MENYIMAK
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Nya yang
begitu nyata tercurahkan kepada kita semua. Karena atas berkah dan karunia – Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
baginda Nabi Mumammad SAW.
Makalah yang berjudul “Metode Keterampilan Menyimak” ini disusun guna memenuhi
tugas pada mata kuliyah Keterampilan Menyimak program studi Pendidikan Bahasan dan
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Jember, dengan menguraikan pengertian dan contoh dalam metode keterampilan menyimak
berikut. Metode keterampialn menyimak ada 6 metode ; Metode Langsung, Metode
Komunikatif, Metode Integratif, Metode Tematik, Metode Konstruktivitas dan Metode
Kontekstual.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran
mengharapkan supaya lebih baik dan sempurnan dimasa mendatang. Semoga makalah ini
menyampaikan materi yang terkait dalam metode keterampilan menyimak, kepada pembaca
dan semoga ada manfaatnya. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTANTAR.............................................................................................ii
BAB I. PENDHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja metode keterampilan meyimak?
b. Apa contoh dari macam - macam metode keterampilan menyimak?
c. Apa pengertian dari macam – macam metode keterampilan menyimak tersebut?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui macam – macam pengertian metode keterampilan menyimak tersebut.
b. Dapat mengetahui beberapa contoh dari metode keterampilan menyimak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh : metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis
dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan
perseorangan ataupun kelompok.
3
Model tersebut dapat dibacakan oleh guru atau berupa rekaman suara guru atau suara orang
lain. Model ini disimak dan ditiru siswa
Contoh : Siswa meniru ucapan guru. Peniruan ini dapat dilakukan secara individu,
kelompok atau klasikal.
b) Simak Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi
siswa itu berbentuk perbuatan.
Contoh : pada pemutaran pada pembacaan cerpen, setelah menyimak maka akan diberi
apresiasi berupa menjawab unsur-unsur instrinsik.
c) Simak Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi
itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
Contoh : Deskripsi tersebut dikomunikasikan kepada siswa dan siswa mendengarkan serta
menerka benda apa yang dimaksud oleh guru.
d) Simak Tulis
Dalam teknik ini, guru membacakan atau memperdengarkan sebuah wacana singkat
(diperdengarkan cukup satu kali). Siswa mendengarkan dengan baik.
Contoh : Tulislah kata/kalimat “Ini Mama ” lalu Mendengarkan dengan cermat, kemudian
menulis, “Ini Mama “.
e) Memperluas Kalimat
Guru mengucapkan kalimat sederhana. Siswa menirukan ucapan guru. Guru mengucapkan
kata atau kelompok kata. Siswa menirukan ucapan guru. Selanjutnya siswa disuruh
menghubungkan ucapan yang pertama dan kedua sekaligus, sehingga menjadi kalimat yang
panjang.
Contoh : Menirukan kakak belajar (memerintahkan) menyambung kalimat. Jadinya seperti
“Kakak belajar di kamar belajar”.
f) Bisik Berantai
Bisik berantai ini dapat digunakan untuk menguji kemampuan daya simak siswa dan
kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Bisik berantai
ini dapat dilakukan secara berkelompok. Pertamatama guru membisikkan suatu pesan
kepada seorang siswa. Siswa yang bersangkutan diminta untuk membisikkan kepada siswa
yang kedua dan seterusnya, siswa terakhir yang menerima pesan menuliskan pesan yang
diterima di papan tulis atau mengucapkan pesan tadi dengan nyaring di hadapan teman
sekelas.
g) Identifikasi Kata Kunci
4
Dalam menyimak suatu kalimat, paragraph atau wacana yang panjang, kita tidak perlu
menangkap semua kata-kata tetapi cukup diingat kata-kata kuncinya saja. Kata kunci
merupakan inti dari suatu kalimat, paragraf atau wacana yang panjang.
Contoh : Tentukan bersama siswa kata kuncinya: Ayah pulang dari kantor, Katakuncinya
kalimat tersebut adalah Aayah_Pulang.
h) Identifikasi Kalimat Topik
Setiap paragraf dalam wacana minimal mengandung dua unsur yaitu kalimat topik dan
kalimat pengembang. Kalimat topik bisa terdapat di awal, tengah dan akhir paragraf.
Setelah selesai menyimak siswa disuruh mencari kalimat topiknya.
