Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL JOURNAL REPORT I

KIMIA ANALISA KUANTITATIF

Dosen Pengampu : Dra. Anna Juniar, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : CINDY

NIM : 4192510012

KELAS : KIMIA NK A 19

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya telah memberikan
saya kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya dapat menyusun atau menyelesaikan tugas
Critical Journal Report mata kuliah Kimia Analisa Kuantitatif. Penulisan ini, penulis saya secara
ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Critical Journal Report ini masih jauh
dari yang diharapkan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan sumbangan
pemikiran yang bersifat membangun sehingga penulis kedepannya dapat melakukan penulisan
yang lebih baik lagi. Atas saran dan sumbangan pemikiran yang diberikan diucapkan
terimakasih.
Mudah-mudahan Critical Journal Report ini dapat memenuhi harapan sebagai tugas
matakuliah Kimia Analisa Kuantitatif, dan juga bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
sebagai penambahan pengetahuan dan wawasan.

Medan, 14 Oktober 2020

CINDY

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………….…………………………………………………..1

1.1. Latar
Belakang………………………………………………………………………1
1.2. Tujuan……………………………………………………………………………
…..1
1.3. Identitas Jurnal yang
Direview……………………………………………………..1

BAB II RINGKASAN ISI KEDUA JURNAL………………………………………………….3

2.1. Ringkasan Isi Jurnal Pertama………………….


…………………………………..3
2.2. Ringkasan Isi Jurnal
Kedua………………………………………………………..4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………..6

3.1. Kelebihan Isi


Jurnal…………………………………………………………………6
3.1.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Jurnal………………………………6
3.1.2. Keterkaitan Antar Konsepnya………………………………………….6
3.1.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya………………………………………6
3.2. Kekurangan Isi
Jurnal……………………………………………………………...7
3.2.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Jurnal………………………………7
3.2.2. Keterkaitan Antar Konsepnya………………………………………….7
3.2.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya………………………………………7

ii
BAB IV PENUTUP…………………………………………………..…………………………..8

4.1. KESIMPULAN…………………………………………………………………
…...8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….9

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penulisan Critical Journal Report ini dilatarbelakangi oleh tuntutan tugas KKNI. Critical
Journal Review (CJR) sangat penting untuk kalangan mahasiswa maupun mahasiswi karena
dengan adanya tugas CJR ini maka mahasiswa akan membaca dan mengkritik suatu jurnal,
maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang
sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik
untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal
tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu
jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk
digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang
diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2. Tujuan
a. Mengetahui apa itu analisa volumetric atau titimetri
b. Mengetahui metode analisis volumetric atau titimetri yang ada pada kedua jurnal
c. Mengetahui sampel atau senyawa yang diteliti dengan metode volumetric atau titimetri
ini

1.3. Identitas Jurnal yang Direview


Jurnal Pertama
1. Judul Artikel : Perbandingan Metode Penentuan Kadar Permanganat dalam Air
Kran Secara Titrimetri dan Spektrofotometri UV-Vis
2. Jenis Jurnal : Indonesian Journal of Chemical Analysis
3. Penulis : Puji Kurniawati dan Hanik Alfanah
4. Tahun Terbit : 2019
5. Edisi Terbit : September 2019
6. Kota Terbit : Jakarta
7. Volume :2
1
8. Nomor :2
9. Halaman : 60-65
10. DOI : : 10.20885/ijca.vol2.iss2.art3

Jurnal Kedua

1. Judul Artikel : Aplikasi Analitycal Hierarchy Process pada Pemilihan Metode Analisis
Zat Organik dalam Air
2. Jenis Jurnal : Jurnal JITI
3. Penulis : Dino Rimantho, Marrie Rachel, Bambang Cahyadi, Yan Kurniawan
4. Tahun terbit : 2016
5. Edisi terbit :-
6. Kota terbit : Jakarta
7. Volume : 15
8. Nomor :1
9. Halaman : 47-56

2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1. Ringkasan Isi Jurnal Pertama


Senyawa organik dengan konsentrasi yang besar pada badan air merupakan salah satu
kontaminan yang berbahaya. Pada sistem pemurnian air minum, eliminasi senyawa organik
merupakan salah satu poin efektivitas sistem tersebut. Parameter untuk menentukan
banyaknya polutan senyawa organik pada air dapat ditentukan dengan menentukan angka
permanganat, Biological Oxygen Demand (BOD), atau Chemical Oxygen Demand (COD).
Kelebihan bahan organik, nitrogen dan fosfor pada badan air dapat menyebabkan eutrofikasi.
Monitoring eutrofikasi dan bloom algae pada perairan dapat dilakukan dengan menentukan
parameter kimia seperti fosfor total, nitrogen total, ammonia, angka permanganat, kecepatan
aliran, ketinggian air, dan pemeriksaan mikroskopis fitoplankton dan zooplankton.
Cara uji angka permanganat secara titrimetri mengacu pada prosedur SNI 06-6989.22-
2004. Contoh uji diambil 100 mL, dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan 3 butir
batu didih. Kalium permanganat 0,01 N ditambahkan beberapa tetes ke dalam contoh uji
hingga terjadi warna merah muda. Sebanyak 5 mL asam sulfat 8 N bebas zat organik
ditambahkan dalam erlenmeyer dan dipanaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105 ± 2° C .
langkah selanjutnya adalah ditambahkan 10 mL larutan baku kalium permanganat 0,01 N dan
dipanaskan hingga mendidih selama 10 menit. Contoh uji kemudian ditambahkan 10 mL
larutan baku oksalat 0,01 N dan dititrasi menggunakan kalium permanganat 0,01 N.
Angka permanganat adalah ukuran dari jumlah oksigen yang diperoleh dari kalium
permanganat untuk mengoksidasi polutan senyawa organik dan anorganik pada sampel.
Dalam sampel air limbah domestik, angka permanganat memiliki hubungan linear yang
signifikan dengan Total Suspended Solid (TSS). Oleh karena itu, koloid dan padatan terlarut
dapat menginterferensi pengukuran angka permanganat secara spektrometri. Penentuan
angka permanganat dapat dilakukan dengan metode titrimetri dan spektrometri. Penelitian ini
dilakukan perbandingan kedua metode tersebut dengan menggunakan uji t dan penjaminan
mutu pengujian dilakukan dengan menghitung presisi dan akurasi dari masing-masing
metode. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan

3
Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang persyaratan kualitas
air minum yaitu kadar permanganat yang diperbolehkan dalam sampel air tidak boleh lebih
dari 10 mg/L.
Prinsip analisis titimetri atau volumetric ini adalah oksidasi zat organik yang ada pada
sampel oleh KMnO 4 dan selanjutnya kelebihan KMnO 4 akan direduksi oleh asam oksalat
berlebih. Kelebihan asam oksalat selanjutnya dititrasi balik dengan menggunakan KMnO4
yang sudah distandarisasi. Secara umum, angka permanganat merupakan pengukuran jumlah
oksigen yang dihasilkan dari reduksi KMnO 4 pada suasana asam atau basa. Titrasi tidak
menggunakan indikator sebagai acuan penentuan titik akhir titrasi karena perubahan ion
MnO4 −¿
¿ menjadi Mn2 +¿¿ sudah memberikan perubahan warna. Secara umum reaksi yang
terjadi pada penentuan angka permanganat dapat dilihat pada reaksi di bawah ini.

 2 MnO4 - + 6 H +¿¿ → 2 Mn2+¿ ¿ + 3 H 2 O + 5On (asam)

 2 MnO4 - + 2 OH −¿ ¿ → 2 MnO2 + H 2 O + 5On (basa)

 C 2 H 2 O + On → 2 CO2+ H 2 O

2.2. Ringkasan Isi Jurnal Kedua


Air merupakan salah satu produk pangan yang dianalisis di laboratorium kimia air dan
lingkungan. Salah satu parameter yang dianalisis adalah zat organik. Banyaknya sampel yang
masuk tidak sebanding dengan kemampuan analisis dapat menyebabkan keterlambatan hasil
uji. Metode Analytical Hierarchy Process diaplikasikan untuk mengevaluasi metode analisis
yang digunakan. Alternatif metode yang diuji meliputi metode titrimetric dan lainnya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan terdapat keterlambatan proses
analisis dengan menggunakan metode konvensional (titrimetri) yang dapat mendorong
terjadinya ketidakpuasan pelanggan dan tidak optimalnya biaya analisis. Oleh karena itu,
diperlukan evaluasi terhadap pemilihan metode analisis zat organik menggunakan metode
analytical hierarchy process (AHP) sebagai metode dalam pengambilan keputusan.
Hasil dari pembobotan strategi menunjukkan bahwa keempat responden memilih metode
TOC. Metode ini dipilih sesuai dengan prioritas faktor penentu, yaitu faktor validitas hasil
analisis yang diperoleh karena menggunakan CRM sebagai jaminan mutu hasil analisis, serta
faktor waktu analisis yang cepat dengan waktu pengukuran maupun waktu preparasi yang
4
lebih cepat dibanding metode titrimetri maupun metode spektrofotometri. Setelah
dilakukan analisis sensitivitas, diketahui bahwa perubahan bobot faktor tidak mempengaruhi
pemilihan strategi. Sehingga metode analisis yang dipilih tetap TOC.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi metode analisis yang dipilih adalah
metode TOC. Metode ini dipilih sesuai dengan prioritas faktor penentu, yaitu faktor validitas
hasil analisis yang diperoleh karena menggunakan CRM sebagai jaminan mutu hasil analisis,
serta faktor waktu analisis yang cepat dengan waktu pengukuran maupun waktu preparasi
yang lebih cepat dibanding metode itrimetri maupun metode spektrofotometri. Setelah
dilakukan analisis sensitivitas, diketahui bahwa perubahan bobot faktor tidak mempengaruhi
pemilihan strategi. Sehingga metode analisis yang dipilih tetap TOC.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan hasil analisis
berdasarkan preferensi responden terhadap metode analisis yang dianggap paling efektif
adalah TOC. Hal ini didasarkan bahwa analisis menggunakan metode TOC membutuhkan
waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 10-15 menit. Metode ini dipilih sesuai dengan
prioritas faktor penentu, yaitu faktor validitas hasil analisis yang diperoleh karena
menggunakan CRM sebagai jaminan mutu hasil analisis, serta faktor waktu analisis yang
cepat dengan waktu pengukuran maupun waktu preparasi yang lebih cepat dibanding metode
titrimetri maupun metode spektrofotometri. Dengan waktu analisis yang lebih cepat
dibanding metode titrimetri, maka kemampuan analisis akan lebih baik sehingga dapat
meminimalisisr resiko keterlambatan hasil analisis. Selanjutnya, analisis sensitivitas dapat
merubah urutan prioritas apabila terjadi perubahan variabel waktu, biaya, atau validitas hasil
analisis.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kelebihan Isi Jurnal


3.1.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Materi
Baik jurnal pertama dan jurnal kedua saling terkait karena sama-sama membahas
mengenai analisis volumetric atau titimetri pada kandungan senyawa organic yang
ada di dalam air.
Kedua jurnal yang direview dapat dikatakan cukup lengkap dan menyesuaikan
dengan pembahasan atau kajian pada masing-masing materinya. Jurnal pertama
menyertakan perhitungan dan reaksi yang terjadi selama analisa volumetric atau
titimetri, menjabarkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses analisa
volumetric dimana keterangan mengenai jumlah yang digunakan pada bahan
terlihat jelas dan jika ada dilakukan pemanasan, suhu yang digunakan juga
disertakan sehingga jurnal pertama sangat detail akan materi yang disajikannya.
Jurnal pertama menyertakan kurva kalibrasi.
Kelebihan dari jurnal kedua jika ditinjau dari kelengkapan isi materinya yaitu
menjelaskan mengenai metode atau teknik baru yang berkaitan dengan analisis
volumetric atau titimetri yang disebut metode TOC. Jurnal kedua juga menyertakan
cara perhitungan dan perbandingan terhadap sampel yang diuji.

3.1.2. Keterkaitan antar Konsepnya


Konsep antara jurnal pertama dan jurnal kedua saling terkait karena sama-sama
membahas mengenai kandungan senyawa organic pada air menggunakan metode
volumetric atau titimetri.

3.1.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya


Kedua jurnal dapat dikatakan sangat mutakhir karena penelitian mengenai materi
yang dibahas hanya dijelaskan oleh jurnal itu saja, dalam artian belum ada peneliti
lain yang menerbitkan jurnal serupa atau membahas hal serupa dengan kajian

6
berbeda. Kedua jurnal ini benar-benar mutakhir karena membahas hal yang belum
dibahas atau diteliti orang lain.
3.2. Kelemahan Isi Jurnal
3.2.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Materi
Ditinjau dari segi keterkaitan isi materi, kekurangan dari kedua jurnal ini adalah
jurnal pertama membahas mengenai volumetric secara umum sedangkan jurnal
kedua membahas volumetric dengan adanya metode lain, sehingga agak sulit untuk
membandingkan kedua jurnal ini.
Dari segi kelengkapan materi, jurnal kedua tidak menyertakan reaksi yang terjadi
pada saat analisis dengan metode volumetric atau titimetri. Jurnal kedua juga tidak
menyertakan kurva kalibrasi. Jurnal kedua lebih sulit dipahami karena membahas
mengenai hal yang lebih kompleks yaitu mengenai hierarki pada metode analisis
titimetri atau volumetric.
Jika ditinjau dari segi perhitungan dan lain-lain jurnal pertama terlalu sederhana.
Jurnal pertama juga tidak menyertakan perbandingan skala nilai seperti jurnal
kedua.

3.2.2. Keterkaitan antar Konsepnya


Kelemahan dari antar konsep yang saling terkait ini adalah jurnal kedua membahas
mengenai metode lain yaitu metode TOC sehingga akan lebih kompleks jika
dibandingkan dengan jurnal pertama yang hanya ditinjau melalui metode
volumetric atau titimetri yang sederhana

3.2.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya


Isi dan materinya mutakhir, namun jurnal kedua diterbitkan sudah 4 tahun
belakangan yaitu 2016 sehingga jika mengikuti keterbaruan kemungkinan sudah
ada yang meneliti mengenai materi itu.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
a. Metode analisis volumetric atau titimetri adalah metode analisis kimia yang
dilakukan untuk menentukan banyaknya volume larutan yang konsentrasinya
sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang
dianalisis. Metode analisis ini didasari pada pengukuran volume titran yang
bereaksi sempurna dengan analit.

b. Metode yang ada pada kedua jurnal yaitu metode volumetric atau titimetri dimana
analisisnya menggunakan pengukuran volume titran, namun pada jurnal kedua
metode yang digunakan lebih kompleks yaitu dengan menggunakan metode TOC

c. Sampel atau senyawa yang diamati pada kedua jurnal ini adalah senyawa organic
pada air. Jurnal pertama mengamati kadar permanganate dalam air kran
sedangkan jurnal kedua membahas mengenai bahan organic secara umum yang
ada di air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, P., & Alfanah, H. (2019). Perbandingan Metode Penentuan Kadar Permanganat
dalam Air Kran Secara Titrimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. IJCA (Indonesian Journal
of Chemical Analysis), 2(2), 60-65.

Rimantho, D., Rachel, M., Cahyadi, B., & Kurniawan, Y. (2016). Aplikasi Analytical
Hierarchy Process Pada Pemilihan Metode Analisis Zat Organik Dalam Air. Jurnal Ilmiah
Teknik Industri, 15(1), 47-56.

9
LAMPIRAN

Jurnal Pertama

Jurnal Kedua
CRITICAL JOURNAL REPORT II
KIMIA ANALISA KUANTITATIF

Dosen Pengampu : Dra. Anna Juniar, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : CINDY

NIM : 4192510012

KELAS : KIMIA NK A 19

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya telah memberikan
saya kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya dapat menyusun atau menyelesaikan tugas
Critical Journal Report mata kuliah Kimia Analisa Kuantitatif. Penulisan ini, penulis saya secara
ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Critical Journal Report ini masih jauh
dari yang diharapkan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan sumbangan
pemikiran yang bersifat membangun sehingga penulis kedepannya dapat melakukan penulisan
yang lebih baik lagi. Atas saran dan sumbangan pemikiran yang diberikan diucapkan
terimakasih.
Mudah-mudahan Critical Journal Report ini dapat memenuhi harapan sebagai tugas mata
kuliah Kimia Analisa Kuantitatif, dan juga bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
sebagai penambahan pengetahuan dan wawasan.

Medan, 22 November 2020

CINDY

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………….…………………………………………………..1

1.4. Latar
Belakang………………………………………………………………………1
1.5. Tujuan……………………………………………………………………………
…..1
1.6. Identitas Jurnal yang
Direview……………………………………………………..1

BAB II RINGKASAN ISI KEDUA JURNAL………………………………………………….3

2.3. Ringkasan Isi Jurnal Pertama………………….


…………………………………..3
2.4. Ringkasan Isi Jurnal
Kedua………………………………………………………..4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………..5

3.3. Kelebihan Isi


Jurnal…………………………………………………………………5
3.3.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Jurnal………………………………5
3.3.2. Keterkaitan Antar Konsepnya………………………………………….5
3.3.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya………………………………………5
3.4. Kekurangan Isi
Jurnal……………………………………………………………...6
3.4.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Jurnal………………………………6
3.4.2. Keterkaitan Antar Konsepnya………………………………………….6
3.4.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya………………………………………6

ii
BAB IV PENUTUP…………………………………………………..…………………………..7

4.2. KESIMPULAN…………………………………………………………………
…...7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….8

LAMPIRAN………………………………………………………………………………………9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.4. Latar Belakang


Penulisan Critical Journal Report ini dilatarbelakangi oleh tuntutan tugas KKNI. Critical
Journal Review (CJR) sangat penting untuk kalangan mahasiswa maupun mahasiswi karena
dengan adanya tugas CJR ini maka mahasiswa akan membaca dan mengkritik suatu jurnal,
maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang
sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik
untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal
tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu
jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk
digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang
diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.5. Tujuan
d. Mengetahui apa itu analisa kompleksometri
e. Mengetahui metode analisis kompleksometri yang ada pada kedua jurnal
f. Mengetahui sampel atau senyawa yang diteliti dengan metode kompleksometri ini

1.6. Identitas Jurnal yang Direview


Jurnal Pertama
11. Judul Artikel : Penetapan Kadar Kalsium pada Ikan Kembung Segar dan Ikan
Kembung Asin Secara Kompleksometri
12. Jenis Jurnal : Jurnal Analis Kesehatan klinikal Sains
13. Penulis : Nanda Putri Miefthawati, Lili Gusrina dan Febri Axela
14. Tahun Terbit : 2019
15. Volume :1

1
16. Nomor :1
17. Halaman : 1-9
18. ISSN : 2338-4921

Jurnal Kedua

10. Judul Artikel : Penetapan Kadar Kalsium pada Ikan Teri Basah dan Ikan Teri Kering
yang Dijual di Pasar Smep Bandar Lampung dengan Menggunakan Kompleksometri
11. Jenis Jurnal : Jurnal Analisis Farmasi
12. Penulis : Gusti Ayu Rai Saputri dan Nofita
13. Tahun terbit : 2018
14. Kota terbit : Bandar Lampung
15. Volume :3
16. Nomor :3
17. Halaman : 193-198

2
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

2.1. Ringkasan Isi Jurnal Pertama


Ikan kembung (Rastrelliger sp.) merupakan ikan laut yang mempunyai kandungan
mineral yang baik dari pada ikan air tawar. Salah satu mineral yang dihasilkan ialah
kalsium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kalsium yang terkandung
dalam ikan kembung segar dan ikan kembung asin. Penelitian ini dilakukan secara
kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode titrasi kompleksometri. Dimana sampel
ikan kembung segar dan ikan kembung asin yang telah diabukan dititrasi dengan
menggunakan Na-EDTA sebagai pentiternya. Hasil penelitian menunjukkan kadar
kalsium pada 3 sampel ikan kembung segar yaitu sampel A(0,21%), sampel B(0,18%),
sampel C(0,20%) dan kadar kalsium pada 3 sampel ikan kembung asin yaitu sampel
A(0,36%), sampel B(0,36%), sampel C(0,33%). Kesimpulan penelitian ini adalah
terdapatnya perbedaan antara kadar kalsium pada ikan kembung segar dan ikan kembung
asin. Hal ini disebabkan oleh faktor kadar air yang terkandung didalam sampel, sehingga
semakin sedikit kadar air yang terdapat didalam sampel maka semakin tinggi kadar
kalsium yang terdapat didalam ikan kembung tersebut

2.2. Ringkasan Isi Jurnal Kedua


Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh
dibandingkan mineral lain. Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahan susu,
seperti keju. Selain itu ikan yang dimakan dengan tulang termasuk ikan kering
merupakan sumber kalsium yang baik. Ikan teri(stolephorus sp)merupakan salah satu
sumber kalsium yang terjangkau harganya dan mudah didapat sehingga dapat dinikmati
seluruh kalangan. Ikan teri yang di jual dipasaran ada yang berupa ikan teri segar (basah)
dan ikan teri kering yang sudah di asinkan.
Penetapan kadar kalsium pada ikan teri nasi (Stolephorus sp) dapat dilakukan
dengan menggunakantitrasi kompleksometri.Titrasikompleksometri merupakan jenis
titrasi dimana titran (Na2EDTA) dan titrat (ion logam) saling membentuk kompleks
(Khopkar, 2010). Prinsip titrasi kompleksometri adalah larutan yang mengandung ion
3
(Ca2+) akan membentuk kompleks dengan EDTA sehingga kadar dapat diketahui. Titik
akhir titrasi ditunjukkan dengan indikator logam dan ditandai dengan perubahan logam
dan ditandai dengan perubahan warna merah muda menjadi warna biru.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah ikan teri nasi basah dan ikan teri nasi
kering yang diambil dari pedagang yang ada dipasar SMEP Tanjung Karang Bandar
Lampung dan sampel yang diambil dari pedagang ikan teri nasi basah dan ikan teri nasi
kering yang berbeda yang berjualan di pasar SMEP Tanjung Karang Kota Bandar
Lampung.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kelebihan Isi Jurnal


3.1.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Materi
Jurnal pertama dan kedua saling terkait jika ditinjau dari isi materinya.
Jurnal pertama dan kedua sama-sama membahas mengenai analisis kadar kalsium
pada ikan teri dengan menggunakan metode analisa kompleksometri. Kedua
jurnal yang direview dapat dikatakan cukup lengkap dan menyesuaikan dengan
pembahasan atau kajian pada masing-masing materinya.
Kedua jurnal sama-sama menggunakan 3 sampel uji. Kedua jurnal juga
menjelaskan metode uji dan prosedur kerjanya dengan jelas. Baik jurnal pertama
maupun jurnal kedua sama-sama menyertakan perhitungan untuk memperoleh
jumlah kadar kalsium dalam ikan teri. Jurnal pertama juga menyertakan analisis
kualitatifnya. Kedua jurnal menyertakan table perbandingan hasil analisis
kompleksometri terhadap ketiga sampel uji.

3.1.2. Keterkaitan Antar Konsep


Konsep antara jurnal pertama dan jurnal kedua saling terkait karena sama-
sama membahas mengenai analisis kompeksometri kandungan atau kadar kalsium
pada ikan teri.

3.1.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya


Secara kemutakhiran dapat dikatakan tidak mutakhir. Tetapi isi dan materi yang
dibahas sangat baik.

3.2. Kelemahan Isi Jurnal


3.2.1. Kelengkapan dan Keterkaitan Isi Materi
Dari kedua jurnal yang dibandingkan, kelengkapan dan keterkaitan antar
materinya sangat bagus. Namun, kedua pada kedua jurnal sangat banyak terdapat
kemiripan dari mulai jumlah sampel uji dan kadar kadar yang digunakan pada
5
sampel uji dan kadar larutannya juga banyak yang sama. Sehingga, tidak ada
keterbaruan atau perbandingan perbedaan analisisnya. Kedua jurnal juga tidak
menyertakan reaksi yang terjadi pada saat analisis kadar kalsium pada ikan teri
secara kompleksometer ini dilakukan.

3.2.2. Keterkaitan Antar Konsep


Kedua jurnal yang direview antar konsepnya sangat mirip sehingga antar
konsep tidak ada perbandingan atau tidak dapat membandingkan secara rinci
karena kadar kadar indikator penelitiannya semua hampir sama.

3.2.3. Kemutakhiran Isi dan Materinya


Isi dan materinya dapat dikatakan tidak mutakhir. Antara jurnal pertama dengan
jurnal kedua pembanding sangat banyak kesamaan dan dapat dikatakan bahwa
penelitian ini kurang mutakhir. Tahun terbit jurnal memang terbaru, 2019, dan
2018 namun sudah banyak jurnal lainnya yang membahas hal yang serupa atau
mirip maupun bersangkutan dengan materi yang dibahas pada kedua jurnal yang
direview ini.

6
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
a. Analisa Kompleksometri atau disebut juga titrasi kompleksometri atau
kelatometri adalah jenis analisa dengan titrasi antara bahan yang dianalisis dan
titrat yang akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini
disebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks.

b. Metode analisis yang digunakan pada kedua jurnal yaitu metode analisis
kompleksometri kadar natrium pada ikan teri yang diuji dengan tiga sampel uji.
Prinsip titrasi kompleksometri adalah larutan yang mengandung ion (Ca2+) akan
membentuk kompleks dengan EDTA sehingga kadar dapat diketahui. Dimana
Na2EDTA bertindak sebagai ligan (H2Y2) dan memiliki banyak keunggulan
diantaranya selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam,
dapat bereaks icepat dengan banyak jenis ion logam.

c. Sampel uji pada kedua jurnal yang direview ini adalah ikan teri, dimana jurnal
kedua menggunakan sampel ikan teri basah dan ikan teri kering yang dijual di
pasar Smep Bandar Lampung sedangkan jurnal pertama menggunakan sampel
ikan teri segar dan ikan teri asin

7
DAFTAR PUSTAKA

Miefthawati, N. P., Gusrina, L., & Axela, F. (2019). Penetapan kadar kalsium pada ikan
kembung segar dan ikan kembung asin secara kompleksometri. Jurnal Analisis Kesehatan
Klinikal Sains, 1(1), 1-9.

Sr, G. A. R., & Nofita, N. (2018). Penetapan Kadar Kalsium Pada Ikan Teri Basah Dan Ikan Teri
Kering Yang Dijual Di Pasar Smep Bandar Lampung Dengan Menggunakan
Kompleksometri. Jurnal Analis Farmasi, 3(3), 192-198.

8
LAMPIRAN

Jurnal Pertama :

Jurnal Kedua :

Anda mungkin juga menyukai