DEFINISI
1. Hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang
terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang dapat
harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi,
tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, embun dan suhu
dingin.
sesuatu fenomena yang disebut bencana adalah jika peristiwa tersebut mengancam
faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
Daerah Aliran Sungai (DAS), hilangnya jutaan hektar hutan akibat pembalakkan liar.
mengakibatkan terjadinya degradasi lahan yang berlanjut pada bencana banjir dan
pemanasan global
KESIMPULAN
adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer, air, atau
lautan, dan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, termasuk hilangnya nyawa,
cedera, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian, gangguan sosial dan
ekonomi, serta kerusakan lingkungan. Bencana ini dapat mencakup berbagai peristiwa
seperti badai siklon tropis, badai petir, banjir, dan lainnya. Bencana hidrometeorologi
dapat disebabkan oleh gangguan dalam siklus hidrologi, termasuk perubahan pola hujan,
degradasi lahan, dan pembukaan lahan untuk keperluan manusia, yang dapat
berkontribusi pada masalah seperti banjir dan pemanasan global. Sesuai dengan definisi
Berdasarkan Hoeppe (2016), bencana alam dapat dikategorikan menjadi 4 tipe utama
mengalami 1.137 kali kejadian bencana. Bencana tersebut didominasi banjir, longsor, dan
Curah hujan adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu dengan intensitas
tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya dalam waktu tertentu (menit, jam,
hari, bulan). Curah hujan ekstrem dipicu oleh pertumbuhan awan konventif
(cumulonimbus) yang masif dan mencapai atmosfer yang tinggi. Selain curah hujan
intensitas tinggi, awan cumolonimbus juga umumnya dapat disertai golakan angin
2. Angin Kencang
Angin kencang adalah naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 km/jam dari wilayah
dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara yang lebih
rendah. Apabila terjadi secara tiba-tiba atau mendadak yang berangsung hujan
beberapa detik atau menit maka disebut sebagai gusty yang berkaitan dengan
3. Puting Beliung
Puting beliung adalah angin angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit
hingga beberapa menit. Angin puting beliung umumnya terjadi pada siang hingga
4. Banjir
Banjir adalah luapan air yang merendam tanah yang biasanya kering. Banjir dapat
terjadi sebagai limpahan air dari badan air, seperti sungai, danau, atau laut, di mana
air melewati atau memecah tanggul, yang mengakibatkan sebagian air keluar dari
batas atau mungkin terjadi karena akumulasi air hujan di tanah yang sudah jenuh
5. Longsor
Tanah longsor terjadi di lingkungan, yang ditandai oleh kemiringan lereng yang
curam atau landai dengan sudut tertentu, pegunungan hingga tebing pantai atau di
dasar laut. Dalam banyak kasus, tanah longsor dipicu oleh peristiwa tertentu (seperti
hujan lebat, gempa bumi, lereng miring untuk membangun jalan, dan banyak
lainnya).
6. Kekeringan
Kekeringan adalah defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu. Hal
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) adalah penurunan terbakarnya banyak pohon,
semak, paku-pakuan dan rumput di suatu wilayah. Penyebab dari Karhutla bisa
karena faktor alam (kekeringan, musim kemarau yang berkepanjangan dan sambaran
petir) serta bisa karena faktor ulah manusia (pembakaran hutan secara sengaja untuk
membuka lahan baru, membuang puntung rokok dan membakar sampah di dekat area
berkaitan tentang tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh asap, debu dan
kabut asap serta pengotor udara lainnya. Kualitas udara ditentukan oleh nilai
1. Sektor Kesehatan
Tingginya curah hujan juga turut menaikkan tingkat kembang biak bakteri dan virus
sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit seperti flu, diare. DBD,
Sektor lingkungan hidup dan kehutanan bisa mendapatkan dampak yang baik berupa
potensi melimpahnya air hujan maupun dampak yang kurang baik seperti kekeringan
karena kurangnya
Curah hujan yang terlalu tinggi dapat memberikan dampak gagal panen bagi berbagai
4. Sektor Transportasi
transportasi seperti terham- batnya lalu lintas dikarenakan banjir di berbagai wilayah.
5. Sektor Pariwisata
Bagi sektor pariwisata, dampak yang timbul akan menyesuaikan karakteristik
Guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, tentunya diperlu- kan partisipasi aktif
dan berkelanju- tan oleh semua pihak, Siapa dan apa saja langkah yang dapat diterapkan
drainase).
c) Upaya mitigasi bencana jangka panjang dengan memperhatikan tata ruang daerah
MEDIA
a) Melakukan penyebarluasan informasi terkait peringa- tan dini melalu jejaring
a. Berperan aktif dalam kegiatan edukasi & sosial- isasi terkait kesiapsiagaan
lembaga
b. Inisiatif dan mandiri dalam memonitor serta meng- akses informasi peringatan
Indonesia memiliki dasar hukum yang berkaitan dengan adanya penanganan bencana
berkelanjutan dan terpadu. Dapat kita ketahui bersama bahwa Indonesia mendapat
julukan sebagai negara dengan supermarket bencana, karena tidak ada bencana yang
tidak ada di Indonesia. Sehingga wilayahnya yang rawan terhadap bencana menyebabkan
terbentuknya sebuah fenomena alam yang berakibat pada kerusakan, kerugian, dan
korban jiwa. Banyaknya bencana yang terjadi sampai saat ini berakibat pada tingginya
risiko bencana yang ada di Indonesia. Bencana Hidrometeorologi termasuk bencana alam
yang berkaitan dengan adanya perubahan iklim secara tiba-tiba dan menyebabkan cuaca
ekstrim pada daerah tertentu sehingga menyebabkan adanya pengaruh terhadap cuaca,
a) Kesiapsiagaan Darurat
menghadapi bencana yang datangnya secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi oleh
manusia. Kesiapsiagaan darurat merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
karena mengingat bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, oleh karena itu
hidrometeorologi.
dipersiapkan dimana sebuah bencana telah diprediksi akan terjadi. Oleh karena
kebutuhan apa saja yang diperlukan bagi para korban bencana hidrometeorologi.
bencana, kerjasama yang baik antara BPBD dan instansi terkait mebuat perbedaan
yang signifikan serta dapat meminimalisir kerugian ataupun kerusakan sarana
Lingkungan Hidup, PLN, PMI, dan TNI/POLRI dan lainnya. Koordinasi serta
kolaborasi yang baik antara BPBD dengan instansi terkait penanganan bencana
dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan batas yang telah ditetapkan
memantau serta memprediksi cuaca dan iklim secara berkala, maka BPBD dapat
menyiapkan sumber daya yang siap dikerahkan langsung dimana lokasi terjadi
b) Saat Darurat
Jika ada sebuah kejadian bencana berlangsung dapat disebut dengan saat
ditunjuk seorang Incident Commander yang berasal dari BPBD untuk memimpin
Center 112 memudahkan masyarakat untuk melaporkan setiap kejadian yang ada
dan dirasa membahayakan atau darurat. Call Center 112 ini merupakan salah satu
layanan yang dimiliki oleh Diskominfo Kota Blitar yang mengurus tentang
macam contohnya seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan yang
paling sering terjadi adalah pohon tumbang di beberapa titik. Perubahan cuaca
yang ekstrim maupun iklim yang tidak menentu membuat masyarakat harus lebih
sistem evakuasi serta penanganan korban yang efektif dan efisien. Proses
korban bencana. Dalam proses evakuasi ini BPBD memiliki anggota Unit Reaksi
Cepat (URC) yang memiliki kemampuan untuk merescue korban bencana secara
Penampungan Sementara
tersedia, seperti tenda darurat maupun barak/ gedung darurat yang memiliki jarak
yang strategis dari tempat kejadian bencana. Tempat pengungsian tersebut tidak
boleh sembarangan atau merupakan tempat yang tidak layak ditempati oleh para
gedung sekolah, balai desa, ruang kantor, mess tentara, stadion, atau gudang.
memiliki tempat yang luas. Melihat dari bencana yang terjadi, apabila bencana
tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang berat pada bangunan rumah warga
bangunan rumah warga sehingga tidak dapat ditinggali lagi oleh penghuni rumah
selanjutnya.
kebutuhan korban bencana antara lain adalah Air bersih dan sanitasi, MCK,
cukup penting untuk ada pada tempat pengungsian, gunanya adalah untuk
untuk tetap bisa bersekolah dengan bantuan tenaga pendidik yang mendatangi
sama seperti teman-temannya yang tidak terdampak bencana yang masih bisa
lanjut usia, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kelompok tersebut harus
mendapatkan perlindungan serta kebutuhan khusus dibanding pengungsi pada
tambahan yang dapat menunjang kelompok rentan agar tetap dalam kondisi
c) Pemulihan Darurat
Berdasarkan operasi tanggap darurat yang telah dilakukan diatas selanjutnya adalah
perbaikan sarana dan prasarana, proses ini dapat dilakukan sesaat setelah terjadi
bencana. Tujuan pemulihan darurat agar proses dalam pemenuhan kebutuhan kepada
Normalisasi lokasi bencana dapat berupa perbaikan sarana dan prasarana, hal
koordinasi serta kolaborasi yang maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan koordinasi
serta kolaborasi yang baik dengan instansi terkait penanggulangan bencana daerah.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah rapat koordinasi ataupun kegiatan yang
dilakukan secara bersama untuk menghadapi suatu kondisi dimana bencana akan
rapat koordinasi dengan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas