Anda di halaman 1dari 15

TALAK DAN RUJUK

By:
BAHRUDIN
TALAK DAN RUJUK
 Thalaq ((‫ الطالق‬secara bahasa berarti
"menceraikan" atau "melepaskan".
 Secara istilah, thalaq berarti "Melepaskan ikatan
pernikahan dengan kalimah atau lafazh yang
menunjukkan talak atau perceraian".
Seperti seorang suami berkata kepada istrinya,
“Hai istriku, kamu saya talak” atau “Hai istriku,
kamu saya cerai” atau “Hai istriku kamu saya
pisah” atau kalimat lain yang semakna dengan itu.
TALAK & MUT`AH
Thalaq atau cerai ialah memutuskan pernikahan dari
pihak suami.
Cara mentalak bisa secara lisan atau tulisan. Bisa secara
sharih (jelas) bisa juga secara kinayah (sindiran),
misalnya saya pulangkan kamu kepada orang tuamu.
Thalaq yang diakui negara ialah thalaq yang dilakukan di
depan pengadilan.
Setelah thalaq suami diharuskan memberikan uang
penggembira kepada mantan isterinya yang disebut
mut’ah (bukan nikah mut`ah).
Macam-macam Talak

1. Talak Raj'i
2. Talak Battah
3. Talak Ba’in
Macam-macam Talak
1. Thalaq Raj’i
Adalah talak dimana suami boleh merujuk istrinya
semasa iddah dengan lafaz-lafaz dengan
menggunakan ladazh “rujuk” atau lafazh yang
semakna dengan lafazh rujuk.
2. Thalaq Battah
Adalah talak yang dijatuhkan oleh suami kepada
isterinya buat selama-lamanya, misalnya suami
kepada berkata kepada isterinya “hai istriku kamu
saya talak buat selama-lamanya”.
Lanjutan ….
3. Thalaq Bain

a. Bain Kubra; adalah talak yang dijatuhkan oleh suami kepada


istrinya untuk yang ketiga kalinya. Nama lain talak baik kubra
adalah talak tiga. Ketika talak ini dijatuhkan maka status suami
dan istri betul-betul menjadi mantan. Keduanya tidak boleh rujuk
dan tidak boleh menikah lagi kecuali setelah mantan istrinya
dinikahi oleh laki-laki lain.
b. Bain Sughra; adalah talak dimana suami tidak bisa merujuk
mantan istrinya pada masa iddah, tetapi ia bisa menikahinya
kembali setelah masa iddahnya selesai. Bentuk talak bain sughra:
(1) talak khulu` (talak tebus, yakni istri mengembalikan mahar
atau pemberian suami kepada suaminya untuk menebus dirinya
agar suami mau melepaskan/menceraikan dirinya), (2) talak yang
dijatuhkan suami kpd istrinya yg blm pernah disenggamai, dan (3)
talak I dan II, yang dimasa iddah suami tidak merujuk istrinya.
FASAKH
 Fasakh adalah batalnya ikatan pernikahan karena
sebab-sebab yang dibenarkan syar’i, antara lain
janda menikah sebelum habis iddah, menikah
dengan sdr sebapa, ternyata salah seorang
pengantin nonmuslim, isteri tidak mau
disenggamai, isteri mengalami cacat tubuh di bagian
tertentu sehingga menghilangkan gairah seksual
suami, ternyata isteri tidak perawan padahal
sebelum menikah ia mengaku masih perawan.
 Jika pembatalan nikah sebelum disetubuhi maka
mahar-nya dibayar setengah dan perempuan itu
menjadi janda tanpa iddah.
KHULU`
 Khulu’ : ialah gugat cerai dari pihak isteri
kepada suaminya karena suami dianggap telah
melanggar kesepakatan atau melanggar syar’i.
Misalnya suami suka mabuk, tidak memberi
nafkah, tidak mau memenuhi kebutuhan
biologis isteri, pelit, impoten, galak, dll.
 Isteri mengajukan gugat cerai dengan
menyerahkan iwadl yakni sejumlah uang atau
harta yang diserahkan kepada suaminya atau
kepada pengadilan.
Rujuk

 Menurut Bahasa : rujuk berarti kembali, yakni


kembalinya suami kepada istrinya yang telah
ditalak I atau II.
 Menurut Istilah: rujuk berarti kembalinya
suami kepada isterinya yang telah ditalak I
atau talak II ketika istri sedang berada dalam
masa iddah dengan menggunakan lafazh rujuk
atau lafazh yang semakna dengan itu.
Syarat Rujuk
1. Suami :
a. Baligh
b. Berakal
c. dengan Kerelaan sendiri
2. Isteri
a. Telah disetubuhi
b. Berkeadaan talak raj’i
c. Bukan dengan talak tiga
d. Bukan cerai secara khuluk, atau talak dalam
kondisi istri masih perawan
e. Masih dalam iddah
Hikmah Talak
 Agar manusia tidak merasa terbelengu jika
suatu perkawinan sudah tidak bisa dipertahan
kan lagi.
 Agar mantan suami dan mantan istri bisa
menemukan dan menikah kembali dengan
pasangan lebih cocok.
NUSYUZ
 Nusyuz : Kedurhakaan atau ketidaktaatan yang
diperlihatkan seorang isteri kepada suaminya atau
sebaliknya. Nusyuz istri misalnya istri menolak ajakan
suaminya untuk hubungan seksual, istri mengobrol
yang tidak patut dengan pria lain yang bisa
memancing kecemburuan suaminya. Nusyuz suami
misalnya suami tidak memberikan nafkah kepada
istrinya.
 Solusinya ada empat tahapan yakni (1). Dinasehati
(2). Pisah tempat tidur(3). Dipukul bagian paha ke
bawah (4). Diceraikan.
 Apabila istri benar-benar berzina dengan pria lain,
maka istri bisa langsung dicerai.
ILA, ZHIHAR, SYIQAQ
Ila : adalah sumpah yang dilakukan suami untuk tidak menggauli lagi isterinya.
Sumpah ila hanya berlaku selama 4 bulan, ketika telah sampai 4 bulan maka
suami harus memilih salah satu dari dua pilihan, yakni membatalkan sumpah
atau menceraikannya. Pembatalan sumpah ila didilakukan dengan
memerdekakan hamba sahaya, atau berpuasa 3 hari atau memberi makan 10
fakir miskin. Selama tidak dibatalkan, suami haram menggauli isterinya. Jika
tidak mau membatalkan sumpahnya maka suami harus menceraikan istrinya.
Zhihar (‫( ظهار‬: Suami mempersamakan tubuh isteri dengan ibu kandung
suami. Misalnya suami mengatakan : ”Hai istriku, bagiku kamu bagaikan
punggung ibuku”. Suami bisa membatalkan zhihar denga cara membayar
kafarat, yakni: memerdekakan hamba sahaya, atau berpuasa 2 bulan
berturut-turut, atau memberi makan 60 fakir miskin. Selama zhihar tidak
dibatalkan maka suami haram menggauli isterinya, dan kalau tidak dibatlkan
maka akan berujung pada cerai.
Syiqaq manakala suami isteri bersengketa. Solusinya harus dihadirkan hakam
(pendamai) dari pihak isteri dan suami untuk ikut menyelesaikan persoalan.
Akan tetapi jika segala upaya ternyata gagal, maka barulah memasuki tahap
cerai.
LI`AN
 Suami menuduh istrinya telah berbuat zina tanpa mampu
menghadirkan empat orang saksi.
 Solusinya : Di pengadilan, suami wajib menyampaikan
kesaksiannya dengan empat kali bersumpah sebagai
pengganti saksi. Ia bersumpah : “Demi Allah, saya yakin
isteriku telah berbuat zina”. Sumpah itu diulang sampai
empat kali. Sumpah kelimanya dia berkata :”Demi Allah, jika
saya berdusta, saya siap menerima laknat dari Allah.
 Isterinya diminta membantah dengan empat kali sumpah
juga. Dia berkata :”Demi Allah, saya tidak berbuat zina “.
Diucapkan empat kali. Sumpah kelimanya ia berkata :”Demi
Allah, jika saya berbohong, saya pun siap menerima laknat
Allah”.
 Setelah tidak jelas siapa yang bersalah, maka hakim
menceraikan suami isteri itu. Pasangan tersebut tidak boleh
rujuk dan tidak boleh nikah kembali untuk selamanya.
TUGAS
1. Jelaskan perbedaan talak raj`i dan talak bain?
2. Suami yang mentalak istrinya harus memberikan
mut`ah. Apa itu mut`ah (bukan nikah mut`ah)?
3. Apa perbedaan anatara bain kubra dan bain sughra?
4. Apa yang anda ketahui tentang nusyuz, ila, dan
zhihar?
5. Apa yang anda ketahui tentang Li`an, dan kapan
Li`an terjadi?

Jawaban dikumpulkan lewat WAG paling lambat


Jumat minggu ini

Anda mungkin juga menyukai