Anda di halaman 1dari 15

“MAKALAH DITULIS SEBAGAI BAHAN

DISKUSI MATA KULIAH INI”

DISUSUN OLEH :

1. Bintang Putri Puspo N 2152000029


2. Vinna Rosidah Mahardewi 2152000033

PROGRAM STUDI PERGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

SUKOHARJO
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan
merupakan bahan pembelajaran. Hubungan antara guru, siswa bahan
pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis. Dalam kegiatan belajar supaya
mencapai keberhasilan, terdapat beberapa komponen yang menunjang yaitu
komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar dan komponen
evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling
memperngaruhi satu sama lain. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut
harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model
pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip
atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya mempelajari
model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan
menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum
prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN


Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan
gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus Definisi tersebut
senada dengan pendapat Suprihatiningrum yang menyatakan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar
tujuan belajar tertentu yang diinginkan bisa tercapai.
Model pembelajaran adalah “suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalam nya buku-buku, film, computer, kurikulum dan
lain-lain”. Menurut Joyce Weil dalam Fathurohman (2015:30) “mendefenisikan
model pembelajaran sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dikelas suatu pembelajaran
dalam ltutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran”.

B. PENGERTIAN MODEL MENURUT PARA AHLI


 Pengertian model menurut Trianto
Menurut Trianto Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial.”
 Pengertian model menurut Saefuddin & Berdiati
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran.
 Pengertian model menurut Sukmadinata & Syaodih
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang
menggambarkan proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar terjadi perubahan atau
perkembangan diri peserta didik.
 Pengertian model menurut Joyce & Weil
Joyce & Weil dalam Rusman berpendapat bahwa model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau lingkungan belajar lain.

C. CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN


Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-
ciri tersebut antara lain:
1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan
belajar (memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar ciri-ciri model pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
4. Memiliki perangkat bagian model.
5. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik
langsung maupun tidak langsung.

D. FUNGSI MODEL PEMBELAJARAN


Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga
pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Trianto
yang mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman
bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
a) Pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran.
b) Pedoman bagi dosen/ guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga
dosen/guru dapat menentukan langkah dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
pembelajaran tersebut.
c) Memudahkan para dosen/ guru dalam membelajarkan para muridnya guna
mencapai tujuan yang ditetapkannya.
d) Membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai-nilai,
cara berfikir, dan belajar bagaimana belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran adalah “suatu perencanaan atau suatu pola yang


digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalam nya buku-buku, film, computer, kurikulum dan
lain-lain”. Menurut Joyce Weil dalam Fathurohman (2015:30) “mendefenisikan
model pembelajaran sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dikelas suatu pembelajaran
dalam ltutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran”.
Fungsi model pembelajaran tersebut adalah:

1. Membantu dan membimbing guru untuk memilih teknik, strategi, dan metode
pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Seperti telah dipelajari
sebelumnya bahwa model pembelajaran pada dasarnya memuat metode,
strategi, teknik, dan taktik pembelajaran. Untuk itu,ketika guru menggunakan
model pembelajaran tertentu secara otomatis dia/ia akan mengetahui taktik,
teknik, strategi, dan metode pembelajaran yang akan dilakukan. Tentang
metode pembelajaran dapat diikuti pembahasan selanjutnya.
2. Membantu guru untuk menciptakan perubahan perilaku peserta didik yang
diinginkan. Guru telah mengetahui bahwa model pembelajaran digunakan
untuk merealisasikan target pembelajaran atau tujuan pembelajaran dalam
RPP dan implementasinya dalam pembelajaran.Bentuk perubahan perilaku
yang ditargetkan pada siswa sebenarnya termuat dalam rumusan tujuan
pembelajaran (ingat rumus tujuan pembelajaran ABCD). Oleh karena itu,
model pembelajaran dapat membentuk atau menciptakan tercapainya tujuan
pembelajaran atau menciptakan perubahan perilaku pada siswa. Perubahan-
perubahan perilku tersebut misalnya, menulis rumus gaya, menghitung kuat
arus listrik, mengukur kecepatan udara, menentukan massa jenis zat, dan lain-
lain.
3. Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk menciptakan
lingkungan yang sesuai untuk melaksanakan pembelajaran. Ketika guru
menetapkan untuk menggunakan model pembelajaran tertentu, secara
otomatis guru harus menentukan cara dan sarana agar tercipta lingkungan
seperti yang dikehendaki dalam model pembelajaran yang guru pilih.
Misalnya cara mendemonstrasikan konsep tekanan dan media atau alat peraga
yang diperlukan. Misalnya cara memegang alat, cara menunjukkan konsep-
konsep besaran yang ada pada konsep tekanan (gaya dan luas) pada siswa.
Sarana misalnya, menggunakan benda nyata, visualisasi, atau menggunakan
analogi untuk demonstrasi tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
penggunaan model pembelajaran dapat secara langsung membantu guru untuk
menentukan cara dan sarana agar tujuan pembelajaran tercapai.
4. Membantu menciptakan interaksi antara guru dan siswa yang diinginkan
selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan model pembelajaran, guru
dapat mempunyai pedoman untuk berinteraksi dengan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Misalnya cara mengkomunikasikan informasi,
cara memunculkan masalah, cara menanggapi pertanyaan dan jawaban siswa,
cara membangkitkan semangat siswa, dan lain-lain.
5. Membantu guru dalam mengkonstruk kurikulum, silabus, atau konten dalam
suatu pelajaran atau matakuliah. Dengan memahami modelmodel
pembelajaran, dapat membantu guru untuk mengembangkan dan
mengkonstruk kurikulum atau program pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau mata kuliah.
6. Membantu guru atau instruktur dalam memilih materi pembelajaran yang
tepat untuk pembelajaran, penyusunan RPP, dan silabus. Dengan memahami
model pembelajaran yang baik, guru akan terbantu dalam menganalisis dan
menetapkan materi yang dipikirkan sesuai untuk siswa.
7. Membantu guru dalam merancang kegiatan pendidikan atau pembelajaran
yang sesuai. Oleh karena dalam model pembelajaran ada sintakmatik atau
fase-fase kegiatan pembelajaran, maka dengan model pembelajaran yang telah
dipilih, guru akan terpandu dalam merancang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
8. Memberikan bahan prosedur untuk mengembangkan materi dan sumber
belajar yang menarik dan efektif. Dalam setiap model pembelajaran ada
sistem pendukung. Dengan sistem pendukung pada model pembelajaran
tertentu, guru akan terbimbing untuk mengembangkan materi dan sumber
belajar, misalnya membuat handout, modul, diktat, dan lain-lain.
9. Merangsang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran baru.
Dengan memahami dan menerapkan model-model pembelajaran, guru
mungkin menemukan beberapa kendala. Jika kendala-kendala yang
ditemukan kemudian dicarikan solusinya, maka akan memunculkan ide model
atau strategi pembelajaran baru.
10. Membantu mengkomunikasikan informasi tentang teori mengajar.Setiap
model pembelajaran tentu memerlukan teori-teori mengajar berupa
pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik. Oleh karena itu, ketika guru
menggunakan model pembelajaran tertentu secara otomatis guru akan
mengkomunikasikan teori-teori tentang mengajar seperti yang telah
disebutkan.
11. Membantu membangun hubungan antara belajar dan mengajar secara empiris.
Ketika guru menerapkan model pembelajaran tertentu, guru akan mengamati
aktivitas belajar dan mengajar dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran dengan model pembelajaran tertentu guru dapat terpandu
untuk membangun hubungan antara kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan
kegiatan yang dilakukan oleh guru.

E. KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN


Komponen model pembelajaran merupakan bagian-bagian yang
menjadikan suatu model pembelajaran menjadi kesatuan menjadi utuh. Misalnya,
suatu model pembelajaran memiliki komponen sintaks yang merupakan acuan
dasar dari keseluruhan urutan fase yang harus dilakukan agar kita menerapkan
konsepsi dari model pembelajaran tersebut.

Komponen yang harus ada dalam model pembelajaran adalah sintaks,


prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung.
Pertama, Sintaks. Sintaks pada model pembelajaran berisi tentang langkah-
langkah, maupun fase-fase sebagai bentuk urutan kegiatan pembelajaran. Tentu
saja setiap model pembelajaran memiliki sintaks yang berbeda.

Kedua, Prinsip Reaksi. Pada dasarnya prinsip reaksi ini menggambarkan


tentang reaksi yang ditunjukkan guru atas aktivitas-aktivitas yang ditunjukkan
siswa dalam proses belajar di kelas. Sebagai contoh, sebuah model pembelajaran
A pada fase ketiga guru menyajikan permasalahan yang hendak diselesaikan
siswa, sedangkan pada model pembelajaran B, pada fase pertamanya justru guru
yang terlibat dalam penyelesaian masalah yang diberikan. Dalam hal ini, prinsip
reaksi sangat membantu untuk menentukan reaksi-reaksi yang efektif dilakukan
siswa.

Ketiga, Sistem Sosial. Sistem sosial yang dimaksud pada komponen model
pembelajaran mencakup beberapa hal yaitu: mendeskripsikan beragam peranan
guru dan siswa; menyajikan secara deskripsi hubungan yang hirarki antara guru
dan siswa; serta berkaitan dengan beragam hal maupun kaidah yang mendorong
atau memotivasi siswa dalam roses pembelajaran. Dengan kata lain, unsur sistem
sosial ini tidak memiliki urutan yang terstruktur jika dibandingkan dengan
sintaks (langkah-langkah) pembelajaran.

Keempat, Sistem Pendukung. Komponen sistem pendukung ini lebih


mengarah pada kondisi yang dibutuhkan oleh model pembelajaran agar dapat
digunakan secara optimal dalam pembelajaran. Sistem pendukung ini lebih
mengarah pada fasilitas-fasilitas teknis, keterampilan atau kemampuan guru,
serta tuntutan yang ingin dicapai siswa sehingga terciptanya kondisi khusus
sebagi ciri dari model pembelajaran.
Mengacu pada komponen model pembelajaran, maka yang menjadi
pembeda pengertian model pembelajaran dengan metode, teknik, strategi dalam
pembelajaran bahwa model pembelajaran mencerminkan penerapan metode,
teknik, pendekatan secara sekaligus.
Sehingga, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang berisi
tentang prosedur pelaksanaan yang sistematisdalam proses pembelajaran guna
mencapai hasil belajar yang optimal.

F. JENIS MODEL PEMBELAJARAN


Menurut Joyce & Weil dalam buku Suprihatiningrum model-model
mengajar (pembelajaran) terbagi menjadi empat kategori sebagai berikut.
1. Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)
Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai
aktivitas mental siswa. Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya
pikir siswa melalui pemberian masalah yang disajikan oleh guru. Ada tujuh
model yang termasuk dalam rumpun ini, yakni sebagai berkut.
 Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan
oleh Hilda Taba.
 Inquiry training model (model pelatihan inkuiri/ penyingkapan/
penyelidikan) yang dikembangkan oleh Richard Suchman.
 Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph
J. Schwab.
 Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner.
 Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget.
 Advance organizer model (model pengatur/ penyelenggaraan tingkat
lanjut) oleh David Ausubel.
 Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne.
2. Personal Model (Model Pribadi)
Model mengajar dalam rumpun ini berorientasi kepada perkembangan diri
individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran adalah guru harus
menyediakan pembelajaran sesuai dengan minat, pengalaman, dan
perkembangan mental siswa.
3. Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)
Rumpun model mengajar social interaction model menitikberatkan pada
proses interaksi antar individu yang terjadi dalam kelompok. Model-model
mengajar disetting dalam pembelajaran berkelompok..
4. Behavioral Model (Model Perilaku)
Rumpun model ini sesuai dengan teori belajar behavioristik. Pembelajaran
harus memberikan perubahan pada perilaku si pembelajar ke arah yang
sejalan dengan tujuan pembelajaran.Kemudian, perubahan yang terjadi harus
dapat diamati. Sehingga, guru dapat menguraikan langkah-langkah
pembelajaran yang konkret dan dapat diamati dalam upaya evaluasi
perkembangan peserta didiknya.

G. Macam Macam Model Pembelajaran


Menurut Hamdayama macam-macam model pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Model Pembelajaran Inquiry
Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik
agar mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan secara mandiri melalui penyelidikan ilmiah.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
Model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran
kontekstual adalah aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan
mengalami, tidak hanya monoton dan mencatat.
3. Model Pembelajaran Ekspositori
Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok
peserta didik supaya peserta didik dapat menguasai materi secara optimal.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
para proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
6. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model pembelajaran project based learning atau pembelajaran berbasis
proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan
nyata sebagai inti pembelajaran. Dalam pembelajaran ini peserta didik akan
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, dan pengolahan
informasi lainnya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang
beragam.
7. Model Pembelajaran PAIKEM
Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif
mengembangkan kreativitas sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa lebih menyenangkan.
8. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)
Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Intinya
metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat
pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
9. Model Pembelajaran Terpadu
Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus
agar memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada peserta
didik.
10. Model Pembelajaran Kelas Rangkap
Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni
penggabungan kelas secara integrative dan pembelajaran terpusat pada
peserta didik, sehingga Guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar
pada dua kelas yang berbeda dengan program yang berbeda pula.
11. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur
Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib
diselesaikan oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas penguasaan
materi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah dikaji.
12. Model Pembelajaran Portofolio
Model pembelajaran portofolio menitik beratkan pada pengumpulan karya
terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif
membuat kebijakan untuk memecahkan masalah.
13. Model Pembelajaran Tematik
Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik
pembahasan sesuai dengan kebutuhan lingkungan peserta didik yang akan
menjadi lahan dunia nyata bagi dirinya.
Pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:
a. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan;
b. Bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema;
c. Efisiensi (terdiri dari beberapa pelajaran sekaligus)

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam


melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
dipahami oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta
didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD dilihat dari
sudut proses pembelajaran. Guru harus memahami betul pelaksanaan
model pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses
pembelajaran.

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan


digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu:

a. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai


b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran
c. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa
d. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi


Aksara.
2. Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
3. Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Presindo.
4. Rusman. (2018). Model-model pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme Guru). Jakarta : Raja Grafindo Persada.
5. Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
6. Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan
Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
7. Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
8. Trianto (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
9. Utomo, D.P. (2020). Mengembangkan model pembelajaran.
Yogyakarta: Bildung.
10. https://educhannel.id/blog/artikel/fungsi-model-pembelajaran.html
11. https://ejournal.upi.edu/index.php/tarbawy/article/download/
20569/10338#:~:text=Adapun%20fungsi%20model%20pembelajaran
%20adalah,yang%20dibutuhkan%20dalam%20pembelajaran
%20tersebut

https://serupa.id/model-pembelajaran-pengertian-ciri-jenis-macam-contoh/

Anda mungkin juga menyukai