Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351849690

E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL

Article · May 2021

CITATIONS READS

0 3,837

2 authors:

Azhyqa Rereantica Martkliana Yananto Mihadi Putra


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
29 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    2,197 PUBLICATIONS   2,503 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Islamic Bank Guidance View project

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT. UNILEVER Tbk View project

All content following this page was uploaded by Azhyqa Rereantica Martkliana on 25 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL

Tugas 11 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Nama : Azhyqa Rereantica Martkliana

NIM : 43217120150

Kelas : M-705-1

Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2021
ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong


perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan
komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara
satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang
ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga e-commerce pun menjadi identik dalam
menjalankan bisnis di internet. Penerapan e-bisnis yang berkenaan dengan transaksi komersial,
seperti transfer biaya elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (proses
transaksi online), pertukaran data elektronik (electronic data interchange / EDI), dll.

Kata Kunci: e-Commerce. Perdagangan Digital. Barang Digital


BAB 1
PENDAHULUAN

Di zaman era digital seperti saat ini tentu saja manusia memiliki pemikaran dan inovasi yang luas.
Bahkan masyarakat pedesaan ataupun perkotaan sangat bergantung pada teknologi. Dan
teknologi saat ini sudah sangat berkembang dan berguna dalam aktivitas atau kegiatan sehari-
hari manusia. Dan dalam dunia bisnis saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah teknologi apalagi
dunia bisnis saat ini sudah berbasis online sehingga membuat bisnis saat ini menjadi efisien,
praktis, dan mempermudah dalam menjual dan membeli sebuah barang.
Dalam beberapa waktu belakangan ini media dihebohkan oleh sebuah penemuan yang cukup
menggemparkan dunia perbisnisan. Penemuan tersebut melibatkan jejaringan sosial, yaitu
sebuah situs yang menyediakan sebuah lapak di dunia maya untuk membangun sebuah
komunitas atau link yang dapat diakses oleh semua manusia. Penemuan ini disebut dengan E-
commerce.
E-commerce merajuk pada penggunaan Internet dan Web untuk melakukan transaksi bisnis, atau
e-commerce adalah lingkungan digital yang memungkinkan transaksi komersial terjadi di antara
banyak organisasi dan individu. Jadi, segala transaksi berhubungan dengan internet dan
Web.Pertumbuhan dan perkembangan E-commerce terus terjadi, baik individu atau perusahaan
akan beralihmenggunakan Internet untuk melakukan perdagangan dengan lebih banyak
barang dan jasa yang dijual secara online dan lebih banyak rumah tangga yang mulai
menggunakan telekomunikasi broadband. Industri beralih ke E-commerce, seperti travel, music,
hiburan, pendidikan juga keuangan.
Maraknya E-commerce pada saat sekarang merupakan akibat dari keinginan untuk lebih efisien
dan keinginan dalam bentuk kemudahan. E-commerce memberikan kemudahan kepada para
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. E-commerce merupakan sarana mudah bagi pembeli
dan penjual untuk bertransaksi dengan tidak memerlukan ruang dan waktu, dimana pun dan
kapanpun dapat dilakukan melalui system jaringan internet. E-commerce pun dapat menjangkau
pasar yang sangat luas, hanya dengan bantuan jangkauan internet, E-commerce dapat
menaklukan pasar lebih luas. Adanya E-commerce ini tentu akan nada dampak positif dan
dampak negatifnya.
BAB 2
LITERATUR TEORI

E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui
media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis
dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan
informasi secara elektronik.
Pasar Digital adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk melalui
dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun calon
konsumen secara cepat dan tepat waktu. Secara mudahnya ialah, pasar digital ialah suatu cara
untuk mempromosikan produk / brand tertentu melalui media internet. Bisa melalui iklan di
internet, facebook, youtube, ataupun media sosial lainnya. Pasar digital sangat fleksibel dan
efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan transaksi yang sangat kecil, biaya menu
yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk mengubah harga dengan dinamis
yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Barang digital (digital goods) adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital.
Musik, video, peranti lunak, koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan, disimpan,
dikirim, dan dikual sebagai barang yang benar-benar digital. Pada umumnya, uintuk barang
digital, biaya marginal untuk menghasilkan satu unit tambahan nyaris tidak ada. Tetapi biaya
untuk menghasilkan unit asli yang pertama ternyata cukup tinggi pada kenyataannya ini hampir
mencangkup seluruh biaya dari barang karena biaya lain untuk persediaan dan distribusi sangat
sedikit. Biaya pengiriman melalui Internet sangat rendah: biaya pemasaran tetap sanma: dan
penentuan harganya sangat bervariasi.

Teori e-Commerce menurut para Ahli


1. Menurut Baum
Baum mengatakan “E-commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business
process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and
the electronic exchange of goods, services, and information”. E-commerce merupakan satu set
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan
informasi yang dilakukan secara elektronik ( Baum dalam Purbo, 2001). Pendapat serupa
mengenai e-commerce disampaikan oleh Fuady yang menyampaikan bahwa e-commerce
merupakan suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan
antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan
pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Fuady, 2005).
2. Menurut Sukarmi (2008),
Sebuah transaksi dapat dikatakan sebagai e-commerce jika memiliki komponen-komponen
sebagai berikut :

• Ada kontrak dagang.


• Kontrak tersebut dijalankan pada media elektronik (digital).
• Kehadiran fisik dari penyedia barang atau jasa dan konsumen tidak diperlukan.
• Kontrak perjanjian jual-beli terjadi di ranah publik.
• Sistem pengoperasian transaksi terbuka, yaitu menggunakan internet atau world wide
web
• Kontrak itu terlepas dari batas, yuridiksi nasional.
3. Menurut Laudon & Laudon .1998
E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh
konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi
bisnis.
4. Menurut Wahana Komputer Semarang, 2002.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan
pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI),
email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan
dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi,
download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi
Business to Business (B2B).
5. Menurut David Baum .1999
Ecommerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link
enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic
exchange of goods, services, and informations.
Berikut adalah hal – hal yang membuat e-commerce itu berbeda, diantaranya:

• Ada dimana-mana: E-commerce ada dimana-mana berarti e-commerce memang terdapat


dimana saja dan kapan saja. E-commerce memungkinkan kita berbelanja dari komputer
pribadi, dirumah, ditempat kerja atau bahkan dari kendaraan, dengan menggunakan
mobile e-commerce.
• Jangkauan global: teknologi e-commerce memungkinkan transaksi komersial melintasi
batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan yang lebih tinggi dan biaya yang
lebih efektif daripada dari suatu sistem perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran
pasar potensial untuk pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi
online dunia.
• Standar universal: standar teknik universal dari internet dan e-commerce berpengaruh
besar terhadap rendahnya biaya masuk pasar – biaya yg harus dikeluarkan oleh standar
universal mengurangi biaya pencarian– usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan
barang sesuai dengan keinginan mereka.
• Kaya manfaat: dalam hal informasi, istilah kaya manfaat merujuk pada kompleksitas dan
isi dari suatu pesan.
• Interaktif: interaktivitas memungkinkan seorang penjual online terlibat dengan
pelanggan dengan cara yang sama seperti aktivitas tatap muka, tetapi dengan skala yang
lebih besar dan global.
• Kepadatan informasi: kepadatan informasi – jumlah keseluruhan dan kualitas informasi
yang tersedia untuk semua peserta, pelanggan dan penjual dipasar.
• Personalisasi/penyesuaian: personalisasi adalah pedagang dapat mengarahkan pesan
pemasarannya pada orang-orang tertentu dengan menyesuaikan pesannya sesuai nama,
alamat,minat, dan pembelian orang dimasa lalu. Penyesuaian adalah mengubah barang
atau jasa yang dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku yang ia tunjukkan
sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis e-Commerce
Dalam perjalanannya di dunia bisnis online, e-commerce dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
1. Business to Business (B2B)
B2B adalah bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan
dilakukan secara elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual adalah sebuah
perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling
mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama
antara perusahaan itu.
Karakteristik e-commerce jenis B2B adalah sebagai berikut :

• Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship)
yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan
sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
• Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata
lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk
dua entitas yang menggunakan standar yang sama.
• Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
menunggu parternya.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat
didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Keuntungan B2B e-commerce adalah sebagai berikut:

• Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata


• Produktivitas kerja yang besar dan postensial.
• Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.
• Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat, transparan, dan harga
yang lebih murah)
• Pengurangan biaya atau pengeluaran :
• Cisco System ($ 3.5 billion dalam pengurangan biaya pada tahun 1998)
• DELL Computer Corporation (over $ 1.7 million/day)

2. Business to Consumer (B2C)


Jenis E-Commerce Business to Consumer (B2C) ialah bisnis yang dikerjakan antara pelaku bisnis
dengan konsumen. Misalnya saja produsen melakukan aktivitas jual beli produk kepada
konsumen melalui pemasaran online. Produsen akan melakukan bisnis dengan cara memasarkan
produk-produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk berbisnis ulang.
Dengan kata lain, produsen hanya memasarkan produk dalam bentuk barang ataupun jasa,
sementara konsumen hanya berperan sebagai pengguna atau pembeli saja. B2C adalah bentuk
jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara
elektronis.
Karakteristik e-commerce jenis B2C adalah sebagai berikut :

• Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.


• Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan
oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka
servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
• Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumen melakukan inisiatif
dan penyedia jasa atau barang harus siap memberikan respon sesuai dengan
permohonan.
• Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumen)
menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (businessprocedure)
diletakkan di sisi server.
Keuntungan B2C e-commerce adalah sebagai berikut

• Akses ke pasar global secara langsung


• Penghematan waktu dan tempat
• Pengurangan biaya yang sangat berarti
• Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu
• Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di pasar tradisional
• Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus
• Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan kerahasiaan yang dij amin
• Product-on-demand ( apa yang anda perlukan akan anda dapatkan )

3. Consumer to Consumer (C2C)


C2C adalah jenis e-commerce dimana pelakunya adalah sama-sama pelanggan atau konsumen. Di
sini pelanggan akan menjual barang atau jasa dari produsen tertentu kepada pelanggan lainnya.
Bisa dikatakan di sini penjual adalah semacam perantara.
Jenis e-commerce consumer to consumer adalah bisinis yang dijalankan antara konsumen
dengan konsumen. Sebagai contoh, konsumen akan menjual kembali barang yang diperoleh dari
produsen ke konsumen lainnya.

4. E-Commerce Consumer to Business (C2B)


Jenis E-Commerce Consumer to Business (C2B) ialah aktivitas bisnis yang terjadi diantara
produsen dan konsumen. Bisnis ini dikerjakan oleh konsumen terhadap produsen yang
menyediakan produk (barang atau jasa). Misalnya saja, konsumen akan memberitahukan detai
produk (barang atau jasa) yang diminati melalui pemasaran online terhadap produsen.
Selanjutnya, produsen yang tahu akan permintaan tersebut kemudian akan melakukan
penawaran produk yang diminati terhadap konsumen.
B. Klasifikasi e-Commerce
Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi e-commerse, terdiri atas:
1. Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat
membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah
sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual
dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan
fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan
bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan
dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
2. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang
berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial atau transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem
komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. Keuntungan
dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi
kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta
pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
3. Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan
jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang
dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening
penjual. Keuntungan dalam menggunakan internet commerce adalah beberapa produk tertentu
lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet
lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet
merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif
lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.

