Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA PERTANIAN

ACARA II

ANALISA QUALITATIF DAN VOLUMETRI

Oleh :

Nama : Dewi Puspitasari

NIM : A1E015024

Rombongan :9

Asisten : Yeni Fatimah

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2015
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara garis besar jenis analisis dikelompokan menjadi : analisis secara


fisik,kimia, fisikokimia, mikrobiologis, organoleptik. Analisis berasal dari bahasa
latin yaitu analusys yang berarti melepaskan. Secara umum analisis dapat
diartikan usaha pemisahan satu-kesatuan materi bahan menjadi komponen-
komponen penyusunnya sehingga dapat diketahui lebih lanjut. Analisis juga dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif adalah analisa yang menyangkut identifikasi zat, yaitu


unsur atau senyawa apa yang ada di dalam suatu contoh, sedangkan analisis
kuantitatif adalah analisa mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di dalam
suatu contoh, zat yang ditentukan sering disebut sebagai zat yang di inginkan atau
analit ( dapat terdiridari sebagian kecil atau besar dari contoh yang dianalisa).

Analisa volumetri merupakan suatu analisa kuantitatif yang


dilakukan dengan jalan mengukur volume larutan yang telah diketahui
dengan teliti. Larutan tersebut harus dapat bereaksi secara kuantitatif dengan
larutan zat yang akan diukur dengan volumenya tertentu.

Analisis Volumetri disebut juga Titrimetri karena proses analisanya berupa


titrasi,dimana larutan standar (pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan di dalam
buret yang digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditentukan jumlah
analitnya. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat
konsentrasinya. Analisis titrimetri di dasarkan pada reaksi kimia antara kompnen
analit dengan titran

Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang
cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau
senyawa dalam larutan. Berdasarkan jenis reaksinya, maka titrasi dikelompokkan
menjadi empat macam titrasi yaitu :

Titrasi asam basa

Titrasi pengendapan

Titrasi kompleksometri

Titrasi oksidasi reduksi


B. Tujuan

Analisa Qualitatif Anion

Eksperimen ini bertujuan untuk mengamati reaksi bahan kimia sederhana yang
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasi unknown
melalui test reaktivitasnya.

Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat

Mahasiswa dapat membuat larutan baku asam oksalat 0,1 M secara teliti sebanyak
50 mL

Titrasi Asam - Basa

Mahasiswa dapat : (1) menetapkan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan


standar asam oksalat; (2) menetapkan konsentrasi larutan HCl
II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisa kimia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Analisa qualitative, yaitu analisa yang bertujuan untuk mencari dan


menyelidiki adanya suatu unsur dalam sebuah sampel.
2. Analisa kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk mencari dan
menyelidiki banyaknya suatu unsur dalam sebuah sampel. (Wahyudin,
2009)

Banyaknya pendekatan yang dapat dilakukan untuk analisa kualitatif. Ion


ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode
analisis kualitatif menggunakan sifat fisika seperti warna, sprektum emisi, dan
medan magnet. Namun demikina, kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan
kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat
yang sederhana. sifat fisika yang dapat diamati langsung adalah warna, bau,
terbentuknya gelembung gas atau endapan. Adapun analisis kualitatif berdasarkan
sifat kimia seperti reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan.
(Wahyudin, 2009)

Macam-macam Analisa Kuantitatif

Volumetri

Volumetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara
mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti, lalu
mereaksikannya telah diketahui dengan larutan yang akan ditentukan
konsentrsainya (Irfan, 2000 (Haryadi, 1990).

Gafimetri

Gafimetri adalah suatu teknik pengukuran kadar dalam suatu larutan yang biasa
berupa garam garam klorida. (Rosenberg , 1994).

Asidimetri dan Alkalimetri

Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam yang
diukur jumlah asam atau garam (Underwood, 1990).

Presipitrimetri

Presipitrimetri adalah cara tirasi dimana terjadi endapan (presipilat)

(Underwood, 1990).

Idiometrri
Idiometri ialah salah satu bentuk pengukuran dari suatu oksidator dengan
mempergunakan larutan kalium iodo yang berlebihan dimana I2 yang
dibebabskan dengan titrasi kembali dengan mempergunakan kalium kosulfat.
(Rosenberg , 1994).

Spektometri

Adalah penentuan kadar suatu zat berdasarkan hasil analisa spektrum zat atau
dengan berdasarkan transmitasi larytan terhadap cahaya pada panjang gelombang
tertentu dengan menggunakan instrumen spektometri (Rosenberg , 1994).

Analisa volumetric adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi


dari sample ditetapkan berdasarkan volume pereaksi yang ditambahkan ke dalam
larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif
dengan pereaksi tersebut. Proses tersebut dikenal sebagai proses titrasi. Oleh
karena itu, analisa volumetric disebut juga analisa titrasi. Suatu reaksi dapat
digunakan sebagai dasar analisa titrasi apabila memenuhi persyaratan :

- Reaksi yang harus berlangsung cepat sehingga titrasi dapat dilakukan


dalam waktu yang tidak terlalu lama.
- Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti sehingga didapat
kesetaraan yang pasti dari reaktan.
- Reaksi harus berlangsung sempurna.

(Meuthia, 2011)

Penetapan kadar dalam titrasi dilakukan dengan berdasarkan perbandingan


volume antarsenyawa yang diuji dengan senyawa standar yang konsentrasinya
diketahui. Perbandingan ini sebenarnya adalah perbandingan mol antara kedua
senyawa tersebut akan mengalami reaksi. Yang termasuk larutan standar ada dua,
yaitu :

1) Larutan standar primer


Larutan yang dibuat dengan seksama dan berdasarkan perhitungan yang
sempurna. Jadi konsentrasi didapat dari hasil perhitungan, karena senyawa
ini bersifat stabil.
2) Larutan standar sekunder
Larutan yang dibuat seadanya dan kadar diketahui setelah dilakukan titrasi
terhadap larutan standar primer atau disebut proses pembakuan.

Proses titrasi dapat dilakukan dengan tahapan :

- Pembuatan larutan standar primer dan larutan standar sekunder


- Pembakuan larutan standar sekunder dengan larutan standar primer
- Penetapan kadar sampel dengan larutan standar sekunder (Hamdani, 2012)

Prinsip Titraai Asam Basa

Titrasi asam basa melibatkan asam dan basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Pada saat titik ekuivalent,
maka proses titrasi dihentikan, kemudian didapat volume titrant, volume dan
konsentrasi titer maka kita bias menghitung kadar titrant.

Titrasi di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan macam


reaksinya adalah titrasi asam basa redoles, pengendapan, dan kompleksometri.
Berdasarkan titran yang dipakai adalah acidimetric, alkalimetri, iodometri,
permanganometri, agentometri, nitrimetri, bromometri, dan bromametri.
Berdasarkan cara penetapan titik akhir titrasi adalah visual, elektrometri, dan
fotomerik. Berdasarkan konsentrasi dan komponen zat uji adalah titrasi makro,
semimikro, dan mikro. Dan berdasarkan teknispelaksanaannya adalah :

- Titrasi langsung
- Titrasi kembali
Digunakan untuk reaksi titrasi yang berlangsung agak lambat
- Titrasi blanko
Dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh zat pereaksi,
pelarut, atau kondisi percobaan.

(Meuthia, 2011)

Disamping itu, berdasarkan pelarut yang digunakan dikenal titrasi bebas


air. Bila suatu larutan titer dibuat daei zat yang kemurniannya tidak pasti
(misalnya mengandung air dengan perbandingan yang berubah ubah, menyerap
CO2, higroskopik), maka konsentrasi larutan yang di data belum dapat dinyatakan
dengan pasti. Oleh karena itu, untuk menyatakan konsentrasi dengan kaakuratan
sampai empat angka yang berarti, maka larutan itu harus dibakukan. Untuk
pembakuan tersebut digunakan zat baku primer. (Meuthia, 2012)

III. METODE PRAKTIKUM


A. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi, gelas
piala 100 mL, batang pengaduk, labu takar 250 mL, pipet tetes, label, buret, dan
labu Erlenmeyer.

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larutan NaOH, larutan
standard asam oksalat 0,1 M, indicator fenolftalin, larutan HCl, aquades, larutan
KI, larutan pemutih, larutan kanji, larutan MgSO4, larutan AgNO3, HNO3, BaCl3,
baking soda,
B. Prosedur Kerja

Analisa Qualitatif Anion

Test CO2 gas

1. 1 mL larutan 10% baking soda dimasukan ke dalam tabung reaksi


2. Tutup tabung reaksi sambil dikocok, lalu kertas pH basah dimasukan
dekat permukaan cairan dalam tabung
3. Beberapa tetes Ba(OH)2 dimasukan ke dalam tabung reaksi
4. Perubahan yang terjadi diamati
5. Prosedur 1-4 dilakukan untuk larutan kapur tulis

Test untuk ion Chloride, Cl-

1. 1 mL larutan 10% garam dapur dimasukan ke dalam tabung reaksi


2. Tutup tabung reaksi sambil dikocok, lalu kertas pH basah dimasukan
dekat permukaan cairan dalam tabung
3. 1 mL AgNO3 ditambahkan ke dalam tabung reaksi dan diteteskan
beberapa tetes HNO3
4. Perubahan yang terjadi diamati

Test untuk Sulfat, SO42-

1. 1 mL larutan 0,1 M MgSO4 dimasukan ke dalam tabung reaksi


2. Tambahkan 1 mL barium chloride (BaCl2) dan beberapa tetes HNO3
3. Perubahan yang terjadi diamati

Test untuk Iodida, I-

1. 1 mL larutan 0,1 M KI dimasukan ke dalam tabung reaksi


2. 1 mL larutan pemutih ditambahkan kedalam tabung reaksi, kocok dan
amati perubahan yang terjadi
3. Beberapa larutan kanji ditambahkan ke dalam tabung reaksi, perubahan
yang terjadi diamati

Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat

1. Untuk membuat larutan 0,1 M asam oksalat sebanyak 50 mL hitung berapa


gram asam oksalat yang harus ditimbang.
2. Sejumlah asam oksalat ditimbang dengan gelas piala 100 mL, encerkan
dengan aquades secukupnya, aduk dengan batang pengaduk sampai
homogen.
3. Larutan asam oksalat dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer
4. Aquades ditambahkan ke dalam labu Erlenmeyer sampai volume 50 mL
5. Berilah label molaritas larutan asam oksalat 0,1 M

Titrasi Asam Basa

1. Buret dibilas dengan larutan NaOH yang akan dipakai


2. Larutan NaOH yang akan dicari konsentrasinya dimasukan ke dalam buret
dengan hati- hati
3. Larutan standard asam oksalat 0,1 M sebanyak 10 mL dimasukan ke dalam
labu Erlenmeyer dengan menggunakan pipet seukuran
4. Ke dalam labu Erlenmeyer ditambahkan 2 tetes indicator fenolftalein
5. Keran buret dibuka secara perlahan dan mulailah titrasi sambil menggojok
labu Erlenmeyer
6. Titrasi dihentikan ketika larutan sudah mencapai titik ekivalen atau dimana
larutan sudah menjadi merah muda
7. Volume larutan NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 10 mL 0,1 M
asam oksalat dicatat. Titrasi dilakukan dua kali, hasilnya dirata rata
8. Konsentrasi larutan NaOH dihitung
9. Tentukan konsentrasi hcl dengan cara yang sama dengan prosedur untuk
NaOH. Yaitu memipet 10 mL larutan HCl dimasukan ke dalam labu
Erlenmeyer 250 mL, ditambah 2 tetes larutan indicator fenolftalein,
kemudian dititrasi dengan larutan NaOH yang telah diketahui
konsentrasinya
10. Hitung konsentrasi larutan NaOH

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Table Analisa Qualitatif

No Tes Kualitatif Hasil Analisis


pH Warna Endapan
1 Tes CO2
NaHCO3 10 Bening
CaCO3 6 Bening
2 Tes Cl- 5 Keruh
3 Tes SO42- 5 Keruh
4 Test I- - Biru pekat

Percobaan 3

MA.Oksalat = gr/mr x 1000/V

0,1 = gr/126 x 1000/50

0,1 = gr/126 x 0,005

gr = 0,1 x 0,005 x 12

= 630

Percobaan 4

Reaksi : 2NaOH + (COOH)2 (COONa)2 + H2O

Mol NaOH/Mol (COOH)2 = 2/1

1 mol NaOH = 2 mol (COOH)2

Percobaan 1 = 10,9 mL / 0,0109 L

Percobaan 2 = 27,6 mL / 0,0276 L

mol NaOH 2
mol COOH 2 = 1

1 mol NaOH = 2 mol (COOH)2

MNaOH x VNaOH = M(COOH)2 x V(COOH)2

MNaOH x 0,0109= 0,1 x 0,01 x 2

Percobaan 1
0,002 MNaOH x 0,0276= 0,1 x 0,01 x 2
MNaOH = 0,0109
0,002
MNaOH = 0,0276
= 0,18

Percobaan 2 = 0,07

MNaOH x VNaOH = M(COOH)2 x V(COOH)2

Reaksi : NaOH + HCL NaCl + H2O

Percobaan 1 : 11,5 mL / 0,0115 L

Percobaan 2 : 10,5 mL / 0,0105

mol HCL 1
mol NaOH = 1

1 mol HCl = 1 mol NaOH

0,18+0,07
MNaOH = 2

= 0,125

Percobaan 1 Percobaan 2

MNaOH x VNaOH = MHCl x VHCl MNaOH x VNaOH = MHCl x VHCl

0,125 x 0,0115= MHCl x 0,01 0,125 x 0,0105= MHCl x 0,01

0,125 x 0,0115 0,125 x 0,0105


MHCl = 0,01 MHCl = 0,01

= 0,14375 = 0,13125
B. Pembahasan

Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan


suatu senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui.
Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa.
Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau
bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu
sampel cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang kandungan
sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah menganalisa kualitatif terhadap
sampel cairan itu.

Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui


kadar suatu zat. Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak
suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan
tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun
sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang di analisis). Pengertian lain dari
analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar
senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran bahan.

Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari
sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang
ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi
secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut.

Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri disebut
juga analisa titrimetri. Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa
titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:
1. Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam
waktu yang tidak terlalu lama
2. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat
kesetaraan yang pasti dari reaktan
3. Reaksi harus berlangsung sempurna
Pereaksi yang digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan baku.
Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat zat baku yang ditimbang
secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal dengan pembakuan.

Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang


dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana
penentuannya menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui
konsentrasinya secara tepat. itrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode
analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar
suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Titrasi didasarkan pada suatu reaksi yang
digambarkan sebagai :

Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan)


sejumlah volume tertentu (biasanya dari buret) larutan standar (yang sudah
diketahui konsentrasinya dengan pasti) yang diperlukan untuk bereaksi secara
sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Untuk
mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan
indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.

Saat percobaan dengan menggunakan asam oksalat, yang berperan sebagai


larutan standar adalah larutan asam oksalat. Sedangkan larutan yang akan dititrasi
adalah larutan NaOH dengan indikator fenolfeptalen (PP)terbentuk warna merah
muda karena larutan bersifat basa dan indikator memberikan warna merah
muda. Titrasi berlangsung sempurna warna merah muda berangsur-angsur hilang
dan pada saat itu terjadilah titik ekuivalen. dan yang menyebabkan terjadinya
kenaikan volume asam oksalat yaitu lambatnya reaksi titrasi yang terjadi yang
memerlukan asam oksalat lebih banyak dari titrasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Underwood, 1991) yang menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan
kenaikan volume asam oksalat yaitu lambatnya reaksi titrasi yang terjadi.

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)

Beberapa senyawa dapat bermanfaat dalam bidang pertanian misalnya


natrium bikarbonat untuk menjaga warna sayuran dan untuk mengempukan sayur,
dengan cara menambahkan sedikit natrium bikarbonat pada saat merebusnya.
Selain itu ada tepung kanji atau tepung tapioca yang berasal dari singkong
menjadi bahan baku untuk pembuatan berbagai jenis makanan agar-agar dll.
Masih ada klorin yang digunakan sebagai bahan baku seperti DDT, Aldrin, dll.
Pestisida berbahan baku dari klorin merupakan jenis pestisida yang pertama kali
dibuat manusia. Selanjutnya ada NHO3 berwujud cair untuk pembuatan pupuk
buatan.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisa kimia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Analisa qualitative, yaitu analisa yang bertujuan untuk mencari dan


menyelidiki adanya suatu unsur dalam sebuah sampel.
2. Analisa kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk mencari dan
menyelidiki banyaknya suatu unsur dalam sebuah sampel.

B. Saran

a. Lebih teliti dalam proses pengenceran untuk pembuatan larutan standard


b. Berhati hati dalam melakukan proses titrasi
c. Teliti pada saat meneteskan indicator PP tepat 3 tetes
d. Dalam membaca buret haruslah hati-hati karena apabila terdapat
kekeliruan maka akan mendapatkan hasil yang kurang akurat. Suatu cairan
akan membentuk cekungan yang disebut miniskus. Jika larutan berwarna
muda maka dasa miniskus yang dibaca dan jika warna larutan gelap bagian
atas miniskus yang dibaca.
Daftar Pustaka

Day, Underwood.1999.Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi VI. Erlangga. Jakarta.

Khoppar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Organik. Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Rosenberg, Jerome.1994. Kimia Dasar. Edisi IV. Erlangga : Jakarta.

Underwood, A.L. 2002. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga, Jakarta.


Lampiran

Pada saat melakukan titrasi

Pada saat analisi qualitative

Anda mungkin juga menyukai