1. Perbedaan istilah-istilah:
a. Pendekatan
b. Strategi
c. metode
d. Teknik
e. Taktik
a. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach)
b. Strategi pembelajaran.
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak
titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam
Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi
pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata
lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah
“a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
c. Metode pembelajaran
Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
d. Teknik Pembelajaran
e. Taktik Pembelajaran.
sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik
yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan
humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik
karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman
dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
f. Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut
dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan
dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model
personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali
penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach)
Dan untuk lebih jelasnya, simak berikut ini dari proses pendekatannya beserta penjelasannya
secara lengkap:
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
(US Departement of Education, 2001).
Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa
mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang
mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk
hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapinya.
2. Pendekatan Kontruktivisme
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar
dalam kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru lebih mengutamakan keaktifan siswa
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan unutk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
3. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke
keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,
prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum
ke dalam keadaan khusus.
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada
bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses
pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika siswa telah mengetahui wilayah
persoalannya dan konsep dasarnya (Suwarna,2005).
4. Pendekatan Induktif
Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan
khusus menuju keadaan umum.
Menurut Yamin, pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau
sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk
berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran
tersebut.
Mengajar dengan pendekatan induktif adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada
siswa dari suatu contoh yang spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
aturan prinsip atau fakta yang pasti.
Dengan begitu maka pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal dengan
menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
kesimpulan, prinsip atau aturan.
5. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep
secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan
struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
6. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada
pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini
penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik.
Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan
dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang
mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan
sebagainya.
Menurut Suherman dkk, problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar
disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa
yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban,
namun beberapa atau banyak. Sifat ‘keterbukaan’ dari suatu masalah dikatakan hilang apabila
hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu
jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut.
Contoh penerapan masalah Open-Ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa
diminta mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab
permasalahan yang diberikan bukan berorientasi pada jawaban (hasil) akhir.
8. Pendekatan Saintific
Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan dan lainnya melalui
tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba dan menbentuk jejaring untuk semua
mapel.
Pendekatan ilmiah (saintifik appoach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi
menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan dan mencipta.
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.
Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai
atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
9. Pendekatan Realistik
Pengertian pendekatan realistik menurut Sofyan adalah sebuah pendekatan pendidikan yang
berusaha menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri. Sedangkan
menurut Sudarman Benu pendekatan realistik adalah pendekatan yang menggunakan masalah
situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam belajar matematika.
Realistic Mathematic Education (RME) adalah pendekatan pengajaran yang bertitik tolak
pada hal-hal yang real bagi siswa. Teori ini menekankan ketrampilan proses, berdiskusi dan
berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan
sendiri (student invonting).
Pada pendekatan realistik peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau
evaluator. Sementara murid berfikir, mengkomunikasikan argumennya, mengklasifikasikan
jawaban mereka serta melatih saling menghargai strategi atau pendapat orang lain.
Dapat dikatakan bahwa arti RME atau pendekatan Realistik adalah pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep
dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut.
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses,
inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.
Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi
dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan pendekatan STM ini adalah menghasilkan
peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil
keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan
sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta
didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang
telah mereka ketahui.
B. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah semua rentetan presentasi materi yang terdiri dari semua
faktor mulai dari pra, sedang dan pasca pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik.
[Type text] Page 10
Tugas 1
Dengan berbagai instrumen yang dipakai secara tidak langsung maupun langsung dalam
aktivitas belajar mengajar.
Model pembelajaran bisa dikatakan sebagai strategi atau pola yang dimanfaatkan untuk
membuat kurikulum, pengarahan bagi pengajar dan menyusun materi siswa di kelas.
Sehingga siswa bisa lebih efektif dan efisien dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Dalam perjalanannya model pembelajaran memiliki berbagai metode untuk dimanfaatkan
sebagai strategi pembelajaran. Ketika melihat dari hakikatnya learning model memiliki
sejumlah makna yang luas dari istilah
seperti prosedur/pendekatan, strategi, metode maupun teknik & taktik pembelajaran.
Berdasarkan Joyce dan Weil (1986:14-15) Model pembelajaran merupakan sebuah strategi
dan metode pada aktivitas pembelajaran yang didalamnya terdapat empat komponen, yakni:
Syntax (Sintaks)
Sintak adalah langkah, fase atau phasing dalam model pembelajaran yang mana didalamnya
menerangkan tentang tata cara penerapan yang dapat digambarkan secara konkret.
sosial)
Model pembelajaran dituntut untuk bisa mengungkapkan fakta akurat tentang pengaruhnya
kepada pendidik dan peserta didik saat aktivitas pembelajaran. Pada sistem sosial ini pendidik
bertugas sebagai pembimbing, penyedia, sumber pertanyaan dan pengetahuan.
Principle of reaction (Prinsip Reaksi)
Ini adalah suatu komponen yang mana bagaimana cara pendidik dalam memperlakukan
peserta didiknya. Ada pula hal lain yang perlu dilakukan adalah bagaimana seorang pendidik
harus dapat merespon tentang apa yang peserta didik lakukan.
Support System (Sistem Pendukung)
Terdapat tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam sistem pendukung, yakni:
5.
1. Bahan
2. Fasilitas/Sarana
3. Instrumen yang bisa dipakai untuk mendukung model pembelajaran.
5. Landasan teori rasional dan matang yang dirancang oleh para ahli
6. Mempunyai visi dan misi pembelajaran yang jelas
7. Memiliki rancangan pembelajaran yang matang, ini bertujuan agar proses belajar
dapat dilakukan dengan powerful.
8. Membuat lingkungan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga
proses belajar bisa dilaksanakan dengan optimal.
9. Portofolio
10. Tugas mandiri
11. Penilaian diri
12. Galeri proses
1. Model pembelajaran kolaborasi (collaboration learning)
Dalam model pembelajaran ini, peseta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Tiap-
tiap kelompok diberi tugas. Dengan diberikannya tugas tersebut, diharapkan peserta didik
mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok dengan cara saling membantu.
Contoh:
1. Tim quiz
2. Kartu sortis
3. Proyek
4. Turnamen
1. Model pembelajaran sikap
Tujuan dari model pembelajaran sikap ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan
perasaan, nilai dan sikap dari peserta didik dalam hal, misalnya:
Dengan bermain game, maka peserta didik bisa lebih terbuka, kreatif dan senang. Dengan
menerapkan metode ini, maka diharapkan peserta didik dapat lebih kreatif dan bersemangat
dalam belajar. Contoh:
1. Tebak kata
2. Teka-teki
3. Bermain peran
1. Model pembelajaran multimodel
Tujuan dari model pembelajaran multimodel adalah agar dapat mendapatkan hasil yang
optimal dibanding dengan metode pembelajaran yang hanya menggunakan satu jenis model.
Contoh:
1. Proyek
2. Magang (cooperative study)
3. simulasi
Pengertian strategi pembelajaran berasal dari bahasa Latin yaitu, “Strategia” yang
artinya seni penggunaan dalam meraih suatu tujuan. Pada awalnya, istilah ini sering di
gunakan dalam dunia militer, tetapi sekarang istilah ini sudah digunakan dalam berbagai
bidang salah satunya dalam pembelajaran.
Secara umum, pengertian strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara untuk
mengajar yang bisa dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan.
Namun, strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai rencana kegiatan
yang di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan sumber daya atau kekuatan yang
ada dalam suatu pembelajaran.
Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli
Selain dari pengertian secara umum diatas, terdapat juga beberapa pengertian strategi
pembelajaran menurut para ahli, antara lain:
Frelberg dab Driscoll (1992)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan
dalam materi pelajaran pada berbagi tingkatan untuk siswa yang berbeda dalam lingkungan
yang berbeda juga.
