Anda di halaman 1dari 20

MODUL 3

PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK :
FATMAWATI (858041941)
NURWAHIDA (858031435)
KB 1. Pendekatan, Metode, dan Teknik
Pembelajaran Bahasa
A. HAKIKAT PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK
1. Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling
berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu, pendekatannya bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi
kebenarannya.
Pada dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua aliran, yaitu aliran empiris dan aliran
rasionalis. Aliran empiris mempunyai beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan aliran Bloomfield.
Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan;
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan;
c. Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya;
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan pleh para pemakainya, bukan apa yang oleh seseorang seharusnya dikatakan
demikan;
e. Tidak ada satu Bahasa pun yang persis sama dengan Bahasa yang lain.
Aliran kedua, yaitu aliran rasionalis yang terkenal juga dengan nama aliran mentalis, atau
aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang bahwa perbuatan berbahasa itu adalah perbuatan
mental.
Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
a. Suatu Bahasa yang hidup ditandai oleh kreativitas yang dituntut oleh aturan-aturan.
b. Aturan-aturan tata Bahasa nyata bertalian dengan tingkah laku kejiwaan.
c. Manusia satu-satunya makhluk yang dapat belajar Bahasa.
d. Bahasa yang hidup adalah Bahasa yang dapat dipakai dalam berpikir (Hidayat dkk.,
1990)
2. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya pengertian yang tepat
untu cara mengajar adalah teknik mengajar, sedangkan metode pada hakikatnya adalah suatu
prosedur umtuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hah-hal berikut.
a. Pemilihan bahan.
b. Urutan bahan.
c. Penyajian bahan.
d. Pengulangan bahan.
Dalam modul ini yang akan dibahas adalah metode-metode yang dapat diterapkan dalam
pengajaran Bahasa Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh
kurikulum Bahasa Indonesia yang sedang diberlakukan, yaitu pendekatan komunikatif,
integratif, tematis, CBSA, dan keterampilan proses, yaitu Direct Method, Natural Method,
Reading Method, Eclectic Method.
a. Direct method.
Direct method atau metode langsung ialah metode pengajaran Bahasa yang di dalam pelaksanaannya
guru langsung menggunakan Bahasa sasaran, yaitu Bahasa yang diajakan. Dari pihak siswa tidak
boleh menggunakan Bahasa ibu atau Bahasa pertamanya selama pembelajaran berlangsung.
Tujuan Metode Langsung di SD ialah penggunaan Bahasa sasaran dalam hal ini Bahasa Indonesia,
yang merupakan Bahasa kedua, secara lisan agar siswa mampu berkomunikasi dalam Bahasa kedua
tersebut.
Adapun fungsi Metode Langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bagi siswa dan bagi guru.
Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat, memberikan
situasi yang menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar Bahasa, sedangkan bagi guru
metode ini memudahkan guru untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakan Bahasa pengantar
Bahasa lain selain Bahasa sasaran.
b. Natural method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode yang dalam
pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara
langsung dalam aktivitas sehari-hari.
Metode Murni atau Metode Alamiah ini mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini.
1. Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang sudah diketahui siswa sebelumnya.
2. Makna sesuatu kata diajarkan dengan cara inferensi/menarik kesimpulan dari beberapa contoh yang
diberikan.
3. Kamus dipergunakan untuk mengingat kata-kata yang dilupakan atau mencari makna kata-kata baru.
4. Tata Bahasa dipergunakan untuk membetulkan kesalahan.
5. Penyajian pelajaran mengikuti urutan: mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis,
kemudian baru diajarkan tata Bahasa.
c. Reading method
Reading method atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929-an baik
disekolah menengah maupun perguruan tinggi. Tujuannya ialah antara lain, untuk memberi
pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam
studi mereka.
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dengan jalan
dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Metode ini cocok
kalau diterapkan di SD kelas tinggi.
d. Eclectic method
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode pengajaran Bahasa, bebas disini yang dimaksud adalah bebas untuk
menambah atau mengobinasi/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya yang dianggap cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Itulah sebabnya eclectic method diterjemahkan secara bebas dalam Bahasa Indonesia Metode campuran.
3. TEKNIK
Adapun macam-macam teknik pembelajaran Bahasa ( yang dapat juga kita jumpai dalam pembelajaran mata pelajaran lain ), seperti berikut ini
(Siliwangi, 1989 : 56-63)
a. Teknik ceramah
Tehnik ceramah memang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, terutama kepada mereka yang sudah termotivasi. Artinya seseorang
yang termootivasi untuk mendapatkan informasi tertentu. Supaya lebih menarik penggunaan teknik ini bisa dilengkapi ddengan peragaan , gambar-
gambar, atau yang lain untuk menghindari verbalisme.
Teknik ceramah mempunyai keuntungan , antara lain berikut ini.
1. Dapat menghemat waktu
2. Dapat digunakn dalam kelompok besar
3. Dapat dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca
4. Dapat dipakai untuk mengulang atau memberipengantar pada pembeljaran atau aktivitas tertentu.
Disamping keuntungan diatas Teknik ceramah mempunyai kekurangan, antara lain berikut ini.
1. Tidak semua guru dapat berbicara yng menarik dan baik.
2. Dalam metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran
3. Kadar CBSA-nya ( Cara Belajar Siswa Aktif) rendah.
b. Teknik Tanya-jawab
Pada umumnya teknik Tanya-jawab ini mengikuti tehnik ceramah yang telah kita lakukan .
Tujuannya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang baru diberikan
atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi
bacaan yang telah mereka baca. Jika teknik Tanya-jawab ini kita laksanakan pada waktu
membuka pelajaran, secara tidak langsung kita sudah melaksanakan pretes, yaitu untuk
menjajaki sampai dimana pengusaan siswa terhadap bahan yang kita berikan.
c. Teknik diskusi kelompok
Tujuan digunakannya teknik ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat, dan mau
menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok ini
siswa dapat menguji kebeneran pendapatnya mengenai sesuatu hal.
Keunggulan diskusi kelompok sebagai suatu teknik dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia,
antara lain berikut ini.
1. Kadar CBSA-nya tinggi.
2. Memberi peluang kepada siswa untuk saling mengemukakan pendapat.
3. Mendorong terciptanya rasa kesatuan.
4. Dapat memperluas pandangan siswa.
5. Melatih mengembangkan kepemimpinan bagi siswa yang ditunjuk sebagai moderator.
Di samping keunggulannya, Teknik Diskusi Kelompok ini mempunyai kekurangan sebagai
berikut.
1. Tidak dapat digunakan secara efektif untuk kelompok yang besar.
2. Kalau kurang terkendali dapat menyimpang dari tujuan.
3. Membutuhkan moderator yang terampil.
4. Adakalanya hanya didominasi oleh siswa yang suka dan berani bicara.
d. Teknik pemberian tugas
Teknik pemberian tugas ini disebut juga Resitasi yang dapat diberikan kepada siswa secara
individual atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih mendalami materi
pelajaran yang diberikan guru.
e. Teknik ramu pendapat (brainstorming)
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-Jawab dan Teknik Diskusi. Teknik ini bisa
diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya. Siswa kita ajak untuk mendiskusikan karya
sastra. Secara bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan. Jawaban-jawaban siswa kemudian kita seleksi, kita
klarifikasi, kita analisis bersama dengan mereka. Jika terdapat jawaban-jawaban mereka yang
bertentangan, jawaban itu kita lempar lagi ke kelas untuk mereka diskusikan.
Keunggulan teknik ini, antara lain berikut ini.
1. Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif.
2. Dapat merangsang partisipasi siswa.
3. Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
4. Menghasilkan reaksi berantai.
5. Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
6. Tidak memerlukan moderator yang hebat.
7. Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
f. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik simulasi ini tepat sekali untuk melatih keterampilan
berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan peran-peran yang akan
dilakukan oleh siswa dalam permainan simulasi.
Guru memberi pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh masing-masing siswa yang
telah ditunjuk.
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA
Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru harus
menerapkan pendekatan komunikatif, CBSA, dan pendekatan keterampilan proses (PKP).
Setelah diberlakukan kurikulum 1994 pendekatan dalam pembelajaran Bahasa yang harus
diterapkan guru selain ketiga pendekatan diatas ditambah dengan pendekatan tematik, dan
integrative.
Sekarang di dalam pembelajaran sudah harus ditinggalkan jauh-jauh sistem DDCH, yaitu
Duduk, Dengar, Catat, dan Hapal, seperti yang ditemukan oleh Conny Semiawan (1985),
tetapi harus diganti dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Untuk
mengaktifkan siswa dalam belajar, kita sebaiknya membuat pelajaran itu menantang,
merangsang daya cipta untuk menemukan, serta mengesankan.
Untuk itu kita harus mengenal dan menghayati sejumlah prinsip dalam pembelajaran, yaitu
prinsip-prinsip berikut ini.
1. Motivasi.
2. Latar atau konteks.
3. Keterarahan kepada titik pusat atau fokus tertentu.
4. Hubungan sosial atau sosialisasi.
5. Belajar sambal bekerja.
6. Perbedaan perorangan atau individual.
7. Menemukan.
8. Pemecahan masalah.
KB 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD

A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS MATERI


Pengorganisasian materi dalam Kurikulum 2004 mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD
dilaksanakan secara terpadu. Adapun keterpaduan materi tersebut dapat dilihat pada bagian
berikut ini.
B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM
Di samping pembelajaran terpadu lintas materi dalam suatu mata pelajaran (memadukan
materi keterampilan Bahasa), keterpaduan tersebut dapat juga dilaksanakan lintas kurikulum.
Artinya yang dipadukan itu antara beberapa mata pelajaran, misalnya pelajaran Bahasa
Indonesia dipadukan dengan sains.
SEKIAN DAN TERIMASIH

Anda mungkin juga menyukai