantuin kelurgaku yaitu adi-adikku yang masih sekolah.
Beberapa kali aku mengikuti ujian PNS tapi Allah belum
menghendaki aku diterima menjadi PNS sempat juga putus
asa bersyukur suamiku yang selalu memberikan semangat
untukku agar tidak putus asa. Aku mengiukuti tes menjadi
guru bantu di Tk alhamdulillah diterima kenapa aku tidak ikut
menggambil tes guru bantu di SMP,karena kesempatan
menjadi guru bantu di TK lebih besar maka aku lebih baik
menjadi guru bantu di TK. Dari guru bantu inilah akhirnya
aku mengikuti lagi tes PNS dan akhirnya alhamdulillah aku
diterima menjadi guru PNS. Aku bersyukur pada Allah
karena akhirnya aku bisa diangkat menjadi guru PNS agar
bisa membantu ekonomi keluargaku.Setelah pengumuman
mendapat PNS ,aku hamil lagi akan mendapat anak
ketiga,seharusnya aku bahagia mendapat anak ketiga tapi
Allah berkehendak lain aku mendapat PNS, suamiku jatuh
sakit sedangkan aku lagi hamil inilah ujian aku dimulai apa
aku sabra menghadapi ujian ini dan apakah aku mampu.
Suamiku sakit cukup lama beberapa bulan belum sembuh
suamiku tidak mau dibawa ke dokter karena alasannya
minum obat yang dari dokter obatnya banyak zat
kimianya,karena sebelumnya memang suamiku sakit asam
urat dan sering minum obat dokter ,waktu itu suamiku tidak
mau minum obat dokter, saumiku hanya mau minum obat
herbal waktu itu hingga sakit belum sembuh hampir satu
tahun. Akhirnya suamiku berhenti dari kerja dan menggambil
pension dini itupun tidak seberapa karena suamiku baru
diangkat 2 tahun menjadi karyawan tetap hingga uang
pesanggonnya cukup membeli obat-obatan herbal,
sedangkan untuk biaya kebutuhan sehar-hari aku yang
226
harus menanggung biayanya,aku harus bersikap sabra dan
iklas tetap mengajar menjadi seorang guru yang baik.
227
ketika menghadapi suami yang sakit dan menghadapi anak-
anak di rumah ketika sudah behitu lelah menghadapi dua
pekerjaan di sekolah dan di rumah.
228
rumah sakit dan setiap hari sabtu aku datang ke rumah sakit
bermalam di rumah sakit pulang hari minggu sore, itu yang
aku lakukan selama satu bulan ketika suamiku berada di
rumah sakit menjalani pengobatan dan perawatan.aku
selalu berdoa kepada Allah agar suamiku secepatnya
diberikan kesembuhan karena sidah 2 bulan berada di
rumah sakit. Aku tidak meninggalkna tanggung jawab aku di
sekolah dan di rumah sebagai seorang guru dan sebagai
seorang isteri yang baik. Di rumah sakit holistic inilah
suamiku menjalani operasi lagi dan kakinya harus
diamputansi karena waktu di rumah sakit sebelumnya
terlambat menanggani pasiennya jadi suamiku lukanya
sudah terlalu parah dan harus diamputasi , ya walaupun
berat aku terima dengan iklas cobaan penyakit yang
diberikan pada suamiku ,aku hanya bisa berdoa mudah-
mudhan suamiku cepat sembuh. Setelah perawatan 1 bulan
dan menjalani operasi dengan biaya yang cukup besar
akhirnya aku memutuskan untuk ijin dibawa pulang kerumah
berobat jalan karena suamiku sudah 2 bulan berada di
rumah sakit.
229
anakku juga pada sekolah dan ada yang kuliah. Aku
bersyukur menjadi guru dan merasa bangga juga karena
dengan menjadi guru aku bisa memberikan pendidikan
kepada anak-anakku,seandainya dulu aku tidak menjadi
guru aku tidak tahu bagimana kehidupan aku selanjutnya
menghadapi suami yang sakit-sakitan dan sudah tidak bisa
bekerja lagi, Allah Maha Adil dengan aku menjadi guru aku
bisa memberikan nafkah untuk keluargaku dan merawat
suami yang sedang sakit kalau dibilang lelah memang lelah
banget menghadapi kondisi seperti ini tapi aku harus sabar
dan iklas menjalaninya. Aku merawat suamiku dengan
penuh kesabaran disamping tidak meninggalkan tugas
mengajar aku sebagai guru. Aku mengajar di sekolah
kebetulan mendapat bagian siang . ketika pagi hari aku
harus mengurus dan merawat suami dan anak-anak setelah
itu setelah jam 10an baru aku siap-siap berangkat untuk
mengajar di sekolah . Sekolah tempat aku mengajar
memang agak jauh 1 jam perjalanan itupun kalau tidak
macet berangkatnya ,tapi kalau macet satu jam lebih
perjalannya, ketika mengajar ada perasaan wa-was juga
bagaimana nanti suamiku di rumah, tapi aku suka titip ke
tetangga untuk sering melihat kondisi suamiku. Beberapa
bulan kemudian suamiku sudah sembuh menjalani
kehidupannya seperti biasa walupun kondisinya tidak
sempurna seperti dulu lagi tapi aku bahagia keadaan
suamiku sudah mulai membaik dan bisa berjalan lagi
dengan menggunakan kaki palsu. Aku masih tetap
bersyukur dengan keadaan seperti ini dan menjalankan
pekerjaan aku sebagai seorang guru yang tidak melepaskan
tanggung jawab kepada siswanya. Aku mengajar dengan
penuh semangat karena ada teman teman dan anak-anak
yang memberikan aku kekuatan untuk hidup menjalani
seperti ini. Aku mengajar dengan penuh senyuman dan
230
sapaan kepada seluruh siswa ,aku menanggap tidak ada
beban dalam hidupku,aku berusaha untuk bahagia,untuk
suamiku,anak -anak kandungku,dan siwa-siswiku.Aku
bangga dengan pekerjaanku apapun yang terjadi
dikelurgaku ,aku berusaha untuk tidak mempengaruhi cara
mengajar aku di sekolah terutama di depan siswa-siswiku,
aku tetap tersenyum.
231
ingin pengobatan alternatif tapi katanya tidak bisa dan harus
cuci darah karena kalau tidak cuci darah bisa menyebabkan
meninggal dunia. Akhirnya aku mengikuti saran dokter untuk
cuci darah suamiku sebagai jalan pengobatan satu -
satunya..
232
empat bulan suamku menjalani cuci darah, kondisinya
sudah mulai membaik dan sudah sehat kembali seperti
semula.Aku bersykur suamiku sembuh kembali dan
badannya juga menjadi gemuk lagi yang tadiaanya kurus
kata orang tinggal tulang .Kebahagiaan aku ternyata tidak
kuat bertahan lama setelah cuci darah terakhir pada hari
selasa suamku lemas tidak berdaya seolah-olah tidak ada
kekuatan untuk berdiri ,Aku telepon adikku untuk minta
dijemput pulang.. Esok harinya karena semakin ngedrop
terpaksa aku membawanya kerumah sakit lagi berbicarnya
masih normal dengan selalu menyebut istigfar ,niatnya
suamiku mau di rawat di rumah sakit tersebut tapi karena
cuci darahnya tidak di rumah sakit tersebut akhirnya di rujuk
ketempat rumah sakit yang biasa melakukan cuci darah. Aku
terpaksa membawa pulang suamiku dahulu kerumah untuk
menyiapkan keperluan selama di rumah sakit. Malam hari
baru aku membawanya ke rumah sakit dan sesampainya
disana langsung ditangani oleh dokter dan perawat yang
ada di rumah sakit tersebut karena kndisinya kritis ,dokter
hanya meminta aku banyak berdoa mudah-mudahan
diberikan kesadaran dan dapat disembuhkan, Aku tidak
lepas dari berdoa , aku tak ingin suamiku meninggal dunia,
Dokter bilang ke aku dia hanya berdoa dan berusaha minta
pertolongan Allah, tapi Allah yang menentukan. Dokter
sudah berusaha dan aku sudah berdoa tapi Allah berkendak
lain ,Allah lebih sayang pada suamku dengan memanggil
menghadapnya lebih dahulu dan menghilangkan penyakit
yang ada di tubuh suamiku.Perasaan aku saat itu benar-
benar hancur bagimana orang yang aku sayang meninggal
lebih dahulu. Semua orang memberikan aku
kekuatan,ibuku,saudara-saudaraku dan teman-temanku
,aku harus kuat untuk mengurus anak-anakku yang 4 orang.
Akhirnya jenazah suamiku setelah diurus proses
233
administrasinya dibawa pulang kerumah.dan tetanggaku
sudah mengurusnya di rumah. Aku menangis tak henti-
hentinya.bagaimana kehidupan aku nati dan anak-anak
setelah suamiku tidak ada.
234
aku tidak lupa memberikan kebahagiaan kepada siswa-
siswiku ketika mengajar,setiap mereka mempunyai masalah
aku berusaha mencoba menyelesaikan masalah mereka .
Aku di sekolah sebagai wali kelas ingin menjadi guru yang
baik untuk siswaku,ketika mereka ada masalah kadang
siswa suka curhat dan cerita dengan gurunya dengan
harapan gurunya bisa membantunya. Ketika di sekolah ada
anak yang tidak mempunyai ayah ,aku berikan kekuatan
agar tidak sedih,tetap semangat dalam belajar karena
mereka adalah harapan orang tuanya suatu saat nanti
setelah mereka sukses, tetap tersenyum dan gembira
walaupun ada masalah yang kita hadapi tetap kita harus
bahagia menghadapi siswa-siswi kita sendiri.itulah
mengapa aku bangga menjadi guru karena tugas guru tidak
hanya mengajar saja tapi mendidik mereka agar mempunyai
karakter yang baik dan bernilai positif baik dalam belajar
maupun dalam bertingkah laku yang sopan. Itu yang sering
aku katakan dan tanamkan pada anak-anakku sendiri
maupun kepada siswa-siswiku.
235
SAATNYA BANGGA MENJADI GURU YANG MENJADI
IDOLA SETIAP WAKTU
236
Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pada Bab III Prinsip Profesionalitas Pasal 7 ayat
1, disebutkan bahwa, profesi guru dan profesi dosen
merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut :
237
mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Dengan kata
lain, seorang guru dituntut mampu menyelaraskan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses
pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam
Pasal 1 ayat 1 UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen,
dimana seorang guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Pada tingkat pelaksanaan
pembelajaran di kelas, gurulah yang sangat berperan dalam
membawa peserta didiknya ke arah pembelajaran yang
diisyaratkan dalam kurikulum.
Pada era globalisasi saat ini dimana kemajuan iptek
makin pesat, maka hal ini juga berimbas pada pentingnya
seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan
mereka, sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap.
Seorang guru IPA dan kimia khususnya, dituntut untuk
mampu menampilkan pembelajaran yang inovatif, kreatif,
dan menarik peserta didik untuk beraktivitas secara aktif.
Sebagai contoh, pembelajaran yang dilakukan harus dapat
memanfaatkan teknologi yang sudah ada, agar peserta didik
tidak tertinggal kemajuan teknologi yang telah berkembang
pesat di negara lain. Menurut Erwin Boschmann (2013),
secara keseluruhan kelas akan menjadi lebih baik ketika
suatu teknologi diterapkan di sana. Keberadaan teknologi
dalam suatu sekolah hanya bermanfaat ketika seorang guru
mampu menggunakannya secara efektif, bukan sekedar
sebagai inventarisasi sekolah. Constance Blasie & George
238
Palladino (2015) berpendapat bahwa pengetahuan dan
penggunaan teknologi informasi secara tepat dalam
pembelajaran harus dikuasai guru.
Selain harus melaksanakan beban kerja utama
seperti yang tercantum dalam Pasal 35 ayat 1 UU RI No.
14/2005, yaitu merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan, saat ini guru juga dituntut
kreatif menciptakan suasana belajar yang inovatif. Guru
diharapkan mampu menghasilkan individu masa depan
Indonesia yang memiliki dasar-dasar karakter yang kuat,
kecakapan hidup, dan dasar-dasar penguasaan IPTEK.
Kreativitas guru bukan hanya dalam hal penerapan IPTEK,
tetapi juga pengembangan metode metode pembelajaran
yang sederhana tetapi sesuai dengan karakter bangsa dan
pengembangan materi ajar untuk memperkaya ilmu
pengetahuan. Metode pembelajaran tidak harus
menggunakan peralatan yang canggih, tetapi yang penting
peserta didik termotivasi untuk belajar lebih baik. Guru harus
belajar terus menerus dengan memperkaya dirinya dalam
berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat mengikuti
perkembangan jaman dan perkembangan peserta didiknya.
Majunya suatu negara sangat ditentukan majunya
pendidikan di negara itu. Hal ini berarti pembenahan segala
aspek / komponen yang terlibat dalam pendidikan harus
mendapat prioritas utama dalam pembangunan suatu
negara. Pemberlakuan kuriku-lum baru merupakan salah
satu upaya memperbaiki proses penyelenggaraan
pendidikan di suatu negara agar dapat mengejar kemajuan
negara lain. Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan
upaya ke arah peningkatan kualitas pendidikan, karena di
era globalisasi ini sangat dituntut adanya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki keunggulan kompetitif dan
239
komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional.
Guru sebagai pelaksanaan pendidikan di tingkat
pembelajaran memegang peranan penting dalam
menciptakan SDM yang berkualitas. Pendidik atau guru
adalah tenaga profesional seperti yang diamanatkan dalam
Pasal 39 ayat 2 UU RI No 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 2 ayat 1 UU RI No 14/2005
tentang Guru dan Dosen, serta Pasal 28 ayat 1 PP RI No
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Landasan
yuridis dan kebijakan tersebut menunjukkan adanya
keseriusan dan komitmen yang tinggi Pemerintah dalam
upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan
kepada guru sebagai pelaksana pendidikan di tingkat
pembelajaran yang bermuara akhir pada peningkatan
kualitas pendidikan nasional. Hal ini sejalan dengan arah
kebijakan Sistem Pendidikan Nasional Pasal 42 UU RI No
20/2003 yang mensyaratkan pendidik (guru) harus memiliki
kualifikasi akademik minimum dan sertifikasi sesuai dengan
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, dan
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Demikian pula ditegaskan dalam Pasal 28 ayat 1
PP No 19/ 2005 dan Pasal 8 UU RI No 14/2005 yang
mengamanatkan guru harus memiliki kualifikasi akademik
minimal Sarjana, dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran yang meliputi kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian, dan sosial.
Pendidikan merupakan jembatan mencerdasarkan
generasi bangsa dan juga, pendidikan memiliki peranan
yang begitu penting dalam kemajuan negeri ini. Apabila
masyarakat memiliki pendidikan yang lebih baik maka kita
tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain bahkan
oleh negara lain. Pendidikan merupakan bekal utama dalam
kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat membedakan
240
mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang boleh
dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi
kondisi pendidikan saat ini bisa dikatakan sangat
memperihatinkan, dimana moral dan sopan santun siswa
masih sangat rendah, banyak dari para pelajar yang suka
tawuran dengan sesama pelajar, tindak kekerasan,bahkan
mereka tidak lagi memliki rasa malu berpegangan tangan
dengan lawan jenisnya di tempat umum, hal ini didasari
karena kurangnya moral serta akidah para pelajar.
Banyak yang menjadi faktor kurangya moral pelajar
saat ini, salah satu yang mempengaruhi krisis moral para
pelajar saat ini adalah adalah peranan gadget dan
kurangnya interaksi anak dengan orang tua. Dengan gadget
para pelajar bebas membrowsing hal-hal yang dinginkan,
rasa sosialisasi terhadap hal-hal disekitar menjadi berkurang
diakibatkankan mereka terlalu sibuk dengan mengurus
gadget bahkan sampai lupa dengan keadaan
disekelilingnya. Dalam hal ini peranan orang tua dan guru
sangat menentukan moral serta sopan santun para siswa,
orang tua bisa melakukan pendekatan-pendekatan terhadap
anaknya bahkan orang tua bisa berperan sebagai sahabat
anaknya tersebut, dengan demikian anak akan merasa
diperhatikan dan gampang menyampaikan perasaan yang
dialaminyaa saat itu. Guru adalah orang tua kedua bagi anak
didiknya, guru harus bisa berperan ganda menjadi seorang
guru dan menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru tidak
hanya memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa
tetapi seorang guru harus mampu menciptakan siswa-siswi
yang berkarakter,guru harus menanamkan moral serta
akidah yang kuat terhadap anak didiknya.
Seorang guru harus menjadi teladan yang baik bagi
para siswa dalam mewujudkan perilaku siswa yang
berkarakter, oleh sebab itu bukan hanya seorang siswa yang
241
dituntut memiliki moral dan akidah yang baik. Seorang guru
sekalipun harus memiliki moral serta akidah yang baik
sehingga siswa dapat mengambil contoh dari seorang guru
tersebut. Apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan
terekam dimemori siswa. Seperti pepatah yang mengatakan
“guru kecing berdiri murid kencing berlari” , didalam pepatah
ini kita dapat mengambil kesimpulan apabila kita
memberikan contoh yang tidak baik terhadap anak didik kita
maka jangan heran jika suatu saat nanti siswa kita akan
melakukan hal yang lebih parah dari kita. Maka dari itu
seorang guru harus mampu memberikan contoh-contoh
yang baik bagi peserta didiknya. Bukan hanya seorang murid
yang mengalami krisis moral bahkan dizaman sekarangpun
ada seorang guru yang memiliki krisis moral dan akidah.
Seorang guru ini tega mencabuli sisiwinya, miris sangatlah
tidak patut dicontoh guru seperti ini yang tidak memegang
teguh etika sebagai pendidik bagi anak didiknya.bukannya
mencerdaskan generasi penerus bangsa, ini malah merusak
generasi dan masa depan anak didik. Guru seperti inilah
yang dikatakan krisi moral dan akidah. Kira-kira apa yang
mendasari seorang guru sehingga tega berbuat sekeji itu,
tak lain dan tak bukan karena krisis moral serta akidah dari
seorang guru tersebut serta kurangnya menghayati tugas
dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang mulia.
Guru yang baik tidak sepaputnya melakukan hal-hal seperti
demikian . Kita merupakan contoh bagi mereka,berilah
contoh yang baik agar anak didik kita dapat mengambil
contoh dari gerak-gerik,tutur kata serta tingkah laku kita.
Murid yang berkarakter adalah hasil dari guru yang hebat.
Sebagai seorang guru atau pendidik kita harus membekali
diri dengan niat yang tulus dan sifat ikhlas supaya
menjadikan anak didik kita menjadi generasi penerus
bangsa yang hebat serta berkarakter. Bukan itu saja guru
242
juga harus membekali dri dengan kreatifitas yang tinggi dan
kompetensi yang cukup. Sifat ikhlas inilah yang jarang
dimiliki oleh seorang guru,banyak diantara mereka merasa
apa yang mereka sampaikan tidaklah setimpal dengan gaji
yang mereka dapatkan, sehingga akibatnya ketika mereka
berada di dalam kelas mereka tidak sepenuhnya. Kadang
mereka menyampaikan materi tidak sepenuhnya alhasil
materi ini disambung ketika les, nah les inilah yang
diharapkan nanti oleh para guru untuk mendapatkan uang
atau gaji tambahan (tapi tidak semua guru loh seperti itu). Ini
semua terjadi karena guru melupakan aspek ikhlas,
andaikan saja guru ikhlas mengajar maka keihklasan ini
akan memberikan semangat tanpa batas pada guru untuk
berusaha keras membuat anak didik mereka paham akan
materi yang disampaikan. Semangat keikhlasan ini akan
mampu meluluhkan hati dan jiwa keras anak didik kita. Guru
hebat ini menjadi tugas utama kita, menanamkan sifat ikhlas
serta niat yang tulus dalam mendidik generasi penerus
bangsa, seorang siswa bukanlah semata-mata mereka yang
bertatapan muka dengan kita setiap harinya, melainkan
mereka adalah ladang surga bagi kita nantinya. lmu yang
kita sampaikan kepada mereka akan tertanam dan selalu
diingat oleh mereka, suatu saat nanti ketika mereka beranjak
dewasa dan menjadi seorang guru seperti kita, ilmu yang
pernah mereka dapatkan dari kita akan samapi ke anak didik
mereka samapi seterusnya, itulah ilmu tanpa ada habisnnya
selalu mengalir seperti air, sungguh mulia tugas menjadi
seorang guru, berbanggalah kita sebagai guru hebat yang
melahirkan murid-murid berkarakter.
Murid yang berkarakter didasari dengan lingkungan
yang hebat , ada peranan orang tua, guru serta masyarakat
dan pemerintah. Anak-anak harus ditanamkan pendidikan
moral serta akidah yang bagus sejak dini, agar mereka bisa
243
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,
seorang guru tidak akan mampu menciptkana siswa yang
berkarakter dengan sendrinya, orang tua dan guru harus
bekerja sama dalam pendidkan karakter anak yang hebat.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara guru, orang tua,
masyarakat dan pemerintah maka diyakini, tidak ada lagi
anak Indonesia yang akan mengalami kegagalan dan krisis
moral. Produk yang dihsilkan hanyalah murid
berkarater,berprestasi,budiman,bermoral serta berakhlak
mulia serta membawa nama baik bangsa Indonesia.
244
adanya, pemegang amanah yang baik memiliki keberanian
mengambil tanggung jawab karena ingin melakukan
perubahan yang ke arah yang lebih baik, mampu menjadi
agen transisi, memotong kondisi yang sudah terjadi
sebelumnya untuk menciptakan kondisi baru yang lebih
baik. Seorang guru yang amanah mempunyai tujuan yang
jelas dalam bekerja dengan memahami lingkup tanggung
jawabnya. Walaupun terkesan kecil di mata orang lain
namun dengan tujuan yang jelas dia akan menjalankannya
dengan penuh antusias. Selain itu mampu menentukan
skala prioritas dengan mendahulukan yang utama. Tidak
terjebak pada hal-hal kecilyang menyita waktu dan perhatian
yang akhirnya justru menyebabkan yang utama tidak
terselesaikan.
Menjadi guru, juga sebagai sarana berpikir dan
aplikasi ilmu. Kemampuan berpikir, kecerdasan kita
seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas
pengajaran, efektivitas, penemuan-penemuan solusi dan
strategi pengajaran yang baik. Bahkan dengan menjadi
fasilitator bagi para siswa, menjadi sarana untuk senantiasa
belajar. Seringkali di awal pertemuan dengan kelas baru,
penulis menyampaikan bahwa dikelas ini terdapat 31 orang
murid dan guru sekaligus bila dikelas tersebut terdaftar 30
siswa,artinya saya yang ke-31 karena selain mengajar akan
menjadi murid sekaligus. Dengan demikian tidak akan
mengalami kejenuhan karena akan selalu bertemu dengan
siswa yang berbeda juga suasana hati dan pertumbuhan
siswa yang senantiasa berubah.
Perlu diingat juga, menjadi guru sebagai sarana
untuk meraih prestasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah
satu kebutuhan manusia adalah pencapaian
prestasi. Prestasi bukan sekadar mendapatkan gelar guru
terbaik atau dosen teladan, namun prestasi menunjukkan
245
bahwa kita diakui keberadaan kita, hasil kerja kita. Bahwa
kita memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar,
pengakuan akan pemikiran,keberanian, tanggung jawab
yang diemban.
Menjadi guru juga sebagai sebuah proses yang
harus ditempuh dengan penuh kesabaran. Investasi
seorang guru bersifat jangka panjang dan harus mengikuti
hukum alam yang tidak dapat dipaksakan
pertumbuhannya. Jika dari awal sudah salah, maka dampak
kekeliruan itu juga bakal panjang. Jika sejak ditanam benar,
bangsa ini akan melihat perubahan. Tapi sayang,
pemerintah kita maunya seperti kacang, ditanam 100 hari
kemudian panen. Hasilnya sistem pendidikan kita belum
banyak kemajuan fundamental. Menjadi guru ditengah
kondisi yang serba instan menuntut daya tahan yang luar
biasa bagi pelakunya,tidak mudah goyah atau iri dengan
pengaruh-pengaruh yang bersifat jangka pendek.
Menjadi guru merupakan sarana pelaksanaan hak
dan kewajiban. Melaksanakan kewajiban terlebih dahulu
kemudian mendapatkan hak. Ketika hak yang diterima tidak
sesuai atau kurang,seorang guru harus berpikir kreatif
mencari solusi yang cerdas dan benar. Bukan mengeluh
atau menjadi turun semangat kita. Kegigihan kita lama
kelamaan akan membentuk pribadi kita. Sebelum
membentuk pribadi orang lain, seorang guru harus juga
mampu membentuk pribadinya.
Menjadi guru juga sebagai sarana melaksanakan
pelayanan. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pelayanan yang
kita lakukan adalah sarana kita untuk menjadi bermanfaat
bagi orang lain. Ketika seorang guru memberikan teladan
pelayanan yang baik bagi para siswa, mudah-mudahan para
siswa mendapatkan dan merasakan contoh nyata sebuah
246
pelayanan sehingga mereka dapat meneladaninya. Hasil
jangka panjangnya mereka memiliki kemampuan pelayanan
yang baik yang menjadi kompetensi penting saat mereka
terjun di dunia kerja dan masyarakat.
Menjadi guru sebagai sarana meninggalkan warisan
yang terbaik. Warisan yang terbaik yang ditinggalkan
seseorang adalah ketika kita meninggalkan generasi yang
lebih baik, lebih berbudi, bermanfaat bagi sesama dan
memiliki karakter yang kuat. Menjadi guru merupakan
peluang yang sangat besar untuk meninggalkan warisan
yang terbaik.
Patut Untuk Direnungkan Untuk Seorang Guru
Pertama, medan perang atau pertempuran yang
terbesar adalah dengan diri sendiri. bagaimana mampu
mengendalikan potensi amarah, imajinasi kita dengan
medianya berupa mata, telinga, mulut, tangan dan
kaki. Strategi memenangkan pertempuran ini dapat
dilakukan dengan cara pertama melakukan
perenungan. Melakukan perenungan berarti merenungkan
apa sebenarnya tugas seorang guru. Jika kita merenung
dengan akal kita untuk sesaat, kita akan memahami bahwa
tujuan dari seluruh Rahmat dan Anugerah yang ditanamkan
ke dalam diri kita adalah sesuatu yang lain, yang lebih
unggul dan lebih tinggi daripada yang tampak oleh
mata. Kedua, memiliki tekad dan kesungguhan. Tekad dan
kesungguhan untuk meninggalkan hal-hal yang dilarang dan
menjalankan seluruh kewajiban. Tekad dan kesungguhan
diwujudkan dengan penetapan komitmen-komitmen kecil
yang harus ditepati. Ketiga, pengkondisian
diri. Pengondisian diri untuk melaksanakan komitmen yang
dibuat dan sebaiknya dilakukan setiap hari agar
memudahkan kita dalam menjalankannya.
247
Keempat, pengawasan diri. Melakukan pengawasan
diri berarti memusatkan seluruh perhatian kepada
perbuatan. Setiap muncul pikiran untuk melanggar
komitmen, kita senantiasa ingat. Kelima, penghitungan dan
penilaian diri. Malam hari adalah yang terbaik untuk
melakukannya,bila kita berhasil menjalankan komitmen kita
dalam satu hari itu, kita bersyukur.., namun bila masih belum
terlaksana dengan baik, esok hari menjadi tekad baru untuk
melakukan yang lebih baik. Kemenangan dalam
pertempuran harian ini akan menghasilkan sebuah
kebiasaan yang baik dan secara otomatis menjadi karakter
kita. Terakhir, adalah selalju mengingat Tuhan sang
Pencipta. Satu hal yang membantu manusia sepenuhnya
dalam memenangkan pertempuran dalam diri adalah selalu
mengingat Tuhan secara terus menerus. Memohon
pertolonganNya karena tiada daya dan kekuatan kecuali
dari-Nya. Mudah-mudahan, saatnya sekarang , untuk
semakin bangga menjadi seorang guru…..
248
DAFTAR PUSTAKA
249
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
250
PROFIL PENULIS
251
Setitik Peluh Perjuangan Guru
252
menjadi guru sangat berbeda dengan profesi lain.
kebanggaan ini tidak bisa diukur dengan materi. Ada
kebanggaan moral-spiritual yang tidak akan dimiliki oleh
siapapun selain guru.
253
Menurut Noor Jamaluddin (1978) guru adalah
pendidik orang dewasa yang bertanggung jawab untuk
memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam
pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai
kematangan,mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan
tugasnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi sebagai
makhluk social dan individu yang mampu berdiri sendiri.
menjadi salah satu orang yang murid-murid anggap penting
adalah suatu kebahagiaan yang sangat menyentuh hatiku.
Menjadi salah satu orang yang kelak mereka ceritakan dan
mereka kenang dalam hidupnya. Walaupun masih ada
diantara mereka yang sedikit badung dan
bermasalah,kadang juga tak menghiraukan
kehadiranku,akan tetapi itu tidak membuat semangatku
goyah. Justru hal tersebut menjadi tantangan tersendiri
254
untukku. Alhamdulilah aku sangat menikmati profesiku
sebagai guru,ada kepuasan batin yang tak dapat
kuungkapkan melalui kata-kata.
255
7. Menjaga penampilan sehari-hari terutama dalam
mengajar
8. Jangan membawa masalah diluar sekolah
9. Murah hati
10. Hadirkan mereka dalam doa kita
11. Memberi kepercayaan pada muridnya
12. Menjadi contoh atau suri tauladan bagi murid
256
Biodata Penulis
257
KARENA GURU ITU MENGINSPIRASI
Dewi Puspitasari, SE. SPd.AUD
Email: dewipuspitasari18417@gmail.com
Guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal di Yogyakarta
Pendahuluan
258
Karakter Inspiratif Guru
259
dihadapinya setiap hari sehingga selalu memberikan
inspirasi. Keunggulan guru tidak hanya ditopang oleh latar
belakang yang educated person dengan kualifikasi minimal
sarjana bahkan magister atau master, melainkan juga kinerja
akademik baik aktivitas instruksional maupun kegiatan
edukasi pendukung lainnya.
260
prestasi yang akan membuatnya semakin dihargai, diakui,
bahkan dipercaya. Dengan berprestasi banyak yang bisa
dilakukan tidak saja untuk diri sendiri, melaikan juga untuk
orang lain. Prestasi apapun bisa diperoleh dari berbagai
faktor, selain faktor potensi dan kesempatan, yang
terpenting adalah faktor non intelektual terutama faktor
motivasi dan berprestasi
261
Mengenalkan adab dan sopan santun dalam hidup bersosial.
Mendidik mengenal Tuhan dan cara beragama yang benar.
Mengenalkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Dengan begitu anak didik pada akhirnya berhasil
menjadi insan yang berilmu, berkarakter, dan bermartabat
yang mampu beradaptasi pada jamannya. Betapa mulianya
guru dalam mendampingi selama proses pendidikan anak
didiknya.
262
Faktor semangat sebagai profesi pendidik dan pengajar,
sudah mulai bisa terditeksi sejak proses pendidikan guru,
rekrutmen guru dan pengembangan profesional. Semangat
guru yang sudah terbangun sejak proses pendidikan
sangatlah penting, sehingga selama proses pendidikan
mampu menunjukan keseriusannya dalam penguasaan
profesionalisme untuk mendidik dan mengajar. Demikian
pula model seleksi dan instrumen tesnya harus benar-benar
banyak menggambarkan tentang kesiapan calon guru dalam
menghadapi tugas mendidik dan mengajar. Yang akhirnya
semangat guru tersebut harus dijaga dan ditingkatkan
secara terus menerus untuk menyesuaikan dengan
tantangan dan tuntutan jaman.
263
pelajari kecuali dengan memuliakan guru. Menghormati guru
merupakan kunci bagi kemudahan mendapatkan ilmu,
begitu pula dalam mengamalkan dan mengembangkannya.
Kesimpulan
264
mengajarkan kepada orang lain yang akan berujung pada
suatu kesuksesan (secara material dan spiritual).
Referansi
265
Biodata
266
MENGAJAR ADALAH JIWAKU
267
berfikiran kalau bapak tidak bisa mengulihkan kamu nanti
bapak juga tidak bisa menguihkan adek-adekmu. Saya dua
bersaudara dengan satu adik laki-laki dan satu adik
perempuan. Akirnya kami sepakat untuk berkuliah.
268
saya proposal saya lolos di danai oleh DIKTI sehingga saya
bisa savety buat kuliah S2 saya.
269
namun waktu demi waktu selama satu tahun akirnya saya
mampu beradaptasi dan mengajar dengan enjoy disana.
270
yangmengajarkan untuk semangat, pantang menyerah,
berfikir kreatif, dan selalu bahagia karena adaya tepuk
pramuka. Bulan April 2010 saya lulus wisuda S1 Pendidi kan
Biologi UNNES. Dan pada saat itu saya memutuskan untuk
S2 sekalian karena pikir saya mumpung saya sudah bekerja
di semarang dan masih dekat sehingga saya ingin lanjut S2
sebelum saya kembali ke desa. Bapak pada waktu itu
sempat ragu, namun saya meyakinkan kalau nanti saya
akan nabung biasaya kulaih nanti berdua bapak.
Alhamdulilah saya diterima di S2 Pendidikan IPA UNNES.
Saya ngajar pagi, nanti siang sampai malam ngelesi begitu
seterusnya hingga saya lulus S2. Jalan itu selalu ada bagi
siapa saja yang mau berusaha. Seesai S2 saya masih ngajar
di MTS Al Islam Sumurejo sampai saya menikah dan punya
anak.
271
adalah dasarnya. Apalagi mengajar anak-anak kecil dengan
berbagai macam karakter menjadikan saya senang dan awet
muda. Kebiasaan sebelum menikah suka ngelesi siswa-
siswa di rumah sambil momong anak disambut baik oleh
suami dan di dukung sepenuhnya. Jiwa suami yang humanis
menjadikan kami rumah kami berdua senbagai tempat les.
Tidak hanya di semarang, ketika kami di kudus pun baru
beberapa bulan kami tinggal di sana tempat kami menjadi
tempat les dan gratis.
272
Guru = Si Pencari Keberkahan
“Maaf ya, aku jarang datang kemari. Habisnya mas Riyan ini
lho kerjanya sibuk terus, sering ke luar kota. Kemarin dia
baru saja balik dinas dari Lombok.”
“Huss, mas Riyan!” tegur mbak Widi pada suaminya itu. Mas
Riyan langsung terdiam.
274
Mas Riyan mengangguk mendukung pernyataan istrinya itu.
275
Siang itu mereka habiskan dengan menyantap bersama-
sama hidangan hari raya berupa sayur ketupat dan semur
daging masakan istri Binar yang luar biasa lezatnya. Binar
memang boleh bangga dengan kemampuan memasak
istrinya itu.
“Ada yang ingin aku bicarakan, mas. Ini … soal tawaran kerja
dari Mbak Widi dan suaminya.”
276
“Iya, dik. Tadi siang mas ditawari kerja oleh Mbak Widi dan
suaminya. Kamu marah ya, gara-gara mas tolak tawaran
itu?”
“Lebih baik dalam hal apa, Dik? Dalam hal materi, kekayaan
maksudmu?”
277
“Iya mas. Sekarang Jihan lebih mengerti betapa
berharganya profesi seorang guru. Maafin aku ya, mas. Aku
dibutakan oleh duniawi.”
“Sepertinya sih tidak, Dik. Mas juga tidak tau ada apa.”
“Assalamualaikum.”
280
menjaga Rana di rumah. Namun saat ini Binar harus
menyelesaikan naskah setiap kali pulang bekerja.
281
“MasyaAllah, Dik. Mas mu ini dapat rezeki luar biasa dari
Allah.” Seru Binar sambil menghampiri istrinya. Ia pun
menunjukkan jumlah nominal yang masuk di rekening bank
miliknya, yang kini telah disetel dengan metode M-Banking
di ponselnya atas saran pihak penerbit.
282
Tentang Penulis
283
ESENSI KEMULIAAN SANG GURU
Pendahuluan
Pendidikan merupakan elemen terpenting yang tidak
bisa terpisahkan dari unsur kehidupan. Keberhasilan
seseorang dalam kehidupannya banyak dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang telah dicapainya serta ilmu
pengetahuan yang diperolehnya. Pendidikan memiliki peran
strategis bagi kemajuan suatu bangsa dan negara. Sebab
pendidikan merupakan tolak ukur bagi kecerdasan
seseorang untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan
bagi suatu negara. Menurut Martin H. Fischer mengatakan:
”Pendidikan bertujuan untuk memberikan dorongan menaiki
tangga pengetahuan. Terlalu sering, itu hanya membuat
Anda keram pada salah satu anak tangganya”. Robert
Maynard Hutchins berpendapat: ”Tujuan pendidikan adalah
mempersiapkan generasi muda untuk mendidik diri mereka
sendiri seumur hidup”. Dengan pendidikan juga seseorang
mampu berkompetisi di era persaingan yang semakin ketat
ini. Kebutuhan akan pendidikan yang lebih tinggi dirasakan
sangat penting bagi semua kalangan. Disamping untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih luas lagi, pendidikan
berfungsi merubah pola pikir (mindset) seseorang sehingga
mampu memikirkan, mencari solusi dan mengambil
keputusan yang bijak atas suatu permasalahan.
