Anda di halaman 1dari 3

Nama: Afifa Amalia.

Kelas : Xll mipa 2/04

1. Perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan antara suami isteri dengan keputusan
pengadilan dan ada cukup alasan bahwa diantara suami isteri tidak akan dapat hidup rukun
lagi sebagai suami isteri
2. Jenis perceraian:

Talak Raj'i.

Perceraian ini terjadi apabila suami mengucapkan talak satu atau talak dua kepada istrinya. Suami
boleh rujuk kembali dengan istrinya ketika masih dalam masa iddah. Namun, jika masa iddah telah
habis, suami tidak boleh lagi rujuk kecuali dengan melakukan akad nikah baru.

2. Talak Bain.

Perceraian ini terjadi apabila suami mengucapkan talak tiga kepada istrinya. Dalam kondisi ini, istri
tidak boleh dirujuk kembali. Suami baru akan boleh merujuk istrinya kembali, jika istrinya telah
menikah dengan lelaki lain dan berhubungan suami istri dengan suami yang baru, lalu diceraikan dan
habis masa iddahnya.

3. Talak Sunni.

Perceraian ini terjadi apabila suami mengucapkan cerai talak kepada istrinya yang masih suci dan
belum melakukan hubungan suami istri saat masih suci tersebut.

4. Talak Bid'i.

Perceraian ini terjadi apabila suami mengucapkan talak kepada istrinya saat istrinya sedang dalam
keadaan haid atau ketika istrinya sedang suci namun sudah melakukan hubungan suami istri
kembali.

5. Talak Taklik.

Perceraian ini terjadi apabila suami menceraikan istrinya dengan syarat-syarat tertentu. Dalam hal
ini, jika syarat atau sebab yang ditentukan itu berlaku, maka terjadilah perceraian atau talak.

6. Gugat Fasakh.

Adalah gugat cerai yang dilakukan oleh istri tanpa adanya kompensasi kepada suami akibat beberapa
perkara seperti suami tidak memberi nafkah lahir batin selama 6 bulan berturut-turut, suami
meninggalkan istri selama 4 bulan berturut-turut tanpa kabar, suami tidak melunasi mahar yang
disebutkan saat akad nikah, baik sebagian atau seluruhnya sebelum terjadinya hubungan suami istri,
atau adanya perlakuan buruk dari suami kepada istri.

7. Khulu'.

Perceraian khulu' merupakan perceraian yang terjadi dari hasil kesepakatan antara suami dan istri
dengan adanya pemberian sejumlah harta dari istri kepada suami.

3. Ila' atau ilak (Arab: ‫ )اإليالء‬adalah sumpah seorang suami yang sah menjatuhkan talak bahwa
ia tidak akan mewathi (menjimak, menyetubuhi) istrinya secara mutlak atau dalam masa
lebih dari empat bulan. Adapun qadzaf adalah suami menuduh zina pada istrinya. Sedangkan
li'an adalah sumpah suami dalam mempertahankan tuduhan zinanya tersebut.
Ila’ secara bahasa adalah bentuk kalimat masdar dari fi’il “aala yuuli ila’an” ketika seseorang
bersumpah.
Dan secara syara’ adalah sumpah seorang suami yang sah menjatuhkan talak bahwa ia tidak akan
mewathi (menjimak, menyetubuhi) istrinya pada bagian vaginanya dengan secara mutlak atau dalam
masa lebih dari empat bulan.

4. Macam-Macam Iddah : 1) Iddah atas istri yang memiliki kebiasaan bermenstruasi


2) Iddah atas istri yang tidak memiliki kebiasaan bermenstruasi 3) Iddah atas istri yang
ditinggal mati oleh suaminya 4) Iddah atas istri dalam keadaan hamil.
5. Rujuk untuk talak 1 dan 2 (Talak raj’iy), yaitu rujuk yang dilakukan oleh suami yang telah
menjatuhkan talak 1 (satu).

Suami istri ini dapat rujuk kembali dengan syarat-syarat atau cara rujuk yang sesuai dengan syariat
Islam, seperti dengan ucapan atau perbuatan.

Rujuk untuk talak 3 (Talak ba’in). Hukum rujuk talak ba’in yaitu sama dengan melakukan pernikahan
baru, seperti adanya mahar, wali dan persetujuan.

Menurut jumhur berpendapat bahwa untuk pernikahan ini tidak berlaku masa iddahnya.

Talak tebus (ba’in sugra), yaitu talak dimana suami tidak dapat meminta kembali sang wanita untuk
rujuk kepadanya.

Tetapi suami dapat menikah kembali dengan sang wanita, setelah wanita dalam masa iddah atau
atau selesai dengan masa iddahnya sendiri.

6. 1.Hal pertama yang membedakannya adalah pihak yang mengajukannya.

2.Selain pihak yang mengajukannya, perbedaan lain adalah tahap final dari kedua proses itu.

7.Pertama: Jeleknya dalam memilih pasangan tanpa mengetahui dengan jelas agama dan
akhlaknya. Kejelekan tersebut barulah terbongkar saat sudah menikah.

Kedua: Kurang memerhatikan agama dan hak Allah terutama dalam memerhatikan ibadah shalat.
Termasuk dalam hal ini adalah kurang menjaga hal-hal yang dapat membentengi diri dari berbagai
gangguan seperti dzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, sampai dibiarkannya suami-istri
terjerumus dalam dosa dan maksiat hingga dijadikan rutinitas. Ini juga jadi sebab terjadinya
perceraian antara suami-istri.

Ketiga: Jadi pecandu obat-obatan terlarang (narkoba) dan jadi pemabuk berat akhirnya dia
berperilaku yang jelek pada pasangan ketika bergaul.

Keempat: Kurangnya tanggung jawab antara suami-istri seperti suami yang meninggalkan tanggung
jawab dalam rumah, ia hanya mau sibuk kumpul-kumpul dengan teman, sibuk begadang, seringnya
traveling tanpa ada hajat, hingga melalaikan hak-hak keluarganya.

Kelima: Sebagian pasangan suami-istri sibuk terus dengan gawainya, kurang dalam memerhatikan
hak pasangan, anak, dan keluarganya.
Keenam: Sibuk dengan MEDSOS sampai kecanduan, juga sibuk menelusuri berbagai situs web yang
berisi kemungkaran. Berbagai medsos dan situs web tersebut bahkan punya dampak jelek pada
akidah, perilaku, dan akhlak.

Ketujuh: Tidak harmonis hidup berumah tangga, tidak memerhatikan hak satu sama lain, hingga
tidak bisa saling memahami dan bersepakat.

Kedelapan: Saling berburuk sangka satu sama lain dan cemburu berlebihan.

Kesembilan: Banyak tuntutan yang mesti dipenuhi salah satu pasangan.

Kesepuluh: Istri merasa tinggi dari suami.

Kesebelas: Tidak tenang dan terusnya bertengkar.

Kedua belas: Suami tidak memahami keadaan istri, seperti banyak menyinggung istrinya dengan
kalimat yang kurang menyenangkan bakda hamil.

Ketiga belas: Ikut campurnya keluarga suami atau istri hingga memperkeruh penyelesaian masalah.

Keempat belas: Kebiasaan menonton sinetron di mana yang digambarkan di dalamnya seakan-akan


rumah tangga itu akan berbahagia terus, dan ada juga digambarkan rumah tangga yang rusak terus.

Kelima belas: Ada juga karena sebab memakai pil pencegah kehamilan sehingga terjadi gangguan
psikis.

Keenam belas: Harapan istri untuk hidup mewah dan memandang terus orang di atasnya.

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:


https://rumaysho.com/22501-sebab-sebab-perceraian-intisari-khutbah-jumat-masjidil-haram.html

Anda mungkin juga menyukai