NIM : 2300103911683011 Mata Kuliah : Pendidikan Kewirausahaan Prodi : PPG Prajabatan - Pekerjaan Sosial
Setelah membaca ringkasan tentang mindset wirausaha, tuliskan rancangan/ rencana
aksi nyata bagaimana Anda mengaplikasikan topik mindset kewirausahaan, yaitu dengan kegiatan yang bisa dilakukan dalam pembelajaran. Membuat refleksi tentang bagaimana memaknai mindset wirausaha yang dapat diterapkan oleh dirinya agar menjadi seorang guru yang lebih baik.
Mindset kewirausahaan dapat ditarik benang lurus dengan kegiatan
pembelajaran terutama 3 mindset utama dalam kewirausahaan yang sesuai dengan penerapan KBM di sekolah. Dari bahan yang saya pelajari sebelumnya, 3 mindset utama itu yaitu growth mindset, pola pikir asset based thinking, serta melihat peluang tantangan dan hambatannya. Ketiganya perlu direfleksikan dalam diri masing – masing diri kita sebagai calon guru. Sebagai seorang calon guru growth mindset merupakan dimana kita percaya bahwa kualitas dasar dalam diri adalah bakat dan minat manusia yang bisa diasah. Ketika kita sudah dapat menanamkan konsep ini dalam diri kita tentunya kita akan memahami bahwa setiap peserta didik itu unik dan memiliki bakat serta minat yang berbeda-beda. Sehingga kita bisa menjadi calon guru yang mengerti serta memfasilitasi setiap kebutuhan peserta didik yang beragam. Yang kedua asset based thinking menjadi poin penting kedua yang patut kita refleksikan dalam diri sebagai calon guru. Ada 7 aset yang harus dimiliki menurut konsep asset based thinking diantaranya modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan alam, modal finansial, modal politik, serta modal agama dan budaya. Asset based thinking menggunakan kekuatan sebagai tumpuan dalam berfikir, melalui pola pikir ini kita diajak untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan inspirasi, dan kekuatan ataupun potensi yang positif, sehingga akan berfokus pada pengembangan potensi diri, yang tujuan akhirnya dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi kedepan serta berorientasi pada bagaimana cara meraihnya. Yang ketiga merupakan poin yang dikembangkan dari kedua konsep berikut yakni melihat tantangan dan hambatan sebagai peluang. Bila direfleksikan ke dalam diri sendiri sebagai calon guru kita harus selalu melihat sebuah tantangan dan hambatan sebagai peluang untuk berkembang. Yang mana dalam hal itu didalam diri harus dibekalkan dan ditanamkan rasa toleransi, optimis, pantang menyerah, dan tekun. Mengapa demikian, karena pada dasarnya setiap individu pasti memiliki tantangan tersendiri dalam diri sehingga perlu upaya untuk mengatasi hal tersebut.