Contoh : Silakan mencari cerita sederhana yang terdiri dari beberapa paragraf !
i) Menyelesaikan Cerita
Contoh : Murni suka sekali makan rujak. Suatu hari ketika hari masih pagi, Murni sudah
menguliti mangga mentah, nenas, jambu dan sebagainya. Kemudian ia membuat sambal
terasi. Diaduknya buah-buahan tersbut dengan sambal terasi. Seterusnya ia makan
dengan lahapnya.Cerita diatas disampaikan oleh guru, selanjutnya guru menyuruh
seoaran siswa untuk meneruskan cerita tersebut.
j) Menjawab Pertanyaan
Cara lain untuk mengajarkan menyimak yang efektif ialah dengan menjawab
pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana yang diajukan sesuai dengan
bahan simakan.
Contoh : Untuk memperkenalkan diri siswa, guru dapat mengajukan sejumlah pertanyaan
kepada siswa mengenai nama orang tua, jumlah, umur, jumlah keluarga dan sebagainya.
k) Merangkum
Mendengarkan bahan simakan yang agak panjang dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Salah satu caranya adalah melalui merangkum. Merangkum berarti merangkum
bahan yang panjang menjadi sesedikit mungkin. Namun, kalimat yang singkat tersebut
dapat mewakili kalimat yang panjang.
Contoh : seperti merangkum buku paket dan diambil intinya saja
5
l) Parafrasa
Suatu cara yang digunakan orang dalam memahami isi puisi yaitu dengan cara
mengartikan isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa. Siswa mendengarkan
puisi yang dibacakan oleh guru. Setelah selesai, siswa mengartikan kembali isi puisi dalam
bentuk prosa.
Contoh : Aji berusaha keras untuk menjadi sukses
Parafrase: Aji berusaha untuk menjadi orang yang sukses
2.4 Metode Tematik
Metode tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu
konsep dalam beberapa materi, dan mata pelajaran menjadi satu tema atau topik
pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai
yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan otentik.
Contoh : mungkin saja dari pembahasan pembahasan mengenai cara bercocok tanam
dengan metode stek akan muncul ide-ide lain dari para siswa.
2.5 Metode Konstruktivitas
Metode konstruktivitas dalalah metode pengajaran yang didasarkan pada adanya suatu
masalah yang biasa dihadapi pembelajar dan diselesaikan secara perorangan atau
kelompok.
Contoh : Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah.
Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
2.6 Metode Kontekstual
Metode kontekstual adalah metode pengajaran yang berdasarkan kepada konteks atau
dunia nyata dan menghubungkanya dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh : “Pagi ini, badanku terasa seperti diinjak kaki gajah” arti dari kata badan adalah
tubuh atau jasad dari manusia itu sendiri.
6
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran keterampilan
menyimak adalah cara-cara atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Metode pembelajaran ini di tentukan
berdasarkan metode yang digunakan menurut pendekatan, dari pembelajaran tersebut
meliputi metode keterampilan menyimak tersebut dapat dimudahkan dalam proses belajar
mengajar dengan baik dan benar.
Secara proses, peningkatan dapat dilihat dari peningkatan keaktifan dan antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif bertanya pada guru terkait materi
yang dipelajari. Siswa yang berani menceritakan kembali cerita yang disimak juga bertambah.
Kegiatan belajar siswa lebih komunikatif dan menyenangkan. Siswa nampak lebih yakin dan
bersemangat saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.
Menyimak merupakan
keterampilan dasar
berbahasa. Menyimak
menjadi salah satu
keterampilan berbahasa yang
penting guna memperoleh
7
informasi dengan tepat.
Dalam menyimak diperlukan
pemahaman dan
konsentrasi yang baik agar
diperoleh ketepatan dalam
penyerapan
informasi. Menyimak dibagi
ke dalam beberapa jenis
meliputi menyimak
ekstensif dan menyimak
intensif.
Terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keterampilan
menyimak diantaranya faktor
fisik, faktor psikologis,
faktor pengalaman,
7
faktor motivasi, faktor
lingkungan, faktor jenis
kelamin, dan lain-lain.
Dalam menyimak juga
terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan
seperti pembicara, penyimak,
dan bahan simak
7
DAFTAR RUJUKAN
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa
Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3 Malang.
Jakarta