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)
Berpendapat bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu cara mengorganisasikan isi
pelajaran disebut sebagai struktur strategi, yang mengarah pada cara untuk membuat urutan
dan mensistesi konsep, fakta, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
Kemp
Berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan para siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efesien.
Gerlach dan Ely (1980)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri dari
sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada para
siswa.
Dick dan Carey (1985)
Mengungkapkan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar para siswa.
Fungsi Dan Tujuan Strategi Pembelajaran
Secara umum, fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
7. Dapat menyediakan informasi atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam belajar
untuk menunjukan unjuk kerja.
8. Dapat memberikan isi pembelajaran kepada para siswa atau pembelajar.
14. Maturation (pematangan).
15. Physical experience (pengalaman fisik).
16. Equilibration (seimbang).
Pixabay.com
Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan mengutamakan pada kemampuan berpikir yang
dimiliki setiap siswa. Semua materi yang diberikan tidak di jelaskan begitu saja, tetapi para
siswa akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep yang seharusnya dikuasai dengan
proses dialogis secara terus-menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki para
siswa.
Untuk strategi pembelajaran yang satu ini lebih menekankan pola berpikir, sehingga strategi
pembelajaran ini lebih bersandar pada pengembangan kemampuan berpikir para siswa.
Para siswa akan di ajak berfikir melalui fakta ataupun pengalaman yang dijadikan sebagai
bahan dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini harus diajarkan oleh guru atau pendidik
kepada para siswa melalui makalah strategi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang berisi rangkaian
aktivitas pembelajaran yang telah mengutamakan pada proses penyelesaian masalah yang
telah dihadapi secara ilmiah.
Strategi ini bersandar pada psikologi kognitif yang dapat terangkat dari anggapan bahwa
belajar merupakan proses perubahan pada tingkah laku melalui pengalaman.
Belajar tidak hanya sekedar menghafal fakta atau ilmu saja. Tetapi belajar juga menjadi suatu
proses interaksi yang dilakukan secara sadar antara lingkungan dengan individu.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, secara perlahan para siswa akan mulai
berkembang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, dapat membuktikan bahwa perkembangan siswa
terjadi melalui aspek afektif dan juga psikomotrik.
Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah jenis strategi pembelajaran Portable Document
Format (PDF) yang berhubungan pada value atau nilai yang tidak mudah diukur. Sebab
dikarenakan menyangkut pada kesadaran diri seseorang yang telah tumbuh pada diri siswa.
Proses pembelajaran afektif dapat muncul pada kejadian perilaku, tetapi untuk dapat
melakukan penilaian maka harus membutuhkan observasi dan ketelitian secara terus-
menerus.
Baca Juga Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Pixabay.com
Strategi pembelajaran digunakan bukan hanya untuk memudahkan para siswa dalam
menyerap ilmu dari materi yang diberikan para guru atau pengajar. Tetapi, strategi
pembelajaran juga dapat menghilangkan rasa bosan yang ada di luar atau dalam kelas.
Dalam penyerapan ilmu pengetahuan, para siswa mempunyai daya serap yang tidak sama
sebab itulah menggunakan strategi pembelajaran secara tepat sangat dibutuhkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari strategi pembelajaran, antara lain:
Setiap Siswa Berperan Sebagai Guru
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah guru membagikan kertas kepada para siswa,
kemudian meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang pokok materi yang telah
dipelajari.
Pixabay.com
Fokus para siswa akan lebih terasa saat membacakan teks atau tulisan dengan nada suara
yang keras. Oleh karena itu, langkah membaca dengan keras dapat diterapkan, yang mana
para guru dapat memilih teks yang menarik untuk dibaca dengan nada keras.
Contohnya seperti membaca teks manasik haji, sebaiknya guru membatasi teks yang tidak
lebih dari 500 kata.
Guru dapat memberikan penjelasan tentang poin-poin tekad tersebut kepada para siswa
secara singkat, lalu menjelaskan poin-pin kunci masalah pokok yang bisa diangkat. Ketika
bacaan teks tersebut sedang berjalan, maka guru dapat menghentikan pada beberapa tempat
yang bertujuan untuk menekankan poin tertentu.
Setelah selesai, guru dapat memberi pertanyaan atau contoh-contoh. Hal ini dapat menjadikan
suasana kelas lebih terasa hidup dan tidak akan menimbulkan rasa bosan para siswa.
Bacaan Terbimbing
Strategi bacaan terbimbing yaitu strategi dengan menentukan bacaan yang akan di pelajari.
Guru dapat membuat berbagai pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh para siswa. Boleh
dengan skema atau bahan yang dapat diisi siswa dari bacaan yang sudah di pilih tadi.
Setelah semua selesai, guru dapat memberikan penjelasan atau solusi dari permasalahan yang
sedang didiskusikan
D. Metode Pembelajaran
Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Tenaga pengajar harus mengetahui metode pengajaran mana yang paling efektif dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Adapun macam-macam metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Metode Ceramah
Metode ini merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan
kepada siswa. Metode ceramah dianggap sebagai metode yang paling praktis dan ekonomis,
namun terdapat beberapa kekurangan di dalamnya.
Kekurangan:
11. Beberapa siswa yang lebih menyukai belajar visual akan kesulitan menerima
pelajaran.
Metode diskusi adalah suatu metode pengajaran yang mengedepankan aktivitas diskusi siswa
dalam belajar memecahkan masalah. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok
diskusi untuk membahas suatu masalah.
Kelebihan:
3. Metode Demonstrasi
Ini adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga siswa
melihat langsung apa yang sedang dipelajari. Metode ini biasanya lebih menarik dan
membuat siswa lebih fokus terhadap materi pelajaran.
Kelebihan:
15. Tenaga pengajar harus orang yang sangat paham mengenai materi yang diajarkan.
Mirip dengan metode ceramah pada umumnya, namun disertai dengan metode lain dalam
penyampaian materi pelajaran. Misalnya;
Metode ini mengharuskan para siswa membuat suatu resume mengenai materi yang sudah
disampaikan oleh pengajar. Resume tersebut dituliskan di dalam kertas dengan menggunakan
kata-kata sendiri dari para murid.
Kelebihan:
21. Siswa cenderung lebih mengingat materi pelajaran yang disampaikan guru.
23. Beberapa siswa mencontek resume milik temannya, atau dikerjakan oleh orang lain.
24. Sulit untuk mengevaluasi apakah siswa benar-benar memahami resume yang telah
dibuatnya.
6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan dengan kegiatan praktikum atau percobaan lab sehingga siswa
dapat melihat materi pelajaran secara langsung.
Kelebihan:
26. Membuat siswa berpikir bahwa materi pelajaran dapat dibuktikan dengan percaobaan.
27. Menghasilkan siswa yang memiliki jiwa peneliti untuk pengembangan keilmuan.
Kekurangan:
3. Kegiatan metode ini hanya dapat dilakukan pada bidang studi tertentu dan dalam
waktu yang terbatas.
Ini adalah metode belajar dengan memanfaatkan lingkungan atau tempat-tempat tertentu yang
memiliki sumber ilmu bagi siswa. Metode ini harus mendapat pengawasan langsung dari
guru.
Kelebihan:
3. Merangsang siswa untuk lebih kreatif dalam berpikir dan menyampaikan pendapat.
Kekurangan:
3. Harus melalui persetujuan dari banyak pihak, baik pihak sekolah, orang tua, dan pihak
lainnya.
8. Metode Latihan
Metode latihan atau training adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara melatih
keterampilan (soft skill) para siswa dengan cara merancang, membuat, atau memanfaatkan
sesuatu.
Kelebihan:
2. Adanya kemungkinan menghambat bakat lain yang terdapat dalam diri siswa.
3. Dapat membuat siswa bosan karena kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup
lama.
9. Metode Perancangan
Pada metode ini, siswa dirangsang untuk mampu membuat suatu proyek yang nantinya akan
diteliti.
Kelebihan:
Dalam metode ini, siswa saling beradu argumentasi, baik secara perorangan maupun
berkelompok. Debat tersebut dilakukan secara formal dengan aturan tertentu dimana
tujuannya untuk membahas suatu permasalahan dan cara penyelesaian masalah.
Kelebihan:
3. Pendapat yang disampaikan seringkali tidak memiliki intisari dan hanya berisi
sanggahan.
Metode pembelajaran ini memasangkan siswa dan menuntut siswa untuk menyampaikan
intisari dari materi pelajaran secara lisan. Pada akhir sesi, guru akan memberikan kesimpulan
dari pokok materi pelajaran.
Kelebihan:
2. Melatih siswa untuk lebih berani dan percaya diri di dalam kelas.
2. Hanya bisa dilakukan dengan dua group dan dua orang berpasangan.
Metode ini menerapkan cara berpikir yang runtun terhadap suatu permasalahan, bagaimana
terjadinya masalah, dan bagaimana penyelesaiannya. Dengan metode ini, siswa dapat
meningkatkan daya analisis dan berpikir kritis sehingga memahami masalah dari awal hingga
akhir.
Kelebihan:
4. Kemungkinan besar orang lain tidak mengerti mind mapping yang dibuat temannya
karena hanya berisi poin inti.
Metode pembelajaran ini dapat mendorong para siswa untuk menyadari apa saja yang telah
diperoleh selama belajar. Dalam metode ini melibatkan intelektual dan mendorong siswa
memahami bahwa apa yang telah dipelajari adalah sesuatu yang berharga.
Metode discovery dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswa aktif, mandiri,
dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Dalam hal ini, siswa mencari jawaban terhadap
pertanyaannya sendiri sehingga mengingatnya lebih baik.
Kelebihan:
3. Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri siswa melalui penemuan yang
dilakukannya.
Metode pembalajaran dengan cara berbagi peran (role playing) dilakukan dengan melibatkan
siswa untuk memerankan suatu karakter atau situasi tertentu. Metode ini dapat melatih
komunikasi siswa dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kelebihan:
2. Melatih rasa percaya diri siswa dengan melakukan peran tertentu di depan kelas.
Metode dalam kegiatan belajar memiliki fungsi tertentu. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, berikut ini adalah beberapa fungsi metode belajar:
Motivasi adalah suatu dorongan di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu, baik
secara sadar maupun tidak sadar. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Suatu metode belajar dapat berperan sebagai alat motivasi dari luar (ekstrinsik) kepada siswa.
Dengan begitu, maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Setiap siswa dalam kelas memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda, meskipun kelas
tersebut diisi oleh siswa terbaik. Kemampuan intelegensi para siswa tersebut akan
mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dengan menerapkan metode belajar tertentu, setiap siswa dalam satu kelas dapat menangkap
ilmu yang disampaikan oleh pengajar dengan baik. Dengan begitu, setiap guru harus
mengetahui metode pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan pada setiap kelas.
Metode belajar berperan sebagai fasilitas pendidikan yang berfungsi untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan kata lain, metode pembelajaran adalah
suatu alat agar siswa dapat mencapai tujuan belajar.
Penyampaian materi pelajaran tanpa memperhatikan metode belajar dapat mengurangi nilai
dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Selain siswa menjadi kurang termotivasi, tanpa
adanya metode pembelajaran akan membuat pengajar kesulitan dalam menyampaikan materi
pendidikan sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai.
Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu mengembangkan
kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan masalahnya. Adapun
beberapa tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:
3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan dalam
upaya pengembangan disiplin suatu ilmu.
4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai.
5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan tepat, cepat,
dan sesuai dengan yang diharapkan.
6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan dan penuh
motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti oleh siswa.
Langkah-langkah :
• Kesimpulan/rangkuman
Teknik pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan seorang guru
dalam mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah peserta didik yang terbatas tentunya secara
teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah di kelas dengan jumlah peserta
didik yang banyak.
Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage
dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE, Kami senantiasa
memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber
terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini
bermanfaat.
Contoh :
1. Teknik Ceramah
Pengertian Teknik Ceramah
Ini juga merupakan teknik pembelajaran paling populer dan hingga saat ini paling sering
digunakan oleh para guru. pengertian dari teknik ceramah adalah guru memberikan materi di
depan siswa secara lisan.
2. Teknik Diskusi
Pengertian Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru menyajikan suatu
permasalahan dan siswa diminta mengungkapkan ide, opini, argumentasi serta narasi yang
berkaitan dengan materi tersebut.
Dibutuhkan guru yang benar-benar kreatif, komunikatif dan aktif dalam mengelola sebuah
diskusi di teknik ini. Peran guru nantinya akan cenderung menjadi seorang narator.
Teknik ini juga sangat baik untuk membantu siswa berlatih lebih berani mengungkapkan
pendapat mereka serta melatih keterampilan berbicara secara lebih sistematis.
Selain itu jika pertanyaan ternyata tidak berhubungan dengan materi dan guru gagal
membangun pemahaman, maka siswa tidak akan memperoleh apa-apa.
4. Teknik Penugasan
Pengertian Teknik Penugasan
Ini adalah teknik pembelajaran paling populer yang sering dilakukan oleh para guru. Artik
dari teknik penugasan adalah pemberian tugas / latihan soal / instruksi pada siswa setelah
guru selesai memberi materi.
Kelebihan dari teknik penugasan adalah memberikan kemudahan bagi guru untuk menyusun
perencanaan, melakukan evaluasi, ataupun mengawasi jalannya pembelajaran.
Selain itu teknik itu dapat memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengungkapkan apa yang mereka pahami dari materi yang sudah diberikan oleh guru.
5. Teknik Simulasi
Pengertian Teknik Simulasi
Teknik pembelajaran simulasi adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa seolah-olah
mengalami sendiri suatu momen atau peristiwa. Diharapkan siswa dapat merasakan,
menghayati dan memahami apa yang sedang mereka pelajari dengan cara mengalami sendiri
kejadian tersebut,
Jika guru gagal dalam menyusun perencanan dan materi dengan baik, maka siswa tidak akan
mendapat apapun dari teknik ini bahkan membuat keadaan menjadi kacau.
6. Teknik Inquiry
Pengertian Teknik Inquiry
Teknik pembelajaran inquiry pada dasarnya sudah sering dilakukan oleh para guru hanya saja
mungkin langkah-langkahnya perlu dimodifikasi dengan lebih baik lagi.
Pengertian dari teknik pembelajaran inquiry adalah suatu teknik dimana siswa diminta
membahas sebuah permasalahan bersama dengan temannya dalam kelompok kecil, lalu
kemudian membuat sebuah laporan tertulis dan menyampaikannya di depan guru ataupun
teman yang lain.
Selain itu teknik inquiry memiliki kelebihan menghadirkan suasana belajar yang hidup serta
mampu membuat siswa merasa semakin terangsang, khususnya dalam mengungkapkan
pendapatnya.
Menurut saya, dengan adanya konsep pembelajaran seperti yang sudah diuraikan
diatas akn sangat membantu mempermudah para guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar. Adanya konsep pembelajaran tersebut saya rasa dapat meningkatkan kinerja guru
dan semangat belajar siswa.
Daftar Pustaka
https://ilmunik.com/pengertian-strategi-pembelajaran/
https://www.smknrajapolah.sch.id/blog/469/
https://www.esaiedukasi.com/2019/08/macam-macam-teknik-pembelajaran.html
https://pendidikanmu.com/2020/04/macam-metode-pembelajaran.html