Anda di halaman 1dari 4

5.

Taktik Pembelajaran
Pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan suatu konsep
yang bisa berkembang seirama sesuai dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang
berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan
kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, pengertian pembelajaran yang
berkaitan dengan sekolah ialah “kemampuan dalam mengelola secara operasional dan
efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga
menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang
berlaku”. Adapun komponen yang berkaitan dengan sekolah dalam rangka peningkatan
kualitas pembelajaran, antara lain adalah guru, siswa, Pembina sekolah, sarana/prasarana
dan proses pembelajaran.
Demikian juga halnya taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalnya, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi akan
sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor
yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang
itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing
guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga
seni (kiat).
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya walaupun dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah
pasti mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan
ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa
yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

6. Model Pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain,
model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya,
seperti “globe” adalah model dari bumi tempat kita hidup. Dalam istilah selanjutnya
istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka
konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan “model belajar
mengajar” adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasaikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, aktivitas
belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara
sistematis. Model berarti suatu kerangka konseptual dan prosedur yang sistematis yang
dilakukan oleh guru yang menjadi suatu pedoman dalam melaksanakan aktivitas belajar
mengajar.
Model pembelajaran menurut Dewey dalam Suyanto adalah suatu rencana atau
pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di kelas atau pembelajaran
tambahan di luar kelas dan untuk menyusun materi pembelajaran. Dari pengertian
tersebut dapat dipahami bahwa (1) model pembelajaran merupakan kerangka dasar
pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan
karakteristik kerangka dasarnya; (2) model pembelajaran dapat muncul dalam beragam
bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang
melatarbelakanginya.
Model pembelajaran menurut Diknas adalah suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan “pola pembelajaran” tertentu. Pola yang dimaksud dalam kalimat “pola
pembelajaran” adalah terlihatnya kegiatan yang dilakukan guru, siswa, serta bahan ajar
yang mampu menciptakan siswa belajar, juga tersusun secara sistematis mengenai
rentetan peristiwa pembelajaran (sintaks). Senada dengan itu, Winataputra mengartikan
model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsisebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,
metode, pendekatan, teknik dan taktik. Model pembelajaran mempunyai empat ciri
khusus sebagai berikut:
a. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai. Untuk
lebih jelasnya akan di uraikan di bawah ini.
Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang
luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,
kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati
oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut,
sering kali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan
masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori
belajar kontruktivis.
Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata
yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa. Dalam model
pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah,
menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan
dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru
menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh
siswa.
Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai
contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model
pembelajaran yang baik untuk membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar
seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan
alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep matematika
tinggi.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap keseluruhan pada umumnya disertai dengan
serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran
tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan apa yang harus dilakukakan oleh guru atau
siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki
komponen yang sama. Contoh, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik
perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap
model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran, di dalamnya meliputi
kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan
bimbingan siswa. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar yang sedikit belajar. Misalnya, model pembelajaran kooperatif
memerlukan ingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah
dipindahkan. Pada model pembelajaran diskusi, para siswa duduk di bangku yang
disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Adapun model pembelajaran langsung,
siswa duduk berhadapan dengan guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa perlu
berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model pembelajaran langsung siswa harus
tenang memperhatikan guru.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa model adalah kerangka konseptual,
benda tiruan, acuan. Model pembelajaran merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang
tergambar yang dilakukan guru dari awal sampai akhir pembelajaran dengan ciri khasnya
sendiri dalam mengajar di sekolah. Model pembelajaran ini juga dilakukan secara
sistematis sehingga menarik bagi siswa.

Siregar ,R.J. 2021. Memahami Tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan,


Teknik, dan Taktik. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1) hal 63-75.

Anda mungkin juga menyukai