Anda di halaman 1dari 36

Tugas 1

METODE PEMBELAJARAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

KENNY GLORIA RUNTU (18402062)


KELAS C/ SEMESTER V

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2020

[Type text] Page 1


Tugas 1

1. Perbedaan istilah-istilah:
a. Pendekatan
b. Strategi
c. metode
d. Teknik
e. Taktik

a. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach)

b. Strategi pembelajaran.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke


dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak
titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

[Type text] Page 2


Tugas 1

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil


perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling
efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik
pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi


pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan
mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam
Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi
pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata
lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah
“a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).

c. Metode pembelajaran

Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

d. Teknik Pembelajaran

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik


pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula,
dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru
pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

e. Taktik Pembelajaran.

Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode


atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang

[Type text] Page 3


Tugas 1

sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik
yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan
humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik
karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman
dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)

f. Model Pembelajaran

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut
dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan
dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model
personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali
penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain


pembelajaran.  Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur
umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-
cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi

[Type text] Page 4


Tugas 1

pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan


tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo,
rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan
dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue
print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan
langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai
dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para


guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang
kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian
tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru
(calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada
proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada
dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model
pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-
masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang
bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah
ada.

2. Pembahasan dan contoh konsep pembelajaran BSI

A. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach)

 Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran

Dan untuk lebih jelasnya, simak berikut ini  dari proses pendekatannya beserta penjelasannya
secara lengkap:

[Type text] Page 5


Tugas 1

1. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
(US Departement of Education, 2001).

Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa
mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang
mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk
hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapinya.

Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara


materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen komponen


pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.

2. Pendekatan Kontruktivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih


menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan


pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat
diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam
lingkungan masyarakat.

Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar
dalam kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru lebih mengutamakan keaktifan siswa
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan unutk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.

Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan


pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar


dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada
satupun teori belajar tentang konstruktivisme, namun terdapat beberapa pendekatan
konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains.

[Type text] Page 6


Tugas 1

3. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika


untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari
sesuatu yang umum kesesuatu yang khusus.

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke
keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,
prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum
ke dalam keadaan khusus.

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada
bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses
pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika siswa telah mengetahui wilayah
persoalannya dan konsep dasarnya (Suwarna,2005).

4. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif (inductif approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang


bersifat khusus. Metode induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari
sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut.

Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan
khusus menuju keadaan umum.

Menurut Yamin, pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau
sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk
berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran
tersebut.

Mengajar dengan pendekatan induktif adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada
siswa dari suatu contoh yang spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
aturan prinsip atau fakta yang pasti.

Dengan begitu maka pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal dengan
menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
kesimpulan, prinsip atau aturan.

5. Pendekatan Konsep

[Type text] Page 7


Tugas 1

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep
secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan
struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.

Pendekatan konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung


menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana
konsep itu diperoleh.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami


suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses
pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan
beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada


siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu
keterampilan proses.

Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada
pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini
penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik.

Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan
dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang
mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan
sebagainya.

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan


siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan,
menafsirkan dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.

7. Pendekatan Open – Ended

Menurut Suherman dkk, problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar
disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa
yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.

Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban,
namun beberapa atau banyak. Sifat ‘keterbukaan’ dari suatu masalah dikatakan hilang apabila
hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu
jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut.

[Type text] Page 8


Tugas 1

Contoh penerapan masalah Open-Ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa
diminta mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab
permasalahan yang diberikan bukan berorientasi pada jawaban (hasil) akhir.

Pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended diawali dengan memberikan masalah terbuka


kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan membawa siswa dalam menjawab
masalah dengan banyak cara serta mungkin juga dengan banyak jawaban (yang benar),
sehingga merangsang kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses
menemukan sesuatu yang baru.

Tujuan pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda adalah membantu


mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa melalui problem posing
secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus
dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa.

Pendekatan Open-Ended menjanjikan kepada suatu kesempatan kepada siswa untuk


meginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan
mengelaborasi permasalahan. Pokok pikiran pembelajaran ini adalah pembelajaran yang
membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa
untuk menjawab permasalahan melalui berbagai strategi.

8. Pendekatan Saintific

Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan dan lainnya melalui
tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba dan menbentuk jejaring untuk semua
mapel.

Pendekatan ilmiah (saintifik appoach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi
menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan dan mencipta.

Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai
atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

9. Pendekatan Realistik

Pengertian pendekatan realistik menurut Sofyan adalah sebuah pendekatan pendidikan yang
berusaha menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri. Sedangkan
menurut Sudarman Benu pendekatan realistik adalah pendekatan yang menggunakan masalah
situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam belajar matematika.

[Type text] Page 9


Tugas 1

Dalam pembelajaran melalui pendekatan realistik, strategi-strategi informasi siswa


berkembang ketika mereka menyelesaikan masalah pada situasi-situasi biasa yang telah
dikenal. Keadaan itu yang dijadikan sebagai titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau
Realistic Mathematic Education (RME).

Realistic Mathematic Education (RME) adalah pendekatan pengajaran yang bertitik tolak
pada hal-hal yang real bagi siswa. Teori ini menekankan ketrampilan proses, berdiskusi dan
berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan
sendiri (student invonting).

Pada pendekatan realistik peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau
evaluator. Sementara murid berfikir, mengkomunikasikan argumennya, mengklasifikasikan
jawaban mereka serta melatih saling menghargai strategi atau pendapat orang lain.

Dapat dikatakan bahwa arti RME atau pendekatan Realistik adalah pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep
dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut.

10. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses,
inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.

Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi
dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan pendekatan STM ini adalah menghasilkan
peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil
keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan
sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.

Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta
didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang
telah mereka ketahui.

Demikianlah artikel tentang daftar macam-macam pendekatan pembelajaran dan


penjelasannya lengkap. Semoga informasi diatas bermanfaat dan bisa menambah ilmu
pengetahuan kita dalam memahami jenis jenis dari pendekatan pembelajaran.

B. Model Pembelajaran

Learning model atau model pembelajaran adalah cara yang dipakai untuk


mengaplikasikan strategi yang telah dibuat dalam bentuk aktivitas yang nyata untuk
memperoleh target (kompetensi) pembelajaran dalam pendidikan.

Model Pembelajaran adalah semua rentetan presentasi materi yang terdiri dari semua
faktor mulai dari pra, sedang dan pasca pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik.
[Type text] Page 10
Tugas 1

Dengan berbagai instrumen yang dipakai secara tidak langsung maupun langsung dalam
aktivitas belajar mengajar.
Model pembelajaran bisa dikatakan sebagai strategi atau pola yang dimanfaatkan untuk
membuat kurikulum, pengarahan bagi pengajar dan menyusun materi siswa di kelas.
Sehingga siswa bisa lebih efektif dan efisien dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Dalam perjalanannya model pembelajaran memiliki berbagai metode untuk dimanfaatkan
sebagai strategi pembelajaran. Ketika melihat dari hakikatnya learning model memiliki
sejumlah makna yang luas dari istilah
seperti prosedur/pendekatan, strategi, metode maupun teknik & taktik pembelajaran.
Berdasarkan Joyce dan Weil (1986:14-15) Model pembelajaran merupakan sebuah strategi
dan metode pada aktivitas pembelajaran yang didalamnya terdapat empat komponen, yakni:
Syntax (Sintaks)
Sintak adalah langkah, fase atau phasing dalam model pembelajaran yang mana didalamnya
menerangkan tentang tata cara penerapan yang dapat digambarkan secara konkret.

sosial)
Model pembelajaran dituntut untuk bisa mengungkapkan fakta akurat tentang pengaruhnya
kepada pendidik dan peserta didik saat aktivitas pembelajaran. Pada sistem sosial ini pendidik
bertugas sebagai pembimbing, penyedia, sumber pertanyaan dan pengetahuan.
Principle of reaction (Prinsip Reaksi)
Ini adalah suatu komponen yang mana bagaimana cara pendidik dalam memperlakukan
peserta didiknya. Ada pula hal lain yang perlu dilakukan adalah bagaimana seorang pendidik
harus dapat merespon tentang apa yang peserta didik lakukan.
Support System (Sistem Pendukung)
Terdapat tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam sistem pendukung, yakni:
5.
1. Bahan
2. Fasilitas/Sarana
3. Instrumen yang bisa dipakai untuk mendukung model pembelajaran.

Fungsi Model Pembelajaran


Fungsi dari model pembelajaran sendiri adalah sebagai panduan bagi pendidik saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
Ini berarti ketika model pembelajaran diterapkan maka model pembelajaran akan menjadi
instrumen bagi para pendidik untuk menggerakan aktivitas pembelajaran. Adapun fungsi lain
dari model pembelajaran adalah untuk panduan bagi pencipta desain pembelajaran dan
pendidik untuk menentukan strategi dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar tujuan
pembelajaran bisa diraih dengan sukses.
Ciri-ciri Model Pembelajaran
Terminologi model pembelajaran memiliki beberapa ciri khusus yang membedakan antara
metode dan strategi pembelajaran dalam pendidikan, diantaranya adalah:

[Type text] Page 11


Tugas 1

5. Landasan teori rasional dan matang yang dirancang oleh para ahli
6. Mempunyai visi dan misi pembelajaran yang jelas
7. Memiliki rancangan pembelajaran yang matang, ini bertujuan agar proses belajar
dapat dilakukan dengan powerful.
8. Membuat lingkungan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga
proses belajar bisa dilaksanakan dengan optimal.

 Contoh Model Pembelajaran


Berikut ini beberapa contoh model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menjadi
lebih aktif, sehingga dapat Anda jadikan sebagai acuan dalam kegiatan pengajaran
keterampilan di kelas, yaitu:

6. Model pembelajaran individual (individual learning)


Metode pembelajaran individual ini memiliki tujuan agar peserta didik diharapkan mampu
berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik secara mandiri. Contoh:

9. Portofolio
10. Tugas mandiri
11. Penilaian diri
12. Galeri proses
1. Model pembelajaran kolaborasi (collaboration learning)
Dalam model pembelajaran ini, peseta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Tiap-
tiap kelompok diberi tugas. Dengan diberikannya tugas tersebut, diharapkan peserta didik
mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok dengan cara saling membantu.
Contoh:

1. Tim quiz
2. Kartu sortis
3. Proyek
4. Turnamen
1. Model pembelajaran sikap
Tujuan dari model pembelajaran sikap ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan
perasaan, nilai dan sikap dari peserta didik dalam hal, misalnya:

1. Penilaian diri dan teman


2. Mengenali diri sendiri
3. Posisi penasehat
1. Model pembelajaran bermain

[Type text] Page 12


Tugas 1

Dengan bermain game, maka peserta didik bisa lebih terbuka, kreatif dan senang. Dengan
menerapkan metode ini, maka diharapkan peserta didik dapat lebih kreatif dan bersemangat
dalam belajar. Contoh:

1. Tebak kata
2. Teka-teki
3. Bermain peran
1. Model pembelajaran multimodel
Tujuan dari model pembelajaran multimodel adalah agar dapat mendapatkan hasil yang
optimal dibanding dengan metode pembelajaran yang hanya menggunakan satu jenis model.
Contoh:

1. Proyek
2. Magang (cooperative study)
3. simulasi

C. Pengertian Strategi Pembelajaran

Pengertian strategi pembelajaran berasal dari bahasa Latin yaitu, “Strategia” yang
artinya seni penggunaan dalam meraih suatu tujuan. Pada awalnya, istilah ini sering di
gunakan dalam dunia militer, tetapi sekarang istilah ini sudah digunakan dalam berbagai
bidang salah satunya dalam pembelajaran.
Secara umum, pengertian strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara untuk
mengajar yang bisa dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan.
Namun, strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai rencana kegiatan
yang di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan sumber daya atau kekuatan yang
ada dalam suatu pembelajaran.
Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli
Selain dari pengertian secara umum diatas, terdapat juga beberapa pengertian strategi
pembelajaran menurut para ahli, antara lain:
Frelberg dab Driscoll (1992)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan
dalam materi pelajaran pada berbagi tingkatan untuk siswa yang berbeda dalam lingkungan
yang berbeda juga.
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)

[Type text] Page 13


Tugas 1

Berpendapat bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu cara mengorganisasikan isi
pelajaran disebut sebagai struktur strategi, yang mengarah pada cara untuk membuat urutan
dan mensistesi konsep, fakta, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
Kemp
Berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan para siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efesien.
Gerlach dan Ely (1980)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri dari
sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada para
siswa.
Dick dan Carey (1985)
Mengungkapkan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar para siswa.
Fungsi Dan Tujuan Strategi Pembelajaran
Secara umum, fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:

7. Dapat menyediakan informasi atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam belajar
untuk menunjukan unjuk kerja.
8. Dapat memberikan isi pembelajaran kepada para siswa atau pembelajar.

Macam-Macam Strategi Pembelajaran


Suatu strategi pembelajaran wajib dimiliki para pendidik dan calon pendidik, sebab
strategi pembelajaran sangat menentukan pantas atau tidaknya menjadi seorang pendidik.
Sedangkan dalam proses pembelajaran membutuhkan berbagai keahlian, seni dan ilmu yang
berguna untuk menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa sesuai dengan tujuan
efesien dan efektif.
Strategi pembelajaran mempunyai berbagi macam bentuk antara lain:
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran dengan cara
mengutamakan proses berpikir secara analitis dan kritis. Maksudnya, berpikir analitis dan
kritis dalam mencari serta menemukan sendiri jawaban dari masalah yang di tanyakan.
Strategi ini di lakukan dengan cara tanya jawab antara siswa dan guru.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri ini, maka tujuan siswa akan lebih
terbentuk. Sedangkan, strategi ini sangat mengutamakan pada pembangunan intelektual para
siswa, perkembangan mental yang di pengarui oleh empat faktor antara lain:

13. Social experience (pengalaman sosial).

[Type text] Page 14


Tugas 1

14. Maturation (pematangan).
15. Physical experience (pengalaman fisik).
16. Equilibration (seimbang).

Strategi Pembelajaran Kooperatif


Strategi pembelajaran kooperatif adalah serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan para
siswa dan kelompok tertentu, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif ini menggunakan sistem pengelompokan
ataupun tim kecil. Sekitar antara 4 hingga 6 orang yang sama-sama mempunyai latar
belakang dalam kemampuan akademik, ras, ataupun jenis kelamin.
Namun, untuk sistem penilaiannya juga di lakukan terhadap kelompok. Oleh sebab itu,
masing-masing kelompok mempunyai penghargaan ketika kelompok tersebut mempunyai
prestasi sesuai yang tekah disyaratkan.
Dengan adanya penghargaan, maka kan menambah motivasi para siswa untuk lebih giat
dalam belajar. Misalnya, strategi pembelajaran ekspositori.
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah suatu strategi pembelajaran dengan cara
mengutamakan pada proses penyampaian ilmu atau materi yang dilakukan secara verbal oleh
guru kepada para siswa, agar siswa dapat menguasai metari secara optimal.
Pengajar atau guru mempunyai peran yang sangat penting dan dominan dalam
menyampaikan materi kepada para siswa. Sehingga jenis pembelajaran ini termasuk sebagai
strategi pembelajaran yang berorientasi kepada pengajar atau guru.
Untuk dapat menggunakan strategi pengajaran jenis ini, maka para pendidik harus
menyajikan dalam bentuk secara sistematik, rapi dan selengkap mungkin.
Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang dapat membantu para
pengajar atau guru antara situasi dunia nyata para siswa dengan materi pembelajaran yang
sedang disampaikan.
Tanpa disadari secara langsung, strategi pembelajaran kontekstual dapat mendorong siswa
menjadikan hubungan antara kehidupan dengan pengetahuan dapat diterapkan dengan baik.

[Type text] Page 15


Tugas 1

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Pixabay.com
Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan mengutamakan pada kemampuan berpikir yang
dimiliki setiap siswa. Semua materi yang diberikan tidak di jelaskan begitu saja, tetapi para
siswa akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep yang seharusnya dikuasai dengan
proses dialogis secara terus-menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki para
siswa.
Untuk strategi pembelajaran yang satu ini lebih menekankan pola berpikir, sehingga strategi
pembelajaran ini lebih bersandar pada pengembangan kemampuan berpikir para siswa.
Para siswa akan di ajak berfikir melalui fakta ataupun pengalaman yang dijadikan sebagai
bahan dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini harus diajarkan oleh guru atau pendidik
kepada para siswa melalui makalah strategi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang berisi rangkaian
aktivitas pembelajaran yang telah mengutamakan pada proses penyelesaian masalah yang
telah dihadapi secara ilmiah.

