Anda di halaman 1dari 12

ANALISA KUANTITATIF

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Indriana Boroallo

NIM : NH0519031

KELAS : FARMASI A

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq,serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN ini dengan baik
dan dengan tepat waktu.Shalawat dan salam selalu kami sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga akhir dan aman untuk
kita umatnya.sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan judul “ANALISA
KUANTITATIF”

Dalam penyusunan laporan ini tentu kami mengalami masalah, namun itu
semua dapat teratasi dengan berbagai dukungan dan bimbingan dari pihak
lain.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang telah senantiasa memberikan
saran dan kritik dalam penyusunan makalah ini.
Demikian penyusunan dari laporan ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, guna menjadi acuan bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang dan demi kesempurnaan dari makalah.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, 07 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………….

Daftar Isi…………………………………………………..

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………………………….
B. Rumusan masalah………………………………

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Analisa Kuantitatif……………………………


B. Macam-Macam Analisa Kuantitatif………………………….

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut
penetuan jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sampel. Analisis
kuantitatif terdiri atas volumetri, gravimetri, titrimetri (asidimetri dan
alkalimetri), presipitrimetri, iodometri, dan spektrometri.
Analisa volumetri merupakan salah satu metode dari analisa kuantitatif
yang bertujuan menentukan banyaknya suatu zat dalam volume tertentu,
Gavimetri adalah suatu teknik pengukuran kadar dalam suatu bobot
tertentu, titrimetri adalah analisis dengan titrasi menggunakan asam atau
basa.
Presipitrimetri adalah cara titrasi dimana terbentuk endapan (presipilat),
iodometri ialah salah satu bentuk pengukuran dari suatu oksidator
menggunakan larutan kalium iodida, dan spektrometri merupakan
penentuan kadar suatu zat berdasarkan hasil analisa spektrum zat atau
berdasarkan transmitasi larutan terhadap cahaya pada panjang gelombang
tertentu menggunakan instrumen spektometri.
Jadi, dengan analisis kuantitatif banyaknya zat dapat dipastikan atau kita
tentukan. Analisis ini akan lebih efektif jika kita sudah mengetahui bahwa
sampel tersebut mengandung senyawa yang kita duga sebelumnya.
Analisis ini pun juga banyak jenisnya, gak mungkin dong, misal senyawa
yang kita analisis bukan asam basa tapi menggunakan analisis secara
asidimetri atau alkalimetri.
Artinya, teknik-teknik analisis kuantitatif harus tepat dalam
penggunaannya. Seperti analisis-analisis sebelumnya, sifat-sifat dan
karakter dari senyawa yang akan dianalisis penting kita ketahui.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian Analisa Kuantitatif
2. Untuk mengetahui Macam-Macam Analisa Kuantitatif

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisa Kuantitatif


Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui
kadar suatu zat (Svehla, 1985). Analisa kuantitatif berkaitan dengan
penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan
sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian
besar sampel yang di analisis (Day dan Underwood, 2002).Pengertian lain
dari analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran bahan
(Sumardjo, 1997).

B. Macam-Macam Analisa Kuantitatif


Secara garis besar metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif dibagi
menjadi dua macam yaitu kimia analisis kuantitatif instrumental, yaitu
metode analisis bahan-bahan kimia menggunakan alat-alat instrumen, dan
analisa kimia konvensional.

Metode dalam analisa kuantitatif dibedakan menjadi 2 bagian:


1. Metode gravimeter, yaitu penetapan kadar suatu unsur atau senyawa
berdasarkan berat, tetapnya dengan cara penimbangan. Cara dilakukan
dengan unsur atau senyawa yang diselidiki dan bahan yang menyusunnya.
Bagian terbesar yang dilakukan metode gravimetri adalah perubahan unsur
berat tetapnya. Berat senyawa selanjutnya dapat dianalisa berdasarkan
jenis senyawa (khoppar, 1990)..
Metode volumetri, adalah analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara
menambahkan sejumlah larutan baru yang lebih diketahui kadarnya.
Dengan mengetahui jumlah larutan baru yang ditambahkan dan reaksinya
berjalan secara kuantitatif sehingga senyawa yang dianalisis dapat dihitung
jumlahnya (Sumardjo, 1997).
2. Volumetri merupakan suatu cara analisis kuantitatif dan reaksi kimia. Pada
analisis ini zat yang akan ditentukan kadarnya direaksikan dengan zat
lainnya telah diketahui konsentrasinya sampai tercapai suatu titik
ekuivalensi hingga kepekatan zat yang kita cari dapat dihitung. Larutan
yang kita ketahui konsentraasinya dengan teliti disebut larutan standar.
Larutan ini biasanya diteteskan dari buret ke dalam erlenmeyer yang
mengandung reaksinya selesai. Proses ini dinamakan titrasi. Titik dimana
terjadi perubahan karena indikator disebut titik titrasi. Titik ini seharusnya
jatuh pada titik yang bersamaan, tetapi hal ini sulit karena kesulitan dalam
mencari indikator yang pH intervalnya mendekati pH ekuivalen.
Perbedaan antara titik ekuivalen dengan titik titrasi disebut kesalahan
titrasi (Day dan Underwood, 2002). Indikator adalah asam organik lemah
atau basa organik lemah yang dalam larutan akan terionisasi sebagian
dimana warna yang terionisasi berbeda dengan warna yang tak terionisasi
(Sumardjo, 1994).
Analisis volumetri merupakan suatu analisa untuk menentukan suatu
volume larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Biasanya untuk
mengukur volume larutan standar tersebut harus ditambahkan dengan
melalui alat yang disebut buret. Proses penambahan larutan standar ke
dalam larutan yang ditentukan sampai terjadi reaksi yang sempurna
disebut titrasi (Lehninger, 1995).

Reaksi dalam volumetri dibedakan menjadi 3:


a. Reaksi netralisasi adalah suatu proses terbentuknya garam dari reaksi asam
dan basa. Contoh reaksi: HCl + NaOH  NaCl + H2O.
b. Reaksi pengendapan atau pembentukan senyawa kompleks. Reaksi
meliputi pembentukan ion-ion kompleks atau pembentukan molekul netral
yang terdisosiasi dalam larutan (Khoppar, 1990). Contoh reaksi: AgNO 3 +
NaCl  AgCl + NaNO3, KCN + AgNO3  K{Ag(CN)2} + KNO3,
K{Ag(CN)2} + AgNO3  Ag{(CN)2} + KNO3.
c. Reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung
secara serentak, dimana jumlah elektron yang dilepaskan pada oksidasi
harus sama dengan elektron yang didapatkan pada reduksi, Contoh reaksi:
2FeCl3 + SnCl2  2FeCl2 + SnCl4. (Surakiti, 1989)

Analisa volumetri dapat dibedakan menjadi:


1) Asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri: bila yang diketahui
konsentrasi asamnya. Alkalimetri adalah apabila konsentrasi
basanya diketahui.
2) Oksidimetri dibagi menjadi dua yaitu permanganametri dan
kromatometri. Permanganametri sebagai oksidatornya adalah
KMnO4. Reaksinya: MnO4- + 8H+  Mn2+ + 4H2O. Kromatometri
bila kita mamakai oksidator K2Cr2O7. Reaksinya: Cr2O72- + 14H+ 
Cr.
3) Kalorimetri adalah titrasi dengan iodium secara tidak langsung.
Iodometri adalah titrasi dengan iodium secara langsung.
Reaksinya: I2 + 2S2O32-  2I- +S4O62- I2 + 2e-  2I- I + e-  I- (Day,
dan Underwood, 2002).
1. Titrimetri
Titrimetri adalah suatu cara analisis yang berdasarkan pengukuran volume
larutan yang diketahui konsentrasinya secara teliti (titran/penitar/larutan
baku) yang direaksikan dengan larutan sampel yang akan ditetapkan
kadarnya. Analisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis
kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan
baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi
antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara
kuantitatif.
2. Gravimetri
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik
untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui
dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah
melalui proses pemisahan.
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan
pada pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan
pengukuran berat dari suatu endapan. Analisis gravimetri merupakan
analisis dimana sampel dilarutkan ke dalam akuades. Kemudian analit
diubah menjadi bentuk endapan yang dapat dipisahkan dan ditimbang.
Endapan terbentuk terutama untuk analit-analit yang dalam bentuk
garamnya adalah garam sukar larut. Dengan demikian sebagian besar
garam analit tersebut akan mengendap. Namun demikian ada sejumlah
sedikit analit yang tidak terendapkan dan masih dalam bentuk ionnya yang
terlarut dalam larutan akuades.Bamyaknya ion yang terlarut dalam larutan
tergantung dari besarnya konstanta hasil kali kelarutan (Ksp).

Fungsi dan tujuan


Tujuan gravimetri adalah untuk mengetahui berat suatu sampel yang
semula berupa serbuk yang dilarutkan kemudian dilarutkan kembali
dengan suatu senyawa atau unsur lain yang kemudian diendapkan

Mekanisme kerja atau cara kerja


Langkah –langkah dalam analisa gravimetri adalah sebagai berikut :
1. Cuplikan ditimbang dan dilarutkan sehingga partikel yang akan
diendapkan dijadikan  ion-ionnya.
2. Ditambah pereaksi agar terjadi endapan.
3. Proses pemisahan endapan / penyaringan endapan
4. Mencuci endapan dan mengujinya secara kualitatif
5. Proses pengeringan endapan / pengovenan
6. Perhitungan kadar dengan stokiometri

Dasar dan cara analisis gravimetri meliputi:


1. Cara pengendapan
Sejumlah sampel dilarutkan kemudian langsung ditambahkan suatu
pereaksi untuk mengubah zat yang kadarnya akan ditetapkan menjadi
senyawaan baru berupa endapan yang bobotnya dapat diketahui
dengan penimbangan.
2. Cara penguapan
Pada cara ini dilakukan dengan penguapan sampel dengan bantuan
panas atau pereaksi tertentu. Cara ini kadang-kadang dinamakan cara
evolusi.
3. Cara pengendapan elektrolisis
Elektrolisis juga dapat dipakai untuk memisahkan suatu unsur atau
senyawa dari suatu sampel pada potensial tertentu yang kemudian
bobotnya dapat diukur.

Tahapan kerja dalam analisis gravimetri, yaitu meliputi: penimbangan,


pelarutan, pemanasan, pengendapan, penyaringan, pencucian,
pemijaran, pendinginan, dan penimbangan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimplan
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui
kadar suatu zat (Svehla, 1985). Analisa kuantitatif berkaitan dengan
penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan
sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian
besar sampel yang di analisis (Day dan Underwood, 2002).Pengertian lain
dari analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran bahan
(Sumardjo, 1997).

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai