KETERAMPILAN BAHASA
OLEH :
KELOMPOK 3
RISKA AULIA AKMAL ( 2030111124 )
SISKA JUNITA ( 2030111134 )
VIOLA KAMARA ( 2030111150 )
DOSEN PENGAMPU :
RATMIATI, M.PD
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw. Selaku penutup
dari segala Nabi dan Rasul yang diutus dengan sebaik– baik agama, sebagai
rahmat untuk seluruh manusia, sebagai personifikasi yang utuh dari ajaran islam
dan sebagai tumpuan harapan pemberi cahaya syariat di akhirat kelak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibuk Ratmiati, M.Pd pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang strategi dan model
pengembangan keterampilan menyimak pada siswa mi/sd bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu , kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang
bersifat reseptif. Keterampilan menyimak baru diakui sebagai komponen
utama dalam pembelajaran bahasa pada tahun 1970 yang ditandai munculnya teori
Total Psysical Response dari James Asher, The Natural Approach, dan Silent
Period. Ketiga teori ini menyatakan kegiatan keterampilan menyimak ialah proses
psikomotorik untuk menerima gelombang suara melalui telinga dan
mengirimkannya impuls-impuls tersebut ke otak. Proses tersebut merupakan
suatu pemulaan dari suatu proses interaktif ketika otak bereaksi terhadap impuls-
impuls untuk mengirimkan sejumlah mekaninsme kognitif dan afektif yang
berbeda. Strategi merupakan suatu seni merancang kegiatan proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran bahasa adalah tindakan pengajar melaksanakan rencana
mengajar bahasa. Sedangkan strategi pembelajaran keterampilan menyimak
adalah seni merancang tindakan pelaksanaan proses pembelajaran mengenai
kemampuan menginformasikan kembali pemahamannya melalui keterampilan
berbicara maupun menulis
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut kita dapat mengetahui
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memusatkan Perhatian
Agar dapat menyimak bahasa dengan baik, maka harus memusatkan
perhatian dengan baik juga. Penutur membangun isyarat visual dan
verbal untuk menyampaikan dan mengarahkan perhatian penyimak. Isyarat
visual, misalnya gesture, tulisan atau kerangka informasi penting, dan
perubahan ekspresi wajah. Isyarat verbal meliputi jeda, intonasi, dan
pengulangan informasi penting.
2. Membuat Catatan
2
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menyimak di sekolah yaitu
sebagai berikut:
3
disuruh menceritakan kembali secara singkat garis besar cerita atau puisi
itu.
e. Teknik dengar-bisik berantai
Dengan teknik ini siswa berlatih menyimak pesan dari seseorang (boleh
dari guru atau siswa tertentu) melalui berbisik, kemudian menyampaikan
pesan itu kepada siswa lain, seperti apa yang disimaknya. Dalam
pelaksanaanya seluruh siswa dalam satu kelas dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok. Setiap kelompok dapat beranggotakan 10-15 orang.
f. Teknik dengar-baca
Dengan teknik ini guru membagikan sebuah bacaan, kemudian guru
menyuruh siswa untuk membacanya dalam hati. Di dalam kelas siswa
terbagi atas 5-6 kelompok. Setelah itu, guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang berhubungan isi bacaan.
g. Teknik dengar-tulis (dikte)
Teknik dengar-tulis (dikte) mirip dengan teknik dengar-ulang (ucap).
Materi yang digunakan dalam penggunaan teknik dengar-ulang (ucap),
dapat digunakan dalam penggunaan teknik dengar-tulis. Teknik dengar-
ulang (ucap) menuntut reaksi bersifat lisan, sedangkan teknik dengar-tulis
(dikte) menuntut reaksi yang bersifat tulisan.
h. Teknik dengar-salin
Penggunaan teknik ini menimbulkan reaksi siswa untuk menyalin dengan
baik hasil simakannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
4
Bahan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menyimak,
haruslah bahan pembelajaran yang benar-benar relevan dengan kompetensi
atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Selanjutnya, bahan
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menyimak, haruslah
bahan simakan yang tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Ini
berarti bahwa bahan pembelajaran yang harus dipersiapkan, harus bahan
simakan yang relevan dengan tingkat kemampuan kognitif dan kemampuan
intelektual siswa.
5
dapat menggunakan alat-alat seperti kaset VCD, LCD, laptop, flas disk,
dan sebagainya dalam pembelajaran menyimak di sekolah..
6
6. Berasumsi yang Benar
7
B. Model Pembelajaran Menyimak Di Sekolah
Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran menurut Kurikulum,
materi pembelajaran keterampilan menyimak adalah sebagai berikut:
1. Menyimak Berita
2. Menyimak Wawancara
8
Penilaian menyimak wawancara ini dapat dilakukan dengan melihat
kemampuan :
Laporan dari berbagai kegiatan memiliki ragam dan gaya bahasa berbeda-
beda sesuai dengan jenis atau macam yang dilaporkan. Untuk laporan
perjalanan (sesuai dengan Kurikulum 2004) biasanya sangat bersifat
subjektif. Oleh karena itu biasanya laporan perjalanan memiliki diksi yang
sangat bervariasi menurut pelapornya. Materi simakan yang disajikan harus
dipilih yang menarik dan tidak membosankan, sehingga siswa dapat
mengikuti alur dan memahami isi laporan itu.
Masing-masing aspek dan indikator diberi nilai dan skor yang sudah
ditentukan.
4. Menyimak Pidato
9
Setelah siswa menyimak tugas siswa selanjutnya adalah :
5. Menyimak Dialog
Tujuan menyimak dialog adalah siswa dapat memahami isi dialog baik
yang tersurat maupun yang tersirat. Materi simakan dialog dapat diambil
secara langsung atau rekaman. Agar menarik perhatian siswa, topik dialog
bersifat aktual.
Setelah siswa menyimak dialog, selanjutnya siswa melakukan kegiatan
berikut:
Mencatat hal-hal yang penting dalam dialog,
Menyatakan informasi tersrat dalam dialog,
Menyimpulkan isi dialog, dan
Mengomentari isi dialog dari narasumber.
6. Menyimak Berita
Bentuk wacana yang dipergunakan dalam tes kemampuan menyimak
berita bisa berupa pertanyaan-pertanyaan singkat. Siswa menyimak berita
kemudian diberi pertanyaan-pertanyaan singkat. Apabila semua jawaban bisa
dijawab berarti tujuan dari menyimak berita tersebut berhasil. Bisa dengan
dialog. Penyimak menyimak isi dialog yang dibicarakan. Kemudian
menuliskan kembali isi dialog dan dilaporkan secara lisan. Selain itu, bisa
juga dengan ceramah. Penyimak bisa menyimak isi ceramah yang
disampaikan. Bisa juga dengan mendengarkan berita secara langsung,
10
penyimak menyimak isi berita. Apabila semua itu berhasil maka tujuan dari
menyimak juga berhasil.
7. Menyimak petunjuk
Menyimak petunjuk dapat dikatakan sebagai keterampilan berbahasa yang
melibatkan indra untuk dapat menyimak petunjuk yang merupakan kata atau
kalimat yang harus dilakukan. Menyimak petunjuk yaitu mendengarkan atau
menyimak ketentuan yang memberikan arahan atau bimbingan bagaimana
melakukan sesuatu dengan menggunakan media atau suatu alat yang akan
membantu jalannya pembelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum kata menyimak diartikan dengan mendengarkan
(memperhatikan) baik- baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak
dapat diartikan dengan mendengarkan atau mendengar dengan penuh perhatian.
Perbuatan menyimak atau mendengarkan bersifat sengaja dan bertujuan,
sedangkan mendengar bisa saja tidak sengaja dan tanpa tujuan.
B. SARAN
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami
isi makalah kiranya dapat merujuk pada sumber aslinya yang tercantum dalam
daftar pustaka. Kritik dan saran yang membangun tentunya sangat diharapkan
untuk kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Talib, A.A.A. 1989. Pengajaran dan Pengujian Bahasa. Kuala Lumpur: Nurin
Enterprise.
13
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Hasil Wawancara
14
3. Strategi apa yang Bapak/Ibuk terapkan kepada siswa selama belajar daring?
Jawaban:
Kesimpulan:
Dan strategi yang digunakan selama belajar online untuk siswa di daerah
terpencil yang tidak semua orang tua mempunyai hp jadi ada yang diberikan tugas
yang di ambil oleh orang tua ke sekolah. Ada juga yang dikirim lewat WhatsApp
untuk yang punya hp dengan cara Mengirimkan pesan suara suatu teks cerita,
siswa menyimak setelah itu siswa menjawab pertanyaan dengan pesan suara juga.
Strategi yang digunakan selama belajar online bisa terampkan asalkan kita bisa
merangkul dan memahami siswa dengan kondisi sekarang ini. Namun jika
dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka hasilnya tentu lebih baik yang
15
tatap muka, karena jika anak tidak mengerti materi bisa ditanyakan secara
langsung.
16