[Type text] Page 16


Tugas 1

Strategi ini bersandar pada psikologi kognitif yang dapat terangkat dari anggapan bahwa
belajar merupakan proses perubahan pada tingkah laku melalui pengalaman.
Belajar tidak hanya sekedar menghafal fakta atau ilmu saja. Tetapi belajar juga menjadi suatu
proses interaksi yang dilakukan secara sadar antara lingkungan dengan individu.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, secara perlahan para siswa akan mulai
berkembang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, dapat membuktikan bahwa perkembangan siswa
terjadi melalui aspek afektif dan juga psikomotrik.
Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah jenis strategi pembelajaran Portable Document
Format (PDF) yang berhubungan pada value atau nilai yang tidak mudah diukur. Sebab
dikarenakan menyangkut pada kesadaran diri seseorang yang telah tumbuh pada diri siswa.
Proses pembelajaran afektif dapat muncul pada kejadian perilaku, tetapi untuk dapat
melakukan penilaian maka harus membutuhkan observasi dan ketelitian secara terus-
menerus.
Baca Juga Pengertian Evaluasi Pembelajaran

[Type text] Page 17


Tugas 1

Contoh Strategi Pembelajaran

Pixabay.com
Strategi pembelajaran digunakan bukan hanya untuk memudahkan para siswa dalam
menyerap ilmu dari materi yang diberikan para guru atau pengajar. Tetapi, strategi
pembelajaran juga dapat menghilangkan rasa bosan yang ada di luar atau dalam kelas.
Dalam penyerapan ilmu pengetahuan, para siswa mempunyai daya serap yang tidak sama
sebab itulah menggunakan strategi pembelajaran secara tepat sangat dibutuhkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari strategi pembelajaran, antara lain:
Setiap Siswa Berperan Sebagai Guru
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah guru membagikan kertas kepada para siswa,
kemudian meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang pokok materi yang telah
dipelajari.

[Type text] Page 18


Tugas 1

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat didiskusikan di dalam kelas. Setelah kertas tersebut di


acak, kemudian dibagikan kembali kepada para siswa secara acak dan usahakan
pertanyaannya tidak boleh kembali kepada dirinya sendiri.
Setelah itu guru dapat meminta para siswa untuk memahami terlebih dahulu kertas
pertanyaan yang didapat masing-masing dan juga memikirkan jawabannya. Sebab hal ini
akan menjadikan para siswa lebih percaya diri dan tidak takut salah.
Untuk mengembangkan proses diskusi, guru dapat meminta siswa lain untuk melakukan hal
yang sama secara bergantian dan sesuai waktu yang disediakan.
Debat Aktif
Strategi pembelajaran dengan menggunakan debat aktif akan menjadi lebih tepat. Misalnya,
dari debat aktif yaitu guru dapat membagi kelas menjadi dua kelompok, kemudian
memberikan tugas kepada siswa dengan posisi pro dan kontra.
Guru dapat meminta pada setiap kelompok untuk menjadi wakil dan untuk 3 orang  sebagai
juru bicara dengan posisi duduk yang saling berhadapan. Pada setiap kelompok dapat
mengeluarkan pandangannya secara bergantian. Kemudian juru bicara kembali ke kelompok
masing-masing untuk meminta pendapat dalam mengatur strategi melakukan sanggahan pada
kelompok lain.
Tujuan dari penggunaan strategi ini yaitu untuk melatih para siswa agar dapat mencari
argumentasi yang kuat dalam memecahkan masalah secara kontroversial.
Mencari Informasi
Langkah yang dapat digunakan dalam strategi mencari informasi adalah dengan guru
menyediakan referensi yang sesuai dengan topik pembelajaran. Kemudian, guru menyusun
kompetensi dari topik melakukan identifikasi karakter dan membuat pertanyaan agar
mendapat kompetensi tersebut.
Model cara seperti ini hanya dapat dilakukan pada kelas yang mempunyai kelompok kecil,
yaitu maksimal 3 orang.
Guru akan memberikan tugas kepada para siswa untuk mencari informasi referensi atau
bahan di internet atau di perpustakaan, inilah yang dimaksud dengan media pembelajaran.
Tapi, guru juga harus dapat memastikan  bahwa bahan atau materi referensi tersebut benar
adanya.
Guru juga dapat membantu para siswa untuk membagi referensi kepada setiap siswa setelah
itu hasil akan didiskusikan bersama dengan siswa yang ada di kelas tersebut.

[Type text] Page 19


Tugas 1

Membaca Dengan Keras

Pixabay.com
Fokus para siswa akan lebih terasa saat membacakan teks atau tulisan dengan nada suara
yang keras. Oleh karena itu, langkah membaca dengan keras dapat diterapkan, yang mana
para guru dapat memilih teks yang menarik untuk dibaca dengan nada keras.
Contohnya seperti membaca teks manasik haji, sebaiknya guru membatasi teks yang tidak
lebih dari 500 kata.
Guru dapat memberikan penjelasan tentang poin-poin tekad tersebut kepada para siswa
secara singkat, lalu menjelaskan poin-pin kunci masalah pokok yang bisa diangkat. Ketika
bacaan teks tersebut sedang berjalan, maka guru dapat menghentikan pada beberapa tempat
yang bertujuan untuk menekankan poin tertentu.
Setelah selesai, guru dapat memberi pertanyaan atau contoh-contoh. Hal ini dapat menjadikan
suasana kelas lebih terasa hidup dan tidak akan menimbulkan rasa bosan para siswa.
Bacaan Terbimbing
Strategi bacaan terbimbing yaitu strategi dengan menentukan bacaan yang akan di pelajari.
Guru dapat membuat berbagai pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh para siswa. Boleh
dengan skema atau bahan yang dapat diisi siswa dari bacaan yang sudah di pilih tadi.

[Type text] Page 20


Tugas 1

Guru dapat membagikan bahan-bahan atau kisi-kisi kepada para siswa.


Tugas para siswa adalah untuk mempelajari bahan bacaan yang sudah diberikan dengan
menggunakan kisi-kisi atau pertanyaan yang ada. Agar tidak menggunakan banyak waktu,
maka bacaan terbimbing harus diberi batasan.
Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk membantu para siswa agar lebih mudah dan
terfokus ketika memahami 1 materi pokok.
Menuliskan Pengalaman Secara Langsung
Penerapan strategi ini adalah dengan guru memilih jenis pengalaman yang inginkan untuk
ditulis para siswa. Pengalaman yang dapat dipilih misalnya seperti peristiwa yang terjadi di
masa lampau ataupun masa yang akan datang.
Tujuan dari penulisan pengalaman secara langsung adalah untuk penulisan reflektif. Guru
juga harus dapat menjelaskan bahwa cara merefleksikan pengalaman sangat berharga dan
menyenangkan.
Strategi ini akan berpengaruh secara dramatik dengan menulis sesuatu yang tidak jelas. Guru
juga akan meminta para siswa untuk menuliskan pengalaman secara lengkap dan sebanyak
mungkin sesuai yang mereka inginkan.
Ketika para siswa sudah menyelesaikan tugasnya, maka guru akan mengajak siswa untuk
membacakan hasil tulisannya tentang refleksinya. Dengan hal ini, guru dapat mendiskusikan
hasil dari pengalaman para siswa secara bersama-sama.
Bermain Peran
Langkah untuk menerapkan strategi ini adalah dengan cara menetapkan topik, misalnya
konflik antar golongan,konflik perbedaan pendapat atau konflik interpersonal. Guru dapat
memilih 2 siswa untuk maju ke depan dan memerankan karakter tertentu dalam durasi waktu
sekitar 10 hingga 15 menit. Lalu guru dapat meminta kedua peserta didik untuk saling
bertukar peran.
Ketika sudah dirasa cukup, maka guru dapat menghentikan perannya. Para siswa lain yang
tidak maju ke depan, dapat diminta untuk mengamati kemudian menulis tanggapan mereka.
Strategi bermain peran ini sangat mudah dan cocok untuk jenang pendidikan anak usia dini.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk menumbuhkan kepekaan siswa pada suatu
permasalahan yang berhubungan dengan sosial.
Menggabungkan Dua Sampai Empat Kekuatan
Strategi menggabungkan dua hingga empat kekuatan ini bisa dilakukan dengan cara guru
menetapkan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kompetensi dasar indikator tujuan
belajar. Guru dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk dapat berpikir sejak
mengenali permasalahan yang diberikan tersebut.
Para siswa dapat menulis pemecahan masalah atau jawaban yang dilakukan secara mandiri.
Guru dapat melakukan pemeriksaan untuk hasil kerjanya. Guru juga dapat meminta kepada
siswa untuk bekerja secara pasangan, yaitu 4 orang.  Kemudian 4 orang tersebut melakukan
diskusi untuk mencari jawaban yang terbaik.

[Type text] Page 21


Tugas 1

Setelah semua selesai, guru dapat memberikan penjelasan atau solusi dari permasalahan yang
sedang didiskusikan

D. Metode Pembelajaran

Pengertian metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan


kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau
guru.

Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Tenaga pengajar harus mengetahui metode pengajaran mana yang paling efektif dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Adapun macam-macam metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Metode Ceramah

Metode ini merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan
kepada siswa. Metode ceramah dianggap sebagai metode yang paling praktis dan ekonomis,
namun terdapat beberapa kekurangan di dalamnya.

Kekurangan:

[Type text] Page 22


Tugas 1

9. Peserta didik lebih pasif karena hanya mendengarkan pengjar.

10. Kegiatan belajar mengajar cenderung membosankan.

11. Beberapa siswa yang lebih menyukai belajar visual akan kesulitan menerima
pelajaran.

12. Proses pengajaran lebih fokus pada pengertian kata-kata saja.


Kelebihan:

17. Tenaga pengajar dapat mengendalikan kelas sepenuhnya.

18. Mendorong siswa agar berusaha melatih fokus.

19. Proses pembelajaran lebih mudah dilakukan.

20. Kegiatan belajar dapat diikuti banyak peserta didik.

2. Metode Pembelajaran Diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode pengajaran yang mengedepankan aktivitas diskusi siswa
dalam belajar memecahkan masalah. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok
diskusi untuk membahas suatu masalah.

Kelebihan:

4. Mendorong siswa berfikir kritis.

5. Mendorong siswa untuk menyampaikan pendapatnya.

6. Melatih siswa tentang toleransi dan menghargai pendapat orang lain.


Kekurangan:

7. Cenderung didominasi siswa yang suka berbicara.

8. Diperlukan cara formal dalam menyampaikan pendapat.

9. Tema di dalam diskusi biasanya terbatas.

10. Hanya cocok untuk kelompok kecil.

[Type text] Page 23


Tugas 1

3. Metode Demonstrasi

Ini adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga siswa
melihat langsung apa yang sedang dipelajari. Metode ini biasanya lebih menarik dan
membuat siswa lebih fokus terhadap materi pelajaran.

Kelebihan:

11. Informasi lebih mudah dimengerti karena melalui praktik langsung.

12. Dapat meminimalisir kemungkinan kesalahan pengertian karena bukti konkret


terlihat.

13. Siswa lebih mudah memahami informasi yang disampaikan pengajar.


Kekurangan:

14. Tidak semua materi pelajaran dapat didemonstrasikan.

15. Tenaga pengajar harus orang yang sangat paham mengenai materi yang diajarkan.

16. Hanya efektif bila siswa tidak terlalu banyak

4. Metode Ceramah Plus

Mirip dengan metode ceramah pada umumnya, namun disertai dengan metode lain dalam
penyampaian materi pelajaran. Misalnya;

17. Metode ceramah plus tanya jawab.

18. Metode ceramah plus diskusi dan tugas.

19. Metode ceramah plus demostransi dan latihan.

5. Metode Pembelajaran Resitasi

Metode ini mengharuskan para siswa membuat suatu resume mengenai materi yang sudah
disampaikan oleh pengajar. Resume tersebut dituliskan di dalam kertas dengan menggunakan
kata-kata sendiri dari para murid.

Kelebihan:

20. Mendorong siswa untuk melatih cara menulis yang baik.

[Type text] Page 24


Tugas 1

21. Siswa cenderung lebih mengingat materi pelajaran yang disampaikan guru.

22. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan mengambil inisiatif.


Kekurangan:

23. Beberapa siswa mencontek resume milik temannya, atau dikerjakan oleh orang lain.

24. Sulit untuk mengevaluasi apakah siswa benar-benar memahami resume yang telah
dibuatnya.

6. Metode Eksperimen

Metode eksperimen dilakukan dengan kegiatan praktikum atau percobaan lab sehingga siswa
dapat melihat materi pelajaran secara langsung.

Kelebihan:

25. Siswa dapat bereksplorasi dan mengembangkan diri melalui percobaannya.

26. Membuat siswa berpikir bahwa materi pelajaran dapat dibuktikan dengan percaobaan.

27. Menghasilkan siswa yang memiliki jiwa peneliti untuk pengembangan keilmuan.
Kekurangan:

1. Siswa tidak dapat melakukan eksperimen bila kekurangan alat.

2. Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan dengan metode percobaan.

3. Kegiatan metode ini hanya dapat dilakukan pada bidang studi tertentu dan dalam
waktu yang terbatas.

7. Metode Karya Wisata

Ini adalah metode belajar dengan memanfaatkan lingkungan atau tempat-tempat tertentu yang
memiliki sumber ilmu bagi siswa. Metode ini harus mendapat pengawasan langsung dari
guru.

Kelebihan:

1. Memanfaatkan interaksi langsung dengan lingkungan alam dan tempat-tempat


tertentu.

2. Kegiatan pengajaran lebih menyenangkan dan menarik.

[Type text] Page 25


Tugas 1

3. Merangsang siswa untuk lebih kreatif dalam berpikir dan menyampaikan pendapat.
Kekurangan:

1. Membutuhkan biaya yang cukup besar.

2. Kegiatan harus direncanakan dengan matang.

3. Harus melalui persetujuan dari banyak pihak, baik pihak sekolah, orang tua, dan pihak
lainnya.

4. Faktor keselamatan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

5. Banyak siswa yang lebih mengutamakan tujuan rekreasi ketimbang tujuan


pembelajaran.

8. Metode Latihan

Metode latihan atau training adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara melatih
keterampilan (soft skill) para siswa dengan cara merancang, membuat, atau memanfaatkan
sesuatu.

Kelebihan:

1. Dapat melatih kecakapan motorik dan kognitif siswa.

2. Dapat melatih kreativitas di dalam diri para siswa.

3. Dapat melatih fokus, kecepatan, dan ketelitian siswa.


Kekurangan:

1. Beberapa siswa yang tidak berminat akan sulit beradaptasi.

2. Adanya kemungkinan menghambat bakat lain yang terdapat dalam diri siswa.

3. Dapat membuat siswa bosan karena kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup
lama.

9. Metode Perancangan

Pada metode ini, siswa dirangsang untuk mampu membuat suatu proyek yang nantinya akan
diteliti.

Kelebihan:

[Type text] Page 26


Tugas 1

1. Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah.

2. Melatih siswa untuk dapat mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan


secara terpadu.
Kekurangan:

1. Hanya dapat dilakukan ketika ada event perlombaan.

2. Membutuhkan tenaga pengajar khusus untuk merencanakan dan melaksanakan


kegiatan.

3. Membutuhkan sumber daya dan fasilitas yang cukup besar.

10. Metode Debat

Dalam metode ini, siswa saling beradu argumentasi, baik secara perorangan maupun
berkelompok. Debat tersebut dilakukan secara formal dengan aturan tertentu dimana
tujuannya untuk membahas suatu permasalahan dan cara penyelesaian masalah.

Kelebihan:

1. Melatih kerjasama dan kerja kelompok para siswa.

2. Melatih siswa untuk menyampaikan dan mempertahankan argumentasinya.

3. Mendorong siswa untuk mencari informasi untuk memperkuat argumentasinya.

4. Melatih kemampuan menyampaikan pendapat dan rasa percaya diri siswa.


Kekurangan:

1. Seringkali menimbulkan argumentasi yang tidak ada penyelesaiannya.

2. Hanya siswa tertentu saja yang melakukan kegiatan debat.

3. Pendapat yang disampaikan seringkali tidak memiliki intisari dan hanya berisi
sanggahan.

11. Metode Skrip Kooperatif

Metode pembelajaran ini memasangkan siswa dan menuntut siswa untuk menyampaikan
intisari dari materi pelajaran secara lisan. Pada akhir sesi, guru akan memberikan kesimpulan
dari pokok materi pelajaran.

[Type text] Page 27


Tugas 1

Kelebihan:

1. Melatih siswa dalam mendengarkan, menyimpulkan, dan menyampaikan intisari dari


materi.

2. Melatih siswa untuk lebih berani dan percaya diri di dalam kelas.

3. Siswa lebih aktif berpartisipasi secara keseluruhan.


Kekurangan:

1. Metode ini hanya dapat diterapkan pada bidang studi tertentu.

2. Hanya bisa dilakukan dengan dua group dan dua orang berpasangan.

12. Metode Pembelajaran Mind Maping

Metode ini menerapkan cara berpikir yang runtun terhadap suatu permasalahan, bagaimana
terjadinya masalah, dan bagaimana penyelesaiannya. Dengan metode ini, siswa dapat
meningkatkan daya analisis dan berpikir kritis sehingga memahami masalah dari awal hingga
akhir.

Kelebihan:

1. Metode pembelajaran ini dianggap lebih efektif dan efisien.

2. Munculnya ide baru yang digambarkan dalam diagram.

3. Alur berpikir siswa lebih efektif sehingga bermanfaat bagi kehidupannya.


Kekurangan:

1. Dibutuhkan pengetahuan dengan banyak membaca sebelum membuat mapping.

2. Tidak semua siswa dapat terlibat dalam kegiatan.

3. Beberapa detail informasi mungkin akan hilang dari dalam mapping.

4. Kemungkinan besar orang lain tidak mengerti mind mapping yang dibuat temannya
karena hanya berisi poin inti.

13. Metode Pembelajaran Inquiry

Metode pembelajaran ini dapat mendorong para siswa untuk menyadari apa saja yang telah
diperoleh selama belajar. Dalam metode ini melibatkan intelektual dan mendorong siswa
memahami bahwa apa yang telah dipelajari adalah sesuatu yang berharga.

[Type text] Page 28


Tugas 1

14. Metode Pembelajaran Discovery

Metode discovery dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswa aktif, mandiri,
dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Dalam hal ini, siswa mencari jawaban terhadap
pertanyaannya sendiri sehingga mengingatnya lebih baik.

Kelebihan:

1. Mengembangkan kemampuan kognitif siswa.

2. Siswa dapat berpikir lebih luas dan lebih mandiri.

3. Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri siswa melalui penemuan yang
dilakukannya.

4. Meningkatkan hubungan timbal-balik antara siswa dan guru.


Kekurangan:

1. Metode ini hanya cocok untuk kelas yang kecil.

2. Siswa harus memiliki persiapan metal dalam proses belajar.

3. Siswa lebih memperdulikan penemuannya ketimbang memperhatikan keterampilan


dan sikap.

4. Tidak semua penemuan dapat memecahkan masalah.

15. Metode Berbagi Peran

Metode pembalajaran dengan cara berbagi peran (role playing) dilakukan dengan melibatkan
siswa untuk memerankan suatu karakter atau situasi tertentu. Metode ini dapat melatih
komunikasi siswa dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kelebihan:

1. Siswa dapat mempraktikkan materi pelajaran secara langsung.

2. Melatih rasa percaya diri siswa dengan melakukan peran tertentu di depan kelas.

3. Siswa lebih memahami materi pelajaran.


Kekurangan:

1. Sebagian siswa tidak menyukai metode seperti ini.

[Type text] Page 29


Tugas 1

2. Siswa yang introvert umumnya sulit mengikuti metode role playing.


Baca juga: Pengertian Pendidikan

Fungsi Metode Belajar

Metode dalam kegiatan belajar memiliki fungsi tertentu. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, berikut ini adalah beberapa fungsi metode belajar:

1. Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah suatu dorongan di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu, baik
secara sadar maupun tidak sadar. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar.

Suatu metode belajar dapat berperan sebagai alat motivasi dari luar (ekstrinsik) kepada siswa.
Dengan begitu, maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

2. Sebagai Strategi Pembelajaran

Setiap siswa dalam kelas memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda, meskipun kelas
tersebut diisi oleh siswa terbaik. Kemampuan intelegensi para siswa tersebut akan
mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru.

[Type text] Page 30


Tugas 1

Dengan menerapkan metode belajar tertentu, setiap siswa dalam satu kelas dapat menangkap
ilmu yang disampaikan oleh pengajar dengan baik. Dengan begitu, setiap guru harus
mengetahui metode pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan pada setiap kelas.

3. Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Metode belajar berperan sebagai fasilitas pendidikan yang berfungsi untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan kata lain, metode pembelajaran adalah
suatu alat agar siswa dapat mencapai tujuan belajar.

Penyampaian materi pelajaran tanpa memperhatikan metode belajar dapat mengurangi nilai
dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Selain siswa menjadi kurang termotivasi, tanpa
adanya metode pembelajaran akan membuat pengajar kesulitan dalam menyampaikan materi
pendidikan sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai.

Tujuan Metode Pembelajaran

Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu mengembangkan
kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan masalahnya. Adapun
beberapa tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:

[Type text] Page 31


Tugas 1

1. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individualnya sehingga dapat


mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi alternatif.

2. Untuk membantu proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan kegiatan


pembelajaran dapat dilakukan dengan cara terbaik.

3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan dalam
upaya pengembangan disiplin suatu ilmu.

4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai.

5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan tepat, cepat,
dan sesuai dengan yang diharapkan.

6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan dan penuh
motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti oleh siswa.

Contoh metode pembelajaran

PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :

• Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

• Menyajikan materi sebagai pengantar

• Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan


materi

• Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan


gambar-gambar menjadi urutan yang logis

• Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut

• Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai


dengan kompetensi yang ingin dicapai

• Kesimpulan/rangkuman

E. Teknik atau taktik

Teknik pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan seorang guru
dalam mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. Misalkan, penggunaan

[Type text] Page 32


Tugas 1

metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah peserta didik yang terbatas tentunya secara
teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah di kelas dengan jumlah peserta
didik yang banyak.

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage
dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE,  Kami senantiasa
memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber
terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini
bermanfaat.

 Contoh :
1. Teknik Ceramah
Pengertian Teknik Ceramah
Ini juga merupakan teknik pembelajaran paling populer dan hingga saat ini paling sering
digunakan oleh para guru. pengertian dari teknik ceramah adalah  guru memberikan materi di
depan siswa secara lisan.

Kelebihan Teknik Ceramah


Teknik ceramah memiliki kelebihan antara lain : pembelajaran dapat berlangsung tertib,
materi dapat disampaikan dengan jelas dan caranya pun sederhana.

Kekurangan Teknik Ceramah


Kekurangan dari ceramah adalah siswa menjadi lebih cepat bosan. Alur pembelajaran juga
monoton. Akhirnya motivasi siswa untuk belajar akan menurun.

2. Teknik Diskusi
Pengertian Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru menyajikan suatu
permasalahan dan siswa diminta mengungkapkan ide, opini, argumentasi serta narasi yang
berkaitan dengan materi tersebut.
Dibutuhkan guru yang benar-benar kreatif, komunikatif dan aktif dalam mengelola sebuah
diskusi di teknik ini. Peran guru nantinya akan cenderung menjadi seorang narator.

Kelebihan Teknik Diskusi


Beberapa kelebihan dari teknik diskusi adalah mampu memberi kesempatan pada siswa untuk
menyusun argumen, mengungkapkan opini dan saling beradu pendapat dengan sehat
Selain itu kelebihan teknik pembelajaran diskusi lainnya adalah siswa dapat termotivasi
dengan baik untuk menikmati sistem pembelajaran yang ada dan mengembangkan
pengetahuannya.

Kekurangan Teknik Diskusi


Kekurangan teknik diskusi adalah, ketika guru gagal mengajarkan etika dan tata cara diskusi
yang baik, maka pembelajaran akan kacau dan bahkan muncul perdebatan tanpa makna.

[Type text] Page 33


Tugas 1

3.Teknik Tanya Jawab


Pengertian Teknik Tanya Jawab
Pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab adalah suatu teknik dimana guru
memberikan berbagai pertanyaan kepada siswa yang bertujuan membangun pemahaman
mereka akan materi yang sedang dipelajari.

Kelebihan Teknik Tanya Jawab


Teknik tanya jawab memiliki kelebihan dibanding teknik lainnya, yaitu guru pada saat
tersebut mampu mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan materi sehingga bisa
menentukan untuk mengulangpembelajaran.

Teknik ini juga sangat baik untuk membantu siswa berlatih lebih berani mengungkapkan
pendapat mereka serta melatih keterampilan berbicara secara lebih sistematis.

Kekurangan Teknik Tanya Jawab


Guru yang horor, terlampau tegas, suka mengintimidasi dan sayangnya juga kurang baik pola
pengajarannya lebih baik jangan memakai teknik pembelajaran tanya jawab, karena siswa
akan merasa takut untuk menjawab.

Selain itu jika pertanyaan ternyata tidak berhubungan dengan materi dan guru gagal
membangun pemahaman, maka siswa tidak akan memperoleh apa-apa.

4. Teknik Penugasan
Pengertian Teknik Penugasan
Ini adalah teknik pembelajaran paling populer yang sering dilakukan oleh para guru. Artik
dari teknik penugasan adalah pemberian tugas / latihan soal / instruksi pada siswa setelah
guru selesai memberi materi.

Kelebihan Teknik Penugasan

Kelebihan dari teknik penugasan adalah memberikan kemudahan bagi guru untuk menyusun
perencanaan, melakukan evaluasi, ataupun mengawasi jalannya pembelajaran.

Selain itu teknik itu dapat memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengungkapkan apa yang mereka pahami dari materi yang sudah diberikan oleh guru.

Kekurangan Teknik Penugasan


Membosankan, kaku dan tidak menarik adalah kekurangan dari teknik pembelajaran
penugasan. Siswa akan cepat bosan dan merasa tidak betah berlama-lama belajar.

[Type text] Page 34


Tugas 1

5. Teknik Simulasi
Pengertian Teknik Simulasi
Teknik pembelajaran simulasi adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa seolah-olah
mengalami sendiri suatu momen atau peristiwa. Diharapkan siswa dapat merasakan,
menghayati dan memahami apa yang sedang mereka pelajari dengan cara mengalami sendiri
kejadian tersebut,

Kelebihan Teknik Simulasi


Beberapa kelebihan teknik simulasi adalah : dapat membuat siswa senang dan tertarik untuk
belajar. Selain itu dapat mengajarkan berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan materi dalam
waktu bersamaan.

Kekurangan Teknik Simulasi


Kekurangan teknik simulasi adalah siswa harus benar-benar diberi gambaran yang pas
tentang materi yang diajarkan. Ini bukan hal yang mudah karena menuntut kreatifitas tingkat
tinggi dari guru.

Jika guru gagal dalam menyusun perencanan dan materi dengan baik, maka siswa tidak akan
mendapat apapun dari teknik ini bahkan membuat keadaan menjadi kacau.

6. Teknik Inquiry
Pengertian Teknik Inquiry
Teknik pembelajaran inquiry pada dasarnya sudah sering dilakukan oleh para guru hanya saja
mungkin langkah-langkahnya perlu dimodifikasi dengan lebih baik lagi.

Pengertian dari teknik pembelajaran inquiry adalah suatu teknik dimana siswa diminta
membahas sebuah permasalahan bersama dengan temannya dalam kelompok kecil, lalu
kemudian membuat sebuah laporan tertulis dan menyampaikannya di depan guru ataupun
teman yang lain.

Kelebihan Teknik Inquiry


Ada banyak kelebihan dari teknik inquiry, antara lain mampu membentuk rasa disiplin,
percaya diri dan tak putus asa. Siswa juga akan terbiasa dengan semangat untuk bekerja
sama, saling berkompetisi dengan sehat.

Selain itu teknik inquiry memiliki kelebihan menghadirkan suasana belajar yang hidup serta
mampu membuat siswa merasa semakin terangsang, khususnya dalam mengungkapkan
pendapatnya.

[Type text] Page 35


Tugas 1

Komentar/ Tanggapan saya:

Menurut saya, dengan adanya konsep pembelajaran seperti yang sudah diuraikan
diatas akn sangat membantu mempermudah para guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar. Adanya konsep pembelajaran tersebut saya rasa dapat meningkatkan kinerja guru
dan semangat belajar siswa.

Daftar Pustaka

https://ilmunik.com/pengertian-strategi-pembelajaran/

https://www.smknrajapolah.sch.id/blog/469/

https://www.esaiedukasi.com/2019/08/macam-macam-teknik-pembelajaran.html

https://pendidikanmu.com/2020/04/macam-metode-pembelajaran.html

[Type text] Page 36

Anda mungkin juga menyukai