Anda di halaman 1dari 13

Materi ke 5

Metode Pengajaran Bahasa


Indonesia
A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah jalan yang harus kita tempuh dalam rangka memberikan sebuah pemahaman terhadap murid tentang pelajaran yang mereka akan

pelajari. Pengetahuan mengenai metode sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum memasuki ruang belajar, harus
memilih metode dan harus dipakai oleh seorang guru. Metode sangat berpengaruh besar dalam pengajaran dengan metode nilai bisa baik
atau bisa buruk, dangan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan seorang guru yang menguasai materi akan
tetapi bisa gagal dalam pembelajaran karna ia tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan murid.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran hal ini sejalan

dengan apa yang di ungkapkan Pranowo (2014:265) menjelaskan metode adalah analog dengan jalan yang sistematis untuk
mencapai suatu tujuan. Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.

Dalam KBBI (2012: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.

Selain itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dari beberapa urian mengenai apa
itu mentode dapat di simpulkan metode adalah cara melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan urutan yang tersusun dan
terencana. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara
menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa indonesia secara teratur.

Dalam pelaksanaanya di lapangan tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain karena setiap metode

mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu
tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula
suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh
guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam

menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada
awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode diskusi, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri
dengan ceramah untuk mempertegas pembelajaran. Dengan metode seperti ini diharapkan siswa dapat aktif bukan hanya guru saja..
B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kegiatan belajar mengajar yang akhir nya melibatkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai

tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah
satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang
kedudukan metode sebagai alat bagi seorang guru agar proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang di harapkan jadi kedudukan
metode berfungsi sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Apabila metode yang dipakai dengan baik maka hasilnya akan berdampak pada mutu pendidikan yang baik, namun jika metode yang dipakai tidak

baik maka hasilnya pun akan berakibat pada mutu pembelajaran yang tidak akan baik juga. Oleh karena itu metode sangat berperan penting

dalam pendidikan, karna metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan atas keberhasilan suatu pembelajaran.

Contoh pengunaan metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia misalnya dalam pembelajaran teks deskripsi. Dalam teks deskripsi tentang objek sekoilah
tempat wisata, tempat bersejarah) yang di dengar dan dibaca.
KD 3.1 mengindentifikasi
1. Dengan mendengar atau membaca teks deskripsi, siswa mampu menuliskan struktur teks deskripsi yang didengar dan dibaca dengan benar

KD 3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah) yang didengar dan dibaca,
Contoh pengunaan metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia misalnya dalam pembelajaran teks deskripsi.
KD 3.1 mengindentifikasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah) yang didengar
dan dibaca,
KD 3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah) yang didengar dan dibaca, tujuan pembelajaran nya adalah
1. Dengan mendengar atau membaca teks deskripsi, siswa mampu menuliskan struktur teks deskripsi yang didengar dan
dibaca dengan benar
2. Dengan mendengar atau membaca teks deskripsi siswa mampu menyebutkan ciri-ciri kebahasaan (kata umum khusus,
makna denotasi dan konotasi, kata sifat, ejaan dan tanda baca) dengan benar.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran mengenai teks di atas bisa mengunakan metode
demontrasi, Tanya jawab, diskusi dan penugasan yang diharpakan semoga metode ini bisa menjadi alat untuk mencapai
apa yang telah direncanakan dalam tujuan pembelajaran teks deskripsi.
C. Jenis-jenis Metode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metode dalam kegiatan pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu metode umum dan metode khusus. Yang dimaksud
metode umum adalah metode yang di bisa digunakan untuk semua mata pelajaran seperti metode ceramah, metode diskusi,
metode permainan, dan metode pemberian tugas dan lain-lain. Sedangkan metode khusus hanya bisa digunakan untuk satu mata
pelajaran tertentu saja karena kekhususan yang dimiliki setiap mata pelajaran. Berikut akan kami uraikan mengenai jenis metode
umum, dan khusus yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
1. Jenis-jenis metode pembelajaran yang secara umum sebagai berikut:
a. Metode ceramah
Menurut Subana (2011:93) Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan
penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode ceramah,
maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan
pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis. Dari definisi metode ceramah diatas, dapat
kiranya kita mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui penjelasan
dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik. Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti
jika guru akan menjadi pusat/titik tumpuan keberhasilan metode ceramah.
b.Metode Diskusi
diskusi merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih untuk mencarikan suatu masalah.hal ini sejalan dengan pemikiran
Ismawati (2009:102) mengemukakan diskusi adalah proses penglibatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan
saling berhadapan muka, mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan. Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya
didefinisikan metode diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki perhatian yang
sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap
topik yang didiskusikan.
c. Metode Sumbangan Saran
Sumbangan saran yang sering pula disebut pengumpulan gagasan salah satu jenis jenis metode diskusi sebenarnya. Pada metode ini
terjadi pencurahan gagasan secara sepontan yang berhubungan dengan bidang minat atau kebutuhan kelompok untuk mencapai
suatu keputusan. Subana dan Sunarti (2011:106) mengatakan Metode ini dilaksanakan oleh guru dengan melontarkan suatu
masalah dikelas, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentarnya yang memungkinkan masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru. Dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekolompok
manusia dalam waktu yang sangat singkat.
d. Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya
tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Subana dan Sunarti (2011:108) mengemukakan simulasi merupakan cara penyajian
pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura untuk memprolehh pemahaman. Dengan demikian, simulasi
dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi
atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar
yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode Pembelajaran demonstrasi adalah metode
mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu
proses atau peristiwa tertentu. Hampir sama dengan penjelasan di atas Subana dan Sunarti (2011:110) cara ngajar guru
yang menunjukan atau memperlihatkan suatu proses sehingga siswa dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba-
raba, dan merasakan proses yang dipertunjukan oleh guru
f. Discovery- Inquiri
Metode discovery-inquiri yang menitik beratkan pada belajar individual, manipulasi objek, dan eksperimen yang diambil
siswa sebelum ia mengambil kesimpulan dan menyadari suatu konsep.
2. Metode khusus untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia

Metode pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Pada keterampilan berbahasa
terdapat keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Empat keterampilan berbahasa tersebut dapat
dipelajari dengan menggunakan metode-metode pembelajaran dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran dapat dilihat dari pendekatan yang ingin dilakukan. Setiap metode
memiliki proses kegiatan yang beragam dengan tujuan yang berbeda. Dalam hal ini, beberapa keterampilan dapat
digabungkan dalam satu metode serta dalam satu kegiatan pembelajaran.

Menurut Subana dan Sunarti (2011) Metode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai berikut

a. Metode Terjemahan

Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim digunakan untuk pengajaran bahasa asing,
termasuk dalam hal ini Bahasa Indonesia yang pada umumnya merupakan bahasa kedua setelah penggunaan bahasa ibu
yakni bahasa daerah. Prinsip utama pembelajarannya adalah bahwa penguasaan bahasa asing dapat dicapai dengan cara
latihan terjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa ibu murid atau ke dalam bahasa yang dikuasainya. Misal: latihan
terjemahan dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah atau dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Kelebihan
metode ini dalam hal kepraktisan dalam pelaksanaannya dan dalam hal penguasaan kosakata dan tatabahasa dari bahasa
yang baru dipelajari siswa.
b. Metode Audiolingual

Metode audiolingual sangat mengutamakan drill (pengulangan). Metode itu muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh
dalam belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan tertentu, perlu penguasaan bahasa dengan cepat. Dalam audiolingual yang
berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal kata, dan pelatihan berkali-kali secara intensif
pola-pola kalimat. Guru dapat memaksa siswa untuk mengulang sampai tanpa kesalahan.

Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah

1) penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca.

2) Peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya,

3) Penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan

4) Dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas

5) Pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan.

b. Metode Komunikatif

Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam
pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini
dimaksudkansebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistis. Sepucuk
surat adalah sebuah produk. Demikian pula, sebuah perintah, pesan, laporan, atau peta, juga merupakan produk yang dapat dilihat
dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil. Contohnya
menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan itu dapat dipecah menjadi

(a) memahami pesan.

(b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan.

(c) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi.

(d) membuat catatan.

(e) menyusun catatan secara logis.

(f) menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan penyampaian pesan saja, aktivitas komunikasi
dapat terbangun secara menarik, mendalam, dan membuat siswa lebih intensif.
c. Metode Struktural analisis (SAS)

Metode ini digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis.prinsip metode ini adalah prinsip cara berpikir manusia.
Berpikir secara analisis sintesis dapat memberikan arah pada pemikiran yang tepat sehingga siswa dapat mengetahui siswa dirinya.

d. Metode Produktif

Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya.
Dengan menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam
ketrampilan berbicara dan menulis secara runtun. Semua gagasan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif. Yang dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara.

e. Metode Langsung

Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar yang langsung menggunakan bahasa secara
intensif dalam komunikasi. Tujuan metode langsung adalah penggunaan bahasa secara lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara
alamiah seperti penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat. Siswa diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan
artinya melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung.

f. Metode Partisipatori

Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu
keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar.
Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator.

Dalam metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi
guru juga aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai
pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks siswa menjadi tumpuan utama.
g. Metode Membaca

Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar
siswa.

Berikut langkah-langkah metode membaca:

a) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa. Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam
kalimat

b) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15 menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan
sehari sebelumnya)

c) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab

d) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika dipandang perlu oleh guru.

e) Pembicaraan kosakata yang relevan

f) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman,
dan sebagainya yang berkaitan dengan isi bacaan.
h. Metode Kuantum

Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar yang bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL
mengutamakan pecepatan belajar dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat potensi diri dalam kondisi
penguasaan diri. Gaya belajar dengan mengacu pada otak kanan dan otak kiri menjadi ciri khas QL. Menurut QL bahwa
proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatu dapat berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan
asosiasi, serta sejauh mana guru menggubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran maka sejauh itulah proses
belajar berlangsung. Hubungan dinamis dalam lingkungan kelas merupakan landasan dan kerangka untuk belajar. Dengan
begitu, pembelajar dapat mememori, membaca, menulis, dan membuat peta pikiran dengan cepat.

i. Metode Pembatasan Bahasa

Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata dan struktur bahasa yang akan diajarkan.
Pembatasan itu dalam hal kekerapan atau penggunaan kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-kata dan pola kalimat yang
tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil sebagai sumber bacaan dan latihan penggunaan bahasa. Pola-pola kalimat,
perbendaharaan kata, dan latihan lisan maupun tulisan dikontrol dengan baik oleh guru.

j. Metode Bibahasa

Metode ini mempermudah siswa untuk memahaminya, setiap siswa mempunyai bahasa ibunya tersendiri
sehingga mereka tidak lagi dipusingkan dengan adanya kosakata baru atau pun fonetik-fonetik baru yang sedang
dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai