“TORNADO”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS C
2021
ARTIKEL ANGIN TORNADO
Bencana alam bisa terjadi karena beberapa faktor misalnya kondisi geografis,
geologis, hidrologis dan demografis. Terjadinya bencana alam di suatu wilayah
merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan, karena bencana alam merupakan
suatu gejala alam yang tidak dapat diketahui secara pasti kapan akan terjadi.
Dampak yang terjadi akibat bencana alam hampir selalu merugikan bagi
masyarakat yang berada di daerah yang terkena bencana.
Tornado adalah angin yang berputar keluar dari awan cumulonimbus dengan
kecepatan lebih dari 34,8 knots atau 64,4 km/jam. Angka kejadian bencana
tornado atau angin putting beliung relatif tinggi, berdasarkan data dari Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana tornado memberikan
kontribusi sebesar 21% dari semua bencana yang terjadi di Indonesia. Faktor
pendorong terjadinya pergerakan angin adalah adanya perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Angin bertiup dari tempat
bertekanan tinggi ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah. Angin dapat
bergerak secara vertikal dengan kecepatan yang berfluktuasi dan bervariasi.
Angin bergerak secara berliku-liku sesuai dengan medan yang dilewatinya.
Pergerakan angin cepat terjadi apabila resistensi media yang dilaluinya lebih
rendah ..
Angka kejadian bencana angin tornado relatif tinggi, berdasarkan data dari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana angin tornado
memberikan kontribusi sebesar 21% dari semua bencana yang terjadi di
Indonesia. Faktor pendorong terjadinya pergerakan angin adalah adanya
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Angin bertiup dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang memiliki tekanan
lebih rendah. Angin dapat bergerak secara vertikal dengan kecepatan yang
berfluktuasi dan bervariasi. Angin bergerak secara berliku - liku sesuai dengan
medan yang dilewatinya. Pergerakan angin cepat terjadi apabila resistensi
media yang dilaluinya lebih rendah.
Pra bencana adalah fase dimana bencana belum terjadi dan manusia
berperan penting untuk pencegahan, mitigasi dalam mewujudkan upaya
kesiapsiagaan dini. Hal ini seharusnya yang mendorong manusia untuk saling
mengedukasi dan bersinergi untuk mencapai upaya kesiapsiagaan yang
maksimal.
Situasi tidak ada potensi bencana yaitu kondisi suatu wilayah yang
berdasarkan analisis kerawanan bencana. pada periode waktu tertentu tidak
menghadapi ancaman bencana yang nyata.
2. Situasi Terdapat Potensi Bencana. Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-
kegiatan kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana dalam
penanggulangan bencana.
Mengingat puting beliung atau tornado ini sulit untuk diprediksi, maka ada
baiknya mempersiapkan diri sejak awal dengan cara membangun rumah atau
bangunan yang kokoh dan tahan terhadap terpaan angin dengan kekuatan
cukup tinggi. BNPB mengingatkan, penting juga untuk mempelajari tentang
bencana ini dan memahami cara-cara penyelamatannya. Terakhir, peka
terhadap tanda-tanda alam yang bisa menunjukkan akan terjadi angin puting
beliung, misalnya udara terasa panas dan langit terlihat mendung hingga sore
hari.
1. Kesiapsiagaan
Pada tahap ini terdapat proses Renkon yang merupakan singkatan dari
Rencana Kontinjensi. Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang
diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana
Kontinjensi berarti suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang
didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut. Suatu
rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang
diperkirakan tidak terjadi(Ginanjar, 2018).
2. Peringatan dini
Sejauh ini, berbagai upaya mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi
dampak dari terjadinya tornado. Dalam pembuatannya ini akan dirancang suatu
sistem deteksi angin tornad oberdasarkan kecepatan dan arah angin. Kemudian
informasi hasil pemantauan dapat ditransmisikan menggunakan layanan pesan
singkat SMS Gateway.
3. Mitigasi
Kegiatan yang secara umum dapat dilakukan pada tahapan ini adalah:
1. membuat peta atau denah wilayah yang sangat rawan terhadap bencana
2. pembuatan alarm bencana
3. membuat bangunan tahan terhadap bencana tertentu
4. memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap
masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana.
Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik ataupun peta
untuk mengetahui daerah-daerah di Indonesia yang memiliki kejadian bencana
angin ribut tertinggi sehingga upaya mitigasi bencana dapat diutamakan pada
daerah-daerah yang rawan akan bencana tersebut.
✓ berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman pada saat angin
kencang menerjang
✓ menjauh dari lokasi kejadian tornadojika
✓ segera keluar rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain jika
merasa rumah tidak cukup kokoh
✓ hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur
kabel listrik
✓ tetap berlindung di tempat aman sampai angin tornadomereda
• Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan
menggunakan lengan anda.
• Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya.
Anda akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
• Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan
menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk
padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan
anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
• Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung.
Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.
Pada Bidang Rehabilitasi & Rekonstruksi (RR), terdapat 5 (lima) sektor yang
menjadi fokus dalam penanganan Pasca Bencana yaitu :
Kompas. 2021. Fakta angin puting beliung yang muncul di waduk gajah mungkur.
https://regional.kompas.com/read/2021/01/21/11041001/7-fakta-angin-
puting-beliung-yang-muncul-di-waduk-gajah-mungkur?page=all