Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

Modul 3 :Pendekatan, Metode, Dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Oleh
Nama : Tira Rahayu
NIM : 856883875
Semester: III (Tiga) BI

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
2021/2022
Kegiatan Belajar 1
A. Hakikat Pendekatan, Metode, dan Teknik

1. Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau
seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan suatu. sebab itu, pendekatannya bersifat
aksiomatis artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Di Dalam pengajaran bahasa,
pendekatan merupakan pandangan, filsafat agama atau kepercayaan tentang hakikat bangsa,
dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh guru bahasa.
Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan
c. Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh para pemakainya bukan apa yang oleh seseorang
seharusnya dikatakan demikian
e. Tidak ada satu bahasa pun yang persis sama dengan bahasa yang lain.
Bahasa itu pada hakekatnya adalah suara yang dihasilkan oleh organ manusia yaitu mulut
yang bermakna. Adapun tulisan merupakan rekaman dari bahasa lisan tersebut. Aliran kedua
yaitu aliran rasionalis yang terkenal juga dengan nama aliran mentalis atau aliran noam chosky.
Aliran ini memandang bahwa perbuatan berbahasa itu adalah perbuatan mental.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh kaum rasionalis adalah
1. Suatu bahasa yang hidup di tandai oleh kreativitas yang dituntut oleh aturan-aturan
2. Aturan aturan tata bahasanya ta bertalian dengan tingkah laku kejiwaan
3. Manusia lah satu-satunya makhluk yang dapat belajar bahasa
4. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang dapat dipakai dalam berpikir.

2. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai cara mengajar titik sebenarnya pengertian yang
tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar sedangkan metode pada hakekatnya adalah
suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hal-hal
berikut.
a. Pemilihan bahan
b. Urutan bahan
c. Penyajian bahan
d. Pengulangan bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah atau
random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah sesuai dengan apa yang diperlukan.
Pemilihan bahasa secara random, yaitu pemilihan bahan yang dirasa penting oleh guru dan
sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau random, pemilihan bahasa itu didasarkan kriteria berikut ini.
a. Bagian-bagian yang paling sering digunakan
b. Paling berguna
c. Paling mudah mengerjakan nya
d. Gabungan ketiganya

Selanjutnya mengenai penyajian bahan didasarkan pada kriteria berikut ini


a. Apakah bahasa lisan disajikan lebih dahulu daripada bahasa tulis, atau keduanya disajikan
sekaligus
b. Cara penyajian bahasa lisan dan bahasa tulis jangan disamakan begitu saja
c. Kapan sebaiknya kosakata disajikan dan kapan sebaiknya kalimat disajikan serta Bagaimana
contoh-contohnya yang memadai
d. Penggunaan alat bantu yang relevan perlu diperhatikan
e. Menumbuhkan kebiasaan berbahasa yang dipelajari
f. Cara-cara pemberian tugas kepada siswa Mandiri atau kelompok
g. Adanya evaluasi untuk mengetahui bahan yang kita ajarkan itu sudah dapat diserap oleh
siswa atau belum.

Sedangkan pengolahan bahan atau repetisi merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk
menumbuhkan kebiasaan berbahasa melalui bahan yang telah diberikan itu. Sedangkan
kelancaran berbahasa merupakan suatu masalah pengulangan. Ada 2 cara untuk mengurangi
bahasa dengan cara dihafalkan di kepala atau dengan cara substitusi atau penggantian.

Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackeyterdapat 15 macam metode, seperti berikut


ini
a. Direct method
b. Natural method
c. Psychological method
d. Phonetic method
e. Reading method
f. Grammar language method
g. Translation method
h. Grammar translation method
i. Eclectic method
j. The unit method
k. Language control method
l. Mim-Mem method
m. Practice theory method
n. The dual language method
o. Cognate method

Dalam hal ini akan dibahas adalah metode metode yang dapat diterapkan di dalam
pengajaran bahasa Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh
kurikulum Bahasa Indonesia yang sedang diberlakukan yaitu pendekatan komunikatif,
integratif tematis, cbsa, dan keterampilan proses, yaitu direct method, natural method, reading
method, eclectic method.
a. Direct method
Daerah metode atau metode langsung ialah metode pengajaran bahasa yang di dalam
pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran yaitu bahasa yang diajarkan. Dari
pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertamanya selama pembelajaran
berlangsung.
b. Natural method
Aturan method yang disebut juga metode murni atau metode alami adalah metode yang
dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda benda koma gambar-gambar
koma atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
c. Reading method
Reading method atau metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929-an
baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah antara lain untuk
memberi pelajar atau mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka
perlukan dalam studi mereka.
d. Eclectic method
Lahirnya metode ini dengar belakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun metode
pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada di samping ada
keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada kerugian/kelemahan/kejelekannya. Itulah
sebabnya maka guru bebas memilih metode yang mana yang paling cocok dengan situasi kelas
yang akan diajar. Guru dapat mengurangi/menutup kekurangan satu metode dengan jalan
memasukkan metode yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada metode
pengajaran bahasa yang baik yang ada adalah guru bahasa yang baik.
Eclectic artinya memilih secara bebas. Dalam hubungannya dengan metode pengajaran
bahasa, bebas Disini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah atau
mengkombinasikan/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya yang dianggap cocok
lemah dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Itulah
sebabnya eclectic method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia metode
campuran.

3. Teknik
Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoritis karena masih ada alat
lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. alat itu adalah
teknik yang mengandung makna cara cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam kelas.
Dengan demikian teknik adalah upaya guru Oma usaha-usaha guru atau cara-cara yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam
kelas pada saat itu. jadi, Teknik ini bersifat implementasional.
Macam-macam teknik pembelajaran bahasa yang dapat juga kita jumpai dalam
pembelajaran mata pelajaran lain seperti berikut ini
a. Teknik ceramah
Sampai sekarang Teknik ini masih banyak digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu adalah menerangkan dengan
berbicara/berceramah. Itulah sebabnya mengapa salah satu fungsi guru didalam kelas adalah
sebagai informator, yaitu pemberi informasi pada siswa-siswanya.
Teknik ceramah yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi terutama kepada
mereka yang sudah termotivasi. Artinya seorang yang termotivasi untuk mendapatkan
informasi tertentu supaya lebih menarik penggunaan Teknik ini bisa dilengkapi dengan
peragaan, gambar-gambar, atau yang lain untuk menghindari verbalisme.
Di dalam pembelajaran bahasa indonesia, teknik ceramah dapat digunakan untuk melatih
keterampilan mendengarkan menyimak. Pendapat juga teknik ceramah ini dirangkaikan
dengan teknik yang lain misalnya teknik tanya jawab jika memang telah direncanakan setelah
ceramah selesai siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan ceramahnya baru didengarnya.

b. Teknik tanya jawab


Pada umumnya teknik tanya jawab ini mengikuti teknik ceramah yang telah kita lakukan
tujuannya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang baru diberikan atau
bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk membaca pemahaman siswa terhadap isi bacaan
yang telah mereka baca. Teknik menjawab ini kita laksanakan pada waktu Membuka pelajaran
secara tidak langsung Kita sudah melaksanakan pretest, yaitu untuk menjaga sampai di mana
penguasaan siswa terhadap bahan yang akan kita berikan.
c. Teknik diskusi kelompok
Tujuan digunakannya Teknik ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat dan
mau menerima kritikan Kalau pendapat memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok
ini siswa dapat menguji kebenaran pendapatnya mengenai sesuatu hal.

d. Teknik pemberian tugas


Teknik pemberian tugas ini disebut juga resitasi yang dapat diberikan kepada siswa secara
individual atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan Siswa lebih mendalami materi
pelajaran yang diberikan guru. biasanya pemberian tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan
hasil kerja siswa yang disebut tereksitasi. Itulah sebabnya Mengapa teknik pemberian tugas ini
disebut juga resitasi.

e. Teknik ramu pendapat (brainstorming)


Teknik ini merupakan perpaduan dari teknik tanya jawab dan teknik diskusi. Teknik ini
bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya siswa kita aja untuk mendiskusikan karya
sastra baik puisi cerpen atau novel. Jika yang dibahas adalah cerpen maka yang mereka
diskusikan misalnya tentang temanya, slotnya, perwatakannya, para tokohnya, dan sebagainya.
Secara bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan. Jawaban siswa kemudian kita seleksi, kita klasifikasi,
kita analisis Bersama dengan mereka. Setelah diadakan diskusi guru menyimpulkan hasil
diskusi secara adil tanpa pilih kasih atau memihak.

f. Simulasi
Simulasi artinya tiruan atau imitasi. Teknik simulasi ini tepat sekali untuk melatih
keterampilan berbicara titik dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan peraturan
yang akan dilakukan oleh siswa dalam permainan simulasi, misalnya ada yang berperan atau
berpura-pura sebagai kepala desa sebagai ketua RW, sebagai ketua RT, sebagai warga RT yang
sedang bersengketa soal saluran air, dan sebagainya.

B. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Bahasa

Pada hakekatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi titik Itulah sebabnya sejak
diberlakukan kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa digunakan pendekatan komunikatif.
Dengan pendekatan komunikatif ini siswa harus diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk
melakukan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Supaya siswa mampu berkomunikasi
dengan menggunakan kan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka siswa perlu dilatih
sebanyak-banyaknya atau diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk melakukan kegiatan
berkomunikasi. Itu sebabnya dalam pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif yang
ditekankan adalah mengembangkan kompetensi komunikasi siswa untuk mendukung
performasi komunikasi.
Dalam kegiatan berkomunikasi terdapat empat keterampilan berbahasa yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain yaitu keterampilan mendengarkan (menyimak) , berbicara rumah
membaca koma dan menulis. itulah sebabnya maka dalam pembelajaran bahasa indonesia
digunakan pada peta integrated, yaitu memadukan materi pembelajaran yang disebut
pembelajaran bahasa indonesia terpadu lintas materi.
Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, kita sebaiknya membuat pelajaran itu
menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan, serta mengesankan. untuk itu kita harus
mengenal dan menghayati sejumlah prinsip dalam pembelajaran, yaitu prinsip-prinsip berikut
ini.
1. Motivasi
2. Latar atau konteks
3. Keterarahan kepada Titik pusat atau fokus tertentu
4. Hubungan sosial atau sosialisasi
5. Belajar sambil bekerja
6. Perbedaan perorangan atau Individual
7. Menemukan
8. Pemecahan masalah
Kegiatan Belajar 2
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERPADU DI SD

A. Pembelajaran Terpadu Lintas Materi


Pengorganisasian materi dalam kurikulum 2004 mata pelajaran bahasa Indonesia di SD
dilaksanakan secara terpadu titik adapun keterpaduan materi tersebut dapat dilihat pada bagian
berikut ini.

Membaca: Berbicara:
- Membaca teks bacaan - Mendiskusikan isi
- Mendeklamasikan teks bacaan
puisi

Tema

Lingkungan

Mendengarkan: Menulis:
- Mendengarkan - Menulis karangan
pembacaan - Memeriksa
karangan pemakaian tanda
baca dalam kurung

Dalam bagian tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sd/mi atau
di jenjang SMP atau SMA dimulai dengan pemilihan tema misalnya lingkungan. Jadi belajar
bahasa tidak mungkin tanpa tema. Tema ini merupakan wadah untuk belajar bahasa titik untuk
melatih 4 keterampilan berbahasa dimulai dengan pemilihan/penentuan tema, setelah itu baru
kita rencanakan langkah-langkah pembelajarannya. Jika yang menjadi fokus pembelajaran
adalah keterampilan membaca maka waktu dalam pertemuan dikelas dialokasikan membaca
yang lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
B. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum
Disamping pembelajaran terpadu lintas materi dalam suatu mata pelajaran atau
memadukan materi keterampilan berbahasa, keterpaduan tersebut dapat juga dilaksanakan
lintas kurikulum. Artinya yang dipadukan itu antara beberapa mata pelajaran misalnya
pembelajaran bahasa Indonesia dipadukan dengan sains.
Pada hakekatnya belajar apapun model utamanya yang harus dimiliki siswa adalah
keterampilan baca tulis Indonesia(dua aspek keterampilan dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia). Kemampuan dan keterampilan baca tulis khususnya keterampilan membaca harus
segera dikuasai oleh para siswa di SD karena kemampuan dan keterampilan ini secara langsung
berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD.
Keberhasilan belajar mereka dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah
sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Tisu yang tidak membaca
dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua
mata pelajaran titik mereka akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami
informasi yang disajikan secara lisan dari gurunya (keterampilan mendengar) atau yang
disajikan dalam berbagai buku pelajaran (keterampilan membaca) tanpa bekal keterampilan
dengar baca.
Sebagai ilustrasi buah adalah perpaduan lintas kurikulum di sd/mi akan diambilkan contoh
silabus dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dimuat dalam acuan pengembangan kurikulum
(Depdiknas, 2003) berikut ini.

Mata Pelajaran : Sains


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : IV/2
Waktu : 4 x pertemuan (4x 40')
Kompetensi Dasar : Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi perubahan benda yang
dapat kembali ke bentuk semula.
Hasil belajar: siswa mampu membedakan perubahan wujud yang dapat bolak-balik.
Indikator hasil belajar: siswa dapat melakukan percobaan untuk mengidentifikasi perubahan
wujud benda yang dapat dengan mudah kembali ke wujud semula.

Anda mungkin juga menyukai