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan dalam
membangun masa depan yang lebih baik telah mendorong
semua kalangan untuk selalu melakukan terobosan-
terobosan baru di bidang pendidikan dengan tujuan
terciptanya sistem pendidikan yang semakin berkualitas dan
menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas yang akhirnya
284
mampu berdaya saing dalam semua aspek kehidupan.
Untuk menciptakan pendidikan berkualitas, dibutuhkan
kontribusi yang besar dari pelaku institusi pendidikan
(termasuk pendidik) selaku penggerak pendidikan tersebut
untuk lebih me-manage, mengelola, menata dan
memberdayakan dengan baik organisasi pendidikan
sehingga menghasilkan produk pendidikan yang lebih
optimal.
285
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Kedudukan guru sebagai tenaga
profesional juga bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: memiliki
bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik
dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan; memperoleh penghasilan yang ditentukan
sesuai dengan prestasi kerja; memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat; memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan memiliki organisasi profesi yang
mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru. Henry Adam pernah
berkata: ”Seorang Guru menggandeng tangan, membuka
pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan.
Seorang Guru berpengaruh selamanya. Dia tidak pernah
tahu kapan pengaruhnya berakhir”.
Pasal 20 dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005, menyebutkan bahwa: ”Dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
286
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; bertindak objektif dan
tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran; menjunjung tinggi peraturan
perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika; dan memelihara dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi, guru memiliki peran
strategis untuk menyiapkan kemuliaan bagi generasi menuju
masa depan yang lebih mulia, serta peran untuk
membangun karakter Bangsa yang unggul.
287
murid. Guru sebagai katalisator juga berarti guru mampu
menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta murid akan
proses pembelajaran dan membantu murid untuk mengerti
cara belajar mereka yang paling optimal.
288
dan dapat terlihat dari nilai tambah yang telah disumbangkan
kepada anak didiknya melalui perubahan cara berpikir
(mindset), perubahan kemampuan/ketrampilan dan
perubahan moral/kepribadian sehingga membawa
perubahan bagi anak didiknya tersebut ke arah yang lebih
baik dari sebelumnya.
Guru sebagai seorang pemimpin untuk bisa sukses di
dalam menjalankan tanggungjawabnya harus mampu
mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen ke dalam
aktivitas kepemimpinannya. Manajemen adalah proses
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga
pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif
dengan dan melalui orang lain. Fungsi-fungsi manajemen
dimaksud terdiri dari, Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Directing/Actuating (pengarahan) dan
Controlling (pengawasan). Ken Blanchard menyatakan
bahwa, ”Peranmu sebagai pemimpin itu jauh lebih penting
dari apa yang kau bayangkan. Kau (guru) memiliki
kekuasaan untuk membantu orang menjadi sang juara”.
Jadi, secara sederhana pengertian dari seorang guru
adalah seorang pemimpin merupakan kemampuan
mempengaruhi anak didik untuk bisa memiliki kompetensi,
keterampilan dan berperilaku dengan baik sesuai dengan
harapan dan tujuan pendidik dalam suatu proses belajar-
mengajar. Jenderal Napoleon Bonaparte, seorang
revolusioner Perancis, pernah berkata ”Seorang pemimpin
yang baik adalah yang bisa membesarkan semangat dan
harapan-harapan kepada anak buahnya”. Sementara D.N.
Jackson menyebutkan ”Ukuran seorang pemimpin
ditentukan oleh dalamnya keyakinan, tingginya ambisi,
luasnya pandangan, serta cintanya yang tercapai”.
289
Guru dipandang sebagai sumber informasi bagi para
anak didiknya, sehingga anak didiknya menjadi mengetahui
atas informasi baru yang didapatnya. Untuk bisa
menyampaikan informasi tersebut dengan baik dan benar,
maka guru harus menyiapkan diri dengan baik serta
mempersiapkan bahan-bahan informasi yang akan
disampaikan. Informasi tersebut disampaikan harus padat
dan jelas, sehingga pesan informasi yang disampaikan akan
mudah dimengerti oleh anak didik.
290
dimanfaatkan serta di-aplikasikan guna mendapatkan hasil
yang lebih baik dalam mengajar. Seorang pendidik yang
kreatif adalah pendidik yang jiwanya selalu kreatif untuk
mencari solusi bagi organisasi dan orang-orang yang
dibimbingnya serta tidak mengandalkan cara-cara lama,
sekalipun cara lama tersebut terbukti sudah berhasil.
Pendidik kreatif akan terus terdorong untuk mengeksplorasi
kemungkinan/alternatif lain dalam menangani suatu
persoalan. Ia meyakini bahwa selalu ada cara berbeda yang
lebih baik lagi dan berani untuk menggali
kemungkinan/alternatif itu.
Kreativitas dalam konteks pendidik adalah mendorong
daya saing organisasi melalui peran-perannya dalam
berbagai aspek yang bisa memberikan pertumbuhan dan
perkembangan organisasi pendidikan. Kreatif berarti
menciptakan atau membuat sesuatu yang terbarukan.
Bentuk kreatif dari seorang pendidik dapat diaplikasikan
dalam beberapa bentuk, yaitu: kreatif membangun visi baru
dalam memikirkan kebutuhan dan menyejahterakan
organisasi pendidikan, kreatif dalam mengelola keragaman
dan dinamika dunia pendidikan, dan kreatif dalam mencari
solusi permasalahan di dalam bidang pendidikan. Thomas
Groome pernah menuliskan: ”Salah satu tanda pendidik
yang hebat adalah kemampuan memimpin murid-murid
menjelajahi tempat-tempat baru yang bahkan belum pernah
didatangi pendidiknya sendiri”.
Kreativitas dianggap menempati urutan terpenting
dibanding kompetensi lainnya yang wajib dimiliki oleh
seorang guru (pendidik). Guru yang berbasis kreativitas
adalah pendidik profesional berbasis kreativitas dan inovasi
yang dihasilkan dari seorang guru dapat terlihat dari nilai
tambah yang telah disumbangkan kepada dunia pendidikan
melalui perubahan dalam ide/kebijakan, proses, struktur,
291
sistem, cara pembelajaran atau mengajar sehingga
membawa perubahan bagi dunia pendidikan ke arah yang
lebih baik dari sebelumnya.
Melalui konsep pendidik berbasis kreativitas, pendidik
mampu menciptakan lembaga pendidikan yang memiliki
akuntabilitas tinggi, visioner serta mampu menghasilkan
lulusan yang berkompeten dan berdaya saing. Disamping itu
juga, Pendidk yang kreatif dan inovatif dapat menjadikan
institusi pendidikan yang lebih tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat, menjawab atas tantangan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
melaksanakan pendidikan yang berorientasi pada
kebutuhan masyarakat, serta memberikan peran nyata
dalam pemberdayaan masyarakat.
292
pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan.
Seorang Guru berpengaruh selamanya. Dia tidak pernah
tahu kapan pengaruhnya berakhir”.
Guru yang inspiratif juga harus mampu membangkitkan
motivasi belajar, memberikan rasa nyaman, mengayomi dan
melayani dengan baik, serta merubah mindset (cara berpikir)
para anak didiknya. Meladee McCarty pernah mengatakan:
”Anak-anak yang di dalam kelas kita mutlak lebih penting
daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka”.
Seorang guru harus memberikan contoh melalui kepribadian
yang baik, jujur, amanah, berdedikasi tinggi, disiplin dan
memiliki kesabaran yang tinggi dalam mendidik. Mengambil
kata bijak dari Ralph Waldo Emerson: ”Orang yang bisa
membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami,
yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar
menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati”.
293
sekitarnya, bangsa dan Negara. Beberapa mimpi, keinginan
dan harapan dari seorang guru untuk kemajuan dunia
pendidikan Indoneisa, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Guru harus selalu dihormati dan dikenang jasanya oleh
semua elemen masyarakat. Kita tahu bersama, bahwa
guru berperan untuk menciptakan sumber daya
manusia Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, semua
elemen bangsa dan Negara Indonesia mulai dari
masyarakat, Pemerintah, Institusi Pendidikan dan
Institusi terkait lainnya harus selalu menghormati dan
mengenang jasa-jasa para guru yang telah memberikan
ilmu pengetahuannya kepada kita semua. Guru
dipandang sebagai orangtua kita di sekolah yang sehari-
hari mengajari, membimbing, menjaga, menasehati,
dan memberikan perhatian. Apalah artinya bila tidak ada
guru yang memberikan ilmu pengetahuan bagi kita
semua, maka jelas dapat dirasakan bangsa Indonesia
akan mengalami ketertinggalan dari faktor sumber daya
manusianya.
2. Terciptanya sistem dan prosedur yang baik dan efektif
dalam dunia pendidikan, sehingga tercipta tatanan yang
baik untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Pemerintah, tenaga pendidik, institusi pendidikan dan
penggiat pendidikan harus terus berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tercipta
lulusan atau peserta anak didik yang memiliki
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap
secara utuh.
3. Profesi guru harus dipandang sebagi profesi pekerjaan
yang paling mulia dan pekerjaan yang paling berat
tanggungjawabnya untuk memajukan bangsa dan
Negara. Pemerintah harus memberikan fasilitas
pendidikan yang baik, penghargaan bagi guru
294
berprestasi dan standar penghasilan yang layak bagi
semua guru di Indonesia sehingga tingkat
kesejahteraan setiap guru menjadi lebih baik.
Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru dalam
bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas
keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip
penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan
martabat guru sebagai pendidik profesional.
4. Guru di masa depan harus dapat menerangi kehidupan,
serta menuntunnya menuju masa depan yang lebih baik
bagi anak bangsa Indonesia melalui pentransferan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan
kedepannya memiliki dan meningkatkan empat
kompetensi utama yang wajib dimiliki setiap guru, yaitu
kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan
para guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik
agar kelak mampu mengaktualisasikan berbagai
potensi dimiliknya; kompetensi sosial menunjukkan
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat
sekitar; kompetensi kepribadian yang bermakna
karakteristik pribadi guru harus menjadi teladan bagi
peserta didik dan guru memiliki akhlak mulia; dan
kompetensi profesional yang merupakan kemampuan
guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan mereka
membimbing peserta didik dalam menguasai materi
diajarkan secara mumpuni.
Mimpi dan impian yang paling besar secara umum dari
seorang guru kepada Negara ini adalah kedepannya bangsa
Indonesia dapat bangkit, berkembang dan maju sejajar
dengan Negara-Negara maju lainnya. Sumber daya
295
manusia Indonesia yang berkualitas dan bermoral baik juga
harus dapat tercipta melalui proses pendidikan yang baik
sehingga sumber daya manusia yang unggul dapat
digunakan sebagai alat untuk bersaing dalam era kompetisi
yang semakin ketat.
Penutup
Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa
Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang
mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan
bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut
dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu. Guru dan tenaga pendidik lainnya memiliki fungsi,
peran, dan kedudukan yang sangat strategis di dalam
menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas dan berkepribadian yang baik. Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional yang berfungsi untuk meningkatkan
martabat, dan peran guru juga sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
296
DAFTAR PUSTAKA
297
TENTANG PENULIS
Toman Sony Tambunan, lahir di Medan bekerja
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dimana sebelumnya
bekerja di Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara sejak
Tahun 2006 hingga 2013, dan sejak Tahun 2014 hingga
sekarang bekerja sebagai ASN di Pemerintah Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara. Beberapa jabatan struktural yang
strategis di birokrasi pemerintahan pernah diduduki.
Sebagai Akademisi, Penulis menjadi Dosen Tetap
untuk Jurusan Manajemen di salah satu Perguruan Tinggi
Swasta terkemuka di Medan, dan juga aktif sebagai Dosen
tamu di beberapa perguruan tinggi swasta lainnya di Medan.
Sebagai Praktisi, Penulis pernah bekerja di suatu
perusahaan swasta yang bergerak di Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit (Palm Oil Mill) sejak Tahun 2004 hingga 2006
di Process Department bagian Clarification. Selain itu juga,
Penulis diberikan kepercayaan menjadi salah satu badan
pengawas di suatu lembaga koperasi, dan menjadi anggota
tim Badan Audit di suatu lembaga keagamaan. Aktif berbagi
ilmu sebagai narasumber di beberapa acara sosialisasi,
seminar, pelatihan dan pertemuan kedinasan. Penulis juga
telah banyak memberikan konsultasi di bidang pengelolaan
keuangan dan aset daerah kepada beberapa instansi
pemerintah.
Penulis telah menyelesaikan Strata-1 (Fakultas
Ekonomi, Jurusan Manajemen) pada Tahun 2003 dan
Strata-2 (M.Si, jurusan Sains Manajemen) pada Tahun 2010
di Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini, Penulis
sedang menyelesaikan studi Program Doktor Ilmu
Manajemen di Universitas Sumatera Utara. Untuk
menambah pengetahuan di bidang pemerintahan, penulis
telah mengikuti banyak pelatihan kedinasan, diantaranya
tentang keuangan daerah, akuntansi pemerintahan, laporan
298
keuangan pemerintah, pengelolaan aset daerah,
perpajakan, arsip daerah, audit, pengadaan barang/jasa
Pemerintah. Dalam bidang Audit Pemerintahan, penulis
telah memperoleh Sertifikasi Auditor Ahli. Penulis juga telah
memperoleh Sertifikasi Bendahara Keuangan Daerah;
Sertifikasi Analis Kepegawaian Tingkat Ahli; Sertifikasi
Akuntansi Keuangan Daerah; Sertifikasi Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah; serta beberapa program Sertifikasi
Keahlian lainnya.
Aktif mengikuti perkembangan di bidang ilmu
manajemen, kepemimpinan, ekonomi, pendidikan,
keuangan, enterpreneur, bisnis dan motivasi, dimana
Penulis terus mengasah pengetahuannya dengan mengikuti
berbagai seminar dan workshop. Beberapa prestasi pernah
diraih dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah di Tingkat
Nasional. Bidang yang diminati oleh penulis adalah
Manajemen, Kepemimpinan, dan Pengembangan Diri
(Motivasi). Penulis aktif sebagai anggota maupun pengurus
dalam organisasi profesi keahlian, organisasi di lingkungan
akademisi, dan beberapa organisasi sosial lainnya.
Sebagai Peneliti, karya tulisnya telah banyak dimuat
di berbagai Jurnal Nasional maupun Jurnal Internasional
yang terakreditasi. Sebagai Penulis, dimana Penulis sudah
mempublikasikan tulisannya dalam bentuk buku oleh
penerbit berskala nasional, diantaranya: ”Kamus
Pemerintahan” tahun 2015; ”Pemimpin dan Kepemimpinan”
tahun 2015; ”Glosarium Istilah Pemerintahan” tahun 2016;
”Koperasi” tahun 2017; ”Kepemimpinan Berbasis
Kecerdasan” tahun 2018; ” Arif dalam Memaknai” tahun
2019; ”Hukum Bisnis” tahun 2019; ”Standar Operasional
Prosedur Bagi Instansi Pemerintah” tahun 2019 dan
”Manajemen Koperasi” tahun 2019. Selain itu juga, pernah
ikut serta sebagai Kontributor Penulis dalam buku: ”Opini
299
Kami untuk 67 Tahun Koperasi Indonesia” tahun 2014;
”Aksara Langit: Sebuah Antologi Puisi” tahun 2019;
”Menatap Wajah Pendidikan Indonesia di era 4.0” tahun
2020.
300
Pengamatanku Terhadap Profesi Guru
301
Apakah ada kebanggan menjadi guru ? Tidak pernah secara
langsung mengajar peserta didik baru pada lingkungan
pendidikan dasar sampai tingkat SLTA. Melihat dan
mengamati kontribusi guru pada pendidikan dasar jauh lebih
sulit dan rumit daripada sumbangsih dosen pada perguruan
tinggi.
302
Pengabdian guru adalah pilihan mulia yang harus di
kuduskan dan bertanggung jawab kepada masyarakat luas.
Patut diingat bahwa menjadi guru bukan karena tidak ada
pekerjaan lain melainkan menjadi guru adalah suatu
dedikasi atau pengabdian. Pengabdian / dedikasi yang kelak
diberkati Tuhan Yang Maha Esa baik di dunia dan di akhirat.
303
(3) kemampuan memberikan kuliah pada tingkat sarjana
(S1/S2/S3), dan terakhir (4) kemampuan sebagai pembicara
atau dosen di luar negeri.
304
Apakah mudah menjadi guru ? Sekilas orang mengatakan
sangat mudah menjadi guru, cukup kuliah layaknya jurusan
lain selama 4 (empa) tahun pada umumnya. Sesudahnya,
lulus dan langsung diwisuda. Apakah sulit melakukan peran
guru tersebut ? Jawabannya tidak mudah melakoninya
karena berhubungan dengan anak-anak.
305
Tentulah akan muncul nostalgia yang indah mengingat suka
duka yang tak akan terulang lagi.
306
Ada juga beberapa guru yang sudah meninggal dunia jauh
sebelum Facebook diperkenalkan ke masyarakat. Ada yang
mengajar Olahraga, Biologi, Elektro, dan ragam bidang lain.
Ada juga beberapa guru yang meninggal selama durasi
tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Mereka mengajar
Fisika, Matematika, Seni Rupa, dan ragam bidang lain.
307
Para guru pun sudah memaafkan kesalahan mantan murid
binaannya supaya masa depan siswa yang bersangkutan
cerah. Memang pasti ada mantan murid yang bandel dan
nakal yang selalu bikin kesal guru tapi itu adalah dinamika
yang selalu terjadi. Perilaku murid yang bandel dan nakal
harus diperbaiki dan dipulihkan bersama antara orang tua
dan guru.
Murid belajar dari guru baik selaku orang tua di sekolah atau
orang yang sudah berpengalaman. Selain itu murid juga
harus menghormati para guru meskipun guru tersebut tidak
mengajarnya di kelas. Selama di ruang kelas, murid yang
nakal pun tetap harus menunjukkan sikap tunduk dan patuh
kepada gurunya.
308
iklas demi mencerdaskan para siswanya. Ikhlas dibayar
seadanya tanpa mengharapkan imbalan lebih selain doa dari
para siswa yang bersangkutan.
309
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Status : Menikah
Hp : 081212619136 / 085780727254
Email : mrobertsihotang@gmail.com
310
III. Pendidikan Informal
Mei 2002 – Sept 2003: Sales Tali Kipas PT. Roda Sejahtera
Kencana Abadi, Kelapa Gading, Jakarta Utara
311
Sept 2008 – Februari 2012 : Dosen STT Agape, Jakarta
Timur
312
TERIMAKASIH AMAK, AKU BANGGA JADI GURU
313
Dengan sedikit berat hati kuturuti juga nasehat ibu
dengan memilih kuliah bagian keguruan. Meski hatiku ingin
menjadi seorang sekretaris di kantor atau seorang manager
di perusahaan nantinya jika tamat kuliah, dikarenakan aku
sekolah tingkat atas bagian kejuruan ( SMK ) jurusan
perdagangan ( managemen) disebabkan nilai rapor selama
sekolah SMK, Alhamdullah sangat bagus, mendapat
peringkat terus. Namun, dengan melihat ekonomi keluarga
yang pas-pasan aku yang ingin menjadi guru bahasa inggris
dengan nilai yang tinggi kuurungkan juga. Karena untuk
mendapat nilai kuliah yang tinggi jurusan bahasa inggris
harus ditunjang dengan fasilitas dan belajar tambahan ( les).
Akhirnya aku memutuskan menggambil jurusan bahasa
Indonesia.
314
Selesai sudah aku menuntut ilmu di perguruan tinggi
selama 4 th dengan gelar sarjana pendidikan. Dengan
sedikit keraguan memilki ijazah sarjana guru bahasa
indonesia, dimana para sarjana bahasa Indonesia berjubel
untuk mendaftar tes pegawai negeri, aku tetap berusaha
mencari kerja menjadi guru, meski tetap meminta uang untuk
biaya ujian dan transport kepada ibu. Untuk mendapatkan
pekerjaan walau sudah sarjana tak semudah mulut berbicara
jika kalau kuliah itu mudah mencari kerja. Setahun dua tahun
aku hanya menjadi guru honor dan kerja di percetakan buku
dengan uang yang tidak mencukupi untuk transport apalagi
membeli bedak.
315
Menjadi guru di desa yang belum pernah kualami
tentu menjadi pemikiran juga. Bagaimana suasana desa dan
orang-orangnya saat aku mengajar di sana. Aku mendapat
SK mengajar di daerah Kubu, mendengar kata Kubu, aku
teringat pelajaran IPS di SMP, bahwa suku-suku
terbelakang, termasuk Kubu. Dengan sedikit takut, aku jalani
juga penempatan itu. Aku diantar oleh keluarga dengan suka
cita karena aku sudah dapat kerja yang jelas masa
depannya. Sesampai di tempat penempatan kerja, aku
merasa takjub, masyarakatnya ramah sekali dan
lingkungannya bersih, aku sangat senang sampai di sana.
Guru dihargai, mereka segan kepada guru yang menurut
pandangan mereka guru adalah priyayi. Guru mendapat
tempat yang baik di masyarakat, bukan secara materi namun
secara sosial. Aku ditempatkan di daerah transmigarasi di
Propinsi Riau.Akhirnya aku menjalani juga profesi guru di
desa. Walau penempatan mengajar sudah ditakdirkan tuhan
di desa sesuai kehendak hatiku, mulailah aku bertugas
menjadi guru.
316
Alhamdulillah, Allah memberi nikmat kepadaku
dengan profesi guru dengan jurusan bahasa indonesia, yang
dibutuhkan pengimplementasiannya di saat itu,dimana aku
ditempatkan bertugas sebagai guru PNS dengan berbagai
aktifitas yang bisa kujalani dengan senang hati.
317
kuhadapi. Sesampai di sekolah aku bisa ceria kembali,
bersemangat mengajar dengan melihat tingkah-tingkah
siswa yang bermacam type kurenahnya, yang terkadang
membuatku senyum sendiri, kesal dan marah. Aku merasa
awet muda berhadapan dengan siswa-siswa yang
kusayangi. Berbagai pengalaman kuhadapi selama
mengajar, ada yang lucu, ada rasa bangga. Dan juga kesal
dalam mendidik siswa yang sulit untuk merubah tingkah laku
ke arah yang lebih berbudi.
318
sebagai global selalu membias dipikiran ini bagaimana
kondisi bangsaku ini nanti, jika peserta didik tidak bisa
menuntut ilmu di sekolah. Sementara karena beberapa
faktor, di daerah domisiliku kemauan untuk menuntut ilmu
masih kurang, pendidikan bisa dikatakan bukan prioritas
yang harus sangat untuk dipenuhi, cukup sekedar sesuai
alurnya.
319
Sumber : dokumen pribadi
320
teknologi yang tak kalah hebat, guru tetap memillki ruang
tersendiri.
321
BIOGRAFI PENULIS
322
bertema Aku Bangga Menjadi Guru dengan judul
Terimakasih Amak, Aku Bangga Jadi Guru, dan beberapa
tulisan lainnya.
Wassalam,
Penulis
323
BERSYUKUR MENJADI GURU DAN DOSEN
324
seorang guru maupun menjadi seorang dosen dan berikut ini
sedikit penulis bertukar pengalaman ketika menjadi seorang
guru maupun dosen dan bukan bermaksud
menyombongkan diri namun untuk memotivasi kita
semuanya agar menjadi tenaga pendidik yang lebih baik lagi.
325
kompetensi pedagogik atau ilmu mengajar. Dalam
pembelajaran penulis merasakan perlunya menguasai ilmu
mengajar yang didalamnya berisi berbagai metode
pembelajaran. Itu dikarenakan untuk memberikan nuansa
kelas yang berbeda dan agar siswa tidak merasa bosan,
sehingga dibutuhkan skill mengajar seperti tidak hanya
ceramah saja ketika mengajar namun juga metode lain,
seperti tanya jawab, demontrasi, quiz, cerdas cermat dan
sebagainya, sehingga dalam hal ini kita dituntut bisa
menguasai ilmu pedagogik atau ilmu yang berkenaan
dengan penguasaan kegiatan pembelajaran. ketiga
kompetensi kepribadian. Dalam berkecimpung di dunia
pendidikan aspek kepribadian juga tidak kalah pentingnya,
karena guru menjadi suri tauldan bagi peserta didik dan juga
sesama tenaga pendidik. Ini juga membantu terciptanya
suasana atmoster akademik yang bagus. Selain itu kita
dalam menghadapi anak usia sekolah dasar memang butuh
ekstra sabar menghadapi tingkah laku anak-anak sehingga
harus bisa mengendalikan diri. penulis sendiri masih perlu
banyak belajar dalam pengendalian emosi diri, karena
kadangkala penulis masih belum bisa mengendalikan emosi
ketika menghadapi anak-anak yang berulah, seperti ketika
siswa di nasehati namun tidak memperhatikan dan
membandel, sehingga akhirnya penulis marahi. Setelah itu
ada rasa penyesalan dari diri penulis kenapa sampai
memarahi dan disitu banyak yang penulis peroleh
pengalaman betapa pentingnya mendidik anak dengan niat
tulus dan bisa memberikan rasa kenyamanan kepada anak
serta menjadi pribadi guru yang baik, hal ini karena bisa jadi
setelah anak dimarahi muncul sikap tidak suka sehingga dia
kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Keempat kompetensi sosial. Menjadi guru tidak hanya
urusan memberikan pembelajaran di kelas namun juga
326
diharapkan memiliki rasa sosial di tempat lingkungan dia
bekerja, baik kepada siswa, sesama guru, juga kepada
masyarakat sekitar. Ini bagus dalam menciptakan
keharmonisan di lingkungan pendidikan tempat kita
mengajar.
327
Sebagai penutup, penulis sampaikan bahwa profesi
sebagai guru maupun dosen sama-sama memiliki tuntutan
kompetensi yang harus dipenuhi dan tidak bisa asal-asalan
sehingga menjadikan mutu sebagai tenaga pendidik tetap
terjaga dan menjadi lebih baik lagi.
CURICULUM VITAE
328
Aku Bangga Jadi Guru
329
voli antar SMP sekecamatan Doloksanggul. Juara di
kecamatan, berlanjut mewakili kecamatan Doloksanggul
ke tingkat kabupaten Tapanuli Utara di Tarutung pada
pekan olahraga antar pelajar sekabupaten Tapanuli
Utara.
330
paling tidak mengurangi beban biaya sekolah. Gagal
diterima bekerja di bengkel.
331
br. Purba, rekan kerja yang sering menjadi pasangan
kerja Timbul Pakpakan dan Redina br. Sianturi.
332
berhasil diterima menjadi secaba polri, ada alternatif
kuliah jalur PMDK,” katanya. Saya pun mengikuti
sarannya. Tahap seleksi secaba polri berikutnya
merupakan tahapan terakhir penentuan diterima atau
tidak menjadi secaba polri. Nama saya tidak tercantum
di papan pengumuman. Benar saran temanku,
mengikuti seleksi mahasiswa baru jalur PMDK.
Beberapa hari kemudian, terbit pengumuman
diberbagai media cetak diterima menjadi mahasiswa
jalur PMDK. Nama saya tercantum diterima di FPTK
IKIP Padang. Ketika pulang ke kampung di Pollung, guru
dan kepala sekolah SD saya memberi selamat sambil
merangkul memeluk bahagia. Saya terkejut dengan
ucapan dan rangkulannya. Tidak mengerti arti ucapan
dan rangkulannya. Setelah diajak duduk sambil minum
teh di kedai, beliau menunjukkan koran SIB daftar nama-
nama calon mahasiswa yang diterima melalui jalur
PMDK. Barulah saya mengerti arti ucapan selamat dan
rangkulan bapak guru sekaligus kepala SD saya dulu
bapak Jese Mulia Banjarnahor. Sering kami panggil
bapak JM. “Bahagianya seorang guru ketika
muridnya berhasil masuk perguruan tinggi tanpa
melalui ujian seleksi akademik.”
333
diterapkan wajib bagi setiap mahasiswa baru. Prof. Dr.
Eng. B.J. Habibie, memberikan kuliah umum bagi
mahasiswa baru dan wisudawan/i. Dalam kuliah
umumnya menyampaikan tentang perkembangan
teknologi pesawat terbang yang sedang dikembangkan
di PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
Bandung.
334
4. Praktik mengajar merasa menjadi guru
Disamping menerima tunjangan ikatan dinas dari
pemerintah, dan sokongan bantuan penuh dalam
pembiayaan kuliah oleh abang M. Aluman Sitinjak
(Palembang, sekarang di Bengkulu) dan motivasi
abang alm Drs. Berlin Sitinjak (Rantau Panjang Jambi),
semester demi semester saya lalui dengan kesibukan
mengerjakan tugas-tugas kuliah. Pada mata kuliah
metodologi pendidikan dan media pendidikan, setiap
mahasiswa wajib tampil praktik mengajar direkam
dengan kamera video. Pada masing-masing mata kuliah
ini seorang mahasiswa minimal dua kali tampil di depan
kelas melaksanakan praktik mengajar dengan topik
yang telah ditentukan oleh dosen. Audien adalah teman-
teman kuliah satu kelas.
335
gambar dan tulisan di kertas atau karton manila
menggunakan spidol berbagai warna supaya gambar
dan tulisan menarik. Membuat transparansi M3
menggunakan boardmaker snowman. Menulis dan
menggambar di plastik transparansi (wite on film) yaitu
jenis transparansi yang dapat ditulis dan digambar
secara langsung menggunakan spidol.
336
mahasiswa memberikan aplaus, dosen mengatakan
penampilan memuaskan, kita pun bangga menjadi guru.
337
kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada
anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan
hati.
338
6. Kebanggaan menjadi guru
Setelah menyelesaikan kuliah wisuda S1, mengajar
di SMP Swasta Marbun dekat kampung di kecamatan
Pollung (Doloksanggul) Kabupaten Humbang
Hasundutan, disini mengajar pelajaran IPA.
Bermodalkan belajar fisika selama kuliah pada mata
kuliah fisika bangunan, fisika mesin, dan fisika lisitrik
mengajar pelajaran IPA Fisika dan IPA Biologi.
Terpaksa harus banyak membaca buku-buku biologi,
termasuk pengetahuan terkini dari media cetak, majalah
bulanan, koran.
339
Walau senang dan bangga menjadi guru mengajar di
SMP, masih ingin mengajar sesuai latar belakang
pendidikan teknik mesin. Pengetahuan, keterampilan
bidang pemesinan produksi tidak tersalurkan mengajar
di SMP kalaupun ada mata pelajaran keterampilan, tidak
cukup menjadi saluran sesuai jurusan. Akhirnya beralih
ke STM Pembina di kota Pemantangsiantar. Di STM
Pembina ini mengajar pelajaran gambar teknik mesin
kesukaanku, dan pelajaran kejuruan lainnya yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan. Mengajar
sesuai latar belakang pendidikan menjadi kepuasan
tersendiri. Guru dapat berkreasi mengajar
menggunakan berbagai metode.
340
Dinas pendidikan provinsi Kalimantan Selatan
memberi hadiah bagi siswa yang berhasil meraih
peringkat tiga besar Nasional, beasiswa penuh bebas
memilih kuliah di perguruan tinggi mana saja di
Indonesia dengan beasiswa penuh dari pemerintah
daerah provinsi Kelimantan Selatan. Alangkah bahagia
dan bangganya seorang guru jika anak didik berhasil
mencapai peringkat tertinggi baik daerah maupun
Nasional.
341
Daftar pustaka
https://www.kompasiana.com/armaarmi/5ca1cdd8cc528
37469242e55/bangga-menjadi-guru?page=1
http://uray-iskandar.blogspot.com/2015/06/bangga-
menjadi-guru_25.html
342
Riwayat Penulis
343
lembaga sertifikasi profesi (LSP) SMK Negeri 5 Banjarmasin
sejak 2016 sampai sekarang
344
KEBANGGAAN PROFESI
345
menjadi modal untuk mencari kehidupan dengan didasari
pola pikir yang materialistis dan mekanis. Sungguh ironis,
pendidikan hanya berfungsi sebagai mesin yang bergerak
mekanis. Akibatnya, dunia pendidikan sekarang ini menjadi
dunia yang kaku dan hanya melahirkan robot-robot mekanis
yang tidak berbudaya, bermoral dan hanya mementingkan
nilai-nilai kuantitas belaka tanpa memperhatikan kualitas
yang seharusnya paling dipentingkan untuk membentuk
manusia cerdas lahir dan batin sehingga dapat membentuk
kehidupan berbangsa dan bernegara yang maju dan
berperadaban. sistem pendidikan di Indonesia masih kuno,
bahkan terlalu kuno.Sistem pendidikan di Indonesia sebagai
sistem yang 'feodalistik'. Kurang bisa menghargai
kebebasan berpikir. Lebih jauh lagi, perlu juga untuk
mengurangi aturan-aturan dan belenggu pendidikan dalam
rangka menciptakan kebebasan pendidikan. Feodalistik itu
mesti dihilangkan mesti ada kesetaraan musti ada open
source.
346
guru bisa megajarkan sesuatu yang benar secara nurani dan
bermoral dari segi perilaku, sedangkan pola dan paradigma
kehidupannya sudah tidak berangkat dari jalur yang benar?
Dan bagaimana pula guru dapat secara totalitas
menjalankan profesinya tersebut jika tidak diimbangi dengan
kesejahteraan kehidupan guru itu sendiri?
347
sopan santun para siswa, orang tua bisa melakukan-
pendekatan-pendekatan terhadap anaknya bahkan orang
tua bisa berperan sebagai sahabat anaknya tersebut,
dengan demikian anak akan merasa diperhatikan dan
gampang menyampaikan perasaan yang dialaminyaa saat
itu. Guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya, guru
harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru dan
menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru tidak hanya
memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi
seorang guru harus mampu menciptakan siswa-siswi yang
berkarakter,guru harus menanamkan moral serta akidah
yang kuat terhadap anak didiknya.
348
kalau mereka berulah. Membuat aktifitas yang justru
membuat semua terganggu. Mari berubah!
349
Anda sendiri tidak menguasai materi tersebut. Anda bisa
memberi kalau Anda memiliki. Jadi pastikan Anda
menguasai materi tersebut. Anda bisa membaca terlebih
dulu. Browsing di internet. Mencari tambahan referensi. Atau
sumber-sumber indormasi yang lain.
350
tergantung bagaimana mengemas cara mengajar seorang
guru. Guru harus mampu mengajar gaya seorang motivator.
351
seperti kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial. Berbeda dengan menjadi seorang tenaga pengajar,
tentu tuntutan itu akan lebih ringan.
352
Realitas lain terjadi saat ini menunjukkan bahwa
kehidupan ekonomi sebagian besar guru kita penuh dengan
persoalan. Jika kita mau meneliti terhadap kehidupan para
guru, kita akan menemukan fakta bahwa sebagian besar
guru telah “menyekolahkan”, atau menggadaikan SK-nya
untuk meminjam uang di Bank. Bahkan, tidak jarang, ada
seorang guru yang ketika awal bulan bukannya senang,
tetapi justru sedih karena gajinya nyaris habis dipotong untuk
berbagai pinjaman. Awal bulan yang seharusnya menjadi
saat suka cita karena akan menerima gaji, tidaklah
dirasakannya. Jika kondisi semacam ini masih terjadi,
bagaimana seorang guru dapat mengajar dengan penuh
totalitas sedangkan “asap dapur” tidak ada kepastian?
Secara logika tentunya terjadi sedikit kesulitan untuk
mengajar dengan penuh totalitas ketika seorang guru harus
bergelut dengan keterbatasan ekonomi. Ketika mengajar,
guru tidak lagi berpikir dan mencurahkan segenap energinya
karena masih ada masalah dengan asap dapurnya tidak
mengepul dengan lancar, belum lagi anaknya harus
membayar SPP, biaya listrik, air, dan kebutuhan lain yang
antri untuk dipenuhi setiap bulannya.
353
menulis dan berhitung, karena dengan keikhlasan dan kasih
sayang guru dalam mengajarkan sebuah ilmu kepada setiap
anak membuat terkadang diri kita terkenang akan jasa para
guru. Dan menjadi seorang guru bisa memotivasi dan
mendorong siswanya untuk dapat meraih cita-cita yang
diimpikan dalam pembelajaran setiap harinya.Sehingga,
patutlah Anda berbangga dan berbahagia saat ini jika Anda
berprofesi sebagai seorang guru, dan banggalah Anda para
mahasiswa yang mengambil konsentrasi seoarang pendidik,
karena ada banyak manfaat yang dapat anda berikan
kepada anak didik Anda dan anak-anak Anda sendiri,
nantinya mereka dapat menjadi generasi muda yang
berguna dan berprestasi dimasa depan. Selain itu jadilah
seorang guru yang bersikap dan berakhlak baik karena Anda
adalah sebagai"uswatun khasanah" atau suri tauladan yang
baik untuk anak-anak didik dan masyarakat.
354
Indahnya Guru dan Dosen
Abdul Rahman H
355
saat itu (Iklannya seorang aktor terkenal dan pernah jadi
Gubernur Banten). Disinilah saya tentor dari grade C sampai
A. Saya sempat menyimpan uang untuk kuliah lagi (S2)
sampai selesai. Banyak jam mengajar di bimbel. Pagi-sore –
malam, dan cabang-cabangnya banyak. Jadi kita boleh
mengajar dicabang manapun yang penting tidak bentrok
jadwalnya. Jakarta Barat, Utara, selatan begitulah yang
kujalani setiap hari. 2004-2005 pernah ngajar juga di sekolah
Kristen di Jakarta Utara.
356
(ajarkan) kepada orang lain walaupun hanya 1 ayat yang
diketahui.
357