Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Metode Mubasyaroh
)kelebihan, kekurangan, dan langkah- langkah penerapannya(
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metode Pembelajaran Bahasa Arab


Dosen pembimbing:

Yarno Eko Saputro, M. Pd

Disusun oleh:

Septi Wanduria

PROGRAM STUDY

PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NURUL FALAH

AIR MOLEK

TAHUN AKADEMIK 2021 / 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hanturkan kehadiran Allah yang maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya saya dapat mengerjakan hingga
menyelesaikan makalah tentang “Metode Mubasyaroh” dalam materi metode
pembelajaran bahasa arab ini meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan
saya juga berterima kasih kepada Bapak Yarno Eko Saputro, M. Pd selaku dosen
mata kuliah metode pembelajaran bahasa arab yang telah memberi tugas ini
kepada saya.
 Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi adanya perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya.

Air Molek ,Selasa 19 Oktober 2021

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang Metode Mubasyaroh........................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Konsep Dasar Metode Mubasyarah......................................................2
B. Pembagian Metode Mubasyarah...........................................................3
D. Kelebihan dan kekurangan metode mubasyarah................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Metode Mubasyaroh

Metode langsung(al-thariqah Al mubashiroh/direct method )Dikembangkan


oleh Carles Berlizt, Seorang ahli Dalam pengajaran bahasa, di Jerman
menjelang abad ke-19.

Meskipun metode langsung merupakan reaksi kuat terhadap metode tata


bahasa dan terjemah, Namun orang-orang telah lebih dulu menggunakannya
dalam mengajarkan bahasa asing. Nababan (1993 : 15)Menyebutkan bahwa
penggunaannya telah berlangsung sekitar abad ke-15 ketika para pemuda
Romawi diberi pelajaran bahasa Yunani oleh guru-guru bahasa dari Yunani.
Namun penggunaan metode langsung/mubasyarah pada waktu itu tidak benar-
benar sebagai metode langsung, “kelangsungannya” dapat dikatakan tidak
murni 100%.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar metode mubasyarah ?
2. Apa saja pembagian metode mubasyarah ?
3. Apa saja langkah-langkah penggunaan metode mubasyarah ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode mubasyarah ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa persoalan, yaitu :
1. Agar mengetahui konsep dasar metode mubasyarah .
2. Untuk mengetahui pembagian metode mubasyarah.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode mubasyarah.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode mubasyarah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Metode Mubasyarah

Metode1 mubasyarah berasumsi bahwa belajar bahasa asing sama dengan


belajar bahasa ibu,yakni penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam
komunikasi (Nababan,1993:15). Para pelajar menurut metode ini, belajar bahasa
asing dengan cara menyimak dan berbicara, sedangkan membaca dan mengarang
dapat dikembangkan kemudian, sebab inti bahasa adalah menyimak dan berbicara.

Metode mubasyarah memiliki tujuan agar para pelajar mampu berkomunikasi


dengan bahasa asing yang dipelajarinya seperti pemilik bahasa ini. Untuk
mencapai kemampuan ini para pelajar diberi banyak latihan secara intensif.

Latihan-latihan ini diberikan dengan asosiasi langsung antara kata-


kata/kalimat-kalimat dengan maknanya melalui demonstrasi / peragaan, gerakan
mimik muka dan sebagainya. Dari konsep metode langsung di atas dapat
dikemukakan bahwa karakteristik metode mubasyarah adalah:

a. Berbahasa adalah berbicara, maka berbicara merupakan aspek yang


harus diprioritaskan. 
b. Sejak dini pelajar dibiasakan berpikir dalam bahasa bahasa asing yang
dipelajari .
c. Bahasa ibu dan bahasa kedua atau terjemahan ke dalam dua bahasa
tersebut tidak digunakan .
d. Tidak begitu memperhatikan tata bahasa kalaupun ada  hanya
diberikan dengan mengulang-ulang contoh kalimat secara lisan, bukan
dengan menjelaskan definisi atau menghafalkannya.

1.Acep Hermawan . Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Pt Remaja


Rosdakarya , 2011), hlm.175-184

5
e. Ada asosiasi langsung antara kata-kata/ kalimat kalimat dengan makna
yang dimaksud melalui peragaan /Demonstrasi, gerakan, mimik muka,
gambar, bahkan alam nyata. 
f. .Untuk memanfaatkan pelajar dalam menguasai bahasa asing yang
dipelajari, pengajar memberikan latihan berulang-ulang dengan contoh
dan hafalan .

Yang perlu dicatat disini bahwa metode mubasyarah menyamakan


antara belajar bahasa asing dengan belajar bahasa ibu maka proses dan
perolehannya dianggap sama. Seperti dikatakan diatas, penekanan metode
langsung adalah kepandaian berbicara. Ini mengandung arti bahwa para
pencetus metode langsung ingin menekankan perubahan yang radikal dari
metode tata bahasa dan terjemah ke metode langsung/ mubasyarah ini.

B. Pembagian Metode Mubasyarah

Ada tiga metode yang sangat lekat dengan metode mubasyarah, bahkan
merupakan bagian berkesinambungan dalam metode mubasyarah. Menurut Al-
Naqah (2010) ketiga mode itu adalah metode psikologi (al- thariqah al-
sikulujiyyah/ psychological method), fonetik ( al- thariqah al-shautiyyah/phonetic
method), dan alamiah (al- thariqah al- thabi’iyyah/ natural method). Pada
perinsipnya ketiga cabang ini tidak ada perbedaan.

Ketiganya memiliki titik tekan dalam penggunaan bahasa asing yang dipelajari
secara langsung dalam proses belajar mengajar, Maka penggunaan bahasa ibu atau
kedua sedapat mungkin dihindari.

a. Metode psikologi (al-thariqah al-sikulujiyyah/ psychological method)


Disebut metode psikologi karena proses pembelajarannya didasarkan
atas pengamatan perkembangan mental dan asosiasi pikiran. Beberapa
ciri yang melekat pada metode ini antara lain:

6
1) Penggunaan benda,diagram,gambar dan cara untuk menciptakan
gambaran mental dan menghubungkannya dengan kata yang
diucapkan.
2) Kosakata dikelompokkan ke dalam ungkapan-ungkapan pendek
yang berhubungan dengan suatu masalah yang masih satu
pelajaran.
3) Pelajaran mula-mula diberikan secara lisan, kemudian diberikan
bagian demi bagian berdasarkan materi dari buku.
4) Jika sangat diperlukan, bahasa pelajar dapat digunakan.
5) Pelajaran mengarang baru diperkenalkan setelah diberikan
beberapa pelajaran terlebih dahulu.

b. Metode fonetik ( al- thariqah al-shautiyyah/phonetic method)

Metode ini dikenal juga dengan metode ucapan (al- thariqah al-
nuthqiyyah/ oral method). Disebut metode fonetik karena materi pelajaran
ditulis dalam nitasi fonetik, bukan ejaan seperti yang lazim digunakan. Dalam
prakteknya metode ini mengawali proses pembelajaran dengan latihan
pendengaran terhadap bunyi. Setelah itu dilanjutkan dengan latihan
pengucapan kata, lalu kalimat pendek, dan akhirnya kalimat yang lebih
panjang selanjutnya kalimat-kalimat tersebut dirangkaikan menjadi percakapan
dan cerita.

c. Metode alamiah (al- thariqah al- thabi’iyyah/ natural method).

Metode ini merupakan kelanjutan metode fonetik. Disebut alamiah


karena belajar bahasa asing disamakan seperti belajar bahasa ibu belajar bahasa
ibu. biasa yang berdasarkan kepada perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang
berlangsung secara alamiah. Karena itu metode alamiah kadang-kadang
disebut  metode kebiasaan (al- thariqah al-adiyyah/customary method) Di
dalam belajar bahasa ibu seorang anak memulai menyerap bahasa dengan
menyimak dan meniru bahasa yang digunakan oleh orang dewasa, lalu ia

7
mengucapkan apa yang ia simak secara berulang-ulang . Di dalam prakteknya
ada beberapa hal yang membedakannya dengan metode lain ,antara lain:

1) Mendasarkan teori pada kebiasaan anak-anak dalam mempelajari


bahasa ibunya.
2) Langkah pertama pengajaran adalah bunyi( tanpa buku) Dilanjutkan
Kemudian oleh pengenalan kata dan kalimat secara lisan yang
dilengkapi oleh pengenalan benda dan gambar.
3) Kata dan istilah baru diajarkan melalui kata-kata yang telah dikenal
sebelumnya.
4)  Gramatika digunakan untuk membetulkan kesalahan kesalahan. 
5) Penggunaan kamus untuk membantu mengingat kata-kata Yang
Sudah dilupakan.

C. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Mubasyarah

Untuk mengaplikasikan metode langsung dalam pengajaran bahasa


asing dalam hal ini bahasa Arab kita perlu melihat konsep dasar metode ini
sebagaimana dijelaskan di atas .Secara umum Langkah yang dapat dilakukan
kan adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan,  memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi


yang akan disajikan baik berupa  appersepsi atau tes awal tentang
materi, atau yang lainnya

b. Guru memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rileks,


dengan bahasa yang biasanya di gunakan sehari-hari secara
berulang-ulang. Misalnya :

‫ ما هذا؟‬:‫أ‬
‫ هذاقلم‬:‫ب‬
‫ من أين تشتري هذا القلم؟‬:‫أ‬
‫ من مكتبه تجاريه‬:‫ب‬
‫ ما هذا؟‬:‫أ‬

8
‫ هذه حقيبة‬:‫ب‬
c. Pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog tersebut,
lalu menirukan dialog-dialog yang disajikan sampai lancar.

d.  Para pelajar dibimbing menerapkan dialog-dialog itu dengan


teman-temannya secara bergiliran.

e. struktur/ tata bahasa diberikan bukan dengan mengenai melainkan


dengan memberikan contoh-contoh secara lisan yang sedapat
mungkin menarik perhatian pelajar untuk mengambil kesimpulan
kesimpulan sendiri.

f. Sebagai penutup jika diperlukan, evaluasi akhir berupa pertanyaan-


pertanyaan dialog yang harus dijawab oleh pelajar sebagaimana
pola- pola dialog diatas. 

D. Kelebihan dan kekurangan metode mubasyarah

Merupakan protes terhadap metode tata bahasa dan terjemah. Dilihat dari
sisi metode langsung sedikit lebih maju sebelumnya.

Diantara aspek kelebihannya adalah:

a. Dengan Kedisiplinan mendengarkan dan menggunakan pola-pola


dialog secara teratur para pelajar bisa terampil dalam menyimak dan
berbicara, Sebab prioritas utamanya memang menyimak dan berbicara.

b.  Dengan banyak peragaan/demonstrasi, gerakan, penggunaan, gambar,


bahkan belajar di alam nyata para pelajar bisa mengetahui banyak
kosakata.

c. Dengan banyak latihan pengucapan secara ketat dalam bimbingan guru,


para pelajar bisa memiliki lafal yang relatif lebih mendekati penutur
asli.

d. Para pelajar mendapat banyak latihan dalam bercakap-cakap, khusunya


mengenai topik-topik yang sudah dilatih dalam kelas.

9
Diantara aspek kekurangannya adalah:

a. Metode ini memiliki prinsip-prinsip yang mungkin dapat diterima oleh


sekolah-sekolah yang jumlah pelajaranya tidak banyak.

b. Metode ini menuntut para guru yang mempunyai kelancaran berbicara


seperti penutur asli.

c. Metode ini mengandalkan kemahiran guru dalam menyajikan materi,


bukan buku-buku teks yang baik.

d. Metode ini menghindari penggunaan bahasa ibu dan bahasa kedua atau
terjemahan.

e. Melihat poin no 4 diatas, kesalahan penafsiran makna dalam bahasa


asing yang dipelajari bisa terjadi. Sementara itu kesalahan yang keluar
dari guru akan sulit diketahui dibandingkan dengan kesalahan yang
keluar dari pelajar, sebab jika pelajar melakukan kesalahan dalam pola-
pola tertentu maka dapat dideteksi segera.

f. Jika dicermati konsep yang mengatakan bahwa pemerolehan bahasa ibu


dengan bahasa kedua dan bahasa asing itu sama, maka secara
psikologis konsep ini tidak dimiliki dasar teori yang kuat.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

10
Para pelajar menurut metode ini, belajar bahasa asing dengan cara menyimak
dan berbicara, sedangkan membaca dan mengarang dapat dikembangkan
kemudian, sebab inti bahasa adalah menyimak dan berbicara.

Menurut Al- Naqah (2010) ketiga mode itu adalah metode psikologi (al-
thariqah al-sikulujiyyah/ psychological method),fonetik(al- thariqah al-
shautiyyah/phonetic method), dan alamiah (al- thariqah al- thabi’iyyah/ natural
method).

Langkah penggunaan metode mubasyarah yaitu pendahuluan, guru memberi


materi, pelajar diarahkan, pelajar dibimbing, struktur/ tata bahasa diberikan,
penutup.

Kelebihan dan kekurangan metode mubasyarah dapat dilihat di bagian poin D


pada halaman 6-7.

DAFTAR PUSTAKA

HERMAWAN ACEP .2011,Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.Bandung:


Pt Remaja Rosdakarya

11

Anda mungkin juga menyukai