Anda di halaman 1dari 16

PAPER

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


TERHADAP ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas UAS

Pengambilan Keputusan

LATIHAN KADER II

(INTERMEDIATE TRAINING)

Oleh :

Dandi Amar Rizky B (172020100113)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
PRODI ADMINISTRASI PUBLIK
2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan paper tentang “EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP ORGANISASI” ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan paper yang menjadi Tugas UAS
Pengambilan Keputusan dengan judul “EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP ORGANISASI”. Disamping itu, saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama
pembuatan paper ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah paper ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap paper ini agar kedepannya dapat saya
perbaiki. Karena saya sadar, paper yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Sidoarjo, Januari 2021

Dandi Amar Rizky B

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasi


pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam
melengkapi kehidupan manusia. Individu harus terlatih untuk secara aktif bertanggung
jawab atas perilaku, mengembangkan dan saling berbagi informasi tentang pekerjaan.
Pemberdayaan anggota akan sangat menentukan kesuksesan organisasi. Organisasi
harus menyadari bahwa makin kompetitifnya lingkungan mereka, memerlukan
pembelajaran yang lebih efektif, pemberdayaan anggota, dan komitmen yang lebih
besar dari setiap orang yang terlibat dalam organisasi. Perusahaan harus memahami
bahwa kunci untuk meraih kinerja perusahaan yang lebih baik adalah komunikasi.
Komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud dimana komunikasi
manajerial adalah bahwa itu mencakup komunikasi interpersonal dan komunikasi
organisasi. Komunikasi bertindak sebagai kontrol perilaku anggota dalam berbagai
cara. Komunikasi mendorong motivasi dengan menjelaskan pada anggota apa yang
harus diselesaikan, seberapa baik mereka melakukannya, dan apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja jika tidak sejajar. (Robbin & Coulter,2009). Beberapa
aspek penting komunikasi organisasi yang mencakup komunikasi formal dan informal.
Komunikasi formal mengacu pada komunikasi yang mengikuti rantai komando resmi
atau bagian dari komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan.

Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi organisasi yang tidak


didefinisikan oleh hierarki struktur organisasi. Sistem komunikasi informal tersebut
memenuhi dua tujuan dalam organisasi yaitu: (1) komunikasi itu memberikan
kesempatan para anggota untuk memuaskan kebutuhan mereka akan interaksi sosial,
dan (2) komunikasi itu dapat meningkatkan kinerja organisasi dengan menciptakan
saluran komunikasi alternatif yang sering lebih cepat dan efisien. (Robbin & Coulter,
2009: 322). Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah
produktivitas, baik maupun organisasi bisnis: dapat mengantisipasi masalah, membuat

3
keputusan, mengkoordinasikan arus kerja, menyelia kerja orang lain, mengembangkan
hubungan, serta mempromosikan produk dan jasa. (Wahdi, 2011). Komunikasi
berhubungan dengan perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan.
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk
mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi
pilihan-pilihan alternatif. (Robbin, 2006).

Komunikasi tradisional merupakan titik awal mengenai perjalanan komunikasi


manusia. Komunikasi tradisional secara umum juga dimaksudkan sebagai bentuk
komunikasi yang menekankan proses penyampaian pesan melalui berbagai media
komunikasi yang bersifat tradisi atau sederhana, yang digunakan oleh sekelompok
masyarakat tertentu yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Artinya ada suatu proses
di mana sekelompok masyarakat tertentu menyampaikan suatu pesan atau informasi
yang dianggap perlu juga dikomunikasikan kepada masyarakat lainnya untuk mencapai
tujuan yang sama. Dengan kata lain masyarakat tradisional mempunyai cara tersendiri
dalam melakukan proses penyampaian pesan dengan melalui media tradisional yang
berkembang atau bahkan lahir di tempat masayarakat tersebut berada. Hal tersebut akan
menciptakan suatu keselarasan dalam berkomunikasi karena sesuai dengan tata nilai
dan sistem kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan definisi
komunikasi tradisional yang dikemukakan oleh Bukhory dan rekan-rekan (dalam
Muslimin, 2011:37). Komunikasi tradisional merupakan gaya dan cara berkomunikasi
yang berlangsung sama secara turun-temurun pada suatu masyarakat tertentu yang
berbeda dengan masyarakat lainnya disebabkan oleh ciri-ciri khas sistem masyarakat
dan tata nilai kebudayaan yang juga berbeda.

Di tengah arus modernisasi yang terjadi pada saat ini, di mana media
komunikasi dengan teknologi tinggi semakin terus berkembang dan di lingkungan
masyarakat produk-produk media komunikasi modern tersebut jauh lebih populer
dibandingkan dengan media tradisional. Perkembangan teknologi 4.0 yang lebih
dahsyat terjadi di media internet bersamaan dengan merebaknya teknologi komputer
yang canggih. Dengan adanya internet, memungkinkan manusia berkomunikasi tanpa
kendala ruang dan waktu. Perubahan, tidak dapat dipungkiri melahirkan berbagai jenis
media baru. Munculnya industri media baru sangat mempengaruhi pola pikir
masyarakat Indonesia. E-mail misalnya, surat elektronik yang dikirim melalui
4
komputer ke komputer lain melalui suatu jaringan. Pesan dapat dikirim ke segala
penjuru dunia dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Marshall McLuhan (1980). Pada sebagian masyarakat tertentu, internet kini tidak hanya
sekedar dijadikan sebagai gaya hidup semata, namun lebih dari itu telah menjadi
kebutuhan utama yang harus dipenuhi layaknya kebutuhan pokok lainnya.

Fenomena ini tentu bukan tanpa sebab. Selain dari sisi internetnya sendiri yang
menawarkan efisiensi, oleh sebab itu internet mendapat sambutan yang hangat
diberbagai negara termasuk Indonesia sendiri. Kehadiran internet memunculkan bentuk
dan pola komunikasi, yaitu komunikasi dapat berlangsung dalam dunia maya (virtual),
sifat komunikasi berubah menjadi komunikasi interaktif, jarak ruang dan waktu antara
pengirim dan penerima pesan tidak lagi menjadi kendala. Meskipun dalam aktivitas dan
proses komunikasi menggunakan internet adalah pertukaran data melalui komputer
namun tetap melibatkan manusia sebagai pemberi konteks pada aktivitas dan proses
komunikasi tersebut, yang meliputi konteks individual, group, organisasi, massa, dan
sosial. Komunikasi yang efektif terjadi ketika pengirim dan penerima pesan memiliki
interpretasi yang sama, tidak mengalami distorsi informasi. Sedangkan komunikasi
yang efisien terjadi ketika penyampaian pesan menggunakan sumber daya yang hemat,
baik waktu, biaya, dan tenaga. (Wijayanto, 2012). Tidak terlalu lambat. Pengambilan
keputusan adalah proses memilih di antara beberapa alternatif. Kadang-kadang proses
ini sangat sederhana, dan alternatif yang paling baik mudah ditentukan. Terkadang
organisasi juga akan menghadapi sebuah proses rumit atau organisasi juga akan
menemui proses yang berkepanjangan karena alternatif yang ada cukup banyak dan
rasional. Pengambilan keputusan merupakan pemilihan tindakan dari beberapa
alternatif tindakan dalam rangka penyelesaian permasalahan. (Wijayanto, 2012).

Tulisan ini membahas efektivitas komunikasi dalam menjamin Pengambilan


keputusan. Pembahasan akan diawali dengan tinjauan teoritis dan hasil kajian literatur.

5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka secara umum
yang menjadi masalah ini adalah bagaimana efektifitas komunikasi dalam pengambilan
keputusan dengan adanya perbandingan antara komunikasi tradisional dan komunikasi
ICT

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai ini adalah untuk mengetahui efektifitas komunikasi
dengan membandingan antara komunikasi tradisional dengan komunikasi ICT dalam
pengambilan keputusan

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

BAB I ......................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 6

C. Tujuan ........................................................................................................................ 6

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 7

BAB II ....................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 8

A. Pengertian Komunikasi................................................................................................. 8

B. Pengertian Komunikasi Organisasi ............................................................................. 9

C. Komunikasi Tradisional ............................................................................................... 10

D. Komunikasi ICT ............................................................................................................ 10

E. Pengambilan Keputusan ............................................................................................... 11

F. Membangun Komunikasi yang Efektif dengan analisis perbadingan Komunikasi


Tradisional dengan Komunikasi ICT .............................................................................. 12

BAB III .................................................................................................................................... 14

PENUTUP ............................................................................................................................... 14

