TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam / basa
berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan
suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah
Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa dikenal dengan
titrasi asam basa / asiae alkalimetri. Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit dan bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui
buret, ke dalam larutan asam dengan volume tetentu dalam labu Erlenmeyer
sampai keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai dengan berubahnya warna.
Tepat pada saat warna indicator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dan
volumenya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan basa yang diletakkan
Indicator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang
mempunyai trayek perubahan warna. Pada pH sekitar 7, sebab pada saat asam
kuat dan basa kuat tepat habis bereaksi pH larutan sama dengan 7. Perubahan
warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang bereaksi tidak
selamanya tepat seperti perhitungan secara teori. Volume larutan penitrasi yang
diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik ekivalen. Besar kecilnya
kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator, jika indikatornya tepat maka
Cuka dapur yang digunakan sebagai zat penambah rasa untuk makanan
adalah nama dagang dari asam asetat. Umumnya cuka yang dijual di pasaran
sering kali ditemukan adanya pemalsuan asam cuka terutama dalam hal kadarnya.
Oleh karena itu, maka control analisis kemurnian asam cuka harus terus dipantau
penentuan massa jenisnya. Dengan mengetahui massa jenis standar (misal asam
cuka 25%) maka berdasarkan hasil pengukuran massa jenisnya dapat ditentukan
kadarnya. Umumnya cuka yang dipalsukan menunjukkan massa jenis yang lebih
kecil. Cara ini meskipun sangat mudah tetapi sebenarnya tidak terlalu dapat
menambahkan zat aditif tertentu sehingga dengan uji massa jenis tidak terdeteksi
Secara kimia, analisis asam yang paling mudah adalah dengan cara titrasi
aren pada setiap tindakan perlakuan berdasarkan lama fermentasi yang berbeda.
Pada fase ini mikroba banyak tumbuh dan membelah diri sehingga jumlahnya
meningkat dengan cepat. Semakin lama waktu fermentasi maka acetobakter aceti
akan lebih aktif untuk mengubah alcohol menjadi asam asetat sehingga keasaman
nira aren akan semakin tinggi, dalam pembuatan cuka melibatkan proses
daya simpan yang lama disebabkan kandungan asetatnya. Asam asetat dapat
fermentasi cuka aren apabila dibiarkan terus berjalan maka kadar asam asetat akan
menurun. Hal ini disebabkan oleh asam asetat yang teroksidasi lebih lanjut
dalam kimia dan bidang-bidang lain yang dangat penting. Titrasi yang melibatkan
asam dan juga basa digunakan secara luas dalam pengendalian analitik. Banyak
produk komersial, dan penguraian asam dan basa mempunyai pengaruh yang
penting atas proses metabolisme dalam sel hidup. Kesetimbangan asam basa yang
dibahas dalam hal ini menawarkan praktikan yang tidak berpengalaman suatu
masalah.