KIMIA PERTANIAN
ACARA II
Oleh :
NIM : A1E015024
Rombongan :9
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang
cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau
senyawa dalam larutan. Berdasarkan jenis reaksinya, maka titrasi dikelompokkan
menjadi empat macam titrasi yaitu :
Titrasi pengendapan
Titrasi kompleksometri
Eksperimen ini bertujuan untuk mengamati reaksi bahan kimia sederhana yang
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasi unknown
melalui test reaktivitasnya.
Mahasiswa dapat membuat larutan baku asam oksalat 0,1 M secara teliti sebanyak
50 mL
Volumetri
Volumetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara
mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti, lalu
mereaksikannya telah diketahui dengan larutan yang akan ditentukan
konsentrsainya (Irfan, 2000 (Haryadi, 1990).
Gafimetri
Gafimetri adalah suatu teknik pengukuran kadar dalam suatu larutan yang biasa
berupa garam garam klorida. (Rosenberg , 1994).
Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam yang
diukur jumlah asam atau garam (Underwood, 1990).
Presipitrimetri
(Underwood, 1990).
Idiometrri
Idiometri ialah salah satu bentuk pengukuran dari suatu oksidator dengan
mempergunakan larutan kalium iodo yang berlebihan dimana I2 yang
dibebabskan dengan titrasi kembali dengan mempergunakan kalium kosulfat.
(Rosenberg , 1994).
Spektometri
Adalah penentuan kadar suatu zat berdasarkan hasil analisa spektrum zat atau
dengan berdasarkan transmitasi larytan terhadap cahaya pada panjang gelombang
tertentu dengan menggunakan instrumen spektometri (Rosenberg , 1994).
(Meuthia, 2011)
Titrasi asam basa melibatkan asam dan basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Pada saat titik ekuivalent,
maka proses titrasi dihentikan, kemudian didapat volume titrant, volume dan
konsentrasi titer maka kita bias menghitung kadar titrant.
- Titrasi langsung
- Titrasi kembali
Digunakan untuk reaksi titrasi yang berlangsung agak lambat
- Titrasi blanko
Dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh zat pereaksi,
pelarut, atau kondisi percobaan.
(Meuthia, 2011)
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi, gelas
piala 100 mL, batang pengaduk, labu takar 250 mL, pipet tetes, label, buret, dan
labu Erlenmeyer.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larutan NaOH, larutan
standard asam oksalat 0,1 M, indicator fenolftalin, larutan HCl, aquades, larutan
KI, larutan pemutih, larutan kanji, larutan MgSO4, larutan AgNO3, HNO3, BaCl3,
baking soda,
B. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
Table Analisa Qualitatif
Percobaan 3
gr = 0,1 x 0,005 x 12
= 630
Percobaan 4
mol NaOH 2
mol COOH 2 = 1
Percobaan 1
0,002 MNaOH x 0,0276= 0,1 x 0,01 x 2
MNaOH = 0,0109
0,002
MNaOH = 0,0276
= 0,18
Percobaan 2 = 0,07
mol HCL 1
mol NaOH = 1
0,18+0,07
MNaOH = 2
= 0,125
Percobaan 1 Percobaan 2
= 0,14375 = 0,13125
B. Pembahasan
Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari
sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang
ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi
secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut.
Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri disebut
juga analisa titrimetri. Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa
titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:
1. Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam
waktu yang tidak terlalu lama
2. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat
kesetaraan yang pasti dari reaktan
3. Reaksi harus berlangsung sempurna
Pereaksi yang digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan baku.
Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat zat baku yang ditimbang
secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal dengan pembakuan.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Khoppar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Organik. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.