A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 14

B. SARAN ..................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu communication. Istilah ini
berasal dari bahasa Latin communicare yang bermakna membagi sesuatu dengan orang
lain, memberikan sebagian untuk seseorang, tukar – menukar, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, bercakap – cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman dan lain
sebagainya (Hardjana, 2003). Hal yang senada diungkapkan oleh Hafied Cangara,
komunikasi berpangkal pada perkataan Latin communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Secara
terminologi, para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi menurut sudut
pandang dan pendapat mereka masing-masing diantaranya: Danil Vardiasnyah
mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan para
ahli :
1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya)”.
2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain - lain”
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula yang
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih”
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau
memperkuat ego”
Alo Liliweri dalam bukunya Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya mengutip
pendapat Walstrom dari berbagai sumber menyebutkan beberapa definisi komunikasi,
yakni:
1. Komunikasi antarmanusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang paling
efektif.

8
2. Komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan lisan melalui
percakapan, atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner.
3. Komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui kata-
kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya.
4. Komunikasi merupakan pengalihan informasi dari seorang kepada orang lain.
5. Pertukaran makna antara individu dengan menggunakan sistem simbol yang sama.
6. Komunikasi adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seorang melalui suatu
saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu.
7. Komunikasi adalah proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak
saja dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau
tampilan pribadi, atau hal lain disekelilingnya yang memperjelas makna

B. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan organisasi


didalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila organisasi semakin
besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses
komunikasinya. Organisasi kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi
yang anggotannya seribu orang menjadi komunikasinya sangat kompleks. Komunikasi
dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang
harus dilakukan dalam organisasi. misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers,
dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotannya
secara individual.
Bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini
tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu:
a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang
dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
c. Komunikasi organisasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,
hubungdannya dan keterampilan/skilnya.

9
C. Komunikasi Tradisional

Komunikasi tradisional merupakan titik awal mengenai perjalanan komunikasi


manusia. Komunikasi tradisional secara umum juga dimaksudkan sebagai bentuk
komunikasi yang menekankan proses penyampaian pesan melalui berbagai media
komunikasi yang bersifat tradisi atau sederhana, yang digunakan oleh sekelompok
masyarakat tertentu yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Artinya ada suatu proses
di mana sekelompok masyarakat tertentu menyampaikan suatu pesan atau informasi
yang dianggap perlu juga dikomunikasikan kepada masyarakat lainnya untuk mencapai
tujuan yang sama. Dengan kata lain masyarakat tradisional mempunyai cara tersendiri
dalam melakukan proses penyampaian pesan dengan melalui media tradisional yang
berkembang atau bahkan lahir di tempat masayarakat tersebut berada. Hal tersebut akan
menciptakan suatu keselarasan dalam berkomunikasi karena sesuai dengan tata nilai
dan sistem kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan definisi
komunikasi tradisional yang dikemukakan oleh Bukhory dan rekan-rekan (dalam
Muslimin, 2011:37).
Komunikasi tradisional merupakan gaya dan cara berkomunikasi yang
berlangsung sama secara turun-temurun pada suatu masyarakat tertentu yang berbeda
dengan masyarakat lainnya disebabkan oleh ciri-ciri khas sistem masyarakat dan tata
nilai kebudayaan yang juga berbeda. Di tengah arus modernisasi yang terjadi pada saat
ini, di mana media komunikasi dengan teknologi tinggi semakin terus berkembang dan
di lingkungan masyarakat produk-produk media komunikasi modern tersebut jauh lebih
populer dibandingkan dengan media tradisional.

D. Komunikasi ICT

ICT merupakan payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis
untuk memproses dan menyampaikan informasi. ICT terdiri dari dua aspek
yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Dalam kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi
atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan,

10
menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan
gambar. Rusman, dkk. (2012) menyatakan bahwa:

“Teknologi Informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang


meliputi penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi
dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan &
penelusuran informasi, dan penggunaan informasi”.
“Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi informasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu
proses komunikasi”.
Dengan demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian yaitu
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
pemindahan informasi antar media. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan
peralatan elektronika yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengolahan, dan transfer atau
pemindahan informasi antar media (Rusman, dkk. 2012:89).

E. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara beberapa alternatif.


Kadang-kadang proses ini sangat sederhana, dan alternatif yang paling baik mudah
ditentukan. Terkadang organisasi juga akan menghadapi sebuah proses rumit atau
organisasi juga akan menemui proses yang berkepanjangan karena alternatif yang ada
cukup banyak dan rasional. Bagaimana organisasi harus mengambil keputusan ketika
organisasi menghadapi persoalan seperti ini? Biasanya keputusan diambil dengan cara
berdiskusi, meyakinkan, dan kemudian mungkin dengan cara kompromi di antara para
anggota. Namun demikian, apakah organisasi sedang menghadapi pengambilan
keputusan yang obyektif ataukah yang subyektif, organisasi sebaiknya selalu
menempuh langkah yang sistematik dalam proses pengambilan keputusan. Kehidupan
organisasi dari waktu ke waktu berjalan sangat dinamis, penuh dengan perubahan yang
serba cepat dan terkadang mengejutkan. Perubahan organisasi tidak saja bersumber dari

11
luar tetapi justru seringkali berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Banyak tekanan
yang mengharuskan organisasi mengadakan perubahan, misalnya, kelambanan dalam
pengambilan keputusan dan kelambanan dalam komunikasi, memaksa organisasi
mengadakan perubahan. Seringkali terjadi organisasi tidak mengambil keputusan atau
terlambat mengambil keputusan, atau keputusan yang diambilnya tidak tepat.
Komunikasi yang tidak lancar, melangkahi pimpinannya, atau berkomunikasi tidak
jelas, sering menimbulkan salah pengertian sehingga terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Dampak dari kesalahan dalam pengambilan keputusan bisa
berkibat cukup fatal, diantaranya semangat kerja menurun, kemangkiran dan pergantian
pegawai meningkat. Pada umumnya kesalahan dalam pengambilan keputusan lebih
banyak disebabkan oleh manajemen yang tidak peka terhadap perkembangan situasi.
Organisasi yang tidak dapat mengantisipasi perubahan atau yang tidak dapat
menanggapi perubahan ini dengan cepat, akan ketinggalan dan lambat-laun
kelangsungan hidupnya akan terancam.

F. Membangun Komunikasi yang Efektif dengan analisis perbadingan


Komunikasi Tradisional dengan Komunikasi ICT

Kemampuan komunikasi merupakan faktor penentu kesuksesan setiap individu


maupun organisasi untuk bertahan dalam persaingan yang sangat kompetitif saat ini.
Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap kondisi
misalnya pada saat mempersiapkan sebuah presentasi, menyampaikan ide-ide atau
gagasan dalam suatu rapat, negosiasi, melatih tim, membangun sebuah tim kerja, dan
dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi,
efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang (Griffith, 2002). Kemampuan individu untuk
menyampaikan pesan atau informasi dengan baik, menjadi pendengar yang baik,
menggunakan berbagai media audio-visual merupakan bagian penting dalam
melaksanakan komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi
terdapat perubahan-perunahan yang terjadi semisal perubahan terkait alat komunikasi
bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu alat komunikasi tradisional dan alat komunikasi
modern. Dulu masih banyak keterbatasan dalam berkomunikasi, berbeda dengan zaman
sekarang yang sudah serba mudah.

