OLEH :
MASNI HASAN
(811420025)
KELAS C
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah “menganalisis Titrasi Asam
Basa,Koloid,Elektrolisis.” ini tepat waktu. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada yang
terhormat : Dosen pengampuh mata kuliah yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada saya.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan terhadap
pembuatan makalah saya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang diberikan kepada saya
kiranya dapat membantu, segala masukan akan saya pahami demi kemajuan di masa mendatang.
1.2 Tujuan
Tujuan dari melakukan penelitian ini adalah untuk Menentukan kadar asam dan basa dalam suatu
zat larutan dengan menggunakan teknik titrasi
BAB II
LANDASAN TEORI
Koloid atau dispersi koloid (system koloid) adalah system dispersi dengan ukuran
partikel yang lebih besar dari larutan tapi lebih kecil dari suspensi, dengan ukuran partikel
antara 1 nm – 100 nm sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang tetapi dapat diaamati
dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
b. Jenis-Jenis Koloid
1. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut
aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat, jika zat
yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
2. Sol
System koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Koloid jenis sol banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industry.
3. Emulsi
System koloid dalam zat cair yang terdispersi dalam zat cair disebut emulsi.
Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A)
dan emulsi air dalam minyak (A/M).
4. Buih
System koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti
halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih.
5. Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel.
c. Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat
larutan sejati disinari dengan cahaya maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan
cahaya, sedangkan pada system koloid, cahaya akan dihamburkan.
2. Gerak Brown
Gerak brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senentiasa bergerak lurus
tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah
mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan
bergerak membentuk zig-zag. Pergerakan zig-zag ini dinamakan gerak brown.
3. Adsorbsi
Adsorbsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada
permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
4. Elektroforesis
5. Koagulasi
PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
Dari pengamatan yang kita telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa campura garam dan
air adalah larutan, campuran santan dan air adalah koloid, campuran pupuk kompos hijau dan air
adalah suspensi. Contoh lain dari larutan dalam kehidupan sehari-hari adalah gula dan air, sirup
dan air dsb. Contoh lain dari koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah puding, susu, oli, busa
dsb. Contoh lain dari suspensi adalah campuran tepung dan air.
BAB I
PEMBAHASAN
(elektrolisis)
1.1 LATAR BELAKANG
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik digunakan untuk
menjalankan reaksi redoks tidak spontan. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi
peruraian zat dengan menggunakan arus listrik. Prinsip kerja sel elektrolisis adalah
menghubungkan kutub negatif dari sumber arus searah ke katode dan kutub positif ke anode
sehingga terjadi overpotensial yang menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan
dapat berlangsung. Elektron akan mengalir dari katode ke anode. Ion-ion positif akan cenderung
tertarik ke katode dan tereduksi, sedangkan ion-ion negatif akan cenderung tertarik ke anode dan
teroksidasi.
1.2 Tujuan
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.Elektroda
yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan
garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga
kategori penting elektrolisis, yaitu:
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif.
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang
tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl
dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial
listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.
Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke masing-
masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus elektrik.Anion bergerak
menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindakbalas
kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan dicelupkan kedalam suatu
larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO 4, Elektroda
Cu dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang
terhasil ialah sebanyak 1.10A.
Contoh Elektrolisis
Proses penyepuhan
Yaitu proses perubahan Energi listrik menjadi Energi kimia. Proses ini melibatkan
Elektroda (logam-logam yang dihubungkan dengan sumber listrik) dan Elektrolit (cairan tempat
logam-logam tadi dicelupkan). Penyepuhan berguna untuk melapisi logam untuk perhiasan, atau
juga untuk pencegahan karat/korosi, seperti pada pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi
(Fe) dan Seng (Zn), yang disebut proses galvanisasi. Elektrolisis ini adalah kebalikan dari proses
yang terjadi pada baterei atau aki, dimana pada sumber listrik itu terjadi proses perubahan dari
energi kimia menjadi energi Listrik.
– Anoda:
2Br– + 2e → Br2
Dua atom bromin akan membentuk satu molekul dwiatom bromin. Gas bromin berwarna
perang terbebas pada anode.
– Katoda:
K+ + e → K
Ion-ion Al3+ dan O2- dibebaskan apabila aluminium oksida dileburkan. Ion Al3+ tertarik ke katod
dan ion O 2- tertarik ke anoda semasa elektrolisis.
Pemerhatian:
– Di anoda. Gas oksigen terhasil apabila ion-ion O2- membuang elektron seperti berikut;
2O2- → O2 + 4e
– Di katoda. Logam aluminium berkilat terhasil apabila ion-ion Al3+ menerima elektron.
Al3+ + 3e → Al.
BAB III
METODE PRATIKUM
BAHAN:
Larutan KI
Larutan CuSO4
*prosedur kerja elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda karbon dan besi
Terjadi perubahan pada warna elektroda besi (paku) yang tercelup larutan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Elektrolisis larutan kalium
iodida(KI) pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada anoda menghasilkan gas H2 dan ion
OH-. Elektrolisis larutan tembaga (II) sullfat (CuSO4) pada katoda menghasilkan endapan Cu.
Pada Anoda menghasilkanO2 + H+.