Anda di halaman 1dari 23

Universitas Jenderal

Soedirman
1963

Budidaya Tanaman Selada Hija


u Organik (Lactuca sativa L.)
di CV. Tani Organik Merapi
Ajitama Ciko Maulidan
Mahasiswa Pertanian
Point of Goals
01 Pertanian Organik
Mengetahui tujuan dan manfaat dari pertanian organik

02 Sejarah Tanaman Selada


Mengetahui sejarah dan penyebaran tanaman selada

03 Syarat Tumbuh Tanaman Selada


Mengetahui kondisi lingkungan untuk menanam selada

04 Manfaat Tanaman Selada


Mengetahui manfaat dan kandungan gizi tanaman selada
Point of Goals
05 Budidaya Tanaman Selada
Mengetahui proses penanaman tanaman selada

06 Pemupukan Tanaman Selada


Mengetahui pupuk organik padat dan pupuk organik cair

07 Pestisida Nabati
Pembuatan dan manfaat pestisida nabati terhadap selada

08 Panen dan Pascapanen Tanaman Selada


Mengetahui perlakuan panen dan pascapanen selada
Pengertian
Pertanian organik dalam artian sempit
yaitu pertanian yang bebas dari semua
bahan kimia, sehingga semua bahan
alami.
Sedangkan pertanian organik dalam arti yang luas adalah sistem
produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan
Pertanian
menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis
(pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan
aditif pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk – produk
Organik
pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan Indonesia
dengan menjaga siklus alaminya.
Sejarah Se
lada
Selada merupakan sayuran daun yang berasal dari negara
beriklim sedang. Berawal dari kawasan Asia barat dan Amerika,
tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara. Daerah
penyebaran tanaman selada antara lain Karibia, Malaysia,
Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat dan Filipina.

Dalam perkembangan selanjutnya pembudidayaan selada


meluas ke negara - negara yang beriklim sedang maupun
panas di belahan dunia. Beberapa negara yang menaruh
perhatian besar mengembangkan dan menciptakan varietas
selada unggul di antaranya Jepang, Taiwan, Thailand, Amerika
dan Belanda. Di Indonesia, selada belum berkembang pesat
sebagai sayuran komersial, daerah yang banyak ditanami
selada masih terbatas di pusat produsen sayuran, seperti pasar
tradisional dan pasar modern yang tersebar di wilayah
Indonesia.
Syarat Tumbuh Tanaman Selada

Iklim dan suhu Curah Hujan


Tanaman selada membutuhkan Tanaman selada tidak tahan
lingkungan yang beriklim dingin dan terhadap hujan yang deras atau
sejuk yaitu pada tempratur 15 - 20
ºC A B lebat, oleh karna itu penanaman
selada bagus ditanam pada saat
musim kemarau atau panas

C Kualitas dan Kondisi Tanah


Ketinggian D Tanah yang ideal untuk tanaman
Selada dapat ditanam pada dataran selada adalah tanah liat berpasir
rendah hingga tinggi 500 - 1200 dpl dan memilik pH antara 5,0 - 6,8
Seperti halnya sayuran daun lainnya, selada sudah umum
dimakan mentah (lalapan) dan dibuat salad atau disajiakan
Manfaat
dengan berbagai bentuk masakan eropa maupun cina. Jarang
sekali selada dimasak sayur karena rasanya menjadi kurang
Tanaman
enak dan sulit dicerna. Selain sebagai bahan sayuran yang
memiliki rasa khas, selada juga mengandung gizi cukup tinggi
Selada
terutama sumber mineral.

Kandungan gizi selada yaitu memiliki kalori 15.00 kal, protein


1,20 gr, lemak 0,20 gr, karbohidrat 2,90 gr, kalsium 22,00 mg,
fosfor 25,00 mg, zat besi (Fe) 0,50 mg, vitamin B1 0,04 mg,
vitamin C 8,00 mg dan air 94,80 mg.

Sastradihardja, 2011
Pengolahan Tanah
Pembuatan Bedengan

Bedengan. Pembuatan bedengan yaitu dengan


cara mencangkul lahan dengan membentuk
panjang bedengan 7 meter dan memiliki
Lebar bedengan 1 meter.

Tinggi bedengan yang telah diolah juga memiliki


tinggi sebesar 30 centimeter.

Pada saat pengoahan tanah, Tanah


dicangkul atau dibajak sedalam ± 0
cm dan dibalikkan, kemudian biarkan
dikeringkan selama ± 15 hari.
Pengolahan Tanah
Pemberian Pupuk Kompos pada Bedengan

Pupuk kompos. Pemberian pupuk kompos


terhadap bedengan yaitu dilakukan dengan cara
disebar merata ke bedengan yang telah diolah.

Pupuk kompos yang dibutuhkan pada panjang


bedengan 7 meter yaitu sebanyak 14 kilogram.

Pupuk kompos berguna sebagai


pupuk dasar yang bermanfaat untuk
meningkatkan unsur hara pada tanah
serta mikroorganisme dalam tanah.
Pengolahan Tanah
Pemberian Zeloit pada Bedengan

Zeolit. Pemberian zeloit pada lahan yaitu


dengan cara menyebarkan zeloit secara merata
ke bedengan yang telah diolah sebelumnya.

Zeloit yang dibutuhkan yaitu sebanyak


1 kilogram untuk panjang bedengan 10 meter.

Zeolit berfungsi untuk meningkatkan


unsur hara pada tanah dan
menstabilkan pH tanah pada
bedengan yang sudah diolah
tersebut.
Pengolahan Tanah
Meratakan Bedengan

Meratakan bedengan. Fungsi dari meratakan


bedengan yaitu agar pupuk kompos dan zeloit
dapat terbaur atau terkombinasi dengan baik
untuk memiliki lahan bedengan yang siap untuk
ditanam oleh tanaman selada tersebut.

Manfaat lain dari meratakan bedengan yaitu


agar mempermudah mengukur jarak tanam.

Meratakan bedengan dapat


digunakan dengan potongan bambu
yang memiliki panjang 1 meter.
Pengolahan Tanah
Pemberian Jarak dan Lubang Tanam

Jarak dan lubang tanam. Pembuatan jarak


tanam yaitu menggunakan penggaris dengan
jarak tanam sebesar 20 x 20 centimeter.

Setiap baris pada jarak tanam akan diisi


sebanyak 4 tanaman.

Sedangkan pembuatan lubang tanam


yaitu dengan menggunakan tugalan
dengan cara menusukan tugalan
kedalam tanah dengan memiliki
kedalaman lubang tanam ± 3 cm.
Penanaman Tanaman
Pembenihan Selada

Pembenihan. Pembenihan selada dilakukan


dengan cara pengolahan tanah terlebih dahulu
kemudian cara penanaman benih selada nya
yaitu dengan cara disebar sesuai dengan larikan
yang sudah dibuat sebelumnya.

Benih tanaman selada yang dipakai di CV. Tani


Organik Merapi yaitu merk New Grand Rapid.

Larikan yaitu pembuatan lubang


tanam dengan berbentuk satu
barisan pada setiap jarak tanam yang
akan disebarkan benih selada.
Persemaian Tanaman
Persemaian. Persemaian dilakukan dengan
cara memindahkan bibit tanaman selada yang
sudah berumur ± 1 bulan atau bibitnya telah
berdaun 3 - 5 helai daun.

Mengambil bibit selada dengan cara menggeruk


dari sekiranya terdapat akar bibit selada
tersebut.

Bibit selada yang sudah didapat, lalu


dipindah tanamkan ke lahan
bedengan yang sudah diolah
sebelumnya.
Penanaman Tanaman
Pindah Tanam Bibit

Penanaman Bibit. Bibit selada yang sudah


dipilih untuk dipindah tanamkan, selanjutnya
langsung ditanam kedalam lubang tanam yang
sudah dipersiapkan sebelumnya pada suatu
bedengan yang telah diolah tersebut.

Setelah pindah tanam, kemudian bedengan


tersebut disiram secara merata atau
menyeluruh.

Pindah tanam sebaiknya dilakukan


pada pagi hari, karena agar dapat
meminimalisir penguapan berlebih
akibat dari cahaya matahari.
Hama dan Penyakit
Hama Tanaman Selada

Hama tanaman selada. Tanaman selada sering


menjadi sasaran kutu daun. Akibat serangan
hama ini daun mengerut dan mengering karena
kurangnya cairan. Jika tanaman muda yang
diserang maka pertumbuhan akan terhambat.

Gambar disamping adalah contoh kutu daun


yang sedang menyerang selada.

Selain kutu daun, hama yang


menyerang tanaman selada yaitu
Jangel (Bradybaena similaris
ferussec) dan Tangek (Parmalion
pupilaris Humb.).
Hama dan Penyakit
Penyakit Tanaman Selada

Penyakit tanaman selada. Penyakit yang sering


ditemui pada selada ialah busuk batang.
Gejalanya ditandai oleh batang yang melunak
dan berlendir. Penyebabnya ialah cendawan
Rhizoctonia solani.

Gambar disamping adalah contoh selada yang


terkena penyakit batang yang busuk.

Selain penyakit busuk batang,


penyakit lain yang sering ditemui
pada tanaman selada yaitu
bercak daun dan busuk daun.
Pemeliharaan
Tanaman
Pemeliharaan tanaman bermanfaat
untuk meminimalisirkan angka
kegagalan panen serta untuk
menjaga tanaman yang sedang
dibudidayakan agar tetap tumbuh
dengan baik dan terhindar dari
serangan hama dan penyakit serta
pertumbuhan tanaman yang tidak
dinginkan di sekitar tanaman yang
sedang dibudidayakan, contohnya
yaitu seperti gulma.

Pemeliharaan tanaman dapat


dilakukan seperti penyiraman
bedengan sebanyak 2 kali sehari
(pagi dan sore), penyulaman
tanaman yang mati, penggemburan
tanah dan penyiangan (pencabutan
gulma) setiap 1 minggu sekali.
Pemupukan
Tanaman
Manfaat dari pemupukan dapat
yaitu mengembalikan unsur hara
baik makro atau mikro untuk
memperbaiki struktur tanah.
Sehingga dampak positif dari
pemupukan adalah meningkatkan
kapasitas kation, menambah
kemampuan tanah untuk menahan
air berlebih dan meningkatkan
kegiatan biologis tanah serta dapat
menurunkan tingkat keasaman.

Pupuk yang digunakan yaitu Pupuk


Organik Cair (POC) yang berbahan
dasar urine kambing, EM4 dan
limbah tebu serta pupuk organik
padat yang berbahan dasar sisa
sayuran organik, EM4, limbah tebu
dan kotoran sapi.
Pestisida
Nabati
Pestisida nabati adalah bahan
olahan alami pembasmi hama dan
penyakit yang bahan-bahan aktifnya
berasal dari alam seperti ekstrak
tanaman tertentu yang sudah
diketahui manfaat positifnya dalam
membasmi hama dan penyakit
tertentu terhadap selada.

Pestisida nabati yang digunakan


pada budidaya selada organik yaitu
menggunakan bahan seperti daun
insulin, cabe rawit berwarna merah,
bawang putih, jahe merah, kunyit
dan labu siam. Selanjutnya bahan-
bahan tadi kemudian diblender
dengan memasukan air sebanyak
1 liter kemudian difilter sehingga
mendapati 500 ml pestisida nabati
untuk dapat diaplikasikan langsung
ke tanaman selada tersebut.
Pemanenan Tanaman
Selada Hijau Organik

Pemanenan selada
Selada dapat dipanen ketika
berumur 2-3 bulan setelah tanam.
Namun, bisa saja kurang dari
umur tersebut tanaman sudah
layak konsumsi, jadi bisa dipanen
lebih cepat. Cara panen selada
dengan memotong bagian
tanaman di atas permukaan
tanah. Bisa juga dengan
mencabut semua bagian
termasuk akar. Setelah akar
dicuci, daun-daun yang rusak
dibuang. Kelompokkan selada
berdasar ukuran. bagian besar
dengan yang besar dan bagian
kecil dengan yang kecil. Selada ini
harus segera dipasarkan karena
tak tahan panas dan penguapan.
Pascapanen
Pengemasan
Selada Hijau
Selada hijau dikemas dengan
menggunakan plastik yang
berukuran 20 x 30 cm yang
sudah tercantum nama
perusahaan di plastik
tersebut. Jenis plastik yang
digunakan yaitu plastik
polypropiline (PP). Berat
plastik pada kemasan ada 3
macam yaitu 150 gram, 200
gram dan 300 gram.
Pengemasan dilakukan sesuai
dengan jumlah pemesanan
setiap harinya seperti di
Mirota, Superindo, Carefour,
Giant, Hypermart dan
Terimakasih
CV. Tani Organik Merapi

Anda mungkin juga menyukai