12
Perkembangan yang lebih dahsyat terjadi di media internet bersamaan dengan
merebaknya teknologi komputer yang canggih. Dengan adanya internet,
memungkinkan manusia berkomunikasi tanpa kendala ruang dan waktu. Perubahan,
tidak dapat dipungkiri melahirkan berbagai jenis media baru. Munculnya industri media
baru sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. E-mail misalnya, surat
elektronik yang dikirim melalui komputer ke komputer lain melalui suatu jaringan.
Pesan dapat dikirim ke segala penjuru dunia dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Marshall McLuhan (1980) dalam teorinya, ”Technological
Determinism” yang menyatakan bahwa kemajuan teknologi menyebabkan adanya
perubahan sosial dalam diri masyarakat yang salah satunya adalah kelahiran konsep
‘global village’ yang menganggap dunia layaknya sebuah desa (Severin & Tankard,
2001: 458). Konsep ini muncul karena media elektonik dan internet mampu membuat
setiap orang di mana pun dan kapan pun bisa saling berinteraksi dengan cepat, mudah
dan tanpa banyak biaya seperti berinteraksi dengan orang didekatnya. Pada sebagian
masyarakat tertentu, internet kini tidak hanya sekedar dijadikan sebagai gaya hidup
(lifestyle) semata, namun lebih dari itu telah menjadi kebutuhan utama (primary needs)
yang harus dipenuhi layaknya kebutuhan pokok lainnya.
Fenomena ini tentu bukan tanpa sebab. Selain dari sisi internetnya sendiri yang
menawarkan efisiensi (relatif murah, cepat, jangkauan global, mempersingkat waktu
serta jarak), oleh sebab itu internet mendapat sambutan yang hangat diberbagai negara
termasuk Indonesia sendiri. Kehadiran internet memunculkan bentuk dan pola
komunikasi, yaitu komunikasi dapat berlangsung dalam dunia maya (virtual), sifat
komunikasi berubah menjadi komunikasi interaktif, jarak ruang dan waktu antara
pengirim dan penerima pesan tidak lagi menjadi kendala. Meskipun dalam aktivitas dan
proses komunikasi menggunakan internet adalah pertukaran data melalui komputer
namun tetap melibatkan manusia sebagai pemberi konteks pada aktivitas dan proses
komunikasi tersebut, yang meliputi konteks individual, group, organisasi, massa, dan
sosial. Pada era reformasi yang menuntut segala sesuatu serba transparan berdampak
pada rasa keingintahuan masyarakat akan berbagai informasi yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan yang lebih dahsyat terjadi di media internet bersamaan dengan
merebaknya teknologi komputer yang canggih. Dengan adanya internet,
memungkinkan manusia berkomunikasi tanpa kendala ruang dan waktu. Perubahan,
tidak dapat dipungkiri melahirkan berbagai jenis media baru. Munculnya industri media
baru sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. E-mail misalnya, surat
elektronik yang dikirim melalui komputer ke komputer lain melalui suatu jaringan.
Pesan dapat dikirim ke segala penjuru dunia dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Marshall McLuhan (1980) dalam teorinya, ”Technological
Determinism” yang menyatakan bahwa kemajuan teknologi menyebabkan adanya
perubahan sosial dalam diri masyarakat yang salah satunya adalah kelahiran konsep
‘global village’ yang menganggap dunia layaknya sebuah desa (Severin & Tankard,
2001: 458). Konsep ini muncul karena media elektonik dan internet mampu membuat
setiap orang di mana pun dan kapan pun bisa saling berinteraksi dengan cepat, mudah
dan tanpa banyak biaya seperti berinteraksi dengan orang didekatnya. Pada sebagian
masyarakat tertentu, internet kini tidak hanya sekedar dijadikan sebagai gaya hidup
(lifestyle) semata, namun lebih dari itu telah menjadi kebutuhan utama (primary needs)
yang harus dipenuhi layaknya kebutuhan pokok lainnya. Sehingga Komunikasi dapat
dikatakan efektif ketika pengirim dan penerima pesan memiliki interpretasi yang sama,
tidak mengalami distorsi informasi. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi ketika
penyampaian pesan menggunakan sumber daya yang hemat, baik waktu, biaya, dan
tenaga. (Wijayanto, 2012). Tidak terlalu lambat. Pengambilan keputusan adalah proses
memilih di antara beberapa alternatif. Kadang-kadang proses ini sangat sederhana, dan
alternatif yang paling baik mudah ditentukan.

14
B. SARAN
Perkembangan teknologi memang tidak dapat di pungkiri lagi dimana pemanfaatan
juga harus di maksimalkan sehingga prasarana terkait komunikasi tradisioanl akan
termakan oleh zaman yang mana pengembangan komunikasi berbasis teknologi dapat
memberikan kemudahan tetapi disisi lain teknologi ini juga harus di perketat terkait big
data agar ketika penyampaian informasi tidak bocor ke mana – mana.

15
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Harapan, Edi.2014.Komunikasi Antar Pribadi Volume 1.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Harari, Yuval Noah.2018.21 LESSONS.Manado : Globalindo

Siregar, Amir Efendi.2014.Mengawal Demokratisasi Media.Jakarta :Kompas

Sari, Eliana. 2007. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi. Jakarta : Jayabaya University
Press

Salusu, J. 2006.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta : Grasindo

JURNAL :

Nurrohim, Hassa.2009. Jurnal Manajemen.Vol. 7 No. 4

16

Anda mungkin juga menyukai