Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No.

1 Januari – Juni 2021

MEMAHAMI TENTANG MODEL, STRATEGI, METODE,


PENDEKATAN, TEKNIK, DAN TAKTIK

Raja Lottung Siregar


Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian
Email: rasyi.sire83@gmail.com

ABSTRAK
Proses pembelajaran di sekolah yang dilakukan guru dalam mentransfer ilmu kepada siswa tidak
akan terlepas dari model, strategi, metode, pendekatan, teknik, dan taktik. Jika hal tersebut dapat
dikuasai guru dengan baik, maka pembelajaran akan menarik dan menyenangkan. Selain dari itu
juga akan memberikan kemudahan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah
sehingga pesan yang disampaikan akan dipahami siswa. Dengan demikian apabila antara
pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Kata Kunci: Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik, Taktik

A. Pendahuluan
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seseorang yang
berperan dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu
tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari
kuantitas maupun kualitas; misalnya kemampuan setiap personal, jumlah kekuatan persenjataan,
motivasi pasukannya, dan lain sebagainya. Selanjutnya ia juga akan mengumpulkan informasi
tentang kukuatan lawan, baik jumlah prajuritnya maupun keadaan persenjataannya. Setelah
semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakan apa yang harus dilakukannya,
baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu
yang pas untuk melakukan suatu serangan, dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam
menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai factor, baik ke dalam maupun ke luar.
Demikian pula halnya seorang pelatih sepakbola, ia akan menentukan strategi yang
dianggapnya tepat untuk memenangkan suatu pertandingan setelah ia memahami segala potensi
yang dimiliki tim-nya. Apakah ia akan melakukan strategi menyerang dengan pola 2-3-5 misalnya,

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 63
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

atau strategi bertahan dengan pola 5-3-2, semuanya sangat tergantung kepada kondisi tim yang
dimilikinya serta kekuatan tim lawan.1

B. Konsep Teoretis
1. Model Pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga
diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti “globe”
adalah model dari bumi tempat kita hidup. Dalam istilah selanjutnya istilah model digunakan
untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar
pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan “model belajar mengajar” adalah kerangka
konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasaikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar. Dengan demikian, aktivitas belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara sistematis. 2 Model berarti suatu kerangka konseptual dan
prosedur yang sistematis yang dilakukan oleh guru yang menjadi suatu pedoman dalam
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Model pembelajaran menurut Dewey dalam Suyanto adalah suatu rencana atau pola yang
dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di kelas atau pembelajaran tambahan di luar
kelas dan untuk menyusun materi pembelajaran. Dari pengertian tersebut dapat dipahami
bahwa (1) model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi
oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya; (2)
model pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan
landasan filosofis dan pedagogis yang melatarbelakanginya.
Model pembelajaran menurut Diknas adalah suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan “pola pembelajaran” tertentu. Pola yang dimaksud dalam kalimat “pola
pembelajaran” adalah terlihatnya kegiatan yang dilakukan guru, siswa, serta bahan ajar yang

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011),
hlm. 125.
2
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 127.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 64
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

mampu menciptakan siswa belajar, juga tersusun secara sistematis mengenai rentetan
peristiwa pembelajaran (sintaks). Senada dengan itu, Winataputra mengartikan model
pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.3
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode,
pendekatan, teknik dan taktik. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus sebagai
berikut:
a. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan dicapai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai. Untuk lebih
jelasnya akan di uraikan di bawah ini.

Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan
menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok kecil
siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.
Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, sering kali siswa
menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir
kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar kontruktivis.
Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang
penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa. Dalam model
pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah, menjadi
tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi
yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana
kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa.

3
Suyanto dan Asep Djihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, (Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2012), hlm. 154.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 65
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya,


sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian
berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik
untuk membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau
untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak
sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep matematika tinggi.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan
urutan alur tahap keseluruhan pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan
pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan
dengan jelas kegiatan apa yang harus dilakukakan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan)
dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki komponen yang sama. Contoh, setiap
model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa
agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap
menutup pelajaran, di dalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang
dilakukan oleh siswa dengan bimbingan siswa.
Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar
yang sedikit belajar. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan ingkungan
belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model
pembelajaran diskusi, para siswa duduk di bangku yang disusun secara melingkar atau
seperti tapal kuda. Adapun model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadapan dengan
guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan
pada model pembelajaran langsung siswa harus tenang memperhatikan guru.4
Dengan demikian dapat dipahami bahwa model adalah kerangka konseptual, benda
tiruan, acuan. Model pembelajaran merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang
tergambar yang dilakukan guru dari awal sampai akhir pembelajaran dengan ciri khasnya
sendiri dalam mengajar di sekolah. Model pembelajaran ini juga dilakukan secara sistematis
sehingga menarik bagi siswa.

4
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual
Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI), (Jakarta:
Kencana, 2015), hlm. 24-26.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 66
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

2. Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, J.R. David mengemukakan bahwa strategi diartikan sebagai “a
plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal”. Jadi
dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran
merupakan rancangan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk rancangan penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti
penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai
pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian,
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum
menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Tidak
semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu strategi saja.
Kemp juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey juga menyebutkan bahwa
strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.5
Newman dan Logan dalam Abin Syamsuddin Makmur mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.

5
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 294.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 67
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak


titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (kriteria) dan patokan ukuran (standar)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita mencoba menerapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaan yakni perubahan profil
prilaku dan pribadi peserta didik.
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik
pembelajaran
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.6
Strategi pembelajaran dapat dipahami bagaimana kemampuan guru dalam menggunakan
metode untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Contohnya, metode ceramah. Dalam
menggunakan metode ceramah ini guru menggunakan teknologi, suara guru keras ketika
mengajar, guru menyelipkan humor ketika mengajar, yang demikian itu merupakan strategi
guru dalam mengajar.

3. Metode Pembelajaran

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemaknaan yang umum, metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata
“mengajar” sendiri berarti memberi pelajaran.
Metode Pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual ataupun
secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang
guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat
berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling

6
Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 129.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 68
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada
tujuan pembelajaran.7
Metode sebenarnya adalah seperangkat cara yang digunakan oleh seorang guru dalam
menyampaikan ilmu atau transfer ilmu kepada anak didiknya yang berlangsung dalam proses
belajar dan mengajar atau proses pembelajaran. Dari ungkapan tersebut, dapat diambil
sebuah kesimpulan umum, yaitu ketika seorang guru semakin menguasai metode
pembelajaran, maka semakin baik pula ia dalam menggunakan metode tersebut. Ketika
penguasaan tersebut berjalan dengan baik maka semakin baik pula target pembelajaran yang
ingin dicapai.8
Metode pembelajaran mengandung pengertian suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
suatu tujuan. 9 Metode pembelajaran juga merupakan cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalan interaksi
edukatif, metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.10
Metode menurut J.R. David dalam Teaching Strategies For College Class Room adalah
a way achieving something (cara untuk mencapai sesuatu). Untuk melaksanakan suatu
strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian
maka metode pembelajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belajar mengajar. Unsur
seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran,
organisasi waktu yang tersedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang
mendukung strategi belajar mengajar. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah
(jalan/cara).11
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan
aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya
metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan

7
Istarani, Kumpulan 40 Metode Pembelajaran, (Medan: Media Persada, 2014), hlm. 1.
8
Ulin Nuha, Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab Super Efektif, Kreatif, Dan Inovatif,
(Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 147.
9
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 65.
10
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 80.
11
Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 131-132.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 69
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat
divariasikan melalui strategi yang berbeda bergantung pada tujuan yang akan dicapai dan
konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.12
Metode pembelajaran adalah bagaimana upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Ini berarti, metode digunanakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa
metode. Misalnya, untuk melaksanakan strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah
sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, strategi berbeda
dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu;
sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu strategi.13
Metode sangat memegang peranan penting dalam pengajaran. Apapun pendekatan dan
model yang digunakan dalam mengajar. Menurut Nada Sudjana metode pembelajaran adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Metode pengajaran Islam memiliki tugas dan fungsi
memberikan jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu
pendidikan Islam tersebut. Pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup proses kependidikan
yang berada di dalam suatu sistem dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam.
Sebagai komponen ilmu yang menunjang keberhasilan ilmu pengetahuan induknya
(dalam hal ini ilmu pendidikan Islam) metode pendidikan Islam tidak bisa lain harus sejalan
dengan substansi dan tujuan ilmu pengetahuan induknya. Bila mana antara satu dengan yang
lain tidak terdapat kesetaraan dengan substansi dan tujuan maka metodologi pendidikan
tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.
Metode dalam pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan
keilmuan pendidikan yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Bila kita pahami metode
sebagai suatu sub sistem ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai alat pendidikan maka
seluruh firman Allah dalam Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pendidikan mengandung

12
Ibid.
13
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 294-295.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 70
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

implikasi-implikasi metodologis yang komprehensif.14 Metode pembelajaran tentunya tidak


bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan khususnya pembelajaran di kelas. Metode adalah
cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
4. Pendekatan (Approach) Pembelajaran
Istilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (aproach).
Sebenarnya pendekatan berbeda dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat
bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-
centred-approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred-approach).15
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa manajemen dan
pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Peran siswa pada pendekatan
ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru. Siswa hampir
tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan
keinginannya. Sebaliknya, pendekatan pembelajaran yang berorientasi siswa, manajemen
dan pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini memiliki
kesempatan yang terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginannya.
Selanjutnya, pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Pada
strategi ini peran guru sangat menentukan baik dalam pemilihan isi atau materi pelajaran
maupun penentuan proses pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan pembelajaran discoveri dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif, yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa.16
5. Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan

14
Asmal May, Pengembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam, (Pekanbaru: Suska Press, 2012), hlm.
41.
15
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 295.
16
Ibid.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 71
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
Keterampilan merupakan prilaku pembelajaran yang sangat spesifik. Di dalamnya
terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung,
teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan. Dalam keterampilan-keterampilan
pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur
dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.17
Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang
dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas,
agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di
dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru
untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang
ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta
sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan
pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab
suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa
mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri dalam menghadapi segala
persoalan.18

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang
dilakukan berjalan efektif dan efesien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan

17
Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 133-134.
18
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 1.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 72
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada
siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu
dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang tebatas.19

6. Taktik Pembelajaran
Pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan suatu konsep yang
bisa berkembang seirama sesuai dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan
dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas
sumber daya manusia. Dengan demikian, pengertian pembelajaran yang berkaitan dengan
sekolah ialah “kemampuan dalam mengelola secara operasional dan efisien terhadap
komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga menghasilkan nilai
tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku”. Adapun
komponen yang berkaitan dengan sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran,
antara lain adalah guru, siswa, Pembina sekolah, sarana/prasarana dan proses
pembelajaran.20
Demikian juga halnya taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi akan sangat berbeda
dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara
yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat
bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran
akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).21
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya walaupun dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka

19
Wina sanjaya, Op.Cit., hlm. 296.
20
Martinus Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, (Ciputat:
Referensi, 2012), hlm. 21-22.
21
Abdul Majid, Belajar, hlm. 134.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 73
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau
menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.22
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.23

C. Kesimpulan
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Kontekstual Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum
Tematik Integratif/KTI). Jakarta: Kencana.

Arifin, M. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Istarani, 2014. Kumpulan 40 Metode Pembelajaran. Medan: Media Persada.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Martinus Yamin dan Bansu I. Ansari. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual
Siswa. Ciputat: Referensi.

22
Wina Sanjaya, Kurikulum, hlm. 296.
23
Abdul Majid, Belajar, hlm. 134

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 74
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 Januari – Juni 2021

May, Asmal. 2012. Pengembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam. Pekanbaru: Suska Press.

Nuha, Ulin. 2016. Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab Super Efektif, Kreatif,
Dan Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyanto dan Asep Djihad. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional.
Yogyakarta: Multi Pressindo.

Wina Sanjaya, 2009. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

____________, 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana.

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 75

Anda mungkin juga menyukai