C. Cara Kerja e-Commerce


Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui
internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi
di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction,
sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document,
melainkan dokumen elektronik (digital document). Kontrak on line dalam e-commerce memiliki
banyak tipe dan variasi yaitu :
1. Kontrak melalui chatting dan video conference;
2. Kontrak melalui e-mail;
3. Kontrak melalui web atau situs.
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa
digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat
berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi
lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak
dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat
ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video
conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan
sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna
e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang
efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada
penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server
atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang
atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan
pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu kontrak
e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang
memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.
Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang
berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi
produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan
untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk
atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus
menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. “Untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk mendownloadnya;
2. “Untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah
konsumen;
3. “Untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan
waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu
produk tertentu oleh penjual di suatu website melalui server yang dituju. Apabila konsumen
melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan
oleh pihak penjual.

D. Model Pendapatan e-Commerce


1. Model Pendapatan Penjualan
Dalam model pendapatan penjualan, perusahaan memperoleh pendapatan dengan menjual
barang, informasi, atau layanan kepada pelanggan. Perusahaan seperti Amazon (yang menjual
buku, musik, dan produk lainnya), LLBean.com, dan Gap.com, semuanya memiliki model
pendapatan penjualan. Penyedia konten menghasilkan uang dengan membebankan untuk
mendownload keseluruhan file seperti trek musik (iTunes Store) atau buku atau untuk
mendownload streaming musik dan / atau video (acara TV Hulu.com).
2. Model Pendapatan Langganan
Dalam model pendapatan berlangganan, situs Web yang menawarkan konten atau layanan
mengenakan biaya berlangganan untuk akses ke beberapa atau semua penawarannya secara
berkelanjutan. Penyedia konten sering menggunakan model pendapatan ini.
3. Model Pendapatan Bebas / Freemium
Dalam model pendapatan bebas / freemium, perusahaan menawarkan layanan dasar atau konten
secara gratis, sambil mengenakan premium untuk fitur lanjutan atau fitur khusus. Misalnya,
Google menawarkan aplikasi gratis namun biaya untuk layanan premium. Idenya adalah untuk
menarik khalayak yang sangat besar dengan layanan gratis, dan kemudian mengubah beberapa
dari penonton ini untuk membayar berlangganan layanan premium. Satu masalah dengan model
ini adalah mengubah orang menjadi “pemuat bebas” menjadi pelanggan yang membayar. “Bebas”
bisa jadi model yang ampuh kehilangan uang.
4. Model Pendapatan Biaya Transaksi
Dalam model pendapatan fee fee, perusahaan menerima biaya untuk mengaktifkan atau
melaksanakan transaksi. Misalnya, eBay menyediakan pasar lelang online dan menerima biaya
transaksi kecil dari penjual jika penjual berhasil menjual barang. E * Trade, pialang saham online,
menerima biaya transaksi setiap kali transaksi saham dilakukan atas nama pelanggan. Model
pendapatan transaksi menikmati penerimaan yang luas sebagian karena biaya sebenarnya dari
penggunaan platform tidak segera terlihat oleh pengguna.
5. Model Pendapatan Afiliasi
Dalam model pendapatan afiliasi, situs Web (disebut “situs web afiliasi”) mengirim pengunjung
ke situs Web lain dengan imbalan biaya rujukan atau persentase pendapatan dari penjualan yang
dihasilkan. Misalnya, MyPoints menghasilkan uang dengan menghubungkan perusahaan ke calon
pelanggan dengan menawarkan penawaran khusus kepada anggotanya. Ketika anggota
mengambil keuntungan dari sebuah penawaran dan melakukan pembelian, mereka
mendapatkan “poin” yang dapat mereka tukarkan untuk produk dan layanan gratis, dan MyPoints
menerima biaya rujukan.

E. Model Bisnis e-Commerce


Perubahan dalam ekonomi informasi yang dijelaskan sebelumnya telah menciptakan kondisi bagi
model bisnis yang sama sekali baru untuk muncul, sekaligus menghancurkan model bisnis yang
lebih tua. Tabel 10.5 menjelaskan beberapa model bisnis Internet terpenting yang telah muncul.
Semua, dengan satu atau lain cara, gunakan Internet untuk menambahkan nilai ekstra pada
produk dan layanan yang ada atau memberikan fondasi untuk produk dan layanan baru.
1. Pintu gerbang/Portal
Portal adalah gateway ke Web, beberapa definisi portal mencakup mesin pencari seperti Google
dan Bing meski hanya sedikit yang membuat situs ini menjadi home page mereka. Portal seperti
Yahoo, Facebook, MSN, dan AOL. Awalnya, portal utamanya adalah “gateway” ke Internet.
2. E-tailer
Toko ritel online, yang sering disebut e-tailers. Sebuah e-tailer mirip dengan etalase batu bata
dan mortir yang khas, kecuali bahwa pelanggan hanya perlu terhubung ke Internet untuk
memeriksa inventaris mereka dan melakukan pemesanan. Proposisi nilai e-tailers adalah untuk
menyediakan belanja murah dan nyaman 24/7, menawarkan pilihan dan pilihan konsumen yang
besar. Beberapa e-tailers, seperti Walmart.com atau Staples.com, yang disebut sebagai “batu bata
dan batu bata,” adalah anak perusahaan atau divisi dari toko fisik yang ada dan membawa produk
yang sama. Namun, yang lain hanya beroperasi di dunia maya, tanpa ada hubungan dengan lokasi
fisik. Amazon, BlueNile.com, dan Drugstore.com adalah contoh dari tipe e-tailer ini. Beberapa
variasi lain dari e-tailers-seperti versi online katalog surat langsung, mal online, dan penjualan
langsung produsen-langsung-juga ada.
3. Penyedia konten
“Konten” didefinisikan secara luas untuk mencakup semua bentuk kekayaan intelektual. Properti
intelektual mengacu pada semua bentuk ekspresi manusia yang dapat dimasukkan ke dalam
media nyata seperti teks, CD, atau DVD, atau disimpan pada media digital (atau lainnya),
termasuk Web. Penyedia konten mendistribusikan konten informasi, seperti video digital, musik,
foto, teks, dan karya seni, melalui Web. Proposisi nilai penyedia konten online adalah konsumen
dapat menemukan berbagai konten secara online, mudah, dan membeli konten ini dengan harga
murah, untuk dimainkan, atau dilihat, di beberapa perangkat komputer atau smartphone.
4. Pialang Transaksi
Situs yang memproses transaksi untuk konsumen yang biasanya ditangani secara langsung,
melalui telepon, atau melalui pos adalah broker transaksi. Industri terbesar yang menggunakan
model ini adalah jasa keuangan dan jasa perjalanan. Proposisi nilai utama broker transaksi online
adalah penghematan uang dan waktu, serta menyediakan persediaan produk keuangan dan paket
perjalanan yang luar biasa, di satu lokasi. Pialang saham online dan layanan pemesanan
perjalanan mengenakan biaya yang jauh lebih rendah daripada versi tradisional layanan ini.
5. Pencipta pasar
Pencipta pasar membangun lingkungan digital tempat pembeli dan penjual dapat bertemu,
menampilkan produk, mencari produk, dan menetapkan harga. Proposisi nilai pencipta pasar
online adalah mereka menyediakan platform tempat penjual dapat dengan mudah menampilkan
barang dagangan mereka dan di mana pembeli dapat membeli langsung dari penjual. Pasar lelang
online seperti eBay dan Priceline adalah contoh yang baik dari model bisnis pencipta pasar.
6. Penyedia layanan
Sementara e-tailers menjual produk secara online, penyedia layanan menawarkan layanan secara
online. Ada ledakan dalam layanan online. Aplikasi Web 2.0, berbagi foto, dan situs online untuk
backup data dan penyimpanan semuanya menggunakan model bisnis penyedia layanan.
Perangkat lunak bukan lagi produk fisik dengan CD di dalam kotak.
7. Penyedia Komunitas
Penyedia komunitas adalah situs yang menciptakan lingkungan online digital di mana orang-
orang dengan minat yang sama dapat bertransaksi (membeli dan menjual barang); berbagi minat,
foto, video; berkomunikasi dengan orang yang berpikiran sama; menerima informasi terkait
minat; dan bahkan bermain keluar fantasi dengan mengadopsi kepribadian online disebut avatar.
Situs jejaring sosial Facebook, Google+, Tumblr, LinkedIn, dan Twitter; komunitas online seperti
iVillage; dan ratusan situs niche lainnya yang lebih kecil seperti Doostang dan Sportsvite
semuanya menawarkan alat dan layanan untuk pengguna bangunan. Situs jejaring sosial telah
menjadi situs Web dengan pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir, seringkali
menggandakan ukuran pemirsa mereka dalam setahun. Namun, mereka berjuang untuk meraih
profitabilitas.

F. Sistem Pembayaran e-Commerce


Sistem dan Cara Pembayaran e- commerce:
1. Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account
yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-
masing.
2. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak
tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.
3. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang
menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini.
4. Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan
yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan karena sangat
diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tinggi.
5. Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi. Uang elektronik menjamin
privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun koin yang kita
kenal.
6. Pembayaran elektronik keterbatasan jangkauan antara pembeli dan penjual menjadikan
ketidakmungkinana pembayaran secara tunai. Tidak semua orang memiliki kartu kredit
maupun rekening untuk bertransaksi. Berikut ini beberapa jenis pembayaran elektronik
yang mendukung e-Commerce: Cek elektronik, Kartu kredit elektronik, Kartu pembelian,
Uang elektronik, Kartu uang simpanan, Kartu pintar (smartcard), Pembayaran online
antar individu, Tagihan elektronik, Pembayaran melalui ATM, E-wallet, Kartu kredit
virtual, Pembayaran berdasarkan sidik jari
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Cara lainnya adalah dengan
terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai
kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif
lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account
khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dan Customer hanya perlu
mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Pemakaian
smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja.
Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya
pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip
yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Selain dengan cara di atas, terdapat alternatif
pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck,
iCheck adalah metode pembayaran dengan menggunakan nomor cek milik customer.

G. Tujuan dan Manfaat e-Commerce


Tujuan E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan
akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
2. Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat
berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep
pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product
review, konsultasi, dll)
3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan
konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif
dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
6. Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
7. Mengembangkan wawasan penulis;
8. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Bina Sarana Informatika.
Sedangkan manfaat E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Memberi kemudahan dalam berkomunikasi antara konsumen dan produsen
2. Memberi kemudahan dalam usaha pemasaran serta promosi barang ataupun jasa
3. Melakukan perluasan terhadap jangkauan calon konsumen dengan segmentasi pasar
yang lebih luas
4. Memberi kemudahan dalam prosesi pembelian dan penjualan
5. Memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran karena dapat dilakukan secara
online
6. Memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi

H. Keuntungan dan Kekurangan e-Commerce


Keuntungan e-Commerce bagi Perusahaan antara lain:
1. Dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah besar dalam hitungan global,
2. Biaya iklan lebih murah daripada media iklan TV, koran atau Radio dengan tampilan bisa
update terbaru dengan biaya minimal,
3. Dapat memanfaatkan media social untuk komunikasi dengan pemasok, pabrik, penyalur
dan pelanggan secara online,
4. Tingkat pemasaran dapat dikembanagkan sesuai dengan keinginan pembeli,
5. Tidak dikenai pajak penjualan.
Keuntungan e-Commerce bagi konsumen antara lain:
1. Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hamper setiap lokasi.
2. Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa
memilih berbagai produk dari banyak vendor.
3. Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada
pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara
cepat.
4. Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan
pengiriman menjadi sangat cepat.
5. Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan
lagi hari atau minggi.
6. Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual
auction).
7. Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan
pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
8. Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan
diskon secara substansial.
Keuntungan e-Commerce Bagi Masyarakat antara lain:
1. Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak
banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu
lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2. Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih
rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan
meningkatkan taraf hidup mereka.
3. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah
pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan
tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar
akademik.
4. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya
yang lebih rendah, dan dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan,
misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.
Sedangkan Kerugian adanya e-commerce antara lain:
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena ada kecurangan.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti listrik yang tiba-tiba padam.
4. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
5. Kerugian yang tak terduga.
6. Hacking atau peretasan pada sebuah situs.

I. Hambatan dan Tantangan e-Commerce


E-Commerce, atau bisnis online saat ini sangatlah diminati oleh masyarakat luas. Mulai dari
pelaku usaha rumahan hingga perusahaan multinasional sama-sama memanfaatkan kemudahan
memasarkan produk secara online. Salah satu alasan boomingnya model bisnis online adalah
karena Anda tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulai usaha online. Namun,
memulai bisnis E-Commerce tentunya memiliki tantangan tersendiri. Yuk, simak apa saja
tantangan dalam bisnis E-Commerce berikut ini.
1. Resiko Penipuan
Salah satu tantangan dalam bisnis e-commerce yang patut Anda waspadai adalah resiko
penipuan. Penipuan yang terjadi pada calon konsumen dapat mengakibatkan trust, atau
kepercayaan dari konsumen tersebut hilang. Akibatnya, yang bersangkutan pun enggan untuk
berbelanja di tempat Anda lagi. Kadang-kadang, tidak hanya penjual nakal saja yang menipu
konsumen. Agen ekspedisi pun dapat melakukan kecurangan sehingga mengakibatkan kerugian
besar terhadap usaha Anda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih rekan ekspedisi
yang terpercaya dengan sistem pengiriman yang cepat dan jelas.
Sebaliknya, penjual juga rentan mengalami penipuan dari pembeli. Misalnya, pembeli melakukan
order sejumlah produk dengan jumlah yang sangat besar. Namun, kemudian calon pembeli
tersebut menghilang begitu saja. Sehingga, mengakibatkan Anda mengalami kerugian. Atau, bisa
juga pembeli pura-pura sudah melakukan transfer dengan mengirimkan struk transfer palsu.
Anda memerlukan sejumlah taktik yang dapat digunakan untuk melindungi bisnis dari ulah
pembeli yang iseng tersebut. Caranya, bisa dengan melakukan sistem DP. Anda juga sebaiknya
menginstall aplikasi M-Banking. Sehingga, Anda dapat dengan mudah melacak pembayaran yang
masuk.
2. Persaingan dengan Kompetitor
Dengan semakin banyaknya penggiat E-Commerce, jangan heran jika akan semakin banyak orang
yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Itulah yang akan menjadi salah satu tantangan
dalam bisnis e-commerce yang harus dihadapi. Agar dapat menang dari kompetitor, Anda
memerlukan strategi pemasaran yang kreatif. Anda bisa menggunakan bahasa yang akrab dan
menarik, namun tetap berfokus pada produk yang dijual. Produk yang Anda tawarkan pun harus
memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Anda bahkan bisa meneliti produk yang
ditawarkan oleh kompetitor. Setelah itu, menghadirkan inovasi produk yang mirip namun
memiliki ciri khas milik Anda sendiri.
3. Manajemen Keuangan
Mengatur keuangan juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. E-Commerce
memang tergolong lebih hemat. Karena, Anda tidak harus membayar sewa tempat atau biaya
pencetakan pamflet untuk menawarkan produk-produk yang ditawarkan. Namun, tetap saja
Anda harus mempertimbangkan biaya untuk pengeluaran lainnya. Anda tetap harus
mengeluarkan biaya untuk penyediaan stok produk dan tentunya karyawan. Selain itu, Anda juga
harus mempertimbangkan untuk membayar jasa ahli SEO dan pembuat konten. Sehingga, usaha
online yang Anda jalankan dapat menjangkau target konsumen yang lebih besar lagi.
4. Menyelami Karakter Pembeli
Tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh setiap pemilik usaha online adalah karakter dari
pembeli. Dalam bisnis online pun, berlaku slogan pembeli adalah raja. Anda tentunya akan
menemukan banyak sekali karakter dari pembeli. Anda mungkin akan menemukan pembeli yang
ramah dan bahkan sangat dermawan. Tapi, ada kalanya juga Anda akan berhadapan dengan calon
pembeli dengan karakter yang unik. Mulai dari yang pemarah, panik, atau bahkan punya banyak
kemauan dan banyak bertanya. Bahkan, Anda tak jarang akan dibuat gemas dengan adanya calon
pembeli yang hanya bertanya namun tidak jadi membeli.
Namun, tentu saja hal tersebut jangan sampai membuat Anda menjadi kesal dan memperlakukan
pelanggan dengan kasar. Karena, bagaimanapun juga Anda memiliki citra bisnis yang harus
dijaga. Sehingga, sebisa mungkin Anda menanggapi masing-masing karakter pembeli dengan
kepala dingin. Tetaplah bersikap ramah, bahkan jika mereka tidak jadi membeli produk Anda.
Karena, siapa tahu dengan keramahan yang Anda berikan, mereka akan kembali lagi di lain
waktu.
Selain ramah, Anda juga perlu sabar. Karena, ada kalanya calon pembeli ingin membeli produk
yang Anda jual. Namun, mereka bisa jadi masih sangat baru dalam menggunakan aplikasi E-
Commerce dan memerlukan bantuan Anda. Anda dapat membantu calon pembeli tersebut untuk
menavigasikan diri di dalam aplikasi tersebut. Tentunya, mereka akan sangat berterimakasih.
Bahkan, bisa jadi calon pembeli tersebut akan menjadi langganan Anda.
5. Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Berlangsung Pesat
Sebagai pelaku bisnis E-Commerce, Anda dituntut untuk senantiasa responsif terhadap
perkembangan teknologi. Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat, Anda pun
akan memiliki senjata yang lebih ampuh dalam memasarkan produk-produk. Semakin tanggap
Anda dalam menghadapi tren teknologi yang tengah berkembang. Akan semakin besar pula
bisnis yang dijalankan dapat bertumbuh. Bahkan, bukan tidak mungkin usaha E-Commerce yang
Anda jalankan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di masa-masa sulit.
BAB IV
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi
biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut
dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Secara umum aktifitas
dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online
banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, e-commerce, m-commerce,
auctions, travel, online publishing dan consumer services.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan/lembaga merupakan proses yang
cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi/situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.
Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai
distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah.
Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini
yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta
kemampuan cross platform.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of Supply Chain
Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International Journal of Supply Chain
Management, 7(5), 418-427.
Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure Implications of Sustainable
Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal of Supply Chain
Management, 9(2), 648-655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth Rekomendasi Trend
Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.
Budi Rahardjo. 1999. Mengimplementasikan Elektronika Commerce di Indonesia. Bandung: TR-
PPAUME.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management
Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System Quality.
Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management accounting in
supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain Supply Chain Management, 7(2),
145-156.
Hendy Kasil. 2001. Kiat Melalui dan Me-ngelola E-Commerce. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s
Financial Reports. (3). doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small
and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and
Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences,
(2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
James A. O'Brien. 2002. Essentials for the Internetworked E-Business Enerprise. Eleventh
Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. All right Reserved.
Julia Aryanti Widjaja. 2002. Pendayagunaan Teknologi Untuk Keunggulan Bisnis. Media
Indonesia. Jakarta.
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen
Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi. 2002. Mengenal E-commerce. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Putra, Y. M. (2019). E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A Proposed Model for
SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of marketing capabilities
and export performance of smes: A proposed study. European Journal of Business and
Management, 10(22).
Srini S.Srinivasan, Rolph Anderson, Kishore Ponnavolu. 2002. Customer loyalty in e-commerce:
an exploration of its ante-cedents and consequences. Journal of Retailing 78:41–50.
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of
Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai