Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI

PEMBELAJARAN
FISIKA
TUGAS 3

. . .
TUGAS 3
PERTERMUAN 4

MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA


Nama : Abdul Syahrir
NIM : 2019261016

1. Analisislah komponen dari ketiga bagian pembelajaran fisika (strategi, metode, dan
pendekatan dalam proses pembelajaran IPA (Fisika)!

Jawaban:

1. Dalam konteks pembelajaran, kita tentu tidak asing dengan istilah-istilah


pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Namun banyak
diantara para mahasiswa pendidikan (calon guru) dan bahkan para guru yang tidak
memahami secara mendalam sehingga tidak bisa memberikan penjelasan apa
sebenarnya persamaan dan perbedaan dari istilah-istilah tersebut. Sebagian mereka
memahami sama terhadap istilah-istilah tersebut. Sebagian yang lain menganggap
berbeda terhadap istilah-istilah tersebut, tetapi tidak mampu menjelaskan
bagaimana perbedaannya. Dalam uraian berikut, saya mencoba menjelaskan
perbedaan antara pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran; teknik pembelajaran; dan model pembelajaran. Masing-masing
istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang guru terhadap proses
pembelajaran, yang di dalamnya terdapat strategi-strategi pembelajaran dengan
segala teorinya. Pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach)
dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
approach). Dari dua pendekatan pembelajaran tersebut selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru


dengan tujuan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dapat mencapai
tujuan (goals) secara efektif dan efisien. Di dalam strategi pembelajaran terdapat
perencanaan-perencanaan yang dibuat guru. Pada prinsipnya strategi pembelajaran
bersifat konseptual berupa rencana keputusan yang akan diambil dalam proses
pembelajaran. Ditinjau dari sisi strategi, dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu: exposition-discovery learning dan group- individual learning . Sementara,
dilihat dari sisi cara penyajian dan cara pengolahannya, dapat dibedakan menjadi
dua pula yaitu strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif. Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual, untuk
pelaksanaannya diperlukan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara yang harus ditempuh untuk
mewujudkan rencana yang telah disusun guru dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis di kelas guna mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, strategi adalah “a plan
for achieving goals” sedangkan metode adalah “a way for achieving goals” . Ada
banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mewujudkan strategi
pembelajaran tersebut diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat,
(9) simposium, dan sebagainya. Sementara itu didalam metode pembelajaran
terdapat teknik pembelajaran.

Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan
metode pembelajaran. Sebagai gambaran, penerapan metode role playing pada
kelas yang siswanya memiliki orang tua dengan rata-rata ekonomi tinggi, berbeda
teknik perlakuannya terhadap siswa yang orang tuanya dengan rata-rata ekonomi
rendah. Juga penerapan metode debat untuk kelas yang tergolong aktif, perlu
digunakan teknik yang berbeda dibandingkan dengan kelas yang siswanya pasif.
Seorang guru dapat berganti-ganti teknik pembelajaran walau dalam kerangka
metode pembelajaran yang sama.

Model pembelajaran adalah bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi,


metode, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran adalah rangkaian strategi,
metode, dan teknik pembelajaran dalam satu kesatuan yang utuh. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan uraian di atas, istilah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,


metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran dapat dirangkai menjadi satu
kesatuan utuh menjadi model pembelajaran seperti gambar berikut :

Menurut Arends (1997), model pembelajaran menyiratkan sesuatu yang lebih besar
daripada strategi, metode, atau langkah-langkah. Model pembelajaran mencakup
pendekatan, luas keseluruhan pembelajaran. Sebagai contoh, model pengajaran
berbasis masalah (problem-based instruction) melibatkan kelompok kecil siswa
yang bekerja sama untuk memecahkan masalah demi kepentingan bersama
kelompok. Dalam model ini, siswa menggunakan berbagai keterampilan berpikir
pemecahan masalah dan langkah-langkah kritis. Dengan demikian, satu model
pembelajaran dapat menggunakan sejumlah keterampilan metodologis atau
prosedural seperti mendefinisikan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan
penelitian, melakukan diskusi dan berdebat menemukan temuan, bekerja bersama-
sama, menciptakan karya, dan presentasi. Model pembelajaran memiliki empat
atribut strategi atau prosedur yang khas yaitu (Arends, 1997):
➢ Dasar pemikiran teoritis yang koheren
➢ Ditujukan pada hasil belajar
➢ Diperlukan perilaku mengajar
➢ Diperlukan struktur kelas
Arends (1997) juga menyatakah bahwa model pembelajaran diklasifikasikan
berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks mereka (pola berurutan), dan sifat
lingkungan belajar mereka. Penggunaan model yang khas memungkinkan guru
untuk mencapai beberapa tujuan pembelajaran. Model pengajaran langsung (direct
instruction) misalnya, adalah metode yang baik untuk membantu para siswa
mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau tempat geography.
Namun, tidak cocok untuk mengajar konsep-konsep matematika tingkat yang lebih
tinggi atau membantu siswa memahami pengaruh topografi bumi pada produksi
pertanian.

