Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR KIMIA ANALISIS

Disusun Oleh :

Ainul Latifah
M.Farisz ELfario Aritonang

Kelas : 1 KA

Politeknik Negeri Sriwijaya


Jurusan Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pengantar Kimia Analis tentang Penggolongan kimia analisis dan tahapan kimia analisis
meliputi cabang-cabang kimia,kimia analisis kualitatif maupun kuantitatif,tahapan kimia
analisis ,metode analisis kimia dan kesalahan dalam menganalisis kimia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalm rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai analisis kimia.Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.Untuk kedepannya dapt memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang prosedur analisis ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palembang,12 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3.Tujuan……………………………………………………..……………………………..1
1.4. Manfaat………………………………….……………………………………………….2
BAB II ISI
2.1 Penggolongan kimia analisi.......................................................................................... ..5
2.2 Tahapan kimia analisis ......................................................................................... …….11
2.3. metode analisis kimia……………………………………………………………………13
2.4 kesalahan dalam analisis kimia…………………………………………………………14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................... ……….15
3.2 Saran.................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kimia analitik merupakn cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-
cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif.Analisis kualitatif
berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analisis
kuantitatifberhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel.Untuk menganalisis
kuantitatif, tipe yang dianalisis dikelompokkan berdasarkan sifat informasi yang
dicari,ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan.
Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia annorganik,kimia
organic,kimia fisikdan biokimia maka kimia analitik mempunyai penerapan yang lebih luas.
Untuk melakukan suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara
lain keterangan waktu yang ada dan biaya yang tersedia.Penerapan kimia analitik cukup luas
artinya tidak hanya berperan dalam bidang kimia saja tapi juga diterapkan pada bidang-
bidang lain maupun masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan:
1. Apa pengertian dari kimia analitik?
2. Apa saja penggolongan dalam kimia analitik ?
3. Bagaimana tahapan dalam kimia analitik ?
4. Bagaiman metode yang digunakan ?
5. Apa saja kesalahan yang terjadi dalam menganalisis kimia ?

1.3. Tujuan
2. Mengetahui pengertian kimia analitik
3. Mengetahui penggolongan kimia analitik
4. Mengetahui tahapan kimia analitik
5. Mengetahui metode yang digunakan dalan menganalisis kimia
6. Mengetahui apa saja kesalahan yang terjadi dalam menganalisis kimia
1.4. Manfaat
2. Menambah pengetahuan tentang penggolongan kimia analitik
3. Menambah pengetahuan tentang tahapan dalam menganalisis kimia
4. Menjadi refresi bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGGOLONGAN KIMIA


Kimia anaalisis merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari bagaimana
pemisahan dan menyelidiki suatu zat atau baahan untuk mengetahui komposisi, struktur
dan fungsi kimianya.cabang-cabang kimia terbagi menjadi empat macam,yaitu :

1. Kimia Analitik
Kimia Analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentangpemisahan
dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan ataupengukuran
unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode analisiskimia. Kimia
analitik terbagi menjadi dua yaitu :

1.1.Kimia analisis kualitatif


Kimia analisis (pemisahan dan identifikasi )
Analisis kualitatif menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawa analit atau kation, baik
organik maupun anorganik dalam cuplikan berdasarkan sifat fisik dan kimianya..Macam -
macam cuplikan yang akan dianalisis secara kualitatif berupa :

a. Larutan
Cuplikan yang berupa larutan : Larutan ini diuapkan dalam cawan porselen dengan
api kecil sekali, tes uap ini dengan kertas lakmus merah basah, jika kertasnya berubah
menjadi biru, suatu indikasi ada NH3. Kemudian ditest denga lakmus biru basah, jika
berubah menjadi merah, maka ada HCl yang menguap. Jika larutan bersifat basa, larutan ini
diuapkan sampai kering dan ada endapan yang tertinggal dengan cawan porselen yang lain.
Cuplikan yang bersifat basa ditambahkan HNO3 encer dan semua kation berubah menjadi
Nitrat. Jika Cuplikan bersifat asam, diuapkan lalu tertinggal zat padat, maka asam bebas
harus dihilangkan sebelum penyelidikan dilanjutkan.

b. Logam Dan Campuran Logam


Cuplikan yang berupa logam atau campuran logam : Larutan ini dilarutkan dalam
HNO3 pekat dengan Bj = 1.2, uapkan larutan ini sampai hampir habis, kemudian
ditambahkan air. Kebanyakan logam dan campuran logam akan larut menjadi Nitrat.

C. Non-Logam
Cuplikan yang berupa zat padat non-logam : Cuplikan ini digerus sehalus mungkin
untuk mempercepat kelarutan dalam air. Ambil cuplikan yang telah halus sebanyak makro,
ditambah air sampai tepat larut, volume total yang dipakai jangan melebihi 100 ml, jika
smpai 100 ml tidak laurut, dipisahkan dengan penyaringan dan hasilnya dicampur dengan
Aquaria (3 vol. HCl pekat + 1 vol. HNO3 pekat). Larutan yang sudah diperoleh dari cara
diatas mengaNdung beberapa katil, kemudian larutan ini ditambahkan HCl encer 2N.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji yaitu,reaksi kering dan reaksi
basah.reaksi kering dapat digunakan pada zat padatan sedangkan reaksi basah untuk zat
larutan.kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimikro dengan
hanya modefikasi kecil saja.
a. Reaksi Kering
Beberapa logam mempunyai warna yang spesifik sehingga dilakukan uji warna nyala
sebagai salah satu cara identifikasi kation dengan reaksi kering.
Untuk uji reaksi kering maka metode yang dilakukan adalah
i. Reaksi nyala dengan kawat nikrom
ii. Reaksi nyala beilstein
iii. Reaksi nyala untuk borat

b. Reaksi Basah
Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang umumnya digunakan
senyawa NO3- yang membentuk cincin coklat jika direaksikan senyawa fero solfat dan
H2SO4.Namun lain halnya dengan senyawa borat jika ditambah methanol kemudian
dipanaskan dengan nyala api maka menghasilkan asap atau uap berwarna hijau.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hokum
kesetimbangan masa sangat berguna untuk menentukan kemana arah reaksi.Contohnya reaksi
redoks,reaksi asam-basa,kompleks dan reaksi pengendapan.Sedangkan berdasarkan sifat
fisiknya dapat diamati langsung secara organoleptis seperti bau,warna,menghasilkan
gelembung gas ataupun endapan.
1.2.Kimia analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif menyatakan jumlah /kadar suatu unsur atau senyawa ,analit dalam
sebuah cuplikan.sebelum melakukan analisis kuantitatif perlu ada informasi mengenai
sampel.

Analisis kuantitatif juga terbagi dalam 4 tipe, yaitu :


 Analisis proksimat ; analisis yang tidak memperlukan ketepatan
 Analisis konstituen : analisis suatu unsur atau senyawa dalam jumlah yang sangat
kecil.
 Analisis parsial : analisis terhadap suatu atau beberapa unsur atau senyawa`
 Analisis komplit : semua analisis unsur atau senyawa pada bahan`.

Kelompok kimia berdasarkan pada persentase analit,yaitu :


 Analisis kontstituen pertama ( mayor) : jika analit 1 %dari sampel.
 Analisis konstituen kecil ( minor ) : jika analit 0,01 – 1 %.

Kelompok kimia berdasarkan ukuran sampel, yaitu :


 Analisis makro bila lebih dari 0,1 gram
 Analisis semimakro bila sampel beratnya 10 -100mg
 Analisis mikro, bila sampel beratnya 1- 10mg
 Analisis ultramikro, bila sampel beratnya 1 mikrogram.

Klasifikasi atau penggolongan metode Analisis secara Kuantitatif menurut ahli kimia :

a. Metode Volumetrik
Berdasarkan volume larutan dari pereaksi yang bereaksi sempurna dengan analit.

b. Metode Grafimetri
Berdasarkan massa dari analit yang ditimbang dengan neraca yang teliti.

c. Metode Elektroanalitik
Meliputi pengukuran potensial (volt) arus listrik (yang diperlukan lewat analit), tahanan,
kuantitas listrik (coloumb).

d. Metode Spektroskopik
Berdasarkan pengukuran dari interaksi antara radiasi elektromagnetik dan atom atau
molekul - molekul. Bisa juga dikatakan hasil radiasi yang disebabkan oleh analit (Hk.
Lambert and Bers).
e. Metode titrimetric
Berdasarkan analit yang direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga jumlah zat-zat
yang bereaksi itu ekivalen.
Metode yang lainnya :
 Massa spektroskopi
 Peluruhan radioaktif
 Reaksi panas dan reaksi kimia
 Thermal konduktifitas
 Aktifitas optik
 refluktil indeks

Kimia analitik digunakan dalam berbagai bidang seperti:

a. Pengaruh komposisi kimia terhadap sifat fisik.


Efisiensi suatu katalis, sifat mekanis dan elastisitas suatu logam, kinerja suatu bahanbakar
sangat ditentukan oleh komposisi bahan-bahan tersebut.

b. Uji kualitas.
Analisis kimia sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas udara di sekitar kita,
airminum yang kita gunakan, makanan yang disajikan. Dibidang industri, analisis
kimiadigunakan secara rutin untuk menentukan suatu bahan baku yang akan
digunakan,produk setengah jadi dan produk jadi. Hasilnya dibandingkan denganspesifikasi
yangditetapkan. Bidang ini disebut pengawasan mutu atau
quality controll.

c. Penentuan konsentrasi bahan/senyawa bernilai tinggi.


Analisis kimia digunakan pada penentuan kadar lemak dalam krim, kadar proteindalam
suatu makanan atau bahan pangan, kadaruranium dalam suatu bijih tambang.

d. Bidang kedokteran.
Untuk mendiagnosis suatu penyakit pada manusia diperlukan suatu analisis kimia,sebagai
contoh : tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali dalam darahmenunjukkan
adanyagangguan fungsi liver. Tingkat konsentrasi gula dalam darahdan urin menunjukkan
penyakit gula.

e. Penelitian.
Sebagian besar penelitian menggunakan kimia analitik untuk keperluanpenelitiannya.
Sebagai contoh pada penelitian korosilogam, maka ditentukan berapa konsentrasi logam yang
terlarut ke dalam lingkungan air. Di bidang pertanian, suatu lahan pertanian sebelum
digunakan, maka tingkat kesuburannya ditentukan dengan mengetahui tingkat konsentrasi
unsur yang ada di dalam tanah,misalnya konsentrasi N, P, K dalam tanah.

2. Kimia Organik
Percabangan studi ilmiahdari ilmu kimia mengenai struktur, sifat,komposisi,reaksi,dan
sintesis senyawa organik.Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen,dan
dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen,oksigen, fosfor,halogen dan belerang.

3. Kimia Anorganik
Cabang kimiayang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua
senyawa kimiakecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut
senyawa organic
TABEL PERBEDAAN ANORGANIK DAN ORGANIK

No Senyawa Organik Senyawa Anorganik


1 Kebanyakan berasal dari makhluk Berasal dari sumber daya alam mineral bukan
hidup makhluk hidup
2 Mudah terbakar Tidak mudah terbakar
3 Strukturya lebih rumit Strukturnya sederhana
4 Mengandung unsur karbon Tidak semua senyawa anorganik memiliki
unsur karbon
5 Hanya larut dalam pelarut organik Dapat larut dalam pelarut air atau organic
6 CH4,C2H5OH,C2H6 Dsb NaF,NaCl,NaBr,NaI,Dsb

4. Kimia Fisik
Bagian penting dari ilmu ini adalah termodinamika kimia,kinetikakimia,kimia
kuantum,elektrokimia,kimia permukaandankimia padatan,danspektroskopi. Kimia fisik juga
penting bagiilmu material modern

5. Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yangmempelajari struktur dan fungsikomponen
selular,sepertiprotein,karbohidrat,lipid,asamnukleat,danbiomolekullainnya. Zaman sekarang
fokus utama biokimia murni adalahmemahami bagaimana molekul biologis menimbulkan
proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya sangat berhubungan
dengan studi dan pemahaman seluruhorganisme.Saat ini, penemuan-penemuan biokimia
digunakan di berbagai bidang, mulai darigenetikahinggabiologi molecular dan
daripertanianhinggakedokteran.Penerapan biokimia yangpertama kali kemungkinan adalah
dalam pembuatanrotimenggunakankhamir,sekitar 5000tahun yang lalu.

Metode Instrumental/ Modern


Yaitu metode yang mnggunakan peralatan yang modern yang terdiri dari :
a. Electrical methods (metode listrik )
Yang mengukur arus,tegangan atau hambatan ( resistensi ) yang berhubungan
dengan konsentrasi dari suatu ion.Yang termasuk metode ini adalah
voltametrik,coulometrik,potensiometrik dan konduktometrik.
b. Optic methods ( metode optic )
Visible spectrophotometri
UV spectrophotometri
IR spectropjotometri
Atomic absorption spectrophotometri
c. Emission methods ( metode emisi )
d. X- ray fluorescence methods
e. Kinetic methods
f. dll

2.2. Tahapan Analisis Kimia

1.Melakukan analisis kimia


Dalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh
hasilanalisis kimia yang tepat dan teliti.Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu
memperhati-kan dua hal berikutini ;-
 Informasi analisis apa yang diperlukan
Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat ketepatan dan ketelitian hasil analisis
yangdiperlukan dan tipe sampel yang akan dianalisis.
 Metode analisis yang harus digunakan
Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitian
tentumemerlukan metode analisis tertentu. Selain itu untuk memilih metode
analisis,diperlukan bahan kimia dan peralatan tertentu.

 Pengambilan sampel (sampling).


Masalah utama dalam sampling adalah pengambilan sampel secara representatif. Hal
ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara keseluruhan tidak homogen.

 Persiapan sampel untuk analisis.


Tahap ini meliputi pengeringan sampel, pengukuran sampel dan pelarutan sampel.
 Pengeringan sampel.
Pengeringan sampel dilakukanuntuk menghilangkan kadar air yang ada dalam
sampel. Pengeringan sampeldilakukan menggunakan oven dengan suhu 100
–110 C sampai mencapai beratkonstan.
 Penimbangan atau pengukuran volume sampel.dalam analisis kuantitatif, sampel yang
dianalisis harus diketahui secara kuntitatif berat atau volume sampel.

 Pelarutan sampel.
Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarut yang dapatmelarutkan sampel
secarasempurna. Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi ;
air, pelarutorganik, pelarut asam (asamencer, asam kuat, asam campuran) serta
peleburan.

 Pemisahan senyawa pengganggu.


Kebanyakan metode analisis kimia bersifat selektif hanya untuk unsur atau
senyawayang dianalisis. Ada beberapa metode analisis yang tidak selektif, karena
adanyaunsur atau senyawa pengganggu.Untuk itu unsur atau senyawa pengganggu
harus dipisahkan dari sampel yang akandianalisis. Metode yang paling mudah
untuk pemisahan unsur/senyawa penggangguadalah pengendapan. Metode yang
lain adalah ekstraksi pelarut dan kromatografi.

 Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui.Metode analisis kuantitatif


digunakan untuk menentukan kadar unsur/senyawa.

 Perhitungan, pelaporan dan evaluasi hasil analisis.


Setelah melakukan analisis secara kuantitatif, maka perlu dilakukan perhitunganuntuk
mendapatkan jumlah analit dalam sampel. Termasuk memperhitungkanberapa berat
sampel (untuk sampel padat) atau volume sampel (untuk sampel cair)dan juga faktor
pengenceran.Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan
danketelitiannya.
2.3. Metode Dalam Analisis Kimia
Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun
yangmenggunakan instrumen adalah sebagai berikut ;

1. Gravimetri.
2. Titrasi (volumetri) : meliputi titrasi Asam-basa, Pengendapan, Pembentukan komplek,
Oksidasi- reduksi.
3. Ekstraksi
4. Kromatogarfi
5. Elektro analisiskimia :meliputiPolarografi, Potensiometri, Konduktometri.
6. Spektrofotometri :meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar
Infra merah (IR),serapan atom.

2.4. Kesalahan - kesalahan Sistematik dalam Analisis

1. Kesalahan Instrumen, disebabkan oleh tidak sempurnanya pengukuran dan daya


listrik yang tidak stabil.
2. Kesalahan Metode, timbul dari sifat kimia atau sifat fisika dari sistem analitik.
3. Kesalahan Individu atau seseorang, disebabkan oleh ketidak pedulian, kurang atensi
atau keterbatasan dari pengalaman.
Soal-soal

Gravimetri

1. Berdasarkan anaalisis kualitatif,abu vulkanik mengandung silica ( Si ),100 gram sampel


abu vulkanik direaksikan hingga semua Si bereaksi membentuk SiO2.Setelah diendapkan,
diperoleh SiO2 sebanyak 120 gram.Tentukan persentase dalam abu vulkanik.(Ar Si = 28,Ar
O =16 )

PENYELESAIAN

Menentukan massa Si dalam SiO2

Dalam SiO2 terdapat 1 atom Si

Massa Si dalam SiO2 = 1 x Ar Si x massa SiO2

Mr SiO2

= 28 x 120

60

= 56 gram

Menentukan persentase Si dalam abu vulkanik

Kadar Si = massa Si x 100 %

Massa sampel abu

= 56 x 100%

100

= 56 gram

Volumetri ( titrasi )

2.Sebanyak 25 ml larutan HCI dititrasi dengan larutaan NaOH 0,I M menggunakan indicator
penolptalein.Ternyata, diperlukan 20 ml larutan NaOH untuk mencapai titik
ekivalen.Tentukan konsentrasi asam klorida.
Jawab

MHCI x VHCI = M NaOH x VNaOH

MHCI x 25 mL = 0,1 x 20mL

MHCI = 0,08 M

3.Hitung konsentrasi molar etanol dalam suatu larutan aquades yang mengandung 2,3 gram
C2H5OH ( 46,07 g/mol ) dalam 3,5 L larutan.

Jawab

1 mol C2H5OH
Mol C2H5OH = 2,3 gram C2H5OH x
46,07 gr C2H5OH

= 0,04992 mol C2H5OH

0,04992 𝑚𝑜𝑙 𝐶2𝐻5𝑂𝐻


M C2H5OH =
3,5 L

= 0,014 3 mol C2H5OH/L

4.Jelaskan pembuatan 5 L larutan 0,1 M Na2CO3 ( 105,99 g/mol ) dari padatan standar
primer

Jawab

Mol Na2CO3 = volume larutan (L ) x CNa2CO3 ( mol/L )

Mol Na2CO3 = 5L x 0,1 x mol Na2CO3

= 0,5 mol Na2CO3

Gr Na2CO3 = 0,5 mol Na2CO3 x 105,99 gram Na2CO3

1mol Na2CO3

= 53 gr

5.Hitung molaritas K+ dalam larutan aq yang mengandung 63,3 ppm K3Fe( CN )6 (329,2
g/mol)
Jawab

Larutan ini mengandung 63,3 g solute per 106 gram larutan .anggap kerapatan larutan sama
dengan kerapatan air murni yaitu 1 g/mol atau 1000g /L

Massa K3Fe(CN)6 = 63,3 mg

Mol K3Fe(CN)6 = 63,3/329

= 0,1924 mmol

Molaritas K3Fe(CN )6 = 0,1924mmol/1000ml

= 1,924 .10-4M

Karena 1 K3Fe(CN)6 mengion menjadi 3 K+ maka molaritas K+ = 3. 1,924.10-4M

= 5,772.10-4M
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara
melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia.Analisis kimia digolongkan
menjadi analisis kimia kuantitatif dan kualitatif.

Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menentukan jumlah atau
banyaknya kadar zat dalam sampel.Analisis kuantitatif berhubungan dengan unsur,ion, atau
senyawa apa dalam suatu sampel.Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk
menemukan dan mengidentifikasi suatu zat.Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji
yaitu reaksi basah dan uji reaksi kering.

B.Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.


Daftar Pustaka

http://www.academia.edu

https://dutastikeskpb.blogspot.com

https://id.m.wikipedia.org

https://arumfanila.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai