Anda di halaman 1dari 2

Syarat-syarat program bayi tabung

1. Usia
Sebetulnya, usia bukan termasuk syarat bayi tabung yang utama. Berapapun usia Anda
saat ini, sah-sah saja untuk ikut program bayi tabung.

Meski begitu, usia dapat memengaruhi peluang kehamilan pada wanita. Wanita usia 30
tahun ke bawah cenderung memiliki peluang kehamilan yang lebih tinggi, yaitu sebesar
60 persen. Sementara bagi wanita yang usianya di atas 40 tahun, peluang kehamilan ini
akan menurun, menjadi dibawah 45 persen.

Biasanya, wanita usia 40 tahun ke atas membutuhkan dua sampai tiga siklus agar
program bayi tabungnya sampai berhasil hamil.

2. Pemeriksaan dasar
Sebelum mulai bayi tabung, ada sejumlah pemeriksaan dasar yang harus dilakukan oleh
pasutri. Hal ini bertujuan untuk melihat penyebab sulit hamil dan menentukan solusinya.

Pemeriksaan pada pria

Pihak suami wajib menjalani tes darah dan pemeriksaan sperma terlebih dahulu
sebelum menjalani proses bayi tabung. Tes darah ini dilakukan untuk mendeteksi
adanya kemungkinan infeksi menular seksual (IMS) pada pria yang bisa menghambat
bayi tabung.

Pemeriksaan sperma pada pria dilakukan untuk menilai parameter sperma itu sendiri.
Meski demikian, program bayi tabung sebenarnya tidak membutuhkan sperma yang
berkualitas prima. Pasalnya, program bayi tabung tidak membutuhkan banyak sperma
untuk bisa menghasilkan kehamilan.

Bahkan, pria yang mengalami azoospermia (sperma kosong) saja tetap bisa
memungkinkan untuk mengikuti proses bayi tabung. Hal ini dilakukan dengan cara
aspirasi sperma, yaitu mengambil sel sperma secara langsung dari testis untuk program
bayi tabung.

Pemeriksaan pada wanita

USG merupakan syarat bayi tabung yang harus dilakukan oleh wanita. Tujuan USG ini
adalah untuk melihat kemungkinan adanya kelainan pada organ kandungan, baik pada
rahim, ovarium (indung telur), tuba falopii (saluran telur), atau organ reproduksi lainnya.

Bila ditemukan adanya kista cokelat (endometriosis), pembengkakan saluran telur, atau
polip di dalam rahim, maka semua ini harus diatasi terlebih dahulu sebelum menjalani
proses bayi tabung.
Jika ditemukan adanya miom atau kista cokelat yang besarnya lebih dari 4 sentimeter
dan mengganggu rongga rahim, maka miom ini harus diangkat terlebih dahulu supaya
nantinya embrio dari bayi tabung dapat menempel pada rahim secara optimal.

Selain pemeriksaan USG, wanita juga perlu melakukan pemeriksaan hormonal dan
pemeriksaan darah, sama seperti yang dilakukan pada pria. Hal ini bertujuan untuk
melihat kemungkinan adanya infeksi menular seksual yang dapat mengganggu proses
bayi tabung.

3. Pemeriksaan tiroid
Sebetulnya, pemeriksaan tiroid bukan syarat bayi tabung yang wajib dilakukan oleh
semua pasutri. Akan tetapi, pemeriksaan tiroid ini dapat dilakukan pada pasutri yang
memiliki keluhan yang berhubungan dengan kelenjar tiroidnya.

Misalnya saja, ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur tapi ternyata bukan
disebabkan oleh Gejala PCOS. Atau bisa juga karena ibu tiba-tiba mengalami
gemetaran dan kedinginan tanpa sebab. Bila demikian, barulah diperlukan pemeriksaan
tiroid untuk mengetahui penyebab pastinya.

4. Berhenti merokok
Salah satu syarat bayi tabung yang harus dipenuhi oleh para pasutri adalah berhenti
merokok. Ya, bagi Anda yang terbiasa merokok, ada baiknya segera hentikan kebiasaan
ini kalau memang ingin segera punya anak melalui program bayi tabung.

Ini karena rokok dapat menurunkan peluang kehamilan Anda dan pasangan. Selain itu,
kebiasaan merokok juga dapat menghambat proses bayi tabung yang akan Anda jalani
nanti.

5. Makan makanan yang bergizi seimbang


Berbicara soal makanan sehat, hal ini tentu menjadi salah satu syarat bayi tabung yang
utama. Pasalnya, makanan bergizi seimbang dapat membuat tubuh pasutri menjadi
sehat, sehingga Anda akan lebih siap secara fisik untuk bisa hamil dan memiliki anak.

Anda mungkin juga menyukai