Anda di halaman 1dari 9

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

METODE ELEKTRIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Dosen:

Dr. Umi Hijriyah M.Pd

Disusun oleh:

Tri Ayu Lestari 2011020090

Ahmad Hakim Al-Mulk 2011020141

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/ 2022 M

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya terutama kepada dosen pemangku yakni Dr. Umi
Hijriyah M.Pd.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman saya.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamulaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ 2

DAFTAR ISI .................................................................................. ............ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... ............ 4

B. Rumusan Masalah ..................................................................... ............ 4

C. Tujuan ....................................................................................... ............ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian metode intiqoiyyah ................................................ ............ 5


B. Tujuan metode intiqoiyyah ...................................................... ............ 5
C. Implementasi metode intiqoiyyah ............................................ ............ 6
D. Kelebihan dan kekurangan metode intiqoiyyah ....................... ............ 6

BAB III PENUTUP

D. Kesimpulan .............................................................................. ............ 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... ............ 9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pengajaran bahasa Arab atau bahasa asing lainnya yang sering menjadi
sorotan dan bahan pembicaraan adalah dari segi metode, sukses atau tidaknya suatu
program pengajaran khususnya bahasa sering kali dinilai dari segi metode yang
digunakan, sebab metodelah yang menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa.
Metode ini disebut juga dengan thariqah intiqaiyyah merupakan salah satu
metode untuk mengajarkan bahasa asing, karena pentingnya untuk memahami dan
menggunakan bahasa dengan baik dan benar yang mencakup empat keterampilan
bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Setiap metode memiliki aspek kelebihan dan kelemahan yang tidak lepas dari
perhatian tujuan pembelajaran bahasa yang berbeda-beda pada satu tempat dengan
tempat lain dan selain terkait dengan tujuan pembelajaran bahasa asing kondisi
tersebut juga meliputi keadaan guru, keadaan siswa dan sarana prasarana.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode elektrik?
2. Apa tujuan metode elektrik?
3. Bagaimana implementasi metode elektrik?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode elektrik?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah model dan metode pembelajaran
bahasa arab.
2. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang materi metode elektrik dalam
pembelajaran bahasa arab.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Intiqoiyah/ Elektrik


Metode intiqoiyah adalah suatu metode pembelajaran yang lebih banyak
ditekan kan pada kemahiran mendengar (istima’), kalam (berbicara), kitabah
(menulis), qiraah (membaca), dan memahami pengertian-pengertian tertentu.
Mahmud Kamil Al-Naqoh (1985 : 107) mengemukakan, ada dua model metode
eklektik, yaitu intensif-oral-scientific method dan metode fungsional.
1. Intensif-oral-scientific method (ath-thariqoh asy-syafawiyah al
mukatsafah).
Metode ini merupakan salah satu metode eklektik yang memanfaatkan
kelebihan dari beberapa metode. Pendekatan yang digunakan metode ini
adalah pendekatan oral (madkhal syafawi), kemudian menerapkan
model dril (latihan) membaca dan menulis jika siswa dianggap sudah
cukup matang dalam kecakapan berbahasa lisan dengan pengucapan
yang benar melalui berbagai kegiatan seperti menyimak dan menghafal
beberapa kosa kata dan ungkapan populer yang diprogramkan.

2. Metode fungsional (ath-thariqah al-alwadzifiyyah / thariqah al


madkhol al wadzifi).
Terkadang, ada guru yang merasa kesulitan untuk memilih metode yang
cocok untuk digunakan dalam mengajar. Kalau hal ini terjadi, maka
langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah mengecek kembali
dan menganalisis dengan cermat tujuan dari pembelajaran bahasa yang
akan dilakukannya. Dalam pandangan modern, fungsi utama bahasa
adalah sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Oleh
karena itu tujuan pembelajaran bahasa asing adalah meningkatkan
kemampuan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa asing
yang dipelajarinya secara fungsional. Atas dasar ini muncullah metode
fungsional, yaitu metode yang berupaya menghimpun berbagai
kelebihan dari beberapa metode yang ada dan meramunya sedemikian
rupa untuk melatih siswa agar dapat menggunakan bahasa secara
fungsional.

B. Tujuan Metode Intiqoiyyah


Adapun beberapa tujuan dari metode intiqoiyyah adalah:
1. Untuk melatih kemampuan pemahaman bahasa lisan (fahm al-
masmu’), maka metode yang digunakan adalah metode sam’iyyah

5
syafawiyah. Pada tahap ini, siswa dilatih untuk menggunakan indra
pendengaran (telinga) untuk menyimak kalimat-kalimat yang baru
didengarnya.
2. Untuk melatih kemampuan berbicara agar bisa berkomunikasi secara lisan
(maharat al-kalam).
3. Untuk melatih kemampuan siswa untuk membaca kalimat yang sudah
disampaikan pada tahap latihan pengucapan secara lisan. Membaca pada
tahap ini adalah membaca dalam hati yang terjadi di saat siswa melihat
tulisan yang dibuat guru di papan tulis. Maka pada tahap ini indra
penglihatan yang dapat giliran dilatih untuk mengenal bentuk tulisan.
4. Untuk melatih siswa memproduksi tulisan secara fungsional, kegiatan ini
dapat dilakukan dengan memberikan tugas imla mankul.

C. Implementasi Metode Intiqoiyyah


Langkah-langkah proses pembelajaran dengan metode intiqoiyyah diantaranya:

1. Guru menyampaikan kosa kata baru dalam kalimat sempurna yang


disampaikan secara lisan, dengan menggunaka
media visual atau audio, atau audio-visual sekaligus, atau peragaan dan lain
sebagainya. Pada tahap ini, siswa mulai fokus mendengarkan kalimat yang
asing bagi mereka dengan menggunakan indra pendengaran.
2. Guru mengulangi penyampaian kalimat tadi dengan pelafalan yang benar
(sebagai model untuk ditirukan). Pada tahap ini guru harus berupaya agar
siswanya benar-benar memahami konteks kalimat yang diajarkannya
(melalui bantuan medi), lalu melatih pengucapannya baik secara bersama-
sama maupun secara individu.
3. Guru menuliskan kalimat yang diucapkan tadi di papan tulis, agar siswa
dapat melihat bentuk tulisannya dan membacanya dalam hati melalui
penglihatannya.
4. Guru mengulangi pengucapan kalimat dan mulai menyampaikan beberapa
pertanyaan sederhana seputar kalimat yang diajarkan, diawali dengan
pertanyaan yang paling mudah, untuk mengecek tingkat pemahaman siswa.
5. Kalau ada siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan, menurut ukuran metode ini, guru dianggap belum berhasil
menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu, ia harus mengulanginya. Kalau
guru sudah merasa yakin bahwa semua siswanya dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dengan pelafalan yang benar,
baru bisa melangkah ke bagian berikutnya.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Intiqoiyyah


Metode eklektik tidaklah berbeda dengan metode lainnya. Ia lahir
dengan aspek kelebihan dan kelemahan. Di antara kelebihannya adalah, bahwa
bila metode ini didukung oleh profesionalisme guru yang memadai dalam
6
melakukan pengayaan metode pengajaran, maka aspek kekuatan dari metode
ini akan semakin terasah untuk teraplikasikan secara proporsional. Namun
sebaliknya, bila ia tidak didukung oleh kompetisi metodologi yang
professional dari pengajar di dalam kelas, maka metode elektik ini akan
menjadi tidak menentu, dan lahirlah apa yang di klaim dengan metode
“seadanya”.

7
BAB 3

PENUTUP

D. Kesimpulan
Metode intiqoiyyah atau elektrik suatu metode pembelajaran yang
lebih banyak ditekan kan pada kemahiran mendengar (istima’), kalam
(berbicara), kitabah (menulis), qiraah (membaca), dan memahami
pengertian-pengertian tertentu. ada dua model metode eklektik,
yaitu intensif-oral-scientific method dan metode fungsional.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ini sebenarnya kita
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari suatu metode itu setelah
di implementasikan, karena tidak ada tolok ukur yang mutlak untuk di
katakan metode ini mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan. Namun
kami menemukan dari sumber lain bisa dikatakan metode ini menjadi
seadanya jika guru itu menggunakan dengan sistem “semau guru” dan bisa
dikatakan metode ini menjadi ideal jika guru tersebut menguasai semua
metode dan dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap
metode dan menyesuaikan dengan kebutuhan program pengajaran yang
ditanganinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://keepspiritup.wordpress.com/2017/03/06/metode-eklektik-intiqaiyyah/

http://tugaskuliah36.blogspot.com/2018/11/makalah-metode-pembelajaran-
eklektik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai