Kendala-kendala E-commerce
Pada survey tahun 1996, 60 persen perusahaan yang memberikan respons menunjukan
bahwa mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak memiliki rencana untuk
melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Perusahaan yang telah mengimplementasikan
system menggunakannya terutama untuk melakukan transaksi dengan pemasok dan pelanggan,
dan proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran, dan
faktur.
Ketika ditanyakan mengenai alasan dari kehati-hatiannya, perusahaan menyebutkan ketiga
kendala dengan urutan sebagai berikut:
Biaya yang tinggi
kekhawatiran akan masalah keamanan.
Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia.
Masing-masing kendala diatas akan semakin tertantang seiring dengan semakin populernya
teknologi dan system informasi. Biaya sumber daya komputasi pada akhirnya akan menurun.
Keamanan adalah satu masalah bagi transaksi B2B dan B2C. Perusahaan pada umumnya
menggunakan jaringan telekomunikasi yang aman yang dimonitor terus menerus untuk akses yang
tidak terotorisasi. Jaringan-jaringan ini telat terbukti sangat aman bagi perusahaan-perusahaan
besar. Perusahaan-perusahaan seperti verisign. Pelanggan akan memiliki kemungkinan lebih besar
menyebarkan informasi yang sensitive, seperti nomer kartu kredit, dari tempat sampah dari pada
dari informasi yang terkompromi dari internet.
Model E-Business
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan
menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan kekayaan. Jadi
dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan, mengirimkan,
dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia
menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).
Contoh model – model bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi (internet) :
- Kategori Toko Virtual
Menjual produk-produk fisik secara langsung kepada konsumen atau bisnis individual.
Contoh : Amazon.com dan EPM.com
- Pialang informasi
Menyediakan produk, harga, ketersediaan informasi kepada individual dan bisnis.
Penghasilan diperoleh dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada penjual.
Contoh : Edmunds.com, Kbb.com, Insweb.com, IndustrialMall.com.
- Pialang transaksi
Menghemat uang dan waktu pengguna dengan memproses transaksi penjualan secara
online, membuat biaya setiap kali muncul transaksi serta menyediakan mengenai istilah-
istilah dan daftar harga.
Contoh : E*TRADE.com, Expedia.com
- Pasar Online
Memberikan suatu lingkungan digital di mana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari
produk, memajang produk dan menetapkan harga untuk produk. Dapat memberikan lelang
online atau lelang balik di mana pembeli mengajukan penawaran kepada banyak penjual
untuk membeli pada harga yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau harga tetap.
Contoh : EBay.com, Priceline.com, bukalapak.com.
- Content Provider
Menciptakan pendapatan dengan memberikan isi digital seperti berita digital, music, foto
atau video pada Web. Pembayar membayar sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya atau
pendapatan dihasilkan dengan menjual ruang iklan.
Contoh : WSJ.com, CNN.com, TheStreet.com, Gettyimages.com, MP3.com
- Penyedia jasa online
Menyediakan jasa online untuk individu dan bisnis. Menghasilkan pendapatan dari
pembayaran subskripsi atau transaksi dari iklan atau dengan menmgumpulkan informasi
pemasaran dari para pengguna.
Contoh : @Backup.com, Xdrive.com, Employease.com, Salesforce.com
- Komunitas virtual
Menyediakan tempat pertemuan online di mana orang-orang dengan minat yang sama
dapat berkomunikasi dan menemukan informasi yang berguna.
Contoh : FortuneCity.com, IVillage.com
- Portal
Menyediakan poin entri awal ke Web bersama dengan isi spesifik dan layanan lain
Contoh : Yahoo.com, MSN.com
Strategi E-Business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan
masalah e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari
kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa
strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis
perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business,
organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan
hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan,
dan strategi implementasi.
Strategi analisa merupakan strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu
dengan tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi
analisis lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik,
social serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis
competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threat).
Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
- Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran.
Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat
mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk
menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan
dan pemasaran untuk target pasar yang low-cost.
- Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi
produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-
produk yang sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan
pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google
Mail.
- Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat focus
pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan
strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan layanan khusus.
- Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan
hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar nantinya
dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi
dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan
memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk
selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam
kegiatan e-business dari organisasi.
Dengan adanya penerapan teknologi informasi yang terus berkembang membuat gojek
menjadi perusahaan e-business jasa penyedia transportasi online yang terus memberikan
pelayanan terbaik bagi setiap pelanggannya, senantiasa memberikan kemudahan melalui aplikasi
online sehingga peran teknologi informasi dalam hal ini sangat penting.
KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan
usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan.
Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahanperubahan dalam bidang
ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan. Kehadiran teknologi
informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas
bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat
ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu
menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi
informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi
informasi yang dapat merugikan perusahaan. Pada saat ini, sudah mulai banyak perusahaan yang
menggunakan teknologi informasi berupa layanan E-Commerce dan M-Commerce. Karena
bertambahnya penggunaan teknologi informasi tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa zaman
telah berubah dari era tradisional menuju era informasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://bungsutaufikhidayat.blogspot.com/2017/01/makalah-e-business-e-commerce.html
Putra, Y. M., (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://markey.id/plan/gojek-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
https://www.kompasiana.com/www.bhinneka.com/59b25877085ea65943594dc2/sejarah-e-
commerce-indonesia-apa-yang-telah-dan-akan-terjadi?page=all