Sintaks dari model pembelajaran adalah tahapan-tahapan yang mengacu


pada alur keseluruhan atau urutan langkah dalam proses pembelajaran.
Sintaks satu pelajaran menentukan apa jenis kegiatan guru dan kegiatan siswa yang
diperlukan, urutan tindakan yang dilakukan, dan tugas tertentu yang diberikan pada
siswa. Sintaks dari model pembelajaran memiliki hal-hal tertentu yang sama.
Misalnya, hampir semua perintah dimulai dengan memperoleh perhatian siswa dan
membuat mereka termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan belajar. Demikian juga,
kebanyakan model menggunakan beberapa bentuk langkah penutupan dimana guru
dan siswa merangkum atau meninjau apa yang telah dipelajari. Sintaks dari model
pembelajaran juga terdapat perbedaan.
Urutan kegiatan pelajaran di pengajaran langsung (direct instruction) misalnya, jauh
berbeda dibandingkan di pelajaran diskusi kelompok (group discussion lesson).

Masing-masing model melibatkan perberbedaan lingkungan belajar dan sistem


pengelolaannya. Setiap pendekatan menempatkan permintaan yang berbeda pada
siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) misalnya, memerlukan lingkungan fisik luwes yang
mencakup fitur seperti meja dipindah-pindahkan. Diskusi biasanya dilakukan
ketika siswa duduk dalam lingkaran atau pengaturan tapal kuda. Sebaliknya, di
pengajaran langsung (direct instruction) bekerja dengan baik jika siswa duduk
menghadap guru. Demikian pula, pendekatan pengajaran yang berbeda membuat
tuntutan tugas yang berbeda pada siswa, dan ini memerlukan strategi pengelolaan
tertentu. Dalam pengajaran langsung, penting bagi siswa untuk diam dan
memperhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh guru. Namun, selama
pembelajaran kooperatif, justeru penting jika siswa berbicara satu sama lain.
Bagaimanapun tidak ada model pembelajaran satu lebih baik dari yang lain. Guru
kelas memerlukan khasanah pengajaran praktis dalam rangka memenuhi tujuan
beragam dan situasi yang menjadi ciri sekolah dewasa ini. Pendekatan atau metode
saja tidak lagi cukup. Dengan khasanah yang cukup, guru dapat memilih model
yang terbaik mencapai tujuan tertentu atau yang paling sesuai dengan situasi atau
kelompok siswa tertentu. Juga, model-model alternatif kadang-kadang bisa
digunakan bersama-sama. Sebagai contoh, guru dapat menggunakan pengajaran
langsung untuk setiap mata pelajaran baru atau keterampilan, diikuti dengan diskusi
kelas untuk memperluas pemikiran siswa tentang satu topik. Dan kemudian
membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif untuk mempraktekkan
keterampilan yang baru diperoleh dan untuk membangun pemaknaan sendiri
tentang subjek.

Dalam konteks pembelajaran, agar guru dapat melaksanakan tugasnya secara


profesional, maka guru perlu memahami dan memliki keterampilan yang memadai
dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Pada dasarnya guru dapat secara kreatif mencobakan dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi
nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul
model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya akan
semakin memperkaya khasanah model pembelajaran yang telah ada. Model
pembelajaran dari guru di suatu sekolah dapat saja berbeda dengan model
pembelajaran dari guru di sekolah lain meskipun dalam persepsi pendekatan dan
metode yang sama. Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan menerapkan model
pembelajaran tertentu yang di dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai