Anda di halaman 1dari 13

Nama : Silvi Agustin

NPM : 2110631110058
Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran PAI
Program studi: Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. ’A K I L, M.Pd.

SOAL-SOAL :
1. Uraikan secara singkat perbedaan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan
metode pembelajaran, tulislah dasar teoritisnya/ahlinya berikan contohnya masing-masing
satu;
2. Proses pembelajaran yang baik, harus memiliki dan memenuhi sejumlah kriteria dalam
penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Jelaskan lima (5) kriteria dalam penggunaan
Pendekatan, Strategi dan metode pembelajaran tersebut.
3. Jelaskan secara singkat kegiatan belajar sebagai hasil dengan kegiatan belajar sebagai
proses,
berikan contohnya masing-masing satu (1).
4. Uraikan secara singkat perbedaan klasifikasi Media Pembelajaran berdasarkan persepsi
Indera, berikan contohnya masing-masing dua (2).
5. Buatlah secara singkat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu (1)
Model Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, dan metode Pembelajaran yang
efektif bila mengajar mata pelajaran PAI di DTA atau PAUD/PIAUD atau SD/MI atau
SMP/MTs atau SMA/MA/SMK dengan berbagai komponennya yang sering saudara gunakan
(Pokok Bahasan, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, dll.

Jawaban

1 A.PENDEKATAN

Dalam pembelajaran terdapat pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran.


Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang telah guru sajikan. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi
siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Basir mengatakan bahwa pendekatan adalah mendeskripsikan terhadap hakikat apa yang
akan dilakukan dalam memecahkan permasalahan dalam segala aspek kehidupan masyarakat
(Basir, 2017). Menurut (Sanjaya, 2009) pendekatan pembelajaran adalah suatu titik tolak atau
sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan
teoritik tertentu. Maka secara umum pendekatan pembelajaran adalah suatu ide atau prinsip
cara memandang dalam menentukan kegiatan pembelajaran mengajar.

Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak dari guru terhadap
proses pembelajaran di kelas. Pendekatan sendiri merupakan konsep dasar yang memberikan
wadah, insipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
secara tertentu. Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara
yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke
dalam berbagai metode pembelajaran.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach).

B. STRATEGI

Strategi pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi
pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda
pula (Frelberg & Driscoll, 1992). Menurut (Gerlach & Ely, 1980) strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Maka dalam konteks pembelajaran, terdapat empat unsur pembelajaran, yakni sebagai
berikut:

1.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku
dan pribadi peserta didik.
2.Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan
3.Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling
efektif.
4.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik
pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga tujuan kompetensi, dan hasil belajar
dapat tercapai dengan baik. Strategi dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk mencapai
sesuatu.

C. METODE
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Hamzah, 2008). Metode pembelajaran adalah cara pendidik memberikan
pelajaran dan cara peserta didik menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik
dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Jadi peranan metode pembelajaran ialah
sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif.

Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam
mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode
pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan
suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran

Kesimpulan.
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara model
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, tehnik dan metode
pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan
satu kesatuan yang saling menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model
pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan,
strategi, metode dan teknik. Contoh : model yang digunakan guru PAILKEM, Pendekatan
pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang
terfokus pada siswa, dimana strategi pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan,
penemuan-penemuan,strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur
umum aktivitas pembelajaran.

Perbedaan: Pendekatan pembelajaran pada intinya merupakan suatu tolak ukur yang sifatnya
masih umum, pada tahap selanjutnya ada strategi pembelajaran yang harus direncanakan oleh
guru agar mencapai tujuan yang sesuai, sedangkan metode pembelajaran sudah masuk ke
penerapannya di dalam kelas, jadi metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan oleh guru karena metode ini merupakan pengaplikasian nyatanya di
dalam kelas.

2. lima (5) kriteria dalam penggunaan


metode pembelajaran:

1)Faktor Tujuan

Faktor tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan pembelajaran menggambarkan tingkah laku
yang seharusnya dapat dimiliki siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.

2). Faktor Materi/isi

Karakteristik isi materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa berpengaruh terhadap
pemilihan metode mengajar yang akan digunakan oleh guru. Secara umum, materi isi
pembelajaran dapat dipilah ke dalam 6 kelompok yaitu fakta, konsep, prinsip, masalah,
prosedur dan sikap ( nilai ).
3). Faktor Siswa

Tentunya pemilihan ini sudah selakyaknya juga dikaitkan dengan karakteristik tujuan yang
ingin dicapai dan isi/materi pelajaran yang akan disampaikan.

4). Faktor waktu

Faktor waktu juga merupakan salah satu unsur yang harus dipertimbangkan. Terkait dengan
faktor ini ada dua hal yang menjadi prioritas pertimbangan yaitu kondisi dan jumlah waktu
yang tersedia.

5).Kemampuan Guru

Sebagai penyandang jabatan fungsional yang profesional sebagai guru seharusnya telah
disampaikan dan telah mempersiapkan diri untuk memiliki kemampuan menggunakan
berbagai metode mengajar.

lima (5) kriteria dalam penggunaan


Strategi pembelajaran:

1).Orientasi pembelajaran yang akan dicapai

Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, misalnya menyusun
bagan analisis pemebelajaran. Hal ini berarti metode yang paling dekat dan sesuai yang
dikehendaki oleh latihan atau praktek langsung.
Gerlach dan Ely (1990) menyebutkan Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap
lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi
pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan
strategi pembelajaran adalah berorentasi pada tujuan pembelajaran apa yang harus dicapai.

2).Pilih teknik atau metode pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat
dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja). Misalnya setelah bekerja,
peserta didik dituntut untuk pandai memprogram data komputer (programmer). Hal ini berarti
metode yang paling mungkin digunakan adalah praktikum dan analisis kasus/pemecahan
masalah(problem solving)

3).Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada


indera peserta didik. Artinya, dalam satuan-satuan waktu yang bersamaan peserta didik dapat
melakukan aktivitas fisik maupun psikis, misalnya menggunakan OHP. Dalam menjelaskan
suatu bagan, lebih baik guru menggunakan OHP dari pada berceramah, karena penggunaan
OHP Memungkinkan peserta didik sekaligus dapat melihat dan mendengarkan penjelasan
guru.

4).Pada dasarnya efektivitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tujuan
pembelajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik. Perlu diingat bahwa strategi yang paling
efisien sekalipun tidak otomatis menjadi strategi yang efektif. Jadi efisiensi akan merupakan
pemborosan bila tujuan akhir tidak tercapai. Suatu cara untuk mengukur efektifitas ialah
dengan jalan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang
dipelajari. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktuyang lebih singkat dengan suatu strategi
tertentu dari pada strategi yang lain, maka strategi itu efisien. Kalau kemampuan mentransfer
informasi atau skill yang dipelajarilebih besar dicapai melalui suatu strategi tertentu
dibandingkan strategi yang lain, maka strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan.

5). Keterlibatan Peserta Didik Pada dasarnya keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh tantangan yang dapat membangkitkan motivasinya
dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang besifat inkuiri pada umumnya dapat
memberikan rangsangan belajar yang lebih intensif dibandingkan dengan strategi
pembelajaran yang hanya bersifat ekspositori.

lima (5) kriteria dalam penggunaan pendekatan pembelajaran :

1). Identifikasi tujuan Kegiatan merancang suatu program harus dimulai dari identikasi tujuan
yang menjadi tuntutan suatu pekerjaan. Karena itu perlu dibuat suatu kejelasan tuntutan
berdasarkan tuntutan pekerjaan itu. selanjutnya ditentukan peranan-peranan yang harus
dilaksanakan sehubungan dengan tujuan tersebut. Hal itulah yang menjadi titik tolak untuk
menentukan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
2).analisis tujuan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara dimensional dijabarkan menjadi seperangkat
tujuan-tujuan yang lebih spesifik. setiap dimensi tujuan dijabarkan sedemikian rupa sehingga
mencerminkan segala sesuatu yang harus dicapai. Hal Ini Akan lebih memudahkan dalam
pemilihan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai.
3). Penetapan tujuan
langkah ini sejalan dengan langkah yang telah dilaksanakan sebelumnya. Setiap Tujuan
Hendaknya didasarkan pada kriteria kognitif & afektif& dan psikomotorik. tentu saja
kompetensi yang diharapkan itu harus relevan dengan tuntutan kerja yang telah ditentukan.
(dengan penetapan tujuan maka selanjutnya akan diikuti untuk penetapan pendekatan.).
4). evaluasi
Kriteria penentuan jenis evaluasi sebagai indikator keberhasilan suatu program,akan
menentukan penggunaan pendekatan dalam pembelajaran.karena keberhasilan tersebut akan
terwujud secara efektif apabila ada ketepatan dalam penentuan pendekatan.
5). spesifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
agar tidak terjadi tumpang tindih pendekatan antara satu materi dengan
setiap kompetensi yang ditetapkan dirinci menjadi pengetahuan apa, sikap-sikap apa dan
keterampilan-keterampilan apa yang perlu dimiliki oleh setiap peserta didik.spesifikasi
pengetahuan& keterampilan dan sikap juga terkait dengan tingkat usia.

3 a.Belajar sebagai proses

Belajar sebagai proses diperoleh dari sudut pandang yang didasari oleh setiap usaha dan kerja
keras seseorang melalui tahapan-tahapan yang tersusun seperti ketika kita berusaha menaiki
anak tangga dan menapakinya dari yang terendah menuju yang tertinggi dengan satu per satu
secara bertahap atau berproses menaiki anak tangga tersebut.

1).Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Standar proses pendidikan yang dimaksud berlaku untuk semua lembaga pendidikan formal
pada jenjang pendidikan tertentu yang mudah ditemui di seluruh wilayah negara indonesia.
Dengan demikian, seluruh lembaga pendidikan formal atau sekolah semestinya melakukan
proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam standar proses pendidikan yang telah
diterbitkan oleh pemerintah nasional. Artinya, tahapan pendidikan telah diatur oleh
pemerintah nasional secara terorganisir penerapannya sampai ke seluruh wilayah.

2).Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

Dalam standar proses pendidikan meliputi tentang bagaimana proses pembelajaran


berlangsung dan bagaimana pelaksanaanya. Standar proses pendidikan yang dimaksud
bertujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran. Banyak
masyarakat yang menyatakan bahwa kualitas pendidikan disebabkan kualitas proses
pembelajaran yang tidak merata. Contohnya, lembaga pendidikan yang ada di perkotaan tentu
tidak dapat disamakan dengan yang ada di pedesaan. Proses pelaksanaan pembelajaran sangat
menentukan kualitas peserta didik, dimulai dari dukungan sarana dan prasarana serta
lingkungan tempat belajar. Dalam hal ini menambah penegasan bahwa proses ditandai
dengan dukungan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

3).Standar proses diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan

Dengan begitu, standar kompetensi lulusan adalah sumber atau rujukan paling penting dalam
menentukan standar proses pendidikan dalam pembelajaran. Dan akhirnya standar proses
pendidikan dapat dirumuskan dan diterapkan jika telah tersusun standar kompetensi lulusan
yang muncul. Standar kompetensi lulusan dapat dilihat melalui proses yang dialami oleh
peserta didik dan guru. Semakin bagus belajar sebagai proses dilakukan maka standar
kompetensi lulusan akan semakin berkualitas dan unggul. Melalui standar tersebut setiap
guru diharapkan mampu mengembangkan proses pembelajarannya serta mengelolanya
dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tujuan utama proses pendidikan adalah untuk mendapatkan proses belajar dan pengalaman
belajar yang maksimal. Karena perkembangan tingkah laku peserta didik sebagai tujuan
belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal dan maksimal.
Demikian makna belajar yang merujuk kepada belajar sebagai proses yang berarti belajar
merupakan sebuah kegiatan berkesinambungan untuk mendapatkan dan meraih sebuah
pengalaman dan ilmu yang baru untuk membekali diri di tahap hidup selanjutnya.

b. Belajar sebagai hasil

Pendidikan sebagai hasil harus mengacu pada setiap bidang. Karena sebuah proses akan
memunculkan hasil, maka pendidikan tidak bisa berhenti begitu saja setelah hasil didapat.
Persentase keberhasilan dalam konsep pendidikan tidak dapat diukur melalui satu hasil saja,
karena ada berbagai macam hasil dari sebuah usaha dibidang pendidikan yang dapat berperan
penting terhadap perubahan ranah kehidupan. Contoh, tidak semua orang yang lulus dari
perguruan tinggi lantas dengan mudah mendapatkan penghasilan atau peluang kerja.
Sedangkan tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang tidak lulus SD pun dapat
memperoleh penghasilan atau peluang kerja yang luas.

Hasil dari pendidikan adalah pengalaman dan pengetahuan untuk menghadapi dan menjalani
hidup dengan lebih baik. Jadi, proses pendidikan akan tetap mengalir seiring dengan waktu
dan tidak akan pernah berakhir. Karena pendidikan merupakan sebuah bekal dan
diaplikasikan di dalam realita kehidupan, maka diperlukan proses berkesinambungan untuk
mencapai hasil yang diinginkan di kemudian hari.

Belajar sebagai hasil dilihat dari perubahan yang nampak sekaligus menjadi dampak setelah
seseorang melakukan kegiatan belajar. Makna belajar sebagai hasil tersebut ditinjau dari
kebiasaan masyarakat melabelkan kesuksesan seseorang sebagai bentuk dari belajar.
Sedangkan belajar dalam ranah ini memiliki 2 makna yang tersirat sebagai berikut:

Pertama, belajar yang diartikan sebagai hasil dari belajar melalui kegagalan yang terus
diperbaiki. Seseorang akan meraih kesuksesan setelah ia belajar dari kegagalan yang ia lewati
sebelumnya.

Kedua, belajar yang diartikan sebagai hasil dari pendidikan dari lembaga formal (menjadi
siswa atau mahasiswa) dan nonformal (sebagai santri atau belajar mandiri). Belajar yang
ditinjau dari makna tersebut tentunya terkait erat dengan pengetahuan teroritis yang peserta
didik terapkan di kehidupannya, sehingga pengalaman belajarnya berperan sebagai hasil yang
menjadi pembeda antara yang belajar dan tidak belajar.

Apabila pendidikan yang dimaksud adalah belajar di MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA dan di
perguruan tinggi, maka hasil yang dimaksud adalah lulusan atau ijasah sebagai bukti. Dapat
dibenarkan jika hasil yang diperoleh merupakan label bagi seseorang yang belajar, tapi itu
sebatas pendidikan sebagai sebuah lembaga pendidikan formal. Pendidikan yang diawali
dengan pendaftaran dan diakhiri dengan perpisahan dan wisuda. Bila sudah begitu, maka
pendidikan ini adalah pendidikan yang terdistorsi oleh kaum kapitalisme, bahwa sekolah
adalah pabrik yang harus menciptakan produk yang bisa dijual, sekolah adalah perusahaan
yang membutuhkan bahan bakar, dan sekolah itu adalah bukan kehidupan, karena kehidupan
tidak selebar dinding sekolah yang bangkunya kian rapuh.

Meninjau makna belajar sebagai proses atau hasil, dapat kita tarik kesimpulan dari ulasan di
atas bahwa proses merupakan langkah awal seseorang terjun dalam dunia belajar. Sedangkan
hasil merupakan sebuah nilai yang akan muncul dari sebuah proses. Makna belajar tidak
sebatas tentang formal dan nonformal saja, melainkan seluruh rangkaian peristiwa yang
manusia alami dan dijadikan sebuah pembelajaran serta mengambilnya sebagai bekal di
kesempatan hidup berikutnya merupakan makna belajar seutuhnya

4 a.Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette TapeRecorder,
dan Radio.

b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.

c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatuunit
media. Misalnya film bersuara dan televisi.

d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam
kelas
contohnya :televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada
contohnya :sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi

f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapitidak


bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata.
Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.

5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Madrasah : MI ar-Rahmah Citra kebun Mas


Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Pelajaran : 1
Tema : Kalimat Tayyibah Ta’awuz
Subtema : Kalimat Tayyibah Ta’awuz
Kelas/Semester : 2/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama Islam.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di madrasah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Menerapkan ketentuan membaca ta'awwudz
4.1 Mempraktikkan bacaan ta'awudz sesuai konteknya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar (IPKD)
3.1.1 Mengetahui bacaan ta’awudz.
3.1.2 Menidentifikasi arti bacaan ta’awudz.
3.1.3 Menjelaskan tujuan membaca ta’awudz
4.1.1 Melafalkan bacaan ta’awudz
4.1.2 Memaparkan tujuan membaca ta’awudz
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan mampu :
1. Melafalkan bacaan taawudz beserta artinya.
2. Mengetahui tujuan membaca ta’awudz.
E. Materi Pembelajaran
a. Kalimat tayyibah ta’awudz.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Sientifik
2. Metode :
a) Observasi
b) Diskusi
c) Presentasi
d) Demontrasi
G. Media Pembelajaran
Peraga digital PAI SD/MI dari SCI MEDIA yang berisi materi kalimat tayyibah
ta’awudz.
H. Media, Alat/Bahan, Sumber Pembelajaran
1. Media: short card, gambar
2. Alat/Bahan: kertas, LK
3. Sumber Pembelajaran: Buku Guru dan Buku Siswa Aqidah Akhlak, Lingkungan
alam sekitar.
4. Media Ajar guru Indonesia dari SCI MEDIA.

I.langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu

Kegiatan Pendahuluan / /Kegiatan 10 menit


Pendahuluan Awal (10 menit)
1. Guru memulai
pembelajaram demgam
,emgucapkan salam
dan doa bersama.
2. Guru memeriksa
kehadiran, kerapihan
berpakaian, posisi
tempat duduk.
3. Guru menyapa peserta
didik dengan menanyakan
kabar
atau kesehatan kepada
peserta didik.
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
5. Guru dapat memanfaatkan
media/alat peraga /alat bantu
dapat berupa ilustrasi
gambar atau tayangan visual
(film)
yang relevan.
6. Guru dapat memanfaatkan
model/strategi/model
pembelajaran digunakan
antaranya :
a. Ceramah (menceritakan
dan menjelaskan kisah
melalui
gambar atau tayangan
visual/film).
b. Diskusi dalam bentuk the
educational-diagnosis
meeting
artinya peserta didik
berbincang mengenal
pelajaran di
kelas dengan maksud saling
mengoreksi pemahaman
mereka atas pelajaran/materi
yang diterimanya agar
masing-masing memperoleh
pemahaman yang benar,
dan dilengkapi dengan
lembar pengamatan dalam
pelaksanaan diskusi.

Kegiatan inti Kegiatan Inti 50 menit


Mengamati
1. Peserta didik diajak
mengamati dan
menceritakan
gambar yang berkaitan
dengan bacaan ta’awudz.
2. Guru meminta peserta
didik untuk membaca materi
tentang kalimat tayyibah
ta’awudz.
Kalimat ta’awudz disebut
juga kalimat Istiazah.

Kalimat tayyibah ta’awwudz


bunyinya adalah:

‫َّج ِيم‬ ِ َ‫َأعُو ُذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيط‬


ِ ‫ان الر‬

Artinya: aku berlindung


kepada Allah Subhanahu wa
ta'ala dari setan yang
terkutuk”.

Saat membaca kalimat


tayyibah ta’awwudz, berarti
kita memohon perlindungan
kepada Allah Swt. dan kita
meyakini bahwa Allah Swt.
akan melindungi hamba-Nya
yang meminta perlindungan.

Selain itu juga bermakna


pengakuan atas kekuasaan
Allah Swt. atas segala
makhluk-Nya.

3. Guru memberikan
penjelasan tambahan tentang
kalimat
tayyibah ta’awudz.
Menanya
1. Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab
terkait
dengan kalimat tayyibah
ta’awudz.
2. Guru memberikan
jawaban atas pertanyaan
yang
disampaikan oleh peserta
didik.
Mengekplorasi/menalar.
1. Guru membagi kelompak
peserta didik untuk
mendiskusikan tetang
kalimat tayyibah ta’awudz.
2. Guru memberikan
pembenaran dan masukan
apabila
terdapat kesalahan atau
kekurangan pada peserta
didik.
3. Guru menyatakan bahwa
peserta didik telah paham
tentang materi yang telah
disampaikan.
• Mengasosiasi/ mencoba
1. Guru mengajak peserta
didik mengucapkan kalimat
thayyibah Ta’awudz beserta
artinya didepan kelas.
2. Secara bergantian setiap
siswa mengucapkan kalimat
thayyibah ta’awudz beserta
artinya di depan kelas.
3. Guru meminta peserta
didik yang belum bisa
mengucapkan kalimat
tayyibah ta’awudz dengan
benar
untuk membaca berulang-
ulang sampai benar.

Komunikasi/demonstrasi/net
working
1. Guru melakukan umpan
balik positif dan penguatan
terhadap keberhasilan
peserta didik, baik secara
lisan,
tertulis, isyarat maupun
dalam bentuk memberi
hadiah.
2. Peserta didik diajak untuk
membuat kesimpulan
berkaitan dengan materi
kalimat tayyibah ta’awudz.
3. Peserta didik diminta
untuk membuat catatan atau
rangkuman tentang materi
yang telah dipelajari.
4. Peserta didik diminta
untuk menanyakan
mengenai
materi yang kurang
dimengerti.

Kegiatan penutup Penutup (10 menit) 10


1. Guru memberikan Menit
penekanan kepada peserta
didik agar
terbiasa membaca kalimat
tayyibah ta’awudz.
2. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran untuk
pelajaran yang akan datang.
3. Guru bersama siswa
menutup proses
pembelajaran
dengan mengucap hamdalah
bersama.

Anda mungkin juga menyukai