Anda di halaman 1dari 8

Metode pembelajaran

Belajar adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang
sudah seharusnya mengalami belajar dalam hidup dan kehidupannya. Setiap manusia membutuhkan
proses pendewasaan secara berkala dan komprehensif, baik pendewasaan secara psikis atau secara
kejiwaan fisik. Perubahan menjadi bagian dari hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap, pengetahuannya.

Dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) dikenal beberapa istilah yang
memiliki kemiripan dalam segi makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya dan bahkan sering diperdebatkan oleh sesama. Istilah-istilah tersebut adalah
Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran. Pada tulisan ini akan dipaparkan istilah-
istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasan tentang penggunaan istilah tersebut

A. PENDEKATAN

Dalam pembelajaran terdapat pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran. Model
pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang telah guru
sajikan. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

Basir mengatakan bahwa pendekatan adalah mendiskripsikan terhadap hakikat apa yang akan
dilakukan dalam memecahkan permasalahan dalam segala aspek kehidupan masyarakat (Basir, 2017).
Menurut (Sanjaya, 2009) pendekatan pembelajaran adalah suatu titik tolak atau sudut pandang
mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Maka
secara umum pendekatan pembelajaran adalah suatu ide atau prinsip cara memandang dalam
menentukan kegiatan pembelajaran mengajar.

Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak dari guru terhadap proses
pembelajaran di kelas. Pendekatan sendiri merupakan konsep dasar yang memberikan wadah, insipirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis secara tertentu. Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran
dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.

B. STRATEGI

Strategi pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran
pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula (Frelberg &
Driscoll, 1992). Menurut (Gerlach & Ely, 1980) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih
untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Maka dalam konteks pembelajaran, terdapat empat unsur tpembelajaran, yakni sebagai berikut:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan
pribadi peserta didik.

2. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku
keberhasila

3. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik


pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami
materi pembelajaran, sehingga tujuan kompetensi, dan hasil belajar dapat tercapai dengan baik. Strategi
dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan metode ialah cara untuk
mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran
tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi
belajar mengajar.

C. METODE

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Hamzah, 2008). Metode pembelajaran adalah cara pendidik memberikan pelajaran dan cara peserta
didik menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau
membangkitkan. Jadi peranan metode pembelajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang kondusif.

Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai
tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus
disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan
menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran

Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu
merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam
kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan.

Adapun kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:

1. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan
bahan dalam kegiatan pembelajaran

2. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan
dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
3. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk
tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya

4. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran

5. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan
masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

6. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar

7. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas warga belajar
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

D. TEKNIK

Seringkali teknik pembelajaran disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Teknik adalah
jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah
tujuan yang ingin dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

Menurut selamet, teknik pembelajaran merupakan suatu rencana tentang cara-cara


pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi (dalam pengajaran). maka dengan kata lain teknik pembelajaran adalah suatu rencana
bagaimana melaksanakan tugas belajar mengajar yang telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga
tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal (Slameto, 1991).
Teknik pembelajaran juga dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada
kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Maka demikian penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru juga dapat
berganti-ganti teknik dalam pembelajaran meskipun masih dalam koridor metode yang sama dalam
kegiatn belajar mengajar.

Menurut Gerlach teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan
kegiatan peserta didik kea rah tujuan yang diinginkan atau dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

Dapat disimpulkan bahwa teknik Pembelajaran merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh guru
dalam metode untuk mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik. Teknik pembelajaran ialah
implementasi dan penjabaran dari metode pembelajaran. Maka dapat kita urutkan sebagai berikut:
Pendekatan > Model > Strategi > Metode > Teknik. Misalnya adalah pendekatan student centered
learning, model discovery learning, strategi group individual learning, dengan metode ceramah, diskusi,
dan kolaborasi.

E. MODEL

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami
dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Menurut Suprihatiningrum, model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce et al., 2016).
sedangkan menurut Adi dalam (Suprihatiningrum, 2013) dikatkan bahwa definisi model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran ata belajar mengajar.

Sedangkan menurut Winataputra, model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar (Winataputra, 1993).

Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka yang dipilih pendidik untuk
merancang sebuah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Menurut rusmn, ciri-ciri model pembelajaran menurut (Rusman, 2012) antara lain:

1. Membuat persiapan mengajar (desain instrusional) dengan pedoman model pembelajaran yang
dipilihnya.

2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk
mengembangkan proses berpikir induktif

3. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model
penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini
dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.

4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah langkah pembelajaran (syntax);
(2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial; (4) sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: (1)
Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar
jangka panjang.

6. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model
Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pembelajaran mengarang.

REFERENSI

Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Basir, M. (2017). Pendekatan Pembelajaran. Sulawesi Selatan: Lampena Intimedia.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada

Frelberg, & Driscoll. (1992). Universal Teaching Strategies. Boston: Allyn & Bacon.

Gerlach, & Ely. (1980). Teaching and Media A Systematic Aproach. New Jersey: Prentice Hall.

Hamzah. (2008). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (2
ed.). Jakarta: Bumi Aksara. Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester
(SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Joyce, B., Weill, M., & Calhoun, E. (2016). Models of Teaching : Model-model Pengajaran (9th ed.). (R. K.
Pancasari, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winataputra. (1993). Strategi Belajar dan Mengajar IPA.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai