Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-BUSINESS

Nama : Daniel Bagus Adi Panuntun


NIM : 43218110283
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2019
ABSTRAK
Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan popular dari
ecommerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk membeli dan
menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan antara bisnis dengan
konsumen. Kalangan bisnis telah mempertukarkan data secara elektronik selama bertahun-tahun
sebagai upaya untuk membuat operasi berjalan dengan lebih efisien. Jalur komunikasi yang
dipergunakan sering kali disewa dari perusahaan telpon dan peranti keras komunikasi khusus
dipergunakan disetiap ujung jalur untuk memfasilitasi perpindahan data antar computer-komputer
bisnis. Meskipun e-commerce ini dianggap sebagai satu jenis perdagangan yang berbeda, tak
berapa lama lagi iya hanya akan menjadi sisi lain dari transaksi bisnis sehai-hari. Telpon yang
ditemukan pada tahun 1876, dapat memberikan kita satu perspektif.
PENDAHULUAN
Teknologi Informasi adalah teknologi komputer yang digunakan untuk mengolah data,
meliputi mendapatkan data, memprosesnya, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yang dapat digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, maupun pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Dalam perkembangan teknologi, dapat dikembangkan dalam dunia bisnis
atau perdagangan. Salah satu penerapan teknologi informasi pada dunia bisnis atau perdangannya
yaitu e-Business.
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan
fleksibel. E-Business dapat dikatakan juga merupakan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola
proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit. Contoh dari e-business
misalnya pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan
barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut sudah
sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memiliki huruf “e” yang mengindikasikan penggunaan
elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk mengembangkan proses
bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-
business berarti e-commerce. E-commerce memiliki ruang lingkup yang lebih sempit jika
dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-business. E-
business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk
menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara
keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online,
seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen mengorder tiket, buku
atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.
LITERATUR TEORI
Sejarah dan perkembangan
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-
elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar
pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online
yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar
US pada tahun 2011. Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu.
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti
penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan
pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih
tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server
aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data
penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru
sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak
digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.
PEMBAHASAN
Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok besar e-
commerce sebagai berikut :
- Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang dan jasa
secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup produk-produk
retail dan jasa para konsumen individu.
- Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara elektronik
antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup penjualan barang
dan jasa antarbisnis.
- Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan jasa secara
elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara langsung kepada
konsumen.

Kendala-kendala E-commerce
Pada survey tahun 1996, 60 persen perusahaan yang memberikan respons menunjukan
bahwa mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak memiliki rencana untuk
melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Perusahaan yang telah mengimplementasikan
system menggunakannya terutama untuk melakukan transaksi dengan pemasok dan pelanggan,
dan proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran, dan
faktur.
Ketika ditanyakan mengenai alasan dari kehati-hatiannya, perusahaan menyebutkan ketiga
kendala dengan urutan sebagai berikut:
 Biaya yang tinggi
 kekhawatiran akan masalah keamanan.
 Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia.

Masing-masing kendala diatas akan semakin tertantang seiring dengan semakin populernya
teknologi dan system informasi. Biaya sumber daya komputasi pada akhirnya akan menurun.
Keamanan adalah satu masalah bagi transaksi B2B dan B2C. Perusahaan pada umumnya
menggunakan jaringan telekomunikasi yang aman yang dimonitor terus menerus untuk akses yang
tidak terotorisasi. Jaringan-jaringan ini telat terbukti sangat aman bagi perusahaan-perusahaan
besar. Perusahaan-perusahaan seperti verisign. Pelanggan akan memiliki kemungkinan lebih besar
menyebarkan informasi yang sensitive, seperti nomer kartu kredit, dari tempat sampah dari pada
dari informasi yang terkompromi dari internet.

Model E-Business
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan
menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan kekayaan. Jadi
dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan, mengirimkan,
dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia
menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).
Contoh model – model bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi (internet) :
- Kategori Toko Virtual
Menjual produk-produk fisik secara langsung kepada konsumen atau bisnis individual.
Contoh : Amazon.com dan EPM.com
- Pialang informasi
Menyediakan produk, harga, ketersediaan informasi kepada individual dan bisnis.
Penghasilan diperoleh dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada penjual.
Contoh : Edmunds.com, Kbb.com, Insweb.com, IndustrialMall.com.
- Pialang transaksi
Menghemat uang dan waktu pengguna dengan memproses transaksi penjualan secara
online, membuat biaya setiap kali muncul transaksi serta menyediakan mengenai istilah-
istilah dan daftar harga.
Contoh : E*TRADE.com, Expedia.com
- Pasar Online
Memberikan suatu lingkungan digital di mana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari
produk, memajang produk dan menetapkan harga untuk produk. Dapat memberikan lelang
online atau lelang balik di mana pembeli mengajukan penawaran kepada banyak penjual
untuk membeli pada harga yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau harga tetap.
Contoh : EBay.com, Priceline.com, bukalapak.com.
- Content Provider
Menciptakan pendapatan dengan memberikan isi digital seperti berita digital, music, foto
atau video pada Web. Pembayar membayar sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya atau
pendapatan dihasilkan dengan menjual ruang iklan.
Contoh : WSJ.com, CNN.com, TheStreet.com, Gettyimages.com, MP3.com
- Penyedia jasa online
Menyediakan jasa online untuk individu dan bisnis. Menghasilkan pendapatan dari
pembayaran subskripsi atau transaksi dari iklan atau dengan menmgumpulkan informasi
pemasaran dari para pengguna.
Contoh : @Backup.com, Xdrive.com, Employease.com, Salesforce.com
- Komunitas virtual
Menyediakan tempat pertemuan online di mana orang-orang dengan minat yang sama
dapat berkomunikasi dan menemukan informasi yang berguna.
Contoh : FortuneCity.com, IVillage.com
- Portal
Menyediakan poin entri awal ke Web bersama dengan isi spesifik dan layanan lain
Contoh : Yahoo.com, MSN.com

Strategi E-Business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan
masalah e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari
kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa
strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis
perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business,
organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan
hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan,
dan strategi implementasi.
Strategi analisa merupakan strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu
dengan tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi
analisis lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik,
social serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis
competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threat).

Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
- Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran.
Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat
mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk
menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan
dan pemasaran untuk target pasar yang low-cost.
- Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi
produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-
produk yang sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan
pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google
Mail.
- Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat focus
pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan
strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan layanan khusus.
- Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan
hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar nantinya
dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi
dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan
memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk
selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam
kegiatan e-business dari organisasi.

Tahap-tahap Pembangunan Sistem e-Business


Dalam membuat atau membangun suatu sistem pada e-Business, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar sistem yang berjalan dapat menunjang pada e-Business, diantaranya sebagai
berikut :
 Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
 Membangun atau membuat halaman Web. Website merupakan salah satu wadah dimana
e-business dapat dijalankan dan kegiatan usaha secara eletronik dapat dilaksanakan, oleh
sebab itu perlu dibuat web dari e-business yang terkait.
 Membangun sistem E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data,
prosedur pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif
dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masing - masing organisasi. Manfaat dari sistem yang efektif dan efisien yaitu
untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi dengan usaha bisnis yang lainnya.
 Mengembangkan sistem informasi yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform sistem informasi seperti
arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.

Metode Pembangunan Sistem pada e-Business


Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa
karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yang rapi. Metode daur hidup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau
disepakati.
 Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya
didefinisikan secara rinci dimana pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan
mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan
mengidentifikasi kendala-kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
 Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang
diusulkan serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar
dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
 Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga
sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan
perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
 Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat
di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar
setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan
sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan
paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang
dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house
(outsourcing).
 Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
- Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
- Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
- Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
- Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
- Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
 Tahap pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan
untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin
dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu,
pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga
kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan
belum diketahui sebelumnya.

Manfaat-manfaat yang diharapkan e-commerce


Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai kebaikan organisasi secara
keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan merupakan hasil dari tiga manfaat utama :
 Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
 Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
 Peningkatan imbal hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
Manfaat-manfaat diatas akan memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan
memungkinnya bersaing dengan lebih baik didalam dunia bisnis yang semakin luas menerapkan
teknologi computer.
Studi Kasus Penerapan Teknologi Informasi dalam e-Business pada Go-Jek
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan
armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah
jabodetabek. PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada
tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industry
transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta,
Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar
makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek
juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan perkembangannya yang pesat
ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal
Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh
berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery
anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker), Jasa
delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja
dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP
1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh
melalui Play Store maupun App store. Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi tidak perlu
menunggu lama pelanggan dan membuang waktu di pangkalan. Aplikasi Go-Jek melakukan
sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi yang dekat dengan lokasi Pelanggan
(seperti sistem pemesanan Taksi). Hal ini menyebabkan waktu tunggu pengemudi menjadi sedikit
sekali, sehingga para pengemudi Go-Jek lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.
Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan
rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan
Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat
digunakan untuk membayar semua layanan.
Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek tidak hanya menyediakan
layanan transportasi angkutan penumpang, saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang
disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-food (Food
Delivery), dan shoping. Beberapa pelayanan GO-Jek yaitu :
- Instant Courier
Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman
barang secara “real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang
secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar.
Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak
stang motor dan tinggi pengemudi.
- Transport
Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai
media transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi
publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana
keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan
konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang.
- Food Delivery
Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan
di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi
restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam
layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan.
- Shopping
Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu
tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera
pada aplikasi dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli

Dengan adanya penerapan teknologi informasi yang terus berkembang membuat gojek
menjadi perusahaan e-business jasa penyedia transportasi online yang terus memberikan
pelayanan terbaik bagi setiap pelanggannya, senantiasa memberikan kemudahan melalui aplikasi
online sehingga peran teknologi informasi dalam hal ini sangat penting.
KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan
usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan.
Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahanperubahan dalam bidang
ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan. Kehadiran teknologi
informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas
bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat
ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu
menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi
informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi
informasi yang dapat merugikan perusahaan. Pada saat ini, sudah mulai banyak perusahaan yang
menggunakan teknologi informasi berupa layanan E-Commerce dan M-Commerce. Karena
bertambahnya penggunaan teknologi informasi tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa zaman
telah berubah dari era tradisional menuju era informasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://bungsutaufikhidayat.blogspot.com/2017/01/makalah-e-business-e-commerce.html
Putra, Y. M., (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://markey.id/plan/gojek-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
https://www.kompasiana.com/www.bhinneka.com/59b25877085ea65943594dc2/sejarah-e-
commerce-indonesia-apa-yang-telah-dan-akan-terjadi?page=all

Anda mungkin juga menyukai