Soal:
Ketentuan:
3. Jawaban dikirim paling lambat Kamis tanggal 24-10-2019 jam 23.50 WIB
4. Report e-mail yang diterima akan diumumkan di group kelas mata kuliah secara berkala.
Jawaban:
1.
Pendekatan
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan
(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Strategi pembelajaran.
Metode pembelajaran
Teknik Pembelajaran
Taktik Pembelajaran.
Model Pembelajaran
2.
Disini guru bukan lagi berperan sebagai satu-satunya narasumber dalam PBM,
tetapi sebagai mediator, stabilisator dan manajer pembelajaran. Belajar yang
berlangsung dalam suasana keterbukaan dan demokratis akan memberikan
kesempatan yang optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih
banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan
keterampilan sosialnya sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat.
1. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit mencapai target
kurikulum,
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga kebanyakan guru
tidak mau menggunakan strategi pembelajaran kooperatif,
3. Menuntut sifat tertentu pada siswa, misalnya sifat suka bekerja sama,
4. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu
memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu,
5. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan
dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai,
6. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan yang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan,
7. Saat diskusi terkadang didominasi seseorang, hal ini meng-akibatkan
siswa yang lain menjadi pasif, dan
Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip. Hal ini terjadi jika anggota
kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, seperti datang terlambat,
mengobrol atau bergosip membuat waktu berlalu begitu saja sehingga tujuann
untuk belajar menjadi sia-sia.
1) Persiapan
- Merumuskan topik dan bahan ajar
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Merumuskan langkah kerja kelompok
2) Pelaksanaan
- Berdasarkan tujuan dan bahan yang disiapkan sebelumnya, guru
menjelaskan pokok-pokok bahan pengajaran secara umum
sampai disertai kesempatan tanya jawab dan mencatat bahan
tersebut.
- Dari bahan yang telah dijelaskan tersebut, diangkat beberapa
permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan problematis
yang bisa ditulis guru dalam worksheet PAI
- Bentuk kelompok siswa sesuai dengan jumlah masalah yang
ditentukan pada langkah kedua. Beri siswa kesempatan untuk
menentukan ketua, penulis dan juru bicara secara demokratis
- Siswa melakukan kerja kelompok sesuai dengan masalahnya dan
guru harus selalu memantau proses kelompok yang terjadi
- Laporan setiap kelompok dan tanya jawab antar kelompok dan
antar siswa
3) Penyelesaian
- Setelah selesai laporan kelompok, setiap kelompok
memperbaiki dan menyempurnakan hasil kerjanya berdasarkan
saran dan tanggapan dari kelompok lain, sekaligus mencatat hasil
kelompoknya maupun hasil kelompok lain
- Guru menarik kesimpulan dari hasil-hasil kerja kelompok
sekaligus merangkum jawaban masalah yang telah dibahas oleh
semua kelompok.
3.
Contohnya dalam pelajaran zakat. Kompetensi yang harus dicapai oleh siswa
yaitu memahami fungsi dan macam-macam zakat. Untuk mencapai kompetensi
tersebut dirumuskan beberapa indikator hasil belajar sebagai berikut:
- Siswa dapat menjelaskan pengertian zakat.
- Siswa dapat menjelaskan macam-macam zakat.
- Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal.
- Siswa dapat menyimpulkan tentang fungsi zakat.
- Siswa bisa membuat karangan yang ada kaitannya dengan zakat.
Untuk mencapai tujuan kompetensi di atas, dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual guru dapat melakukan langkah-langkah seperti
berikut:
1. Pendahuluan
a. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai, manfaat dari proses
pembelajaran, dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan.
b. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual:
1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa.
2) Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu: misalkan
siswa kelompok 1 dan 2 melakukan wawancara dengan pengurus
ta’mir masjid yang memang berpengalaman mengelola zakat,
kelompok 3 dan 4 melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat
atau kepada seorang kyai yang faham tentang masalah zakat.
3) Siswa ditugaskan mencatat dari semua hasil wawancara tentang
pengertian, macam-macam, tata cara pelaksanaannya, dan fungsi zakat.
c. Guru melakukan Tanya jawab seputar tugas yang harus dikerjakan oleh
setiap siswa.
2. Inti
Di lapangan, siswa-siswa melakukan hal-hal berikut:
a. Melakukan wawancara sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
b. Mencatat semua hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan alat
observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.
Di dalam kelas, siswa-siswa melakukan hal-hal berikut:
a. Mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
b. Melaporkan hasil diskusi.
c. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
yang lain.
3. Penutup
a. Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil wawancara tentang
masalah zakat sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
b. Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman
belajar mereka dengan tema “zakat”.
4.
Pengertian Strategi Membelajaran Project Based Learning
Project based learning adalah model pembelajaran yang mengorganisasi
kelas dalam sebuah proyek (Thomas, 2000, hlm. 1).
Menurut NYC Departement of Education(2009), PjBL merupakan strategi
pembelajaran dimana siswa harus membangun pengetahuan konten mereka
sendiri dan mendemonstrasikan pemahaman baru melalui berbagai bentuk
representasi (hlm. 8).
Sedangkan George Lucas Educational Foundation (2005) mendefinisikan
pendekatan pembelajaran yang dinamis di mana siswa secara aktif
mengeksplorasi masalah di dunia nyata, memberikan tantangan, dan memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam (hlm. 1).
Berdasarkan beberapa definisi para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa
PjBL adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa untuk membangun dan
mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan dengan mengeksplorasi dan
memecahkan masalah di dunia nyata secara mandiri.
Kemandirian siswa dalam belajar untuk menyelesaikan tugas yang
dihadapinya merupakan tujuan dari PBL. Namun kemandirian dalam belajar perlu
dilatih oleh guru kepada siswa agar terbiasa dalam belajar bila menggunakan
PjBL. Siswa SD maupun SMP masih perlu dibimbing dalam menyelesaikan tugas
proyek bahkan siswa SMA.
Bimbingan guru diperlukan untuk mengarahkan siswa agar proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan alur pembelajaran. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan
penuntun (a guiding question) dan membimbing siswa dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini
akan berharga bagi atensi dan usaha siswa (Kemdikbud, 2014, hlm. 33)
3. Menyusun Jadwal
Langkah keempat ini tidak hanya dilihat daria aspek guru saja, tetapi
jugaharus dilihat dari aspek siswa. Guru dan siswa (kelompok siswa) harus
memonitor kemajuan proyek yang mereka buat. Apakah sudah berjalan sesuai
perencanaan mereka atau belum? Apa hambatan yang ditemui? Lalu apa saja
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya? Kemajuan proyek perlu tersus
dipantau oleh guru yang mungkin dapat memberikan bantuan tambahan jika
memang diperlukan. Selain itu siswa juga harus belajar bekerja sesuai rencana
jadwal yang mereka buat, apakah semuanya sudah berjalan dengan baik.
Guru dapat membantu siswa untuk melakukan refleksi diri dalam tujuan
membuat siswa terbiasa untuk selalu mengevaluasi pembelajaran proyek mereka.
Di akhir pembelajaran, selain guru melakukan penilaian (pengujian proses dan
hasil belajar) baik dari aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, guru juga
memfasilitasi siswa untuk berpikir dan mengingat kembali hal-hal terbaim apa
yang telah dapat mereka buat selama mengerjakan suatu proyek, lalu hal-hal apa
yang masih perlu diperbaiki, sehingga proyek mendatang yang akan dilaksanakan
oleh mereka akan dapat berjalan dengan lebih lancar dan berhasil.
Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh oleh guru dan siswa, ketika
model pembelajaran ini diterapkan. Guru mulai belajar untuk menggunakan
model pembelajaran ini, yang nantinya akan berguna bagi masa depan siswa.
5.
Pada tahap ini guru dapat melakukan peranannya untuk membantu peserta
didik dalam mengorganisir tugas belajar yang terkait dengan permasalahan yang
diberikan.
2. Membimbing penyelidikan
Dalam hal ini guru melakukan sebuah bentuk usaha untuk mendorong
siswa mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melakukan eksperimen serta
memecahkan permasalahan yang sudah diberikan.
3. Menyajikan dan mengembangkan hasil karya
6.
1. Tujuan Pembelajaran
7.
Terdapat siswa yang belum bisa membaca tulisan Arab, faktor waktu, tidak
adanya buku penunjang (LKS), faktor media sosial, kurangnya prasarana.
Solusi dari kendala dan problem yang diberikan oleh penulis adalah: